PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN PASIR BELENGKONG KABUPATEN PASER. Agus Erwansyah 1

dokumen-dokumen yang mirip
Oleh FITRI WIJAYANTI UNDJILA NIM: ABSTRAK

PENGARUH HUMAN RELATION DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN MUARA BENGKAL KABUPATEN KUTAI TIMUR

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA KENCANA KOTA SAMARINDA

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN PRODUKTIVITAS PEGAWAI PADA KANTOR DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BAB III METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2013:2). Melalui penelitian,

PENGARUH MOTIVASI CAMAT TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI KECAMATAN BONTANG UTARA

HUBUNGAN DISIPLIN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SAMBUTAN KOTA SAMARINDA

PENGARUH PERENCANAAN DAN PENEMPATAN PEGAWAI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU

BAB I PENDAHULUAN. Kata disiplin itu sendiri berasal dari bahasa Latin discipline yang berarti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MOTIVASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. SIGMA UTAMA PALEMBANG. Reva Maria Valianti *) Abstrak

PENGARUH PROFESIONALISME PEGAWAI TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PUBLIK PADA KANTOR DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN KUTAI BARAT

PENGARUH DISIPLIN KERJA PEGAWAI TERHADAP PELAYANAN DI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) PASAR BAYONGBONG KABUPATEN GARUT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengaruh Pembinaan Oleh Kepala Desa Terhadap Kinerja Perangkat Desa di Desa Payung Agung Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis. Lana Maulana ABSTRAK

PENGARUH INSENTIF DAN PROMOSI TERHADAP PRESTASI KERJA

PENGARUH DISIPLIN KERJA, SEMANGAT KERJA, DAN STRUKTUR ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN UD. GUDANG`E TAHU TAKWA KABUPATEN KEDIRI

PENGARUH DISIPLIN DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI KERJA BAGIAN PRODUKSI PADA PT. LASER JAYA SAKTI PASURUAN

PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA INSPEKTORAT KABUPATEN ROKAN HULU

PENGEMBANGAN KARIR DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI BPJS KETENAGAKERJAAN CABANG TANJUNG MORAWA

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iii. ABSTRACT... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR GAMBAR... xv. DAFTAR LAMPIRAN...

Feni Pertiwi 1. Kata Kunci : Disiplin Kerja, Produktivitas Kerja, Regresi Sederhana. Universitas Mulawarman.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya berkembang menjadi gagasan, teori dan konseptualisme. Penelitian ini

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN KOMPENSASI NON FINANSIAL TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN

III. METODE PENELITIAN. Menurut Sekaran (2011), penelitian bisnis didefinisikan sebagai penyelidikan

KORELASI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN PENGEMBANGAN KARIER PEGAWAI DI KANTOR CAMAT LOA JANAN KABUPATEN KUTAI KERTANEGARA

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

BAB III METODE PENELITIAN. Meubelindo Jl. Kampung Kalawi No.23 Padang. Waktu penelitian. dilaksanakan mulai awal tahun2017 sampai selesai.

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH DISIPLIN, KREATIVITAS DAN MOTIVASI TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI DI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN KUTAI TIMUR

PENGARUH PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ADMINISTRASI DI UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG

PENGARUH KEDISIPLINAN TERHADAP PENILAIAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi pada PT Paser Tambang Harmonis Samarinda) Tahun 2010

PENGARUH PENILAIAN PRESTASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA CV EMPAT SERANGKAI PALEMBANG. Rismansyah *) ;

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR.

HUBUNGAN DISIPLIN KERJA DENGAN SEMANGAT KERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SAMARINDA KOTA

PERSEPSI PEGAWAI TERHADAP DISIPLIN KERJA PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH (UPTD) BALAI TEKNOLOGI PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PELATIHAN DAN INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN MARKETING PT. NASMOCO GOMBEL SEMARANG

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN MUARA BENGKAL KABUPATEN KUTAI TIMUR

MOTIVASI PEGAWAI DI KANTOR CAMAT Pegaruh Motivasi Kerja Pegawai Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Kantor Camat Sangatta Selatan Kabupaten Kutai Timur

Kata Kunci: Disiplin Kerja, Kinerja Karyawan. Gorontalo. 3 Drs. Rusli Isa, M.Si. Dosen Manajemen. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Universitas Negeri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam organisasi, harus diakui dan diterima oleh manajemen. Tenaga kerja adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu. Melalui penelitian, manusia dapat menggunakan

Hubungan Fungsi Kepemimpinan Camat dengan DisiplinKerja Pegawai di Kantor Kecamatan Sungai Pinang Kota Samarinda

BAB III METODE PENELITIAN

3.2. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA KOPERASI RUMAH SAKIT PUSAT PERTAMINA.

BAB III. dapat dipercaya (dapat diandalkan, reliabilitas) antara iklim organisasi. kepuasan kerja pada karyawan PT Cipta Niaga Semesta.

