BAB I PENDAHULUAN. Tiongkok memiliki sejarah panjang tentang kemasyuran masa lalunya dari

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kedua negara berada pada tingkat yang bisa dibilang sangat baik. Hubungan

BAB I PENDAHULUAN. menyebut dirinya dengan istilah Hokkian, Tiochiu, dan Hakka. Kedatangan

BAB I PENDAHULUAN. dengan Konfusianisme adalah konsep bakti terhadap orang tua.

BAB I PENDAHULUAN. Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang

BAB V PENUTUP. Dimulai dari kehidupan sosial, budaya hingga perekonomiannya. Kesuksesan

BAB I PENDAHULUAN. pedoman hidup sehari-hari. Keberagaman tersebut memiliki ciri khas yang

BAB II KONSEP, TINJAUAN PUSTAKA, DAN LANDASAN TEORI

ETOS KERJA DAN FILSAFAT CINA

BAB III. Pengertian Thian Kong (Tian Gong) 天公

BAB I. Pemaknaan Chinese Work Value Karyawan Pribumi Di Perusahaan Kepemilikan Etnis Tionghoa Di Bandung

KONFUSIANISME DALAM KEBUDAYAAN CINA MODERN Dewi Hartati

BAB I PENDAHULUAN. Wilayah Indonesia yang terbentang dari Sabang s2ampai Merauke dengan

Seni Berperang Sun Tzu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil pembahasan Bab IV terdahulu, maka peneliti rumuskan

BAB I PEDAHULUAN. Jika melihat negara Cina sekarang, kita akan melihat negara yang maju.

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA. berbagai cara untuk mencapai apa yang diinginkan. Menurut Pusat Pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. untuk dipelajari. Dari segi sejarah, agama, kepercayaan, budaya, bahkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dan masuk ke Indonesia melalui jalur perdagangan pada abad ke-16. Masyarakat

KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. Jurnal Tsinghua University Virtue Ethics and Confucian Ethics dari

BAB I PENDAHULUAN. seperti marsombuh sihol dan rondang bittang serta bahasa (Jonris Purba,

Pendahuluan Manusia adalah Makhluk Individu Memiliki akal pikiran, perasaan, dan kehendak. Makhluk Sosial Memiliki perilaku etis

BAB I PENDAHULUAN. lain-lain. Dalam semua kebudayaan, manusia mempunyai kepercayaan atau

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. menjadi pusat perhatian (Singarimbun, 1989: 33).

BAB 1 PENDAHULUAN. Definisi wanita menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1999) ialah

BAB IV PENUTUP. keluarga. Inti utama dari etika adalah menjaga sebuah tradisi, agar tercipta

BAB I PENDAHULUAN. akan memunculkan sebuah budaya dan musik baru. Walaupun biasanya terkadang

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Sunda memiliki identitas khas yang ditunjukkan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan bidang ekonomi di Indonesia telah berlangsung selama 40

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia. Agama ini pernah berkembang pesat dan menjadi bagian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Rumah Ibadat Kelenteng. Gondomanan, Jl. Brigjend. Katamso No.3, Yogyakarta

Bab 1. Pendahuluan. karakter manusia, melebur dalam masyarakat dan berbaur menjadi satu,

Menurut Mead dalam Setiadi (2009:70), ada tiga tahap pengembangan diri manusia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN KERANGKA TEORI. penelitian ini. Penulis mengutip beberapa konsep dan definisi yang terkait dengan objek

BAB I PENDAHULUAN. Dimanapun masyarakat Cina berada, termasuk masyarakat Tionghoa di

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus penduduk terpadat di Kabupaten Langkat. Kecamatan ini dilalui oleh

BAB I PENDAHULUAN. Cina merupakan salah satu negara yang kaya akan kebudayaan dan ilmu

2015 KAJIAN NILAI-NILAI BUDAYA UPACARA ADAT NYANGKU DALAM KEHIDUPAN DI ERA MODERNISASI

BAB 1 PENDAHULUAN. Kedatangan orang-orang Cina di kawasan Nusantara terjadi sebelum

