BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel. dalam penelitian ini adalah good corporate governance yang terdiri dari

BAB III METODE PENELITIAN. berupa bukti, catatan atau laporan historis perusahaan. Pengambilan sumber data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun Sampel. purposive sampling dengan beberapa kriteria.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan Minuman yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif merupakan suatu metode penelitian yang ditunjukkan untuk

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Penelitian ini sampel dan data penelitian diambil dari perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian asosiatif. Ulum dan

BAB III METODE PENELITIAN. Cash Turnover, Receivable Turnover, dan Inventory Turnover terhadap Return On Asset.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perusahaan perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang

BAB III METODE PENELITIAN. minumanyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian dimulai sejak bulan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Populasi, Sampel dan Metode Pengambilan Sampel. manufaktur yang go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan foods and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan electronic research melalui situs IDX dan

BAB III METODE PENELITIAN. mengamati suatu kejadian terterntu pada periode tertentu. Penelitian ini

BAB 3 METODA PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran Populasi (Obyek) Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. membuktikan hubungan biasa (korelasi) antara variabel bebas (independent

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini dibatasi pada pengaruh tax avoidance, corporate governance yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III.METODE PENELITIAN. go public yang melakukan pengungkapan informasi dalam annual report-nya dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Indonesia (BEI) yang bergerak dalam bidang pertambangan. Perusahaan yang terdaftar

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, proporsi dewan komisaris

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. hubungan antara suatu variabel dengan variabel lainnya (Ulum dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif Variabel dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. yang diambil dari dan Yaitu dengan

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di BEI selama tahun Sedangkan sampelnya adalah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu Unit. tercatat di BEI pada tahun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini digolongkan pada penelitian asosiatif. Menurut Sugiyono (2012:

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia (BEI) untuk tahun , sampel dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Pengaruh Tata Kelola Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Praktik

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui apakah corporate

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari Pusat Referensi Pasar Modal Bursa Efek Indonesia, berupa laporan

BAB III METODE PENELITIAN

Fildza Aqmarina Imanda. II. KERANGKA PEMIKIRAN DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Adapun kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan atau mendeskripsikan suatu data yang

Contoh Simulasi Analisis Regresi Berganda dengan SPSS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Juli Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Objek pada penelitian ini adalah perusahaan food and beverage

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia melalui internet ( Perusahaan yang. Efek Indonesia periode tahun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. laporan kinerja keuangan perusahaan melalui situs

BAB III METODE PENELITIAN sampai tahun 2015, dengan jumlah sampel sebanyak 120 perusahaan

Tabel 4.1 Daftar Populasi Perusahaan Food and Beverages

BAB III METODE PENELITIAN. diterbitkan dan telah diaudit oleh akuntan publik. Peneliti melakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan metode purposive sampling, dengan adanya beberapa kriteria dalam

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. website Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dan

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, berupa laporan

A. Jenis, Lokasi dan Waktu penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam penelitian ini objek penelitian dipilh dengan metode purposive

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. BEI Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.

BAB IV HASIL PENGUJIAN. yang terdapat dalam delapan jenis industri yang berbeda-beda. Kedelapan jenis industri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN sampai dengan Waktu penelitian dimulai bulan April sampai dengan

METODOLOGI PENELITIAN. perusahaan food and beverages yang menerbitkan laporan keuangan tahunan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Populasi dan Penentuan Sampel Penelitian. sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Purposive sampling

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur sektor

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di bidang industri

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. data jadi jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 35 sampel. Tabel 4.1. Kriteria Pemilihan Sampel

Transkripsi:

35 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2011-2013. Dalam penelitian ini, penulis melakukan pengambilan data laporan tahunan perusahaan melalui website resmi Bursa Efek Indonesia yaitu: www.idx.co.id. B. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kausal. Analisis kausal ini menjelaskan bagaimana suatu variabel berpengaruh terhadap perubahan pada variabel lainnya. Analisis ini menggambarkan bagaimana variabel independen tersebut (Ukuran Komisaris Independen, Ukuran Komite Audit, Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan Institusional) dapat mempengaruhi variabel dependen yaitu Manajemen Laba (Earnings Management). C. Definisi Operasionalisasi Variabel dan Pengukuran Variabel Definisi operasionalisasi variabel merupakan penjelasan dari pengertian teoritis variabel sehingga dapat diamati dan diukur, menganalisa data-data yang telah dikumpul oleh penulis. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan empat 35

