BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Merantau merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dari kehidupan orang Minangkabau sejak lama. Pada awalnya merantau didorong oleh kebutuhan perluasan wilayah karena tempat asal pedalaman Sumatera Barat tidak lagi memadai luasnya untuk menunjang kehidupan mereka. Kegiatan merantau etnis Minangkabau ini terus berlanjut bukan hanya ke wilayah Sumatera Barat tetapi menuju ke kota-kota besar terutama Batavia dan Sumatera, khususnya Jambi, Pekanbaru, Palembang dan Medan (Niam, 1982 dalam Nasution, 2002). Etnis Minangkabau datang ke kota Medan bertujuan untuk meningkatkan keadaan kehidupan mereka agar lebih baik dari yang sebelumnya. Seiring dengan berjalannya waktu mereka dapat memiliki lahan sebagai pertapakan rumah melalui proses jual beli dari etnis lain. Pada saat mereka membeli tanah tersebut dari etnis lain, keadaan tanah masih dalam keadaan kosong. Mereka membangun tempat tinggalnya berdasarkan pemikiran mereka, dengan tujuan sebagai tempat perlindungan diri sendiri beserta keluarga. Mereka membangun rumahnya dengan memilih letak sesuai dengan keinginannya, apakah disudut, dipinggir atau di tengah kaplingan tanahnya. Adanya pertambahan penduduk baik secara alamiah maupun adanya pendatang baru (urbanisasi) yang terus menerus, menyebabkan adanya penambahan bangunan dan sub devisi bangunan baru mengakibatkan permukiman yang semula masih renggang menjadi padat. 1
2 Masyarakat Minangkabau adalah masyarakat yang berbudaya dan merupakan salah satu masyarakat yang masih berpegang teguh kepada budaya mereka. Dengan berkembangnya waktu, keberadaan kehidupan budaya mereka mengalami perobahan. Hal ini dapat terjadi karena adanya persintuhan dengan budaya etnis lain maupun pengaruh kemajuan teknologi yang begitu pesat. Kemungkinan perkembangan budaya mereka sudah berbeda dengan budaya yang mereka anut di kampung halamannya. Keadaan budaya yang baru, yang dialami oleh etnis Minangkabau di daerah baru di kota Medan ternyata memberi pengaruh terhadap pola ruang luar di permukiman mereka di Lingkungan IV, Kelurahan Tegal Sari Mandala III, Kecamatan Medan Denai, Kota Medan. Pola ruang luar di permukiman yang baru ini ternyata memiliki karakteristik seperti bentuk yang linier statis, linier dinamis dan bidang statis. Karakteristik bentuk ruang luar tersebut, merupakan interpretasi perwujudan budaya dari etnis Minangkabau yang menempatinya. Hal-hal yang disampaikan diatas adalah yang menjadi latar belakang mengapa penelitian ini perlu dilakukan. 1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang yang disampaikan diatas, permasalahan yang menjadi topik kajian dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh budaya etnis Minangkabau terhadap terbentuknya ruang luar di lokasi penelitian.
3 1.3 Tujuan Penelitian Dari rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk menemukan pengaruh budaya etnis Minangkabau terhadap terbentuknya ruang luar di lokasi penelitian. 2. Untuk menemukan bentuk pola ruang luar pada lokasi penelitian. 1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi: 1. Akademis, sebagai acuan dalam pengembangan teori-teori tentang permukiman yang tumbuh dan berkembang sebagai perwujudan budaya penghuninya. 2. Pemerintah, sebagai bahan acuan dalam penataan permukiman dengan menampilkan wujud budaya sebagai cerminan masyarakat penghuninya dan dapat menjadi landmark kota. 1.5 Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan dalam tesis ini yang merupakan hasil penelitian yang dilakukan adalah: BAB I PENDAHULUAN Pada bagian pendahuluan ini akan diuraikan mengenai fenomena yang menjadi latar belakang pengambilan kasus, perumusan permasalahan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka pemikiran dan sistematika penulisan.
