PERAN ANGGOTA KELUARGA DALAM PENGELOLAAN KEBUN PEKARANGAN DI DUSUN III LOA DURI ILIR KECAMATAN LOA JANAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA.

dokumen-dokumen yang mirip
PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM PADA PERTUMBUHAN BIBIT TANAMAN KOPI (Coffea sp) Oleh : DONNY SETIAWAN NIM

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA. A. Lahan Pekarangan. Pekarangan merupakan sebidang tanah yang mempunyai batas-batas tertentu,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

Menanam Sayuran Dengan Teknik Vertikultur

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN DAN KERAGAAN EKONOMI RUMAHTANGGA PETANI. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan provinsi yang mempunyai

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur. Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012, tentang

PENDAHULUAN. hutan yang dialih-gunakan menjadi lahan usaha lain. Agroforestry adalah salah

I. PENDAHULUAN. dan menjadi suatu sistem yang menguntungkan adalah sistem agroforestri.

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1. Letak dan Luas Wilayah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KAJIAN JUMLAH TANDAN BUAH SEGAR DAN GRADING DI PT. SAWIT SUKSES SEJAHTERA KECAMATAN MUARA ANCALONG KABUPATEN KUTAI TIMUR PROPINSI KALIMANTAN TIMUR

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

GAMBARAN UMUM. Wilayah Sulawesi Tenggara

KONTRIBUSI PRODUK AGROFORESTRI TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA. (Nagori Simpang Raya Dasma, Kabupaten Simalungun)

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. bujur timur. Wilayahnya sangat strategis karena dilewati Jalur Pantai Utara yang

Profil Permukiman Transmigrasi Simpang Tiga SP 3 Provinsi Sumatera Selatan

KATA PENGANTAR. Samarinda, September 2015 Kepala, Ir. Hj. Etnawati, M.Si NIP

I. PENDAHULUAN. lebih dari dua pertiga penduduk Propinsi Lampung diserap oleh sektor


POTENSI PERTANIAN PEKARANGAN*

I. PENDAHULUAN. Kehidupan di dunia tidak terlepas dari perubahan-perubahan suatu lingkungan.

AGROFORESTRY : SISTEM PENGGUNAAN LAHAN YANG MAMPU MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT DAN MENJAGA KEBERLANJUTAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

(Monografi Desa Ngijo 2011). 6,5 Sedangkan horizon B21 dalam cm: warna 5YR 3/3

POLA PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT PADA LAHAN KRITIS (Studi Kasus di Kecamatan Pitu Riawa Kabupaten Sidrap Sulawesi Selatan) Oleh : Nur Hayati

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM POTENSI WILAYAH

KATA PENGANTAR. Samarinda, Juli 2016 Kepala, Ir. Hj. Etnawati, M.Si NIP

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

Perkembangan Ekonomi Makro

Penganekaragaman Konsumsi Pangan Proses pemilihan pangan yang dikonsumsi dengan tidak tergantung kepada satu jenis pangan, tetapi terhadap

PEMBUATAN KOMPOS DARI CAMPURAN DAUN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DAN KOTORAN AYAM DENGAN AKTIVATOR EM-4. Oleh : SUKARNO NIM.

SKRIPSI. Diajukan kepada Program Studi Agribisnis untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. berinteraksi dalam satu sistem (pohon, tanaman dan atau ternak) membuat

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Kabupaten Lampung Selatan

BAB III MONOGRAFI KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

OPTIMALISASI PEMANFAATAN PEKARANGAN MELALUI PENGEMBANGAN TANAMAN BIOFARMAKA UNTUK MENINGKATKAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT DI KABUPATEN KARANGANYAR

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian merupakan salah satu tindakan yang mendukung untuk

GAMBARAN UMUM WILAYAH. tenggara dari pusat pemerintahan kabupaten. Kecamatan Berbah berjarak 22 km

Pekarangan Sebagai Pendongkrak Pendapatan Ibu Rumah Tangga di Kabupaten Boyolali

BAB V GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Banjar termasuk salah satu wilayah di Kecamatan Banjar Kabupaten

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota

III. METODE PENELITIAN. Desa Pesawaran Indah ini merupakan salah satu desa yang semua penduduknya

BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat dan letak geografis Desa Sikijang

V GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Responden yang diwawancarai dalam penelitian ini terdiri dari responden. petani, responden pedagang, dan industri pengolahan buah.

II. B. KETERANGAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN

III. METODE PENELITIAN. Hutan rakyat adalah hutan yang tumbuh di atas tanah milik dengan luas

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. menggabungkan unsur tanaman dan pepohonan. Agroforestri adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. pertanian di Wilayah Distrik Sorong Timur

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. ± 30 km atau sekitar 2 jam jarak tempuh, sementara menuju Kabupaten Aceh

BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang

1. PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN, PERIKANAN, PETERNAKAN & PERKEBUNAN. Tabel 1.1.1C

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

PERANAN PKK DALAM MENDUKUNG PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI SUMBER GIZI KELUARGA. Oleh: TP. PKK KABUPATEN KARANGANYAR

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.

