BAB I PENDAHULUAN. Media (pers) disebut sebagai the fourth estate (kekuatan keempat) dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem lambang yang arbitrer yang digunakan oleh suatu

BAB I PENDAHULUAN. Media massa bukanlah saluran yang bebas dan netral, demikian pandangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Derasnya arus globalisasi, memudahkan setiap orang mendapat beragam

BAB II KAJIAN PUSTAKA. judul Reputasi Pemerintah dalam Pemberitaan Ujian Nasional Berbasis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Media massa merupakan salah satu wadah atau ruang yang berisi berbagai

BAB I PENGANTAR KHAZANAH ANALISIS WACANA. Deskripsi Singkat Perkuliahan ini membelajarkan mahasiwa tentang menerapkan kajian analisis wacana.

I. PENDAHULUAN. menjadi isu global dan hangat yang selalu ingin disajikan media kepada. peristiwa yang banyak menarik perhatian dan minat masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sany Rohendi Apriadi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. merupakan mediator utama dalam mengekspresikan pikiran, mengonseptualisasi, menafsirkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berdemokrasi seperti saat ini. William L. Rivers menempatkan media massa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan referensi oleh masyarakat untuk mengetahui fakta yang sebenarnya terjadi. dan membentuk opini public (Hamad, 2004: 15).

BAB I PENDAHULUAN. diberitakan di berbagai media massa. Pemberitaan Kisruh APBD DKI merupakan

BAB VI PENUTUP. penelitian yang telah dipaparkan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. menjadi faktor determinan dalam kehidupan sosial, ekonomi dan budaya bangsa Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Dengan sendirinya perkembangan usaha penerbitan pers mulai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Freeport kembali menghatkan masyarakat Indonesia. Berita ini berawal dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pers mempunyai beberapa fungsi yang saling berhubungan satu

BAB 1 PENDAHULUAN. diucapkan dan tersampaikan oleh orang yang mendengarnya. Bahasa juga

ANALISIS WACANA KRITIS TENTANG PEMBERITAAN SUPORTER PERSIB DAN PERSIJA DALAM MEDIA PIKIRAN RAKYAT ONLINE DAN RAKYAT MERDEKA ONLINE

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan sangat pesat. Beragam surat kabar terbit sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dalam mendapatkan informasi dari luar dirinya. Berbagai upaya dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi dan informasi berkembang pesat di era global. Imbasnya,

BAB III METODE PENELITIAN. Muhammad Nazir dalam bukunya "Metode Penelitian", menyatakan bahwa. terus-menerus untuk memecahkan masalah.

BAB 1 PENDAHULUAN. mengonseptualisasikan dan menafsirkan dunia yang melingkupinya. Pada saat kita

BAB I PENDAHULUAN. Media massa dinilai mempunyai peranan yang besar dalam. menyampaikan aspirasi rakyat kepada pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN. mempublikasikan setiap ada agenda yang diadakan oleh perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Komisi ini didirikan berdasarkan kepada Undang-Undang Republik

PEMBERITAAN KASUS KORUPSI DI BALI PADA MEDIA CETAK BALI POST DAN JAWA POS: SUATU KAJIAN TEORI ROGER FOWLER, DKK.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa dan manusia bagai dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Severin & Takard (2001:295) menyatakan bahwa media massa menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Qacan Kritis Teks Jurnalistik Pada Surat Kabar Online Le Monde

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Apriyanti Rahayu FAuziah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Informasi yang disajikan oleh media massa dimanfaatkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah negara yang menganut sistem demokrasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah alat yang dekat dan mampu berinteraksi secara eksplisit dan implisit

Bab 1 PENDAHULUAN. Komunikasi akan berjalan dengan diterapkannya sebuah bahasa yang baik

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan istilah analisis bingkai merupakan salah satu bentuk alternatif dari

BAB III METODE PENELITIAN. upaya untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip dengan sabar, hati-hati dan

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan kebenaran secara fairness. Yaitu salah satu syarat objektivitas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahasa adalah alat komunikasi manusia yang menyatakan perasaan serta

BAB I PENDAHULUAN. politik yang dimediasikan media telah masuk keberbagai tempat dan kalangan

BAB I PENDAHULUAN. Eksistensi pemberitaan terorisme tidak pernah hilang menghiasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan

ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN PERSETERUAN ANTARA POLRI DENGAN KPK PADA HARIAN BALI POST DAN KOMPAS

