BAB I PENDAHULUAN. membawa oksigen ke berbagai organ tubuh. trimester III atau kadar <10,5 gr% pada trimester II.

dokumen-dokumen yang mirip
B AB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam menilai derajat kesehatan masyarakat, terdapat beberapa

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya angka Kematian Ibu yang masih tinggi (AKI) di. berbagai pihak. Terdapat beberapa penyebab yang

BAB I PENDAHULUAN. hemoglobin dalam sirkulasi darah. Anemia juga dapat didefinisikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menurut data yang diperoleh dari WHO tahun 2010, sebanyak

BAB I PENDAHULUAN. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi (fertilisasi) sampai lahirnya janin.

BAB I PENDAHULUAN. per kelahiran hidup, AKI yang dicapai masih jauh dari target

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Fatihah Rizqi, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia pada ibu hamil

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kualitas dan aksebilitas fasilitas pelayanan kesehatan. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. Masa kehamilan merupakan masa yang dihitung sejak Hari Pertama

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan selama kehamilan dan prinsip makan yang besar (Noerpramana

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Komprehensif Kebidanan..., Harlina Destri Utami, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu negara atau wilayah ialah angka kematian ibu. Angka Kematian

BAB I PENDAHULUAN. Kematian seorang ibu sewaktu hamil atau dalam waktu 42 hari. sesudah berakhirnya kehamilan tidak bergantung pada tempat, maupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

BAB I PENDAHULUAN. negara lainnya di dunia hampir sama yaitu akibat. pada kehamilan (37%) dan anemia pada kehamilan (40%).

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Menurut laporan World Health Organization (WHO) tahun 2015 Angka. Kematian Ibu (AKI) di dunia khususnya bagian ASEAN yaitu 923 per

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. antenatal dan postnatal sangat penting dalam upaya. menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu maupun perinatal.

BAB I PENDAHULUAN. kebidanan dalam suatu negara adalah Kematian Maternal. Kematian

BAB 1 PENDAHULUAN. keadaan keluarga dan sekitarnya secara umum. Penilaian status kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. Ketidak cukupan asupan makanan, misalnya karena mual dan muntah atau kurang

BAB I PENDAHULUAN. dari kehamilan dengan risiko usia tinggi (Manuaba, 2012: h.38).

BAB I PENDAHULUAN. ibu, dalam melalui proses tersebut wanita akan mengalami masa masa

BAB I PENDAHULUAN kelahiran hidup. Penyebab kematian terbanyak ibu di sebabkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. menentukan derajat kesehatan masyarakat dan keberhasilan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. mulai masa kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan penggunaan KB

BAB 1 PENDAHULUAN. karena itulah anemia memerlukan perhatian serius dari semua pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu,

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Tangga (SKRT) dan Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indikator derajat kesehatan masyarakat, tercermin dalam kondisi angka kematian,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tenaga bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan utama

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan memicu perubahan- perubahan fisiologis yang sering

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan kebidanan komperhensif mencakup empat kegiatan pemeriksaan. berkesinambungan diantaranya adalah Asuhan Kebidanan Kehamilan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk adalah terjadinya perubahan jumlah penduduk pada

BAB I PENDAHULUAN. kematian per kelahiran hidup. (Kemenkes RI 2015,h.104). Pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang kurang baik menjelang

BAB I PENDAHULUAN. pula 1 lahir mati. Penyebab kematian bayi adalah asfiksia, trauma kelahiran,

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Menurut Manuaba (2010),

BAB I PENDAHULUAN. menentukan jumlah Perdarahan yang terjadi karena tercampur dengan air

BAB I PENDAHULUAN. waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab

BAB I PENDAHULUAN. di kawasan ASEAN yaitu sebesar 228/ kelahiran hidup (SDKI. abortus (11%), infeksi (10%), (SDKI 2012).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAULUAN. kematian seorang wanita waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Diane Prisila Purnawan, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Negara dengan Angka Kematian Ibu (AKI) terendah pada tahun 2011

BAB I PENDAHULUAN. maternal (maternal mortality). Menurut definisi World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Kemenkes (2015) cakupan pelayanan kesehatan K1 dan K4. memperlihatkan peningkatan kecenderungan adanya perbaikan akses

BAB I PENDAHULUAN. laporan dari kabupaten/kota Angka Kematian Ibu (AKI) di Provinsi Jawa

BAB I PENDAHULUAN. penurunam dibanding dengan tahun 2013 sebesar 99,6%. Cakupan. pertolongan persalinan oleh nakes tahun 2014 mengalami kenaikan

BAB I PENDAHULUAN. terakhir (Mochtar, 2012;h.35). Persalinan adalah rangkaian proses yang

BAB I PENDAHULUAN. sempurna. Tetapi dalam kenyataannya tidak selalu demikian, sering kali

BAB I PENDAHULUAN. Banyak kejadian komplikasi dari proses kehamilan, persalinan, hingga nifas yang mengarah terjadinya angka kematian ibu.

BAB I PENDAHULUAN. indikator, diantaranya adalah Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka. (Kementerian Kesehatan Indonesia, 2015).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Leny Dwi Oktaviani, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Profil Kesehatan RI (2015) mengalami penurunan. Tercatat tahun 2012 sebanyak

BAB I PENDAHULUAN. Peran serta seorang bidan dalam menurunkan angka kematian pada ibu

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan dan kelahiran, tersedianya dan penggunaan fasilitas. obstetri yang rendah pula (Profil kesehatan jawa tengah 2015).

BAB I PENDAHULUAN. bayi baru lahir, dan kontrasepsi (Manuaba, 2014; h.28) kematian maternal (maternal mortality) (Prawirohardjo, 2014; h.7).

BAB I PENDAHULUAN. penurunan AKI dan AKB. Untuk itu dibutuhkan tenaga bidan yang

BAB I PENDAHULUAN. Bidan merupakan profesi yang menjalin kemitraan dengan. perempuan dan membantu menyelesaikan permasalahan yang terkait

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan pada 2007 sebesar 228 per kelahiran hidup. Kenyataan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan dan persalinan merupakan proses normal, alamiah dan. sehat. Namun bila tidak dipantau secara intensif dapat terjadi

BAB I PENDAHULUAN. kematian. Setiap kehamilan dapat menimbulkan risiko kematian ibu,

BAB I PENDAHULUAN. antenatal yang ditetapkan dalam standar pelayanan kebidanan. Standar

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Anah Supriyatun, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Estimasi angka Kematian Kasar berdasarkan United Nation (UN) Kependudukan dan Pembangunan di Indonesia, 2013).

BAB l PENDAHULUAN. Angka Kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

BAB I PENDAHULUAN. bayi (AKB) 32/1.000 kelahiran hidup dan angka kematian neonatus (AKN) meninnggal setiap 1 jam (Profil Kesehatan Indonesia, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. KB yang bertujuan untuk memberikan pelayanan berkualitas untuk

BAB I PENDAHULUAN. dan tidak menular yang dapat mengancam jiwa ibu dan atau janin.

BAB I PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan bayi yang paling penting, terutama pada bulan-bulan pertama kehidupan bayi. ASI juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. keadaan pelayanan kebidanan dalam suatu negara (Saifuddin 2009, h.7).

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Yunita Tri Setya, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kesehatan ibu merupakan salah satu tujuan Millenium Development

BAB I PENDAHULUAN. Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari

BAB 1 PENDAHULUAN. care yang kemudian diubah sedikit oleh WHO Expert Commitee on. apapun dan kemudian dapat merawat bayinya dengan baik

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan asuhan kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan

BAB I PENDAHULUAN. Masa Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya

BAB I PENDAHULUAN. Selama pertumbuhan dan perkembangan kehamilan bisa saja terjadi sebuah

BAB I PENDAHULUAN. AKI yaitu perdarahan, infeksi, hipertensi, gangguan sistem peredaran darah,

BAB I PENDAHULUAN. persallinan, bayi baru lahir, dan masa nifas.

