PERANAN DIALOG DALAM SISTEM PEMBELAJARAN JARAK JAUH. Titi Chandrawati 1 dan Suryo Prabowo 2

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia efektif adalah akibatnya atau pengaruhnya.

dari komunikasi massa dalam kehidupan masyarakat. Berikutnya pada Modul 5 dibahas materi tentang komunikasi personal. Di dalamnya secara mendetail

BAB I PENDAHULUAN. kabar, audio visual dan elektronik, tetapi juga sumber-sumber informasi lainnya

BELAJAR DI ERA DIGITAL: BAHASA INGGRIS BERBASIS LOKALITAS MELALUI MEDIA SOSIAL SEBAGAI LANGKAH ANTISIPATIF MENYONGSONG 0 KM JAWA

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Dengan pendidikan potensi diri yang dimiliki oleh seseorang akan

Penggunaan Modul, Kaset, dan Audiografis

BAB IV PERANCANGAN. IV.2 Perancangan Model Komunitas Belajar Learner-Centered

BAB III ANALISIS. Komunitas belajar dalam Tugas Akhir ini dapat didefinisikan melalui beberapa referensi yang telah dibahas pada Bab II.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Teknik Presentasi Informasi, meliputi ceramah/kuliah, konferensi/diskusi, media audiovisual, pembelajaran jarak jauh/kursus korespondensi, internet

BAB V STUDI KASUS. Pada bab ini dilakukan studi kasus untuk menerapkan model komunitas belajar learnercentered hasil perancangan pada bab IV.

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) di dunia secara. global dan kompetitif memerlukan generasi yang memiliki kemampuan

AKTIVITAS MAHASISWA YANG MEREGISTRASI MATA KULIAH KIMIA DASAR I DALAM TUTON ABSTRAK

PENINGKATAN KECAKAPAN BERPIKIR MELALUI IMPLEMENTASI PROBLEM BASED LEARNING PADA PEMBELAJARAN IPA

Belajar Dan Pembelajaran Metode Based Learning

PERAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING PADA KOMUNITAS ASEAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWA PADA MATAKULIAH PENGEMBANGAN BAHAN AJAR

PEMBELAJARAN KOOPERATIF

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAHAN AJAR Kompetensi Dasar Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) TOPIK-2: Proses Pembelajaran dalam PJJ

BAB I BAB 1 PENDAHULUAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran berbasis masalah (Problem-based Learning), adalah model

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN MENGHITUNG LUAS PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang sangat

BANTUAN BELAJAR BAGI MAHASISWA PERGURUAN TINGGI JARAK JAUH: PERSEPSI MAHASISWA YANG MEREGISTRASI MATAKULIAH KIMIA DASAR

JAUH PA D A P E R G U R UAN

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi (TI) yang semakin

MATERI PENGAYAAN BERBASIS ONLINE DI UNIVERSITAS TERBUKA. Bachria Fatwa Dini 1 dan Yumiati 2 dan

BAB I PENDAHULUAN. keaktifan siswa saat pembelajaran berlangsung. memahami materi pelajaran matematika hal ini dilihat dari hasil pengamatan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kesimpulan hasil studi dan pengembangan model konseling aktualisasi diri

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan pesat.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Rosenberg (dalam Surjono, 2009: 3), mendefinisikan e-learning sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Melakukan Pendampingan yang Efektif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar itu terjadi dalam diri seseorang, yang dipengaruhi oleh latar belakang,

Modul Pelatihan PENGEMBANGAN BAHAN BELAJAR KEMDIKBUD. Kegiatan Belajar 1. Pusat Teknologi Informasi & Komunikasi Pendidikan. IKA KURNIAWATI, M.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. model kecakapan hidup terintegrasi dengan nilai-nilai budaya lokal dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Herman S. Wattimena,2015

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN

IMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA.

