BAB IV TINJAUAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU

dokumen-dokumen yang mirip
UNIT PENGELOLA TERMINAL ANGKUTAN JALAN PENGENALAN UP. TERMINAL OLEH : KEPALA UP. TERMINAL ANGKUTAN JALAN RENNY DWI ATUTI, ST. MT

1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Kajian Potensi..., Agus Rustanto, Program Pascasarjana, 2008

Gambar 5.30 Peta Jalur Transportasi Publik Kawasan Manggarai Gambar 5.31 Peta rencana Jalur Transportasi Publik Kawasan Manggarai...

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 103 TAHUN 2007 TENTANG POLA TRANSPORTASI MAKRO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAMPIRAN- LAMPIRAN. Lampiran 1 : Penduduk Kota Depok Menurut Pekerjaan Tahun 2005

BAB I: PENDAHULUAN Latar Belakang.

MASTERPLAN PERKERETAAPIAN JABODETABEK 2020

BADAN PENGELOLA TRANSPORTASI JABODETABEK (BPTJ)

TUGAS AKHIR 138 TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT USULAN MASTERPLAN ANGKUTAN MASSAL JABODETABEK

REDESAIN TERMINAL TERPADU KOTA DEPOK

1. BPTJ DAN KONDISI JABODETABEK 2. INDIKATOR KINERJA 3. RENCANA INDUK TRANSPORTASI JABODETABEK

Dukuh Atas Interchange Station BAB III DATA 3.1 TINJAUAN UMUM DUKUH ATAS

BADAN PENGELOLA TRANSPORTASI JABODETABEK (BPTJ)

BADAN PENGELOLA TRANSPORTASI JABODETABEK (BPTJ)

BAB III: DATA DAN ANALISA

LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR AKHIR

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU

Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat

V. GAMBARAN UMUM. Secara astronomi, Kota Depok terletak pada koordinat 6 o sampai

enuju Sistem Ajaringan Trayek yang Baik & Handal

PROFIL KABUPATEN / KOTA

Perkembangan Jumlah Armada Bus Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA

BAB III TINJAUAN WILAYAH YOGYAKARTA

BAB III: DATA DAN ANALISA

BADAN PENGELOLA TRANSPORTASI JABODETABEK (BPTJ)

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

STASIUN MRT BLOK M JAKARTA DENGAN KONSEP HEMAT ENERGI BAB I PENDAHULUAN

BADAN PENGELOLA TRANSPORTASI JABODETABEK (BPTJ)

2016, No Tahun 2007 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4722); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI

MATRIKS PENJABARAN PENCAPAIAN KINERJA PROGRAM MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN

Kendaraan Pribadi. Cawang. Cawang > Mayjend Sutoyo > Akses Tol Jagorawi > Tol Jagorawi > Exit Bogor > Pajajaran >

BAB 1 PENDAHULUAN. Kota Depok merupakan wilayah penyangga (buffer state) bagi Daerah

JUMLAH PERJALANAN JABODETABEK MENCAPAI 25,7 JUTA PERJALANAN/HARI. 18,7 JUTA (72,95 %) MERUPAKAN PERJALANAN INTERNAL DKI JAKARTA, 6,9 JUTA (27,05 %) ME

Saat ini sudah beroperasi 12 koridor

RENCANA UMUM JARINGAN TRAYEK ANGKUTAN UMUM JALAN DI JABODETABEK

dimungkinkan terletak diantara pertemuan perencanaan suatu terminal jalur arteri primer Jl. Bekas

: PERHUBUNGAN : URUSAN PEMERINTAHAN ORGANISASI DINAS PERHUBUNGAN JUMLAH DASAR HUKUM URAIAN KODE REKENING

SUDIMARA STATION INTERCHANGE DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR MODERN

ANALISIS TINGKAT PELAYANAN DAN TINGKAT KEPUASAN 8 KORIDOR TRANSJAKARTA

BAB IV KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

ABSTRAK. Kata kunci : Stasiun, Commuter Line, Transportasi. Stasiun Kereta Api Tambun Bekasi TA 136

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan kehidupan manusia di seluruh dunia tidak terlepas dari yang

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG PANDUAN RANCANG KOTA KAWASAN NIAGA TERPADU SUDIRMAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2011 TENTANG

KEADAAN UMUM. Gambaran Umum Kota Depok

KAWASAN TERPADU STASIUN PASAR SENEN

BAB I PENDAHULUAN. Bambang Herawan ( ) Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

tahun ke tahun. Demand bidang perdagangan dan perekonomian kota Sragen dalam kurun waktu mencapai peningkatan 60%. Namun perkembangan yang

Tabel : Jumlah Penduduk Menurut Jenis Agama yang di Kota Depok Tahun 2003

BAB III. tahapan penelitian yang dilakukan sebagai pendekatan permasalahan yang ada. MULAI SURVEY

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III TINJAUAN WILAYAH

BAB 2 LATAR BELAKANG dan PERUMUSAN PERMASALAHAN

LOKASI MIX TRAFFIC PADA KORIDOR BUSWAY

PEMERINTAH KOTA DEPOK

TERMINAL BIS KOTA BEKASI

BADAN PENGELOLA TRANSPORTASI JABODETABEK (BPTJ)

BAB I PENDAHULUAN. tarik tersendiri bagi penduduk untuk melakukan migrasi ke daerah tertentu. Migrasi

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta merupakan ibu kota Indonesia yang merupakan kota dengan penduduk

BAB I: PENDAHULUAN Latarbelakang

Sistematika Rancangan Peraturan Presiden tentang RencanaTata Ruang Pulau/Kepulauan dan RencanaTata Ruang Kawasan Strategis Nasional

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL,

KONDISI WILAYAH. A. Geografis Garis Lintang : LU LS Garis Bujur : 106º º58 18

LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR AKHIR PERANCANGAN STASIUN TERPADU MANGGARAI JAKARTA SELATAN CONTEXTUAL ARCHITECTURE

TERMINAL BUS TIPE A DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Kemacetan jalan-jalan di DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan

OPTIMASI JUMLAH ARMADA ANGKUTAN UMUM DENGAN METODA PERTUKARAN TRAYEK: STUDI KASUS DI WILAYAH DKI-JAKARTA 1

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tam

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengurangan tingkat..., Arini Yunita, FE UI, Universitas Indonesia

fff~pj>~p15~ ~ PERATURAN GUBERNUR PROVINSI OAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG PANOUAN RANCANG KOTA PONOOK INOAH OENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Dukuh Atas Interchange Station BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Lampiran 1. Tabel Peubah Yang Digunakan pada Analisis Hayashi I

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB III TINJAUAN KAWASAN STASIUN KERETA API PASAR SENEN, JAKARTA PUSAT

SHOPPING CENTER DI KAWASAN MONORAIL INTERCHANGE KARET, JAKARTA PUSAT Penekanan Desain Konsep Arsitektur Renzo Piano

KONDISI UMUM. Sumber: Dinas Tata Ruang dan Pemukiman Depok (2010) Gambar 12. Peta Adminstratif Kecamatan Beji, Kota Depok

TERMINAL TOPIK KHUSUS TRANSPORTASI

1. Kerangka Peraturan Perundangan 2. Dasar Hukum 3. Uji Publik Rencana Kerjasama KPBU Di BPTJ 2018

BAB 1 PENDAHULUAN. Angkutan umum sebagai salah satu moda transportasi untuk melakukan

NILAI WAKTU PENGGUNA TRANSJAKARTA

BAB IV PENGEMBANGAN STASIUN KERETA API PEMALANG DI KABUPATEN PEMALANG

ARAHAN PENINGKATAN PELAYANAN BUS TRANSJAKARTA BERDASARKAN PREFERENSI PENGGUNA (KORIDOR I BLOK M-KOTA) HASRINA PUSPITASARI

Bab III Tinjauan Karakteristik Kawasan Dukuh Atas

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan meningkatnya populasi penduduk terutama di kota besar

: Ir. Mirna Amin. MT (Asisten Deputi Pengembangan Kawasan Skala Besar)

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang

7. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

BAB III TINJAUAN KOTA BEKASI

TERMINAL DAN STASIUN KERETA API SEBAGAI PRASARANA MODA TERINTEGRASI TRANSPORTASI KOMUTER REGIONAL DAN LOKAL BERKONSEP WAYFINDING DI KOTA DEPOK

PENGEMBANGAN KAWASAN STASIUN TERPADU PASAR SENEN

BAB IV GAMBARAN LOKASI

Transkripsi:

BAB IV TINJAUAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU Bab ini berisi tinjauan terminal Tipe B di kawasan Stasiun Depok Baru yang dibahas melalui tinjauan tapak terminal, data umum angkutan dan trayek yang beroperasi serta kondisi eksisting terminal. Selanjutnya pembahasan dari Stasiun Depok Baru secara singkat sebagai fasilitas pendukung yang akan terintegrasi dengan tapak perencanaan terminal. 1.1 Tinjauan Terminal Tipe B di Kawasan Stasiun Depok Baru 1.1.1 Tinjauan Tapak Terminal Tipe B di Kawasan Stasiun Depok Baru Terminal Depok merupakan terminal penumpang tipe B sesuai dengan fasilitas pelayanan yang diberikan terhadap operator angkutan. Terminal ini berlokasi di Jalan Margonda Raya, Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok dan diresmikan oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat pada tanggal 10 Maret 1992 dengan luas aset ± 2,3 ha (UPT Terminal Depok, 2017). Tapak eksisting Terminal Depok ditunjukkan pada gambar 4.1. Gambar 4.1 Tapak Eksisting Terminal Depok Sumber: (Tim Kajian Kegiatan Optimalisasi Terminal Terpadu Kota Depok, 2010) digambar ulang Sebagaimana telah tertuang pada Pasal 22 ayat (2) dala Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Depok bahwa terdapat rencana peningkatan kualitas dan kuantitas terminal penumpang, meliputi pembangunan terminal tipe A di Kelurahan Jatijajar, pembangunan terminal tipe C di Kelurahan Sawangan, Limo, Cisalak Pasar, Cipayung Jaya dan Jatimulya. Maka terminal yang berada di pusat Kota Depok diarahkan sebagai terminal dalam kota 25

(terminal tipe B) yang dikembangkan dengan sistem terpadu. Terminal terpadu sendiri merupakan jenis terminal yang memberikan kemudahan pergantian antar moda, intra moda maupun antar jurusan baik tingkat lokal, regional maupun nasional yang dapat dipadukan dengan kegiatan pusat perbelanjaan, hotel, taman kota, rekreasi dan kegiatan lain yang dapat mendorong penggunaan transportasi massal. Terminal terpadu ini tidak terbatas pada satu tipe terminal tertentu namun mengarah pada sifatnya yang terintegrasi dengan fasilitas umum lainnya. Berdasarkan Kajian Teknis Peningkatan Barang Milik Daerah dalam Rangka Optimalisasi Terminal Terpadu Kota Depok (2010), lokasi perencanaan terminal di Kawasan Stasiun Depok mengikuti rencana milik pemerintah, yakni berada di Jl.Margonda Raya, Depok, Pancoran Mas, Kota Depok dengan luas 23.053 m 2 yang merupakan Barang Milik Daerah (aset) yang berupa tanah dan bangunan Terminal Terpadu Kota Depok. Adapun lahan permukiman warga yang masih dalam tahap pembebasan untuk ekspansi lahan terminal sebesar 1700 m² dan 800 m². Sehingga total luasan lahan untuk terminal yang direncanakan adalah 25.553 m². Selain itu, pada sisi utara tapak terdapat sekolah sehingga tidak memungkinkan adanya perluasan lahan. Gambar 4.2 Tapak Rencana Terminal Tipe B di Kawasan Stasiun Depok Baru Sumber: (Tim Kajian Kegiatan Optimalisasi Terminal Terpadu Kota Depok, 2010) digambar ulang Perencanaan terminal tipe B di Kawasan Stasiun Depok Baru ini memenuhi persyaratan untuk terminal tipe B dari lokasi jalan yang berada di jalan arteri sekunder, akses 26

jalan masuk/keluar minimum 50 meter, jarak dengan terminal tipe B minimum 15 km serta ditentukan oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I. Sementara persyaratan lahan minimum masih di bawah standar, yakni 3 ha. Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh faktor ketersediaan lahan terutama di kawasan Jabodetabek yang minim. Pada tabel 4.1 dapat dilihat rata-rata luas lahan untuk terminal tipe B di kawasan Jabodetabek tidak sampai dengan 30.000 m 2. Tabel 4.1 Tabel Data Terminal di Kawasan Jabodetabek No Nama Terminal Tipe B Jabodetabek Kota Luas (m 2 ) 1 Terminal Pasar Minggu DKI Jakarta 6.460 2 Terminal Blok M DKI Jakarta 8.952 3 Terminal Tanjung Priok DKI Jakarta 10.963 4 Terminal Grogol DKI Jakarta 14.282 5 Terminal Kampung Melayu DKI Jakarta 5.373 6 Terminal Pinang Ranti DKI Jakarta 23.731 7 Terminal Cililitan DKI Jakarta 20.791 8 Terminal Pasar Senen DKI Jakarta 3.675,12 9 Terminal Kota Tua DKI Jakarta 3.832,25 10 Terminal Rawamangun DKI Jakarta 11.957,5 11 Terminal Manggarai DKI Jakarta 3.967,62 12 Terminal Muara Angke DKI Jakarta 1.226 13 Terminal Pondok Gede Bekasi 4.175 14 Terminal Ciputat Tangerang Selatan 6.000 15 Terminal Balaraja Tangerang 4.900 Sumber: (Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi DKI Jakarta, 2015) 1.1.2 Keadaan Geografis Terminal Tipe B di Kawasan Stasiun Depok Baru Secara geografis Terminal Depok terletak pada koordinat 6 23 29 Lintang Selatan dan 106 49 28 Bujur Timur. Terminal Depok berada di wilayah Pusat Pelayanan Kota (PPK) Margonda yang menjadi pusat aktivitas perdagangan dan jasa. Berikut merupakan batasbatas wilayah Terminal Depok: 1. Sebelah Utara berbatasan dengan pertokoan. 2. Sebelah Timur berbatasan dengan Jalan Margonda Raya. 3. Sebelah Selatan berbatasan dengan pusat perbelanjaan ITC Depok. 4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kali Baru dan Stasiun Depok Baru. 1.1.3 Peraturan Zonasi di Kawasan Stasiun Depok Baru Lahan yang disediakan Pemerintah Kota Depok untuk bangunan terminal termasuk dalam wilayah Pusat Pelayanan Kota (PPK) Margonda. Berdasarkan Rencana Detail Tata Ruang Kota Depok (2013-2034), maka ditetapkan peraturan zonasi untuk kawasan Pusat Pelayanan Kota (PPK) Margonda sebagai berikut: - Kriteria jalur sempadan jalan, yaitu untuk jalan arteri sekunder dengan sempadan tidak kurang dari 20 (dua puluh) meter; - Kriteria Sempadan Saluran Irigasi, yaitu ditetapkan 3 m di sisi kiri dan kanan untuk jalur pengawas. - Kriteria jalur sempadan jalan kereta api yaitu kawasan di sisi kiri dan kanan rel kereta api dengan jarak sekurang-kurangnya 10 meter. - Kriteria koefisien dasar bangunan, yaitu untuk kawasan perdagangan dan jasa memiliki KDB sebesar 0,75. 27

- Kriteria koefisien lantai bangunan, yaitu untuk kawasan zona perdagangan dan jasa memilik KLB sebesar 8. Berdasarkan peraturan zonasi tersebut maka dapat diketahui luas lahan efektif yang dapat dibangun untuk bangunan terminal berdasarkan koefisien dasar bangunan. Berikut merupakan perhitungan luas lahan efektif tapak. Dari perhitungan tersebut didapatkan luas lahan efektif sebesar 19.164,75 m². Luas lahan tersebut yang akan menjadi acuan dalam perencanaan dan perancangan ruang menimbang bahwa terminal di kawasan Stasiun Depok Baru mengikuti lahan/tapak yang disediakan pemerintah sehingga tidak berangkat dari perhitungan kebutuhan ruang terlebih dahulu. 1.1.4 Data Angkutan Umum di Terminal Depok Terminal Depok melayani 19 trayek angkutan kota, 13 trayek AKDP, 8 trayek angkutan Jabodetabek serta 1 trayek transjakarta. Data trayek angkutan menuju Jakarta dibutuhkan karena mayoritas trayek dari Terminal Depok adalah tujuan Jakarta dan sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 103 Tahun 2015, bahwa layanan transportasi Jabodetabek harus terintegrasi tanpa dibatasi wilayah administrasi pemerintahan. Data angkutan umum diperlukan sebagai informasi arah tujuan trayek untuk menentukan sirkulasi kendaraan dalam terminal. Berikut merupakan data-data angkutan umum dan penumpang di Terminal Depok. Tabel 4.2 Tabel Data Angkutan Kota Terminal Depok No Kode Trayek Lintasan Trayek Waktu Keberangkatan (pada peak hour) 1 D.01 Terminal Depok Depok Dalam PP Keberangkatan per-5 2 D.02 Terminal Depok Depok II Tengah/Timur PP Keberangkatan per-5 3 D.03 Terminal Depok Sawangan PP Keberangkatan per-5 4 D.04 Terminal Depok Beji Kukusan PP Keberangkatan per-5 5 D.05 Terminal Depok Citayam PP Keberangkatan per-5 6 D.06 Terminal Depok Pasar Salak PP Keberangkatan per-15 7 D.07 Terminal Depok Rawa Denok PP Keberangkatan per-10 8 D.08 Terminal Depok Kampung Sawah PP Keberangkatan per-15 9 D.09 Terminal Depok Kampung Sawah PP Keberangkatan per-10 10 D.10 Terminal Depok Kampung Sawah PP Keberangkatan per-10 11 D.105 Terminal Depok Pondok Labu PP Keberangkatan per-15 12 D.11 Terminal Depok Palsigunung PP Keberangkatan per-10 28

No Kode Trayek Lintasan Trayek Waktu Keberangkatan (pada peak hour) 13 D.110 Terminal Depok Cinere PP Keberangkatan per-15 14 D.112 Terminal Depok Kampung Rambutan PP Keberangkatan per-15 15 D.15 Terminal Depok Simpangan Limo PP Keberangkatan per-35 16 S.16 Terminal Depok Pasar Pondok Labu PP Keberangkatan per-20 17 T.19 Terminal Depok Kampung Rambutan PP Keberangkatan per-10 18 M.03 Terminal Depok Pasar Minggu PP Keberangkatan per-15 19 M.04 Terminal Depok Pasar Minggu PP Keberangkatan per-15 Tabel 4.3 Tabel Data Angkutan Umum AKDP di Terminal Depok No Nama PO Trayek Waktu Keberangkatan 1 Budiman Depok Tasikmalaya 04.00 ; 07.00 ; 16.00 ; 19.00 2 Budiman Depok Banjar 07.30 ; 19.30 3 Budiman Depok Karang Nunggal 06.45 ; 18.45 4 Budiman Depok Pangandaran 06.00-08.00 ; 18.00-20.00 5 Doa Ibu Depok Tasikmalaya 05.00 ; 17.00 6 Budiman Depok Sukabumi Keberangkatan per-15 (05.00-20.00) 7 Medal Jaya Depok Sukabumi Keberangkatan per-15 (05.00-20.00) 8 Miniarta Depok Sukabumi Keberangkatan per-15 (05.00-20.00) 9 Luragung Jaya Depok Kuningan 09.00 ; 18.00 10 Luragung Jaya Depok Kuningan 04.00 ; 09.00 ; 14.30 ; 21.00 11 Setia Negara Depok Kuningan 07.00 ; 19.00 12 Maya Graha Indah 13 Maya Graha Indah Depok Bandung Keberangkatan per- 30 (05.00-12.00) Keberangkatan per- 1 jam (12.00-19.00) Depok Sukabumi Keberangkatan per- 30 (05.00-12.00) Keberangkatan per- 1 jam (12.00-17.00) Tabel 4.4 Tabel Data Angkutan Umum Bus Kota di Terminal Depok No Nama PO Trayek Waktu Keberangkatan (pada peak hour) 1 Kopaja S 63 Terminal Depok Terminal Blok M Keberangkatan per-25 2 Kopaja S 36 Terminal Depok Terminal Blok M Keberangkatan per-30 3 Patas AC 84 Terminal Depok Terminal Pulo Keberangkatan per-25 Gadung 4 Patas AC 89 Terminal Depok Terminal Blok M Keberangkatan per-30 5 Patas 80 Terminal Depok Tanjung Priok Keberangkatan per-20 6 Patas 53 Terminal Depok Terminal Blok M Keberangkatan per-30 7 Deborah 03 Terminal Depok Lebak Bulus Keberangkatan per-15 29