PENGARUH PENGAWASAN KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. DJITOE INDONESIAN TOBACCO DI SURAKARTA TAHUN 2014

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

PENGARUH KOMPETENSI DAN SEMANGAT KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA DI KANTOR KECAMATAN LONG HUBUNG KABUPATEN MAHAKAM ULU

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan Tetap PT Karoseri Tentrem Sejahtera Kota Malang)

HUBUNGAN DISIPLIN KERJA DENGAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) DI KECAMATAN SAMARINDA ULU KOTA SAMARINDA

PENGARUH SEMANGAT KERJA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN KALIORANG KABUPATEN KUTAI TIMUR

MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan ilmu teknologi begitu cepat

Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur Samarinda

PENGARUH DISIPLIN TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI PADA KANTOR CAMAT MONANO KABUPATEN GORONTALO UTARA TAHUN 2014

Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada Perusahaan Susu Aneka Rasa Mommy Cow Tulungagung

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA RESTORAN A&W MALL TRANS STUDIO MAKASSAR. A s m a w i y a h 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PEGARUH DISIPLI KERJA TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI DESA LUNG MELAH KECAMATA TELEN KABUPATEN KUTAI TIMUR

III. METODE PENELITIAN. pengawasan yang dilakukan oleh atasannya. Pengawasan yang. dimaksudkan untuk mencegah atau untuk memperbaiki kesalahan,

BAB I PENDAHULUAN. dengan diberlakukannya UU No. 32 tahun 2004 tentang pelaksanaan Otonomi

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dan pendekatan yang

BAB III METODE PENELITIAN. diponorogo yang beralamat Jl. Raya Ponorogo-Madiun KM. 04 / Jl. Industri,

BAB III METODE PENELITIAN. faktor yang mempengaruhinya adalah persepsi siswa mengenai proses belajar

PENGARUH PENDIDIKAN, PENGALAMAN KERJA DAN PRESTASI KERJA TERHADAP PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI DI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KUTAI TIMUR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH PENEMPATAN TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN KINERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan PT. Astra International, Tbk-Daihatsu Malang)

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013:2).

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan

KORELASI ANTARA PENGAWASAN MELEKAT DAN KOMITMEN KERJA DENGAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI DI KANTOR CAMAT SANGATTA UTARA KABUPATEN KUTAI TIMUR

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang lakukan ini adalah penelitian survey, dimana peneliti

ANALISIS PEMBERIAN KOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. ASURANSI JASA INDONESIA DI MAKASSAR

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun tempat yang dijadikan lokasi penelitian adalah Kantor Dinas Kesehatan

PENGARUH MANAJEMEN PERKANTORAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI DINAS LINGKUNGAN HIDUP KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN GARUT

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PNS PADA DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) PROVINSI SUMATERA SELATAN.

PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN KUTAI BARAT

Abstrak. Kata kunci: Perencanaan, Efektivitas, Pendidikan dan Pelatihan.

PENGARUH BUDAYA PERUSAHAAN DAN KOMITMEN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN UNIT BISNIS DI PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG GRESIK

II. KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Menurut Kaswan (2012) manajemen sumber daya manusia (MSDM)

BAB II METODE PENELITIAN

PENGARUH PENGEMBANGAN KARIR DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI YAYASAN LEMBAGA PERS DAN PENDAPAT UMUM PANTAGON SUARA RAKYAT MEDAN

DISIPLIN TERHADAP EFEKTIFITAS KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI SEKRETARIAT DPRD PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN LONG IKIS KABUPATEN PASER

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 INDIKATOR-INDIKATOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK

PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. SURACO JAYA ABADI MOTOR DI MASAMBA KABUPATEN LUWU UTARA

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN KOMUNIKASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) KANTOR POS BANJARMASIN 70000

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA DIVISI ENGINEERING PT.BRIDGESTONE KARAWANG

KARYA ILMIAH FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEDISIPLINAN KARYAWAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Transkripsi:

ejournal Ilmu Pemerintahan, 2014, 2 (3) : 3033-3045 ISSN 0000-0000, ejournal.ip.fisip-unmul.ac.id Copyright 2014 PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN PASIR BELENGKONG KABUPATEN PASER Agus Erwansyah 1 ejournal Ilmu Pemerintahan Volume 2, Nomor 3, 2014

