BAB I PENDAHULUAN. dua tim dengan 5 pemain pertim. Tujuannya adalah mendapatkan nilai (skor)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Permainan bola voli merupakan salah satu cabang olahraga yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum pendidikan jasmani. Upaya meningkatkan keterampilan bermain

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Dimana

BAB I PENDAHULUAN. Seirama dengan kemajuan ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

BAB I PENDAHULUAN. sehingga peserta didik dapat mengalami perubahan yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang mempunyai tugas untuk

BAB I PENDAHULUAN. didik, sehingga peserta didik dapat mengalami perubahan yang diinginkan.

BAB I PENDAHULUAN. sangat mempengaruhi perkembangan pendidikan, terutama dinegara-negara yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) belakangan ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bola basket merupakan salah satu permainan bola besar yang terdapat

BAB I PENDAHULUAN. baik. Pendidikan berintikan interaksi antara pendidik dengan peserta didik dalam upaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan wadah pendidikan formal mempunyai tugas untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah sebagai wadah pendidikan formal mempunyai tugas pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. dalam mata pelajaran pendidikan jasmani. Permainan ini sangat sangat popular

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan (IPTEK) belakangan ini sangat. mempengaruhi pendidikan, terutama di negara-negara yang sudah maju.

BAB I PENDAHULUAN. olahraga bola basket telah dipertandingkan pada PON I di kota Solo.

BAB I PENDAHULUAN. SMU/SMA juga sampai tingkat Perguruan Tinggi. Serta turnamen bola basket

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup. Pendidikan jasmani

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Materi: Konsep Dasar Pendekatan Taktik dalam Permainan Sepakbola. Pembelajaran Pendidikan Jasmani di sekolah masih cenderung dilaksanakan dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha dasar untuk menyiapkan peserta didik melalui

BAB I PENDAHULUAN. yang dimiliki tersebut. Apabila tidak dikembangkan, maka akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usaha pencapaian tujuan proses pembelajaran, perlu diciptakannya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. James Naismith. Dalam pelaksanaannya setiap regu dituntut untuk melaksanakan

PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya peningkatan kualitas sekolah, tenaga kependidikan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dianggap belum memenuhi tujuan utama pembelajaran. Tujuan utama pembelajaran dalam pendidikan jasmani tidak hanya untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. berolahraga yang dilakukan secara sistematis, terarah dan terencana, pembekalan

BAB I PENDAHULUAN. melainkan hanya menggunakan talk and chalk (berbicara dan kapur tulis), sementara

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pembinaan olahraga di Indonesia diarahkan untuk. meningkatkan kesegaran jasmani dan kesehatan seluruh masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola adalah suatu olahraga yang tidak asing lagi ditelinga kita.

BAB I PENDAHULUAN. namun guru tersebut tidak mengarahkan siswa untuk merapikan kembali posisi

PERBANDINGAN HASIL TEMBAKAN ANTARA DRIBBLE JUMP SHOOT DENGAN PASSING JUMP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

2016 PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERMAIN SEPAK TAKRAW PADA SISWA SMP NEGERI 1 CONGGENG

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah. Sekolah adalah salah satu lembaga formal dalam sistem pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani dan kesehatan pada hakikatnya adalah proses pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Nuritia Septiantry, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Jasmani merupakan proses pendidikan artinya bahwa melalui

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kebutuhan manusia sampai kapanpun dan

BAB I PENDAHULUAN. Apriandi Mauliate Mangaratua Sinaga,2014. Konstruksi Tes Ball Handling Dalam Cabang Olahraga Bola Basket

BAB I PENDAHULUAN. fungsi antara pengembangan aspek: (a) organik, (b) neuro moscular,(c)

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sekolah maupun luar lingkungan sekolah. mulai anak-anak (pemula) hingga dewasa (profesional/atlet).