BAB I PENDAHULUA A. Latar Belakang Penelitian Bayu Hendrawan, 2014

BAB I PENDAHULUAN. harinya, masyarakat mengkonsumsi media demi memenuhi kebutuhan informasi

BAB I PENDAHULUAN. Tawuran pelajar adalah fenomena sosial yang sudah lama terjadi dan. menjadi topik hangat di tengah-tengah masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa, seperti dikemukakan oleh para ahli, memiliki bermacam fungsi

I. PENDAHULUAN. orang lain. Hal ini sesuai dengan pendapat Tarigan (1985:9) yang. Kegiatan komunikasi yang baik didukung oleh salah satu komponen

BAB VI PENUTUP. Sandungan Si Anak Emas Presiden. Menurut Pan dan Kosicki, berita merupakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penelitian yang khusus membahas tentang kajian mengenai penggunaan teori Roger

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, khususnya terhadap media massa semakin kritis dalam

BAB VI PENUTUP. Bertolak dari fokus kajian penelitian dan hasil analisis serta interpretasi peneliti,

menjadi pemberitaan yang sering kali dikaitkan dengan isu agama. Budi Gunawan dalam bukunya Terorisme : Mitos dan Konspirasi (2005, 57) menekankan : K

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya dipakai dalam berkomunikasi secara lisan akan tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. persepsi mengenai bagaimana sosok pria dan wanita. Dengan demikian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2015 IDEOLOGI PEMBERITAAN KONTROVERSI PELANTIKAN AHOK SEBAGAI GUBERNUR DKI JAKARTA

ANALISIS WACANA KRITIS : ALTERNATIF MENGANALISIS WACANA

BAB I PENDAHULUAN. rubrik kesehatan, rubrik iklan maupun slogan iklan kendaraan yang akan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengertian metode berasal dari kata methodos (Yunani) yang dimaksud adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Berita adalah proses simbolis di mana realitas diproduksi, diubah, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berita (news) merupakan sajian utama sebuah media massa di samping views

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kegiatan belajar mengajar (KBM) yang dilaksanakan di dalam kelas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Jurnalisme online pada saat sekarang ini lebih banyak diminati oleh

BAB I PENDAHULUAN. berbagai elemen di dalam masyarakat. Contohnya elemen pemerintah dengan

BAB I PENDAHULUAN. Peran Berita Politik Dalam Surat Kabar Pikiran Rakyat Terhadap Pengetahuan Politik Mahasiswa Ilmu Sosial se-kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berfungsi secara efektif sebagai salah satu alat penyebar informasi kepada

BAB I PENDAHULUAN. dan pemaknaan dari berbagai kelompok akan mendapatkan perlakuan yang sama

BAB I PENDAHULUAN. serta aspirasi masyarakat. Pemilihan umum (pemilu) sebagai pilar demokrasi di

BAB I PENDAHULUAN. jenis, media massa elektronik, media massa cetak, dan media massa online.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia yang hidup di masa ini adalah manusia yang dimudahkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. jenis penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalamdalamnya.

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

PEMBERITAAN KASUS KORUPSI PEMERINTAH DAERAH DI MEDIA LOKAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa saat ini berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan media massa sangat erat kaitannya dengan

PEMBERITAAN SIDANG MAHKAMAH KEHORMATAN DEWAN (MKD) DALAM SURAT KABAR KOMPAS DAN TRIBUN BALI: SEBUAH KAJIAN WACANA KRITIS

BAB I PENDAHULUAN. negara hingga saat ini masih menjadi permasalahan utama pemerintah Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam telaah-telaah ilmu sosial, bahasa menempati posisi yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. penulis) maupun sebagai komunikan (mitra-bicara, penyimak, atau pembaca).

BAB I PENDAHULUAN. dapat berperan membangun sebuah masyarakat yang bebas. Jurnalisme yang jujur

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari kata Italia caricare yang berarti memberi muatan atau melebihlebihkan.

