KELOMPOK 4 : SEDIAAN GEL Nevirka Miararani ( M0614039 ) Nia Novita Sari( M0614040 ) Nugraha Mas ud ( M0614041 ) Nur Diniyah ( M0614042 ) Pratiwi Noor ( M0614043 ) Raissa Kurnia ( M0614044 ) Raka Sukmabayu ( M0614045 ) Ratna Mella ( M0614047 ) Renita Wahyu ( M0614048 ) Rindang Lukmasari ( M0614049 )
DEFINISI GEL Gel merupakan sistem semisolid yg dibuat dari partikel anorganik atau organik yang terdispersi, terpenetrasi oleh suatu cairan. (kandungan air min 50-60%)
KEUNTUNGAN GEL Mudah mengering dan membentuk lapisan film sehingga mudah dicuci. Tidak lengket Mempunyai aliran pseudoplastik tiksotropik (dipengaruhi oleh jenis dan kadar gelling agent) Viskositas gel tidak mengalami perubahan yang berarti pada suhu penyimpanan yang berbeda
KEKURANGAN GEL Harus menggunakan zat aktif yang larut di dalam air sehingga diperlukan penggunaan peningkat kelarutan seperti surfaktan Penggunaan emolien golongan ester harus diminimalkan atau dihilangkan untuk mencapai kejernihan yang tinggi. Gel dengan kandungan alkohol yang tinggi dapat menyebabkan pedih pada wajah dan mata
SIFAT DAN KARAKTERISTIK GEL Sineresis Swelling Efek suhu Efek elektrolit Elastisitas dan rigiditas Rheologi
PENGGOLONGAN GEL 1. Berdasarkan sifat fasa koloid : Gel anorganik, contoh bentonit magma Gel organik, pembentuk gel berupa polimer 2. Berdasarkan sifat pelarut : Hidrogel (pelarut air) Organogel (pelarut bukan air/pelarut organik)
PENGGOLONGAN GEL 2. Berdasarkan bentuk struktur gel: Kumparan acak Heliks Batang Bangunan kartu
PENGGOLONGAN GEL 3. Berdasarkan jenis fase terdispersi (FI IV, ansel): Gel fase tunggal, terdiri dari makromolekul organik yang tersebar serba sama dalam suatu cairan sedemikian hingga tidak terlihat adanya ikatan antara molekul makro yang terdispersi dan cairan. Gel sistem dua fasa, terbentuk jika masa gel terdiri dari jaringan partikel kecil yang terpisah.
KOMPONEN GEL 1. GELLING AGENTS Polimer (gel organik ) : Gum alam (natural gums), Derivat selulosa Polietilen (gelling oil) Koloid padat terdispersi : Mikrokristalin selulosa Surfaktan Gellants lain Polivinil alkohol Clays (gel anorganik)
KOMPONEN GEL 2. Bahan tambahan a. Pengawet Tragakan, Na alginate,pektin, Starch, glyserin b. Penambahan Bahan higroskopis gliserol, propilenglikol dan sorbitol dengan konsentrasi 10-20 % c. Chelating agent
FORMULA UMUM GEL Formula Umum/standar R/ Zat aktif Basis gel Zat tambahan
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam formulasi 1. Penampilan gel : transparan atau berbentuk suspensi partikel koloid yang terdispersi, dimana dengan jumlah pelarut yang cukup banyak membentuk gel koloid yang mempunyai struktur tiga dimensi. 2. Inkompatibilitas dapat terjadi dengan mencampur obat yang bersifat kationik pada kombinasi zat aktif, pengawet atau surfaktan dengan pembentuk gel yang bersifat anionik (terjadi inaktivasi atau pengendapan zat kationik tersebut).
3. Gelling agents yang dipilih harus bersifat inert, aman dan tidak bereaksi dengan komponen lain dalam formulasi. 4. Penggunaan polisakarida memerlukan penambahan pengawet sebab polisakarida bersifat rentan terhadap mikroba. 5. Viskositas sediaan gel yang tepat, sehingga saat disimpan bersifat solid tapi sifat soliditas tersebut mudah diubah dengan pengocokan sehingga mudah dioleskan saat penggunaan topikal.
6. Pemilihan komponen dalam formula yang tidak banyak menimbulkan perubahan viskositas saat disimpan di bawah temperatur yang tidak terkontrol. 7. Konsentrasi polimer sebagai gelling agents harus tepat sebab saat penyimpanan dapat terjadi penurunan konsentrasi polimer yang dapat menimbulkan syneresis (air mengambang diatas permukaan gel) 8. Pelarut yang digunakan tidak bersifat melarutkan gel, sebab bila daya adhesi antar pelarut dan gel lebih besar dari daya kohesi antar gel maka sistem gel akan rusak
METODE PEMBUATAN GEL STERIL Metoda sterilisasi : Gel steril digunakan untuk penggunaan mata dan untuk lubrikan alat/kateter yang dimasukkan ke dalam tubuh. Gel disterilkan dengan metoda sterilisasi awal yaitu bahan awal disterilkan masing-masing kemudiaan dibuat secara aseptic. Gel kemudian di masukkan ke dalam wadah yang steril. Metoda sterilisasi wadah Wadah untuk gel sterl adalah tube yang terbuat Dari logam. Tube disterilkan dengan metoda panas kering, yaitu dengan pemanasan 160 C selama 1 jam.
KEGUNAAN GEL Untuk kosmetik, gel telah digunakan dalam berbagai produk kosmetik, termasuk pada shampo, parfum, pasta gigi, dan kulit dan sediaan perawatan rambut. Gel dapat digunakan untuk obat yang diberikan secara topikal (non streril) atau dimasukkan ke dalam lubang tubuh atau mata (gel steril)
MEKANISME PEMBENTUKAN GEL Konsistensi gel disebabkan oleh gelling agent, biasanya polimer dengan membentuk matriks tiga dimensi. Gaya intermolekuler akan mengikat molekul solven pada matriks polimer sehingga mobilitas solven berkurang yang menghasilkan sistem tertentu dengan peningkatan viskositas
Sifat Fisis Gel dan Stabilitas Gel 1. Daya Sebar - Dipengaruhi oleh viskositas sediaan dan suhu tempat aplikasi dan kecepatan evaporasi pelarut serta kecepatan peningkatan viskositas karena evaporasi. - mempengaruhi aksi obat
3. Viskositas Perhatikan viskositas, elastisitas dan reologi Peningkatan viskositas akan menaikkan waktu retensi pada tempat aksi tetapi akan menurunkan daya sebar.
Lanjutan sifat fisis gel.. 4. Gel juga menunjukkan ketidakstabilan gel seperti fenomena sineresis yang diindikasikan dengan tekanan keluar dari cairan interstitial sehingga cairan tersebut terkumpul pada permukaan gel.
Evaluasi gel Evaluasi fisik 1. Penampilan 2. Homogenitas 3. Viskositas/rheologi 4. Distribusi ukuran partikel
TERIMA KASIH