BAB III METODE PENELITIAN. (Arikunto, 2010). Maka populasi dalam penelitian ini adalah Gereja gereja

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pada gereja kristen di semarang yang tercantum di semarangpraise.5u.com

BAB I PENDAHULUAN. mewartakan injil dan menggembalakan umat beriman. sesama manusia. Dalam mencapai misi tersebut, gereja gereja ditantang untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan manufaktur skala besar dan sedang di Semarang. 3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengumpulan Sampel

Bab III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2007) dalam penelitian ini, jenis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian

BAB IV METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Koperasi Mahasiswa UMY. Subyek yang digunakan yaitu konsumen Koperasi

BAB III METODE PENELITIAN. Didalam suatu penelitian, obyek penelitian merupakan hal yang sangat penting

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Skripsi. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Organisasi dengan. menggunakan Balance Scorecard pada Gereja Kristen dan Katolik di.

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu memprediksi minat mahasiswa untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. responden disetiap rangkap kuesioner yang terdiri dari :

BAB III METODE PENELITIAN. variabel. Yang menjadi objek penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi yang

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah Unit Satuan Kerja Rumah Sakit PKU

BAB III METODE PENELITIAN. objektif, valid, dan reliabel tentang suatu hal (variabel tertentu). Subjek adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Sampel dan Populasi Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Indriantoro (2009) populasi adalah sekelompok orang, kejadian, atau

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec

BAB III METODE PENELITIAN. untuk membahas permasalahan yang diambil dalam penelitian. Selain itu,

BAB III METODE PENELITIAN. di Jalan Raya Kepanjen Pakisaji KM.4 Kepanjen Malang.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III METODE PENELITIAN. Inspektorat Kabupaten/Kota Magelang dan Pegawai SKPD di lingkungan. berkaitan dengan efektivitas audit internal.

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian. perusahaan manufaktur skala sedang dan besar di Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian survey yang berupa penelitian penjelasan dan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN


BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. juga terdapat data-data yang berasal dari pihak Solo Grand Mall dan

dan 3 variabel independen, serta 1 variabel moderating, yang diadopsi dari jurnal

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh auditor yang bekerja pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah explanatory research. Menurut. Singarimbun&Efendi (1995) explanatory research adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini yaitu mahasiswa pada program studi Akuntansi terakreditasi A

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aparat Inspektorat yang ikut dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. gambaran penjelasan mengenai hasil penelitian serta penelitian ini. dari responden dengan menggunakan kuesioner.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah manajer dan staf yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Surakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan responden (sampel)

BAB III METODE PENELITIAN. Barat. Penelitian ini dilakukan pada Maret 2016 sampai dengan selesai.

BAB III OBJEK & METODE PENELITIAN. tujuan dalam penelitian. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif. Menurut Sugiyono (2013:11) penelitian deskriptif adalah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. BPKAD (Badan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah) dan DP2KAD (Dinas

BAB III METODE PENELITIAN. yang berlokasi di Jalan Mustafa Sari No.1, Pekanbaru pada bulan Maret 2014.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperkuat hasil penelitian yang ingin dicapai. Penelitian ini dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. uji instrumen penelitian, analisis data dan pembahasan. Statistik deskriptif data,

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh KAP yang terdapat di Daerah

BAB III METODE PENELITIAN. rumah yang ditawarkan (kenaikan penjualan 15% per-tahun). Selain

BAB III METODE PENELITIAN. Restoran Adem Ayem dan Restoran Solo Bristo. Sampel dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. pengaruh atau hubungan itu terhadap kedua variabel tersebut. berlokasi di Jl Jamin Ginting, Km 10 No. 21, Medan.