STATISTIK DAERAH KECAMATAN TERAS TERUNJAM 2014

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN dengan pusat pemerintahan di Gedong Tataan. Berdasarkan

I PENDAHULUAN. pertanian yang dimaksud adalah pertanian rakyat, perkebunan, kehutanan, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Menurut Badan Pusat Statistik Kabupaten Lampung Timur (2012),

BAB V PERAN USAHA KAYU RAKYAT DALAM STRATEGI NAFKAH RUMAH TANGGA PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN FEBRUARI 2012

II. TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, sumber daya alam hayati yang didominasi oleh pepohonan dalam

KLOROFIL X - 2 : 58 62, Desember 2015 ISSN

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT.

I. PENDAHULUAN. Agroforestry dalam Bahasa Indonesia, dikenal dengan istilah wanatani atau

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. buah-buahan (kelapa, pisang, MPTS). Klasifikasi untuk komposisi tanaman

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Sosial, Budaya dan Ekonomi Masyarakat di Desa Kalimulyo

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN


BAB I PENDAHULUAN. Hutan bagi masyarakat bukanlah hal yang baru, terutama bagi masyarakat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

V HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN, KARAKTERISTIK USAHA BUDIDAYA LEBAH MADU, DAN KARAKTERISTIK PETANI SAMPEL

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan

Gambar 2. Tingkat Produktivitas Tanaman Unggulan Kab. Garut Tahun

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Berdasarkan Sekampung Udik dalam Angka (2012), Kecamatan

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Sendayan, Desa Naga Beralih, dan Desa Muara Jalai.

untuk memenuhi kebutuhan hidup. Petani PENDAHULUAN umumnya lebih memusatkan pada Hutan rakyat merupakan hutan yang pendapatan atau faktor ekonominya

V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN

JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JEMBER

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI DAN KARAKTERISTIK PETANI

BAB IV KARAKTERISTIK RESPONDEN DAN SISTEM PERTANIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu dengan ibukota Pringsewu terletak 37 kilometer sebelah

PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS

Transkripsi:

PERAN ANGGOTA KELUARGA DALAM PENGELOLAAN KEBUN PEKARANGAN DI DUSUN III LOA DURI ILIR KECAMATAN LOA JANAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Oleh: NUR JANNA NIM. 070 500 022 PROGRAM STUDI MANAJEMEN HUTAN JURUSAN PENGELOLAAN HUTAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA SAMARINDA 2010

2 PERAN ANGGOTA KELUARGA DALAM PENGELOLAAN KEBUN PEKARANGAN DI DUSUN III LOA DURI ILIR KECAMATAN LOA JANAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Oleh: NUR JANNA NIM. 070 500 022 Karya Ilmiah Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Kehutanan PadaProgram Diploma III Politeknik Pertanian Negeri Samarinda POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA SAMARINDA 2010

3 HALAMAN PENGESAHAN Judul Karya Ilmiah : PERAN ANGGOTA KELUARGA DALAM PENGELOLAAN KEBUN PEKARANGAN DI DUSUN III LOA DURI ILIR, KECAMATAN LOA JANAN, KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Nama : Nur Janna Nim : 070 500 022 Program Studi : Manajemen Hutan Jurusan : Pengelolaan Hutan Menyetujui, Pembimbing, Penguji I, Ir. Sofyan Bulkis, MP Ir. Herijianto Thamrin, MP NIP. 19600321 198903 1 002 NIP. 19621107 198903 1 015 Penguji II, Ir. Rita Yuliani NIP. 19630708 199203 2 002 Mengesahkan Direktur, Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Ir. Wartomo, MP NIP. 19631028 198803 1 003

4 ABSTRAK NUR JANNA. Peran Anggota Keluarga Dalam Pengelolaan Kebun Pekarangan di Dusun III Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara. (di bawah bimbingan Sofyan Bulkis). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan kepala keluarga dan para wanita dalam pengelolaan kebun pekarangan di Dusun III Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara. Hal ini untuk memberikan informasi peranan kepala keluarga dan para wanita dalam pengelolaan kebun pakarangan kepada masyarakat. Penelitian ini dilaksanakan di Dusun III Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara, selama 2 (dua bulan) yaitu dari tanggal 25 Mei 25 Juli 2010. Obyek penelitian adalah masyarakat yang ditentukan secara acak sebanyak 60 responden. Pengambilan data dilakukan secara langsung dengan metode wawancara dan pengisian kuisioner. Hasil penelitian diolah dan dianalisis secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian, pengelolaan kebun pekarangan di Dusun III Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara paling banyak dikerjakan para wanita, dari sejak pengolahan tanah, penyemaian, penanaman, pemanenan, pengangkutan, sampai pemasaran. Pola tanam kebun pekarangannya merupakan pencampuran antara tanaman berkayu (buah buahan) dan diselingi tanaman semusim (sayur sayuran). Pengelolaan kebun pekarangan ini telah dapat memberikan tambahan bagi pendapatan keluarga.