BAB I PENDAHULUAN. dan agamanya, semenjak dahulu menjadi perhatian khas dari para ilmuwan dan para

BAB IV TINJAUAN KRITIS. budaya menjadi identitasnya. Apabila manusia dicabut dari budayanya, ia bukan lagi orang

BAB I PENDAHULUAN. ditinggalkan, karena merupakan kepercayaan atau citra suatu kelompok dan

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I Tinjauan Umum Etika

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu. buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal)

SUMBER-SUMBER DAN NILAI DALAM PERILAKU ETIKA. Week 6

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

TATA KRAMA AKADEMIK DAN KODE ETIK GURU 1 Oleh: Dr. Achmad Dardiri (Dosen FIP UNY)

TATA KRAMA AKADEMIK DAN KODE ETIK GURU 1 Oleh: Dr. Achmad Dardiri (Dosen FIP UNY) Pendidikan Tinggi sebagai Masyarakat Ilmiah

BAB I PENDAHULUAN. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, 2011, Hlm. 13.

BAB I PENDAHULUAN. mereka sebut sebagai kepercayaan Tri Dharma. Perpindahan masyarakat Tiongkok

BAB V PENUTUP. Simpulan dan Saran. Keduanya merupakan bagian penutup dari tesis ini.

JADUAL PELAKSANAAN DAN RINCIAN BIAYA PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan dalam waktu 6 (enam) bulan, dengan tahapan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. motivasi pokok penanaman pendidikan karakter negara ini. Pendidikan karakter perlu

yang korup dan lemah. Berakhirnya masa pemerintahan Dinasti Qing menandai masuknya Cina ke dalam era baru dengan bentuk pemerintahan republik yang

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi, menjadi tantangan serius bagi dunia pendidikan yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. serta mudah dipahami oleh orang awam lantaran pendekatan-pendekatan

KOMPETENSI GURU 1. Kompetensi Profesional 2. Kompetensi Kepribadian

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah I.1.1. Indonesia adalah Negara yang Memiliki Kekayaan Budaya

UKDW BAB I PENDAHULUAN

ETIKA KERJASAMA DALAM PENELITIAN

1. Arti pancasila sebagai way of life (pandangan hidup)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia yang mempunyai ribuan pulau dengan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. telah dikembangkan sejak tahun lalu. Feng Shui ditulis pada periode kekaisaran Huang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya, tidak hanya dari suku bangsa yang ada di Nusantara tetapi juga

Pengertian etika = moralitas

BAB I PENDAHULUAN. aspek, termasuk dalam struktur sosial, kultur, sistem pendidikan, dan tidak

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya kebudayaan. Kebudayaan tersebut

Pengertian Etika. Nur Hidayat TIP FTP UB 2/18/2012

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sehingga kita dapat memberikan arti atau makna terhadap tindakan-tindakan

2016 DAMPAK KEBIJAKAN SUMEDANG PUSEUR BUDAYA SUNDA TERHADAP PENANAMAN NILAI-NILAI KESUNDAAN

, 2015 KOMPLEKS MASJID AGUNG SANG CIPTA RASA DALAM SITUS MASYARAKAT KOTA CIREBON

PENTINGNYA ETIKA PROFESI

BAB I PENDAHULUAN. adalah sajada dimana sajada berarti sujud atau tunduk. Pada masa Nabi

BAB I PENDAHULUAN. Agama Khonghucu dalam dialek Hokkian memiliki nama asli Ru Jiao. Agama Khonghucu (Ru Jiao), maka Nabi Khonghucu merupakan nabi yang

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1930 ( 15 Juni 2011).

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki keunikan dan ciri khas yang berbeda-beda. Hal tersebut disebabkan

BAB I PENDAHULUAN WIB.