No Nama PO Trayek Waktu Keberangkatan (pada peak hour) 8 Deborah Terminal Depok Terminal Keberangkatan per-60 Kalideres 9 Transjakarta Terminal Depok Cawang UKI Keberangkatan per-30 1.1.5 Pengelola Terminal Pengelolaan terminal secara garis besar dikoordinasi oleh kepala UPT terminal yang mengkoordinasi jabatan fungsional umum. Jabatan fungsional umum terdiri dari 1 bendahara dan 2 staff adiministrasi. Adapun jabatan fungsional yang merupakan pelaksana operasional di Terminal Depok meliputi kepala terminal dan komandan regu yang membawahi petugas lapangan yang berjumlah 22 staff. Secara umum jumlah staff aktif di terminal adalah 28 orang. Struktur organisasi pengelola terminal diperlukan sebagai acuan kapasitas untuk bangunan kantor terminal. adapun struktur organisasi Terminal Depok sebagai berikut. Kepala UPT Terminal Depok Kasubag TU Terminal Depok Jabatan Fungsional 1. Kepala Terminal 2. Komandan Regu Jabatan Fungsional Umum Gambar 4.3 Struktur Organisasi UPT Terminal Depok 1.2 Tinjauan Stasiun Depok Baru Jaringan transportasi kereta api di Kota Depok merupakan bagian dari sistem jaringan Kereta Api Commuter Line Jabodetabek (KCJ). Jaringan kereta api Kota Depok sendiri merupakan bagian dari lintas Bogor (Bogor line). Stasiun Depok Baru merupakan satu dari lima stasiun di Kota Depok yang dilewati KRL lintas Bogor (PT. KAI COMMUTER LINE JABODETABEK, 2015). Stasiun Depok Baru merupakan stasiun besar kelas C dengan luas 1.350 m 2 terletak di Jalan Arief Rahman Hakim No 1 Kota Depok. Dari tiga peron yang ada, dua peron yang berfungsi aktif untuk mengakomodasi 274 perjalanan setiap harinya (Winata, 2017). Stasiun Depok Baru memiliki dua akses, yaitu pintu Barat (Jalan Arief Rahman Hakim) dan pintu Timur (Jalan Margonda Raya). Berdasarkan pengamatan langsung dari dua pintu yang tersedia, yakni pintu barat dan pintu timur, sebanyak 26 orang melintas per di pintu timur. Hal tersebut mengindikasikan bahwa sekitar 12.480 orang/hari menuju sisi timur stasiun, yaitu terminal dan Jalan Margonda atau sekitar 52,63% dari jumlah penumpang harian KRL commuter line. Jumlah penumpang KRL commuter line setiap tahun mengalami peningkatan. Hal tersebut sudah diprediksikan sebelumnya baik pihak Pemerintah maupun PT. KCJ. Prediksi 30

dan anggapan ini dapat diasumsikan sebagai dasar untuk perencanaan ruang yang dapat mengintegrasikan Terminal Depok dengan Stasiun Depok Baru. Prediksi volume penumpang harian selanjutnya dijabarkan pada tabel 3.6. Tabel 4.5 Tabel Proyeksi Volume Penumpang Commuter Line di Stasiun Depok Baru Sumber: (BAPPEDA KOTA DEPOK, 2013) Asumsi : - Mengacu pada studi PMC Service of Master Plan and FS for JABODETABEK Railway in Indonesia, KOICA 2012 - Proporsi perjalanan Kota Depok terhadap lintas Bogor tetap (25%) - Distribusi penumpang di tiap stasiun tetap 31