5 RIWAYAT HIDUP NUR JANNA. Lahir pada tanggal 09 Maret 1987 di Ujung pandang. Ia merupakan anak pertama dari tiga bersaudara, dari pasangan keluarga Bapak Gabil dan Ibu Rahma Wati. Pada tahun 1994 Ia memulai pendidikannya di Sekolah Dasar (SDN) Negeri 168 Sumbang, Kecamatan Alla Timur, Kabupaten Enrekang dan berijasah pada tahun 2000. Pada tahun yang sama melanjutkan studinya di Sekolah Lanjut Tingkat Pertama (SLTPN) Negeri 4 Alla Kecamatan Alla Timur, Kabupaten Enrekang, dan berijasah pada tahun 2003. Selanjutnya pada tahun yang sama melanjutkan pendidikannya di Sekolah Menengah Atas (SMA) Kesatuan II Samarinda dan berijasah pada tahun 2007. Pendidikan tingginya di mulai pada tahun yang sama di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda, Program Studi Manajemen Hutan, Jurusan Pengelolaan Hutan. Tanggal 18 Maret sampai dengan 09 Mei 2010. Ia mengikuti Pelaksanaan Praktek Kerja Lapang (PKL) di PT. WANA ADIPRIMA MANDIRI Kecamatan Malinau Utara, Kabupaten Malinau.

6 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan Puji Syukur kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat - Nya. Penulis dapat menyelesaikan Karya Ilmiah ini tepat pada waktunya. Penyusunan Karya Ilmiah ini disusun berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan sebagai salah satu syarat untuk dapat menyelesaikan pendidikan di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. Penelitian ini telah dilakukan selama dua bulan (60 hari) mulai dari tanggal 25 Mei 25 Juli 2010 di Dusun III Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara. Peran Anggota Keluarga Dalam Pengelolaan Kebun Pekarangan di Dusun III Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara. Selama proses penelitian dan penyusunan Karya Ilmiah ini, penulis telah banyak mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu Penulis tak lupa pula mengucapkan banyak terima kasih kepada: 1. Kedua orang tua dan keluarga yang telah banyak memberikan dorongan serta do a selama penulis menyelesaikan proses belajar di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. 2. Bapak Ir. Sofyan Bulkis, MP, selaku Dosen pembimbing yang telah banyak memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan Karya Ilmiah ini. 3. Bapak kepala Desa dan Bapak Dusun III Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara. 4. Bapak dan ibu Dusun III Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara yang sudi meluangkan waktunya untuk kegiatan pendataan. 5. Bapak Ir. Herijianto Thamrin, MP, selaku Dosen wali sekaligus selaku Dosen Penguji Karya Ilmiah dan Ibu Ir. Rita Yuliani, selaku Dosen Penguji Karya Ilmiah. 6. Saudara Samsul Arifin dan Saudari Masmaul selaku penyangga seminar Karya Ilmiah 7. Bapak Ir. Hasanudin, MP, selaku ketua Jurusan Pengelolaan Hutan.

7 8. Ibu Emi Malaysia, MP, selaku Ketua Program Studi Manajemen Hutan. 9. Bapak Ir. Wartomo, MP, selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. 10. Seluruh rekan rekan Angkatan 2007 atas dukungan dan kerjasamanya yang telah diberikan selama ini. Penulis menyadari bahwa Karya Ilmiah ini masih banyak terdapat kekurangan dalam penyusunannya, oleh karena itu segala kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata, semoga apa yang tertulis dalam Karya Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua yang membacanya. Penulis Kampus Sei. Keledang, Juli 2010

8 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... I. PENDAHULUAN... 1 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Keadaan Umumn Lokasi Pengamatan... 3 B. Kebun Pekarangan... 5 C. Kegiatan Kepala Keluarga Dan Para Wanita Dalam Pengelolaan Kebun Pekarangan. 8 III. METODE PENGAMATAN A. Lokasi dan Waktu Pengamatan... 9 B. Alat dan Bahan... 9 C. Prosedur Kerja... 9 D. Pengolahan Data... 10 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil... 11 B. Pembahasan... 18 IV. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 22 B. Saran... 22 DAFTAR PUSTAKA... 23 LAMPIRAN. 24 ix x xi

9 DAFTAR TABEL No. Tubuh Utama Halaman 1. Keadaan Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Di Dusun III Loa Duri Ilir Kecamatan Loa Janan' Kabupaten Kutai Kartanegara Akhir Tahun 2009... 4 2. Peranan Responden Dalam Pemeliharaan Kebun Pekarangan... 11 3. Tujuan Responden Dalam Pengelolaan Kebun Pekarangan... 12 4. Peruntukkan Kebun Pekarangan yang Diusahakan Responden... 13 5. Jenis Tanaman yang Ditanam di Kebun Pekarangan Responden... 14 6. Pola Tanam Kebun Pekarangan Responden... 15 7. Alasan responden Mengelola Kebun Pekarangan... 16 8. Manfaat yang Dirasakan Responden Mengelola Kebun Pekarangan... 17

10 DAFTAR LAMPIRAN No. Halaman 1. Lampiran 1. Lembar Kuisioner... 24 2. Lampiran 2. Jenis Tanaman yang Ditanam di Kebun Pekarangan Responden... 27 3. Lampiran 3. Gambar Tanaman Singkong (Manihot utillisima) 32 4. Lampiran 4. Gambar Tanaman Buah buahan.... 32 5. Lampiran 5. Gambar Tanaman Jambu Air (Eugenia aquea) 33 6. Lampiran 6. Gambar Tanaman Lombok (Capcicum sp). 33 7. Lampiran 7. Gambar Tanaman Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia). 34 8. Lampiran 8. Gambar Tanaman Pisang (Musa sp) 34

