BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat Berdirinya PT. PLN (Persero)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN UMUM PT. PLN (PERSERO) UPJ BANDUNG UTARA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kantor pemerintahan dan jalan umum, serta multiguna. Pelayanan PLN kepada

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah Singkat Berdirinya PT PLN (Persero) UPJ Singaparna

BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN. Perusahaan yang menyediakan jasa tenaga listrik sudah ada sejak zaman

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah Singkat Perusahaan PT. PLN (PERSERO) pemerintah daerah otonom (GEMENTE) atau gabungan keduanya.

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN (PERSERO)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1905, di Jawa Barat khususnya di kota Bandung berdiri perusahaan Bandungsche

BAB III TINJAUAN UMUM PT PLN RAYON SUKOHARJO. berinteraksi secara langsung dengan PT. PLN Interaksi yang dilakukan seperti

BAB II PROFIL PT. PLN (PERSERO) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Area Cengkareng

BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN

P2TL (PENERTIBAN PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK)

BAB III OBJEK DAN METODE TUGAS AKHIR

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB III OBJEK PENELITIAN. Barat khususnya kota Bandung, berdiri perusahaan yang mengelola penyediaan

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB IV GAMBARAN SUBJEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN D.I. YOGYAKARTA

BAB III OBJEK DAN METODE TUGAS AKHIR

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB III DATA DAN PEMBAHASAN Visi, Misi, Nilai-nilai, dan Motto PT. PLN ( Persero ) APJ MAGELANG

BAB II PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA AREA MEDAN. Listrik mulai dikenal di Indonesia pada akhir abad ke-19 yaitu pada masa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bisa meningkatkan kinerja yang efektif dan efisien, maksudnya adalah suatu

BAB II GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN. secara umum di Indonesia, karena tanpa mengaitkan sejarah berdirinya

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. Area Pelayanan dan Jaringan Majalaya

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pembakuan Lambang Perusahaan Umum Listrik Negara. Sumber : Bagian SDM PT PLN Persero APD Jatim

BAB II PROFIL PT PLN ( PERSERO ) DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT PLN (Persero) APD JATENG DAN DIY

BAB II PROFIL PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA. 1. Keberhasilan yang dicapai Sebelum Kemerdekaan Sampai 1965

BAB II PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA

BAB III METODE PENULISAN. Dalam metode penulisan, sumber data yang digunakan oleh penulis adalah:

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. tahun 1897, yaitu dengan dimulai digarapnya bidang listrik oleh salah satu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Akhir

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN (PERSERO) RAYON SEMARANG TENGAH

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. tenaga listrik bagi kepentingan publik. Nama perusahaan itu Bandungsche

BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTITUSI. Departemen Pekerjaan Umum. Untuk mengambil peristiwa ambil alih itu, maka

BAB 1 PENDAHULUAN. bergerak di bidang jasa semakin ketat, hal ini ditunjukkan dengan peningkatan

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN

BAB II PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA AREA MEDAN. Listrik mulai dikenal di Indonesia pada akhir abad ke-19 yaitu pada masa

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Sejarah adanya listrik di Indonesia dimulai pada abad ke-19, pada saat itu

BAB II PROFIL ORGANISASI

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. masih bercokol di tataran Sunda. Di tahun 1905, di Jawa Barat khususnya kota

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN. Alur Pengajuan Tambah Daya Listrik

harus meliputi lima komponen yakni lingkungan pengendalian, penilaian risiko, informasi dan komunikasi, aktivitas pengendalian, serta pengawasan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah PT. PLN (Persero) Distribusi Lampung dan Rayon Way Halim

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN ( PERSERO )

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS DARI PASANG BARU PRABAYAR PADA PT PLN (PERSERO) UPJ SUKOHARJO TUGAS AKHIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. Perjalanan PT PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten cukup panjang.

