BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia, wacana tentang Corporate Social Responsibility dan Good

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan akuntansi yang berkembang pesat setelah terjadi

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan perusahaan (stakeholder). Perusahaan seharusnya juga

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Nilai Perusahaan sangat penting dalam tingkat keberhasilan perusahaan,

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan tidak hanya bertanggungjawab kepada investor dan kreditor, tetapi juga

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memproses sumber daya (input),

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebuah perusahaan yang baik adalah perusahaan yang bisa menjadi

BAB I PENDAHULUAN. saham dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Tujuan perusahaan untuk memperoleh profit tentunya harus didukung

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ditengah perkembangan ekonomi yang semakin meningkat, hampir

BAB I PENDAHULUAN. media pengungkapan (disclosure) maupun perangkat evaluasi dan monitoring

BAB I PENDAHULUAN. pasar untuk menilai perusahaan secara keseluruhan. memaksimalkan kemakmuran para pemegang saham (stockholders) melalui

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yaitu mencapai laba yang sebesar-besarnya dan memakmurkan. pemilik perusahaan atau para pemilik saham (stockholders).

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu bentuk organisasi yang merupakan tempat terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. Tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal dengan corporate

BAB 1 PENDAHULUAN. jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility-csr) dimana perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. melakukan pengamatan dan penilaian terhadap perusahaan yang akan dipilih

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan sejumlah laba yang diinginkan. Dalam melakukan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan adalah mencapai laba yang sebesar-besarnya dan memakmurkan pemilik

BAB I PENDAHULUAN. sehingga setiap keputusan yang dibuat oleh institusi dan setiap tindakan yang

BAB I PENDAHULUAN. (2007). Teori yang mendasari penelitian-penelitian tersebut adalah semakin

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu

BAB I PENDAHULUAN. dan pertumbuhan ekonomi lingkungan sekitar perusahaan yang sehat dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. pemegang saham (shareholders) saja namun juga mempunyai tanggung jawab

BAB I PENDAHULUAN. dalam memenangkan persaingan didalam dunia usaha adalah meningkatnya profit

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan bisnisnya. Namun terdapat indikator lain selain. diperlukan perusahaan untuk bertahan di masa mendatang.

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan kegiatan sosial yang dilakukan


BAB I PENDAHULUAN. modal sehingga mengakibatkan orientasi perusahaan lebih berpihak kepada

BAB I PENDAHULUAN. Banyak perusahaan swasta kini mengembangkan apa yang disebut Corporate

BAB I PENDAHULUAN. negatif. Oleh karena kondisi itulah, perusahaan dituntut untuk semakin peduli

BAB I PENDAHULUAN. Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility (CSR)).

mengalami penurunan kondisi sosial (Anggraini, 2006).

BAB I. Pendahuluan. disebut Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dimulai tahun 2015 ini. Secara

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibilty atau lebih dikenal dengan CSR adalah bentuk

BAB I PENDAHULUAN. termasuk bisnis. Para stakeholders seperti investor, pemerintah, dan masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. kontribusinya dalam kehidupan komunitas lokal sebagai rekanan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. kepada stakeholders dan bondholders, yang secara langsung memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber informasi penting yang dipakai oleh stakeholders untuk menilai

DAFTAR ISI. Perusahaan Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Nilai

BAB I PENDAHULUAN. Runtuhnya sistem ekonomi komunis menjelang akhir abad ke-20,

BAB 1 PENDAHULUAN. dipisahkan dengan masyarakat sebagai lingkungan eksternalnya. Kontribusi dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan ilmu ekonomi yang semakin pesat, persaingan antar

BAB I PENDAHULUAN. dampak yang timbul terhadap lingkungan sekitarnya. Permasalahan lingkungan yang

pemerintah melalui peraturan daerah. Contoh kerugian jangka panjang adalah menurunnya tingkat kepercayaan perusahaan di mata masyarakat, menurunnya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan keunggulan kompetitif (competitive advantage) bisnisnya agar

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. sejak awal tahun 1970an yang secara umum dikenal dengan stakeholder

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu organisasi dimana sumber daya (input) seperti

BAB I PENDAHULUAN. sebagai lingkungan eksternalnya. Ada hubungan timbal balik antara