BAB 1 PENDAHULUAN. konstruksionis, realitas bersifat subjektif, relitas dihadirkan oleh konsep subjektif

BAB III METODE PENELITIAN. yang bersifat menjelaskan, menggambarkan atau menuturkan dan menafsirkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. sedang dihadapi oleh Indonesia saat ini, karena korupsi merupakan sebuah

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi. Komunikasi dilakukan dengan tujuan untuk berinteraksi dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Surat kabar sebagai media informasi dan publikasi. Surat kabar sebagai media

BERITA LITERASI MEDIA DAN WEBSITE KPI (ANALISIS ISI KUANTITATIF BERITA MENGENAI LITERASI MEDIA PADA WEBSITE KOMISI PENYIARAN INDONESIA)

BAB I PENDAHULUAN. menggabungkan information (informasi) dan infotainment (hiburan). Artinya

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media (pers) disebut sebagai the fourth estate (kekuatan keempat) dalam kehidupan sosial-ekonomi dan politik (Sobur, 2009: 30). Dalam hal ini, media digunakan sebagai jembatan penghubung dalam menyampaikan informasi kepada khalayak. Media menjadi sumber informasi yang kuat dalam membentuk pandangan publik. Dengan adanya media, masyarakat dapat mengetahui segala bentuk informasi yang disajikan dan dibutuhkan dalam pembentukan realitas, pemikiran dan pandangan tertentu tentang dunia dan realitas sosialnya. Sobur (2009: 29-30) menyatakan bahwa media sesungguhnya berada di tengah realitas sosial yang sarat dengan berbagai kepentingan, konflik, dan fakta yang kompleks dan beragam. Di Indonesia, beragam media berkembang dan digunakan oleh masyarakat seperti media cetak, media elektronik, maupun media online. Salah satunya media cetak yang sering digunakan yakni surat kabar. Surat kabar pada dasarnya merupakan media untuk menyampaikan berita kepada khalayak, selain itu media menjadi pengarah dan penentu pemahaman masyarakat dalam menyikapi suatu pemberitaan. Pandangan kritis memposisikan media massa bukanlah sebagai saluran yang bebas nilai. Akan tetapi seperti yang dikatakan Tony Bennet (dalam Eriyanto, 2012: 36), media dipandang sebagai agen konstruksi sosial yang mendefinisikan realitas sesuai dengan kepentingannya. Media juga dipandang sebagai wujud dari pertarungan ideologi antara kelompok-kelompok yang ada dalam masyarakat. Di 1

2 sini, media bukan sarana yang netral yang menampilkan kekuatan dan kelompok dalam masyarakat secara apa adanya, tetapi kelompok dan ideologi yang dominan itulah yang akan tampil dalam pemberitaan (Eriyanto, 2012: 36). Oleh karena itu, untuk mengetahui bagaimana media membentuk pandangan publik melalui praktik kekuasaannya tersebut, penggunaan kosakata dan tata bahasa menjadi unsur penting untuk diamati. Jadi, dalam hal ini perlu dilakukan analisis wacana yang lebih dikenal dengan analisis wacana kritis. Analisis wacana kritis yang menggunakan kosakata dan tata bahasa sebagai kajian analisis dapat ditemukan dalam model analisis Roger Fowler. Roger Fowler dalam membangun model analisisnya berdasarkan penjelasan Halliday mengenai struktur dan fungsi bahasa. Dalam model analisis tersebut, fokus penelitian tidak cukup hanya didasarkan pada struktur teks semata melainkan melihat bagaimana tata bahasa tertentu dan kosakata tertentu dapat membawa implikasi dan ideologi tertentu pula. Penelitian yang menggunakan model analisis Roger Fowler sebelumnya sudah pernah dilakukan oleh peneliti lain. Anshori (2011) melakukan penelitian berjudul Terorisme dalam Pemberitaan Majalah Tempo: Analisis Wacana Kritis Roger Fowler. Dalam penelitian tersebut membahas penggunaan kosakata untuk memberikan atribut terorisme yang bermakna pejoratif, penggunaan kalimat aktif-transitif dan kalimat negasi untuk memarjinalkan pelaku terutama memperburuk citra pelaku teroris. Kemudian Chandradewi, dkk (2014) melakukan penelitian yang berjudul Pemberitaan Kasus Korupsi di Bali pada Media Cetak Bali Post dan Jawa Pos: Suatu Kajian Teori Roger Fowler. Dalam penelitian tersebut membahas penggunaan kosakata untuk