36 variabel yaitu : empat variabel bebas (independent variabel), dan satu variabel terikat (dependent variabel). Berikut ini adalah uraian dari operasional variabel yang digunakan : 1. Variabel Bebas (Independen Variabel) Variabel independen atau sering disebut sebagai variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat dan sifatnya berdiri sendiri. Variabel ini merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah variabel yang mempengaruhi manajemen laba yaitu : a. Proporsi Dewan Komisaris Independen Dewan komisaris independen adalah anggota dewan komisaris yang tidak terafiliasi dengan manajemen, anggota dewan komisaris lainnya dan pemegang saham pengendali, serta bebas dari hubungan bisnis atau hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen atau bertindak demi kepentingan perusahaan (KNKG, 2006) Indikator yang digunakan untuk mengukur proporsi dewan komisaris independen dalam penelitian ini ialah persentase anggota dewan komisaris independen terhadap jumlah total komisaris yang ada dalam susunan dewan komisaris perusahaan. Skala data adalah skala rasio. Komisaris Independen = Σ komisaris independen Σ anggota dewan komisaris

37 b. Komite Audit Komite audit adalah pihak yang bertanggung jawab kepada dewan komisaris dalam rangka membantu melaksanakan tugas dan fungsi dewan komisaris dalam hal kebijakan akuntansi perusahaan, pengawasan internal, dan sistem pelaporan keuangan (Siallagan dan Machfoedz, 2006). Indikator yang digunakan untuk mengukur komite audit dalam penelitian ini adalah jumlah anggota komite audit yang ada dalam perusahaan tersebut. Skala data adalah skala rasio. Ukuran Komite Audit = Σ komite audit c. Kepemilikan Manajerial Kepemilikan manajerial adalah jumlah kepemilikan saham oleh pihak manajemen dari seluruh modal saham perusahaan yang dikelola (Boediono, 2005). Indikator yang digunakan untuk mengukur kepemilikan manajerial adalah persentase jumlah saham yang dimiliki pihak manajemen dari seluruh modal saham yang beredar. Skala data adalah skala rasio. Kepemilikan Manajemen = Σ saham yang dimiliki manajemen Σ saham yang beredar d. Struktur Kepemilikan Institusional Kepemilikan institusional adalah kepemilikan saham perusahaan oleh institusi keuangan seperti perusahaan asuransi, bank, dana pensiun, dan investment banking (Sylvia dan Siddharta, 2005). Skala data adalah skala rasio. Kepemilikan Institusional = Σ saham yang dimiliki institusi Σ saham yang beredar

38 2. Variabel Terikat (Dependent Variabel) Variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah manajemen laba. Manajemen laba dalam penelitian ini diukur dengan proksi discretionary accrual (DA) yang menggunakan Modified Jones Model. Menurut Dechow et al. dalam (Nasution dan Setiawan, 2007) menyatakan bahwa model ini dipilih karena dapat mendeteksi manajemen laba lebih baik dibandingkan dengan model-model lainnya. Model pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Modified Jones Model, Dechow et al. (1995) dalam Dedhy dkk (2011 : 70-72) sebagai berikut : a. Menentukan nilai total akrual dengan formulasi : TAit = NIit CFOit b. Menentukan nilai parameter α1, α2 dan α3 menggunakan Jones Model (1991) dengan formulasi : TAit = α1 + α2 ΔRevit + α3 PPEit + εit Lalu, untuk menskala data, semua variabel tersebut dibagi dengan asset tahun sebelumnya (Ait-1), sehingga formulasinya berubah menjadi : TAit / A it-1 = α1 (1/Ait-1) + α2 (ΔRevit /Ait-1) + α3 (PPEit /Ait-1) + εit c. Menghitung nilai NDA dengan formulasi : NDAit = α1 (1/Ait-1) + α2 (ΔRevit/Ait-1 - ΔRecit /Ait-1) + α3 (PPEit / A it-1) Untuk menentukan nilai akrual diskresioner yang merupakan indikator manajemen laba akrual dengan cara mengurangi total akrual dengan akrual nondiskresioner, dengan formulasi :