DAFTAR ISI FILOSOFI PEMBELAJARAN I. HAKEKAT PEMBELAJARAN 1. HAKEKAT PEMBELAJARAN 12/19/2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Yunita, 2014

BAB I PENDAHULUAN. dan Satu Pemerintahan (Depag RI, 1980 :5). agama. Dalam skripsi ini akan membahas tentang kerukunan antar umat

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Inggris. Bahasa Mandarin digunakan oleh lebih dari satu miliar orang di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENDIDIKAN PANCASILA. Pancasila Sebagai Ideologi Negara. Modul ke: 05Fakultas EKONOMI. Program Studi Manajemen S1

BAB I PENDAHULUAN. memberi makna kepada orang lain sesuai dengan konteks yang terjadi.

ETOS KONFUSIANISME. Oleh: Xs. Dr. Oesman Arif

BAB I PENDAHULUAN. ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Dunia dibangun dengan kekuatan angka

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan bangsa yang majemuk, yang terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. Muslich, Etika Bisnis Pendekatan Substansi dan Fungsional, Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Cetakan Ke 1, 1998, hlm. 61.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Dasar (SD)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Manusia ditakdirkan sebagai makhluk sosial yang diwajibkan untuk

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tiongkok memiliki sejarah panjang tentang kemasyuran masa lalunya dari masa kerajaan hingga komunisme. Kemasyuran peradaban masa lalu Tiongkok, dapat dilihat dari banyaknya penemuan besar yang sangat berpengaruh pada kemajuan umat manusia hingga saat ini. Salah satunya yang dikenal sebagai 4 penemuan besar yaitu kompas, teknik pembuatan kertas, teknik percetakan, penemuan mesiu. Kemajuan peradaban masa lalu Tiongkok tidak hanya di bidang ilmu pengetahuan, namun juga ilmu Filsafat, yang masih digunakan dan mengakar pada masyarakat Tiongkok, bahkan menyebar ke berbagai negara, contohnya: Konfusianisme, Taoisme dan Buddhisme. Konfusianisme, Taoisme dan Buddhisme sering disebut San Jiao ( 三教 ) atau Tridarma atau tiga ajaran. Tiga ajaran ini, saling melengkapi antara satu sama lainnya dan telah dijadikan pedoman dalam kehidupan sehari-hari orang Tiongkok. Budhisme menekankan mengenai kehidupan setelah mati, Taoisme menekankan keserasian hubungan antara manusia dengan alam, sedangkan Konfusianisme menekankan nilai-nilai etika kehidupan. Nilai-nilai etika kehidupan yang menekankan pada ajaran moral manusia dan mengatur etika individu, etika keluarga, dan etika kenegaraan. Maka, dalam penelitian ini akan mencoba membahas tentang Konfusianisme 1

2 Konfusianisme atau Ru jia ( 儒家 ) yang merupakan ajaran moral yang berdasarkan tradisi yang disebarluaskan oleh Konfusius atau Kong fu zi atau Kong zi. Konfusius dikenal sebagai pendidik pertama Tiongkok yang menyiarkan sekaligus mengajarkan moral pada masyarakat Tiongkok. Tiongkok masa kini, masih menjunjung nilai kearifan Konfusianisme terlihat dari kembali populernya pepatah Analect di tanggal 8 Agustus 2008 saat digelarnya pembukaan olimpiade Beijing. Kutipan Konfusius menjadi salah satu bukti bahwa Tiongkok masih menghormati lelulur, tradisi serta nilai-nilai revolusionernya. 1 Konfusius adalah guru dan filsuf yang hidup pada masa Dinasti Zhou, beliau lahir di Negara Lu di bagian selatan, atau sekarang dikenal sebagai Shandong di Tiongkok bagian timur. Beliau adalah tokoh pemikir lahirnya ajaran Konfusius. Filosofi-filosofi Konfusius ditulis dalam naskah-naskah yang dibuat setelah ia meninggal. Naskah tersebut adalah Analect (Lun Yu) yang berisi kalimat-kalimat pendek yang diucapkan oleh Konfusius. Dalam naskah Analect menekankan pandangan moral pada tiga hal yaitu : pendidikan, ritual dan hubungan hierarki yang memberikan manfaat baik bagi pemimpin atau yang dipimpin. 2 Konsep ajaran Konfusius secara sadar maupun tidak sadar telah diajarkan oleh orangtua kepada anaknya. Setiap budaya memiliki keunikan sendiri dalam mendidik anak, sesuai nilai-nilai budaya yang dimiliki oleh 1 Jeffrey N Wasserstrom.2014. Tiongkok di Abad 21 Yang Perlu Diketahui Semua Orang. Penerjemah Irene Chistin. Jakarta : PT Elex Media Komputindo. Hlm 4 2 Ibid., hlm. 3

