KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA ARAB DI MTs SEWILAYAH PURWOKERTO SKRIPSI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dengan eksistensi pendidikan. Jika pendidikan memiliki kualitas tinggi, maka

KOMPETENSI SOSIAL GURU DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI 3 PURBALINGGA KECAMATAN BUKATEJA KABUPATEN PURBALINGGGA

BAB I PENDAHULUAN. Sekretaris Jenderal MPR-RI, Undang-Undang Dasar 1945, Sekjen MPR-RI, Jakarta, hlm. 5 2

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

MODEL PEMBINAAN AKUNTABILITAS GURU MI ISTIQOMAH SAMBAS PURBALINGGA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENINGKATAN KOMPETENSI TENAGA PENDIDIK MAN SUMPIUH BANYUMAS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

IMPLEMENTASI EVALUASI AUTENTIK MATA PELAJARAN FIKIH DI MI NEGERI PURWOKERTO TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI

KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI MI MUHAMMADIYAH BEJI KEDUNGBANTENG KABUPATEN BANYUMAS

KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SDN BILIS-BILIS 1 KECAMATAN ARJASA KANGEAN KABUPATEN SUMENEP SKRIPSI

SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan IAIN Purwokerto Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran atau kemajuan suatu bangsa. Pendidikan yang ada di sekitar kita. tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan bangsa Indonesia yang salah satunya yaitu mencerdaskan

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI MI MA ARIF NU 01 PURBASARI KECAMATAN KARANGJAMBU KABUPATEN PURBALINGGA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. nasional adalah pembangunan di bidang pendidikan yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab pertama ini, penulis akan memaparkan hal-hal yang berkaitan

KOMPETENSI SOSIAL GURU MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI MTs MA ARIF NU 1 PURWOJATI KECAMATAN PURWOJATI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan dilakukan berdasarkan rancangan yang terencana dan terarah

BAB I PENDAHULUAN. Ibid., 4. Ibid., hlm. 23

BAB I PENDAHULUAN. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

DAFTAR PUSTAKA. Ali, Sadirman. (2009). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Bandung: PT Rajagrafindo Persada.

terutama ditentukan oleh proses belajar mengajar. Sebagaimana diperbuat dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003

Oleh : AMINUDIN NIM

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan (KTSP) dan Sukses Dalam Sertfikasi Guru, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), hlm. 45

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU

Diajukan Oleh: Friska Tiananda A

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat modern yang menuntut spesialisasi dalam masyarakat yang. semakin kompleks. Masalah profesi kependidikan sampai sekarang

BAB I PENDAHULUAN. Sudarwan Danim, Pengembangan Profesi Guru,Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2012, hlm. 2.

BAB I PENDAHULUAN. resmi. 1 Guru adalah semua orang yang berwenang dan bertangung jawab terhadap

IMPLEMENTASI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PAI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN DI SMPN 13 MALANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. mungkin proses belajar mengajar akan berhasil dengan lancar dan baik.

IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMK N 2 PURWOKERTO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. adalah guru. Guru merupakan komponen paling menentukan dalam sistem

DAFTAR PUSTAKA. Abdillah Muhammad Bin Ismail, Imam Abi, Hadist Shokhih Bukhori juz 1, Semarang : Toha Putra, tt

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENGEMBANGAN PROFESI GURU SD/MI. Udin S. Sa ud, Ph.D

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kerangka dan tujuan organisasi.masalah kompetensi itu menjadi penting,

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PROFESIONALISME GURU DITINJAU DARI KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DI SMA NEGERI 1 SRAGEN. Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan

PENERAPAN MEDIA KAHUBER (Kartu Huruf Bergambar) DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2009, hlm

ANALISIS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DI KELAS AWAL DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 SD MUHAMMADIYAH 1 MALANG SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya. Dalam pengembangan pendidikan di Indonesia pihak

BAB I PENDAHULUAN. berbagai pihak sebagai alat ampuh untuk melakukan perubahan terhadap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BAHASA INDONESIA BERSERTIFIKAT PENDIDIK DI SMP NEGERI KOTA BATU. Diajukan oleh Bambang Irawan NIM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. profesional harus menguasai betul seluk-beluk pendidikan dan pengajaran

Standard Guru Penjas Nasional (Rumusan BSNP)

KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR. Oleh: Anik Ghufron FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2008

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SE GUGUS PAMUJI KECAMATAN KARANGLEWAS KABUPATEN BANYUMAS

PENGELOLAAN ADMINISTRASI SARANA DAN PRASARANA DI SDN TEMAS 02 BATU. Oleh: ARI PURWONINGTIYAS NIM

Analisis Kebutuhan Pelatihan Kompetensi Guru Sekolah Dasar di Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kegiatan proses belajar mengajar. 1. kegiatan belajar mengajar dipengaruhi oleh guru.