RUANG LINGKUP TUTORIAL TATAP MUKA DAN PROGRAM PELATIHAN TUTOR TTM

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak hal. Dalam bidang pendidikan misalnya, kini banyak universitasuniversitas

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dan nantinya dapat menjadi salah satu jembatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi yang terjadi saat ini ditandai dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1984 (Katalog

BAB II KAJIAN TEORI. A. Lembar Keja Siswa (LKS) LKS merupakan materi ajar yang sudah dikemas sedemikian rupa

II. TINJAUAN PUSTAKA. dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Untuk

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN. Endang Mulyatiningsih

Pendahuluan. Implementasi Program Information Skills di Universitas Indonesia 1. Mohamad Aries 2

IMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENDIDIK DAN KEMANDIRIAN MAHASISWA.

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PERKULIAHAAN ALJABAR DAN TRIGONOMETRI

Problem-based learning (PBL) berbasis teknologi informasi (ICT)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Biologi berasal dari bahasa yunani, yaitu dari kata bios yang berarti

Satuan Acara Tutorial (SAT) No.1 : KOMPUTER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. berbangsa dan bernegara, karena pendidikan dapat mengembangkan kualitas sumber

EVALUASI PELAKSANAAN TUTORIAL TATAP MUKA MATAKULIAH MATEMATIKA PADA UPBJJ-UT SEMARANG

AKSESIBILITAS MAHASISWA PADA TUTORIAL ONLINE PROGRAM STUDI PERPUSTAKAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Menulis berkaitan erat dengan keterampilan mendengarkan, gagasan secara runtut. Menulis memiliki peranan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Global Monitoring report, (2012) yang dikeluarkan UNESCO menyatakan bahwa

METODE DAN JENIS PELATIHAN

BAB I PENDAHULUAN. E-Learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB IV PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian mengenai Implementasi Pendidikan Politik

MAKALAH DIGITAL LITERASI DAN MEDIA LITERASI

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini perkembangan teknologi dibidang komputer semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, fitur dan layanan teknologi komunikasi sudah demikian maju.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

fesejarah Teknisi Jardiknas Written by Administrator Wednesday, 10 January 2007

SATUAN ACARA TUTORIAL [ SAT ]

BAB III TINJAUAN PEDAGOGIK PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Geografi merupakan satu dari sekian banyak disiplin ilmu yang dipelajari,

PENGEMBANGAN RANCANGAN AKTIVITAS TUTORIAL

Metode Belajar di MEDIU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II. Pada umumnya belajar adalah suatu kegiatan mengumpulkan sejumlah. pengetahuan. Pengetahuan tersebut diperoleh dari seseorang yang lebih tahu

II. KAJIAN PUSTAKA. Efektivitas dalam bahasa Indonesia merujuk pada kata dasar efektif yang diartikan

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Biologi WAHYU SUDRAJAD A

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR CHECK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERTANYA PRODUKTIF MAHASISWA

1.2 Permasalahan 2. Tinjauan Pustaka

PENGEMBANGAN PERENCANAAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BAHASA DI SD BERBASIS BUDAYA LOKAL. Oleh Supartinah, M.Hum.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Pengembangan Model Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Web pada Perkuliahan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUHAN. dengan kualifikasi guru, dosen, pamong belajar, tutor, widya iswara, fasilitator

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI. Bab ini dimulai dengan sajian simpulan hasil penelitian. Selanjutnya, berdasarkan

VI. KESIMPULAN DAN SARAN. 6.1 Kesimpulan. bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. sikap mental siswa (Wiyanarti, 2010: 2). Kesadaran sejarah berkaitan dengan upaya

Hibah Pengembangan e-learning Universitas Gadjah Mada Pusat Inovasi dan Kajian Akademik (PIKA) Universitas Gadjah Mada

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR. Orang yang banyak pengetahuannya diidentifikasi sebagai orang yang banyak belajar,

Tipe A: pengembangan bahan ajar multimedia, dengan dana hibah sebesar Rp ,00 bagi 15 pemenang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam pembelajaran, berbagai masalah sering dialami oleh guru.