ejournal Ilmu Pemerintahan, 2014, 2 (3) : 3033-3045 ISSN0000-0000,ejournal.ip.fisip-unmul.ac.id Copyright 2014 PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN PASIR BELENGKONG KABUPATEN PASER Agus Erwansyah 1 Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja pegawai di Kantor Kecamatan Pasir Belengkong Kabupaten Paser dengan jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dan metode survey. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pegawai yang bekerja pada Kantor Kecamatan Pasir Belengkong Kabupaten Paser yang berjumlah 47 pegawai. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini melalui observasi, kuesioner dan studi literature. Teknik analisis yang digunakan adalah korelasi dan regresi. Hasil analisis data frekuensi jawaban responden diperoleh gambaran bahwa tingkat disiplin dan tingkat kinerja pegawai Kantor Kecamatan Pasir belengkong dapat dikatagorikan baik dan sangat baik. Hasil analisis korelasi diperoleh nilai R sebesar 0,546 dan koefisien determinasi (Rsquare) sebesar 0,298. Artinya hubungan antara disiplin kerja dengan kinerja pegawai berada pada kategori sedang. Selanjutnya nilai kontribusi disiplin kerja termasuk kategori cukup yaitu sebesar 0,298 atau 29,8 %. Hal ini diasumsikan bahwa terdapat pengaruh lain yang mempengaruhi kinerja yaitu sebesar 70,2 % meliputi pendidikan dan pengalaman kerja, motivasi kerja, lingkungan kerja dan kesejahteraan pegawai. Selanjutnya hasil analisis regresi diperoleh nilai konstanta regresi sebesar 14.859 dan koefisien regresi disiplin kerja sebesar 0,704. Dengan demikian persamaan regresi yang terbentuk adalah Y= 14.859 + 0,704 X1. Artinya setiap peningkatan skor disiplin kerja sebesar satu satuan akan meningkatkan skor kinerja sebesar 0,704. 1 Mahasiswa semester akhir pada Program Studi Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email: AgusEr@gmail.com 3033

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dapat dikatakan bahwa menerima hipotesis alternatif yaitu terdapat pengaruh positif dan signifikan antara disiplin kerja terhadap kinerja pegawai kantor Kecamatan pasir Belengkong. Kata Kunci : Disiplin Kerja, Kinerja Pegawai Pendahuluan Setiap organisasi pemerintah dituntut untuk dapat mengoptimalkan sumber daya manusia dan bagaimana sumber daya manusia dikelola. Pengelolaan sumber daya manusia tidak lepas dari faktor pegawai yang diharapkan dapat berprestasi sebaik mungkin demi mencapai tujuan organisasi pemerintah. Pegawai merupakan aset utama organisasi dan mempunyai peran yang strategis didalam organisasi yaitu sebagai pemikir, perencana, dan pengendali aktivitas organisasi. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan suatu sikap disiplin dari pegawai atau karyawan dalam organisasi tersebut. Disiplin merupakan tindakan manajemen untuk mendorong para anggota organisasi memenuhi tuntutan berbagai ketentuan tersebut. Dengan perkataan lain, disiplin pegawai adalah suatu bentuk pelatihan yang berusaha memperbaiki dan membentuk pengetahuan, sikap dan perilaku pegawai sehingga para pegawai tersebut secara sukarela berusaha bekerja secara kooperatif dengan para pegawai pegawai yang lain serta meningkatkan prestasi kerjanya (Siagian, 2007: 305). Dengan demikian disiplin kerja mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap kinerja pegawai, dengan adanya disiplin kerja yang tinggi pada setiap pegawai pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya akan mampu dilaksanakan dengan baik. Sebaliknya jika sikap kedisiplinan tidak diterapkan maka pekerjaan sulit mencapai target sebagaimana yang diharapkan serta hasil yang dicapai tidak memuaskan. Disamping itu sikap disiplin yang rendah akan menyebabkan kesalahan pada prosedur pekerjaan yang dilakukan. Penelitian ini ditujukan kepada pegawai Kantor Kecamatan Pasir Belengkong di Kabupaten Paser, di mana sebagai institusi pelayanan masyarakat memerlukan pegawai yang memiliki sikap disiplin dan dedikasi yang tinggi demi tercapainya kualitas pelayanan yang maksimal, diharapkan pegawai yang bekerja harus mampu melaksanakan tugasnya dengan baik. Berdasarkan uraian tersebut maka penulis menentukan judul penelitian adalah : Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Di Kantor Kecamatan Pasir Belengkong Kabupaten Paser. Kerangka Dasar Teori Disiplin kerja Kata disiplin kerja berasal dari bahasa latin discipline yang berarti latihan atau pendidikan kesopanan dan kerohanian serta pengembangan tabiat. Hal ini menekankan pada kepada pegawai untuk mengembangkan sikap yang layak terhadap pekerjaannya dan merupakan cara pengawas dan membuat peranan dalam hubungan dengan disiplin. Disiplin merupakan suatu kekuatan yang 3034

