BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pendidikan nonformal dan formal. Salah satu layanan pendidikan bagi. dalam menghadapi kehidupan dalam bermasyarakat.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari seluruh pembahasan sebelumnya, maka kajian tentang pemberdayaan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data Badan Pusat Statistik, Penduduk buta aksara usia tahun

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN LANJUTAN

2015 DAMPAK HASIL BELAJAR PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA MASYARAKAT

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI. A. SIMPULAN Berdasarkan temuan dan hasil analisis data yang diperoleh dari kegiatan studi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dilakukan, maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

2 semestinya memberikan nilai lebih yang bisa digali untuk kesejahteraan masyarakat pesisir. Namun pada kenyataannya kekayaan sumber daya alam tersebu

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan model pelatihan yang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. kekeluargaan dalam masyarakat mengalami kemerosotan,baik di tingkat

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN KEPELOPORAN PEMUDA,

Ketentuan Pengajuan PKM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Nisa Fadilah, 2014 Peran Pelatih Pada Pelatihan Pra Purnabakti dalam Kemampuan Berwirausaha

KEBIJAKAN DAN KOORDINASI KEGIATAN DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN MASYARAKAT TAHUN 2015

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

PENGABDIAN bagi PELAKU USAHA. Di SEKITAR UNPAR

KISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. lalang 40 % ini dikategorikan kurang berperan, PKK berperan penting sebagai

Mengeluarkan uang dalam rangka membiayai proses pendidikan adalah investasi yang sangat menguntungkan dan dapat dinikmati selama-lamanya.

BAB I PENDAHULUAN. formal, yang bertujuan menyiapkan siswa dengan bekal ilmu pengetahuan agar

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nonformal merupakan jalur pendidikan di luar pendidikan

PERAN PENTING SAKA WIDYA BUDAYA BAKTI DALAM PENGEMBANGAN PROGRAM PAUD DAN PNFI

RANCANGAN PROGRAM RENCANA AKSI PENGEMBANGAN KBU PKBM MITRA MANDIRI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. di PKBM Permata Kecamatan Paguat Kabupaten Pohuwato. Peneliti bertindak

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. analisis data tentang pemberdayaan industri kecil gitar di desa Mancasan

PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 21 TAHUN 2009

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil dan pembahasan hasil penelitian bagian ini menjawab. kesimpulan sesuai dengan pertanyaan penelitian.

PERATURAN BERSAMA MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, MENTERI DALAM NEGERI DAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Kepala Sekolah, UKKS

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR 1 TAHUN 2007

BAB V KASIMPULAN DAN REKOMENDASI. diuraikan, selanjutnya pada bagian ini peneliti mencoba menyimpulkan secara

PROGRESS REPORT TAHUN ANGGARAN 2006

BAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah, pertanyaan penelitian, hipotesis dan definisi operasional yang

I. PENDAHULUAN. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan tujuan, isi, dan bahan

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

BAB I PENDAHULUAN. dan perubahan struktur ekonomi di dalam negeri. Menurut Undang Undang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Secara keseluruhan penelitian ini telah mencapai tujuan umum dan tujuan

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

2015, No Nomor 87 Tahun 2011, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5238); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2013 tentang Susu

BAB I PENDAHULUAN. sasaran pendidikan adalah warga masyarakat yang tidak pernah sekolah/ buta aksara,

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. besar dirumuskan kesimpulan penelitian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dan masyarakat baik pendidikan formal maupun non formal. Prioritas

G U B E R N U R L A M P U N G

BAB I PENDAHULUAN. Tetapi semuanya berbanding terbalik dengan kenyataan yang ada saat ini. Umumnya

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PROGRAM DALAM MENGATASI KETIMPANGAN TINGKAT PERKEMBANGAN KUBE

BAB V AKSI MEWUJUDKAN KEMBALI HARAPAN MASYARAKAT NELAYAN

BAB I PENDAHULUAN. lembaga atau individu untuk mencapai tujuan tertentu. Pendidikan merupakan

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Proses Program Pelatihan Keterampilan Hantaran di LKP Juherni