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI METODE DISKUSI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA DIAGRAM DI SMA NEGERI 5 KOTA TANGERANG SELATAN

TUTORIAL PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS TERBUKA

MEMPROMOSIKAN KEWARGANEGARAAN GLOBAL MELALUI PERTUKARAN ANTAR BUDAYA: TRAVEL BUDDIES PROYEK GUSYANTI

Tatyana Dumova Point Park University, USA. Kegunaan Kuis Online : Mengevaluasi Persepsi Mahasiswa

Transkripsi:

PERANAN DIALOG DALAM SISTEM PEMBELAJARAN JARAK JAUH Titi Chandrawati 1 dan Suryo Prabowo 2 tchandrawati@gmail.com, sprabowo@ecampus.ut.ac.id Abstrak Dialog dalam Sistem Pembelajaran Jarak Jauh (SPJJ) merupakan bentuk komunikasi antara pemelajar dan pembelajar yang dapat terjadi melalui berbagai cara. Seperti yang diuraikan oleh Moore & Kearsley (2012) bahwa kegiatan pembelajaran dalam pendidikan jarak jauh membutuhkan bantuan media dan pengelolaan secara khusus. Tujuan penulisan makalah ini, untuk memberikan kesadaran akan pentingnya aspek dialog dalam proses pembelajaran pada SPJJ sehingga dapat menentukan kecepatan penyerapan materi oleh pemelajar. Didasarkan atas disertasi mengenai peranan dialog dalam SPJJ yang diterapkan di Universitas Terbuka (UT), melalui pendekatan konseptual deskriptif, akan diuraikan tentang konsep SPJJ dan berbagai model dialog dalam SPJJ. Di akhir, rekomendasi untuk para perancang pembelajaran melalui SPJJ, agar dalam menyiapkan berbagai media dan sumber pembelajaran melalui SPJJ juga memunculkan format dialog dalam berbagai bentuk yang dapat dimanfaatkan pemelajar dan pembelajar. Kata Kunci: Konsep Dialog dalam SPJJ, Model Dialog dalam SPJJ, pemelajar, pembelajar A. PENDAHULUAN Sistem Pembelajaran Jarak Jauh (SPJJ) dalam prakteknya sudah lama dikenal dalam berbagai bentuk. Ada masyarakat yang tinggal di daerah pertanian, perkebunan, atau perternakan yang jauh dari perkotaan, dengan alasan jarak tempuh dan akses transportasi memilih SPJJ untuk menambah keterampilan atau menimba ilmu. Sebelum dijelaskan lebih lanjut tentang SPJJ, perlu diulas sedikit tentang proses belajar pada diri seseorang pemelajar. Dari berbagai ahli, bahwa belajar merupakan sebuah proses mental yang terjadi dalam diri seseorang sehingga pada akhirnya menimbulkan perubahan yang berbeda pada perilaku individu tersebut antara sebelum dan sesudah melampaui proses mental tersebut (Hamdayama, 2016, h. 28; Suprijanto, 2007, h.40). Sedangkan kata pembelajaran bermakna adanya proses interaksi yang terjadi antara seseorang yang belajar dengan sumber materi (bisa berupa guru atau tutor atau instruktur atau sumber non manusia). Dalam konteks SPJJ, orang yang belajar (pemelajar) dengan kondisi seperti telah diuraikan di atas berada jauh atau terpisah dengan sumber, sehingga proses interaksi diantara pemelajar dan sumber digantikan oleh media atau alat bantu pembelajaran. Pada prinsipnya pemelajar menerapkan belajar mandiri pada SPJJ. Praktek sederhana dari SPJJ adalah Home Schooling untuk pendidikan dasar dan menengah, yang mana pemelajar melakukan belajar mandiri dengan disertai modul atau sumber lainnya, dan juga disertai tutor sebagai instruktur atau fasilitator atau pendamping. Pada tingkatan pendidikan tinggi, Universitas Terbuka merupakan institusi yang menerapkan SPJJ. Di Indonesia, Universitas Terbuka (UT) mengembangkan modul sebagai sumber utama yang menggantikan fungsi dosen bagi mahasiswa, selain juga Universitas Terbuka Convention Center, 26 November 2016 247