BAB II PROFIL PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA AREA MEDAN. Listrik mulai dikenal di Indonesia pada akhir abad ke-19 yaitu pada masa

BAB III PROFIL INSTITUSI MITRA. saat thedakan pada tahun Pelaksanaan pembangunan diserahkan kepada NV

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Studi Profil PT PLN (Persero) Unit Pelayanan Jaringan Semarang Selatan

A. Latar Belakang. di Indonesia. Permasalahan utama yang dihadapi PT. PLN (Persero) adalah mulai

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuannya secara maksimal. suatu Sistem Informasi yang sekaligus dapat memanajemen kegiatan-kegiatan

BAB III GAMBARAN UMUM

BAB IV ANALISIS 4.1 Pencatatan Piutang Pelanggan PT. PLN (Persero) UPJ Ujungberung

- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten merupakan salah satu Unit

BAB II PT.PLN (PERSERO) MEDAN. PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera bagian Utara dibentuk

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. bentuk dari logo perusahaan, visi dan misi perusahaan, serta budaya budaya

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo PT. PLN (Persero) Sumber : Company Profile PT. PLN (Persero) Rayon Cimahi Kota

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke -19 ketika beberapa

BAB IV PEMANFAATAN PEMASANGAN AUTOMATIC METER READING (AMR) UPAYA MENEKAN SUSUT ENERGI DI PT PLN (PERSERO) AREA CIKUPA

2017, No Nomor 23 Tahun 2014, perlu menetapkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral tentang Tingkat Mutu Pelayanan dan Biaya yang T

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha Bentuk Usaha. Proses terbentuknya Perusahaan Umum Listrik Negara dengan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR : 21 TAHUN 2006 TENTANG

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB V PENUTUP. pelayanan mancakup Bukittinggi, Padang Panjang, Agam, Simpang Empat. Unsur-unsur bauran pemasaran jasa di PLN :

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN. Unggul dan Terpercaya dengan bertumpu pada Potensi Insani.

PT.PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PLN)

BAB II TINJAUAN UMUM PT. PLN (PERSERO) pembangkit tenaga listrik untuk keperluan sendiri. Ketenagalistrikan untuk

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Tarif. Tenaga Listrik. PT. PLN.

A. Sejarah Ringkas PT PLN ( Persero ) Wilayah Sumatera Utara Area Medan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. kolonial Belanda masih bercokol di tataran tanah Sunda. Di tahun 1905, di Jawa

BAB I PENDAHULUAN. berbagai perusahaan Belanda yang bergerak di bidang pabrik gula, dan pabrik teh.

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. bidang pabrik gula dan pabrik teh mendirikan pembangkit listrik untuk keperluan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan

BAB IV ANALISA PEMBAHASAN. Pada Pelanggan Penyalahgunaan Energi Listrik. Berikut hasil pemeriksaan instalasi sambungan tenaga listrik PLN oleh tim

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA ( PERSERO )

BAB II PROFIL PT. PLN (PERSERO) CABANG MEDAN. A. Sejarah Ringkas PT. PLN (Persero) Cabang Medan

BAB I PENDAHULUAN. persaingan pada setiap jenis usaha. Hal ini menuntut perusahaan dapat

BAB III DATA HASIL TUGAS AKHIR. tenaga listrik bagi kepentingan publik. Nama perusahaan itu Bandungsche

BAB II PROFIL PT. PLN (PERSERO) CABANG RANTAU PRAPAT. Sejarah kelistrikan di Sumatera Utara bukanlah hal baru. Jika listrik mulai

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN LAMPU PENERANGAN JALAN UMUM

BAB II PROFIL PT.PLN (PERSERO) CABANG MEDAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang terjadi saat ini membawa dampak terhadap perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dirasakan sangat maju dan pesat, ini disebabkan dengan banyakya peluang

Jurnal Teknik Elektro ISSN

BAB II GAMBARAN UMUM TEKNOLOGI INFORMASI PLN

Transkripsi:

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Berdirinya PT. PLN (Persero) Di Indonesia cahaya listrik mulai bersinar pada akhir abad XIX, yakni pada jaman pemerintahan Hindia Belanda. Kelistrikan awal mulanya dibangun di Palembang dalam kaitannya dengan usaha pertambangan minyak, sementara di Ambon dan Makasar untuk kepentingan militer. Sejak awal abad ke-20, listrik terutama digunakan sebagai ganti lampu-lampu gas. Pada saat itu perusahaan penguasaan pelistrikan Indonesia masih dipegang dan di selenggarakan secara monopoli oleh perusahaan swasta Belanda. Pada tahun 1905,Pemerintah Hindia Belanda memberikan izin kepada Bndoengsche Electriciet Maatschappij (BEM) untuk mendirikan listrik di Bandung yang bertugas dalam Bidang pembuatan jaringan-jaringan listrik untuk kota Bandung dan sekitarnya. Pada tahun 1919, perusahaan BEM dihapuskan dan digabungkan dalam suatu perusahaan Perseroan Terbatas dengan nama Gemmeenshapp lijke Elektriciteit Bsdrijf En Omstreken (GEBEO NV) dengan cakupan daerah kerja meliputi Bandung dan sekitarnya. GEBEO NV merupakan perseroan terbatas pertama yang mengusahakan kelistrikan termasuk pendistribusian tenaga listrik. 7

Pada tahun 1942 sampai tahun 1945, pada masa penjajahan jepang, perusahaan distribusi tenaga listrik dikelola oleh Djawa Djigyo Sha Bandoeng Chisa. Sedangkan pembangkitan dan penyaluran gardu-gardu dilaksanakan oleh dua instansi yaitu oleh Seibu Denki Djigya Sha tahun 1942 sampai 1943 dan oleh Denki Kosha sejak tahun 1943-1945 dengan wilayah kerja di seluruh pulau Jawa. Pada masa revolusi perjuangan fisik, yaitu dari tahun 1945-1946 pelaksanaan distribusi tenaga listrik untuk Jawa barat khususnya dan Indonesia umumnya dilaksanakan oleh pemerintah Republik Indonesia melalui Jawatan Listrik. Pada tahun 1948, Belanda masuk ke Indonesia maka pemerintah RI hijrah ke Yogyakarta, sehingga pengusahaan distribusi tenaga listrik khususnya di Jawa Barat termasuk Jakarta diusahakan kembali oleh GEBEO NV. Sedangkan usaha pembangkitan dan penyaluran tetap dikuasai RI yaitu Perusahaan Negara untuk Pembangkit Listrik, yang disingkat PENUMPETEL, dengan wilayah kerja meliputi seluruh Jawa Barat dan DKI Jakarta. Tanggal. 27 Desember 1957, dalam rangka perjuangan pembebasan Irian Barat, GEBEO NV sebagai perusahaan milik asing diambil alih oleh para karyawan yang berkewarganegaraan Indonesia dan dirubah namanya menjadi Perusahaan Listrik Negara (PLN). Hal ini dikuatkan dengan hadirnya Peraturan Pemerintah No. 52 tahun 1958 yang menetapkan bahwa perusahaan Belanda yang ada di Indonesia dialihkan di bawah naungan Pemerintah RI. Dengan jalan Nasionalisasi, perusahaan 8

negara tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat Indonesia dan juga memperkokoh keamanan dan ketahanan negara Republik Indonesia. Pada tahun 1961, semua perusahaan listrik di Indonesia disatukan ke dalam satu Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara (BPU-PLN). Sebagai wadah kesatuan pimpinan PLN, berdasarkan Peraturan Pemerintah No.67 tahun 1961, tugasnya mendistribusikan listrik di Indonesia dan tenaga pembangkitnya dipegang oleh PLN pusat di Jakarta. Dalam penjelasan dan pengumuman tentang pembentukan kabinet Pembangunan (29 maret 1978) Perusahaan Umum Listrik Negara yang semula bernaung di bawah Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik dialihkan ke bawah naungan Departemen Pertambangan dan Energi. Dalam perkembangannya kemudian, Perusahaan Umum Listrik Negara di bawah naungan Departemen Pertambangan dan Energi mengalami perubahan status dari Perusahaan Umum (Perum) Listrik Negara menjadi PT. PLN (Persero). Dengan diterbitkannya PP No. 23 tahun 1994 tentang pengalihan bentuk perusahaan Umum (Perum) menjadi Perseroan Terbatas (Persero). Perubahan bentuk hukum perusahaan juga mengakibatkan terjadinya perombakan secara struktural pada tingkat Distribusi/Wilayah. Dalam hal ini, Perum Listrik Negara Distribusi Jawa Barat 9