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DASAR GRATIS

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Warga masyarakat yang buta aksara merupakan penghambat utama baginya untuk bisa

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Keluarga Melalui Pelatihan Life Skills. Perencanaan penyelenggaraan pelatihan life skills di Desa Pasirhuni

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DASAR GRATIS

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN

LAPORAN Pengabdian Masyarakat

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. NOMOR: 28/Per/M.KUKM/VII/2007

BAB I PENDAHULUAN. tantangan yang lebih terbuka, sehingga sangat dibutuhkan kehadiran setiap

I. PENDAHULUAN. Desa Muara Uwai, Kecamatan Bangkinang Seberang mempunyai. karakteristik yang sebagian besar warga masyarakatnya bekerja sebagai

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan Ilmu Pengetahuan; Teknologi; dan Seni (IPTEKS), sehingga

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

173 Dampak Pendidikan Keaksaraan terhadap Tingkat Sosial Ekonomi Keluarga.Amelia Rizky Hartini, Sumarno., Hiryanto,.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dalam mengembangkan kreativitas generasi muda, peneliti dapat menarik

PANDUAN OPERASIONAL PENGEMBANGAN JEJARING USAHA KELEMBAGAAN PETANI

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya (lahir dan batin), baik oleh orang lain maupun oleh dirinya sendiri,

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia, dan merupakan hak bagi semua warga negara dalam

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP

KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 369 TAHUN 1993 TENTANG MADRASAH TSANAWIYAH BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

PEMBERDAYAAN KELOMPOK PKK MELALUI USAHA KERUPUK LIDAH BUAYA DI DESA KEMANTREN KECAMATAN JABUNG KABUPATEN MALANG

BAB I PENDAHULUAN. mengharuskan mampu melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang menjadi salah satu tempat dalam pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

INOVASI PENGOLAHAN LIMBAH TAHU GUNA MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT KAMPUNG SIDO BINANGUN KECAMATAN WAY SEPUTIH KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

I. PENDAHULUAN. karena pembelajarannya mengandung unsur-unsur ilmiah yang menekankan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Kursus dan Pelatihan merupakan dua satuan pendidikan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pembangunan nasional pada hakikatnya merupakan pembangunan manusia Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. semakin baiknya kualitas bangsa tersebut. Di Indonesia pendidikan sangat

ISSN : Volume 1 Nomor 2, Mei 2018

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA, IKLIMSEKOLAH, DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

KETUA PANITIA: TOTO SUPRIYANTO, S.T., M.T

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KERUPUK UDANG

KISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH

BAB I PENDAHULUAN. Undang No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan pada Pasal

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB 1 PENDAHULUAN. pengendalian diri, kepribadian kecerdasan akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 latar Belakang Masalah. Peningkatan mutu pendidikan tidak terlepas dari kualitas proses

Transkripsi:

123 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Peningkatan sumberdaya manuasia dapat dilaksanakan melalui pendidikan nonformal dan formal. Salah satu layanan pendidikan bagi peningkatan suberdaya manusia melalui pendidikan keaksaran keluarga. Penyelenggaraan program pendidikan keaksaraan keluarga bertujuan sebagai layanan pendidikan masyarakat yang membantu memberantas buta aksara dan peningkatan sumberdaya manusia yang unggul dan memiliki keahlian dalam menghadapi kehidupan dalam bermasyarakat. Berdasarkan hasil penelitian pada program Pendidikan Keaksaraan Desa Cihideung Kabupaten Bandung Barat dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Gambaran Penyelenggaraan Program Pendidikan Keaksaraan Keluarga(PKK) di Rumah Belajar Penyelenggaraan program pendidikan keaksaraan keluarga diawali dari berbagai tahapan-tahapan. Pelaksanaanya diawali dengan tahapan perencanaan yang meliputi rekruitment penyelenggara, identifikasi calon warga belajar, memotivasi calon warga belajar, pelaksanaan sosialisasi program dan evaluasi terhadap perencanaan program dalam merancang hasil dari tahapan perencanaan. Tahap pelaksanaan program diawali dengan pembuatan kurikulum, bahan ajar/materi pembelajaran, penyiapan sarana prasarana, narasumber,

