FUNGSI dan PERAN DJP terkait Transparansi DBH Jogjakarta, 7 Agustus 2017
TUGAS dan FUNGSI DJP TUGAS menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pajak sesuai dengan ketentuan perundang-undangan FUNGSI Perumusan Kebijakan di Bidang Perpajakan Pelaksanaan Kebijakan di Bidang Perpajakan Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di Bidang Perpajakan Pemberian Bimbingan Teknis dan supervisi di Bidang Perpajakan Pelaksanaan Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan di Bidang Perpajakan Pelaksanaan Administrasi Ditjen Pajak
Peran DJP dalam Pelaporan EITI Sejak Tahun 2009 DJP telah melaporkan data PPh Badan atas Perusahaan Pelapor 8.000.000 100 7.000.000 6.000.000 5.000.000 71 68 87 75 90 80 70 60 4.000.000 49 52 50 3.000.000 40 2.000.000 30 20 1.000.000 10-2009 2010 2011 2012 2013 2014 0 USD (ribuan) Rp (jutaan) Perusahaan Pelapor Merupakan Perusahaan yang telah Memberikan Lembar Otorisasi
Dana Bagi Hasil (DBH) Pajak Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) PBB Perkebunan PBB Perhutanan PBB Pertambangan Pajak Penghasilan (PPh) PPh Pasal 21 PPh Pasal 25/29 WPOPDN termasuk PPh Final PP 46 atas WPOP
Sumber Pendapatan Daerah Pasal 5 UU 33/2004 Pendapatan Daerah PAD Dana Perimbangan Lain-lain Pendapatan Pembiayaan Sisa lebih perhitungan anggaran daerah Penerimaan pinjaman daerah Dana cadangan daerah Hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan
Sumber Pendapatan Daerah Pasal 5 UU 33/2004 Pendapatan Asli Daerah Lain-lain Pendapatan Dana Alokasi Umum (DAU) Dana Alokasi Khusus (DAK) DBH SDA
Triliun Pendapatan Daerah 700 600 500 400 Kontribusi Dana Perimbangan Ratarata 72% dari Pendapatan Daerah 300 200 100 Rata-rata 5% Kontribusi Bagi Hasil Pajak dari Pendapatan Daerah 0 2011 2012 2013 2014 2015 PENDAPATAN DAERAH Dana Perimbangan Bagi Hasil Pajak Sumber : BPS
BAGI HASIL PBB Dasar Hukum UU No. 12/1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan sebagaimana telah diubah dengan UU No. 12/1994; UU No. 33/2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah; PP No. 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan; PP No. 16/2000 tentang Pembagian Hasil Penerimaan PBB antara Pemerintah Pusat dan Daerah; Permenkeu No. 50/PMK.07/2017 tentang Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa.
Rincian Bagi Hasil PBB Pemerintah Pusat 10% Dibagikan secara merata kepada seluruh Daerah Kabupaten/Kota 6,5% Dibagikan sebagai insentif kepada Daerah Kabupaten/Kota 3,5% Penerimaan PBB Daerah 90% Daerah Propinsi 16,2% Daerah Kabupaten/Kota 64,8% Biaya Pemungutan 9% Ditjen Pajak Daerah
Trilliun Penerimaan PBB 35 25% 30% 30 20% 25 7% 10% 20 15 10-2% 24 25 22 1% 23 23 22 27 29 18 19 0% -10% -20% SejakTahun 2014 Penerimaan PBB ratarata 9% diatas Target 5-34% -30% - 2012 2013 2014 2015 2016 Target Realisasi Growth Realisasi (RHS) -40%
BAGI HASIL PPh Pasal 21 dan PPh Pasal 25/29 WPOPDN Dasar Hukum UU Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan UU Nomor 36 Tahun 2008; UU Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah; PP Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan; Permenkeu No. 50/PMK.07/2017 tentang Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa
Rincian Bagi Hasil PPh Pasal 21 dan PPh Pasal 25/29 WPOPDN Pemerintah Pusat 80% Penerimaan PPh Pemerintah Daerah 20% Propinsi 8% Kabupaten/Kota 12% Kabupaten/Kota tempat WP terdaftar 8,4% Bagi Rata seluruh Kabupaten/Kota di Prop. ybs. 3,6%
Trilliun Penerimaan PPh Pasal 21 140 25% 120 19% 17% 20% 100 13% 15% 80 8% 10% 60 40 89 80 102 106 90 105 127 129 114 109 5% 0% -4% 20-5% - 2012 2013 2014 2015 2016 Target Realisasi Growth Realisasi (RHS) -10%
Trilliun Penerimaan PPh Pasal 25/29 WPOPDN 14 12 69% 80% 70% 60% 10 45% 50% 8 6 4 15% 28% 4,6 8,2 5,3 40% 30% 20% 10% 0% 2 0 4,4 3,8 3,6 4,3 2,4 0,45-19% 2012 2013 2014 2015 2016 PPh OP PP46 PPh Ps.25/29 OP Growth PPh Ps.25/29 + PP46 (RHS) -10% -20% -30% PP 46 berlaku sejak tahun 2013 Pada tahun 2016 terjadi penurunan realisasi penerimaan PPh 25/29, sedangkan PPh OP PP 46 terus mengalami kenaikan
