BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. laba yang maksimal serta mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Selain digunakan dalam operasi perusahaaan sehari-hari, modal kerja

BAB I PENDAHULUAN. badan usaha yang beranggotakan oleh seseorang atau badan hukum koperasi

BAB I PENDAHULUAN. maksimal atau mendapatkan laba sebesar besarnya. Ini diperlukan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencapai tujuan tersebut, sangat diperlukan manajemen yang baik untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan semakin berkembangnya dunia usaha dewasa ini, maka persaingan antar perusahaan akan semakin kuat.

ANALISIS INVESTASI DALAM PIUTANG DAN PENGARUHNYA TERHADAP RENTABILITAS DI KOPERASI SERBA USAHA MEKAR SURYA DESA BEJEN KECAMATAN KARANGANYAR SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk melangsungkan kegiatan operasional sehari-hari disebut modal

BAB I PENDAHULUAN. operasional sehari-hari disebut modal kerja. melalui hasil penjualan. Uang yang diterima melalui hasil penjualan akan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah pasar modal. Pasar modal efektif

BAB I PENDAHULUAN. demikian, hal tersebut merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh

BAB I PENDAHULUAN. utama perekonomian nasional karena melalui pembangunan dapat dihasilkan

BAB I PENDAHULUAN. yang mengarah pada pengembangan iklim usaha yang benar-benar sehat. setempat maupun pemerintah pusat. Dalam pembangunan ekonomi,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Sumber Daya Perusahaan. 1) Sumber daya modal atau uang berhubungan dengan sejumlah uang

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan operasional sehari-hari maupun untuk membiayai investasi jangka

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi terbesar dalam perekonomian Indonesia dan terbukti menjadi katup

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bahayangkara Jaya

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang semakin ketat menuntut koperasi / perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Oleh karena itu, peran seorang manajer keuangan sangat dibutuhkan

PENGARUH PERUBAHAN MODAL KERJA TERHADAP PERUBAHAN PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR GO PUBLIC

BAB 1 PENDAHULUAN. Melihat perkembangan dunia usaha yang tumbuh semakin cepat. menyebabkan meningkatnya persaingan yang kompetitif antar perusahaan,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dengan semakin berkembangnya dunia usaha saat ini, maka persaingan

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran masyarakat yang diutamakan bukan kemakmuran orangperorang. dan perusahaan yang sesuai dengan itu ialah perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. objektif sehingga secara efektif bisa memberikan gambaran tentang

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan suatu perusahaan adalah untuk mencari keuntungan,

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba. Laba merupakan hasil yang diperoleh atas usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. koperasi, sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar asas

BAB I PENDAHULUAN. untuk lebih memaksimalkan kinerjanya dalam berbagai hal terutama dalam hal

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan industri yang meningkat pesat. telah menciptakan suatu persaingan yang ketat diantara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan dalam tatanan kehidupan perekonomian. Ketiga sektor tersebut adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. lembaga yang bergerak dalam dunia usaha juga tidak terlepas dari kebutuhan. membiayai investasi jangka panjangnya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang bertugas untuk

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan- perusahaan milik negara maupun perusahaan- perusahaan milik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk merupakan jenis perusahaan manufaktur

PENGARUH PERUBAHAN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. INDOFOOD T.bk YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2005/2007

BAB III METODE PENELITIAN. Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat efisiensi dari

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan perekonomian di Indonesia tidak terlepas dari peran serta industri

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi sebagai gerakan lembaga ekonomi yang mempunyai tugas. dan tanggungjawab mensejahterakan seluruh anggota melalui pemenuhan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membayar upah buruh dan gaji pegawai serta biaya-biaya lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. suatu pengaturan terhadap sumber-sumber ekonomi yang tersedia secara terarah dan

BAB I PENDAHULUAN. maka tujuan pokok perusahaan adalah memperoleh keuntungan yang maksimal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Modal Kerja. dan biaya-biaya lainnya, setiap perusahaan perlu menyediakan modal

LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, RENTABILITAS SEBAGAI SALAH SATU PENGUKUR TINGKAT EFISIENSI MODAL KERJA PADA KPRI KOPENDIK WONOGIRI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Dengan memperoleh laba yang maksimal, maka perusahaan dapat