mahasiswa dapat memanfaatkan media non cetak yang memuat materi pengayaan. Namun demikian, proses belajar yang harus dilalui oleh pemelajar di UT adalah dengan cara belajar mandiri. Oleh karena itu, untuk mendukung proses belajar mandiri mahasiswa, UT menyediakan berbagai layanan belajar yang membantu mahasiswa dalam menguasai materi. Salah satu layanan bantuan belajar mandiri mahasiswa UT adalah melalui Tutorial Online (Tuton) dan Tutorial Tatap Muka. Di kedua kegiatan inilah, terjadi interaksi dan komunikasi antara pemelajar dan pembelajar. Menurut Meier (2002, hal. 103), dalam pembelajaran pada diri setiap manusia memiliki empat unsur yaitu adanya tahap persiapan, penyampaian, latihan, dan penampilan hasil, dan pada setiap unsur tersebut terdapat komunikasi dan dialog yang pasti terjadi baik diantara sesama pemelajar atau mahasiswa maupun diantara mahasiswa dengan pembelajar (bisa tutor atau fasilitator atau instruktur atau dosen). Dengan demikian, komunikasi atau secara lebih spesifik dialog, merupakan hal yang tidak bisa diabaikan dalam sebuah proses pembelajaran bagaimanapun model pembelajaran tersebut berlangsung. Dalam badan makalah ini akan diuraikan lebih detil tentang konsep dialog dan kebutuhan dialog dalam pembelajaran yang menggunakan SPJJ seperti di UT, serta berbagai model dialog yang sesuai untuk diterapkan di UT. Uraian tentang pentingnya dialog dalam SPJJ dimaksudkan agar UT dapat mengembangkan layanan bantuan belajar yang mengedepankan dialog sebagai salah satu aspek yang dapat merekatkan pemahaman mahasiswa terhadap materi yang pada akhirnya mahasiswa mendapatkan keberhasilan dalam belajarnya. B. POSISI DIALOG DALAM PEMBELAJARAN JARAK JAUH Secara natural, setiap manusia sebagai makhluk sosial mempunyai kebutuhan untuk saling berinteraksi, saling berkomunikasi. Bentuk mendasar dari komunikasi singkat bisa berupa dialog. Pemahaman umum tentang dialog adalah sebuah percakapan yang terjadi diantara dua orang atau lebih untuk saling memahami dan menerima hal-hal yang dipercakapkan. Sedangkan Freire (2000, h.88), mengartikan dialog sebagai bentuk pertemuan antara sesama manusia melalui dunia untuk menamai dunia. Dalam konteks pembelajaran, proses dialogis oleh Freire tersebut melibatkan 2 orang atau lebih untuk mengamati dunia, sehingga tugas pendidik adalah menghadapkan pemelajar atau peserta didik untuk melihat dunia melalui pertanyaan-pertanyaan. Sedangkan menurut kamus online Oxford, dialog sebagai kata benda, berarti sebuah percakapan antara 2 orang atau lebih seperti halnya sebuah fitur pada buku, sandiwara atau film, sedngkan sebagai kata kerja, dialog mengambil bagian dalam sebuah percakapan atau diskusi dalam menyelesaikan masalah. Lebih lanjut, Chandrawati (2015) menyatakan bahwa dialog dapat berfungsi sebagai cara untuk memperoleh berbagai perspektif bagi siswa untuk menyelidiki aspekaspek penting dari pemahaman pendidikan dengan kehidupan mereka sendiri, yang keduanya dapat memiliki pengaruh besar pada penciptaan sebuah pengertian. Tujuan ini dapat tercapai apabila diantara para siswa berusaha untuk saling memahami ide-ide mereka dalam rangka membantu mereka dalam memberikan nama pada dunia mereka. Universitas Terbuka Convention Center, 26 November 2016 248