11 I. PENDAHULUAN Pada umumnya di daerah pedesaan Kalimantan Timur para petani memanfaatkan lahan di sekitar rumah sebagai kebun dan pekarangan. Hal tersebut diupayakan untuk memenuhi kebutuhan sehari - hari sebagai sistem jangka panjang dan dapat memberikan manfaat bagi sumber kehidupan yang lebih baik bagi penduduk. Usaha membangun masyarakat pedesaan perlu ditingkatkan terutama melalui pengembangan kemampuan masyarakat dalam sumber daya alam untuk menciptakan kondisi prakarsa dan swadaya masyarakat desa. Selain itu perlu ditingkatkan kemampuan masyarakat desa untuk berproduksi, mengolah dan memasarkan hasilnya, sekaligus menciptakan lapangan kerja. Kegiatan kebun pekarangan melalui sistem Agroforestry dirasakan sangat membantu pendapatan keluarga, baik dari tanaman menahun (buah buahan) maupun tanaman semusim (sayur sayura). Manfaat yang dirasakan oleh masyarakat tersebut telah mendorong kepala keluarga dan para wanita ikut serta dalam pengelolaan kebun pekarangan dan memasarkan hasilnya, sehingga berkembang menjadi usaha tani yang produktif yaitu usaha tani para wanita Pengembangan usaha tani para wanita ini beralasan sebab usaha dan keahlian secara individual yang dimiliki penduduk yang berbeda telah mendatangkan tambahan pendapatan bagi keluarganya (Mubyarto, 1994). Berdasarkan alasan tersebut maka diadakan penelitian dengan maksud untuk mengetahui peranan kepala keluarga dan para wanita terhadap pengelolaan

12 kebun pekarangan di Dusun III Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara. Hasil yang diharapkan adalah agar dapat memberikan informasi peranan kepala keluarga dan para wanita dalam pengelolaan kebun pekarangan di Dusun III Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara kepada masyarakat.

13 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Keadaan Umum Lokasi Penelitian 1. Letak Geografi Dusun III Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara merupakan salah satu Dusun yang terdapat di Desa Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara. Berdasarkan monografi Dusun III Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara mempunyai batas batas wilayah sebagai berikut: a. Sebelah Selatan : Desa Loa Duri Ilir b. Sebelah Utara : Sungai Mahakam c. Sebelah Barat : Desa Loa Duri Ilir d. Sebelah Timur : Dusun II dan Dusun III Loa Duri Ilir. Luas wilayah Dusun III Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara + 105,000 m 2, (10,5 hektar) jarak dari kampus +10 KM dengan kondisi jalan beraspal yang cukup baik dan dapat ditempuh dengan kendaraan roda empat maupun kendaraan roda dua. 2. Keadaan Alam Tofograpi Dusun III Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara umumnya berbukit dan bergelombang serta datar, dengan ketinggian 0 12 meter di atas permukaan laut. Jenis tanah terdiri dari Latosol, Alluvial, Podsolid merah kuning. Tipe iklim adalah tropika basah

14 dengan bulan basah terjadi antara bulan Desember, September dan Oktober. (Sumber: Data Monografi Dusun III Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara). 3. Keadaan Penduduk Dusun III Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara sebagian besar penduduknya berasal dari Jawa Timur, jumlah penduduk berdasarkan perhitungan akhir tahun 2009 sebanyak 1.855 jiwa dengan 494 Kepala Keluarga (KK). a. Keadaan penduduk berdasarkan tingkat pendidikan di Dusun III Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara penduduk berdasarkan tingkat pendidikannya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1. Tingkat Pendidikan Penduduk di Dusun III Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara. No Pendidikan Jenis Kelamin Jumlah Persentase LK PR (%) 1 Tidak Sekolah 193 240 433 23,34 2 Sekolah Dasar 157 198 355 19,13 3 SLTP 280 199 479 29,65 4 SLTA 265 285 550 25,82 5 Diploma 20 9 29 1,56 6 Sarjana 6 3 9 0,48 Jumlah 867 934 1.885 100,00 (Sumber data: Mongrafi Dusun III Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara, akhir tahun 2009).

15 b. Keadaan penduduk berdasarkan mata pencahariannya masyarakat yang berada di Dusun III Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara. Masyarakat yang tinggal di Dusun III Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara mempunyai mata pencaharian sebagai petani seperti di daerah asalnya dulu. Namun ada juga sebagian kecil mempunyai pekerjaan seperti, pedagang, sebagai buruh industri dan Pegawai Negeri. B. Kebun Pekarangan Pekarangan atau home garden mempunyai arti sebagai tempat bermukim dan satuan produksi, juga merupakan ekologis yang mencakup interaksi manusia, tumbuh - tumbuhan, hewan, tanah dan air (Raharjo, 1995). Kebun dalam pengertian sehari hari adalah lahan kering milik perorangan atau warga yang digunakan untuk usaha tani jenis tanaman holtikultura (semusim). Kebun pekarangan menurut Lahjie ( 1988 ), yaitu sebidang lahan kering di sekitar rumah yang pada umumnya dibatasi oleh pagar dan biasanya mempunyai beraneka ragam peruntukan seperti fungsi keindahan yang ditanami dengan tanaman hias, rekreasi (bermain, beristirahat dan olah raga, memelihara ternak serta tanaman holtikultura). Seiring dengan lajunya pertumbuhan penduduk yang begitu pesat membawa pengaruh terhadap perkembangan sistem pengolahan lahan dan sumber daya hutan. Maka pada kondisi demikian dapat dilihat dengan melakukan sistem pengolahan lahan misalnya kebun pekarangan yang ditujukan untuk

