keadaan ini mendukung persaingan di segala bidang semakin kompetitif. Dunia

dokumen-dokumen yang mirip
konstruksi sebagai bagian dari perekonomian Indonesia, mendukung tumbuhnya

dari pihak pemsahaan adalah rata-rata sebesar 2600 m3 per bulan, dan dirasa

MANAJEMEN PENGADAAN BAHAN BANGUNAN DENGAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (Studi Kasus: Pembangunan Gedung Fakultas Hukum Tahap I)

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mendapat keuntungan dengan biaya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan antar perusahaan tidak terbatas hanya secara lokal,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan kondisi tersebut, perusahaan memberlakukan sistem persediaan

MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY)

BABI PENDAHULUAN. Pada umumnya setiap perusahaan, baik yang bergerak di bidang industri,

perhitungannya masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Perhitungan

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di dunia usaha saat ini semakin ketat. Hal ini disebabkan tuntutan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Tessa Rahmita R. Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Riau

INVENTORY Klasifikasi Bahan Baku :

Pengelolaan Persediaan

Anggaran Bahan Baku. Deskripsi Materi :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan karena hal tersebut sangat berpengaruh terhadap laba yang diperoleh

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. maju. Hal ini dikarenakan industri mempunyai kontribusi yang sangat besar

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Ngadiluwih, Kediri. UD. Pilar Jaya adalah perusahaan yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KONSEP PERSEDIAAN DAN EOQ. menghasilkan barang akhir, termasuk barang akhirnya sendiri yang akan di jual

BAB IV METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif

BAB III METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DAN PERIOD ORDER QUANTITY

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Manajemen Keuangan. Pengelolaan Persediaan. Basharat Ahmad, SE, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dengan suatu sistem. Menurut Jogiyanto (1991:1), Sistem adalah

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bentuk perusahaan mempunyai tujuan yang harus dicapai oleh

ANALISIS KETERSEDIAAN BAHAN BAKU DI PT. GALIC BINA MADA. Rizki Ramadhoni

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada perusahaan dagang dan industri, persediaan merupakan aktiva lancar

Bab 1. Pendahuluan. Persediaan bahan baku dalam perusahaan industri memegang peranan yang

MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami penyempurnaan untuk dapat memenuhi kebutuhan manusia dengan lebih

BAB I PENDAHULUAN. bagian yang paling besar dalam harta perusahaan. Persediaan juga memberikan

BAB IV PEMBAHASAN. bersumber dari beberapa pemasok yang mempunyai merk berbeda. mengenai latar belakang perusahaan dan mengumpulkan informasi yang

MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB I PENDAHULUAN. jumlahnya cukup besar dalam suatu perusahaan. Jenis sediaan yang ada dalam

Berupa persediaan barang berwujud yang digunakan dalam proses produksi. Diperoleh dari sumber alam atau dibeli dari supplier

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dagang selalu mengadakan persediaan (inventory).

Persediaan adalah barang yang sudah dimiliki oleh perusahaan tetapi belum digunakan

Persediaan. Ruang Lingkup. Definisi. Menetapkan Persediaan. Keuntungan & Kerugian Persediaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sistem Pengendalian Manajemen ( Management Control System ) adalah 1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sistem persediaan adalah serangkaian kebijaksanaan dan pengendalian

BAB 2 LANDASAN TEORI

APLIKASI SISTEM MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING DENGAN MEMPERTIMBANGKAN KETIDAKPASTIAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU DI PT. LISA CONCRETE INDONESIA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

TUGAS AKHIR. Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. suatu resiko mengalami kendala beroperasi sehingga tidak bisa memenuhi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

INVENTORY. (Manajemen Persediaan)

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat di indonesia, pengusaha dituntut untuk bekerja dengan lebih efisien

BAB I PENDAHULUAN. yang cepat, mendorong setiap perusahaan untuk mempunyai manajemen yang

MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengendalian terencana dari suatu aktivitas merupakan suatu karakteristik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha saat ini berkembang semakin pesat, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. produksi per bulan mencapai 200 pcs untuk semua jenis produk.

Metode Pengendalian Persediaan Tradisional L/O/G/O

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pengendalian Persediaan Bahan Baku untuk Waste Water Treatment Plant (WWTP) dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

1. Profil Sistem Grenda Bakery Lianli merupakan salah satu jenis UMKM yang bergerak di bidang agribisnis, yang kegiatan utamanya adalah memproduksi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. optimal sesuai dengan pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang, sehingga

BAB 3 METODE PENELITIAN. Jenis dan metode yang digunakan peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan setiap waktu.

MANAJEMEN PERSEDIAAN YULIATI,SE,MM

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY)

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE EOQ. Hanna Lestari, M.Eng

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

20 Pengendalian Material di FT. Kusumahadi Santosa, Surakarta 6

BAB I PENDAHULUAN. produk dapat berakibat terhentinya proses produksi dan suatu ketika bisa

BAB I PENDAHULUAN. PT. ETB adalah salah satu perusahaan multi nasional (MNC) yang

MANAJEMEN PERSEDIAAN. Heizer & Rander

BAB II LANDASAN TEORI

BAB X MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 6 MANAJEMEN PERSEDIAAN

ANALISIS MANAJEMEN PERSEDIAAN PADA PT. KALIMANTAN MANDIRI SAMARINDA. Oleh :

INVESTASI DALAM PERSEDIAAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

HALAMAN PENGESAHAN ;; INTISARI

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya dipengaruhi oleh pengendalian persediaan (inventory), karena hal

BAB I PENDAHULUAN. termasuk dalam jadwal produksi induk. Contoh dari depended inventory adalah

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini ditandai dengan menjamurnya

BAB 1 PENDAHULUAN. melakukan kegiatan produksi sesuai dengan pesanan (make to order) dan sebagian kecil

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah o Pertumbuhan ekonomi Indonesia setelah krisis moneter mulai membaik, keadaan ini mendukung persaingan di segala bidang semakin kompetitif. Dunia konstruksi sebagai bagian dari perekonomian Indonesia, mendukung tumbuhnya berbagai sarana dan prasarana dituntut pula untuk terns meningkatkan kualitasnya dalam segala hal. Selain itu, pemakaian beton bukan lagi dibutuhkan dalam partai kecil yang dibuat di lapangan, tetapi juga memerlukan jumlah beton yang besar dengan kualitas yang tinggi dan waktu yang singkat dan tepat. Industri beton siap pakai (ready mix concrete) merupakan terobosan dari pakar-pakar konstruksi dalam pengolahan beton yang mampu melayani kebutuhan beton yang diinginkan dewasa ini. Salah satu aspek penting dalam beton siap pakai (ready mix concrete) adalah persediaan (inventory). Karena adanya penanaman investasi dalam inventory yang berupa pembelian material dan proses penyimpanan maka masalah inventory mempunyai efek yang langsung terhadap keuntungan perusahaan. Kesalahan dalam menetapkan besarnya investasi dalam inventory akan menimbulkan masalah-masalah antara lain (1) jumlah total sediaan naik lebih cepat daripada jumlah yang dibutuhkan; (2) terjadi kehabisan barang tertentu yang

menyebabkan interupsi produksi atau penundaan penyerahan barang kepada pelanggan ; (3) terlalu banyak mata sediaan tertentu dan terlalu sedikit mata sediaan yang lain ; (4) mata sediaan yang hilang atau salah taruh dan keusangan terlalu tinggi Yang perlu diperhatikan dalamaspekpengadaan material adalah pengendalian persediaan material. Dalam hal ini sering terjadi penumpukan material (over stock material) atau kekurangan material (under stock material), yang disebabkan oleh terbatasnya sumber daya yang ada antara lain : kapasitas tempat penyimpanan/gudang yangdimiliki, ketersediaan material yangdibutuhkan. Penumpukan material pada industri beton ini mengakibatkan beberapa kerugian. Bila dalam industri beton siap pakai (ready mix concrete) ini terjadi penumpukan material, maka akan terjadi borosnya pemakaian gudang, sehingga gudang ini harus diatur sedemikian rupa sehingga semua jenis material yang diperlukan (semen, pasir, kerikil, air) dapat ditempatkan. Dengan penumpukan material juga dapat memperbesar beban bunga, memperbesar kemungkinan kerugian karena kerusakan dan turunnya kualitas. Selain terjadi penumpukan material, kekurangan material juga dapat mengakibatkan perusahaan menghadapi resiko keterlambatan atau kemacetan kegiatan, sehingga perusahaan kehilangan kesempatan mendapatkan keuntungan karena tidak dapat memenuhi pesanan. Berdasarkan hal di atas, maka perlu kiranya suatu manajemen persediaan material yang baik, sehingga diharapkan kebijaksanaan persediaan bahan baku/ sistem persediaan dapat digunakan untuk menetapkan dan menjamin tersedianya bahan baku dalam kualitas dan waktu yang tepat, sehingga kebutuhan bahan baku dapat selalu terpenuhi dengan biaya persediaan minimal.

1.2 Pokok Masalah a. Bagaimana pengendalian terhadap persediaan bahan baku yang baik untuk menjamin terdapatnya persediaan pada tingkat yang optimal, yang dapat memenuhi kebutuhan bahan baku dalam jumlah dan pada waktu yang tepat serta dengan biaya persediaan yang minimal. b. Berapa besamya persediaan bahan baku pada waktu pemesanan kembali dilakukan dan berapa besamya persediaan tambahan yang disediakan untuk melindungi atau menjaga kemungkinan terjadinya kekurangan bahan baku(stock out). 1.3 Tujuan Tujuan dari studi dalam penulisan tugas akhir ini adalah untuk membandingkan Metode EOQ (Wilson Lot Size) dan Metode Dinamik (Wagner Within) untuk mendapatkan biaya persediaan yang optimal. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Kebutuhan bahan baku untuk industri beton siap pakai (ready mix concrete) dapat selalu terpenuhi dengan biaya persediaan yang minimal. b. Harga beton untuk tiap unitnya dapat ditekan sehingga hasil produksi beton siap pakai (ready mix concrete) dapat bersaing di pasaran.

1.5 Batasan Bahasan Pembahasan yang dilakukan akan dibatasi pada hal-hal sebagai berikut: a. Metode optimasi yang ditinjau adalah metode optimasi jumlah/kuantitas pesanan statis (EOQ) dan Dinamik (Wagner Within). b. Ketersediaan material yang dibutuhkan diperhitungkan berdasarkan selang waktu antara pemesanan dengan pengiriman material atau material sampai di gudang (lead time). c. Data yang digunakan sebagai bahan untuk studi kasus berasal dari industri beton siap pakai (ready mix concrete) PT Jaya Ready Mix Yogyakarta. d. Material yang ditinjau hanya material semen, pasir, dan batu pecah (split) sebagai komponen dasar beton. e. Penentuan distribusi kebutuhan material diperoleh dari data pemakaian material untuk menghasilkan beton dalam jangka waktu selama 1 tahun, yaitu tahun 1997. f. Metode Penelitian. Penelitian dalam tugas akhir ini dilakukan terhadap PT Jaya Ready Mix Yogyakarta untuk menentukan kuantitas pesanan optimum material, sehingga diperoleh biaya persediaan material yang minimal. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan Operation Research. Pengumpulan data diperoleh melalui informasi dari orang-orang yang berkaitan dengan industri beton jadi, dalam hal ini karyawan PT Jaya Ready Mix Yogyakarta, pengumpulan data diperoleh dengan cara:

1. Observasi, yaitu pengamatan langsung ke lapangan untuk mengetahui proses produksi beton jadi (ready mix concrete). 2. Wawancara, yaitu dengan cara tanya jawab langsung dilapangan antara lain: a. Kapasitas gudang yang tersedia. b. Data mengenai pemakaian material selama satu tahun, 1997. c. Waktu pemesanan sampai material tiba di lokasi (lead time). d. Harga material. e. Jenis material. f Biaya pesan masing-masing material. g. Biaya simpan masing-masing material. Data dianalisis dengan menggunakan 2 metode yaitu Metode EOQ (Wilson Lot Size) dan Metode Dinamik (Wagner Within) sehingga diperoleh biaya total persediaan yang optimal. Dari data yang dianalisis di atas, diharapkan dapat memberikan rekomendasi atau saran mengenai manajemen persediaan material pada industri beton jadi khususnya PT Jaya Ready Mix, untuk meningkatkan efisiensi.

C Mulai Pokok masalah Menetapkan variabel yang akan menentukan Penetapan Model EOQ Dinamik * Analisis Pembahasan I Kesimpulan Selesai Gambar 1.1 Flow Chart Jalannya Penelitian