3 orangtuanya. Sciendenberg dan Snadowsky (dalam Suaidah, 2012) menyatakan bahwa dalam pembentukan dan perkembangan nilai dalam diri seseorang umumnya diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Proses penyampaian nilai secara turun menurun dari generasi tersebut mengarah pada nilai tradisi. Konsep khas pendidikan dan pengasuhan anak China mengakar berurat pada peradapan masa lalunya. Sejak masa Mencius (372-289 SM) murid Konfusius, orang China selalu memandang sifat manusia secara optimistis mereka yakin bahwa pada dasarnya orang itu baik dan bahwa, dengan mengasuh anak sesuai cara yang benar melalui pengasuhan dan pendidikan yang tepat, orang akan memperoleh sikap, nilai-nilai dan disiplin diri yang benar. 3 Dalam bekerja atau menjalankan usaha, orang Tiongkok maupun Tionghoa Indonesia bisa dikategorikan menonjol. Hal ini tidak lepas dari pengaruh nilai-nilai budaya dan adat istiadat yang diturunkan oleh orangtua. Salah satunya adalah Konfusianisme yang tercermin dalam kehidupan seharihari dalam sikap, karakter maupun watak orang Tiongkok maupun Tionghoa Indonesia. Orang Tiongkok terkenal sukses dalam bidang bisnis dan perdagangan. Menurut penelitian Jaw et.al (dalam Ongky,2013) terhadap pekerja Tionghoa, terdapat pengaruh antara nilai-nilai budaya Tionghoa dengan nilai-nilai yang dianut pada saat melakukan bisnis. Pada umumnya, Tionghoa Indonesia memiliki etos kerja yang sangat tinggi, mau bekerja keras dalam situasi yang berat, disiplin, hemat, jujur, dan konsisten dalam berbisnis. Tipikal kerja yang 3 Martin Jacques.2011.When China Rules The World. Terjemahan oleh Noor Cholis. Jakarta : PT Kompas Media Nusantara. Hlm 221

4 demikian tidak terlepas dari nilai-nilai Konfusius yang diajarkan dalam keluarga sejak kecil. Tionghoa Indonesia perantau atau keturunan juga memiliki sifat yang tak jauh beda dengan para leluhur mereka di Tiongkok, misalnya orang Tionghoa Indonesia terkenal sukses di bidang bisnis, banyak Tionghoa Indonesia yang memiliki perusahaan-perusahaan besar. Bahkan orang Tionghoa Indonesia menjadi penggerak perekonomian Indonesia. Meskipun berbisnis mendarah daging dalam kehidupan orang Tionghoa Indonesia, namun tidak sedikit orang Tionghoa Indonesia yang menjadi karyawan/pegawai perusahaan. Ajaran Konfusius menjadi salah satu budaya Tiongkok yang sangat relevan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Konsep moral yang sangat lekat dalam ajaran Konfusius dapat meningkatkan karakter individu, hubungan sosial dan kesopanan. Hal-hal ini mengerucut pada etos kerja orang Tiongkok maupun Tionghoa Indonesia, yang dikenal ulet dalam melakukan setiap pekerjaan. Karakter orang Tiongkok maupun Tionghoa Indonesia yang sangat menonjol tersebut mampu menggapai hasil maksimal dan kesuksesan dalam melakukan setiap pekerjaan yang mereka jalani dan tekuni. Melihat fakta diatas, bahwa ajaran Konfusius adalah ajaran moral, maka ajaran Konfusius relevan diterapkan di jaman sekarang. Peneliti tertarik mengetahui pengaruh ajaran Konfusius terhadap etos kerja. Penelitian dilakukan pada pekerja Tiongkok dan Tionghoa Indonesia yang bekerja di proyek Blast Furnace Complex (BFC). Dimana pekerja Tiongkok bekerja