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data pokok (Singarimbun,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh secara langsung dari subyek penelitian dalam bentuk panduan

BAB 5 HASIL PENGUMPULAN DATA

BAB III METODE PENELITIAN. Sisingamangaraja 184, Rintis, Limapuluh, Kota Pekanbaru.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian komparatif dan

BAB III METODE PENELITIAN. Timur. Subjek dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak yang melaporkan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Balam Jaya Di Desa Balam Merah

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel a. Populasi : Populasi merupakan subyek penelitian secara keseluruhan (Arikunto, 2010). Maka populasi dalam penelitian ini adalah Gereja gereja Kristen dan Katolik di Indonesia. b. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah Gereja gereja Kristen dan Katolik di Semarang. Sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Purposive Sampling. Purposive Sampling merupakan sample yang dipilih terlebih dahulu oleh penulis menurut ciri ciri dan karakteristik yang relevan dengan penelitian (Djarwanto, 1998). Berikut kriteria yang dipilih pada penelitian ini: 1. Gereja Kristen dan Gereja Katolik yang berada di Semarang 2. Gereja Katolik yang sudah menjadi gereja paroki, yang terdaftar di Keuskupan Agung Semarang, yang terdapat 13 Gereja Katolik. 3. Gereja Kristen yang alamatnya jelas, yang terdaftar di situs web : http://semarangpraise.5u.com/daftar_gereja_semarang.htm, yang terdapat 42 gereja Kristen. 4. Pastor atau Pendeta di gereja tersebut bersedia untuk mengisi kuesioner 36

37 3.2 Definisi dan Pengukuran Variabel 3.2.1. Budaya organisasi sebagai variabel independen (X). Budaya organisasi menurut Schein (2004) adalah sebagai pola asumsi dasar bersama yang telah dipelajari oleh anggota kelompok selama memecahkan masalah dalam beradaptasi eksternal dan integrasi internal, yang telah bekerja cukup baik untuk dianggap sah dan oleh karena itu untuk diajarkan terus-menerus sebagai cara memandang, berpikir, merasakan dan bertindak yang benar. Budaya organisasi merujuk pada suatu sistem pengertian bersama yang dipegang oleh anggota-anggota suatu organisasi, yang membedakan organisasi tersebut dari organisasi lain. Sistem pengertian bersama ini, dalam pengamatan yang lebih seksama, merupakan serangkaian karakter penting yang menjadi nilai bagi suatu organisasi. (Bash, 2015). Budaya organisasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu model budaya dikonsep oleh Cameron dan Quinn (1999) dalam menilai budaya suatu organisasi menggunakan Organization Culture Assessment Instrument (OCAI) Cameron dan Quinn menggambarkan budaya berdasarkan kerangka persaingan nilai (Competing Value Framework) yang terdiri dari empat klasifikasi budaya yang dominan yaitu: budaya klan (Clan Culture), budaya pasar (Market Culture), budaya hierarki (Hierarchy Culture), dan budaya adhokrasi (Adhocracy Culture).

38 3.2.1.1 Budaya organisasi dimensi Klan Budaya klan merupakan persepsi responden terhadap budaya yang memiliki karakter kekeluargaan. Pimpinan dalam organisasi ini bersifat membimbing, bagaikan figur bapak dalam keluarga. Hal terpenting dari organisasi ini yaitu menekankan kerjasama, partisipasi, dan menyatukan pendapat antar anggota organisasi. Variabel ini diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Cameron dan Quinn (1999) Organizational Culture Assessment Instrument (OCAI) dimodifikasi untuk disesuaikan dengan konteks gereja dalam Boggs dan Fields (2010), yang terdiri dari 6 item pertanyaan. Item pertanyaan diukur dengan skala likert 7 (tujuh) poin. Skala 1 (satu) menunjukkan bahwa budaya organisasi yang ada di gereja tersebut sama sekali tidak bersifat kekeluargaan, sedangkan skala 7 (tujuh) menunjukkan bahwa budaya organisasi di gereja tersebut sangat bersifat kekeluargaan. 3.2.1.2 Budaya organisasi dimensi Hierarki Budaya Hierarki merupakan persepsi responden terhadap budaya yang sangat menekankan pentingnya struktur yang baik dan rapi dalam organisasi. Semua proses kerja diatur secara baku dan sistematis. Birokrasi sangat relevan dengan jenis budaya ini. Organisasi ini mengatur hal utama apa yang harus dilakukan. Budaya ini pemimpin sebagai organisator dan koordinator.