BAB I PENDAHULUAN. dan negatif. Di satu sisi, perusahaan menyediakan barang dan jasa yang diperlukan oleh

BAB I. Pendahuluan. keuangan saja (single buttom line), melainkan sudah meliputi aspek keuangan,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. kesimpulan bahwa sistem corporate governance yang buruk dalam. menimpa negara-negara ASEAN. Praktik-praktik corporate governance

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyaknya muncul perusahaan pesaing yang memiliki keunggulan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian nasional, yaitu perusahaan dapat menyerap lapangan pekerjaan dan

BAB I PENDAHULUAN. semakin maraknya komitmen untuk melaksanakan good governance. Pelaksanaan

BAB I. Pada awalnya bisnis dibangun dengan paradigma single bottom line

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. di bidang ekonomi. Perusahaan berlomba-lomba untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. revolusi industri di Inggris ( ), menyebabkan pelaporan akuntansi lebih

sebagai Bank Umum Syariah (BUS) pertama di Indonesia (Rustam, 2013: 21). periode hanya ada satu unit bank syariah, pada tahun 1999 didirikan

PENDAHULUAN. untuk memakmurkan pemilik perusahaan atau pemegang saham. Tujuan ini dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manajemen dapat memantau perkembangan perusahaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. bisnis dibangun dengan paradigma berbasis ekonomi atau single P (Profit).

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan industri di sebuah Negara.Perkembangan perusahaan manufaktur

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. (profit) melainkan juga kesejahteraan orang (people) dan menjamin kelangsungan hidup

BAB I PENDAHULUAN. (profit), tetapi juga bertanggung jawab kepada masyarakat (people) dan bumi

PENGUNGKAPAN INFORMASI SOSIAL DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA DALAM LAPORAN TAHUNAN

BAB 1 PENDAHULUAN. indikator bagi para stakeholder untuk menilai sejauh mana kinerja manajemen

BAB I PENDAHULUAN. sisi yang berlawanan. Artinya, selain memberikan kontibusi positif bagi

BAB I PENDAHULUAN. alternatif sumber dana bagi perusahaan tersebut. Melaksanakan kegiatan investasi tersebut, para investor perlu mengambil keputusan

BAB I PENDAHULUAN. sekuritas dengan harapan memperoleh return yang optimal. Bagi investor dan calon

BAB I PERNDAHULUAN Kinerja keuangan merupakan sebagai penilaian prestasi suatu perusahaan dapat dilihat dari kemampuan perusahaan itu untuk

BAB I PENDAHULUAN. revolusi industri di Inggris ( ), menyebabkan pelaporan akuntansi lebih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dewasa ini, persaingan dalam dunia bisnis sudah semakin ketat. Hal ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Kinerja perusahaan secara langsung ataupun tidak langsung

BAB I PENDAHULUAN. yakni tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang. Tujuan jangka pendek

BAB I PENDAHULUAN. dan kekuatan dari perusahaan besar merupakan isu-isu yang semakin menjadi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berada dalam lingkungan masyarakat dimana setiap aktivitas

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN DAN SARAN PENELITIAN LANJUTAN

BAB I PENDAHULUAN. korporasi tersebut menunjukkan bahwa organ-organ perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. pemilik perusahaan. Disamping itu, terdapat stakeholder yang dapat mempengaruhi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ini para pemegang saham. Di tengah persaingan global dunia usaha yang semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. liberalisasi ekonomi, berbagai kalangan swasta, organisasi masyarakat, dan dunia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dipenuhinya pertanggungjawaban sosial perusahaan (Corporate Social

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai awal munculnya konsep pembangunan berkelanjutan adalah karena

keuangan saja yang merupakan informasi wajib. Informasi mengenai kondisi perusahaan juga dapat didapatkan dari informasi yang diungkapkan secara

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) khususnya di

BAB I PENDAHULUAN. Corporate social responsibility (CSR) merupakan klaim agar. perusahaan tak hanya beroperasi untuk kepentingan para pemegang saham

BAB I PENDAHULUAN. (shareholders), tetapi juga untuk keberpihakan stakeholders dalam praktik