berubah menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dengan sebutan PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat sejak tanggal 30 Juni 1994 sesuai Akte Pendirian. 2.2 Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) Unit Pelayan dan Jaringan Bandung Utara Gambar 2.1 MANAGER UPJ PELAYANAN PELANGGAN PENYAMBUN GAN & PEMUTUSAN CATER & PENGELOLA AN REK. PENGENDAL IAN PENAGIHAN KEU & ADM OPERASI DISTRIBUSI DALLOS & PENERTIBAN PEMELIHARA AN KONSTRUKSI Penjelasan : a. Manager, mengawasi: 1. Supervisor Pelayanan Pelanggan. 2. Supervisor Penyambungan dan Pemutusan. 3. Supervisor Cater dan Pengelolaan Rekening. 4. Supervisor Pengendalian Penagihan. 10

5. Supervisor Admnistrasi dan Keuangan. 6. Supervisor Operasi dan Distribusi. 7. Supervisor Dallos dan Penertiban. 8. Supervisor Pemeliharaan Konstruksi. b. Supervisor mengawasi staff baik pegawai dan outsourching sesuai dengan fungsi masing-masing. 2.3 Visi dan Misi PT. PLN (Persero) Visi PT PLN (Perseo) Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang bertumbuh kembang, Unggul dan Terpercaya, dengan bertumpu pada potensi Insani. Misi PT PLN (Persero) 1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait. 2. Berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan, dan pemegang saham. 3. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. 4. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi. 5. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan Lingkungan. 11

2.4 Uraian Tugas Perusahaan Pada Unit Pelayanan dan Jaringan (UPJ) Bandung Utara 1) Manajer Unit Pelayanan dan Jaringan Bertanggungjawab dan mengawasi kinerja SPV dalam peyelenggaraan fungsi masing-masing, seperti pelayanan kepada pelanggan melalui pengembangan inovasi sistem pelayanan, peningkatan pemasaran, pembacaan meter, kepemilikan dan pengelolaan Alat Pengukur & Pembatas (APP), penagihan dan administrasi serta keuangan untuk target kinerja pengusahaan (terrmasuk penurunan piutang ) dan kepuasan pelanggan. Tugas Pokok: 1. Menetapkan rencana kerja dan anggaran UPJ. 2. Melakukan analisa dan evaluasi kinerja UPJ. 3. Menerbitkan work order untuik disampaikan kepada UPT. 2) Fungsi Pelayanan Pelanggan (PP) dan pemasaran Bertanggungjawab atas penyelenggaraan pelayanan kepada pelanggan melalui pengembangan inovasi sistem pelayanan, peningkatan pemasaran, untuk meningkatkan pendapatan dalam rangka pencapaian target kenerja pengusahaan dan kepuasan pelanggan. Tugas pokok: 12

1. Menyusun pola operasional pelayanan pelanggan guna menjamin kepuasan pelanggan dan memonitor pelaksanaannya. 2. Menyusun prakiraan kebutuhan tenaga listrik dan menginformasikan kepada manajer UPJ. 3. Mengupayakan peningkatan pemasaran dan memonitor usaha peningkatan penjualan TL (pendapatan). 4. Memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada pelanggan. 5. Bertanggung jawab terhadap Data Induk Langganan (DIL). 6. Bertanggung jawab atas mutasi Perubahan Data Langganan (PDL). 7. Bertanggung jawab atas pembukuan langganan. 8. Melaksanakan proses administrasi tindak lanjut penyelesaian P2TL. 9. Menyiapkan laporan pelayanan dan program pemasaran seperti sarling, dan pendirian stand. 10. Menyiapkan dokumen-dokumen PB, TD, Migrasi dan permohonan lain, seperti PK, BA, SIP, SPJBTL pelanggan baik yang lewat call center 123 (CC 123) atau yang dating langsung. 3) Fungsi Pembacaan Meter dan Pengelolaan Rekening Bertanggungjawab atas penyelenggaraan kegiatan pembacaan meter dengan melaksanakan dan mengendalikan kegiatan pembacaan meter serta membina petugas baca meter dengan sasaran akurasi baca meter. Tugas pokok: 13