STUDI TENTANG PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SMA NEGERI 11 MAKASSAR

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. unggul dalam suatu pekerjaan dan situasi tertentu.menurut (Farida

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang yang menjadi mata

BAB I PENDAHULUAN. Suatu format Undang-Undang 20 Tahun 23 tentang sistem pendidikan

1. Skripsi karyahanifah Lubis ( ) Jurusan Pendidikan

07 KEJOBONG KECAMATAN KEJOBONG KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN PELAJARAN

Permendiknas No.16 Tahun 2007 Standar Kualifikasi Akademik Dan Kopetensi Guru

BAB I PENDAHULUAN. dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2011, hlm. 293.

BAB I PENDAHULUAN. A. Alasan Pemilihan Judul. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENUMBUHKAN ETIKA PROFESI KEGURUAN MAHASISWA PPKN FKIP UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan tersebut menuntut setiap guru untuk terus berupaya melakukan

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab pendidikan yang terpikul di pundak orang tua.

BAB I PENDAHULUAN. yang ada dalam masyarakat, karena dengan pendidikan, manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. Jogjakarta, 2013, hlm Daryanto, Inovasi Pembelajaran Efektif, Cv Yrama Widya, Bandung, 2013, hlm. 168.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan nasional, pemerintah khususnya

ANALISIS PELAKSANAANBIMBINGAN DAN KONSELING DI SDN MOJOLANGU 1 MALANG SKRIPSI OLEH: YULIA FITRIANI NIM :

DAFTAR PUSTAKA. Ardy Wiyani, Novan. Manajemen Kelas; Teori dan Aplikasi Untuk Menciptakan Kelas yang Kondusif. Jakarta: Ar-Ruzz Media, 2013.

BAB I PENDAHULUAN. Maka dari itu, potensi manusia diposisikan sebagai makhluk yang istimewa

PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DI SEKOLAH DASAR ISLAM PLUS TAHFIDZ (SDIT) NURUL HUDA PURBALINGGA

BAB V PENUTUP. Berdasarkan seluruh uraian pembahasan skripsi di atas. Kiranya penulis

DAFTAR PUSTAKA. A. M, Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Raja

COVER KOMPETENSI PROFESIONAL GURU RUMPUN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI MADRASAH ALIYAH NEGERI KROYA KABUPATEN CILACAP SKRIPSI

LAPORAN TUGAS AKHIR. Topik Tugas Akhir: Penelitian Pendidikan Matematika

PENGGUNAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) MTs NEGERI 1 RAKIT KABUPATEN BANJARNEGARA SKRIPSI

DASAR PROFESIONALITAS GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Era globalisasi yang ditandai dengan persaingan kualitas atau mutu,

Hj. Yusida Gloriani & Teti Tresnawati Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Kuningan

BAB II KAJIAN TEORI. yang siap akan tugas dan tanggung jawabnya. Mahasiswa dibina dengan

BAB I PENDAHULUAN. Abdul Rachman Shaleh, Madrasah dan Pendidikan Anak Bangsa, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2004, hlm

BAB I PENDAHULUAN. kalangan ilmuwan khususnya para ahli pendidikan. Hal ini karena pendidikan

2 Menetapkan : Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas P

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia. dan Undang-undang Dasar Tahun Upaya tersebut harus selalu

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Pendidikan di Indonesia terus berkembang

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. kependidikan kompetensi merupakan pengetahuan, sikap-perilaku dan

KREATIVITAS GURU DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DI KELAS I SDN DINOYO 3 MALANG SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS KUALITAS BUTIR SOAL MATA PELAJARAN FIQIH KELAS X MAN DI KABUPATEN CILACAP TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Media Wacana Press, Yogayakarta, 2003, hlm.

DAFTAR PUSTAKA. Ahmadi, Abu dan Joko Tri Prasetya. Strategi Belajar Mengajar: Untuk Fakultas. Tarbiyah Komponen MKDK. Bandung: Pustaka Setia

Transkripsi:

KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA ARAB DI MTs SEWILAYAH PURWOKERTO SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Purwokerto untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.) Oleh: USWATUL KHASANAH NIM. 1223302049 JURUSAN PENDIDIKAN GURU BAHASA ARAB FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO 2016