16 meningkatkan pemeliharaan dan perbaikan lingkungan. Dalam mengelola kebun pekarangan sebaiknya secara bertahap dari tanaman semusim (sayur sayura) seperti pada tanaman singkong, pepaya, jagung, lombok, bayam dan lain lain ke tanaman menahun (buah - buahan) seperti pada tanaman durian, kedondong, kelapa, rambutan, jambu air, nangka, mangga, sukun, belimbing, jambu biji dan lain lain. Pencampuran tanaman semusim (sayur sayuran) dan menahun (pohon pohon) yang menyebabkan penyusunan ruang berlapis lapis seperti pada tajuk pohon yang memberikan pengaruh yang sangat baik terhadap sistem kebun pekarangan tersebut tidak lain adalah Agroforestry. Agroforestry dalam bahan pola atau bentuk dan sasarannya menurut Wasink dan King (1978) dalam Sarjono (1993) adalah sebagai berikut: a. Bentuk Sistem Agroforestry 1. Agrisilvikultur adalah perpaduan antara komposisi pertanian dan kehutanan 2. Silvopastural adalah perpaduan antara kehutanan dan peternakan 3. Agrosilvopastural adalah perpaduan antara kompenen pertanian dengan kehutanan dan peternakan 4. Sistem perhutanan serba guna adalah membudidayakan pohon hutan untuk menghasilkan kayu 5. Juga makanan ternak berupa buah dan daun b. Sasaran Agroforestry 1. Mengoptimumkan produksi gabungan pertanian, perhutanan dan peternakan 2. Mengawetkan dan memperbaiki lahan usaha

17 3. Memanfaatkan tenaga kerja yang tersedia sebaik baiknya Menurut Lahjie (1988), pekarangan mempunyai fungsi yaitu : a. Sebagai penghasil bahan pangan b. Sumber penghasil tetap, tetapi sebagian pekarangan dapat dijual tiap tiap harinya untuk memperoleh uang tunai meskipun tidak besar nilainya. c. Sumber penghasil bahan bangunan seperti sengon, bambu dan kayu lainnya. d. Sumber penghasil bumbu masakan, rempah rempah dan obat obatan serta bunga. e. Sumber penghasil kayu bakar, terutama dari cabang rantingnya tidak berguna bagi bahan bangunan. Kebun pekarangan (home garden) pada daerah daerah pedesaan masyarakat asli merupakan pengembangan kebun buah, sedangkan pada masyarakat transmigrasinya merupakan usaha diversifikasi atau keberagaman jenis tanaman khususnya untuk peningkatan pendapatan. Beberapa tanaman perdagangan seperti, cengkeh, coklat, kopi dan kelapa juga tanaman tahunan dan tanaman buah buahan yang dikembangkan.

18 C. Kegiatan Kepala Keluarga Dan Para Wanita Pengelolaan Kebun Pekarangan Pada umumnya setiap Kepala keluarga di pedesaan pengelolaan kebun pekarangan yang pemanfaatannya khususnya ditanami tanaman, tergantung dari selera dan anggapan mereka mempunyai nilai atau lebih menguntungkan. Namun dalam hal kegiatan pemeliharaan sering dilakukan oleh para wanita seperti halnya pemeliharaan, penyemaian, penanaman, pemanenan hasil kebun pekarangan. Sedangkan untuk kegiatan pengelolaan dan pengangkutan dilakukan oleh suami mereka. Tetapi ada juga para wanita yang melakukannya sendiri seperti pengelolaan lahan, penyemaian, penanaman, pemanenan serta memasarkan hasil kebun pekarangan. Maka dari tahapan tahapan tersebut telah menunjukkan partisipasi keluarga dalam kegiatan pemeliharaan. Biasanya para wanita desa mengelola kebun pekarangan merupakan usaha sampingan untuk memenuhi kebutuhan sehari hari dan keberhasilan diharapkan mampu memberikan dampak dinamis pada peningkatan pendapatan dan menciptakan jenis jenis tanaman yang beraneka ragam di kebun pekarangan, sehingga apa yang telah mereka kelola di kebun pekarangan dapat menghasilkan manfaat bagi mereka (Mubyarto, dkk. 1994).

19 III. METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilaksanakan di Dusun III Loa Duri Ilir, kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara. Waktu yang digunakan untuk penelitian ini adalah selama dua bulan (60 hari) mulai dari tanggal 25 Mei 25 Juli 2010. B. Alat dan Bahan 1. Alat yang di gunakan yaitu: a. Alat tulis menulis b. Kalkulator 2. Bahan yang di gunakan yaitu : a. Lembar Kuisioner. b. 60 orang responden C. Prosedur Kerja 1. Orientasi lapangan Orientasi lapangan dilakukan untuk melihat keadaan penduduk yang berada di Dusun III Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara terutama yang mempunyai kebun pekarangan 2. Administrasi dan perizinan Penyelesaian administrasi yang dilakukan adalah permohonan izin untuk melaksanakan penelitian di lokasi tersebut kepada Bapak kepala Desa dan

20 Bapak kepala Dusun III Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara. 3. Penyebaran kuisioner Dari 203 kepala keluarga di Dusun III Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara yang mempunyai kebun pekarangan, hanya 60 Ibu rumah tangga (29%). Responden diambil secara acak atau secara diundi dengan mendatangi rumah terutama yang mempunyai kebun pekarangan serta membagikan kuisioner dan wawancara. 4. Pengambilan data Melakukan wawancara langsung dengan responden, di mana responden mengisi pertanyaan pertanyaan dipandu oleh penulis. 5. Pengolahan data Kegiatan pengolahan data dilakukan setelah kegiatan penyebaran kuisioner dan pengambilan data serta dianalisis secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. D. Pengolahan Data Data hasil penelitian di lapangan diolah dengan menggunakan rumus seperti di bawah ini: A x 100% B Dimana A = Jumlah responden menjawab (a/ b/c) B = Jumlah responden

21 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Berdasarkan hasil penelitian di Dusun III Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara. Adapun peranan responden dalam pemeliharaan kebun pekarangan dapat dilihat pada Tabel 2 berikut, Tabel 2. Peranan Responden dalam Pemeliharaan Kebun Pekarangan Pemeliharaan Jumlah Responden (Orang) Persentase (%) a b c 39 13 8 65 21,67 13,33 Total 60 100 Keterangan: a. Dari pengolahan tanah, penyemaian, penanaman, serta pemeliharaan, pemanenan dan pengangkutan serta memasarkan hasilnya hanya istri yang mengerjakannya b. Hanya dari penyemaian, dan pemeliharaan serta pemanenan saja yang dikerjakan ibu rumah tangga sedangkan pengangkutan dan memasarkan hasil kebun pekarangan dibantu oleh suami c. Dari tahapan tersebut hanya pemeliharaan saja yang dikerjakan ibu

22 Tujuan responden dalam pengelolaan kebun pekarangan disajikan pada Tabel 3 berikut ini, Tabel 3. Tujuan Responden dalam Pengelolaan Kebun Pekarangan Tujuan Persentase Jumlah Responden (Orang) Pengelolaan (%) a b c 11 18 31 18,33 30 51,67 Total 60 100 Keterangan: a. Hanya sebagai kebun pekarangan untuk segi keindahan b. Sebagai penghasil pangan atau makanan untuk kebutuhan sehari hari c. Merupakan usaha sampingan untuk memperoleh apa yang telah dikelola sehingga mendapat nilai tambah bagi pendapatan keluarga dan juga dipergunakan untuk kebutuhan sehari hari.

23 Peruntukkan kebun pekarangan yang diusahakan responden dapat dilihat pada Tabel 4 berikut, Tabel 4. Peruntukkan Kebun Pekarangan yang Diusahakan Responden Peruntukkan Jumlah Resaponden (Orang) Persentase (%) a b c 40 15 5 66,67 25 8,33 Total 60 100 Keterangan: a. Sebagai tempat untuk ditanami berbagai jenis tanaman baik jenis tanaman semusim maupun tanaman menahun serta memelihara ternak b. Sebagai tempat khusus menanam tanaman bunga c. Tempat untuk ternak

24 Jenis tanaman yang ditanam di kebun pekarangan responden dapat dilihat pada Tabel 5 berikut, Tabel 5. Jenis Tanaman yang Ditanam di Kebun Pekarangan Responden Jenis Persentase Jumlah Responden (Orang) Tanaman (%) a b c 22 16 22 36,67 26,67 36,67 Total 60 100 Keterangan: a. Tanaman sayur sayuran dan buah buahan b. Tanaman bunga dan buah buahan c. Tanaman campuran (sayur sayuran dan bunga, buah buahan serta pohon sengon, gamal dan lain lain).

25 Pola tanam kebun pekarangan responden dapat dilihat pada Tabel 6 berikut, Tabel 6. Pola Tanam Kebun Pekarangan Responden Pola Tanam Jumlah Responden (Orang) Persentase (%) a b c 8 45 7 13,33 75 11,67 Total 60 100 Keterangan: a. Hanya tanam bunga yang ada di kebun pekarangan b. Merupakan pencampuran antara tanaman berkayu (buah buahan) dan diselingi tanaman non kayu (sayur sayuran) c. Hanya tanaman sayur sayuran d. Hanya tanaman buah buahan.

26 Alasan responden mengelola kebun pekarangan tersaji pada Tabel 7 berikut, Tabel 7. Alasan Responden Mengelola Kebun Pekarangan Alasan Jumlah Responden (Orang) Persentase (%) a b c 29 18 13 48,33 30 21,67 Total 60 100 Keterangan: a. Mengelola kebun pekarangan dapat menambah penghasilan yang merupakan usaha sampingan sehingga hasilnya dapat dijual dan juga digunakan utuk keperluan sehari hari b. Kebun pekarangan yang dikelola bukan untuk ditanami tanaman musiman atau menahun melainkan hanya untuk segi keindahan yaitu tanaman bunga c. Hasilnya untuk dapat dijual