berkembang didalam tubuh pekerja sendiri yang menyebabkan dia dapat menyesuaikan diri dengan sukarela kepada keputusan-keputusan, peraturanperaturan, dan nilai-nilai tinggi dari pekerjaan dan tingkah laku (Moekijat, 1995:139) Sastrohadiwiryo (2003:291) berpendapat sebagai berikut. Disiplin kerja dapat didefinisikan sebagai suatu sikap menghormati, menghargai, patuh, dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku baik yang tertulis maupun tidak tertulis serta menjalankannya dan tidak mengelak untuk menerima sanksisanksinya apa bila ia melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja pegawai merupakan sikap dan perilaku yang menunjukan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan ketertiban seseorang atau sekelompok orang terhadap peraturan yang telah ditetapkan oleh instansi atau organisasinya baik yang tertulis maupun tidak tertulis sehingga diharapkan pekerjaan yang dilakukan efektif dan efesien. Secara umum dapat disebutkan bahwa tujuan utama disiplin kerja adalah demi kelangsungan organsiasi atau perusahaan sesuai dengan motif organisasi atau perusahaan yang bersangkutan baik hari ini maupun hari esok. Menurut Sastrohadiwiryo (2003: 292) secara khusus tujuan disiplin kerja para pegawai, antara lain: 1) Agar para pegawai menempati segala peraturan dan kebijakan ketenagakerjaan maupun peratuan dan kebijakan organisasi yang berlaku, baik tertulis maupun tidak tertulis, serta melaksanakan perintah manajemen yang baik. 2) Pegawai dapat melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya serta mampu memberikan pelayanan yang maksimum kepada pihak tertentu yang berkepentingan dengan organisasi sesuai dengan bidang pekerjaan yang diberikan kepadanya. 3) Pegawai dapat menggunakan dan memelihara sarana dan prasana, barang dan jasa organisasi dengan sebaik-sebaiknya. 4) Para pegawai dapat bertindak dan berpartisipasi sesuai dengan norma-norma yang berlaku pada organiasi. 5) Pegawai mampu menghasilkan produktifitas yang tinggi sesuai dengan harapan organisasi, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Sikap kedisiplinan dapat diartikan jika karyawan atau pegawai selalu datang dan pulang tepat pada waktunya, mengerjakan semua pekerjaan dengan baik, mematuhi semua peraturan organisasi dan norma-norma sosial yang berlaku (Hasibuan, 2002: 194) 3035

Guntur (1996:34-35) mengatakan ada beberapa sikap disiplin yang perlu dikelola didalam pekerjaan yaitu: 1) Disiplin terhadap waktu 2) Disiplin terhadap target 3) Disiplin terhadap kualitas 4) Disiplin terhadap prioritas kerja 5) Disiplin terhadap prosedur Adapun kriteria menurut Guntur (1996:34-35), yang dipakai dalam disiplin kerja tersebut dapat dikelompokkan menjadi tiga indikator disiplin kerja diantaranya: 1) Disiplin waktu Disiplin waktu disini sebagai sikap dan tingkah laku yang menunjukan ketaatan terhadap jam kerja yang meliputi: kehadiran dan kepatuhan pegawai pada jam kerja, pegawai melaksanakan tugas dengan cepat waktu dan benar. 2) Disiplin peraturan Peraturan maupun tata tertip yang tertulis dan tidak tertulis dibuat agar tujuan suatu dari organisasi dapat dicapai dengan baik. Untuk itu dibutuhkan sikap setia pegawai terhadap komitmen yang telah ditetapkan tersebut. Kesetiaan disini berarti taat dan patuh dalam melaksanakan perintah dari atasan dan peraturan, tata tertip yang telah ditetapkan serta ketaatan pegawai dalam menggunakan kelengkapan pakaian seragam yang telah ditentukan organisasi atau lembaga. 3) Disiplin tanggung jawab Salah satu wujud tanggung jawab pegawai adalah pengguna dan pemeliharaan peralatan yang sebaik-sebaiknya sehingga dapat menunjang kegiatan kantor berjalan dengan lancar.serta adanya kesanggupan dalam menghadapi pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya sebagai seorang pegawai. Kinerja pegawai Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (LAN-RI) merumuskan kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan, program, kebijakan, dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi. Selanjutnya kinerja menurut Mangkunegara (2010:56) kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Adapun Wibowo (2008:145) menjelaskan kinerja merupakan tanggung jawab setiap individu terhadap pkerjaannya, membantu mendifinisikan harapan kinerja, mengusahakan kerangka kinerja bagi supervisor dalam saling berkomunikasi. Menurut Wibowo (2007:21) ada 3 (tiga) jenis kinerja meliputi atas : 1. Kinerja organisasi, yaitu hasil kerja konkrit yang dapat diukur dari organisasi dan dapat di pengaruhi oleh kinerja proses atau kinerja individu, yang membutuhkan standar kinerja sebagai alat ukur, sehingga ukuran kinerja 3036