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam Purwanto (2011: 16) mengemukakan konsep Triple Bottom Line yang

BAB I PENDAHULUAN. social responsibility (CSR) bukanlah hal yang baru, karena CSR telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada umumnya, suatu perusahaan didirikan dengan tujuan

Sub Sektor Bank BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan di bumi. Seperti yang kita ketahui bahwa perusahaan dianggap sebagai

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi dampak globalisasi, kemajuan informasi teknologi, dan keterbukaan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di Indonesia, wacana tentang Corporate Social Responsibility dan Good Corporate Governance sedang marak diperbincangkan. Corporate Social Responsibility ini telah tercantum dalam Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perusahaan Terbatas pasal 74 mengenai Tanggung Jawab Sosial, dimana perusahaan yang melakukan kegiatan usaha di bidang/berkaitan dengan sumber daya alam wajib melakukan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Good Corporate Governance merupakan faktor non keuangan lainnya yang saat ini banyak dipertimbangkan oleh investor dalam menilai suatu perusahaan (Sari dan Riduan, 2011). CSR dan GCG memiliki hubungan yang sangat erat, jika CSR dilaksanakan maka GCG akan memadai karena dengan dilakukannya CSR pada lingkungan perusahaan maka akan dapat memberi jaminan kepada pemangku kepentingan. Menurut FCGI (2003) corporate governance sebagai susunan aturan yang menentukan hubungan antara pemegang saham, manajer, kreditor, pemerintah, karyawan, dan stakeholder internal dan eksternal yang lain sesuai dengan hak dan tanggung jawabnya. Dorongan terhadap derasnya isu GCG ini dilatar belakangi beberapa permasalahan. Diantaranya bermulai dari krisis financial yang terjadi di berbagai kawasan, mulai dari krisis Meksiko (1995) dan 1

2 krisis Thailand (1997) yang kemudian menjelma menjadi krisis financial Asia termasuk Indonesia. Banyak pihak menilai bahwa krisis financial ini dipandang sebagai akibat lemahnya praktek GCG. (Wibisono, 2007) Dalam tataran praktis, di Indonesia telah memiliki pedoman GCG yang disusun Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance. Perusahaan yang menerapkan GCG telah merasakan betapa besar manfaat yang bisa dipetik setelah memperaktekkan konsep tersebut secara konsisten. Selain kinerja keuangan perusahaan terus membaik, harga saham dan citra perusahaan terus terdongkrak (Wibisono, 2007). Pelaksanaan Good Corporate Governance yang baik dan sesuai dengan peraturan yang berlaku akan membuat investor merespon secara positif terhadap kinerja perusahaan dan meningkatkan nilai pasar perusahaan (Retno dan Priantinah, 2012) Permasalahan yang pernah terjadi pada perusahaan perbankan misalnya, Korupsi yang dilakukan mantan Direktur Utama salah satu Bank. Terdakwa dianggap secara sah dan meyakinkan terbukti bersalah merugikan negara sebesar Rp 51 miliar. Salah satu perbuatannya ialah meminta pimpinan bank anak cabang menyetorkan dana untuk komisi dari modal tetapi tanpa bukti administrasi berupa penerimaan. Perbuatan ini dinilai hakim melawan hukum formil, yakni undang-undang dan perbuatan tercela melawan hukum secara materi (Sumber: www.liputan6.com. 9 April 2010). Dari beberapa permasalahan tersebut menunjukan bahwa masih lemahnya pengelolaan risiko dan penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) di lingkungan Perbankan. permasalahan tersebut bisa menurunkan tingkat kepercayaan nasabah,