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi pada jaman modern sekarang ini membuat

BAB I PENDAHULUAN. terus menerus manusia untuk mengulangi masalah-masalah yang di hadapi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Proses belajar pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. usaha penciptaan lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar.

BAB I PENDAHULUAN. bola basket juga mengalami perubahan-perubahan yang semakin kompleks.

BAB I PENDAHULUAN. jasmani dan rohani yang sehat, sehingga mampu melaksanakan tugas untuk. kepentingan sendiri maupun bagi kepentingan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani adalah sejumlah aktivitas jasmani manusiawi yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat disetiap kegiatan-kegiatan olahraga. Secara umum pembinaan olahraga di Indonesia diarahkan untuk

I. PENDAHULUAN. banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Permainan bola basket memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAKBOLA DENGAN PENERAPAN VARIASI MENGAJAR PADA SISWA/I KELAS VIII SMP KARTIKA 1 2 MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. masalah smpai masalah tersebut dapat di pecahkan dengan baik. Untuk dapat. bermutu tinggi dan mampu berkompetensi secara global.

BAB I PENDAHULUAN. lawan dan berusaha memasukan bola ke dalam jaring atau gawang lawan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam uasaha pencapaian tujuan pembelajaran perlu diciptakan adanya

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan olahraga Nasional, seperti tercantum dalam Undang Undang

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia pendidikan di Indonesia, bukan mustahil pendidikan di Indonesia akan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

I. PENDAHULUAN. berkualitas adalah melalui pendidikan. Pendidikan adalah upaya yang. negara. Pada negara-negara yang baru berkembang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. membawa nama bangsa ke dunia internasional menjadi baik. Mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Media pembelajaran merupakan alat bantu yang berfungsi untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH METODE KOOPERATIF DAN KOMANDO TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR BERMAIN SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Shooting adalah salah satu gerakan melempar atau menembak bola kearah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

materi dan kebutuhan pembelajaran yang akan disampaikan.

BAB I PENDAHULUAN. dan olahraga perlu terus dilakukan untuk itu pembentukan sikap dan

BAB I PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah passing, dribbling, controlling, dan shooting. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dijadikan sebagai sarana atau media untuk berekreasi, mata pencaharian, pendidikan, kesehatan,

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengelola pelajaran itu sendiri. Hal tersebut bisa dipahami karena

I. TINJAUAN PUSTAKA. bukanlah hanya sekedar versi yang lebih kecil dari orang dewasa. Anak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya yang bermain bulutangkis baik di ruangan tertutup (indoor)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Kualitas kehidupan bangsa ditentukan oleh faktor pendidikan. Pendididian

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara memasukkan bola ke dalam keranjang (basket) lawan dan

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan aspek fisik, psikomotor, kognitif, dan afektif secara total.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan wadah untuk atau tempat menimba ilmu pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan pada umumnya. Pendidikan jasmani merupakan usaha untuk. Pendidikan jasmani berperan sebagai sarana pembinaan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan terasa kurang lengkap jika tidak ada pendidikan jasmani.

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR CHEST PASS

BAB 1 PENDAHULUAN. cukup digemari dan diminati serta seringkali dipertandingkan antar kelas maupun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Satryandi Ahmad Fauzi, 2013

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Batudaa pada permainan bola

SKRIPSI. Disusun oleh : SURYADI NIM

BAB I PENDAHULUAN. misalnya dengan jalan memilih metode mengajar yang baik dan benar. Metode

BAB I PENDAHULUAN. seorang anggota Sekolah Pelatihan YMCA di Springfield, Massachusset. Bola

FAJAR MUGO RAHARJO,S.Pd, M.Pd Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi STOK Bina Guna Medan ABSTRAK

SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN KUALITAS PENULISAN KARYA ILMIAH STOK BINA GUNA, SABTU 16 SEPTEMBER 2017 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Wissel (1996: 3) mengemukakan: Permainan bola basket dimainkan oleh dua tim dengan 5 pemain pertim. Tujuannya adalah mendapatkan nilai (skor) dengan memasukkan bola ke keranjang dan mencegah tim lain melakukan hal serupa. Bola basket berbentuk bulat bundar (spherical) dan berwarna oranye. Keliling bola basket untuk laki-laki adalah maksimum 30 inci dan minimum 29,5 inci, sedangkan untuk wanita maksimum adalah 29 inci dan minimum 28,5 inci. Papan ring (backboard) berbentuk persegi panjang dengan permukaan datar, berukuran horisontal 6 kaki dan vertikal 3,5 kaki atau 4 kaki. Suatu kotak persegi panjang berukuran 24 inci horisontal dan 18 inci vertikal diletakkan di belakang ring dengan sejajar dengan ring dengan garis bawahnya sejajar dengan ring. Tiap keranjang berdiameter 18 inci dan dengan sisi permukaan 10 kaki di atas lantai dan sisi dalam terdekat berjarak 6 kaki dari papan ring. Dalam pembelajaran pendidikan jasmani, bola basket merupakan pembelajaran yang sangat digemari oleh siswa khususnya siswa laki-laki. Tetapi permasalahan yang sering timbul adalah bahwa siswa hanya sekedar bermain dalam bola basket Mereka kurang memperhatikan penguasaan dalam teknik dasar bermain bola basket seperti dribbling (menggiring) bola, passing dan menghentikan bola. Ini terbukti dari observasi awal yang dilakukan oleh peneliti di SMA Negeri 1 Perbaungan pada bulan September 2012. Akan tetapi kalau di tinjau dari beberapa alat yang tersedia di sekolah khususnya bola basket hanya ada 1

2 2 buah bola yang dimiliki sekolah tersebut. Dari observasi yang di lakukan dalam permainan bola basket banyak siswa yang masih belum menguasai teknik dribbling bola, khususnya dribbling dengan tangan kanan dan kiri. Hal ini perlu diperbaiki agar hasil belajar siswa dapat lebih ditingkatkan. Dribbling bola merupakan salah satu teknik dasar bermain bola basket yang memiliki konstribusi besar dalam permainan bola basket, maka perlu diajarkan kepada siswa sekolah. Melakukan dribbling dengan baik bukan merupakan hal yang mudah. Bagi siswa pemula sering kali dalam melakukan dribbling tidak sempurna, bahkan tidak menutup kemungkinan bolanya lari dari penguasaan. Kesalahan-kesalahan yang sering terjadi saat melakukan dribbling, salah satu faktor penyebabnya adalah belum menguasai materi teknik dribbling bola dengan benar. Agar para siswa dapat menguasai materi teknik dribbling bola dengan benar dibutuhkan cara belajar yang baik. Dalam pelaksanaan pembelajaran dribbling (menggiring) dalam permainan sepak bola perlu diterapkan cara belajar yang tepat agar diperoleh kemampuan menggiring dengan baik. Pada pelaksanaannya siswa sebelumnya harus menguasai salah satu teknik dribbling, yaitu dribbling dengan tangan kanan maupun tangan kiri. Setelah siswa melakukannya, peneliti melakukan evaluasi proses menggunakan media audio visual berupa tayangan film (video). Hal ini dapat mendorong siswa dalam memecahkan segala persoalan yang ada didalam melakukan dribbling dengan tangan kanan dan kiri. Permasalahan tersebut pada dasarnya adalah bagaimana menerapkan keterampilan teknik menggiring dalam suatu permainan atau pertandingan yang sesungguhnya. Dengan demikian siswa dapat memahami keterkaitan antara keterampilan teknik dengan taktik permainan atau pertandingan