tersebut dapat bersifat kuantitatif dan tidak selalu mencerminkan potensi organisasi. 2. Kinerja proses, yaitu hasil kerja konkrit dan dapat diukur dan bekerjanya mekanisme, kerja organisasi, dipengaruhi oleh kinerja individu dan membutuhkan standar kinerja sebagai alat ukur sehingga ukuran kinerja bersifat kualitatif dan tidak selalu mencerminkan potensi organisasi. 3. Kinerja individu, yaitu hasil kerja konkrit dan dapat diukur dari kerja individu (produktivitas kerja), dipengaruhi dari berbagai faktor dan diri individu yang membutuhkan standar kerja sebagai alat ukur sehingga ukuran kerja bersifat kualitatif dan tidak selalu mencerminkan potensi individu. Berikutnya menurut Sinambela (2006:86) menjelaskan kinerja pegawai didefinisikan sebagai kemampuan pegawai dalam melakukan sesuatu dengan keahlian tertentu. Senada dengan pendapat tertentu, kinerja diartikan sebagai hasil evaluasi terhadap pekerjaan yang dilakukan pegawai dibandingkan dengan kriteria yang telah ditetapkan bersama. Kedua konsep di atas menunjukan bahwa kinerja pegawai sangatlah perlu, sebab dengan kinerja ini akan diketahui seberapa kemampuan pegawai dalam melaksanakan tugasnya. Untuk mengetahui hal itu diperlukan penentuan kriteria pencapaiannya yang ditetapkan secara bersamasama. Armstrong dan Baron dalam Wibowo (2007:2) menjelaskan bahwa Kinerja (performance) adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut. Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi ekonomi. Makna kinerja memiliki persamaan dengan prestasi kerja karena berorientasi hasil kerja seseorang. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Siswanto (2005:195) yang menyatakan prestasi kerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seorang tenaga kerja dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang dibebankan kepadanya. Pada umumnya prestasi kerja seorang tenaga kerja antara lain dipengaruhi oleh kecakapan, keterampilan, pengalaman, kesanggupan tenaga kerja yang bersangkutan. Konsep kinerja pada dasarnya dapat dilihat dari dua segi saja, yaitu kinerja pegawai (perindividu) dan kinerja organisasi. Kineja pegawai adalah hasil kerja perseorangan dalam suatu organisasi. Sedangkan kinerja organisasi adalah totalitas hasil kerja yang dicapai suatu organisasi. Kinerja pegawai dan kinerja organisasi tidak bisa dilepaskan dari sumber daya yang dimiliki oleh organisasi yang digerakan atau dijalankan pegawai yang berperan aktif sebagai pelaku dalam upaya mencapai tujuan organisasi tersebut. Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh pegawai atau sekelompok pegawai dalam suatu organisasi, sesuai oleh pegawai atau kelompok pegawai dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika. Sedangkan pegawai atau karyawan adalah golongan masyarakat yang melakukan 3037

penghidupan dengan bekerja dalam kesatuan organisasi, baik kesatuan kerja pemerintah, maupun kerja swasta. Teori penghubung Berdasarkan uraian-uraian yang telah di kemukakan sebelumnya, bahwa disiplin kerja memiliki pengaruh terhadap kinerja pegawai. Hal ini terlihat dari pemanfaatan waktu dan tanggung jawab kerjaan disiplin kerja yang tinggi mencerminkan besarnya tanggung jawab terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya karna Keberhasilan suatu pekerjaan sangat ditentukan oleh sikap dan tanggung jawab Dengan demikian semakin tinggi tingkat kedisiplinan seorang pegawai akan meningkatkan kinerja pegawai tersebut. Setiap organisasi pada umumnya menginginkan agar para pegawai yang bekerja dapat melaksanakan sikap disiplin dalam bekerja sehingga kinerjanya pun meningkat (Sastrohadiwiryo, 2001 : 291) Hipotesis Hipotesis merupakan suatu jawaban atau dugaan yang bersifat sementara dan harus dibuktikan kebenarannya melalui suatu penelitian. Dalam penelitian ini penulis merumuskan hipotesis yaitu Diduga bahwa disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai Di Kantor Kecamatan Pasir Belengkong Kabupaten Paser. Definisi konsepsional Sesuai teori-teori yang telah dikemukakan sebelumnya maka definisi konsepsional yang penulis rumuskan sebagai berikut : 1) Disiplin kerja adalah suatu sikap dan perilaku yang berniat untuk mentaati segala peraturan organisasi baik lisan maupun tertulis yang didaasarkan atas kesadaran diri untuk menyesuaikan dengan peraturan organisasi dan merupakan suatu kekuatan yang berkembang didalam tubuh pekerja sendiri yang menyebabkan dia dapat menyesuaikan diri dengan sukarela kepada keputusan-keputusan, peraturan-peraturan, dan nilai-nilai tinggi dari pekerjaan dan tingkah laku serta tidak mengelak untuk menerima sanksisanksinya apa bila ia melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya. 2) Kinerja pegawai adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Jenis Penelitian Jenis penelitian berdasarkan pendekatan yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dan jenis penelitian berdasarkan metode yang digunakan adalah penelitian survey. Pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang digunakan untuk menjawab permasalahan melalui teknik pengukuran yang cermat terhadap variabel-variabel tertentu, sehingga menghasilkan simpulan-simpulan yang dapat digeneralisasikan, lepas dari konteks waktu dan situasi serta jenis data yang 3038