3 berpengaruh pada harga saham dan juga pada kepercayaan mitra untuk melakukan transaksi bisnis. Karena tidak dapat dipungkiri bahwa nama baik perusahaan merupakan salah satu aset yang paling berharga, terlebih lagi untuk industri perbankan yang dasarnya adalah kepercayaan antara penyimpan dana dan penghimpun dana. Corporate Social Responsibility (CSR) memiliki beberapa definisi, salah satunya adalah definisi yang dikemukankan oleh Magnan & Ferrel (2004) yang mendefinisikan CSR sebagai A Business acts in socially responsible manner when its decision and account for and balance diverse stake holder interest. Definisi ini menekankan kepada perlunya memberikan perhatian secara seimbang terhadap kepentingan berbagai stakeholders yang beragam dalam setiap keputusan dan tindakan yang diambil oleh para pelaku bisnis melalui perilaku yang secara social bertanggungjawab. Sedangkan menurut Global Compact Initiative (2002) menyebutkan pemahaman CSR dengan 3P yaitu profit, people, planet. Konsep ini memuat pengertian bahwa bisnis tidak hanya sekedar mencari keuntungan (profit) melainkan juga kesejahteraan orang (people) dan menjamin keberlangsungan hidup planet (Nugroho, 2007). Dewasa ini konsep CSR berkaitan erat dengan keberlangsungan atau suistainibility perusahaan. CSR merupakan salah satu upaya juga untuk menciptakan keberlangsungan usaha dalam menciptakan dan memelihara keseimbangan antara mencetak keuntungan, fungsi sosial dan pemeliharaan lingkungan hidup (tripple bottom line).

4 Perusahaan pada sektor manufaktur dan pertambangan lebih banyak mengungkapkan laporan Corporate Social Responsibility karena perusahaan pada sektor tersebut lebih erat hubungannya dengan lingkungan dan masyarakat. Namun pada saat ini sudah banyak perusahaan perbankan yang mengungkapkan Corporate Social Responsibility pada laporan tahunan perusahaan. Contoh bentuk tanggung jawab sosial pada perusahaan perbankan yaitu memberikan sumbangan kepada masyarakat yang terkena bencana, memberikan beasiswa kepada masyarakat yang kurang mampu tapi berprestasi, pemberian dana untuk membangun fasilitas yang bersifat sosial dan berguna untuk masyarakat banyak, khususnya untuk masyarakat yang berada di sekitar perusahaan tersebut berada. Tanggung Jawab Sosial yang dilakukan Bank Mandiri misalnya membuat Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. Program kemitraan ini terdiri dari Pinjaman Program Kemitraan yaitu pinjaman untuk kebutuhan modal kerja atau investasi yang diberikan kepada calon mitra binaan. Sedangkan dalam program Bina Lingkungan Bank Mandiri memiliki program-program seperti Mandiri Peduli Pendidikan (MPP), Mandiri Bersama Mandiri (MBM), Fasilitas Ramah Lingkungan, dan Wirausaha Muda Mandiri. CSR yang dilakukan Bank BCA yaitu di bawah Bakti BCA, difokuskan pada pemberian bantuan jangka panjang untuk sektor pendidikan dan kesehatan dalam masyarakat. BCA juga aktif menjadi sponsor dalam berbagai program CSR lainnya seperti pemberdayaan usaha kecil dan menengah (UKM), pelestarian lingkungan, dan bantuan bencana alam di seluruh Indonesia.

5 Berpihaknya perusahaan kepada pemilik modal mengakibatkan perusahaan melakukan eksploitasi sumber-sumber alam dan masyarakat sosial secara tidak terkendali sehingga mengakibatkan kerusakan lingkungan alam dan pada akhirnya mengganggu kehidupan manusia. Para pemilik modal, yang hanya berorientasi pada laba material, telah merusak keseimbangan kehidupan dengan cara menstimulasi pengembangan potensi ekonomi yang dimiliki manusia secara berlebihan yang tidak memberi kontribusi bagi peningkatan kemakmuran mereka tetapi justru menjadikan mereka mengalami penurunan kondisi sosial. Fenomena inilah yang membuat perusahaan harus lebih memperhatikan lingkungan sekitar dengan mengungkapkan Corporate Sosial Responsibility. CSR merupakan akar dari pengakuan bahwa bisnis merupakan bagian dari masyarakat dan mempunyai potensi untuk membuat kontribusi yang positif dalam mencapai tujuan dan aspirasi sosial (Jones dan Comfort, 2005). Penelitian Dahlia dan Siregar (2008) menyatakan bahwa tingkat pengungkapan CSR dalam laporan tahunan perusahaan berpengaruh positif terhadap variabel ROE sebagai proksi dari kinerja keuangan. Hal ini berarti ada dampak produktif yang signifikan antara aktifitas CSR yang dilakukan oleh perusahaan dengan kinerja keuangan perusahaan. Ala Rahmawati dan Tarmizi Achmad (2012) mengungkapkan bahwa CSR disclosure secara simultan berpengaruh signifikan positif tehadap kinerja keuangan, yang berarti bahwa pengungkapan sosial yang lebih luas oleh manajemen akan memberikan peningkatan pada harga saham di bursa saham. Rim Makni et al. (2008), Susi (2005), mengungkapkan tidak ada hubungan signifikan antara pengungkapan

