BAB III METODE STUDI KASUS. secara intensif misalnya satu klien, keluarga, kelompok, komunitas, atau institusi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Studi kasus merupakan salah satu jenis penelitian yang meneliti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitiannya. Desain penelitian mengacu pada jenis atau macam. sahih, objektif, akurat serta hemat (Setiadi, 2007).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian meliputi desain penelitian, tempat dan waktu penelitian, identifikasi

BAB III METODE PENELITIAN. yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada. Fenomena

BAB III METODE STUDI KASUS. jumlah variable yang diteliti sangat luas (Nursalam, 2008).

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian mengacu pada jenis atau macam penelitian yang dipilih untuk

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif dengan metode studi kasus. Penelitian deskriptif adalah suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. analytic dengan pendekatan cross sectional, dimana waktu pengukuran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian kuantitatif yaitu eksperimen semu. kontrol diri sendiri (pre and post test without control).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. deskriptif studi kasus. Penelitian studi kasus adalah suatu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. suatu keadaan secara objektif. Studi kasus ini dilakukan dengan cara meneliti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. keadaan secara objektif (Setiadi, 2013). Deskripsi peristiwa dilakukan secara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kelurahan Pulubala merupakan kelurahan yang memiliki angka kejadian DBD

BAB III METODE PENELITIAN. yang terjadi.penelitian deskriptif merupakan salah satu desain penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE STUDI KASUS. Metode penelitian deskripti adalah suatu metode penelitian yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan dengan desain penelitian pretest posttest with control group

III METODE PENELITIAN. adalah suatu penelitian yang bertujuan menyajikan secara teliti (accurately

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Dulalowo Kota

BAB III METODE PENELITIAN. descriptive analytic dengan pendekatan cross sectional, dimana waktu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE STUDI KASUS

BAB 3 METODE STUDI KASUS

BAB 3 METODE PENELITIAN. dan dianalisa mendalam baik dari segi yang berhubungan dengan kasusnya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif korelasional untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive colerational yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Tilamuta. Waktu penelitian dilakukan pada bulan 17 Mei 09 Juni 2013

BAB III METODE STUDI KASUS. awal suatu penelitian. Setiap penelitian empiris sekurang-kurangnya memiliki

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dan analitik dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. keadaan secara objektif. Metode ini digunakan untuk memecahkan atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, dimana data yang menyangkut

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian direncanakan akan dilaksanakan Tanggal 17 Mei-03 Juni

deskriptif korelation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN. experimental dengan pendekatan pre-test and post-test with control group

BAB III METODA PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif komparatif. Komparatif merupakan penelitian non-eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian pra-eksperimental dengan pendekatan one

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini peneliti menggunakan rancangan Point time. Tempat penelitian dilakukan di RB Hj. S.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. menitikberatkan pada prevalensi terjadinya DM pada pasien TB di RSUP

BAB III METODE PENELITIAN. Non Equivalent Control Groups, yaitu penelitian dilakukan sebelum dan

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan tentang suatu keadaan secara objektif (Notoatmodjo, 2005,

BAB III METODE PENELITIAN

Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Pasien Diabetes Mellitus di Rumah Sakit Immanuel Bandung dengan Terkontrolnya Kadar Glukosa Darah.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN SETELAH MENDAPATKAN PENJELASAN (INFORMED CONCENT)

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini menggunakan metode. adanya perlakuan dari peneliti (Nursalam, 2013).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat analitik dengan menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

BAB III METODE PENELITIAN. korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional yaitu pengumpulan

BAB III METODE PENELITIAN. Group Pre-Test Post-Test Desain Tanpa Kelompok Control dimana desain

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mencapai tujuan penelitian, serta berperan sebagai alat dan pedoman untik. mencapai tujuan tersebut ( Setiadi, 2013 ).

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian ini menggunakan penelitian analitik obeservasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. angka kejadian tindakan secsio caesarea, tempat, dan waktu dilaksanakannya

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Bilungala Kecamatan Bonepantai. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN. research, atau penelitian tindakan merupakan salah satu bentuk

BAB III METODE PENELITIAN. studi kasus. Menurut shields; Rangarajan (2013) didalam (Sinambela, 2014)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kontrol. Penelitian kasus kontrol merupakan penelitian dengan

METODE PENELITIAN. observasi data variabel independen dan variabel dependen hanya satu kali

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi. Dan rancangan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross sectional yaitu suatu

Bab 3. Metode Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian observasional-analitik dengan rancangan yang

Transkripsi:

BAB III METODE STUDI KASUS 3.1 Desain/Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian studi kasus. Studi kasus merupakan rancangan penelitian yang mencakup pengkajian satu unit penelitian secara intensif misalnya satu klien, keluarga, kelompok, komunitas, atau institusi (Nursalam, 2014). Studi kasus dilakukan dengan cara meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal dan dianalisis secara mendalam. (Notoatmodjo, 2010) Pada studi kasus ini akan mendeskripsikan faktor-faktor yang menyebabkan penderita diabetes melitus tidak patuh melakukan kontrol gula darah secara rutin. 3.2 Subyek Penelitian Subyek studi kasus adalah suatu pengamatan yang harus dilihat dan diamati mengenai kenyataan atau gejala-gejala sosial yang diperlukan dalam penelitian (Notoatmodjo, 2010). Subjek penelitian ini adalah penderita diabetes melitus yang tidak patuh dalam melakukan kontrol gula darah. Subjek yang diteliti dalam penelitian ini adalah penderita diabetes melitus dengan kriteria: a. Bersedia menjadi responden dengan jumlah 2 orang 35