BAB I PENDAHULUAN. salah satu target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan millenium

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny I GII P I00I INPARTU DENGAN GEMELLI

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Dwi Anggun Nugraeni, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan. Dalam periode kehamilan ini ibu membutuhkan asupan makanan sumber energi

BAB 1 PENDAHULUAN. tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm. (Manuaba, 2010)

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam masa kehamilan perlu dilakukan pemeriksaan secara teratur dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam penyelenggaraan upaya kesehatan, karena ibu dan anak merupakan. dan anak penting untuk dilakukan (Kemenkes RI, 2016)

BAB I PENDAHULUAN. menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu maupun perinatal. Memberikan manfaat dengan ditemukannya berbagai kelainan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan ibu hamil adalah salah satu aspek yang penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. memiliki risiko sejak awal kehamilan.pemeriksaan dini diperlukan untuk. mendeteksi faktor risiko (Rukiyah, 2010; h.3).

BAB I PENDAHULUAN. dari pertemuan sperma dan ovum sebagai rangkaian kejadian dari

BAB 1 PEDAHULUAN. Kehamilan merupakan proses yang alami artinya perubahan-perubahan

BAB I PENDAHULUAN. (Fraser, 2009 h. 635). Pada umumnya kehamilan berkembang dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang baru dilahirkan (Saifuddin, 2010:1). Keberhasilan penyelenggaraan. gerakan keluarga berencana (Manuaba, 2010:10).

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut lalage (2013) anemia dalam kehamilan adalah kondisi dimana tubuh memiliki sedikit sel-sel darah merah atau sel tidak dapat membawa oksigen ke berbagai organ tubuh. Menurut prawirohardjo (2010) anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin di bawah 11gr% pada trimester I dan trimester III atau kadar <10,5 gr% pada trimester II. Disimpulkan anemia dalam kehamilan merupakan kondisi dimana tubuh memiliki sedikit sel-sel darah merah atau sel tidak dapat membawa oksigen ke berbagai organ tubuh. Dengan kadar hemoglobin di bawah 11gr% pada trimester I dan trimester III atau kadar <10,5 gr% pada trimester II. Kasus penyakit anemia pada ibu hamil di Indonesia masih sering terjadi, namun banyak juga ibu hamil yang tidak mengetahui bahwa dirinya mengalami anemia, dikatakan anemia yaitu dengan patokan anemia ringan dengan hemoglobin (Hb) 9-10 gr%, anemia sedang dengan hemoglobin (Hb) 7-8 gr%, anemia berat dengan hemoglobin (Hb) <7% (Manuaba 2010). Frekuensi ibu hamil dengan anemia di negara amerika sebesar 6%, sedangkan di negara Indonesia terdapat ibu hamil dengan anemia sebanyak 63,5%. Kekurangan gizi dan perhatian yang kurang terhadap ibu hamil

merupakan presdiposisi anemia defisiensi ibu hamil di Indonesia (prawirohardjo, 2010). AKI di Indonesia mencapai 228/100.000 kelahiran hidup. Menurut WHO, 40 % kematian ibu di negara berkembang berkaitan dengan anemia dalam kehamilan. Kebanyakan anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut bahkan tidak jarang keduanya saling berinteraksi. Tingginya angka kematian ibu dan ibu hamil dengan anemia di indonesia seharusnya menjadi suatu sorotan tersendiri baik bagi ibu hamil itu sendiri, pemerintah, dan tenaga kesehatan di indonesia bidan pada kususnya dalam memantau keadaan ibu hamil walaupun hanya pemeriksaan dasar seperti pemeriksaan hemoglobin(hb) ibu hamil (prawirohardjo, 2010). Berdasarkan laporan di jawa tengah pada tahun 2011 angka kematian ibu (AKI) sebanyak 116,01/100.000 kelahiran hidup, sedangkan pada tahun 2012 kematian ibu yaitu sebanyak 116,34/100.000 kelahiran hidup, sehingga dari tahun sebelumnya mengalami peningkatan angka kematian ibu yaitu sebesar 0,33/100.000 kelahiran hidup. Kematian maternal terjadi pada waktu nifas sebesar 57,93%, pada waktu hamil sebesar 24,74% dan pada waktu persalinan sebesar 17,33%. Penurunan angka kematian ibu lebih baik jika dapat berlangsung di tahun berikutnya, sehingga dapat membantu mewujudkan masyarakat yang sehat dan peduli dengan kesehatan (Profil kesehatan jawa tengah 2012).