39 Variabel ini diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Cameron dan Quinn (1999) Organizational Culture Assessment Instrument (OCAI) dimodifikasi untuk disesuaikan dengan konteks gereja dalam Boggs dan Fields (2010), yang terdiri dari 6 item pertanyaan. Item pertanyaan diukur dengan skala likert 7 (tujuh) poin. Skala 1 (satu) berarti budaya organisasi di gereja tersebut sama sekali tidak terkoordinasi dan terstruktur, sedangkan skala 7 (tujuh) berarti budaya organisasi di gereja tersebut sangat terkoordinasi dan terstruktur dan sangat menjaga stabilitas dan kelancaran operasional. 3.2.1.3 Budaya organisasi dimensi Adhokrasi Budaya Adhokrasi merupakan persepsi responden terhadap budaya yang memiliki karakteristik dinamis dan inovatif. Anggota dalam organisasi tidak dibatasi oleh struktur, sebab model ini lebih mementingkan penciptaan situasi dimana karyawan bisa dengan bebas menggali serta menyalurkan ide-ide segar, kreatif, dan inovatif serta berpandangan ke depan dan mandiri. Orang orang dalam organisasi ini selalu mencoba hal yang baru sehingga berani mengambil resiko. Pemimpin di organisasi ini berbeda seperti budaya klan, pemimpin dalam organisasi ini sebagai inovator. Organisasi ini selalu ingin bertumbuh dan mendapatkan sumber daya manusia yang baru. Variabel ini diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Cameron dan Quinn (1999) Organizational Culture

40 Assessment Instrument (OCAI) dimodifikasi untuk disesuaikan dengan konteks gereja dalam Boggs dan Fields (2010), yang terdiri dari 6 item pertanyaan. Item pertanyaan diukur dengan skala likert 7 (tujuh) poin. Skala 1 (satu) berarti budaya organisasi di gereja tersebut sangat tidak dinamis dan inovatif, sedangkan skala 7 (tujuh) berarti budaya organisasi di gereja tersebut sangat dinamis dan inovatif. 3.2.1.4 Budaya organisasi dimensi Market Budaya market merupakan persepsi responden terhadap budaya yang berorientasi pada hasil, di mana concert utamanya adalah bagaimana pekerjaan itu diselesaikan. Namun, organisasi non profit seperti Gereja penekanannya pada keberhasilan mencapai misinya. Pemimpin adalah sebagai kompetitor dan pengarah yang ketat. Variabel ini diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Cameron dan Quinn (1999) Organizational Culture Assessment Instrument (OCAI) dimodifikasi untuk disesuaikan dengan konteks gereja dalam Boggs dan Fields (2010), yang terdiri dari 6 item pertanyaan. Item pertanyaan diukur dengan skala likert 7 (tujuh) poin. Skala 1 (satu) menunjukkan bahwa budaya organisasi di gereja tersebut sama sekali tidak berorientasi pada hasil dan prestasi, sedangkan skala 7 (tujuh) menunjukkan bahwa budaya organisasi di gereja tersebut sangat berorientasi pada hasil dan prestasi.