3 yang sebenarnya. Dengan diterapkannya evaluasi proses menggunakan media audio visual pada pembelajaran dribbling dalam permainan bola basket diharapkan mampu memecahkan permasalahan yang selama ini terlihat di lapangan khususnya di SMA Negeri 1 Perbaungan. Permasalahan yang ditemukan peneliti setelah dilakukan observasi awal dan melihat nilai hasil belajar siswa pada sub kompetensi penguasaan teknik dasar menggiring dengan tangan kanan pada permainan bola basket, diperoleh bahwa dari XI IPA Unggulan yang berjumlah 44 siswa (100%) yang bisa melakukan menggiring bola dengan tangan kanan dengan baik hanya 14 orang (31,81 %). Dan selebihnya yang masih belum dapat melakukan menggiring bola dengan tangan kanan dengan baik. Hasil yang diperoleh ini sangat rendah sehingga peneliti berusaha untuk memperbaiki permasalahan yang ditemukan di kelas ini. Kesalahan yang sering terjadi antara lain dribbling dengan tangan kanan dan kiri yang dilakukan siswa terlalu kuat dalam mendorong bola sehingga bola jauh dari jangkauan, penguasaan bola yang tidak sempurna, posisi kaki yang tidak benar, sikap dan keseimbangan badan dalam menggiring bola yang masih belum tepat. Kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Perbaungan ini setelah diobservasi oleh peneliti ternyata disebabkan oleh siswa yang belum menguasai materi dribbling dengan tangan kanan secara benar. Selain permasalahan di atas, peneliti juga menemukan bahwa konsep belajar mengajar yang di terapkan oleh guru pendidikan jasmani yang monoton. Guru tidak pernah melakukan evaluasi proses terhadap kegiatan belajar yang sudah dilakukan oleh siswa. Seperti yang diungkapkan Zainal Arifin (2011:34) evaluasi proses adalah suatu proses banyak menentukan keberhasilan kurikulum.

4 Hal ini disebabkan konsistensi waktu yang terbagi tidak sesuai dengan terapan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), jumlah siswa yang banyak juga mempengaruhi waktu untuk guru melakukan evaluasi proses. Dalam pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah, khususnya dalam materi bola basket yaitu menggiring bola, guru cenderung melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan teknis dalam mengajarkan suatu cabang olahraga. Artinya, guru masih menitik beratkan pada penguasaan teknik kecabangan yang menimbulkan proses pembelajaran yang monoton bagi siswa dan kurang mementingkan kemampuan pemahaman siswa terhadap hakekat pendidikan jasmani itu sendiri. Penerapan pendekatan teknis akan menyulitkan siswa dalam memahami makna permainan dalam suatu cabang olahraga dampaknya siswa tidak tertarik pada proses pembelajaran. Suasana yang kurang menyenangkan dan menggembirakan tersebut akan membuat siswa kurang termotivasi dalam mengikuti pelajaran pendidikan jasmani di sekolah atau di luar sekolah. Guru pendidikan jasmani perlu memberikan perhatian atau merespon gejala ini, tidak mengangap hal ini sebagai hal biasa. Apalagi hal ini dibiarkan berlarut-larut dikhawatirkan akan menurunkan hasil belajar siswa secara umum. Perlu dicari solusi yang tepat dalam masalah ini, agar siswa lebih tertarik dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani, terutama pada materi bola basket. Dalam hal ini salah satu alternatif yang dilakukan dalam memecahkan masalah tersebut adalah dengan melakukan evaluasi proses menggunakan media audio visual dalam mengajarkan materi bola basket.