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN. ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN NOTA DINAS PEMBIMBING.. iv ABSTRAK... v PEDOMAN TRANSLITERASI. vi HALAMAN MOTTO.. xiii HALAMAN PERSEMBAHAN.. xiv KATA PENGANTAR... xv DAFTAR ISI... xix DAFTAR TABEL..... xxi DAFTAR LAMPIRAN xxvi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Definisi Operasional... 8 C. Rumusan Masalah... 10 D. Tujuan dan Manfaat Penelitian... 10 E. Kajian Pustaka... 11 F. Sistematika Penulisan... 13 BAB II KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA ARAB A. Kompetensi Pedagogik... 16 1. Pengertian Kompetensi Pedagogik... 16 2. Indikator Kompetensi Pedagogik... 20 B. Guru Bahasa Arab... 34 1. Pengertian Guru Bahasa Arab... 34 2. Kedudukan Guru Bahasa Arab... 37 3. Syarat-syarat Guru Bahasa Arab... 38 4. Tugas Guru Bahasa Arab... 40 5. Tanggung Jawab Guru Bahasa Arab... 42

6. Peran Guru Bahasa Arab... 44 7. Kode Etik Guru Indonesia... 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian... 50 1. Jenis penelitian... 50 2. Lokasi dan Waktu penelitian... 51 3. Populasi dan Sampel Penelitian... 52 4. Variabel dan Indikator Penelitian... 54 B. Metode Pengumpulan Data... 55 1. Angket... 55 2. Wawancara... 56 3. Observasi... 57 4. Dokumentasi... 58 C. Metode Analisis Data... 59 1. Analisis Data Kuantitatif... 59 2. Analisis Data Kualitatif... 62 BAB IV PENYAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum MTs Sewilayah Purwokerto..... 64 1. Letak Geografis MTs Sewilayah Purwokerto... 64 2. Daftar Guru Bahasa Arab di MTs Sewilayah Purwokerto. 65 3. Data Siswa di MTs Sewilayah Purwokerto..... 66 B. Penyajian Data tentang Kompetensi Kompetensi Pedagogik Guru Bahasa Arab di MTs Sewilayah Purwokerto... 66 C. Analisis Data tentang Kompetensi Pedagogik Guru Bahasa Arab di MTs Sewilayah Purwokerto..... 95 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan... 123 B. Saran-saran... 123 C. Kata Penutup... 123 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terus menerus berkembang. Sehingga membawa dampak kemajuan di berbagai bidang kehidupan. Jadi, agar dapat mengikuti dan meningkatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut, diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas. Salah satu usaha menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, dan akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara. 1 Ketika proses belajar, peserta didik diharapkan aktif dalam mengembangkan potensi dirinya. Persoalan ini berhubungan dengan tugas dari seorang pendidik. Guru adalah seorang pendidik yang memberikan suatu ilmu atau kepandaian tertentu kepada seseorang atau sekelompok orang. Sehingga peserta didik dapat memunculkan dan mengembangkan potensi dirinya di dalam kelas. Guru sebagai seorang pendidik, pembimbing, pelatih dan pengembang kurikulum 1 Nanang Hanafiah dan Cucu Suhana, Konsep Strategi Pembelajaran, (Bandung: PT Refika Aditama, 2012), hlm. 103. 1

seharusnya dapat menciptakan kondisi dan suasana belajar yang kondusif, yaitu susana belajar yang menyenangkan, menarik, memberi rasa aman, memberikan ruang pada siswa untuk berpikir aktif, kreatif dan inovatif. 2 Berhubungan dengan era globalisasi, guru memiliki tugas dan fungsi yang lebih kompleks sehingga perlu memiliki kompetensi guru untuk menunjang keprofesionalannya. Pasal 28 PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan menjelaskan bahwa: Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani, dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. 3 Kompetensi guru diartikan sebagai perangkat perilaku efektif yang terkait dengan eksplorasi dan investigasi, menganalisis dan memikirkan, serta memberikan perhatian dan mempersepsi yang mengarahkan seorang gurumenemukan cara-cara untuk mencapai tujuan tertentu secara efektif dan efisien. 4 Makna penting kompetensi dalam dunia pendidikan didasarkan atas pertimbangan rasional bahwasannya proses pembelajaran merupakan proses yang rumit dan kompleks. Ada behragam aspek yang saling berkaitan dan mempengaruhi berhasil atau tidaknya kegiatan pembelajaran. 5 Kompetensi guru lebih bersifat personal serta merupakan satu kesatuan utuh yang menggambarkan potensi yang mencakup pengetahuan, keterampilan, 2 Rusman, Model-model Pembelajaran, (Bandung: PT RajaGrafindo Persada, 2012), hlm. 19. 3 Bukhari Alma, Guru Profesional, (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 126. 4 Nanang Hanafiah dan Cucu Suhana, Konsep Strategi Pembelajaran, (Bandung: Refika Aditama, 2009), hlm. 162. 5 Ngainun Naim, Menjadi Guru Inspiratif, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009),hlm. 56-57. 2