6 CSR perusahaan dengan kinerja keuangan perusahaan. Tetapi terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara pengungkapan tanggung jawab dengan penilaian pasar karena kinerja pasar saham yang kuat menyebabkan untuk berinvestasi lebih besar dalam aspek CSR dalam penelitian Nelling dan Web (2009) dan Cheung et al (2009). Pergerakan harga saham juga dapat dievaluasi dengan menggunakan Price Earning Ratio (PER). Besar dan kecilnya nilai PER dapat dipergunakan oleh investor sebagai pertimbangan dalam melakukan investasi yang nantinya diharapkan dapat berpengaruh terhadap perolehan return saham, oleh sebab itu komponen-komponen yang terdapat di dalam PER perlu diperhatikan (Poernamawatie, 2008:106). Hasil penelitian Stella (2009) menunjukkan bahwa PER berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham. Pada saat ini sudah banyak perusahaan perbankan yang mengungkapkan laporan CSR dan GCG dalam laporan keuangan tahunan perusahaan. Pelaksanaan CSR dan GCG telah menjadi strategi jangka panjang manajemen perusahaan dalam menciptakan nama baik perusahaan. Oleh karena itu, penerapan prinsip-prinsip GCG diharapkan dapat membantu mewujudkan praktek CSR, karena implementasi dari tanggung jawab sosial perusahaan tidaklah terlepas dari penerapan GCG di dalam perusahaan tersebut yang akan mendorong manajemen untuk mengelola perusahaan secara benar termasuk mengimplementasikan tanggung jawab sosialnya.

7 Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk menambah literatur yang telah ada dengan memperlihatkan seberapa besar pengaruh CSR dan GCG terhadap kinerja keuangan dan harga saham pada perusahaan perbankan. Berkaitan dengan masalah di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dan memilih judul Pengaruh Good Corporate Governance dan Corporate Social Responsibility terhadap Kinerja Keuangan dan Kinerja Saham pada Sektor Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012 B. Rumusan Masalah 1. Apakah GCG berpengaruh terhadap Kinerja Keuangan (ROA) pada perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 2. Apakah GCG berpengaruh terhadap Kinerja Keuangan (ROA) pada perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 3. Apakah CSR berpengaruh terhadap Kinerja Saham (PER) pada perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 4. Apakah CSR berpengaruh terhadap Kinerja Saham (PER) pada perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

8 C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengkaji pengaruh GCG terhadap Kinerja Keuangan (ROA) pada perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Untuk mengkaji pengaruh GCG terhadap Kinerja Saham (PER) pada perusahaan Perbankan yang terdaftar di BEI 3. Untuk mengkaji pengaruh CSR terhadap Kinerja Keuangan (ROA) pada perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 4. Untuk mengkaji pengaruh CSR terhadap Kinerja Saham (PER) pada perusahaan Perbankan yang terdaftar di BEI. D. Kegunaan Penelitian 1. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan bagi perusahaan untuk mengambil keputusan terutama mengenai Corporate Social Responsibility (CSR) dan Good Corporate Governance (GCG). 2. Bagi Peneliti Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai uji kemampuan dalam menerangkan teori-teori yang berhubungan dengan Corporate Social Responsibility (CSR) dan Good Corporate Governance (GCG) serta pengaruhnya terhadap kinerja keuangan dan kinerja saham.

9 3. Bagi Peneliti Lain Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi tambahan dan acuan bahan perbandingan bagi peneliti lain yang memiliki kajian yang sama. 4. Bagi Investor Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan wacana baru dalam mempertimbangkan aspek-aspek yang perlu diperhitungkan dalam investasi yang tidak terpaku pada laba perusahaan saja.