a. Menyusun rencana dan mengendalikan pembacaan meter. b. Melaksanakan baca meter untuk pelanggan potensial. c. Mengkoordinir pelaksanaan tugas-tugas pembacaan meter. d. Mengawasi pelaksanaan input data pemakaian energi listrik pelanggan ke dalam komputer. e. Menyusun anggaran biaya pembacaan meter pelanggan. f. Melaksanakan pemeliharaan RBM yang ada dan pembuatan RBM baru. g. Menginformasikan / menindaklanjuti hasil baca meter yang tidak normal. h. Menginformasikan peralatan APP yang rusak kepada UPJ/ fungsi terkait. i. Melakukan evaluasi hasil kegiatan pembacaan meter. j. Bertanggungjawab terhadap akurasi hasil baca meter. k. Melakukan pembinaan petugas baca meter baik intern maupun pihak ketiga. l. Membuat laporan kegiatan pembacaan meter. 4) Fungsi Pengendalian Penagihan Bertanggungjawab atas penyelenggaraan dan pengendalian kegiatan penagihan, pelayanan pembayaran rekening serta penekanan piutang pelanggan menuju ke tingkat nol (0) rupiah dan nol (0) lembar. Tugas pokok: a) Menyusun pola penagihan rekening yang memudahkan pelanggan dan memonitor pelaksanaannya. 14

b) Menyusun anggaran biaya operasional penagihan (fee pihak ketiga, pemutusan / penyambungan,dll). c) Menyelenggarakan dan mengendalikan proses pembuatan, pendistribusian rekening dan pengawasan / pembinaan payment point. d) Bertanggungjawab atas pelayanan pembayaran rekening bulan berjalan maupun tunggakan, piutang ragu-ragu usulan penghapusan, koreksi rekening, restitusi, dan lainnya. e) Mencari metoda dan mengajukan usulan penagihan piutang pelanggan untuk menekan rasio piutang ke tingkat nol (0) rupiah dan nol (0) lembar. f) Menyiapkan proses administrasi atas sanksi piutang pelanggan dan work order kepada UPT. g) Melakukan evaluasi kegiatan penagihan untuk menemukan metode yang efektif dan efisien. h) Membuat laporan kegiatan penagihan secara berkala. 5) Fungsi keuangan dan administrasi Bertanggungjawab atas penyusunan anggaran, pengelolaan keuangan dan akuntansi, penyelenggaraan kesekretariatan dan rumah tangga kantor, pengelolaan SDM dan penyelenggaraan kegiatan kehumasan. Tugas pokok: a) Menyusun rencana anggaran biaya dan pendapatan dan laporan keuangan (Laba Rugi dan neraca). 15

b) Melaksanakan pengelolaan keuangan baik pengeluaran dan pemasukan serta pajak sesuai prosedur. c) Melaksanakan transaksi dengan pihak ketiga sesuai dengan kewenangannya. d) Mengelola dan mengembangkan SDM sesuai kompetensinya. e) Mengelola kesekretariatan, rumah tangga kantor, administrasi hukum dan kehumasan. f) Mengendalikan penggunaan sumber daya. 6) Fungsi Sambungan Pelanggan (Sampel) Bertanggungjawab atas terlaksananya perencanaan penyambungan baru, perubahan daya, pemutusan sementara dan bongkar rampung, sesuai target kinerja pengusahaan dan kepuasan pelanggan. Tugas pokok: a. Merencanakan penyambungan baru, perubahan daya, pemutusan sementara, dan bongkar rampung. b. Menetapkan penyambungan baru dan perubahan daya. c. Merencanakan kebutuhan material untuk penyambungan baru. d. Melaksanakan pemutusan sementara sampai dengan bongkar rampung. e. Mengelola up-dating rayon card. f. Membuat laporan pelaksanaan penyambungan, pemutusan sementara, dan dan bongkar rampung untuk bahan pembuatan PDL. 16