sikap, dan nilai yang dipresentasikan dalam amalan dan kinerja guru dalam mengelola pembelajaran di sekolah. 6 Maka dari itu, setiap guru harus memiliki berbagai kompetensi yang relevan dengan tugas dan tanggung jawab tersebut. Dia harus menguasai cara belajar yang efektif, harus mampu membuat model satuan pelajaran, mampu memahami kurikulum secara baik, mampu mengajar di kelas, mampu menjadi model bagi peserta didik, mampu memberikan nasihat dan petunjuk yang berguna, menguasai teknik-teknik, mampu memberikan bimbingan dan penyuluhan, mampu menyusun dan melaksanakan prosedur penilaian kemajuan belajar dan sebagainya. 7 Berdasarkan Undang-Undang tentang Guru dan DosenNomor 14 Tahun 2005, kompetensi guru terdiri dari empat kompetensi yang penulis jabarkan sebagai berikut: 1. Kompetensi Pedagogik Kompetensi pedagogik adalah kemampuan dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. (Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat 3 butir a). 8 2. Kompetensi Kepribadian 6 Hanafiah dan Cucu Suhana, Konsep Strategi Pembelajaran, (Bandung: Refika Aditama, 2012), hlm. 168. 7 Oemar Hamalik, Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi, (Bandung: Bumi Aksara, 2002), hlm. 40. 8 Kunandar, Guru Profesional, (Bandung: PT RajaGrafindo Persada, 2007), hlm. 76. 3

Kompetensi kepribadian adalah kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, berwibawa dan menjaditeladan bagi peserta didik. 3. Kompetensi Sosial Kompetensi sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik dan tenaga kependidikan, orang tua atau wali peserta didik dan masyarakat sekitar. 9 4. Kompetensi Profesional Kompetensi profesional adalah penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam, yang mencakup: penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah, subtansi keilmuwan yang menaungi materinya serta penguasaan terhadap struktur dan metodologi keilmuannya. 10 Secara praktis, sesungguhnya keempat jenis kompetensi tersebut tidak mungkin dapat dipisahkan.dikarenakan keempat jenis kompetensi itu saling berkaitan dalam diri guru dan harus dimiliki oleh seorang guru untuk membangun profesionalisme dalam menjalankan tugas kependidikannya. Akan tetapi, secara teoritis keempat jenis kompetensi tersebut dapat dipisahkan satu sama lain. Dalam tulisan ini, hanya akan disoroti salah satu jenis kompetensi saja yakni kompetensi pedagogik. Penelitian ini sama sekali tidak bermaksud untuk mengesampingkan pentingnya ketiga kompetensi lainnya. Tetapi, hanya 9 Ibid, hlm. 77. 10 Suyatno, Panduan Sertifikasi Guru, (Jakarta: PT Indeks, 2008), hlm. 15-17. 4

bermaksud mengungkapkan dan menonjolkan satu jenis kompetensi saja secara khusus dan berusaha meninjaunya lebih dalam secara komprehensif. Guru harus mampu mengelola kegiatan pembelajaran mulai dari merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran. Guru harus mampu menguasai manajemen kurikulum dan mengevaluasi kurikulum serta memiliki pemahaman tentang psikologi pendidikan, terutama terhadap kebutuhan dan perkembangan peserta didik agar kegiatan pembelajaran lebih bermakna. 11 Berkaitan dengan guru-guru bahasa Arab, mereka juga dituntut untuk mempunyai kompetensi pedagogik dalam mengajar di kelas. Semua itu berguna untuk mencapai tujuan dalam menunaikan tugasnya karena bahasa Arab disamping sebagai mata pelajaran juga merupakan bahasa komunikasi baik nasional maupun internasional dan bahasa agama. Sehingga guru bahasa Arab harus bisa menyampaikan materi dengan baik dan sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Guru bahasa Arab harus bisa menguasai teori-teori belajar, agar bisa memudahkan siswa dalam memahami dan menguasai bahasa Arab. Bardasarkan wawancara tanggal 12 Desember 2015 dengan Tyas Puji, salah satu murid kelas VIII B MTs Al-Hidayah Purwokerto Utara, siswa tersebut mengatakan bahwasannya guru dalam mengajar bahasa Arab itu sudah baik serta tidak membosankan. 12 Kemudian, sebelumnya yaitu tanggal 11 Rusman, Model-model Pembelajaran, (Bandung: PT RajaGrafindo Persada, 2012), hlm. 22. 12 Hasil Wawancara dengan Tyas Puji Pada Hari Sabtu Tanggal!2 Desember 2015 Jam 11.15 di Serambi Masjid Al- Hidayah Karang Suci. 5