124 pemilihan metode pembelajran dan menyiapkan media dalam menilai hasil pembelajaran. Tahapan evaluasi dilaksanakan pada evaluasi proses pembelajaran dan evaluasi terhadap pelaksanaan program. Evaluasi proses pembelajaran dialaksanakan berupa tes keberhasilan belajara yang dilaksanakan pertengahan pembelajran dan akhir dari proses pembelajaran. Tahapan tindak lanjut dilaksnakan sebgai upaya dalam pemeliharaan kebutaksaraan warga belajar yang dikemas dalam bentuk pendampingan bagi warga belajar dan peningkatan keterampilan bagi tutor keluarga serta bantuan dalam pemasaran hasil produksi. 2. Partisipasi Tutor Keluarga dalam Penyelenggaraan Program Pendidikan Keaksaraan Pada pelaksanaan program, adanya partisipasi yang diberikan oleh masyarakat sebagai tutor keluarga. Partispasi tutor keluarga pada pelaksanaan program pendidikan keaksaraan bentuknya berupa ide, tenaga, pikiran dan waktu. Partispasi tutor keluarga yaitu pada perencanaan dalam kaitannya dengan identifikasi adalah berpartisipasi dalam bentuk tenaga yaitu tutor membantu mengumpulkan data-data mngenai warga belajar. Selain itu tutor keluarga memotivasi para calon warga belajar untuk mengikuti program pendidikan keaksaraan keluarga. Pada proses pembelajaran, tutor keluarga berpartisipasi beupa tenaga, pikiran dan kreatifitas yaitu sebagai tutor atau pengajar dalam membelajarkan materi yang telah disiapkan kepada para warga belajarnya dalam keluarganya masing-masing. Pada penilaian hasil belajar, tutor keluarga membantu penyelenggara melaksanakan penilaian

125 yang berperan sebagai pendamping warga belajar dalam mengisi soal-soal tes yang telah dibuat oleh penyelenggara. Partisipasi tutor keluarga pada pelaksanaan pendampingan yakni tutor keluarga berperan serta menjadi pendamping dalam keluarga dan didampingi dalam peningkatan keterampilan yang dilaksanakan oleh penyelenggara program. Dalam kegiatan evaluasi program partisipasi tutor keluarga berupa pikiran yang menjelaskan mengenai permaslahan-permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan program serta memberikan masukan terhadap pelaksanaan program yang akan datang. 3. Pendampingan yang dilakukan oleh Penyelenggara bagi Tutor Keluarga pada Program Pendidikan Keaksaraan Keluarga (PKK) dalam pemberdayaan keluarga di Rumah Belajar Pelaksanaan pendampingan yang dilakukan oleh penyelenggara dilaksanakan pada warga belajar dan tutor keluarga. Pelaksanaan pendampingan diawali dengan adanya rekruitmen pendamping dari mahasiswa yaitu sebgai fasilitator yang membantu pendamping keluarga dalam menjaga keberaksaraan warga belajar. Selain itu penyelenggara merancang mengenai bentuk kegiatan yang akan diberikan berkaitan dengan peningkatan keterampilan pada tutor keluarga sebagai bekal keterampilan individu. Pendampingan yang dilaksanakan pada tutor keluarga berupa peningkata keterampilan pembuatan gelang tasbih. Pendampingan yang dilaksanakan terhadap warga belajar dan tutor keluarga dengan tujuan sebagai kegiatan dalam menjaga keberaksaraan warga belajar dan peningkatan keterampilan keluarga. Pendampingan sebagai suatu