PENGARUH PERUBAHAN MODAL KERJA TERHADAP PERUBAHAN PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK JAKARTA (BEJ)

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan inovasi produk, meningkatkan kinerja karyawan, dan melakukan

ANALISIS EFEKTIVITAS PENGGUNAAN SUMBER MODAL KERJA PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) SIDO MULYO KECAMATAN SAMBI TAHUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Koperasi Resimen IndukV/Brawijaya Malang tahun Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan tanda-tanda kearah pemulihan, namun hal tersebut mendorong

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya

BAB I PENDAHULUAN. hal seperti penerapan teknologi dan sistem informasi mutakhir. juga masalah yang berhubungan dengan pesaing perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Setiap aktivitas yang dilaksanakan oleh individu maupun suatu lembaga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis Optimalisasi Modal Kerja pada CV. Dharma Utama Batu. Metode

BAB I PENDAHULUAN. akan mengalami gejala-gejala perkembangan yang lambat, bila dibandingkan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah sekarang ini

BAB 1 PENDAHULUAN. sejenis. Kondisi ini menuntut perusahaan untuk selalu memperbaiki kelemahan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari, misalnya untuk

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan laba. Laba yang dicapai dapat dimaksimalkan melalui peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana yang cukup. Dana yang dibutuhkan berasal dari kekayaan

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran suatu negara. Para pelaku ekonomi baik perusahaan besar maupun. anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan meningkatkan daya saing antar perusahaan. Perusahaan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. defenisi dari modal kerja, kas, piutang dan persediaan.

BAB I PENDAHULUAN. persaingan usaha yang kompetitif. Menghadapi persaingan tersebut, perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan selalu memerlukan dana, baik untuk membiayai kegiatan operasional

BAB I PENDAHULUAN. Ini tercermin dengan banyaknya perusahaan-perusahaan baru yang bermunculan.

BAB 1 PENDAHULUAN. keras dan persyaratan lingkungan yang diterapkan juga semakin lama semakin

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi. Sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. macet). Kredit macet adalah suatu risiko yang melekat pada suatu kredit di Bank,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kaitannya dengan operasional perusahaan sehari-hari. Modal kerja yang

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Secara umum setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk meningkatkan nilai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar BelakangMasalah. Banyaknya perusahaan dan kondisi perekonomian saat ini telah

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kontribusi kepada negara berupa pemasukan pajak dan dividen.

BAB I PENDAHULUAN. datang. Akan tetapi laba yang besar bukan merupakan ukuran perusahaan itu

BAB I PENDAHULUAN. (tidak langsung lunas) dan akan menimbulkan piutang usaha (account receivable).

BAB I PENDAHULUAN. dari masyarakat terhadap perbankan dan juga sebaliknya tanpa adanya

BAB V Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL DITINJAU DARI LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN RENTABILTAS PADA PT. QOMARI PRIMA PUBLISHER, SOLO

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum keberhasilan perusahaan untuk mempertahankan. kelangsungan usahanya tergantung pada kemampuan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. dan hasil yang optimal. Berbagai teknik dan metode serta pendekatanpendekatan

BAB I PENDAHULUAN. karena itu pengelolaan kas sangat penting bagi suatu bank. Kegiatan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap pendiri perusahaan atau pemilik perusahaan pasti mengharapkan

BAB I PENDAHULUAN. maksimal atau laba yang sebesar-besarnya. Tujuan perusahaan yang kedua

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberadaan setiap perusahaan tentunya untuk mencapai tujuan yang telah

BAB I PENDAHULUAN. telah menyebabkan banyak perusahaan yang sulit untuk mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan dalam menghadapi persaingan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. terhadap pencapaian tujuan perusahaan. lain likuiditas perusahaan itu sendiri. Menurut Mamduh et al.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan perekonomian yang semakin baik di Indonesia menyebabkan munculnya banyak usaha besar maupun usaha kecil dimana usaha yang didirikan tersebut mempunyai tujuan yaitu memperoleh laba. Dewasa ini tingkat persaingan dalam dunia usaha semakin tinggi. Adanya persaingan tersebut menuntut sikap perusahaan untuk berusaha dalam mempertimbangkan kelangsungan hidupnya. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia sangat berpengaruh terhadap para pelaku ekonomi,dimana para pelaku ekonomi ini terdiri dari rumah tangga produsen,rumah tangga konsumen serta sektor luar negeri. Para pelaku ekonomi terutama yang bertempat tinggal di pedesaan sangat memiliki pengaruh penting terhadap pertumbuhan perekonomian. Rentabilitas dapat diartikan sebagai kemampuan perusahaan untuk menghasilkan suatu keuntungan dan menyokong pertumbuhan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Bagi perusahaan masalah rentabilitas adalah masalah penting selain laba, karena laba yang besar belum tentu merupakan ukuran bahwa perusahaan tersebut dapat bekerja dengan efisien. Perlu diperhatikan oleh perusahaan bahwa tidak hanya memperbesar laba tetapi juga bagaimana cara mempertinggi rentabilitasnya. Untuk mencapai rentabilitas yang maksimal sangat terkait dengan pengelolaan modal kerja yaitu Kas, piutang dan persediaan. Tingkat perputaran kas, piutang, dan persediaan yang tinggi dapat memaksimalkan rentabilitasnya. Semakin cepat perputaran elemen modal kerja maka semakin efisien dana itu, atau semakin tinggi perputaran modal kerja maka akan menyebabkan kenaikan rentabilitas ekonomis perusahaan tersebut, 1

sebaliknya jika tingkat perputaran modal kerja rendah maka akan menurunkan atau memperkecil rentabilitas ekonomis. Salah satu fungsi perusahaan yang dilaksanakan semua perusahaan adalah fungsi keuangan. Dalam fungsi keuangan, modal kerja sangat diperlukan untuk membelajai operasinya sehari hari. Diharapkan modal kerja yang telah dikeluarkan itu akan kembali lagi dalam perusahaan dalam waktu yang pendek melalui hasil penjualan produksinya. Modal kerja merupakan besarnya hutang lancar yang harus segera dibayar. Modal kerja merupakan dana yang digunakan untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan sehari-hari, misalkan untuk memberikan persekot pembelian bahan mentah, membayar upah buruh, gaji pegawai, dan lain sebagainya, dimana uang atau dana yang telah dikeluarkan itu diharapkan akan dapat kembali lagi masuk dalam perusahaan dalam waktu yang pendek melalui hasil penjualan produksinya. Uang yang masuk yang berasal dari penjualan produk tersebut akan segera dikeluarkan lagi untuk membiayai operasi selanjutnya. Dengan demikian maka dana tersebut akan terus menerus berputar setiap periode selama berlangsungnya kehidupan perusahaan. Modal kerja selalu diperhatikan oleh pihak manajemen, karena tanpa modal kerja perusahaan tidak akan mampu beroperasi sebagaimana mestinya. Melihat pentingnya modal kerja bagi perusahaan maka semestinya modal kerja dapat digunakan secara efektif sehingga tujuan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal dapat diwujudkan. Apabila modal kerja perusahaan berlebihan, ini menunjukkan adanya dana yang tidak produktif yang akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan karena adanya kesempatan untuk memperoleh keuntungan disia-siakan. Sebaliknya apabila modal kerja terlalu rendah maka perusahaan tidak bisa beroperasi secara maksimal sehingga akan menekan keuntungannya. Manajemen modal kerja yang efektif menjadi sangat penting untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang. Perusahaan yang tidak memiliki modal yang cukup, tidak akan mampu membayar 2

kewajiban jangka pendeknya tepat pada waktunya dan akan menghadapi masalah likuiditas. Pada umumnya modal kerja dalam artian kwantitatif merupakan keseluruhan dari aktiva lancar antara lain kas, piutang dan persediaan yang akan selalu berputar dalam kegiatan perusahaan. Kas diartikan sebagai nilai uang kontan yang ada dalam perusahaan beserta pos pos lain yang dalam jangka waktu dekat dapat diuangkan untuk memenuhi kebutuhan finansialnya. Kas adalah salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Semakin besar kas yang ada dalam perusahaan maka semakin tinggi likuiditas berarti semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Tingkat perputaran kas yang tinggi mencerminkan kecepatan arus kas yang telah diinvestasikan pada aktiva lancar. Dengan adanya tingkat perputaran kas yang tinggi maka volume penjualan menjadi tinggi sedangkan pada sisi lain biaya atau resiko yang ditanggung perusahaan dapat diminimalkan. Sehingga laba yang diterima perusahaan menjadi besar, besarnya laba yang diperoleh maka akan membuat tingkat rentabilitas ekonomi menjadi tinggi. Tetapi perputaran kas yang berlebihan tingginya adalah tidak baik karena nantinya perusahaan akan mengalami krisis likuiditas. Kas suatu perusahaan akan berubah menjadi persediaan bila perusahaan tersebut melakukan kegiatan pembelian. Selanjutnya persediaan akan berubah menjadi piutang bila perusahaan tersebut melakukan penjualan secara kredit. Selain kas, piutang juga merupakan elemen modal kerja yang selalu dalam keadaan berputar. Dimana piutang di dapat dari tagihan dari pihak lain sebagai akibat dari penjualan barang secara kredit. Perputaran piutang menunjukkan periode terikatnya modal kerja dalam piutang dimana semakin tinggi periode berputar piutang menunjukkan semakin cepat perusahaan mendapatkan keuntungan dari penjualan secara kredit tersebut. Tingkat perputaran piutang yang tinggi berarti pengembalian dana yang tertanam dalam piutang cepat kembali. Dengan demikian resiko tidak dilunasinya piutang menjadi kecil. 3

Tingkat perputaran piutang yang tinggi akan mempengaruhi kenaikan laba, sebaliknya jika tingkat perputaran piutang rendah maka akan mempengaruhi turunnya laba karena terjadi resiko tidak teragihnya piutang. Persediaan diartikan sebagai bahan atau barang yang akan dijual kembali oleh perusahaan tanpa atau setelah mengalami pengolahan. Persediaan merupakan komponen modal kerja yang selalu dalam keadaan berputar. Pengelolaan persediaan merupakan suatu pekerjaan yang sulit, dimana kesalahan dalam menentukan tingkat persediaan dapat berakibat fatal. Semakin tinggi tingkat perputaran persediaan maka semakin tinggi pula tingkat perputaran dana yang tertanam pada persediaan.artinya jumlah persediaan dalam perusahaan kecil, sehingga mempengaruhi kenaikan laba. Sebaliknya apabila jumlah persediaan terlalu tinggi dalam perusahaan maka menimbulkan banyak kerugian karena dana yang tertanam dalam persediaan besar. Artinya tingkat perputaran persediaan sangat kecil dan sangat berpengaruh terhadap turunnya laba, sebaliknya jika tingkat perputaran persediaan rendah maka modal yang ternanam semakin besar dimana hal ini akan menurunkan laba. Koperasi merupakan suatu badan usaha yang beranggotakan orang orang atau badan hukum koperasi dengan berdasarkan pada prinsip koperasi dan kaidah usaha ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup anggota pada khususnya dan masyarakat daerah pada umumnya. Koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat dan soko guru perekonomian ( Undang Undang Perkoperasian No. 25 tahun 1992 ). Koperasi bukan hanya sebagai suatu lembaga ekonomi yang menjalankan usahanya sebagai mana lazimnya lembaga usaha lain yang mencari keuntungan atau laba yang optimal, namun tetap berpegang pada prinsip prinsip koperasi. Koperasi merupakan salah satu bentuk badan usaha yang peranannya dalam perekonomian Indonesia akan semakin meningkat mengingat tujuan koperasi adalah meningkatkan kesejahteraan anggotanya pada khususnya dan kesejahteraan masyarakat pada umumnya. Sebagai organisasi ekonomi, dalam artian harus mampu menghasilkan keuntungan yang layak agar koperasi dapat 4

mengembangkan tujuan dan misinya dalam mewujudkan pembangunan perekonomian Negara yang berkesinambungan. Koperasi diharapkan dapat melakukan fungsi fungsi manajemen dengan baik agar dapat mencapai visi dan misi dari koperasi tersebut. Dalam penelitian terhadap KPN Kesehatan Indera yang merupakan koperasi Serba usaha maka tingkat perputaran modal kerja yang diteliti adalah tingkat perputaran kas dan tingkat perputaran piutang. Tabel 1.1 Perkembangan jumlah aktiva lancar dan Sisa hasil Usaha (SHU) pada KPN Indera tahun 2005-2010. Nama Koperasi Tahun Aktiva Lancar % Pertumbuhan Sisa hasil usaha (SHU) % Pertumbuhan KPN Kesehatan INDERA 2005 198.694.000-4.854.000-2006 299.760.000 0.15 17.789.000 0.36 2007 472.115.165 0.57 25.032.155 0.41 2008 531.985.510 0.13 50.372.000 1.01 2009 788.476.438 0.48 60.075.471 0.19 2010 942.090.693 0.12 77.616.666 1.30 Sumber : KPN Kesehatan Indera Tabel 1.1 menerangkan bahwa perkembangan aktiva lancar mengalami fluktuasi yang tidak terlalu tajam per tahunnya. Pada KPN Kesehatan INDERA mengalami perubahan yang tidak terlalu tajam dari tahun 2005-2010. Perubahan peningkatan aktiva yang paling tinggi dapat dilihat pada tahun 2007 yaitu sebesar 0,57. 5

1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimanakah tingkat efektifitas penggunaan modal kerja dilihat dari perputaran kas dan perputaran piutang pada KPN Kesehatan Indera selama periode 2005 2010? 2. Apakah tingkat efektivitas penggunaan modal kerja dilihat dari perputaran kas dan perputaran piutang secara simultan berpengaruh terhadap rentabilitas ekonomis pada KPN Kesehatan Indera selama periode 2005-2010? 3. Bagaimanakah pengaruh tingkat efektivitas penggunaan modal kerja dilihat dari perputaran kas dan perputaran piutang secara parsial terhadap rentabilitas ekonomis pada KPN Kesehatan Indera selama periode 2005-2010? 1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Berdasarkan pokok permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui efektifitas penggunaan modal kerja dilihat dari perputaran kas dan perputaran piutang pada KPN Kesehatan Indera. 2. Untuk mengetahui pengaruh efektifitas penggunaan modal kerja dilihat dari perputaran kas dan perputaran piutangsecara simultan terhadap rentabilitas ekonomis pada KPN Kesehatan Indera selama periode 2005-2010. 3. Untuk mengetahui pengaruh efektifitas penggunaan modal kerja dilihat dari perputaran kas dan perputaran piutang secara parsial terhadap 6

rentabilitas ekonomis pada KPN Kesehatan Indera selama periode 2005-2010. 1.3.2 Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk berbagai pihak yang berkaitan dengan penelitian ini. 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini dapat memberikan gambaran, pemahaman dan wawasan mengenai Efektifitas Penggunaan Modal Kerja Serta Pengaruhnya Terhadap Rentabilitas ekonomis Pada KPN Kesehatan Indera 2. Manfaat Praktis Penelitian ini di harapkan dapat memberikan dukungan dan sumbangan pikiran bagi pimpinan KPN Kesehatan Indera untuk mengambil langkah langkah dalam memajukan koperasi tersebut. 1.4 Sistematika Penulisan Untuk mendapatkan gambaran mengenai skripsi ini terdiri dari 5 ( lima ) bab, dimana akan diuraikan sebagai berikut : Bab I Pendahuluan Adalah yang terdiri dari latar belakang masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II Kajian Pustaka dan Hipotesis Adalah bab yang terdiri dari landasan teori, pembahasan hasil penelitian sebelumnya dan rumusan hipotesis. Bab III Metodelogi Penelitian Adalah bab yang terdiri dari lokasi penelitian, obyek penelitian, identifikasi variabel, definisi variabel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, teknik analisis data. 7

Bab IV Pembahasan Hasil Penelitian Adalah bab yang terdiri dari gambaran umum daerah yang diteliti, deskripsi hasil penelitian, dan pembahasan hasil penelitian. Bab V Kesimpulan Adalah bab yang merupakan penutup dari hasil uraian pada bab bab sebelumnya. 8