Terdapat sejumlah kelebihan dari proses dialog dalam pembelajaran, seperti mengembangkan keterampilan berpikir kritis pada peserta didik, membangun pemahaman dan belajar tentang kalimat perkataan mereka sendiri dan kalimat perkataan teman-teman lainnya. Selain itu, dialog juga membuat proses belajar mempunyai keterkaitan, pandangan tentang mengajar menjadi mempunyai keterkaitan pula, seperti halnya proses membangun sebuah hubungan yang membutuhkan dialog. Lebih lanjut, dialog juga dapat menjadikan usaha pendidikan menjadi bermakna dalam rangka melayani kebutuhan banyak orang seperti kebutuhan individu, interpersonal dan organisasi, pada saat proses bekerja menuju efektivitas fungsi organisasi dan masyarakat serta kesejahteraan, dan untuk manusia sebagai individu global (Chandrawati, 2015). Sementara itu, Moore (2006) juga menguatkan peran dialog dalam perspektif pembelajaran jarak jauh. Dikatakannya bahwa dialog merupakan faktor utama untuk memahami proses pembelajaran yang terjadi pada pendidikan jarak jauh. Namun demikian dalam beberapa kasus, nampaknya proses pembelajaran pada SPJJ lebih condong menggunakan monolog karena pertimbangan efisiensi apabila SPJJ dipraktekkan sebagai pendidikan massal (Levine & Sun dalam Chandrawati, 2015). Namun, dimungkinkan untuk bentuk-bentuk yang lebih dialogis dalam interaksi dengan SPJJ, seperti Garrison dan Archer (2007, dalam Chandrawati, 2015) tegaskan bahwa dengan menggunakan interaksi tertulis melalui surat, e-mail, tutorial, telephone, dan program internet, dimungkinkan terpeliharanya dialog antara komunitas yang sedang belajar dalam SPJJ. Sementara Freire (2000, dalam Chandrawati, 2015) menyatakan bahwa dialog memberikan pembelajaran yang bermakna dan produktif melalui pendalaman atau perhatian kepada orang lain, melalui hormat, dengan menciptakan dan bekerja di lingkungan belajar yang aman, dan memungkinkan pengembangan bentuk dari keterlibatan kritis. Terdapat beberapa bukti yang menandai bahwa peranan dialog dalam SPJJ cukup signifikan. Seperti yang diutarakan oleh Moore (2007, dalam Chandrawati, 2015) bahwa dialog dalam SPJJ dapat meningkatkan interaksi dalam proses pembelajaran dan menjembatani jarak yang dihadapi peserta didik untuk mengakses materi. Caspi dan Gorsky (2006, dalam Chandrawati, 2015) juga menguraikan tentang keunggulan dialog sebagai hasil dari kategorisasi seluruh kegiatan belajar yang diaktifkan melalui beberapa struktur dan sumber manusia yang diciptakan oleh peserta didik. Selain itu, pemahaman peranan dan nilai dialog antara para peserta didik dan para pengajar juga dapat menjadi kunci penting dalam memahami proses pembelajaran dalam SPJJ (Moore, 2006, dalam Chandrawati, 2015) Oleh karena melihat peran dialog dalam SPJJ, maka beberapa ahli memberikan rekomendasi agar aspek dialog dalam SPJJ dianggap sebagai aspek penting dan terus dikembangkan. Seperti saran dari Moore (2007, Holmberg, 2007, dan Garrison dan Archer, 2007) dalam Chandrawati, 2015) yang masing-masing mengusulkan (1) dialog seyogyanya dijadikan bagian dari transaksional jarak dalam SPJJ, (2) dialog sebagai interaksi atau teori komunikasi, dan (3) dialog sebagai sebuah komunitas belajar. Hal ini diperkuat oleh pernyataan Moore dan Kearsley (2005, dalam Chandrawati, 2015) bahwa sifat kompleks dari dialog berkembang sejalan dengan perkembangan dan pertumbuhan Universitas Terbuka Convention Center, 26 November 2016 249

