BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi, negara-negara di dunia ini bersaing untuk terus memajukan perekonomiannya tidak terkecuali Indonesia.Banyak sekali upaya yang dapat dilakukan untuk tetap menjaga dan terus meningkatkan perekonomian negara. Salah satunya adalah dengan mendirikanbadan usaha seperti perusahaan. Hal ini tentu akan menyerap masyarakat sebagai tenaga kerjasehingga kehidupan mereka tertopang yang selanjutnya berpengaruh baik bagi perekonomian negara. Selain itu, upaya lain yang dapat ditempuh adalah dengan mendirikan suatu badan usaha lain yang dinamakan koperasi. Koperasi merupakan soko guru perekonomian nasional.koperasi adalah badan usaha yang mengorganisir pemanfaatan dan pendayagunaan sumber daya ekonomi para anggotanya atas dasar prinsip-prinsip koperasi dan kaidah usaha ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup anggota pada khususnya dan masyarakat daerah kerja pada umumnya (PSAK No.27,2007 dalam (Rudianto, 2010:3)). Salah satu peran koperasi adalah memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya.oleh karena peran tersebut dan peran-peran koperasi lainnya sangat signifikan bagi perekonomian, maka koperasi harus 1
dipertahankan kelangsungan usahanya. Salah satu hal yang bisa dilakukan untuk melihat gambaran apakah koperasi dapat berlangsung untuk waktuwaktu ke depan adalah dengan menilai kinerja keuangannya. Kinerja keuangan merupakan gambaran kondisi keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu menyangkut aspek penghimpunan dana maupun penyaluran dana, yang biasanya diukur dengan indikator kecukupan modal, likuiditas, dan profitabilitas (Jumingan,2006:239). Penting bagi suatu badan usaha untuk menilai kinerja keuangan mengingat manfaatnya yaitu diantaranya adalah pihak internal menjadi tahu bagaimana prestasi perusahaan, bagaimana baik-buruknya kinerja perusahaan kemudian menjadi dasar pengambilan keputusan dan penentuan strategi perbaikan kinerja pada masa mendatang. Sementara itu, bagi pihak eksternal hal ini dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan penyediaan dana. Metode yang paling efektif untuk melihat bagaimana kinerja keuangan koperasi, perusahaan, atau pun badan usaha lainnya adalah dengan melihat pada laporan keuangannya. Melihat bagaimana angka-angka ditunjukkan oleh masing-masing pos laporan keuangan dan apa arti angka-angka berbeda tersebut dari periode ke periode. Kegiatan menelaah arti angka dalam pos laporan keuangan inilah dinamakan analisis laporan keuangan. Analisis Laporan Keuangan (financial statement analysis) adalah aplikasi dari alat dan teknik analitis untuk laporan keuangan bertujuan umum dan data-data yang berkaitan untuk menghasilkan estimasi dan kesimpulan yang bermanfaat dalam analisis bisnis (Subramanyam,2010:4). Salah satu 2
analisis laporan keuangan yang paling banyak digunakan adalah analisis rasio. Menurut Munawir (2001:64), rasio adalah nilai yang menggambarkan suatu hubungan atauperimbangan (mathematical relationship) antara suatu jumlah tertentudengan jumlah yang lain dan dengan menggunakan alat analisaperubahan.rasio yang digunakan dalam mengukur kinerja keuangan suatu badan usaha yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio rentabilitas. Likuiditas merujuk pada kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka pendeknya (Subramanyam,2010:4). Jadi rasio likuiditas digunakan untuk melihat sejauh mana suatu badan usaha mampu memenuhi kewajibannya yang akan jatuh tempo dengan cara memperbandingkan aset lancar terhadap kewajiban lancar. Rasio likuiditas yang dapat digunakan untuk analisis adalah Rasio Lancar (Current Ratio), Rasio Cepat (Quick Ratio), dan Rasio Kas (Cash Ratio). Solvabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya (Subramanyam,2010:46). Rasio yang termasuk dalam rasio solvabilitas adalah Rasio Total Utang terhadap Modal Sendiri (TotalDebt to Net Worth Ratio) dan Rasio Total Utang terhadap Total Aktiva (Total Debt to Total Assets Ratio). Rentabilitas menunjukkan kemampuan suatu badan usaha untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Rasio rentabilitas yang dapat digunakan untuk analisis adalah Rasio Laba terhadap Modal Sendiri atau yang disebut dengan Rentabilitas Modal Sendiri dan Return on Assets (ROA). 3