5 sebagai ahli teknik, sedangkan Tionghoa Indonesia bekerja sebagai penerjemah dalam proyek tersebut. Proyek BFC adalah proyek pembangunan tanur metalurgi yang digunakan untuk peleburan untuk memproduksi industri logam, umumnya ferro. Pabrik ini dibangun oleh PT. Krakatau Steel dan didesain oleh MCC CERI (Capital Engineering & Research Incorporation Ltd), perusahaan baja asal Tiongkok. Berdasarkan hal tersebut, peneliti ingin mengetahui pengaruh ajaran Konfusius terhadap etos kerja pekerja Tiongkok dan Tionghoa Indonesia yang bekerja diproyek Blast Furnace Complex, apakah nilai-nilai moral yang terdapat dalam ajaran Konfusius masih diterapkan oleh pekerja Tiongkok maupun Tionghoa Indonesia dalam etos kerja. Penelitian tentang pengaruh Konfusianisme pada etos kerja pekerja Tionghoa diproyek Blast Furnace Complex ini, dapat memberi pengetahuan lebih tentang bagaimana etos kerja pekerja Tiongkok dan Tionghoa Indonesia dalam bekerja, bagaimana bentuk penerapan nilai-nilai Konfusius, sehingga menjadikan pekerjaan yang dilakukan oleh orang Tiongkok dan orang Tionghoa Indonesia lebih efektif dan efisien. 1.2 Rumusan Masalah Pada penelitian ini ada beberapa rumusan masalah yaitu sebagai berikut: 1. Bagaimana keterkaitan ajaran Konfusius dan etos kerja? 2. Bagaimana pengaruh ajaran Konfusius terhadap etos kerja pekerja Tiongkok dan Tionghoa Indonesia yang bekerja di proyek Blast Furnance Complex?

6 3. Bagaimana bentuk etos kerja pekerja Tiongkok dan Tionghoa Indonesia yang bekerja di proyek Blast Furnance Complex? 1.3 Tujuan Penelitian 1. Mengetahui keterkaitan ajaran Konfusius dan etos kerja 2. Mengetahui pengaruh ajaran Konfusius pada etos kerja pekerja Tiongkok dan Tionghoa Indonesia dalam pekerjaan mereka yaitu sebagai ahli teknik dan penerjemah. 3. Mengetahui bentuk etos kerja Konfusianisme yang dimiliki oleh pekerja Tionghoa dan Tionghoa Indonesia yang bekerja di proyek Blast Furnance Complex. 1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi Mahasiswa a. Sebagai syarat untuk memenuhi penyusunan Tugas Akhir guna mendapatkan gelar Diploma tiga dari program studi bahasa Mandarin Universitas Gadjah Mada b. Dengan adanya penelitian ini akan menambah pengetahuan tentang ajaran Konfusius yang masih dipertahankan dan diterapkan dalam etos kerja para pekerja Tiongkok dan Tionghoa Indonesia di proyek Blast Furnance Complex c. Melalui penelitian ini dapat dijadikan salah satu referensi pembaca untuk menerapkan ajaran Konfusius dalam kehidupan sehari-hari serta ikut melestarikan budaya masa lalu Tionghoa yang masih relevan diterapkan dijaman sekarang.