dikumpulkan terutama data kuantitatif (Sugiyono, 2012:6). Sedangkan penelitian survey adalah mengumpulkan informasi tentang variabel dari sekelompok subjek (Trianto, 2010:200). Penelitian survey menurut Fraenkel dan Walen yang dikutip Arifin menyatakan bahwa penelitian survey merupakan penelitian dengan mengumpulkan informasi dari suatu sampel dengan menanyakannya melalui angket atau wawancara untuk menggambarkan berbagai aspek dari populasi (Arifin, 2011:64). Sesuai dengan pendapat Kerslinger yang dikutip Ridwan bahwa penelitian survey mengkaji populasi yang besar ataupun yang kecil dengan menyeleksi serta mengkaji sampel yang dipilih dari populasi itu untuk menentukan isidensi, distribusi dan interlelasi relatif dari variabel-variabel sosiologi dan psikologi (Ridwan, 2009:65) Konsekuensi metode penelitian ini memerlukan operasionalisasi variabelvariabel yang dapat diukur secara kuantitatif sedemikian rupa untuk dapat digunakan model uji hipotesis dengan metode statistika. Definisi operasional definisi operasional merumuskan secara tegas dari apa yang diuraikan dalam definisi konsepsional dengan maksud agar kegiatan-kegiatan tersebut dapat dilaksanakan secara nyata, juga merupakan batu ujian terakhir yang akan menjadi petunjuk bagi seorang peneliti bagaimana suatu indikator variabel diukur atau diteliti 1. Disiplin kerja pegawai meliputi : a. Ketaatan pegawai terhadap jam kerja b. Ketaatan pegawai terhadap peraturan c. Tanggung jawab pegawai terhadap pekerjaan 2. Kinerja pegawai meliputi : a. Kualitas kerja b. Kuantitas kerja Populasi dan sampel Populasi adalah keseluruhan objek dalam suatu penelitian yang mempunyai karakteristik tertentu dalam hal ini adalah keseluruhan pegawai yang bekerja di Kantor Kecamatan Pasir Belengkong Kabupaten Paser yang berjumlah 48 pegawai sedangkan sampel merupakan wakil dari keseluruhan objek yang diteliti, sesuai dengan presisi yang telah ditetapkan peneliti. Dalam penelitian ini tidak menggunakan sampel namun dengan secara sensus yaitu seluruh pegawai dijadikan objek penelitian. Untuk melihat gambar populasi yang dimaksud,maka dapat dilihat pada table berikut ini: Tabel 3.1 Daftar Pegawai Di Kecamatan Pasir Belengkong Kabupaten Paser Jumlah No Jabatan orang 1 Camat 1 3039

No Jabatan Jumlah orang 2 Sekretaris camat 1 3 Kasi PMD 1 4 Kasi kesejahteraan rakyat 1 5 Kasi ketenteraman dan KU 1 6 Kasi pemerintahan dan kependudukan 1 7 Pelaksana 3 8 Operator computer 6 9 Kasubbag kepegawaian dan umum 1 10 Agendaris 3 11 Bendahara penerima 1 12 Administrasi umum 2 13 Pengadaan barang dan jasa 1 14 Analis tata praja 3 15 Bendahara pengeluaran 1 16 Pengurus barang 1 17 Petugas PBB 1 18 Operator Telkom 1 19 Bendahara gaji 1 21 Pembantu pembekuan 1 22 Penyimpan barang 1 23 Petugas entri 12 24 Tenaga administrasi 2 JUMLAH 48 Sumber: kantor kecamatan pasir belengkong kabupaten paser, th. 2013 Teknik pengumpulan data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini melalui observasi, kuesioner dan studi literatur. Penjelasan masing-masing teknik pengumpulan data yaitu: 1) observasi ialah metode atau cara-cara yang menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung. 2) Kuesioner adalah instrumen pengumpulan data atau informasi yang dioperasionalisasikan ke dalam bentuk item atau pertanyaan. 3) Studi literatur yaitu pengumpulan data dengan cara mempelajari dokumen dan pustaka yang berkaitan dengan penelitian. Alat pengukur data Langkah-langkah penyusunan kuesioner penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini meliputi : 1) Menentukan variabel-variabel yang akan diteliti, yaitu variabel X (Disiplin kerja) dan variabel Y (Kinerja); 3040

