BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Instansi Pemerintah adalah organisasi yang merupakan kumpulan orangorang yang dipilih secara khusus untuk melaksanakan tugas Negara sebagai bentuk pelayanan kepada orang banyak. Tujuan instansi pemerintah dapat dicapai apabila mampu mengolah, menggerakkan dan menggunakan sumber daya manusia yang yang dimiliki secara efektif dan efisien. Peran manusia dalam organisasi sebagai pegawai memegang peranan yang menentukan karena hidup matinya suatu organisasi pemerintah semata-mata tergantung pada manusia. Pegawai merupakan faktor penting dalam setiap organisasi pemerintahan. Pegawai merupakan faktor penentu dalam pencapaian tujuan instansi pemerintah secara efektif dan efisien. Pegawai yang menjadi penggerak dan penentu jalannya organisasi. Kebutuhan akan reformasi menuju terciptanya Pegawai Negeri Sipil yang efisien semakin dirasakan sejalan dengan perubahan-perubahan yang terjadi sebagai hasil dari pembangunan dan akibat perubahan eksternal pada tingkat regional dan global. Kecenderungan umum dalam pertumbuhan di segala bidang juga melahirkan tuntutan mengenai perlunya Pegawai Negeri Sipil yang lebih profesional, terampil, terbuka dan berorientasi pelayanan kepada masyarakat. 1
2 Namun demikian, pada saat ini penilaian terhadap aparatur negara, khususnya Pegawai Negeri Sipil, masih memperlihatkan fenomena yang tidak menggembirakan. Wajah buruk yang diperlihatkan Pegawai Negeri Sipil (birokrasi) Indonesia yang sangat menonjol dimata masyarakat adalah penyelewengan internal, misalnya inefisiensi, pengambilan keputusan yang berbelit-belit, prosedur pelayanan yang sangat panjang, koordinasi antar instansi yang masih lemah dan sebagainya. Sebagai sebuah ilustrasinya dapat digambarkan bahwa Pegawai Negeri Sipil belum berfungsi secara maksimal sebagai penggerak pembangunan dan melayani masyarakat, bahkan sering dirasakan menjadi beban dalam penyelenggaraan program-program pemerintahan dan pembangunan. Kemampuan Pegawai Negeri Sipil masih sangat terbatas dalam mengimplementasikan berbagai kebijakan yang telah ditetapkan Pemerintah Pusat. Masalah di atas menjadi hal yang penting untuk diperhatikan dalam kaitannya dengan peran pelayanan yang dilakukan Pegawai Negeri Sipil. Untuk itu Pegawai Negeri Sipil harus memiliki kinerja yang tinggi agar anggapan buruk yang selama ini melekat pada aparatur negara dapat dihindari. Kinerja Pegawai Negeri Sipil ditunjukkan dengan usaha-usaha mereka dalam melaksanakan dan menghasilkan output-output yang berkenaan dengan tugas dan pekerjaannya. Dengan demikian, pembinaan terhadap Pegawai Negeri Sipil harus terus dikembangkan sesuai dengan dinamika organisasi dan lingkungan strategisnya. Jadi manusia dapat dipandang sebagai faktor
3 penentu, karena di tangan manusialah segala inovasi akan direalisasikan dalam upaya mewujudkan tujuan instansi pemerintah. Kompensasi merupakan sesuatu yang diterima karyawan sebagai pengganti kontribusi jasa mereka pada suatu organisasi. Kompensasi menjadi alasan utama mengapa kebanyakan orang mencari pekerjaan. Jika dikelola dengan baik, kompensasi akan membantu perusahaan untuk mencapai tujuan dan memperoleh, memelihara dan menjaga karyawan dengan baik. Sebaliknya tanpa kompensasi yang cukup, pegawai/karyawan ada sangat mungkin meninggalkan organisasi. Faktor lain yang mempengaruhi kepuasan kerja pegawai dalam melaksanakan tugas adalah lingkungan kerja. Suatu lingkungan kerja yang menyenangkan sangat penting untuk mendorong semangat kerja karyawan yang paling produktif. Lingkungan kerja yang tidak memuaskan dapat menurunkan semangat kerja dan akhirnya menurunkan tingkat kepuasan kerja para pegawai. Kepuasan kerja (job satisfaction) merupakan sasaran penting dalam manajemen sumber daya manusia karena akan mempengaruhi kinerja dan produktivitas kerja. Kepuasan kerja dapat dilihat dari bagaimana pegawai bereaksi terhadap perubahan karakteristik pekerjaannya. Suatu gambaran tentang kepuasan kerja pegawai adalah bobot ide yang dihasilkan oleh pegawai dalam pikirannya terhadap semua aspek pekerjaan mereka. Kepuasan kerja yang tinggi menunjukkan bahwa sebuah organisasi telah mengelola kebutuhan karyawan dengan baik melalui manajemen yang efektif.