27 Manfaat yang dirasakan responden mengelola kebun pekarangan dapat dilihat pada Tabel 8 berikut, Tabel 8. Manfaat yang Dirasakan Responden Mengelola Kebun Pekarangan Manfaat Jumlah Responden (Orang) Persentase (%) a b c 12 39 9 20 65 15 Total 60 100 Keterangan: a. Sebagai tempat beristirahat b. Sebagai tempat untuk beristirahat, kebun pekarangan juga ditanami tanaman yang berkayu (buah buahan) yang diselingi tanaman semusim (sayur sayuran) sehingga sangat baik untuk perbaikan lingkungan serta menambah keasrian tempat tinggal c. Sebagai tempat keindahan yaitu dengan menanam bunga

28 B. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa kegiatan peran anggota keluarga dalam pengelolaan kebun pekarangan masyarakat di Dusun III Loa Duri ilir, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara, tidak hanya dilakukan oleh kepala keluarga (laki laki), namun para wanita juga ikut berperan dalam kegiatan dalam pengelolaan kebun pekarangan. Kegiatan peran anggota keluarga dalam pengelolaan kebun pekarangan di Dusun III Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanega terdiri dari pengolahan tanah, yaitu tanah dibalik dengan linggis atau garpu kemudian diratakan pengolahan. Selanjutnya lahan dibuatkan bedeng dengan jarak ½ meter dan lebar setiap bedeng 1 meter. Langkah selanjutnya tanah digemburkan dengan cangkul untuk membuat lubang benih. kegiatan ini biasanya dilakukan oleh kepala keluarga. Kegiatan penyemaian benih, penanaman dan pemeliharaan seperti mengganti tanaman yang sudah mati (menyulam) di sekitar tanaman dilakukan para wanita sampai tiba masa panen. Kegiatan pengangkutan dan pemasaran hasil panen biasanya dilakukan oleh kepala keluarga, namun sebanyak 65% ada juga hanya para wanita yang melakukan sendiri dari pengolahan lahan, penyemaian, penanaman, pemeliharaan, dan pemanenan, serta memasarkan hasil kebun pekarangan. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, suami mereka sedang tugas di luar daerah. Kedua, para wanita yang sudah bercerai atau pun ditinggal mati suaminya. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat dikatakan, bahwa para wanita di Dusun III Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa

29 Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara telah ikut berpartisipasi dalam mengelola kebun pekarangan. Tujuan masyarakat di Dusun III Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara mengelola kebun pekarangan adalah sebanyak 51,67% merupakan usaha sampingan, sehingga dari apa yang mereka kelola dapat memberikan penghasilan tambahan dari penghasilan pokok, dan dapat dipergunakan untuk keperluan sehari hari. Sebanyak 30% hasil yang diperoleh untuk dipergunakan sendiri bukan untuk tambahan pendapatan penghasilan keluarga dan sebanyak 18,33% pengelolaan kebun pekarangan peruntukkannya untuk segi keindahan seperti menanam tanaman bunga bluntas dan tanaman bunga rosela. Kebun pekarangan yang diusahakan sebanyak 66,67% peruntukkanya sebagai tempat yang ditanami berbagai jenis tanaman, baik tanaman semusim (sayur sayuran) seperti: tanaman kangkung, bayam, singkong lombok, papaya maupun tanaman menahun (buah buahan) seperti: tanaman durian, kedondong, sukun, mangga, rambutan, nangka. Selain itu juga mereka memelihara ternak seperti: ayam, angsa, kambing di sekitar kebun pekarangan. Berdasarkan hai tersebut, maka dapat dikatakan kebun pekarangan yang ada di Dusun III Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara termasuk dalam sistem Agrosilvopastural. Menurut Wasink (1977) dan King (1978) dalam Sardjono(1993) bahwa Agrosilvopastural merupakan kombinasi antara komponen pertanian dengan kehutanan dan peternakan.

30 Jenis tanaman yang ada di kebun pekarangan adalah tanaman sayur sayuran, bunga, dan buah buahan. Pola tanamnya merupakan pencampuran antara tanaman berkayu (buah buahan) dan diselingi tanaman semusim (sayur sayura ). Hal ini dilakukan untuk memanfaatkan lahan yang ada di sekitar rumah. Alasan masyarakat di Dusun III Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegeara mengelola kebun pekarangan bersistem Agrosilvopastural adalah karena merupakan perpaduan antara komponen pertanian dengan kehutanan dan peternakan sehingga dapat menambah penghasilan sampingan dari hasil kebun pekarangan yang dijual selain digunakan untuk kebutuhan sendiri, dan pekerjaan responden sebagian besar sebagai Pegawai Negeri seperti: Guru, Polisi, TNI (Tentara Nasional Indonesia) dan Buruh Industri seperti tambang batu bara. Hal ini seperti yang dikatakan Lahjie (1988), bahwa kebun pekarangan mempunyai fungsi sebagai penghasil bahan pangan dan bahan bangunan untuk berbagai keperluan yang akan memberikan penghasilan tetap sehingga dari apa yang dikelola memperoleh uang tunai meskipun tidak besar nilainnya. Kebun pekarangan di Dusun III Loa Duri ilir, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara paling banyak dimanfaatkan sebagai tempat beristirahat, selain itu juga ditanami berbagai jenis tanaman di mana sistem penanamannya yaitu dengan ditanami tanaman berkayu seperti: durian, mangga, rambutan, sukun, nangka, kedondong, kelapa, bambu, sengon, karet dan tanaman lainnya, diselingi tanaman non kayu seperti: pepaya, pisang, jeruk nipis, lombok, nenas kangkung, singkong, bayam dan bunga.