126 strategi dalam pemberdayaan masyarakat, sangat berkaitan erat dengan perkembangan yang dirasakan oleh warga belajar dan tutor keluarga. Peningkatan yang diraskan oleh tutor keluarga dan warga belajar adalah peningkatan pada pendidikan, keterampilan dan ekonomi keluarga serta adanya penambahan pada belanja keluarga dari hasil penjualan produk pelatihan keterampilan pembuatan gelang tasbih. B. SARAN Berdasarkan pada hasil penelitian, analisis data yang diperoleh dari lapangan terhadap hasil penyelenggaraan, partisipasi dan pendampingan program Pendidikan Keaksaraan Keluarga (PKK) yang dilaksanakan oleh Rumah Belajar Desa Cihideung Parongpong dapat dikatakan sudah berjalan baik dengan hasil pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pelaksanaan program yaitu memberantas buta aksra, peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam pelatihan keterampilan produksi gelang tasbih. Akan tetapi dalam pelaksanaannya dan tindak lanjut program yang dilakukan masih kurang diperhatikan sehinngga masih perlu perbaikan dalam hal perencanaan dalam fasilitasi program yang akan dilaksanakan serta mitra usaha lebih matang lagi. Saran yang penulis ajukan diantaranya adalah : 1. Bagi pihak penyelenggara program, perlu adanya penyampaian materi mengena kewirausahaan pada pelaksanaan pendampingan dalam peningkatan keterampilan pada tutor keluarga, ini merupakan langkah awal supaya tutor keluarg dapat mengetahui gambaran dalam menganalisa pasar, perhitungan laba dan rugi secara matang dan strategi pemasaran

127 dalam upaya mengembangkan kreativitas dan usaha peserta pelatihan pada proses pendampingan program pendidikan keaksaraan keluarga. Selain itu, perlu adanya fasilitas yang memadai baik dari segi tempat, alat, bahan dan sumber belajar yang memadai dalam penyelenggaraan serta jalinan kemitraan yang lebih baik lagi dalam pemasaran produk hasil pelatihan keterampilan. 2. Bagi warga belajar, rajin-rajinlah belajar dirumah masing-masing walaupun hanya sedikit dari apa yang ada disekitar kita tanpa harus didampingi oleh pendamping maupun anggota keluarga, 3. Bagi tutor keluagra, dampingi warga belajar agar tidak menjadi buta aksara kembali serta tingkatkan kretivitas dalam menghasilkan produk yang lebih bagus lagi. 4. Bagi fasilitaator, pendampingan harus tetap difasilitasi dengan bentuk yang bervariasi agar tidak jenuh dalam pemeliharaan keberaksaraan bagi warga belajar, yang diharapkan dapat berdampak pada adanya rasa menyenangkan pada diri warga belajar dalam belajar. 5. Dilihat dari segi pemasaran, dalam upaya mengembangkan pemasaran hasil produksi gelang tasbih, penyelenggara dapat membuatkan sebuah wadah perkumpulan seperti koperasi maupun kelompok usaha bersama yang akan mewadahi barang hasil pelatihan tutor keluarga agar barang yang dihasilkan kualitasnya dapat terjaga serta berbeda dari yang lain dan memliki ciri khas tersendiri. Dengan adanya wadah produk dari hasil

128 pelatihan mampu ditampung dan tidak tergantung pada penjualan pasar maupun mitra dengan lembaga lain. 6. Hasil belajar program pendidikan keaksaraan keluarga sangat berpengaruh terhadap peningkatan pendidikan warga belajar dan tutor kelurga serta pendapatan keluarga. Namun, warga belajar akan buta aksara kembali serta penjualan produk dan pemasaran produk tersendat karena alasan tertentu. Maka dari itu, penyelenggara harus mampu mendampingi dan memfasilitasi agar warga belajar yang telah melek aksara tidak menjadi masyarakat yang buta aksara kembali. Selain itu tutor keluarga sebagai harus terus belajar dan semangat dalam upaya meningkatkan kreativitas produksinya sehingga bisa berinovasi dan dapat menghasilkan produk yang sangat bagus dalam hal bentuk maupun kemasan produksi. 7. Penelitian ini hanya meneliti mengenai partisipasi tutor keluarga pada penyelenggaraan program Pendidikan Keaksaraan Keluarga (PKK) dan proses pendampingan dalam kaitanya dengan pemberdayaan keluarga. Bagi peneliti selanjutnya yang mungkin melalukan penelitian ditempat yang sama, sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui seberapa besar efektivitas program pendidikan keaksaraan keluarga dalam pemberantasan buta aksara.