g. Bertanggungjawab atas pemeliharaan alat ukur dan MCB. 7) Fungsi Operasi Distribusi Bertanggungjawab atas konstruksi, operasi, dan pemeliharaan jaringan. Tugas pokok: 1. Bertanggungjawab atas data pengukuran tegangan dan beban. 2. Bertanggungjawab atas pelaksanaan survei data teknik untuk penyambungan baru dan perubahan daya. 3. Bertanggungjawab atas pelaksanaan survei jaringan untuk perluasan. 4. Mengendalikan pelaksanaan konstruksi dan pemeliharaan jaringan dan gardu distribusi. 5. Menyiapkan SOP untuk pengoperasian jaringan dan gardu distribusi. 6. Mengendalikan operasi jaringan dan piket. 7. Melaksanakan dan mengendalikan P2TL. 8) Fungsi Dallos dan Penertiban Bertanggungjawab atas pelaksanaan penertiban atas kecurangan atau pencurian listrik maupun penyambungan listrik illegal (P2TL), menentukan target operasi (TO) P2TL dan mengkoordinir pencatatan MDI & kwh penjulang. 9) Pemeliharaan KOnstruksi Bertanggungjawab atas mengkoordinir dan membuat RAB, melaksanakan pengawasan perluasan jaringan, membuat wilayah Kawasan Terang, menekan susut disstribusi dan menjamin K2. 17

2.5 Kegiatan PT. PLN (Persero) Kegiatan usaha yang dilakukan oleh PT PLN (Persero) secara umumnya meliputi hal-hal berikut : Produksi transmisi dan distribusi tenaga listrik Perencanaan dan pembangunan bidang kelistrikan Pengendalian dan pengembangan tenaga listrik Pengusaha Jasa-jasa di bidang tenaga listrik Sedangkan kegiatan usaha yang berhubungan dengan penyediaan tenaga listrik. antara lain : a. Pembangunan Jaringan Merupakan pembangunan hantaran udara, yang meliputi. Tegangan rendah, Tegangan menengah, dan jaringan dibawah tanah (Kabel TR dan TM). b. Pembangunan gardu-gardu Distribusi Pembangunan gardu yang mendistribusikan Kwh atau menyalurkan tenaga aliran listrik kepada pelanggan melalui jaringan tegangan rendah atau TR, termasuk perlengkapan Kwh. c. Pembangunan Tiang d. Pemeliharaan gardu jaringan, sambungan rumah dan memelihara gedung. e. Penyambungan baru Mengadakan kegiatan pemasangan atau penyambungan ;istrik rumah-rumah konsumen baru. 18

f. Tambah daya Mengadakan perubahan beban penambahan maupun penurunan daya. g. Perubahan Tarif Merupakan perubahan tarif dari pelanggan umum ke kelompok lainnya atau sebaliknya, misalnya dari rumah tinggal ke tarif industri atau usaha. h. Pelayanan Kepada Pelanggan Permintaan sambungan baru dan perubahan daya Permintaan Penerangan sementara Permintaan perbaikan atau pembongkaran sambungan rumah i. Pembacaan Meteran Listrik Melakukan pencatatan stan meter. j. Pembuatan Rekening Listrik Pembuatan rekening listrik atas pemakaian tenaga listrik. Pengusaha Jasa-Jasa yang dikenakan objek pajak penghasilan pasal 23 Kegiatan-kegiatan usaha yang diterima yang akan dikenakan objek pajak penghasilan pasal 23 antara lain : a. Jasa Pemasangan SR (Sambungan Rumah) 1 Phasa b. Jasa Pembuatan jurusan baru sehubungan overload c. Jasa Bongkar rampung & Penurunan tunggakan d. Jasa Pekerjaan piket palayanan gangguan JTR/SR/APP & operator 19

e. Jasa Pemasangan SUTR, SKTR, & Instalasi TM/TR sehubungan tambah daya f. Jasa Pemasangan belalai g. Jasa Perluasan SUTR, SKTR h. Jasa Penggantian tiang bengkok i. Jasa Penggantian kabel jurusan jasa j. Jasa Penyeimbang beban fasa jasa k. Jasa Penggantian tiang keropos l. Jasa Perbaikan JTR & Penyeimbang m. Jasa Pergantian APP n. Jasa Penggantian KWH Meter 20