3 mengontruksikan kasus korupsi di Bali dan pemakaian bahasa disfemisme (pengasaran) untuk memarjinalkan pelaku korupsi. Sementara Prawira, dkk. (2015) melakukan penelitian dengan judul Analisis Wacana Kritis Pemberitaan Perseteruan Antara POLRI dan KPK pada Harian Bali Post dan Kompas. Dalam penelitian tersebut membahas penggunaan kosakata pembentuk klasifikasi dan marjinalisasi dalam mengontruksi pemberitaan perseteruan antara Polri dengan KPK dan penggunaan tata bahasa pemasifan. Penelitian sejenis dilakukan oleh Ramadhanti (2016) yang berjudul Strategi Penggunaan Kosakata dan Tata Bahasa dalam Harian Umum Independen Singgalang. Dalam penelitian tersebut, membahas penggunaan kosakata marjinalisasi dan nominalisasi untuk menghilangkan nama pelaku, dan memfokuskan pemberitaan pada korban. Penelitian-penelitian yang telah ada sebelumnya menjadi dasar bagi peneliti untuk melakukan penelitian sejenis dengan judul Reputasi Pemerintah dalam Pemberitaan Ujian Nasional Berbasis Komputer pada Surat Kabar Kedaulatan Rakyat (Analisis Wacana Kritis Roger Fowler). Penggunaan analisis wacana kritis Roger Fowler dapat ditemukan dalam wacana bertopik UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer). Topik tersebut dipilih peneliti sebagai objek kajian analisis wacana, karena masih ada kaitan dengan bidang pendidikan yang menjadi fokus peneliti. Topik pemberitaan ini menjadi perbincangan dua tahun terakhir, dimana pemerintah melalui Kemendikbud mengubah sistem ujian nasional dari berbasis kertas menjadi berbasis komputer. Akan tetapi hal ini masih diperdebatkan karena masih banyak sekolah-sekolah yang pro dan kontra terhadap masalah ini. Perubahan ini dinilai

4 bagus untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, akan tetapi masih banyak yang harus dibenahi terutama dalam fasilitas yakni sarana dan prasarana yang menunjang ujian nasional berbasis komputer tersebut. Setiap mendekati waktu pelaksanaan UNBK pemberitaan mengenai ujian nasional menjadi topik perbincangan hangat di kalangan masyarakat, tak terkecuali menjadi topik perbincangan dalam pemberitaan yang disajikan oleh media massa. Dalam hal ini, surat kabar Kedaulatan Rakyat banyak memberitakan seputar UNBK pada bulan Januari-Maret 2017. Dalam wacana Ujian Nasional Berbasis Komputer surat kabar Kedaulatan Rakyat, peneliti menemukan adanya fenomena mengenai penggunaan kosakata dan tata bahasa yang dapat membentuk reputasi pemerintah. Reputasi yang muncul dalam pemberitaan Ujian Nasional Berbasis Komputer yakni positif dan negatif. Fenomena yang ada dalam pemberitaan Ujian Nasional Berbasis Komputer yaitu pada surat kabar harian Kedaulatan Rakyat edisi 7 Januari 2017, seperti tanggapan Muhadjir Effendy selaku Mendikbud mengenai Ujian Nasional Berbasisi Komputer (UNBK). Peneliti menemukan adanya penggunaan kosakata yang dapat membentuk reputasi pemerintah. Reputasi yang muncul berupa reputasi positif yaitu tujuan pelaksanaan UNBK yang dapat mengurangi kecurangan. (1) UNBK ini bertujuan untuk efisiensi dan mengurangi kecurangan. Pada kutipan diatas, terdapat kosakata efisiensi dan mengurangi kecepatan. Penggunaan kosakata tersebut jika dikaitkan dengan kutipan di atas menunjukkan bahwa pelaksanaan UN dengan berbasis komputer lebih tepat dan dapat

5 meminimalisir adanya kecurangan seperti saat ujian dengan menggunakan kertas atau paper based test. Dalam hal ini, media massa ingin memberitahukan kepada khalayak bahwa pemerintah ingin memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia dengan menerapkan sistem UNBK. Penggunaan kosakata efisiensi mengambarkan bahwa sistem UNBK merupakan cara yang tepat untuk dilaksanakan dan diterapkan dalam ujian nasional karena dapat menghemat waktu, tenaga, dan biaya. Sedangkan untuk kosakata mengurangi kecurangan dipilih media massa untuk menerangkan bahwa dengan adanya sistem UNBK praktik kecurangan yang sering terjadi dalam ujian nasional dapat berkurang. Dengan memanfaatkan kedua kosakata tersebut, surat kabar KR mengarahkan pemahaman pembaca kepada pemerintah yang dengan serius menerapkan sistem UNBK untuk menekan kecurangan yang sering terjadi dalam UN dan dengan adanya sistem UNBK pemerintah mampu menghemat anggaran setiap pelaksanaan ujian nasional. Penggunaan kosakata di atas termasuk dalam kosakata pembentuk klasifikasi. Di sini peneliti menemukan adanya reputasi positif terkait kebijakan pemerintah dalam menerapkan sistem UNBK yang dinilai efisien dan dapat menurunkan kecurangan yang biasanya terjadi saat UN. Kemudian, selain penggunaan kosakata, reputasi pemerintah dapat dibentuk berdasarkan penggunaan tata bahasa. Pada edisi 4 Januari 2017 menunjukkan adanya penggunaan tata bahasa untuk membentuk reputasi pemerintah terhadap pelaksanaan UNBK. Dalam hal ini penggunaan tata bahasa yang digunakan adalah tata bahasa kalimat pasif. Berikut kutipan yang menunjukkan adanya penggunaan tata bahasa kalimat pasif.

(2) jumlah SMP di kota Yogya yang siap menyelenggarakan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) pada tahun ini dipastikan bertambah. Pada kutipan diatas, melalui penggunaan tata bahasa kalimat pasif yang ditandai dengan penggunaan kata dipastikan media massa mengarahkan fokus pemberitaan pada tindakan yang dilakukan oleh kalimat tersebut. Sasaran pelaku (tindakan) dalam kutipan di atas adalah memastikan jumlah SMP di kota Yogya bertambah. Akan tetapi dalam kalimat di atas pelaku sengaja dihilangkan oleh media massa untuk mefokuskan pemberitaan hanya pada tindakan tanpa menyertakan si pelaku. Dalam fenomena tersebut peneliti menemukan adanya reputasi positif mengenai bertambahnya jumlah sekolah yang menyelenggarakan UNBK untuk tingkat SMP. Penggunaan tata bahasa tersebut membentuk reputasi pemerintah terhadap pelaksanaan UNBK yang dinilai mampu menumbuhkan antusias sekolah-sekolah untuk menyelenggarakan UNBK. Berdasarkan fenomena tersebut, penelitian ini penting dilaksanakan guna membahas reputasi pemerintah dalam pemberitaan Ujian Nasional Berbasis Komputer berdasarkan penggunaan kosakata dan tata bahasa dengan menggunakan teori analisis wacana kritis Roger Fowler. Dengan memperhatikan realitas dan berbagai pemberitaan di atas, permasalahan yang muncul menarik untuk dikaji. Penggunaan kosakata dan tata bahasa bukan hanya sekadar teknik jurnalistik, akan tetapi lebih dari itu sesungguhnya berkaitan dengan politik pemberitaan. Untuk membuktikan benar-tidaknya fenomena tersebut, perlu dilakukan kajian empirik. Oleh karena itu, penelitian dengan judul Reputasi Pemerintah dalam Pemberitaan Ujian Nasional Berbasis Komputer pada 6

Surat Kabar Kedaulatan Rakyat (Analisis Wacana Kritis Roger Fowler) penting untuk dilaksanakan. 7 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, rumusan masalah yang menjadi fokus penelitian ini sebagai berikut. 1. Bagaimana reputasi pemerintah dalam pemberitaan ujian nasional berbasis komputer berdasarkan penggunaan kosakata? 2. Bagaimana reputasi pemerintah dalam pemberitaan ujian nasional berbasis komputer berdasarkan penggunaan tata bahasa? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan ketentuan masalah yang dikemukakan, maka penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut: 1. Untuk mendeskripsikan dan menganalisisreputasi pemerintah dalam pemberitaan ujian nasional berbasis komputer berdasarkan penggunaan kosakata. 2. Untuk mendeskripsikan dan menganalisisreputasi pemerintah dalam pemberitaan ujian nasional berbasis komputer berdasarkan penggunaan tata bahasa. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat mendorong peneliti lain untuk mengkaji pemberitaan pada surat kabar dengan analisis wacana kritis. Selain itu, adapun manfaat secara teoritis dan praktis dalam penelitian ini sebagai berikut.

8 1. Manfaat Teoritis Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan memberikan sumbangan ilmu pengetahuan pada umumnya dan ilmu bahasa pada khususnya. Penelitian ini juga diharapkan dapat menunjukkan dan memberikan deskripsi tentang penggunaan kosakata dan tata bahasa dalam media massa. 2. Manfaat Praktis Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberi wawasan dan menumbuhkan kesadaran kepada pembaca dalam mengkritisi bahasa yang disajikan oleh media. Selain itu, diharapkan penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang berupa bahan pustaka dan bahan pengajaran dalam analisis wacana.