41 3.2.2. Kinerja organisasi sebagai variabel dependen (Y). Kinerja organisasi merupakan suatu kemampuan kerja yang berorientasikan pada hasil kerja atau prestasi yang dapat dicapai. Kinerja ini diukur dengan menggunakan model Balance Scorecard, yang didalamnya terdapat empat perspektif, yaitu : perspektif pelanggan / konstituen, perspektif keuangan, perspektif pembelajaran dan inovasi, dan perspektif proses bisnis dan internal. 3.2.2.1 Perpektif Keuangan Kinerja keuangan adalah persepsi responden terhadap kinerja gereja yang diukur dari pertumbuhan pendapatan umum tahunan dan jumlah umat yang memberikan sumbangan. Variabel ini diukur dengan menggunakan instrumen dari North Carolina (N.C.) District of the Assemblies of God dalam Boggs dan Fields (2010), yang terdiri dari 4 item pertanyaan. Kuesioner diisi dengan isian terbuka, pada jumlah umat yang menyumbang dan pada kolom tahun 2014 dan tahun 2015, maka dilihat peningkatan pendapatan umum tahunan, pendapatan kegiatan, dan pendapatan pembangunan gereja, selama tahun 2014 dan 2015. 3.2.2.2 Perpektif Pelanggan / Konstituen Kinerja pelanggan atau konstituen adalah persepsi responden terhadap kinerja gereja yang diukur dari peningkatan jumlah jemaat,

42 peningkatan jumlah anak anak (yang belum dibaptis) yang mengikuti sekolah minggu dan jumlah jemaat yang terlibat dalam kegiatan di luar gereja. Variabel ini diukur dengan menggunakan instrumen dari North Carolina (N.C.) District of the Assemblies of God dalam Boggs dan Fields (2010), yang terdiri dari 3 item pertanyaan. Kuesioner diisi dengan isian terbuka, pada jumlah jemaat pada kolom tahun 2014 dan tahun 2015, maka dilihat peningkatan jumlah jemaat, peningkatan jumlah anak anak (yang belum dibaptis) yang mengikuti sekolah minggu selama tahun 2014 dan 2015, dan jumlah keterlibatan jemaat. 3.2.2.3 Perspektif Proses Bisnis dan internal Kinerja proses internal dan bisnis yaitu persepsi responden terhadap kinerja gereja yang diukur jumlah pelayan training di gereja dan persentase waktu perencanaan yang digunakan oleh pelayan gereja untuk merencanakan kegiatan jangka pendek atau jangka panjang. Variabel ini diukur dengan menggunakan instrumen dari North Carolina (N.C.) District of the Assemblies of God dalam Boggs dan Fields (2010), yang terdiri dari 2 item pertanyaan. Kuesioner diisi dengan isian terbuka yaitu dengan nominal jumlah pelayan gereja dan nominal persentase.

43 3.2.2.4 Perspektif Pembelajaran dan inovasi Kinerja Pembelajaran dan inovasi adalah persepsi responden terhadap kinerja gereja yang diukur dengan peningkatan peserta sekolah minggu dan peningkatan pelayanan atau kegiatan baru di luar ibadah. Variabel ini diukur dengan menggunakan instrumen dari North Carolina (N.C.) District of the Assemblies of God dalam Boggs dan Fields (2010), yang terdiri dari 2 item pertanyaan. Kuesioner diisi dengan isian terbuka pada kolom tahun 2014 dan tahun 2015, maka dilihat peningkatan peserta sekolah minggu dan peningkatan pelayanan atau kegiatan baru di luar ibadah selama tahun 2014 dan 2015. 3.3. Objek dan Lokasi Penelitian Objek penelitian ini adalah para pastor atau pendeta yang sedang melayani di Gereja gereja Kristen dan Katolik yang berlokasi di Semarang 3.4. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan Data Primer. Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik individu atau perorangan, seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner (Umar, 2003 : 130). Untuk pengumpulan data digunakan kuesioner yang dibagikan kepada para responden

44 penelitian. Data primer yang akan diperoleh yaitu data mengenai budaya organisasi dan kinerja organisasi di gereja gereja Kristen dan Katolik Semarang. 3.5. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian merupakan metode atau cara yang digunakan untuk mendapatkan data dalam suatu penelitian. Metode yang digunakan oleh peneliti yaitu metode survei. Metode survei merupakan pengumpulan data dan informasi yang dilakukan dengan mendatangi langsung objek penelitian yang bersangkutan, sehingga data dan informasi yang diperoleh dapat diyakini kebenarannya (Indriantoro, 2002). 3.6. Alat Pengumpulan data Alat pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode Kuesioner. Kuesioner yaitu dengan memberikan sejumlah pertanyaan tertulis yang didalamnya mengandung pertanyaan untuk memperoleh informasi dari responden dan hal hal yang perlu diketahui lainnya. Cara menjawab kuesioner dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, merupakan kuesioner yang jawabannya telah disediakan, sehingga responden tinggal memilih jawaban yang tepat.