yang signifikan dari pendidikan jarak jauh menjadi maju yang awalnya dari studi korespondensi tradisional sampai kepada penggunaan teknologi pendidikan digital. C. MODEL-MODEL DIALOG DALAM SPJJ Karena penerapan SPJJ oleh UT, maka ada beberapa pola pembelajaran yang berlangsung di UT. Seluruh mahasiswa UT wajib memiliki bahan ajar cetak atau modul sebagai bahan belajar mandiri mereka, ditambah bahan ajar non cetak yang memuat materi pengayaan (tidak semua mata kuliah). Selain itu, UT juga menyediakan layanan bantuan belajar berupa tutorial tatap muka dan tutorial online. Menurut Belawati (2005), kegiatan tutorial dibutuhkan oleh mahasiswa UT karena faktor budaya dan latar belakang pendidikan mereka yang diperkirakan membutuhkan bimbingan dari tutor atau instruktur. Terdapat dua bentuk tutorial yaitu tutorial tatap muka dan tutorial online. Tutorial online yang berbasiskan internet, memiliki kelebihan bagi mahasiswa yang tidak dapat datang berkumpul pada kegiatan tutorial tatap muka. Mahasiswa dapat mengatur waktu mereka sendiri dan dimana saja sepanjang ada koneksi internet. Di bawah ini akan diuraikan beberapa model dialog yang mendapat perhatian dan dibahas oleh para pakar dalam bidang SPJJ. 1. Model dialog dalam pendidikan jarak jauh oleh Caspi dan Gorsky Dialog merupakan pusat dari pembelajaran dalam konteks pendidikan jarak jauh. Dialog dapat berupa dialog intrapersonal dan interpersonal (Gorsky dkk, 2004; Caspi dan Gorsky, 2006). Dialog intrapersonal digunakan saat peserta didik menggunakan proses mental mereka untuk terlibat dalam pembelajaran. Hal ini terjadi seperti ketika mahasiswa sedang belajar mandiri membaca modul, menggunakan bahan belajar non cetak sebagai pengayaan bisa berupa mendengarkan kaset audio, atau melihat tayangan video pendidikan, atau mengerjakan latihan. Bentuk dialog intrapersonal berupa praktek reflektif. Dalam konteks UT, tutor mempunyai tantangan untuk membantu mahasiswa agar memahami praktek reflektif. Selanjutnya dialog interpersonal yang terjadi antara mahasiswa dengan tutor dapat berfungsi sebagai bentuk sosialisasi dan untuk mempelajari subyek. Dengan kata lain, dialog dapat berfungsi sebagai praktek reflektif kolaboratif. Kegiatan mempertanyakan, debat dan berpikir ulang merupakan kegiatan yang penting untuk proses dialog. Kegiatan tersebut dapat mendorong tutor dan mahasiswa untuk merubah cara pandang mereka dan juga orang lain dalam konteks dunia mereka hidup bekerja dan tinggal di masa depan. Sehingga pendekatan dialog yang dikemukakan oleh Caspi dan Gorsky tersebut dapat diintegrasikan pada saat mengembangkan bahan belajar serta saat mempersiapkan interaksi pedagogis seperti halnya dalam tutorial. 2. Model dialog dalam pendidikan jarak jauh menurut Moore Menurut Moore, dengan teori jarak transaksional, dialog merupakan bentuk tertentu lainnya dari interaksi interpersonal. Dalam sebuah dialog, masing-masing pihak adalah pendengar yang baik dan aktif. Dengan tidak adanya dialog, maka jarak transaksional menjadi tinggi sehingga mengakibatkan peserta didik dan instruktur Universitas Terbuka Convention Center, 26 November 2016 250