Pada tahun 2009 kematian ibu di Demak sebesar 143.06/100.000 kelahiran hidup, sedangkan tahun 2010 yaitu sebesar 98,98/100.000 kelahiran hidup, kematian ibu mengalami penurunan sebesar 44,08/100.000 kelahiran hidup. Salah satu yang mendukung angka kematian ibu adalah kehamilan dengan anemia. Data dari Dinas Kesehatan Kota Demak (DKK) pada tahun 2012 dari jumlah ibu hamil sebanyak 2790 terdapat 12,57% mengalami anemia. Pada tahun 2013 yaitu dari 2765 ibu hamil teradapat 12,56% ibu hamil mengalami anemia. Ibu hamil patologi dengan anemia di Demak mengalami penurunan sebesar 0,01%. Data di atas menunjukkan penurunan angka kematian ibu, namun lebih baik jika angka kematian ibu lebih di perhatikan, dengan cara mendeteksi dini komplikasi yang terjadi pada ibu hamil, anemia pada kususnya (Profil Kesehatan Demak 2012, DKK 2013). Di kabupaten Demak terdapat 2 rumah sakit tempat rujukan bidan desa, salah satunya Rumah Sakit Islam Nahdlotul Ulama (RSI NU), dari data yang di ambil di Rumah Sakit Islam Nahdlotul Ulama (RSI NU), dalam catatan buku register 2 tahun terakir ini, pada tahun 2012 dari 417 ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya terdapat 16,68 % ibu hamil yang mengalami anemia, dan tahun 2013 dari 394 ibu hamil terdapat 31,52% ibu mengalami anemia, sehingga ibu hamil patologi dengan anemia mengalami kenaikan sebanyak 14,84%, dapat disimpulkan ibu hamil dengan anemia yang terjadi di Rumah Sakit Islam Nahdlotul Ulama (RSI NU) mengalami kenaikan yang drastis, sehingga perlu di waspadai dan perlu diperhatikan oleh

pemerintah agar dapat di tindak lanjuti untuk menurunkan angka kehamilan ibu dengan anemia di Rumah Sakit Islam Nahdlotul Ulama (RSI NU) Demak kususnya (Profil Kesehatan Demak 2010, DKK, 2013). Apabila ibu hamil memiliki riwayat penyakit anemia maka harus berhati-hati dengan kehamilannya, karena dapat membahayakan ibu hamil dan janinnya, antara lain dapat menyebabkan perdarahan waktu persalinan, mengganggu pertumbuhan bayi dalam kandungan, berat badan bayi dibawah berat normal (pudiastuti, 2012) Banyaknya ibu hamil yang belum mengetahui tentang tanda anemia membuat tenaga kesehatan banyak yang kesulitan dalam menindak lanjuti masalah anemia dalam kehamilan. Kematian ibu di indonesia biasanya terjadi akibat 4 terlambat, diantaranya terlambat mendeteksi adanya komplikasi, terlambat mengambil keputusan, terlambat merujuk dan terlambat sampai ke fasilitas rujukan, terlambat mendapatkan pertolongan. Dampak jika ibu hamil mengalami anemia yaitu Dapat menyebabkan perdarahan waktu persalinan sehingga membahayakan jiwa ibu, Mengganggu pertumbuhan bayi dalam kandungan, Berat badan bayi dibawah berat normal, Abortus, Prematur, Mudah infeksi, Hiperemesis gravidarum, Ketuban pecah dini. (Prawirohardjo 2009). Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana asuhan kebidanan ibu hamil dengan anemia di rumah sakit Islam Nahdlotul Ulama (RSI NU) Demak.