39 DAit = TAit / Ait-1 - NDAit Keterangan : TAit NIit CFOit NDAit DAit = Total akrual perusahaan i pada periode ke t = Laba bersih perusahaan i pada periode t = Arus kas operasi perusahaan i pada periode t = Akrual nondiskresioner perusahaan i pada periode t = Discretionary Accruals perusahaan i pada periode t Ait-1 = Total asset perusahaan i pada periode t-1 ΔRevit ΔRecit PPEit = Perubahan penjualan bersih perusahaan i pada periode t = Perubahan piutang perusahaan i pada periode t = Property, Plant, and Equipment perusahaan i pada periode t α1, α2, α3 = Parameter yang diperoleh dari persamaan regresi εit = Error term perusahaan i pada periode t Operasional variabel dalam penelitian ini dituangkan dalam bentuk tabel 3.1 berikut ini : Tabel 3.1 Skala Pengukuran Variabel Variabel Jenis Variabel Pengukuran Skala Dependen Manajemen Laba Discretionary Accrual Rasio Independen 1 Proporsi Dewan Persentase anggota dewan Rasio Komisaris Independen komisaris yang berasal dari luar perusahaan dari seluruh ukuran anggota dewan komisaris perusahaan Independen 2 Komite Audit Jumlah komite audit Perusahaan Rasio

40 Independen 3 Independen 4 Kepemilikan Manajerial Kepemilikan Institusional Persentase jumlah saham yang dimiliki pihak manajemen dari seluruh saham yang beredar Persentase jumlah saham yang dimiliki institusi dari seluruh saham yang beredar Rasio Rasio D. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia. Pemilihan perusahaan makanan dan minuman sebagai objek penelitian dengan pertimbangan sektor manufaktur mendominasi keseluruhan perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Selain itu pemilihan industri manufaktur dikarenakan industri manufaktur melakukan aktifitas operasi yang lengkap mulai dari pembelian bahan baku, proses produksi sampai dengan penjualan, sehingga diperlukan suatu mekanisme tatakelola perusahaan yang baik untuk meminimalisir adanya tindak manajemen laba. 2. Sampel Pemilihan sampel perusahaan dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, yaitu penentuan sampel berdasar kriteria tertentu. Berikut ini merupakan kriteria dalam penentuan sampel dalam penelitian ini : 1. Perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2011-2013.

41 2. Perusahaan menerbitkan laporan keuangan tahunan untuk periode yang berakhir 31 Desember selama periode 2011-2013. Dari kriteria yang telah dipaparkan diatas, penulis hanya menggunakan sepuluh perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2011 2013. Berikut rinciannya pemilihan sampel : Tabel 3.2 Rincian Sampel Penelitian No Kriteria Total 1 Total perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI 16 selama 2011-2013 2 Perusahaan yang tidak lengkap melampirkan laporan keuangan ( 6 ) tahunan periode 2011-2013 Jumlah Sampel Penelitian 10 Perusahaan yang menjadi objek penelitian dapat dilihat pada tabel 3.3 sebagai berikut : Tabel 3.3 Daftar Nama Perusahaan Yang Dijadikan Sampel Penelitian No Perusahaan Kode 1 Akasha Wira International Tbk ADES 2. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk CEKA 3. Delta Djakarta Tbk DLTA 4. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ICBP 5. Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 6. Multi Bintang Indonesia Tbk MLBI

42 7. Prasidha Aneka Niaga Tbk PSDN 8. Nippon Indosari Corpindo Tbk ROTI 9. Sekar Laut Tbk SKLT 10. Ultrajaya Milk Industry & Trading Co. Tbk ULTJ Sumber : Diolah oleh peneliti E. Teknik Pengumpulan Data Data dikumpulkan dengan menggunakan metode studi pustaka dan dokumentasi. Studi pustaka dilakukan dengan mengolah literatur, artikel, jurnal maupun media tertulis lain yang berkaitan dengan topik pembahasan dari penelitian ini. Sedangkan dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan sumbersumber data dokumenter seperti laporan tahunan perusahaan yang menjadi sampel penelitian. F. Metode Analisis Data yang telah dikumpulkan akan dianalisis dengan melakukan analisis statistik deskriptif dan uji asumsi klasik. Analisis statistik deskriptif dilakukan untuk mengetahui dispersi dan distribusi data. Sedangkan uji asumsi klasik dilakukan untuk menguji kelayakan model regresi yang selanjutnya akan digunakan untuk menguji hipotesis penelitian. 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif adalah statistik yang memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari rata-rata (mean), standar deviasi, variance, maksimum, minimum, kurtosis, skewnes (kemencengan distribusi) (Ghozali,