2) Membuat kisi-kisi butir item berdasarkan variabel butir penelitian; 3) Merumuskan pertanyaan-pertanyaan berdasarkan indikator variabel yang telah ditentukan dalam kisi-kisi item disertai alternatif jawaban; 4) Menetapkan kriteria penskoran untuk setiap alternatif jawaban tiap item pada setiap variabel menggunakan skor penilaian dengan menggunakan skala Likert yang berkisar antara 5 sampai dengan 1 dengan perincian pada tabel berikut ini Tabel 3.2 Penskoran Alternatif Jawaban Alternatif Jawaban Bobot Sangat setuju 5 Setuju 4 Kurang setuju 3 Tidak setuju 2 Sangat tidak setuju 1 Sumber: sugiyono,2012:93 Teknik analisis data 1) korelasi product moment mengetahui nilai hubungan antara variabel disiplin kerja (X) terhadap variabel kinerja pegawai (Y) digunakan koefisien korelasi product moment (Sugiyono, 2010:183). Adapun rumus atau alat yang dimaksud adalah sebagai berikut : N X i. Yi ( X i)( Yi ) r xy 2 2 2 2 N X ( X ) N Y ( Y ) i i i Keterangan : r xy = koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y X = variabel lingkungan kerja Y = variabel semangat kerja N = jumlah data i Interval koefisien 0,00-0,199 0,20-0,399 0,40-0,599 0,60-0,799 0,80-1,000 Sumber: sugiyono,2012:184 Tabel 3.3 koefisien Korelasi Tingkat hubungan Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat kuat 3041

2) Uji linearitas regresi Regresi linier sederhana merupakan salah satu pengujian hipotesis untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas (independen) terhadap variabel tetapnya (dependen). Analisis ini juga untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Analisis regresi linier ini banyak digunakan untuk uji pengaruh antara variabel independen (X) terhadap variable dependen (Y). Persamaan regresi linear sederhana yang digunakan sebagai berikut: Y = a + b X (Sugiyono, 2012:188) Selanjutnya untuk mengetahui nilai konstanta dan nilai koefisien regresi menggunakan (Ridwan dkk,2011:99) Y b a n X n b Keterangan: X = Variabel independen (Disiplin kerja) a = Konstanta b = Koefisien regresi XY X Y 2 n X X 2 1. Pengujian Hipotesis Selanjutnya untuk melihat pengaruh tersebut dengan mengetahui nilai koefisien regresi (b). Nilai tersebut digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan untuk menerima atau menolak hipotesis yang diajukan. Adapun kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut : Ho :Tidak terdapat pengaruh antara disiplin kerja terhadap kinerja pegawai kantor kecamatan Pasir Belengkong Ha :Terdapat pengaruh antara disiplin kerja terhadap kinerja pegawai kantor kecamatan Pasir Belengkong Secara statistik hipotesis tersebut dijabarkan sebagai berikut : Ho : b = 0 artinya tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara disiplin kerja terhadap kinerja pegawai kantor kecamatan Pasir Belengkong. Ha : b 0 artinya terdapat pengaruh positif dan signifikan antara disiplin kerja terhadap kinerja pegawai kantor kecamatan Pasir Belengkong. Hasil dan pembahasan pembahasan berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan yaitu analisis 3042