10 Desember 2015 penulis melakukan wawancara dengan Bapak Ali Munif, salah satu pegawai Kementerian Agama Kabupaten Banyumas seksi Pendidikan Madrasah. 13 Beliau mengatakan bahwa seorang guru bahasa Arab perlu meningkatkan kompetensi pedagogiknya. Hal itu berguna untuk meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Arab di kelas.selain guru menguasai materi bahasa Arab, dia juga harus bisa menyampaikan dengan baik kepada peserta didiknya. Karena kompetensi pedagogik juga merupakan salah satu kompetensi yang diuji dalam penilaian kerja guru atau sebagai syarat sertifikasi guru. Peneliti tertarik dengan penelitian di tingkat Madrasah Tsanawiyah, karena menurut penulis di tingkat madrasah tersebut, guru bahasa Arab mempunyai peranan cukup sulit dalam hal memberikan pelajaran bahasa Arab kepada peserta didik. Hal ini, karenapeserta didik mempunyai latar belakang lulusan yang berbeda-beda. Ada yang lulusan dari Madrasah Ibtidaiyah yang sudah menguasai atau mengenal materi dasar bahasa Arab. Tetapi, ada atau banyak yang lulusan dari Sekolah Dasar yang belum menerima pelajaran bahasa Arab sama sekali.sehingga sebagai guru bahasa Arab di MTs, mereka harus bisa memahami karakteristik setiap peserta didik. Kemudian yang lebih menarik di sini, peneliti melakukan penelitian di wilayah Purwokerto, dikarenakan Purwokerto terkenal sebagai kota pelajar di Provinsi Jawa tengah. Maka dari itu, sebagi peneliti tentunya tertarik ingin meneliti bagaimana kehidupan pendidikan di sekolah-sekolah Purwokerto. 13 Hasil Wawancara dengan Ali Munif, salah satu pegawai Kementrian agama Bidang Pendidikan Madrasah Hari Kamis Tanggal 10 Desember 2016 Jam 11.15 di Departemen agama Kabupaten Banyumas. 6

Selain itu, Purwokerto merupakan tempat hidup peneliti selama empat tahun dan sebagai wilayah dari almamaterku, IAIN Purwokerto. Peneliti berharap penelitian ini dapat menambah ilmu, pengetahuan, dan pengalaman serta referensi bagi kita guru maupun calon guru untuk menjadi seorang guru bahasa Arab yang profesional. Sehingga dapat mengamalkan tugas dan tanggung jawab sebagai seorang pendidik yang bisa mencerdaskan bangsa sesuai dengan cita-cita atau tujuan pendidikan di Indonesia. Berdasarkan data yang diperoleh dari Departemen Agama kabupaten Banyumas, terdapat 5 (lima) lembaga pendidikan tingkat Madrasah Tsanawiyah dan 7 (tujuh) guru yang mengampu mata pelajaran bahasa Arab, antara lain sebagai berikut: a) MTs Negeri Purwokerto mempunyai tiga guru bahasa Arab. b) MTs Muhammadiyah Purwokerto mempunyai satu guru bahasa Arab. c) MTs Al-Hidayah Purwokerto Utara mempunyai satu guru bahasa Arab. d) MTs Al-Hidayah Purwokerto Barat mempunyai satu guru bahasa Arab. e) MTs Al- Ittihad Purwokerto Barat mempunyai satu guru bahasa Arab. Atas paparan kondisi di atas dan latarbelakang itulah, peneliti tertarik mengadakan penelitian tentang kompetensi pedagogik guru bahasa Arab di Madrasah Tsanawiyah. Adapun madrasah yang menjadi tempat penelitian yaitu MTs sewilayah Purwokerto, sebagaimana judul penelitian ini yaitu Kompetensi Pedagogik Guru Bahasa Arab di MTs Sewilayah Purwokerto. 7

B. Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahpahaman penafsiran terhadap judul di atas, maka peneliti berikan batasan dari penjelasan sebagai berikut: 1. Kompetensi Pedagogik Kompetensi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah kewenangan (kekuasaan) untuk menentukan (memutuskan sesuatu); kemampuan menguasai gramatika suatu bahasa secara abstrak dan batiniah. 14 Sedangkan kata pedagogic dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disamakan dengan kata pedagogik yang artinya bersifat pedagogi; bersifat mendidik. 15 Kompetensi pedagogik yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan yang dimiliki seorang guru berdasarkan Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tanggal 4 Mei 2007 bahwasannya kompetensi pedagogik itu kemampuan yang memenuhi kriteria antara lain: (a) penguasaan guru terhadap karakterisitik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional dan intelektual, (b) penguasaan guru terhadap teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik, (c) Kemampuan mengembangkan kurikulum yang terkait dalam bidang pengembangan yang diampu, (d) menyelenggarakan kegiatan pengembangan yang mendidik, (e) memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran, (f) memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki, (g) berkomunikasi secara efektif, empatik dan santun dengan peserta didik, (h) 14 Tim Penyusun Kamus, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), hlm. 584. 15 Ibid, hlm. 841. 8

melakukan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar, (i) memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran, dan (j) melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran. 16 2. Guru Bahasa Arab Guru menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah orang yang pekerjaannya (mata pencahariannya, profesinya) mengajar. 17 Berdasarkan Undang-Undang Guru dan Dosen dijelaskan bahwa: Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. 18 Sedangkan guru bahasa Arab yang dimaksud di sini adalah seorang pendidikatau guru yang mengajar mata pelajaran bahasa Arab pada siswasiswinya di Madrasah. 3. MTs Sewilayah Purwokerto MTs sewilayah Purwokerto yaitu lembaga-lembaga pendidikan menengah tingkat pertama dan merupakan salah satu lembaga pendidikan formal di bawah naungan Departemen Agama Kabupaten Banyumas. MTs- MTs yang dimaksud adalah MTs Negeri Purwokerto, MTs Muhammadiyah Purwokerto, MTs Al-Hidayah Purwokerto Utara, MTs Al-Hidayah Purwokerto Barat, dan MTs Al-Ittihad Purwokerto Barat. 16 Donni Juni Priansa, Kinerja dan Profesionalisme Guru, (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm. 124. 17 Tim Penyusun Kamus, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), hlm. 377. 18 Nanang Hanafiah dan Cucu Suhana, Konsep Strategi Pembelajaran, (Bandung: Refika Aditama, 2009), hlm. 176. 9

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, maka yang dimaksud dengan kompetensi pedagogik guru bahasa Arab di MTs sewilayah Purwokerto adalah suatu penelitian dimana peneliti ingin mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana kompetensi pedagogik yang dimiliki oleh guru bahasa Arab di MTs sewilayah Purwokerto berdasarkan kriteria kompetensi pedagogik menurut Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007. C. Rumusan Masalah Sesuai dengan latarbelakang masalah yang telah penaliti uraikan di atas, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah: Bagaimana Kompetensi Pedagogik Guru Bahasa Arab di MTs Sewilayah Purwokerto?. D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana kompetensi pedagogik yang dimiliki oleh guru bahasa Arab di MTs sewilayah Purwokerto. 2. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Penulis dapat belajar mengembangkan kemampuan dan keterampilan di bidang penelitian. b. Dapat memberikan informasi atau sumbangan pikiran tentang kompetensi pedagogik yang harus dimiliki oleh seorang guru dalam mendidik siswanya yang selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan pedoman bagi guru dalam proses belajar mengajar. 10

c. Mampu menjadi stimulus bagi peningkatan kualitas kompetensi guru khususnya di tingkat Madrasah Tsanawiyah. E. Kajian Pustaka Kajian pustaka merupakan uraian yang sistematis tentang keterangan yang dikumpulkan dari buku-buku yang ada hubungannya dengan penelitian serta mendukung pentingnya penelitian ini dilakukan. Ada beberapa referensi buku yang membahas tentang kompetensi pedagogik seorang guru, antara lain sebagai berikut: Pertama, buku berjudul Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan yang ditulis Dr. H. Syaiful Sagala, M.Pd. yang membahas mengenai pemaparan sub kompetensi pedagogik dan juga membahas bagaimana terobosan-terobosan baru yang lebih inovatif dalam hal profesionalisasi jabatan kependidikan agar dapat dilakukan pendekatan pengajaran yang lebih bermutu dan menarik bagi peserta didik. Sehingga peserta didik mengetahui tentang keterampilan bagaimana cara belajar (how to learn). Dari pembahasan buku tersebut, peneliti juga bisa mengetahui bagaimana cara guru meningkatkan keprofesionalannya dalam mengajar di kelas. Hal itu tentunya berkaitan dengan kompetensi guru yang harus dimiliki dan ditingkatkan yaitu kompetensi pedagogik. Kedua, buku berjudul Kompetensi Guru Sains di Madrasah yang ditulis oleh Dr. H. Amin Haedari. Buku ini membahas hasil penelitian tahun 2009 tentang kompetensi guru sains di madrasah. Buku ini menyajikan fakta dan data lapangan tentang gambaran guru sains pada Madrasah Aliyah (MA) di 12 11