4 Dari organisasi/instansi juga berperan dalam mengelola pegawai agar mematuhi segala peraturan yang telah ditetapkan oleh organisasi sehingga para karyawan bekerja dengan disiplin dan efektif. Menurut Rivai (2009) pada dasarnya setiap pegawai menyadari bahwa disiplin kerja merupakan kunci keberhasilan yang harus diterapkan dan harus dilaksanakan oleh masingmasing individu karena dengan disiplin kerja yang baik akan memberikan kelancaran dalam proses menjalankan pekerjaan dan juga akan mencapai hasil kerja yang maksimal dalam perusahaan atau organisasi. Pelaksanaan disiplin kerja itu sendiri harus dikelola dengan baik oleh para pegawainya karena dengan kurangnya kedisiplinan para pegawai akan bekerja kurang baik, kurang maksimal yang mengakibatkan kinerja instansi menjadi turun. Pada dasarnya instansi pemerintah harus mengedepankan pelayanan publik. Dalam hal ini ada juga yang harus diperhatikan oleh instansi, yaitu mengenai kedisiplinan para pegawai. Secara lebih jelas gambaran belum optimalnya pelayanan pembangunan dan kemasyarakatan di lingkungan kelurahan, antara lain dapat dilihat pada pencapaian program atau kegiatan yang dicantumkan dalam tabel berikut ini:
5 Tabel 1.1 Tabel Data Rekapitulasi Kehadiran Pegawai Kantor Pertanahan Kota Administrasi Jakarta Barat Bulan Rata-rata Kehadiran Jumlah Hari Kerja Pegawai Dalam Sebulan Dalam Sebulan Januari 18.8 20 Februari 18.5 20 Maret 19.1 20 April 19.4 22 Mei 18.4 20 Juni 20.7 22 Juli 19.5 21 Agustus 19.7 22 September 19 20 Oktober 19.2 21 Novomber 16.6 22 Total Rata-Rata Kehadiran Pegawai 18.99090909 20.90909091 Sumber: Kantor Pertanahan Kota Administrasi Jakarta Barat (2016) Dari tabel diatas menunjukan hasil total rata-rata kehadiran lebih kecil daripada total rata-rata hari kerja, maka dapat diangkat fenomena bagaimana meningkatkan kehadiran pegawai hingga setara pada total rata-rata hari kerja. 25 20 15 10 5 0 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Novomber Total Rata- Rata-rata Kehadiran Pegawai Dalam Sebulan Jumlah Hari Kerja Dalam Sebulan Gambar 1.1 Rekapitulasi Absensi Kehadiran Pegawai Kantor Pertanahan Kota Administrasi Jakarta Barat Januari November 2016 Sumber data: Kantor Pertanahan Kota Administrasi Jakarta Barat (2016)
6 Dari grafik di atas menunjukan perubahan pada bulan November yang menunjukan hasil yang signifikan yaitu penurunan rata-rata kehadiran berbanding jauh pada rata-rata hari kerja, maka apakah perusahaan dapat memperbaiki serta mencari alasan dan menemukan solusi mengapa rata-rata kehadiran mengalami penurunan drastis pada bulan November. Hal ini juga disebabkan penegakkan disiplin kerja belum dilaksanakan secara konsisten dalam organisasi ini. Berkaitan dengan tingkat pelayanan kemasyarakatan dan kinerja pegawai di atas, Kantor Pertanahan Kota Administrasi Jakarta Barat dituntut untuk menonjolkan citra yang baik dimata masyarakat, terutama keberadaan atau kondisi yang melekat pada setiap pegawainya. Sebagai pegawai yang menangani pelayanan, pembangunan dan kemasyarakatan, pegawai Kantor Badan Pertanahan Kota Administrasi Jakarta Barat harus mampu menjalankan peran dan fungsinya secara profesional. Profesionalitas pegawai dalam menjalankan peran dan fungsinya menuntut adanya disiplin dalam segala hal sebagai prasyarat tercapainya tujuan organisasi. Kondisi tersebut akan dapat terwujud apabila setiap diri pegawai mematuhi semua peraturan-peraturan dan kebijakan-kebijakan yang diterapkan organisasi serta adanya disiplin yang tinggi terhadap kepatuhan untuk melaksanakannya. Dalam konteks ini, disiplin merupakan instrumen untuk mencapai suatu tujuan, dan bukan tujuan itu sendiri. Hal ini berarti bahwa disiplin menjadi prasyarat bagi terwujudnya tujuan dari organisasi (instansi-instansi pemerintah). Dengan kata lain, disiplin merupakan syarat
7 mutlak bagi terselenggaranya pemerintahan dan pembangunan yang berhasil guna dan berdaya guna. Berdasarkan latar belakang permasalahan yang ada diatas, maka penulis tertarik untuk mengangkat tema penelitian dengan judul : PENGARUH DISIPLIN KERJA, KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI KANTOR BADAN PERTANAHAN KOTA ADMINISTRASI JAKARTA BARAT. B. Rumusan Masalah Berdasarkan pada uraian di atas, maka masalah-masalah dalam penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut : 1) Apakah Disiplin Kerja berpengaruh terhadap Kepuasan Kerja? 2) Apakah Kompensasi berpengaruh terhadap Kepuasan Kerja? 3) Apakah Lingkungan Kerja berpengaruh terhadap Kepuasan Kerja? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh Disiplin Kerja terhadap kepuasan kerja pegawai? 2. Untuk mengetahui pengaruh Kompensasi terhadap kepuasan kerja pegawai?
8 3. Untuk mengetahui pengaruh Lingkungan Kerja terhadap kepuasan kerja pegawai? D. Kontribusi Penelitian Dari hasil penilitian ini diharapkan dapat bermanfaat: 1. Bagi Organisasi/Instansi Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi saran atau informasi baru tentang peranan dan pengaruh disiplin kerja, kompensasi, serta lingkungan kerja dalam upaya meningkatkan kepuasaan kerja karyawan, sehingga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pelaksanaannya. 2. Bagi Akademis Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk menambah informasi dan perluasan wawasan bagi mahasiswa atau para peneliti lain dengan topik yang sama dengan penulis. 3. Bagi Penulis Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan penulis mengenai pengaruh disiplin kerja, kompensasi, serta lingkungan kerja dengan kepuasan kerja pegawai Kantor Badan Pertanahan Kota Administrasi Jakarta Barat. Selain itu, menjadikan penelitian ini sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya.