AGE RELATIONSHIP, PARITY AND PERSONAL HYGIENE DIAGNOSIS WITH IVA IN PUSKESMAS BRANGSONG DISTRICT 2 DISTRICT BRANGSONG KENDAL

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data International Agency for Research on Cancer (IARC) diketahui

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Gambaran masyarakat Indonesia dimasa depan yang ingin dicapai melalui

BAB I PENDAHULUAN. Kanker serviks (leher rahim) adalah salah satu kanker ganas yang

No. Responden: B. Data Khusus Responden

BAB 1 : PENDAHULUAN. penyakit kanker dengan 70% kematian terjadi di negara miskin dan berkembang. Salah satu

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK WANITA TERHADAP KESADARAN INSPEKSI VISUAL DENGAN ASAM ASETAT (IVA) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JEKULO KUDUS ABSTRAK

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MENGENAI KANKER SERVIKS DI KALANGAN SISWI SMA SWASTA X, BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. human papilloma virus (HPV) terutama pada tipe 16 dan 18. Infeksi ini

BAB I PENDAHULUAN. Human Papilloma Virus (HPV). HPV ini ditularkan melalui hubungan

BAB I PENDAHULUAN. yang disebut sebagai masa pubertas. Pubertas berasal dari kata pubercere yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker leher rahim (kanker serviks) masih menjadi masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kanker leher rahim adalah tumor ganas pada daerah servik (leher rahim)

BAB I PENDAHULUAN kematian per tahun pada tahun Di seluruh dunia rasio mortalitas

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KANKER SERVIKS DENGAN KEIKUTSERTAAN IBU MELAKUKAN IVA TEST DI KELURAHAN JEBRES SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masalah kesehatan masyarakat. Kanker menjadi penyebab kematian nomor 2 di

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN PENDIDIKAN DENGAN PELAKSANAAN DETEKSI DINI KANKER SERVIK MELALUI IVA. Mimatun Nasihah* Sifia Lorna B** ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. (Emilia, 2010). Pada tahun 2003, WHO menyatakan bahwa kanker merupakan

BAB I PENDAHULUAN. kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi

FAKTOR-FAKTOR DETERMINAN DETEKSI DINI KANKER SERVIKS MELALUI METODE PAP SMEAR PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS)

BAB II KERANGKA TEORI DAN HIPOTESIS

STUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN

No. Responden. I. Identitas Responden a. Nama : b. Umur : c. Pendidikan : SD SMP SMA Perguruan Tinggi. d. Pekerjaan :

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan manusia tidak dapat melakukan aktivitas sehari-harinya. Keadaan

Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks Pada Wanita Usia Subur di Puskesmas Padang Bulan Tahun 2015.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN. dini. 6,8 Deteksi dini kanker serviks meliputi program skrining yang terorganisasi

1. PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 3, September 2017 ISSN

Dinamika Kebidanan vol. 2 no.1. Januari 2012

BAB 1 PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kedua di dunia dimana konstribusinya 13 % dari 22% kematian yang

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan reproduksi menurut World Health Organization (WHO) adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI DUSUN SUKOHARJO SEDAYU BANTUL YOGYAKARTA

Promotif, Vol.7 No.1, Juli 2017 Hal 51-59

BAB I PENDAHULUAN menyepakati perubahan paradigma dalam pengelolaan masalah

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KANKER SERVIKS DENGAN MINAT IBU DALAM MELAKUKAN PAP SMEAR DI MANGKUDRANAN MARGOREJO TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA

menikah dengan tindakan pemeriksaan Pap smear. Ginekologi RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.

KUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU DALAM PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI POLI GINEKOLOGI RSUD DR PIRNGADI MEDAN TAHUN

FAKTOR RISIKO YANG BERPENGARUH DENGAN KEJADIAN KANKER SERVIKS DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN. awal (Nadia, 2009). Keterlambatan diagnosa ini akan memperburuk status

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker serviks merupakan penyebab kematian tertinggi kedua di dunia pada wanita setelah kanker payudara.

BAB 1 : PENDAHULUAN. daerah leher rahim atau mulut rahim, yang merupakan bagian yang terendah dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. rahim yaitu adanya displasia/neoplasia intraepitel serviks (NIS). Penyakit kanker

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya umur harapan hidup sebagai salah satu tujuan

TINGKAT PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TENTANG PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT DI KEBAYANAN TERSO DESA KANDANGSAPI JENAR

BAB I PENDAHULUAN. terjadi di Amerika Tengah dan Amerika Selatan, Karibia, Sub-Sahara

SKRIPSI. Disusun Oleh: Lia Nurjana

Analisis Faktor Prilaku Deteksi Dini Kanker Serviks dengan Metode IVA ( Inspeksi Visual Asam Acetat )

BAB 1 PENDAHULUAN. serviks uteri. Kanker ini menempati urutan keempat dari seluruh keganasan pada

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

30/10/2015. Penemuan Penyakit secara Screening - 2. Penemuan Penyakit secara Screening - 3. Penemuan Penyakit secara Screening - 4

Oleh : Duwi Basuki, Ayu Agustina Puspitasari STIKes Bina Sehat PPNI Mojokerto

A. Pengetahuan Kanker Serviks NO. PERTANYAAN JAWABAN 1. Kanker leher rahim ( serviks ) merupakan penyakit?

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. didominasi oleh penyakit menular bergeser ke penyakit tidak menular. Salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan reproduksi wanita merupakan hal yang perlu diperhatikan agar suatu

THE FACTORS RELATED TO KNOWLEDGE OF PAP SMEAR IN WOMEN OF CHILDBEARING AGE IN KEMUKIMAN LAMNGA KECAMATAN MESJID RAYA KABUPATEN ACEH BESAR

ABSTRAK. Maria Linawati Sihotang, 2013 Pembimbing I : Dr. dr. Felix Kasim, M.Kes Pembimbing II : dr.rimonta F Gunanegara,SpOG

BAB I PENDAHULUAN. serviks dan rata-rata meninggal tiap tahunnya (Depkes RI, 2008).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. penderita kanker serviks baru di dunia dengan angka kematian karena kanker ini. sebanyak jiwa per tahun (Emilia, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. yang menyangkut kesehatan reproduksi ini, salah satunya adalah kanker

Roswati Dani Ningrum dan Dyah Fajarsari Akademi Kebidanan YLPP Purwokerto ABSTRAK

KARAKTERISTIK IBU DENGAN KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) BANGIL

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

Jurnal Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya, Volume 2, Nomor 2, September 2016 ISSN X

ABSTRAK GAMBARAN KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT PIRNGADI MEDAN PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2013

Kata Kunci : umur, paritas,usia menikah,stadium kanker serviks Daftar Pustaka : 15 buku

Kanker Serviks. 2. Seberapa berbahaya penyakit kanker serviks ini?

BAB I PENDAHULUAN. kondisi inilah akan mudah terkena infeksi jamur. Keputihan yang terjadi

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG AKDR DENGAN MINAT SKRINING KANKER SERVIKS ABSTRAK

ANALISIS FAKTOR PEMERIKSAAN IVA DALAM UPAYA DETEKSI DINI KANKER SERVIKS DI KELURAHAN CANDIREJO KABUPATEN SEMARANG

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DENGAN PRAKTIK PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA REMAJA PUTRI

Oleh. Anin Nur Sholihah 1) dan Etik Sulistyorini 2) ABSTRAK. Kata kunci: Sikap, Minat, Kanker Serviks, Inpeksi Visual Asam Asetat, Wanita

JKK Vol. 11 No. 1, Juni 2015 (SAY)

BAB I PENDAHULUAN. rahim yang terletak antara rahim uterus dengan liang senggama vagina.

BAB 1 PENDAHULAN. kanker serviks (Cervical cancer) atau kanker leher rahim sudah tidak asing lagi

HUBUNGAN USIA WANITA SAAT COITARCHE DAN LAMA PEMAKAIAN PIL KB KOMBINASI DENGAN KEJADIAN KANKER SERVIKS DI RSUD DR.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

panduan praktis Skrining Kesehatan

ABSTRAK. Kata Kunci : pengetahuan, sikap pemeriksaan pap smear. Risa Putri Wulandari *), Masruroh **), Nova Hasani F ***)

BAB I PENDAHULUAN. karena hubungan seksual (Manuaba,2010 : 553). Infeksi menular

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR) DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER SERVIKS DI RSUP Dr. KARIADI SEMARANG TAHUN 2010 JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA

Wiwit Desi Intarti Akademi Kebidanan Graha Mandiri Cilacap

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN MOTIVASI MELAKUKAN IVA TEST PADA IBU RUMAH TANGGA DI DESA SAKUNG KECAMATAN DELANGGU KABUPATEN KLATEN

Heni Hendarsah Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. multipara dengan Pap smear sebagai baku emas yang diukur pada waktu yang. bersamaan saat penelitian berlangsung.

BAB III METODE PENELITIAN. dikumpulkan secara simultan (dalam waktu yang bersamaan). Metode yang

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KANKER LEHER RAHIM PADA WANITA USIA SUBUR Tilawaty Aprina, Khulul Azmi. Abstrak

Jurnal Siklus Volume 6 Nomor 2 Juni 2017 p-issn :

See & Treat untuk Skrining Lesi Prakanker Serviks

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker serviks merupakan kanker yang banyak menyerang perempuan.

ABSTRAK PREVALENSI KARSINOMA SERVIKS DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE JANUARI - DESEMBER 2009

Transkripsi:

Tersedia di http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/jur_bid/ DOI : 1.26714/jk.6.2.217.13-17 Jurnal Kebidanan, 6 (2), 217, 13-17 HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN HASIL PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI PUSKESMAS BRANGSONG 2 KECAMATAN BRANGSONG KABUPATEN KENDAL AGE RELATIONSHIP, PARITY AND PERSONAL HYGIENE DIAGNOSIS WITH IVA IN PUSKESMAS BRANGSONG DISTRICT 2 DISTRICT BRANGSONG KENDAL T.Ria Marriagewati M Adam 1), Dharminto 2), Frida Cahyaningrum 3) 1)2)3) Akademi Kebidanan Abdi Husada Semarang Email: ningfrida87@yahoo.com ABSTRAK Kanker serviks adalah keganasan yang terjadi pada leher rahim tetapi terbentuknya sangat perlahan, kanker servik adalah kanker terbanyak kedua pada perempuan di Indonesia setelah kanker payudara. Ada beberapa faktor resiko yang menyebabkan kanker servik salah satunya seperti usia, hubungan seksual sejak usia muda, genetik, merokok, paritas, personal hygiene dan defisiensi zat gizi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan usia, paritas dan personal hygiene dengan hasil pemeriksaan IVA. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelatif. Sampel terdiri dari 78 orang. Variabel bebas dalam penelitian ini meliputi usia, paritas dan personal hygiene dan variabel terikatnya hasil pemeriksaan IVA. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan analisa menggunakan uji Chi Square pada tingkat kesalahan,5. Penelitian menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara usia dengan hasil pemeriksaan IVA dengan signifikansi (P) =,; ada hubungan yang bermakna antara paritas dengan hasil pemeriksaan IVA dengan signifikansi (P) =,5; tidak ada hubungan antara personal hygiene dengan hasil pemeriksaan IVA dengan signifikansi (P) =,73. Penelitian menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara usia dengan hasil pemeriksaan IVA; ada hubungan yang bermakna antara paritas dengan hasil pemeriksaan IVA; tidak ada hubungan antara personal hygiene dengan hasil pemeriksaan IVA. Kata Kunci : Usia, Paritas, Personal Hygiene, Pemeriksaan IVA ABSTRACT Cervical cancer is a malignancy that occurs in the cervix but formed very slowly, cervical cancer is the second largest cancer in women at Indonesia after breast cancer. There are several risk factors that cause cervical cancer one of them such as age, sex at a young age, genetics, smoking, parity, personal hygiene and nutritional deficiency. This study aims to determine the relationship of age, parity and personal hygiene with the results of the IVA. This study is a descriptive correlative study. Sample consisted of 78 womens. The independent variable in this study include age, parity and personal hygiene and the dependent variable results of IVA. Data were collected using questionnaires and analysis using Chi Square test at the.5 error level. The results showed no significant association between the age of the IVA with the results of significance (P) =.; there is a significant association between parity with the results of the IVA with significance (P) =.5, there is no relationship between personal hygiene with IVA test results with significance (P) =.73. The results showed no significant association between the age of the IVA; there is a significant association between parity with the results of the IVA, there is no relationship between personal hygiene with IVA. Key Word : Age, Parity, Personal Hygiene, Results of the IVA PENDAHULUAN Kanker serviks merupakan jenis kanker terbanyak kedua pada wanita didunia dan menjadi penyebab lebih dari 25. kematian pada tahun 25. Kurang lebih 8% kematian tersebut terjadi di negara berkembang. Kanker serviks adalah kanker terbanyak pada perempuan di Indonesia dan peringkat kedua setelah kanker payudara pada perempuan di Asia Tenggara. Namun, kanker serviks juga menduduki peringkat pertama di Thailand, Myanmar, Laos dan Kamboja. Diperkirakan ada 39.8 kasus baru dan 2.6 angka kematian per tahun di regional ini pada tahun 1995. Di Indonesia terdapat 15. kasus baru dengan 8. kematian setiap tahunnya. Kanker ini merupakan Copyright 217, JK, p-issn: 231-8372, e-issn: 2549-781

Jurnal Kebidanan, 6 (2), 217, 14 kanker tersering pada perempuan Indonesia. Diperkirakan 1 orang perempuan meninggal setiap jam. Di Jakarta, setiap 1-2 hari, ada 1 orang perempuan yang meninggal karena kanker ini. Data dari RSU dr. H. Soewondo Kabupaten Kendal penderita kanker serviks pada tahun 213 sebanyak 84 penderita, tahun 214 sebanyak 95 penderita, tahun 215 sampai bulan juli ini sebanyak 73 penderita kanker servik. Untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas kanker serviks perlu upaya-upaya pencegahan, yang terdiri dari beberapa tahap, yaitu: 1. Pencegahan Primer yang dilakukan pada tahap ini adalah promosi, edukasi serta vaksinasi HPV (Human Papilloma Virus). 2. Pencegahan sekunder yaitu melakukan deteksi dini. 3. Pencegahan Tersier yaitu pengobatan untuk kasus yang ditemukan pada deteksi dini serta mencegah komplikasi dan kematian awal. Deteksi dini di Indonesia dilakukan dengan tes pap smear, kolposkopi, gineskopi, servikografi, spekuloskopi, automated screening cytology, liquid based cytology / thin prep, tes HPV dan metode pameriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) (Nuranna, 211b). Cakupan tes pap smear diperkirakan kurang dari 5%. Untuk memenuhinya, diupayakan alternatif tes pap smear dengan IVA, yang diharapkan mendapatkan cakupan yang lebih luas. Pemeriksaan IVA pertama kali diperkenalkan oleh Hinselman (1925). Metode pemeriksaan IVA adalah pemeriksaan yang dapat dilakukan oleh (dokter/bidan/paramedis) dengan cara mengamati serviks yang telah diberi asam asetat/asam cuka 3-5% secara inspekulo / dilihat langsung dengan penglihatan mata langsung (mata telanjang) (nuranna, 211a). Hasilnya langsung bisa didapat, dan sensitivitas cukup baik. Alat dan bahan yang dibutuhkan pun sangat sederhana, yaitu spekulum vagina, asam asetat 3-5%, kapas lidi, meja pemeriksaan, sarung tangan bersih dan pencahayaan yang cukup terang. Di Indonesia, IVA dapat menjadi metode alternatif untuk deteksi dini. Pertimbangan ini dibuat dengan alasan: mudah, murah, praktis dilaksanakan dan dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan non dokter ginekologi, bahkan bidan ditempat terpencil. Resiko menderita kanker serviks adalah wanita yang aktif berhubungan seks sejak usia sangat dini, sering berganti-ganti pasangan seks, menggunakan pil kontrasepsi dalam jangka waktu lama, berasal dari keluarga yang memiliki riwayat kanker, faktor alamiah seperti usia, faktor kebersihan seperti keputihan yang dibiarkan, PMS, personal hygiene daerah genital, faktor pilihan seperti memiliki anak banyak lebih dari 5. Sebuah penelitian menunjukkan faktor resiko menderita kanker serviks seperti berganti-ganti pasangan seks lebih dari 6 mitra seks, menggunakan pil kontrasepsi lebih dari 4 tahun. Sedangkan pendapat Nuranna (211a) menggunakan pil kontrasepsi lebih dari 12 tahun. Menurut Soebachman (211) salah satu faktor resiko kanker serviks adalah memiliki anak lebih dari 3. Rasjidi (27) merokok dan defisiensi zat gizi juga dapat menjadi faktor penyebab kanker serviks. Kanker serviks jarang terjadi pada wanita muda (usia 2 tahunan). Kanker ini cenderung terjadi pada wanita paro baya, sebesar 5% kasus ditemukan pada wanita usia 35-55 tahun; 5% lagi ditemukan pada wanita dibawah usia 35 tahun. Kanker serviks timbul bukan karena kehidupan sehari-hari yang penuh resiko, kenyataannya kebanyakan perempuan yang menderita kanker serviks adalah mereka yang kehidupan sehari-hari tidak beresiko, seperti kegemukan, hipertensi, tidak pernah hamil, menderita diabetes, menstruasi pertama pada usia sangat muda. Pada studi pendahuluan di Puskesmas Brangsong 2 Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal, pada 5 ibu yang telah melakukan pemeriksaan IVA ada 3 ibu dengan hasil pemeriksaan IVA positif, 2 diantaranya berusia lebih dari 4 tahun, ketiga Copyright 217, JK, p-issn: 231-8372, e-issn: 2549-781

Jurnal Kebidanan, 6 (2), 217, 15 ibu dengan hasil pemeriksaan IVA positif memiliki anak lebih dari 3, sedangkan ada seorang ibu yang sering melakukan spa vagina (douching) dikarenakan keputihan lebih dari 2 bulan, dan hasil pemeriksaan IVA positif. Empat dari kelima ibu tersebut tidak mengetahui cara perawatan daerah genital yang benar. Di Puskesmas Kendal 1 Kecamatan Kendal Kabupaten Kendal juga telah mengadakan skrining / deteksi dini kanker serviks dengan metode IVA, pemeriksaan IVA sampai dengan bulan September 28 orang, dengan hasil IVA negatif 26 dan hasil IVA positif 2 orang. Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yaitu hubungan usia, paritas dan personal hygiene dengan hasil pemeriksaan IVA di Puskesmas Brangsong 2 Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional yaitu rancangan penelitian yang dalam melakukan pengukuran variabel independen (usia, paritas dan personal hygiene) dan variabel dependen (hasil pemeriksaan IVA) tanpa ada kunjungan ulang Jenis penelitian Deskriptif korelatif, yaitu penelitian yang bertujuan menjelaskan hubungan, memperkirakan, menguji berdasarkan teori yang ada (Nursalam, 211).. Populasi sejumlah 86 orang. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tehnik Consecutive sampling sehingga 78 orang responden.tempat penelitian di Puskesmas 2 Brangsong Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian data yang diperoleh adalah sebagai berikut : 1. Analisa Univariat a. Distribusi frekuensi usia Tabel 1. Distribusi frekuensi usia Usia Frekuensi Persentase 2 4 tahun 39 5 Lebih dari 4 tahun 39 5 78 1 Berdasarkan tabel 1 diatas jumlah usia responden 2 4 tahun sebanyak 39 responden sebesar 5% sama dengan jumlah responden yang berusia lebih dari 4 tahun. Pemeriksaan IVA sebaiknya dilakukan secara rutin pada wanita yang telah melakukan hubungan seksual, pemeriksaan IVA adalah cara paling mudah dan murah untuk mendeteksi secara dini kanker serviks. Pemeriksaan ini dapat dilakukan kapan saja bahkan dalam siklus menstruasi, pada masa kehamilan, saat nifas atau paska keguguran. Pemeriksaan IVA juga dapat dilakukan pada wanita yang dicurigai atau telah diketahui IMS atau HIV / AIDS. b. Distribusi frekuensi paritas Tabel 2. Distribusi frekuensi paritas Paritas Frekuensi Persentase Rendah 51 65,4 Tinggi 27 34,6 78 1 Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa sebagian besar responden adalah yang memiliki paritas rendah sebesar sebanyak 51 responden (65,4%). Wanita yang pernah 3 kali atau lebih melahirkan sacara normal memiliki resiko kanker serviks lebih tinggi karena pada saat persalinan, janin akan melewati serviks dan menimbulkan trauma pada serviks (Soebachman, 211). c. Distribusi frekuensi personal hygiene Tabel 3. Distribusi frekuensi personal hygiene Personal Hygiene Frekuensi Persentase Baik 68 87,2 Kurang 1 12,8 78 1 Berdasarkan tabel 3 menunjukkan bahwa jumlah terbesar responden dengan personal hygiene baik sebanyak 68 responden (87,2%). Copyright 217, JK, p-issn: 231-8372, e-issn: 2549-781

Jurnal Kebidanan, 6 (2), 217, 16 Penyebab utama penyakit kewanitaan seperti keputihan yang terus menerus yaitu: 1% imunitas tubuh yang lemah, 3% kurangnya personal hygiene daerah genital dan 5% lingkungan yang tidak bersih, 1% faktor lain. d. Distribusi frekuensi hasil pemeriksaan IVA Tabel 4 Distribusi frekuensi hasil pemeriksaan IVA Frekuensi Persentase Negatif 39 5 Positif 39 5 78 1 Berdasarkan tabel 4 menunjukkan bahwa hasil pemeriksaan IVA terbagi menjadi dua sama banyak antara yang negatif dan positif. 2. Analisa Bivariat Analisis bivariat dimaksudkan untuk melihat hubungan Usia, Paritas dan Personal Hygiene dengan hasil IVA. a. Hubungan Usia dengan Hasil Pemeriksaan IVA Tabel 5 Tabulasi Silang antara Usia dengan Usia - + f % f % F % 2 4 39 1,, 39 1, > 4, 39 25,8 39 1, J u m l a h 39 5, 39 5, 78 1, 7,51 dk = 1 p =, Tabel 5 menunjukkan bahwa responden semuanya berusia 2-4 tahun, sebaliknya dengan hasil pemeriksaan IVA positif semuanya berusia > 4 tahun. Menurut uji statistik Chi Square menunjukkan nilai p =, atau p <,5, berarti H ditolak dan H1 diterima, disimpulkan bahwa ada hubungan bermakna antara usia dengan hasil pemeriksaan IVA. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa hasil pemeriksaan IVA positif / kanker serviks jarang terjadi pada wanita muda (usia 2 tahunan). Kanker ini cenderung terjadi pada wanita paro baya, sebesar 5% kasus ditemukan pada wanita usia 35 55 tahun; 5% lagi ditemukan pada wanita dibawah usia 35 tahun (Soebachman, 211) b. Hubungan Paritas dengan Hasil Pemeriksaan IVA Tabel 6 Tabulasi Silang antara Paritas dengan Paritas Negatif Positif F % f % F % Rendah 3 58,8 21 41,2 51 1, Tinggi 9 33,3 18 66,7 27 1, J u m l a h 39 5, 39 5, 78 1, 3,625 dk = 1 p =,5 Tabel 6 menunjukkan bahwa responden lebih banyak pada paritas rendah. Sebaliknya responden dengan hasil pemeriksaan IVA positif lebih banyak pada paritas tinggi. Menurut hasil uji statistik Chi Square menunjukkan nilai p,5, berarti H ditolak dan H1 diterima, disimpulkan adanya hubungan bermakna antara paritas dengan hasil pemeriksaan IVA. Memiliki banyak anak (lebih dari 5) menambah faktor resiko kanker serviks. c. Hubungan Personal Hygiene dengan Tabel 7 Tabulasi Silang antara Personal Hygiene dengan Hasil Pemeriksaan Personal IVA Hygiene Negatif Positif f % f % F % Baik 33 48,5 35 51,5 68 1, Kurang 6 6, J u m l a h,115 39 5, 4 4, 39 5, dk = 1 p =,73 1 1, 78 1, Copyright 217, JK, p-issn: 231-8372, e-issn: 2549-781