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada sub bab awal kajian teori akan diuraikan mengenai kebudayaan Minangkabau, komunitas, peranan sosial budaya terhadap ruang permukiman dan permukiman etnis Minangkabau di tempat asal. Pada sub bab berikutnya menguraikan mengenai tipologi ruang terbuka dan pola ruang luar. BAB III. LOKASI PENELITIAN Bab III berisi kompilasi data, baik data lokasi penelitian yakni Lingkungan IV, Kelurahan Tegal Sari Mandala III, Kecamatan Medan Denai, Kota Medan, sejarah awal masuknya orang Minangkabau di lokasi penelitian dan sejarah terbentuknya lokasi penelitian. Pada bab ini disajikan juga keberadaan kondisi permukiman serta sarana yang ada di lokasi penelitian. BAB IV METODOLOGI PENELITIAN Bab IV berisi tentang metode yang digunakan serta cara pengumpulan data-data penelitian yang diperlukan. Selanjutnya penentuan data-data yang digunakan dan analisanya. BAB V SITUASI BUDAYA ETNIS MINANGKABAU DI LINGKUNGAN IV, KELURAHAN TEGAL SARI MANDALA III, KECAMATAN MEDAN DENAI, KOTA MEDAN Pada bab V ini merupakan rangkuman serta pengolahan data-data yang diperoleh dari jawaban hasil penyebaran quesioner kepada beberapa orang responden yang ditetapkan sebagai sumber data dalam penelitian. Data-data ini dianalisa secara kualitatif dan menghubungkannya dengan kajian teori yang
5 dilakukan sebelumnya maupun terhadap rumusan masalah dan tujuan penelitian. Untuk menguatkan analisa kualitatif diatas, dilakukan juga analisa kuantitatif yaitu untuk mengetahui hubungan antara ruang luar dengan fungsi rumah, tempat bermain anak dan fungsi ruang luar. BAB VI PENEMUAN Bab VI berisi temuan yang diperoleh dari kajian yang dilakukan pada bab sebelumnya. Penemuan yang diperoleh adalah: 1. Keadaan masyarakat Minangkabau di tempat asal. 2. Situasi budaya masyarakat etnis Minangkabau di lokasi penelitian. 3. Pola ruang luar di lokasi penelitian yang di dominasi etnis Minangkabau. BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN Tesis ini diakhiri dengan kesimpulan dan saran, yang menguraikan hasil temuan yakni menyangkut budaya, baik di tempat asal maupun di lokasi penelitian dan keberadaan pola ruang luarnya serta saran-saran menyangkut kajian penelitian yang dilakukan.
6 1.6 Kerangka Pemikiran Latar Belakang Masyarakat Minangkabau datang ke kota Medan bertujuan untuk meningkatkan taraf kehidupannya. Seiring bergulirnya waktu, di tempat yang baru ini, mereka hidup dengan perkembangan budaya baru yang berbeda dengan budaya sewaktu berada di tempat asal. Perobahan ini terjadi karena adanya persintuhan dengan budaya lain maupun karena kemajuan teknologi. Budaya yang baru ternyata memberi BAB II pengaruh terhadap pola ruang luar di permukimannya. Masalah Penelitian Apakah ada pengaruh budaya etnis Minangkabau terhadap terbentuknya ruang luar di lokasi penelitian Tujuan Penelitian 1. Menemukan pengaruh budaya etnis Minangkabau terhadap terbentuknya ruang luar di lokasi penelitian 2. Menemukan bentuk pola ruang luar pada lokasi penelitian Kajian Literatur 1. Kebudayaan Minangkabau 2. Komunitas 3. Peranan Sosial Budaya Terhadap Ruang Permukiman 4. Permukiman Etnis Minangkabau di Tempat Asal 5. Tipologi Ruang Terbuka/Luar 6. Pola Ruang Luar Lokasi Penelitian Lingkungan IV, Kelurahan Tegal Sari Mandala III, Kecamatan Medan Denai, Kota Medan, berbatasan: - Sebelah Utara : Jalan Denai - Sebelah Selatan : Jalan Rawa - Sebelah Barat : Lingkungan III - Sebelah Timur : Lingkungan VIII Analisa 1. Keberadaan masyarakat Minangkabau yang berada di lokasi penelitian 2. Pengaruh budaya masyarakat Minangkabau terhadap pola ruang luar di lokasi permukiman Penemuan 1. Keadaan masyarakat Minangkabau di tempat asal 2. Situasi budaya masyarakat Minangkabau di lokasi penelitian 3. Pola Ruang luar yang ada di lokasi penelitian yang didominasi etnis Minangkabau Kesimpulan Gambar 1.1: Kerangka Pemikiran