terpisah. Dalam pembelajaran berbasis web terdapat dialog dalam struktur yang sederhana, sehingga tingkat jarak transaksional relatif rendah. Moore menegaskan bahwa tingkatan dialog dan tingkatan struktur dapat bervariasi dari 1 mata kuliah ke mata kuliah lainnya. Semua itu tergantung dari sudut pandang instruktur dalam menentukan dialog, serta kapasitas peserta didik saat melibatkan diri dalam sebuah dialog dan juga karakteristik dari materi yang dibicarakan. 3. Model dialog dalam pendidikan jarak jauh menurut Holmberg Istilah yang diberikan Holmberg untuk dialog dalam SPJJ adalah percakapan didaktik terbimbing. Instruktur berperan dalam memfasilitasi proses belajar diantara peserta didik. Percakapan-percakapan dalam kegiatan belajar dimaksudkan untuk mengatasi penyebaran informasi searah. Peserta didik harus diperlakukan sebagai sejawat mitra yang berpengetahuan, berpengalaman, dan memiliki kapasitas yang baik sehingga dapat berkontribusi pada suasana komunikasi sebenarnya. Pada pendekatan ini, digambarkan dialog seperti arus lalu lintas dua arah, dan aspek empati sudah termasuk di dalam pendekatan dialog ini yang dapat diterapkan oleh peserta didik dan instrukturnya dalam pendidikan jarak jauh. D. TANTANGAN PENGGUNAAN PENDEKATAN DIALOG DALAM SPJJ Dalam penelitiannya tentang dialog dalam kegiatan tutorial online pada Program PAUD UT, Chandrawati (2015) menemukan beberapa hal terkait prospek pendekatan dialog yang dapat bermakna terutama bagi mahasiswa dalam proses belajar mereka, dan dirangkum dalam uraian berikut ini. (1) mahasiswa PAUD mempunyai sikap yang positif akan adanya pendekatan dialog dan yakin dengan dialog dapat membantu proses belajar mandiri mereka, (2) beberapa dari mahasiswa PAUD mengaku dengan pendekatan dialog membantu mereka menjadi guru TK yang lebih baik, (3) mahasiswa dan tutor sama-sama antusias untuk mempelajari lebih dalam tentang penggunaan pendekatan dialog dan mempraktekkannya dalam kegiatan tutorial. Dari hasil penelitian di atas, terdapat sejumlah tantangan untuk menggunakan pendekatan dialog dalam konteks SPJJ seperti halnya di UT. Jumlah mahasiswa UT, khususnya mahasiswa PAUD sangat besar. Selain itu, keberadaan mahasiswa yang satu dengan yang lain bisa sangat berjauhan dan belum memiliki akses yang memadai. Hal ini menyulitkan untuk diberikannya pelatihan dalam satu waktu yang sama. Sehingga alternatif penanganannya membutuhkan kesabaran dan tindakan yang berulang secara bertahap. Yang terpenting adalah dibutuhkannya komitmen jangka panjang dari para pengelola dan fasilitator. Tantangan yang lain yang dihadapi UT adalah upaya untuk memicu mahasiswa UT agar berpartisipasi dalam tutorial online yang berbasis dialog. Karena dibutuhkan internet untuk dapat mengikuti tutorial online, maka yang harus menjadi perhatian adalah kualitas dan pemerataan sambungan internet yang ada. Untuk kasus di Indonesia, jaringan internet belum merata tersambung di seluruh Propinsi dengan kualitas yang baik sehingga bisa menjadi tantangan tersendiri untuk institusi SPJJ seperti UT dalam menyelenggarakan kegiatan tutorial online. Hal lain yang menjadi tantangan UT agar Universitas Terbuka Convention Center, 26 November 2016 251