36 b. Penderita diabetes melitus yang tidak melakukan kontrol gula darah berdasarkan data dari Puskesmas Janti c. Tidak mengalami gangguan bicara (bisu) dan gangguan pendengaran (tuli) 3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian : Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Janti 2. Waktu penelitian : Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-Juli 2017 3.4 Fokus Studi Fokus studi pada penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor ketidakpatuhan penderita diabetes melitus tipe 2 melakukan kontrol gula darah secara rutin. 3.5 Definisi Operasional Definisi operasional merupakan penjelasan semua variable dan istilah yang akan digunakan dalam penelitian secara operasional sehingga akhirnya mempermudah pembaca dalam mengartikan makna penelitian. Pada definisi operasional akan dijelaskan secara padat mengenai unsur penelitian yang meliputi bagaimana caranya menentukan dan mengukur suatu variable. (Setiadi, 2013)

37 Untuk mempermudah dalam memahami proses penelitian ini, maka penulis membuat penjelasan sebagai berikut: 1. Diabetes melitus adalah suatu penyakit yang ditandai tingginya kadar gula dalam darah (gula darah puasa >126 mg/dl dan dan gula darah 2 jam sesudah makan >200 mg/dl). 2. Ketidakpatuhan adalah individu yang tidak patuh dalam melaksanakan program pengobatan yang disarankan dari dokter tenaga kesehatan lainnya. 3. Kontrol gula darah merupakan suatu cara yang dilakukan untuk memantau kadar gula darah supaya tetap dalam batas normal yang dilakukan setiap 1 bulan sekali. 3.6 Pengumpulan data 3.6.1 Metode pengumpulan data Peneliti melakukan pengumpulan data dengan metode wawancara. Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan cara mewawancarai langsung responden yang diteliti, Metode ini memberikan hasil secara langsung. Metode dapat dilakukan apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden secara mendalam serta jumlah responden sedikit. Dalam metode wawancara ini, dapat digunakan instrument berupa pedoman wawancara kemudian daftar periksa atau checklist. (Hidayat, 2009) Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode wawancara dalam pengumpulan data. Wawancara digunakan untuk mendapatkan data mengenai

38 faktor-faktor ketidakpatuhan klien melakukan kontrol gula darah secara rutin. Pengambilan data dilakukan sebanyak 2 kali dalam satu minggu. Adapun prosedur pengumpulan data sebagai berikut: 1. Peneliti mengurus surat izin dari institusi disertai dengan proposal yang kemudian diserahkan kepada badan kesatuan bangsa dan politik. 2. Kemudian surat dari badan kesatuan bangsa dan politik diserahkan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang untuk mendapatkan surat yang akan ditujukan ke Puskesmas Janti Kota Malang. 3. Setelah mendapat surat dari Dinas Kesehatan Kota malang, surat tersebut diserahkan kepada Puskesmas Janti kota malang untuk melakukan studi pendahuluan. 4. Kemudian memilih subjek penelitian yang disesuaikan dengan tujuan penelitian dibantu oleh salah satu petuhas di Puskesmas Janti Kota Malang. 5. Memberikan penjelasan kepada subjek penelitian tentang tujuan, teknik pelaksanaan, kerahasiaan data, manfaat dari penelitian yang dilakukan. 6. Setelah mendapat penjelasan penelitian, subjek menyetujui dan menandatangani informed consent sebagai bukti persetujuan menjadi subjek penelitian. 7. Peneliti melakukan wawancara kepada responden untuk mendata identitas meliputi (identitas (nama, usia, jenis kelamin, agama,

39 alamat, pendidikan, pekerjaan, TB, BB, IMT) dan riwayat kesehatan meliputi (riwayat kesehatan saat ini, riwayat kesehatan lalu, riwayat kesehaan keluarga), lama menderita DM, pola aktivias sehari-hari, ketaatan kontrol gula darah, serta faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan kontrol gula darah secara rutin). 8. Setelah selesai, diperiksa ulang kelengkapan dan kejelasan jawaban. Kemudian peneliti mengolah data hasil wawancara peneliti dengan responden. 3.6.2 Pengolahan Data dan Penyajian Data Wawancara dilakukan 2 kali dalam satu minggu. Pada hari pertama, peneliti mengunjungi rumah responden dan mendapatkan informed consent, sedangkan di hari kedua peneliti melakukan wawancara mengenai identitas yang meliputi (nama, usia, jenis kelamin, agama, alamat, pendidikan, pekerjaan, TB, BB, IMT) dan riwayat kesehatan meliputi (riwayat kesehatan saat ini, riwayat kesehatan lalu, riwayat kesehaan keluarga), lama menderita DM, pola aktivias sehari-hari, ketaatan kontrol gula darah, serta faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan kontrol gula darah secara rutin). Hasil penelitian ini disajikan dalam bentuk narasi atau deskriptif.

40 3.7 Etika Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, etika yang harus diperhatikan oleh peneliti yaitu: 1. Informed consent Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan (Alimul Aziz, 2012). Sebelum memberikan lembar persetujuan peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian yang dilakukan. Jika responden menolak maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati keputusan responden. 2. Anonimity (tanpa nama) Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan jaminan dan penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang disajikan (Alimul Aziz, 2012). Untuk menjaga privasi responden, peneliti tidak mencantukan nama responen pada lembar pengumpulan data dan hanya memberi nomor kode pada masing masing lembar tersebut. 3. Confidentiality (kerahasiaan) Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua

41 informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang diperoleh pada hasil riset.