Jurnal Kebidanan, 6 (2), 217, 17 Tabel 7 menunjukkan bahwa responden lebih banyak mempunyai personal hygiene kurang. Sebaliknya responden dengan hasil pemeriksaan IVA positif lebih banyak mempunyai personal hygiene baik. Menurut hasil uji statistik Chi Square menunjukkan nilai p =,73 atau p >,5, berarti H diterima, disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara personal hygiene dengan hasil pemeriksaan IVA. Penyebab utama penyakit kewanitaan seperti keputihan yang terus menerus yaitu: 1% imunitas tubuh yang lemah, 3% kurangnya personal hygiene daerah genital dan 5% lingkungan yang tidak bersih, 1% faktor lain. KESIMPULAN Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 78 ibu di Puskesmas 2 Brangsong Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Karakteristik usia terbagi sama banyaknya pada usia 2 4 tahun dan usia lebih dari 4 tahun, lebih banyak paritas rendah (51%), personal hygiene baik (68%), hasil pemeriksaan IVA sama banyaknya antara hasil IVA positif dan hasil IVA negatif. 2. Ada hubungan bermakna antara usia dengan hasil pemeriksaan IVA. 3. Ada hubungan bermakna antara paritas dengan hasil pemeriksaan IVA. 4. Tidak ada hubungan antara personal hygiene dengan hasil pemeriksaan IVA.. 211b. Skrining kanker Serviks dengan IVA dan Model Aplikasi di Lapangan. FK. UI, Jakarta Nursalam. 211. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Salemba Medika, Jakarta Rasjidi I. 27. Panduan Penatalaksanaan Kanker Ginekologi. ECG, Jakarta Samadi H P. 211. Yes, I Know Everything about kanker serviks. Metagraf, Solo Santhy M. 211. Silent Killer Diseases. Javalitera, Jogjakarta Soebachman A. 211. Awas, 7 Kanker Paling Mematikan. Syura Media Utama, Yogyakarta Sulistyaningsih. 211. Metodologi Penelitian Kebidanan Kuantitatif-Kualitatif. Graha Ilmu, Yogyakarta Yatim F. 25. Penyakit Kandungan. Pustaka Populer Obor, Jakarta Yuliatin I S. 211. Cegah dan Tangkal Kanker Serviks. Tibbun Media, Surabaya DAFTAR PUSTAKA Arikunto S. 23. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta. Jakarta Nuranna dkk. 211a. Program Pencegahan Kanker Serviks See and Treat. FK. UI, Jakarta Copyright 217, JK, p-issn: 231-8372, e-issn: 2549-781