45 3.7. Pengujian Alat Pengumpulan data 3.7.1. Uji Validitas Valid berarti insrumen yang digunakan dapat mengukur apa yang hendak diukur (Ferdinand, 2006). Penggunaan validitas dalam penelitian ini menggambarkan keselarasan sebuah alat ukur dengan apa yang hendak diukur (Ferdinand, 2006). Biasanya digunakan dengan menghitung korelasi antara setiap skor butir instrumen dengan skor total (Sugiyono, 2004). Dalam melakukan pengujian validitas, digunakan alat ukur berupa program komputer yaitu SPSS for Windows 16, dan jika suatu alat ukur mempunyai korelasi yang signifikan antara skor item terhadap skor totalnya maka dikatakan alat skor tersebut adalah valid (Ghozali, 2001). 3.7.2. Uji Reliabilitas Reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk (Ghozali, 2006). Suatu kuesioner dikatakan handal atau reliabel jika jawaban seseorang terhadap pernyataan konsisten dari waktu ke waktu. Uji reliabiltas akan dilakukan dengan menggunakan program SPSS. Variabel akan dikatakan reliabel jika hasil α (cronbach alpha) > 0,6 adalah reliable (Nunally, 1967 dalam Ghozali, 2006).

46 3.8. Teknik Analisis Data atau Uji Hipotesis 3.8.1. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik terdiri dari lima proses pengujian yaitu uji linearitas, uji normalitas, uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi, dan uji multikolinearitas. Namun yang digunakan dalam penelitian ini hanya dua pengujian yaitu uji normalitas dan uji heteroskedastisitas. Hal ini dikarenakan uji linearitas hanya digunakan pada hubungan variabel linear sedangkan dalam penelitian ini secara teori. Kemudian tidak menggunakan uji autokorelasi karena uji autokorelasi hanya digunakan pada data yang runtut waktu (time series) sedangkan dalam penelitian ini menggunakan data cross section atau dengan kuesioner yang pengukuran semua variabelnya secara bersamaan. Kemudian juga tidak menggunakan uji multikolinearitas karena dalam penelitian ini hipotesisnya hanya satu independent dan menggunakan model regresi sederhana sehingga tidak ada korelasi pada variabel bebas. 3.8.1.1. Uji Normalitas dengan Teknik Kolmogorov-Smirnov Uji Kolmogorov-Smirnov digunakan untuk memutuskan jika sampel berasal dari populasi dengan distribusi spesifik/tertentu (Chakravart, Laha, dan Roy, 1967). Uji Kolmogorov-Smirnov digunakan untuk menguji goodness of fit antar distribusi sampel dan distribusi lainnya, Uji ini membandingkan serangkaian data pada sampel terhadap distribusi normal serangkaian nilai

47 dengan mean dan standar deviasi yang sama. Singkatnya uji ini dilakukan untuk mengetahui kenormalan distribusi beberapa data. Pengujian ini dilakukan dengan cara, jika nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 maka data distribusinya dikatakan normal. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Uji biasanya dilakukan untuk mengukur data skala ordinal, interval, ataupun rasio (Priyatno, 2008). Adapun kriteria pengujian normalitas adalah sebagai berikut : 1. jika nilai signifikansi Uji Kolmogorov-Smirnov Sig > 0,05 maka data berdistribusi normal 2. jika nilai signifikansi Uji Kolmogorov-Smirnov Sig < 0,05 maka data berdistribusi tidak normal. 3.8.1.2 Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda diseut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah homokedastisitas tetapi tidak terjadi heteroskedastisitas. Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan uji Glejser yaitu menguji pengaruh variabel dependen dengan nilai mutlak residual. Jika