korelasi dan analisis regresi. Berdasarkan hasil analisis korelasi yang telah dilakukan sebelumnya bahwa disiplin kerja memiliki korelasi sebesar 0,546 dan nilai koefisien determinasi sebesar 0,298. Hal ini dapat diartikan bahwa hubungan variavel disiplin kerja dengan kinerja pegawai Kantor Kecamatan Pasir Belengkong berada pada kategori sedang. Katagori sedang disini didasarkan pada pedoman interpretasi nilai korelasi menurut sugiyono bahwa jika nilai korelasi berada pada interval 0,40-0,599 dapat dikatagorikan sedang. Hal ini juga dapat dijelaskan bahwa secara statistik disiplin kerja memiliki hubungan yang tidak terlalu kuat yang diartikan variabel disiplin kerja yang diasumsikan bahwa variabel kinerja bukan hanya dipengaruhi oleh disiplin kerja, melainkan terdapat variabel lain namun tidak diuraikan dalam penelitian ini. Selanjutnya berdasarkan nilai determinasi bahwa disiplin kerja memiliki kontribusi sebesar 29,8% sedangkan sisanya sebesar 70,2% dipengaruhi oleh faktor lain misalnya kemampuan dan pengalaman kerja, pendidikan, motivasi maupun kesejahteraan pegawai. Nilai determinasi merupakan cerminan bahwa pengaruh disiplin kerja tidak tinggi artinya kinerja bukan hanya dipengaruhi oleh disiplin kerja saja melainkan masih ada variabel-variabel lain yang telah disebutkan sebelumnya. Jika melihat dari analisis regresi diperoleh sebuah taksiran persamaan regresi yang diartikan bahwa hasil analisis regresi tersebut mampu memprediksi perubahan variabel terikat dalam hal ini adalah kinerja pegawai jika variabel bebas mengalami perubahan (disiplin kerja) baik mengalami peningkatan maupun penurunan. Persamaan regreasi tersebut adalah Y= 14,859 + 0,704 X. Jika disiplin kerja mengalami perubahan peningkatan sebesar 10 satuan maka Y= 14,859 + 0,704 (10) = 21,899. Artinya kinerja akan selalu meningkat jika disiplin kerja juga meningkat yang juga diartikan bahwa disiplin kerja berbanding lurus dengan kinerja. Berdasarkan uraian-uraian yang telah dikemukakan sebelumnya, bahwa secara deskriptif disiplin kerja maupun kinerja pegawai Kantor Kecamatan Pasir Belengkong menempati posisi atau katagori yang baik dan secara analisis statistik baik analisis korelasi, analisis determinasi maupun analisis regresi diperoleh informasi bahwa hubungan disiplin kerja dengan kinerja berada pada posisi sedang yaitu 0,546 dan kontribusi disiplin kerja terhadap kinerja diperoleh sebesar 29,8% dengan demikian dapat disimpulkan bahwa menerima hipotesis yaitu terdapat pengaruh positif dan signifikan antara disiplin kerja dengan kinerja pegawai Kantor Kecamatan Pasir Belengkong. Kesimpulan 1) Berdasarkan hasil analisis korelasi diperoleh nilai R sebesar 0,546 dan koefisien determinasi (R square ) sebesar 0,298. Artinya hubungan antara disiplin kerja dengan kinerja pegawai berada pada kategori sedang. Selanjutnya nilai kontribusi disiplin kerja termasuk kategori cukup yaitu sebesar 0,298 atau 29,8 %. Hal ini diasumsikan bahwa terdapat pengaruh lain yang mempengaruhi kinerja yaitu sebesar 70,2 % meliputi pendidikan dan 3043

pengalaman kerja, motivasi kerja, lingkungan kerja dan kesejahteraan pegawai. 2) Berdasarkan analisis regresi diperoleh nilai konstanta regresi sebesar 14.859 dan koefisien regresi disiplin kerja sebesar 0,704. Dengan demikian persamaan regresi yang terbentuk adalah Y= 14.859 + 0,704 X 1. Artinya setiap peningkatan skor disiplin kerja sebesar satu satuan akan meningkatkan skor kinerja sebesar 0,704. 3) Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dapat dikatakan bahwa menerima hipotesis alternatif yaitu terdapat pengaruh positif dan signifikan antara disiplin kerja terhadap kinerja pegawai kantor Kecamatan pasir Belengkong. Daftar Pustaka Arifin, Zaenal, 2011. Penelitian Pendidikan, Metode dan Paradigma, Remaja Rosdakarya. Bandung. Barnawi dan Muhammad Arifin, 2012 Instrumen Pembinaan, Peningkatan & Penilaian Kinerja Guru Profesional. Ar- Ruzz Media,Yogyakarta. Hasibuan, Malayu S P. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara, Jakarta. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, 1999. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor: 589/IX/6/Y/99. Tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instasi Pemerintah. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. Jakarta. Mangkunegara, AA. Anwar Prabu. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan Ketujuh. Remaja Rosdakarya. Bandung. Mathis, Robert L & John H Jackson. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia (terjemahan Jimmi Sadili dan Bayu). Salemba Empat, Jakarta. Nasution, MN. 2005. Manajemen Mutu Terpadu. Ghalia Indonesia, Jakarta Pasolong, Harbani. 2007. Teori Administrasi publik. Alfabeta, Bandung. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif R & D. Alfabeta, Jakarta S. Panggabean, M.E Mutiara, 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Ghalia Indonesia, Bogor Sastrohadiwiryo, Siswanto. 2003. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan Administratif dan Operasional. Bumi Aksara, Jakarta. Siagian, Sondang P,. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara, Jakarta. Simamora, Henri. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia. STIE YKPN, Yogyakarta. Ridwan. 2007. Metode dan Teknik Penyusunan Proposal Penelitian. Alfabeta, Jakarta Ridwan dkk,. 2011. Pengantar Statistka Untuk Penelitian Pendidikan, Sosial, Komunikasi, Ekonomi Dan Bisnis. Alfabeta, Bandung. 3044

Robbin, Stephen S,. 1996. Perilaku Organisasi: Konsep, Kontroversi dan Aplikasi. Prenhalindo, Jakarta. Thoha, Miftah. 2010. Manajemen Pegawai Sipil Di Indonesia. Prenada Media Group, Jakarta. Sinambela, Lijan Poltak. 2008. Reformasi Pelayanan Publik. Bumi Aksara, Jakarta. Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja. Raja Grafindo Persada, Jakarta. 3045