43 2006). Statistik deskriptif mendeskripsikan data menjadi sebuah informasi yang lebih jelas dan mudah dipahami. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui gambaran secara umum dari variabel-variabel penelitian. 2. Teknik Pengujian a) Uji Asumsi Klasik Pengujian regresi linear berganda dapat dilakukan setelah model dari penelitian ini memenuhi syarat-syarat yaitu lolos dari asumsi klasik. Syarat-syarat yang harus dipenuhi adalah data tersebut harus terdistribusikan secara normal, tidak mengandung multikoloniaritas, dan heterokedastisitas. Untuk itu sebelum melakukan pengujian regresi linear berganda perlu dilakukan lebih dahulu pengujian asumsi klasik yang terdiri dari: 1) Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan variabel independen memiliki distribusi normal atau tidak. Untuk menghindari data bias, data yang digunakan harus terdistribusi normal. Model regresi yang baik adalah memiliki data normal atau mendekati normal (Ghozali, 2009), Dalam (Ghozali, 2009), dasar pengambilan keputusan uji statistik dengan Kolmogorov-Smirnov One Sample Test adalah: 1. Apabila nilai Asymp. Sig (2-tailed) kurang dari 0.05 maka H0 ditolak, yang artinya data residual terdistribusi tidak normal. 2. Apabila nilai Asymp. Sig (2-tailed) lebih besar dari 0.05 maka H0

44 diterima, yang artinya data residual terdistribusi normal. 2) Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi adalah dengan melihat nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF). Suatu model regresi yang bebas dari masalah multikolonieritas yaitu apabila mempunyai nilai tolerance 0,10 dan nilai VIF 10. 3) Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian antara variabel bebas yang berbeda. Jika varian dari residual antara pengamatan yang satu dengan pengamatan lain adalah tetap maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedasitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya homoskedastisitas adalah melakukan uji Park, melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat, yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Dasar pengambilan keputusannya, jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka mengindikasikan bahwa telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang

45 jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2011). 4) Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji suatu model apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi (Ghozali, 2009). Untuk mengetahui apakah pada model regresi mengandung autokorelasi dapat digunakan pendekatan D-W (Durbin-W atson). Adapun kriteria untuk uji Durbin-Watson (Ghozali, 2006) adalah: DW < -2 = ada autokorelasi positif -2 < DW < 2 = tidak ada autokorelasi DW > 2 = ada autokorelasi negatif b) Uji Goodness of Fit (Uji Kesesuaian Model) Uji goodness of fit adalah uji yang digunakan untuk melihat kesesuaian model, atau seberapa besar kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikatnya. Pengujian ini dapat diukur dari nilai koefisien determinasi dan nilai statistik F. 1) Uji Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien Determinasi (R 2 ) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisen determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan

46 variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen, sedangkan sisanya dijelaskan oleh sebab-sebab lain di luar model. 2) Uji Pengaruh Simultan (F Test) Uji Statistik F atau uji ANOVA digunakan untuk melihat pengaruh seluruh variabel independen terhadap variabel dependen dengan tingkat kesalahan sebesar 5% (α=5%). Dasar pengambilan keputusan adalah jika probabilitas (signifikansi) lebih besar dari 0.05 maka variabel independen secara bersamaan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Jika probabilitas lebih kecil dari 0.05 maka variabel independen secara bersamaan berpengaruh terhadap variabel dependen. c) Uji Hipotesis 1) Uji Parsial (t Test) Uji Statistik t dilakukan untuk menguji seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual menerangkan variansi variabel dependen (Ghozali, 2005). Uji t tersebut dapat dilakukan dengan melihat nilai probabilitas signifikansi t masing-masing variabel yang terdapat pada output hasil regresi menggunakan SPSS. Penerimaan atau penolakan hipotesis dengan kriteria sebagai berikut:

47 1) bila nilai signifikansi t < 0,05 maka H0 ditolak, berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara satu variabel independen terhadap variable dependen. 2) bila nilai signifikansi t > 0,05 maka H0 diterima, berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara satu variabel independen dengan variabel dependen. 2) Analisis Regresi Linear Berganda Dalam penelitian ini, metode analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah metode regresi berganda. Metode regresi berganda yaitu metode statistik untuk menguji hubungan antara beberapa variabel bebas terhadap satu variabel terikat. Model yang digunakan dalam regresi berganda untuk melihat pengaruh corporate governance dan struktur kepemilikan terhadap manajemen laba dalam penelitian ini adalah : Y = α + β 1 DKI + β 2 KA + β 3 KM + β 4 KI + ε Keterangan : Y α = Manajemen Laba = konstanta β1- β 4 = koefisien regresi β 1 PDKI= nilai koefisien regresi (Dewan Komisaris Independen) β 2 KA = nilai koefisien regresi (Komite Audit) β 3 KM = nilai koefisien regresi (Kepemilikan Manajerial) β 4 KI ε = nilai koefisien regresi (Kepemilikan Institusional) = koefisien error