B. Rumusan Masalah. Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana asuhan kebidanan ibu hamil patologi dengan anemia di Rumah Sakit Islam Nahdlotul Ulama (RSI NU) Demak dengan 7 langkah varney. C. Tujuan 1. Tujuan Umum Mengetahui asuhan kebidanan ibu hamil patologi dengan anemia di Rumah Sakit Islam Nahdlotul Ulama (RSI NU) demak. 2. Tujuan Khusus a. Melakukan pengumpulan data dasar pada kehamilan patologi dengan anemia di Rumah Sakit Islam Nahdlotul Ulama (RSI NU) Demak. b. Menginterpretasikan data pada kehamilan patologi dengan anemia. c. Mengidentifikasi diagnosa potensial pada kehamilan patologi dengan anemia. d. Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera pada kehamilan patologi dengan anemia. e. Merencanakan asuhan kebidanan pada kehamilan patologi dengan anemia. f. Melaksanakan asuhan kebidanan pada kehamilan patologi dengan anemia. g. Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan pada kehamilan patologi dengan anemia.

h. Untuk mengetahui kesenjangan asuhan kebidanan pada kehamilan patologi dengan anemia antara di teori dan di lahan praktek. D. Ruang lingkup. 1. Sasaran. Ibu hamil patologi dengan anemia. 2. Tempat. Di Rumah Sakit Islam Nahdlotul Ulama (RSI NU) Demak. 3. Waktu. Bulan Mei-Juli tahun 2014. E. Manfaat Penelitian. 1. Manfaat Teoritis. a) Untuk petugas kesehatan kususnya bidan dapat di gunakan sebagai bahan evaluasi dan masukan. b) Untuk mahasiswa dapat menambah referensi pengetahuan ibu hamil tentang penyakit anemia serta sebagai bahan untuk mengetahui kesenjangan antara teori dan praktek, serta untuk pendokumentasian ibu hamil dengan anemia. c) Bagi institusi dapat dijadikan sebagai pengembangan penelitian yang berkaitan dengan ilmu kebidanan. 2. Manfaat Praktis:

a) Untuk petugas kesehatan bidan kususnya dapat meningkatkan pelayanan antenatal terhadap ibu hamil yang mempunyai faktor resiko anemia. b) Bagi mahasiswa dapat lebih terampil dalam menangani ibu hamil patologi dengan anemia. c) Untuk masyarakat dapat dijadikan sumber informasi tentang asuhan kebidanan ibu hamil patologi dengan anemia. F. Metode pengumpulan data. 1. Survey pendahuluan. Pendahuluan di dapatkan dari pencarian data dari negara indonesia, provinsi jawa tengah, pemerintah kota, dan rumah sakit umum daerah setempat. 2. Anamnesa. Penulis mengadakan wawancara tanya jawab dengan pasien atau keluarga pasien mengenai penyakit anemia yang di derita ibu hamil, dari anamnesa identitas dan selanjutnya hingga memperoleh data yang diinginkan dan memperkuat diagnosa. 3. Pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik dilakukan dengan cara inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi, dan pemeriksaan laboratorium.

4. Studi dokumentasi Mempelajari kasus serta menginterpretasikan data yang berhubungan dengan klien, yang bersumber dari catatan buku status klien, seperti catatan dokter, bidan, dan hasil laboratorium. 5. Diskusi/konsultasi Penulis melakukan diskusi dengan dosen pembimbing dan institusi Rumah Sakit Islam Nahdlotul Ulama (RSI NU) Demak, untuk membimbing penulisan Karya