48 diperoleh tidak ada yang significant maka berarti bahwa model regresi bebas dari masalah heteroskedastisitas. 3.8.2. Uji Hipotesis Penelitian ini sesuai dengan tujuan dan hipotesis penelitian maka menggunakan model analisis regresi linear sederhana. Penggunaan analisis ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat, yaitu antara dimensi - dimensi Budaya Organisasi (X) terhadap kinerja Organisasi dengan perspektif perspektif model Balance Scorecard (Y) Y = a + bx Keterangan: Y : Variabel kinerja organisasi b : Koefisien regresi b X : Variabel budaya organisasi a : Koefisien regresi a (Idrus, 2009:178)

49 Analisis regresi linear sederhana dengan model regresi : 1. a) Keu_PP = β 0 + β 1 DH Keu = Keuangan DH = Dimensi Hierarki PP = Peningkatan Pendapatan b) Keu_JUM = β 0 + β 1 DH Keu = Keuangan DH = Dimensi Hierarki JUM = Jumlah Umat yang Menyumbang 2. a) PBI_PWMP β 0 + β 2 DH PBI = Proses Bisnis dan Internal DH = Dimensi Hierarki PWMP = Persentase Waktu Merencanakan Pelayanan

50 b) PBI_JPT β 0 + β 2 DH PBI = Proses Bisnis dan Internal DH = Dimensi Hierarki JPT = Jumlah Pelayan Training 3. a) Pel_Konst_KJ = β 0 + β 1 DK Pel_Konst = Pelanggan / Konstituen DK = Dimensi Klan KJ = Keterlibatan Jemaat b) Pel_Konst_PJ = β 0 + β 1 DK Pel_Konst = Pelanggan / Konstituen DK = Dimensi Klan PJ = Peningkatan Jemaat

51 c) Pel_Konst_PJ2B = β 0 + β 1 DK Pel_Konst = Pelanggan / Konstituen DK = Dimensi Klan PJ2B = Peningkatan Jemaat Belum dibaptis 4. Pem_Inov_PPSM = β 0 + β 2 DK Pem_Inov = Pembelajaran dan Inovasi DK = Dimensi Klan PPSM = Peningkatan Peserta Sekolah Minggu 5. Keu_PP = β 0 + β 2 DM Keu = Keuangan DM = Dimensi Market PP = Peningkatan Pendapatan

52 6. Pel_Konst_PJ = β 0 + β 1 DM Pel_Konst = Pelanggan / Konstituen DM = Dimensi Market PJ = Peningkatan Jemaat 7. Pem_Inov_PPB = β 0 + β 1 DM Pel_Konst = Pelanggan / Konstituen DM = Dimensi Market PB = Persentase Pelayanan Baru 8. PBI_JPT = β 0 + β 2 DA PBI = Proses Bisnis dan Internal DA = Dimensi Adhokrasi JPT = Jumlah Pelayan Training

53 9. Pel_Konst_PJ2B = β 0 + β 2 DA Pel_Konst = Pelanggan / Konstituen DA = Dimensi Adhokrasi PJ2B = Peningkatan Jemaat Belum dibaptis 10. Pem_Inov_PPSM = β 0 + β 1 DA Pem_Inov = Pembelajaran dan Inovasi DA = Dimensi Adhokrasi PPSM = Peningkatan Peserta Sekolah Minggu 3.8.2.2. Kriteria Penerimaan Hipotesis 1. Jika nilai regresi menunjukkan nilai signifikansi dibawah 0,05 (p < 0,05) maka hipotesis diterima. 2. Jika nilai regresi menunjukkan nilai signifikansi diatas 0,05 (p > 0,05) maka hipotesis ditolak.