Penerimaan Pajak 100% 95% 90% 2,9% 2,6% 2,5% 2,4% 2,8% 1,8% 0,4% 0,4% 0,5% 0,5% 0,8% 8,8% 9,5% 9,8% 9,9% 10,7% 10,7% 0,5% Terdapat bagian Dana Bagi Hasil 85% 80% 75% 70% 65% 87,9% 87,4% 87,2% 86,4% 85,7% 87,9% 60% 55% 50% 2011 2012 2013 2014 2015 2016 LAINNYA 1.PPh Pasal 21 2. PPh Pasal 25/29 OP 3. PBB P3 Kontribusi jenis pajak yang dibagihasilkan tidak mengalami peningkatan berarti dalam 6 tahun terakhir (hanya sekitar 13%)
TUGAS dan KEWAJIBAN (1) Dalam Dana Bagi Hasil Penyampaian rencana penerimaan berdasarkan APBN/ APBN-P sebagai dasar penghitungan alokasi DBH Penyampaian prognosa realisasi penerimaan Penyampaian realisasi penerimaan audited
TUGAS dan KEWAJIBAN (2) Dalam Dana Bagi Hasil Penyampaian rencana penerimaan berdasarkan APBN/ APBN-P sebagai dasar penghitungan alokasi DBH DJP menyampaikan Renpen APBN/APBN-P kepada DJPK DJPK meyusun perkiraan alokasi DBH (Rancangan Perpres Rincian APBN-Alokasi DBH Pajak) Rencana Penerimaan di atas disampaikan paling lambat Minggu ke-2 bulan September (atau setelah UU APBN disahkan)
TUGAS dan KEWAJIBAN (3) Dalam Dana Bagi Hasil Penyampaian prognosa realisasi penerimaan DJP menyampaikan prognosa realisasi tahun berkenaan kepada DJPK Berdasarkan prognosa yang disampaikan, DJPK melakukan penyesuaian alokasi DBH Prognosa disampaikan paling lambat Minggu ke-4 bulan Oktober
TUGAS dan KEWAJIBAN (4) Dalam Dana Bagi Hasil Penyampaian realisasi penerimaan audited DJP menyampaikan Realisasi Penerimaan Pajak Audited kepada DJPK Berdasarkan Realisasi Penerimaan Pajak yang disampaikan, DJPK melakukan penghitungan kurang/lebih salur DBH Pajak Realisasi Penerimaan Pajak Audited disampaikan paling lambat 1 (satu) bulan setelah LKPP dikeluarkan oleh BPK
TUGAS dan KEWAJIBAN (5) Dalam Dana Bagi Hasil Timeline Tahun Anggaran Berjalan Sep Oct Nov Dec Sep Oct Nov Dec Mei Jun Jul II Sep Penyampaian Rencana Penerimaan APBN/APBN P kepada DJPK IV Oct Penyampaian Prognosa Realisasi Penerimaan kepada DJPK 1 bulan setelah LKPP dikeluarkan BPK Penyampaian ealisasi Penerimaan Audited kepada DJPK
Trilliun Penerimaan Pajak 1.200 1.000 800 600 4 30 294 4 29 338 5 25 385 6 23 409 6 29 424 50 8 19 412 36 PPh Migas mengalami trend penurunan 400 200 73 83 360 382 89 417 87 455 552 630 PPh Non Migas menunjukkan trend kenaikan secara konsisten - 2011 2012 2013 2014 2015 2016 PPh Non Migas PPh Migas PPN dan PPNBM PBB & BPHTB Pajak Lainnya
DBH Industri Ekstratif
Penerimaan Industri Ekstratif
Trilliun Penerimaan Pajak Sektor Pertambangan dan Penggalian PENERIMAAN PAJAK 1.200 16% 1.000 800 836 921 982 1.061 1.043 14% 12% 10% 600 400 773 783 864 959 972 8% 6% 4% 200 2% 0 63 139 117 102 72 2012 2013 2014 2015 2016 PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN SEKTOR LAIN % Pertambangan dan Penggalian (RHS) Proporsi kontribusi penerimaan pajak sektor ekstraktif cenderung menurun 0%
Trilliun Penerimaan Pajak Sektor Pertambangan dan Penggalian PENERIMAAN PPH BADAN 200 180 182 170 25% 160 140 150 154 144 20% 120 15% 100 80 116 134 135 165 156 10% 60 40 5% 20 0 34 20 9 17 14 2012 2013 2014 2015 2016 PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN SEKTOR LAIN % Pertambangan dan Penggalian (RHS) Proporsi kontribusi penerimaan pajak sektor ekstraktif cenderung menurun 0%
KESIMPULAN Tugas dan Kewajiban DJP terkait dengan DBH lebih ditekankan pada Prognosa dan Pemantauan Penerimaan Pajak Terkait Tugas DJP untuk mengumpulkan jenis pajak yang dibagihasilkan ke daerah, ada yang bersifat controllable dan uncontrollable Mengingat trend penurunan kontribusi pajak SDA, intensifikasi dan ekstensifikasi perpajakan diarahkan pada jenis pajak lain, termasuk perluasan basis pajak penghasilan. Sinergi DJP dan Pemda sebagai pihak yang berkepentingan dengan pajak dan DBH sangat penting dalam upaya peningkatan kepatuhan pajak dan pencapaian target penerimaan pajak
TERIMA KASIH