pendekatan dialog pada tutorial online dapat berlangsung dengan baik adalah keterampilan para mahasiswa UT dalam hal mengoperasikan komputer serta kepemilikan komputer yang belum merata. Menurut Chandrawati (2015), mahasiswa program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang mengikuti tutorial online belum memiliki kesadaran mengenai manfaat dari pendekatan dialog. Bahwa dialog bukan sekedar bercakap-cakap antara mahasiswa dengan tutor semata, atau menjawab pertanyaan yang diberikan tutor, tetapi mahasiswa mengabaikan proses interaksi dengan mahasiswa lain misalnya dalam forum diskusi online bahkan mahasiswa belum memanfaatkan kesempatan untuk mendapatkan konseling akademik dari tutor. Dari temuan tersebut, nampaknya akan membutuhkan banyak waktu dan upaya yang komprehensif untuk mengakrabkan konsep pendekatan dialog kepada mahasiswa dan tutor, serta bagaimana pendekatan dialog tersebut dapat diterapkan dalam kegiatan tutorial tatap muka dan tutorial online. Hal ini disebabkan karena mahasiwa dan tutor sudah terbiasa dengan pendekatan belajar menghafal. Tantangan lainnya menurut Chandrawati (2015) adalah terkait dengan kemampuan menulis mahasiswa. Banyak dari mahasiswa mengalami kesulitan dalam menuangkan buah pikiran mereka dalam bentuk tulisan dalam forum tutorial online, sehingga disarankan untuk fokus mengembangkan pendekatan dialog pada tutorial tatap muka ketimbang pada tutorial online. Dari uraian praktek pemanfaatan pendekatan dialog pada kegiatan tutorial online yang dilakukan oleh UT sebagai institusi yang menerapkan SPJJ, nampaknya ada beberapa aspek yang perlu disiapkan agar penerapan pendekatan dialog pada SPJJ berhasil yaitu keterampilan yang dibutuhkan peserta didik dan instruktur atau tutor terkait dengan kemampuan menulis, meyampaikan buah pikiran, dan keterampilan yang menyangkut pemngoperasian perangkat keras jika tutorial online. Selain itu, kemampuan yang diperlukan agar pendekatan dialog berhasil dilaksanakan adalah pemahaman antara peserta didik dan nara sumber tentang konsep dialog itu sendiri yang harus bagus dan mendalam. E. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Dialog merupakan pendekatan yang spesifik dalam berinteraksi dalam sebuah kelompok. Dialog berbeda dengan kegiatan berdebat atau diskusi sederhana. Dibutuhkan kriteria tertentu untuk mengidentifikasi kegiatan dialog khususnya untuk SPJJ. Pendekatan dialog yang digunakan dalam SPJJ dikembangkan berdasarkan teori konstruktivis sosial, sehingga sangat baik kombinasi antara pendekatan dialog di dalam kegiatan tutorial online. Praktek pendekatan dialog pada kegiatan tutorial online yang dilakukan UT memberitahukan bahwa peserta didik dan instruktur atau tutor butuh untuk memahami benar tentang konsep dialog. Ada beberapa keterampilan yang harus terus diasah seperti keterampilan menulis, dan keterampilan mengoperasikan komputer. Dialog, sebagai sebuah pendekatan belajar yang nampaknya adalah hal yang remeh, ternyata memiliki kekuatan untuk keberhasilan proses belajar khususnya dalam konteks SPJJ. Oleh sebab itu, pembelajar perlu mengeksplorasi lebih dalam penerapan Universitas Terbuka Convention Center, 26 November 2016 252

dialog sebagai sebuah pendekatan dalam berbagai bentuk pembelajaran terutama yang menerapkan SPJJ. DAFTAR PUSTAKA Chandrawati, T. (2015), Understanding Dialogue in Distance Education: A Case Study in the Indonesian Open University, Disertasi, SFU, Vancouver Hamdayama, Jumanta. (2016). Metodologi pengajaran. Bandung: Bumi Aksara, Kaifa. Meier, D. (2002). The Accelerated learning handbook. Terjemahan oleh Rahmani Astuti. Suprijanto. (2007). Pendidikan Orang Dewasa: Dari Teori Hingga Aplikasi. Jakarta: Bumi Aksara. Universitas Terbuka Convention Center, 26 November 2016 253