Dari uraian tersebut sangat terlihat jelas betapa pentingnya untuk menilai kinerja keuangan dengan melakukan analisis laporan keuangan baik bagi pihak internal suatu badan usaha ataupun bagi pihak eksternalnya. Berdasar alasan dan latar belakang inilah penulis tertarik untuk mengangkat judul tugas akhir yaitu Analisis Rasio untuk Menilai Kinerja Keuangan Koperasi Pegawai Negeri (KPN) Eks Dinas Perkebunan Daerah IstimewaYogyakarta. 1.2 Rumusan Masalah Berdasar uraian tersebut di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: Bagaimana kinerja keuangan Koperasi Pegawai Negeri (KPN) Eks Dinas Perkebunan Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2012, 2013, dan 2014? 1.3 Batasan Masalah Agar penulisan tugas akhir ini lebih terfokus, kajian permasalahan dibatasi pada penilaian kinerja keuangan Koperasi Pegawai Negeri (KPN) Eks Dinas Pekebunan Daerah Istimewa Yogyakarta yang hanya mengambil penilaian menggunakan rasio sesuai Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor: 06/Per/M.KUKM/V/2006 dan penyesuaian dengan Peraturan Menteri 4
Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor: 20/Per/M.KUKM/XI/2008. 1.4 Tujuan Penulisan Sesuai dengan objek yang akan dibahas maka tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah: Untuk mengetahui kinerja keuangan Koperasi Pegawai Negeri (KPN) Eks Dinas Perkebunan Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2012, 2013, dan 2014. 1.5 Manfaat Penulisan Penulisan tugas akhir yang didasarkan pada penelitian di koperasi ini diharapkan bermanfaat: 1. Bagi Koperasi Memberikan gambaran tentang kinerja keuangan koperasi sehingga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan terhadap periode-periode selanjutnya untuk lebih meningkatkan kinerja jika hasil penelitian ini menyatakan kurang baik ataupun sebagai masukan untuk tetap mempertahankan kinerja yang sudah sangat baik dijalankan jika kinerja koperasi melalui analisis rasio ini menunjukkan kinerja yang memang sudah baik. 2. Bagi Peneliti 5
Sebagai ajang pembelajaran bagaimana menerapkan ilmu yang sudah didapat pada bangku perkuliahan serta dapat menambah wawasan dan pengalaman. 3. Bagi Universitas Penulisan ini dapat menjadi tambahan referensi bacaan bagi mahasiswa dan masyarakat umum atau pun memberikan informasi untuk penelitianpenelitian selanjutnya. 1.6 Kerangka Berpikir Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan (Baridwan,2004:17). Secara umum, laporan keuangan koperasi terdiri dari Laporan Perhitungan Hasil Usaha, Neraca, Laporan Arus Kas, dan Laporan Promosi Ekonomi Anggota. Dalam rangka agar tetap menjaga kelangsungan usaha koperasi maka memang perlu untuk menilai kinerja keuangannya melalui laporan keuangan. Dengan kata lain, memang perlu untuk menilai tingkat prestasi koperasi. Penilaian ini dapat dikatakan sebagai proses analisis keuangan yang kemudian bisa dilakukan salah satunya dengan analisis rasio. Analisis keuangan (financial analysis) merupakan penggunaan laporan keuangan untuk menganalisis posisi dan kinerja keuangan perusahaan saat ini maupun masa depan. Analisis rasio adalah analisis yangmembandingan antara satu 6
rekeningdengan rekening lainnya (Kementrian Koperasi Usaha Kecil dan Menengah,2010). Koperasi Pegawai Negeri (KPN) Eks Dinas Perkebunan Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan koperasi yang beranggotakan Pegawai Negeri Dinas Perkebunan Daerah Istimewa Yogyakarta.Koperasi ini mempunyai dua unit bidang usaha yaitu Unit Simpan Pinjam dan unit toko yang dinamakan Toko Trubus. Laporan keuangan koperasi ini terdiri dari Laporan Perhitungan Hasil Usaha, Neraca, dan Laporan Perubahan Kekayaan Bersih. Penelitian ini dilakukan dengan pemikiran bahwa belum adanya penelitian yang menilai prestasi Koperasi Pegawai Negeri Eks Dinas Perkebunan Daerah Istimewa Yogyakarta menggunakan rasio keuangan berlandaskan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor: 20/Per/M.KUKM/XI/2006. Sebagai gambaran bagaimana analisis kinerja keuangan dilakukan dari hasil perhitungan rasio, berikut ditampilkan bagan alur pikir sebagai kerangka pemikir. 7
Laporan Keuangan Koperasi (Periode tahun 2012-2014) : - Laporan Perhitungan Hasil Usaha - Neraca - Laporan Perubahan Kekayaan Bersih Alat Analisis : - Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor: 06/Per/M.KUKM/V/2006 dengan penyesuaian Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor: 20/Per/M.KUKM/XI/2008 - Rasio Likuiditas - Rasio Solvabilitas - Rasio Rentabilitas Hasil Analisis Kinerja Keuangan Koperasi 8