7 d. Penelitian ini menuntut penulis untuk terjun langsung dalam berinteraksi dengan pekerja Tiongkok dan Tionghoa Indonesia, sehingga dapat menjalin silaturahmi. 2. Bagi Program Studi Bahasa Mandarin a. Menambah referensi tentang kehidupan dan kearifan budaya masyarakat Tionghoa, terutama tentang ajaran Konfusius yang berupa nilai-nilai Konfusius. b. Memperkenalkan Program Studi Bahasa Mandarin pada masyarakat Tiongkok dan Tionghoa Indonesia, khususnya yang berada diproyek Blast Furnance Complex Cilegon. 3. Bagi umum: a. Dapat dijadikan salah satu referensi untuk menerapkan ajaran Konfusius dalam menumbuhkan efektifitas dan efisiensi kerja, guna meningkatkan hasil produksi kerja. b. Memberi pengetahuan jika dipandang sebagai ajaran Filsafat, nilainilai moral ajaran Konfusius, maka dapat digunakan dan diterapkan oleh berbagai kalangan yang bukan penganut agama Kong Hu Chu. 1.5 Batasan Masalah Pada penelitian ini ada beberapa batasan masalah yaitu sebagai berikut: 1. Penelitian ini hanya membahas pengaruh ajaran Konfusius pada etos kerja pekerja Tiongkok dan Tionghoa Indonesia yang bekerja di proyek Blast Furnance Complex.

8 2. Analisis dilakukan pada nilai-nilai Konfusius yang diterapkan pekerja Tiongkok dan Tionghoa Indonesia yang bekerja sebagai ahli teknik dan penerjemah dalam proyek Blast Furnace Complex 3. Mengidentifikasi bentuk-bentuk penerapan ajaran Konfusius pada etos kerja pekerja Tiongkok dan Tionghoa Indonesia di proyek Blast Furnace Complex 1.6 Metode penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa metode untuk menjawab rumusan masalah yang ada yaitu: 1. Studi Pustaka: penulis melakukan tinjauan pustaka terhadap buku, jurnal, skripsi, tesis, disertasi yang berhubungan dengan rumusan masalah 2. Observasi: dapat dijabarkan proses pengamatan, mencari tahu dan mendalami secara langsung pekerja Tiongkok dan Tionghoa Indonesia yang bekerja di proyek Blast Furnace Complex. 3. Wawancara: Penulis memperoleh data langsung melalui tanya jawab dari pekerja Tiongkok dan Tionghoa Indonesia yang bekerja di proyek Blast Furnace Complex 1.7 Sistematika Penulisan Bab I Pendahuluan. Bab ini berisikan latar belakang masalah yang akan dibahas, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, landasan teori serta sistematika penulisan laporan Tugas Akhir.

9 Bab II Keterkaitan Ajaran Konfusius dan Etos Kerja. Pada bab ini akan, akan dipaparpakn pengertian etos kerja dan aspek-aspek yang berkaitan dengan etos kerja, pengertian konfusianisme dan nilai-nilai yang terkandung didalamnya serta keterkaitan etos kerja dengan konfusianisme. Bab III Sekilas tentang Proyek Blast Furnace Complex PT. Krakatau Steel. Pada bab ini dijelaskan secara umum gambaran proyek Blast Furnance Complex, Perusahaaan yang turut andil dalam proyek ini, diskripsi pekerjaan pekerja Tiongkok (responden yaitu ahli teknik Tiongkok), diskripsi pekerjaan pekerja Tionghoa Indonesia (responden yaitu penerjemah) serta alasan dipilihnya informan yang berbeda pekerjaan. Bab IV Pengaruh Ajaran Konfusius pada Etos Kerja Pekerja Tiongkok dan Tionghoa Indonesia. Dalam bab ini penulis akan mencoba menjabarkan bagaimana pengaruh ajaran Konfusius terhadap etos kerja pekerja Tiongkok dan Tionghoa Indonesia yang bekerja diproyek Blast Furnance Complex. Kemudian akan mencoba membahas tentang bentuk-bentuk etos kerja para responden yang bekerja dalam proyek tersebut. Bab V Penutup. Bab ini berisi kesimpulan dari penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya, serta saran bagi pembaca dan penelitian selanjutnya.