provinsi se-indonesia. Temuan yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa kompetensi guru masih terkategorikan rendah dan perlu untuk terus dikembangkan secara berkelanjutan. Disamping melalui dukungan pemerintah, seorang guru secara pribadi harus selalu memotivasi diri untuk menjadi seorang profesional yang mampu berpartisipasi aktif dalam melaksanakan sistem pendidikan nasional dan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. 19 Hasil penelitian ini, sudah tentu menjadi pendukung peneliti untuk melakukan penelitian berlanjut di lembaga pendidikan yang ditentukan guna mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana tingkat kompetensi pedagogik guru bahasa Arab di Madrasah. Dalam hal ini, peneliti juga mengutip penelitian yang hampir sama yaitu: Skripsi berjudul Kompetensi Pedagogik Guru MTs Matholiul Hikmah di Penanjung Pruwatan Bumiayu Kabupaten Brebes karya Kholil Nurrohman Tahun 2010. Dalam skripsinya dijelaskan tentang kompetensi pedagogik guru MTs Matholiul Hikmah Penanjung Pruwatan Bumiayu yang kriterianya berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar guru MTs Matholiul Hikmah sudah mempunyai kompetensi pedagogik yang cukup baik. Dalam skripsi tersebut, peneliti menggunakan analisis statistik dan instrumen penelitiannya menggunakan angket. Namun dalam skripsi tersebut, data sebagai pendukung dari hasil angket kurang lengkap. Sedangkan dalam 19 Amin Haedari, Kompetensi Guru Sains di Madrasah, (Jakarta: Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan, 2010), hlm. ii. 12

penelitian ini, data yang dikumpulkan cukup banyak guna membuktikan atau mendukung hasil pengisian angket yang diberikan oleh responden. Seperti: hasil wawancara kepada guru bahasa Arab, observasi di kelas, lampiran datadata atau instrumen mengajar guru bahasa Arab yang dipakai ketika pembelajaran di kelas, serta dokumen gambar yang lebih banyak. Selain itu, peneliti juga mengambil lokasi penelitian lebih dari satu lokasi. Sehingga penelitian ini lebih menarik. Kemudian skripsi berjudul Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam di SMP Al-Irsyad Al Islamiyah Purwokerto karya Nur Faozi Tahun 2007. Skripsi ini menunjukkan hasil kompetensi yang meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial yang dimiliki oleh tiga guru PAI yang mengajar mata pelajaran fiqih, qur an hadits, aqidah akhlak dan tarikh di SMP Al-Irsyad Al Islamiyah Purwokerto. Skripsi tersebut, dalam menggambarkan kompetensi seorang guru itu masih umum. Sedangkan dalam penelitian yang peneliti lakukan, kompetensi yang diukur kepada guru bahasa Arab lebih fokus kepada salah satu kompetensi yaitu kompetensi pedagogik. Sehingga pembahasan teori kompetensi pedagogik lebih detail dan komprehensif. F. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan merupakan kerangka dari penelitian yang digunakan untuk memberikan gambaran dan petunjuk tentang pokok-pokok yang dibahas dalam penelitian. Adapun pembagiannya adalah sebagai berikut: 13

Bagian awal skripsi berisi halaman judul, pernyataan keaslian, pengesahan, nota dinas pembimbing, abstrak, pedoman transliterasi, motto, persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran. Bab I, merupakan landasan normatif penelitian yang merupakan jaminan bahwa penelitian ini dilakukan dengan objektif. Pada bab ini, berisi latar belakang masalah, definisi operasional, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kajian pustaka serta sistematika penulisan. Bab II, merupakanlandasan teori yang didalamnya dipaparkan deskripsi variabel-variabel penelitian. Bab ini berisi tentang gambaran teoritik yang terdiri dari dua sub bab. Sub bab pertama tentang kompetensi pedagogik, yang terdiri dari pengertian kompetensi pedagogik dan indikator kompetensi pedagogik. Sub bab kedua adalah teori tentang guru bahasa Arab, yang meliputi pengertian guru bahasa Arab, kedudukan guru bahasa Arab,syaratsyarat guru bahasa Arab, tugas guru bahasa Arab, tanggung jawab guru bahasa Arab, fungsi guru bahasa Arab dan peran guru bahasa Arab serta kode etik guru Indonesia. Bab III, berisi tentang metode penelitian. Pada sub pertama membahas mengenai jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi dan sampel penelitian, variabel dan indikator penelitian. Sub bab kedua yaitu metode pengumpulan data yang terdiri dari metode angket, metode wawancara, metode observasi dan metode dokumentasi. Selanjutnya sub bab ketiga berisi metode analisis data yang terdiri dari analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. 14

Bab VI, berisi penyajian data dan analisis data hasil penelitian mengenai kompetensi pedagogik guru bahasa Arab di MTs sewilayah Purwokerto. Bab V adalah penutup, yang terdiri dari kesimpulan, saran-saran dan kata penutup. Bagian akhir dari skripsi meliputi daftar pustaka, daftar lampiran, dan daftar riwayat hidup. 15

123 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah peneliti mengadakan penelitian dengan rumusan masalah Bagaimana Kompetensi Pedagogik Guru Bahasa Arab di MTs Sewilayah Purwokerto?, maka dapat disimpulkan bahwa kompetensi pedagogik yang dimiliki oleh guru bahasa Arab di MTs sewilayah Purwokerto yang kriterianya berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru adalah berkompeten dengan nilai rata-rata 3,5 dan tingkat prosentase yaitu 87,7 % yang artinya baik. B. Saran-saran Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan kepada guru bahasa Arab di MTs sewilayah Purwokerto adalah: 1. Bagi para guru agar selalu meningkatkan kemampuannya tentang ilmu pengetahuan dan teknologi agar dapat dimanfaatkan untuk kemajuan pembelajaran yang diampu. 2. Bagi para guru untuk selalu mengembangkan keprofesionalannya agar dapat mengaktualisasikan peserta didiknya. C. Kata Penutup Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-nya, sehingga peneliti dapat

124 menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul Kompetensi Pedagogik Guru Bahasa Arab di MTs Sewilayah Purwokerto. Peneliti telah berusaha secara optimal untuk melaksanakan penelitian dan menyusun skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Walaupun masih jauh dari kata sempurna. Peneliti menyadari masih banyak kekeliruan dan kekurangan pada skripsi ini. Maka dari itu, peneliti selalu membuka dan menerima kritik dan saran yang bersifat penyempurnaan dan membangun. Peneliti berharap agar skripsi ini bermanfaat bagi peneliti dan pembaca pada umumnya. Terimakasih.

DAFTAR PUSTAKA Alma, Bukhari. 2010. Guru Profesional Menguasai Metode dan Terampil Mengajar. Bandung: Alfabeta Amiruddin, Zen. 2010. Statistik Pendidikan. Yogyakarta Teras Arifin, Zainal. 2014. Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta Bahri Djamarah, Syaiful. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: PT Rineka Cipta Barnawi dan Mohammad Arifin. 2012. Etika dan Profesi Kependidikan. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media B. Uno, Hamzah. 2009. Profesi Kependidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara Burhan Bungin, M.. 2004. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Surabaya: Kencana Creswell, John W., 2010. Research Design. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Danim, Sudarwan. 2010. Profesionalisasi dan Etika Profesi Guru. Bandung: Alfabeta Hadi, Amirul dan Haryono. 1998. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia Hadjar, Ibnu. 1996. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kwantitatif dalam Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

Haedari, Amin. 2010. Kompetensi Guru Sains di Madrasah. Jakarta: Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan Hamalik, Oemar. 2002. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Bandung: Bumi Aksara Hanafiah, Nanang dan Cucu Suhana. 2009. Konsep Strategi Pembelajaran, Bandung: Refika Aditama Isjoni. 2009. Guru Sebagai Motivator Perubahan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Kamus, Tim penyusun. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta Balai Pustaka Kunandar. 2007. Guru Profesional. Bandung: PT RajaGrafindo Persada Moleong, Lexy J., 1988. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung PT Remaja Rosdakarya Mulyasa, E.. 2013. Uji Kompetensidan Penilaian Kerja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Musfah, Jejen. 2011. Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Pelatihan dan Sumber Belajar Teori dan Praktik. Jakarta: Kencana Naim, Ngainun. 2009. Menjadi Guru Inspiratif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Priansa, Donni Juni. 2014. Kinerja dan Profesionalisme Guru. Bandung: Alfabeta Riduwan. 2004. Belajar Mudah penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta Rusman. 2012. Model-model Pembelajaran. Bandung: PT RajaGrafindo Persada Sadulloh, Uyoh. 2010. Pedagogik (Ilmu Mendidik. Bandung: Alfabeta

Sagala, Syaiful. 2009. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung: Alfabeta Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta Sugiyono. 2015. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Syaefudin Saud, Udin. 2011. Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Alfabeta Sutirman. 2013. Media & Model-model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Graha Ilmu Suyatno. 2008. Panduan Sertifikasi Guru. Jakarta: PT Indeks