31 Tanaman berkayu dimanfaatkan sebagai penaung, pencegah erosi, maupun untuk diambil hasilnya. Tanaman menahun (buah - buahan) dan tanaman semusim (sayur sayuran) ditanam secara bersamaan, sehingga produk yang dihasilkan dapat berperan ganda baik untuk produksi pangan maupun sebagai penghasil bahan bangunan. Hal ini dapat menambah pendapatan keluarga sebagai usaha sampingan, di mana pekerjaan utama responden sebagian besar sebagai Pegawai Negeri seperti: Guru, Polisi, TNI (Tentara Nasional Indonesia) dan Buruh Industri seperti tambang batu bara.

32 IV. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Peran anggota keluarga dalam pengelolaan kebun pekarangan di Dusun III Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara paling banyak dikerjakan para wanita, dari sejak pengolahan tanah, penyemaian, penanaman, pemanenan, pengangkutan, sampai pemasaran 2. Pola tanam kebun pekarangan di Dusun III Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara merupakan pencampuran antara tanaman berkayu (buah buahan) diselingi tanaman semusim (sayur sayuran). 3. Peran anggota keluarga dalam pengelolaan kebun pekarangan telah dapat memberikan tambahan bagi pendapatan keluarga. B. Saran Perlu adanya penelitian lebih lanjut tentang kegiatan peran anggota keluarga dalam pengelolaan kebun pekarangan di Dusun III Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara seperti analisa biaya dalam pengelolaan kebun pekarangan.

33 DAFTAR PUSTAKA Anonim, 2009. Dusun III Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara. Lahjie, A.M. 1988. Agroforestry untuk Pengembangan Daerah Pedesaan Kalimantan Timur.Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman. Samarinda Mubyarto, dkk. 1994. Keswadayaan Masyarakat Desa Tertinggal. Aditya Media. Yogyakarta.. Raharjo, 1995. Kearifan Tradisional dalam Upaya Pemeliharaan Lingkungan Hidup. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jawa timur. Sardjono, M.A. 1993. Agroforestry Bagian : I Konsep Dasar. Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman.

34 Lampiran 1 LEMBAR KUISIONER NO.URUT RESPONDEN 1. Identitas responden a. Nama : b. Suku : c. Jumlah Keluarga : 2. Apakah ibu ikut berperan langsung dalam pengelolaan kebun pekarangan, misalnya : a. Dari hasil pengolahan tanah, penyemaian, penanaman, pemeliharaan pemanenan dan pengangkutan, memasarkan hasil kebun pekararangan dilakukan ibu b. Hanya dari penyemaian dan tanam, pemeliharaan serta pemanenan saja yang dikerjakan ibu sedangkan pengangkutan dan memasarkan hasil kebun pekarangan dibantu suami c. Dari tahapan tersebut hanya pemeliharaan saja yang dikerjakan ibu 3. Tujuan ibu mengelola kebun pekarangan a. Hanya sebagai kebun pekarangan untuk segi keindahan b. Sebagai penghasil pangan atau makanan untuk kebutuhan sehari hari c. Merupakan usaha sampingan untuk memperoleh apa yang telah dikelola sehingga mendapat nilai tambah bagi pendapatan keluarga 4. Kebun pekarangan yang ibu usahakan sebagai apa a. Sebagai tempat untuk ditanami berbagai jenis tanaman baik jenis tanaman semusim maupun tanaman menahun serta memelihara ternak b. Sebagai tempat khusus menanam tanaman bunga untuk segi keindahan c. Tempat untuk ternak 5. Tanaman apa saja yang ada dikebun pekarangan a. Tanaman sayur sayuran dan buah buahan

35 b. Tanaman bunga dan buah buahan c. Tanaman campuran (sayur sayuran, tanaman buah buahan dan bunga serta pohon sengon, gamal dan lain lain) 6. Pola tanam kebun pekarangan a. Hanya tanaman bunga yang ada dikebun pekarangan b. Merupakan pencampuran antara tanaman berkayu (buah - buahan) dan tanaman non kayu (sayur sayuran) c. Hanya tanaman sayur sayuran 7. Apakah dengan mengelola kebun pekarangan dapat meningkatkan pendapatan keluarga a. Dikelolanya kebun pekarangan dapat menambah penghasilan keluarga yang merupakan usaha sampingan sehingga hasilnya dapat dijual dan juga dipakai untuk kebutuhan sehari hari b. Kebun pekarangan yang dikelola bukan untuk ditanami tanaman semusim atau menahun melainkan hanya untuk segi keindahan yaitu tanaman bunga c. Selain hasilnya untuk dijual juga dapat digunakan untuk keperluan sehari sehari 8. Manfaat yang dirasakan dalam mengelola kebun pekarangan a. Sebagai tempat beristirahat b. Selain sebagai tempat beristirahat kebun pekarangan juga ditanami tanaman semusim sehingga sangat baik untuk perbaikan lingkungan serta menambah keasrian tempat tinggal c. Sebagai tempat keindahan yaitu dengan menanam bunga

36 Gambar Tanaman Singkong (Manihot utillisima) Gambar Tanaman Buah-an

37 Gambar Tanaman Jambu Air (Eugenia aquea Tanaman Lombok (Capcicum sp).

38 Tanaman Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia). Tanaman Pisang (Musa sp).