5 Dengan diterapkannya evaluasi proses menggunakan media audio visual terhadap pembelajaran bola basket materi dribbling dengan tangan kanan dan kiri diharapkan siswa akan dapat lebih optimal dalam proses belajar. Oleh karena itu, dengan dikenalkannya evaluasi proses menggunakan media audio visual atau bentuk-bentuk latihan bermain dari dribbling bola basket dengan menggunakan tangan kanan dan kiri tersebut agar siswa lebih tertarik dalam mengikuti proses pembelajaran. Metode pembelajaran dribbling bola basket dengan menggunakan tangan kanan dan kiri yang baru, diterapkan bisa memperbaiki proses pembelajaran dalam dribbling menggunakan tangan kanan dan kiri pada permainan bola basket. Salah satu keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang guru yang menangani kegiatan proses belajar mengajar dan kegiatan peningkatan hasil belajar adalah peguasaan tentang melakukan evaluasi proses menggunakan media audio visual. Pengalaman yang terlihat di lapangan bahwa pengetahuan tentang melakukan evaluasi proses menggunakan media audio visual merupakan hal yang baru dan belum diketahui oleh guru pendidikan jasmani. Agar standar kompetensi pembelajaran pendidikan jasmani dapat terlaksana sesuai dengan pedoman, maksud dan juga tujuan sebagaimana yang ada dalam kurikulum, maka guru pendidikan jasmani harus mampu membuat pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Oleh sebab itu peneliti tertarik untuk memecahkan masalah tersebut dengan melakukan evaluasi proses menggunakan media audio visual dalam menggajarkan materi bola basket yaitu dribbling bola basket dengan tangan kanan dan kiri.

6 Melalui penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan penguasaan teknik dribbling yang benar, sehingga dapat mendukung keterampilan teknik bermain bola basket menjadi lebih baik. Dengan dilakukannya evaluasi proses menggunakan media audio visual, siswa diharapkan dapat melakukan gerakan dribbling dengan tangan kanan dan kiri secara berulang-ulang melalui permainan, sehingga dapat mengotomatisasikan teknik dribbling dengan baik dan benar tanpa membuat siswa menjadi bosan. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi identifikasi masalah adalah : 1. Kurangnya minat siswa pada pembelaajran pendidikan jasmanni. 2. Terbatasnya media (dribbling) pada pembelajaran bola basket. 3. Masih banyak siswa yang belum memahami materi dribbling pada permainan bola bola basket. 4. Kesulitan guru dalam melakukan evaluasi kepada setiap siswa. 5. Rendahnya nilai belajar siswa terutama dalam pembelajaran dribbling dalam permainan bola basket di kelas XI SMA Negeri 1 Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai Tahun Ajaran 2012/2013. C. Pembatasan Masalah Mengingat ruang lingkup masalah serta keterbatasan waktu, dana dan kemampuan penulisan maka Penulisan membatasi penelitian ini membahas Peningkatan Dribble Bola Basket Melalui Evaluasi Proses Menggunakan Audio

7 Visual Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai Tahun Ajaran 2012/2013. D. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah maka dapat di rumusan permasalahan yang akan di teliti oleh penulis adalah Bagaimanakah penggunaan media audio visual sebagai evaluasi proses dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi teknik dasar dribble pada permainan bola basket di Kelas XI SMA Negeri 1 Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai Tahun Ajaran 2012/2013? E. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan informasi permasalahan yang telah di kemukakan di atas yaitu Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media audio visual sebagai bahan evaluasi proses dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi teknik dasar dribble pada permainan bola basket di Kelas XI SMA Negeri 1 Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai Tahun Ajaran 2012/2013. F. Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian di atas dapat diperoleh manfaat penelitian sebagai berikut :

8 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya yang berhubungan langsung dengan Penjas dengan menggunakan media audiovisual. 2. Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman bagi peneliti dalam menerapkan pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah terhadap masalahmasalah yang dihadapi di dunia pendidikan secara nyata. 3. Diharapkan dengan adanya hasil penelitian ini dapat menjadi masukan yang berharga bagi pihak sekolah dan upaya sosialisasi perlunya penggunaan media audiovisual terhadap pembelajaran pendidikan jasmani. 4. Dapat dijadikan perbandingan bagi pembaca yang akan mengadakan penelitian. Khususnya tentang pemanfaatan media audiovisual dalam proses pembelajaran.