BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan dengan pendekatan deskriptif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bersifat atau memiliki karakteristik, bahwa datanya dinyatakan dalam keadaan sewajarnya atau sebagaimana adanya (natural setting), dengan tidak dirubah dalam bentuk simbolsimbol dan bilangan. Menurut Nawawi dkk (2005) pendekatan deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki, dengan menggambarkan/melukiskan keadaan obyek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Berdasarkan tujuannya merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan mendeskripsikan kualitas suatu gejala yang menggunakan ukuran perasaan sebagai dasar penilaian. Strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus tunggal. Hal utama yang ditelaah dalam penelitian ini adalah pola kemitraan yang diterapkan oleh Appoli. Pola kemitraan yang diterapkan Appoli akan dianalisa dengan pola kemitraan yang telah berkembang berdasarkan suatu teori. Menurut Yin (1996) disebut kasus tunggal karena dalam penelitian ini menyatakan kasus penting dalam menguji suatu teori yang telah tersusun dengan baik dan perhatian diberikan pada satu atau beberapa sub unit analisis. Teori dalam penelitian ini digunakan sebagai pembanding atas kondisi riil kegiatan yang terjadi. Penelitian yang dilakukan diarahkan untuk mengetahui adanya keganjilan, perbedaan, anomali maupun temuan-temuan yang diperoleh dari suatu kegiatan atau proses pelaksanaan suatu kegiatan yang telah direncanakan dan dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu. Dalam hal ini menurut Sutopo (2006) peneliti mampu menemukan dan merumuskan baik kekuatan dan kelemahan suatu kondisi, yang selanjutnya peneliti dapat mengajukan saran operasional untuk memperbaiki dan mengembangkannya. 41
42 B. Lokasi Penelitian Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive yaitu cara pemilihan lokasi dengan sengaja karena alasan-alasan tertentu yang disesuaikan dengan tujuan penelitian (Singarimbun dkk, 1995). Penelitian dilakukan pada Aliansi Petani Padi Organik Boyolali (Appoli), Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah. Adapun alasan pemilihan adalah Appoli merupakan satu-satunya organisasi petani padi organik terbesar di Kabupaten Boyolali. C. Penentuan Informan Penentuan informan (key person) dalam penelitian ini dilakukan secara purposive sampling yaitu teknik penentuan dengan kecenderungan peneliti untuk memilih informan yang dianggap mengetahui informasi dan masalah secara mendalam dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang mantap (Sutopo, 2006). Teknik cuplikan untuk informan ini digunakan pada pengumpulan data kualitatif yang lebih bersifat purposive sampling. Dalam hal ini peneliti akan memilih yang dipandang memiliki informasi memadai, sehingga kemungkinan pilihan informan dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kemantapan peneliti memperoleh data. Pemilihan beberapa informan dalam kelompok Appoli sebagian merupakan hasil rekomendasi dari pihak Appoli sebagai obyek penelitian dan sebagian lainnya merupakan pilihan dari peneliti sebagai pembanding data dalam mencari informasi secara menyeluruh. Informan Appoli dipilih 4 (empat) pengurus harian inti serta 26 petani anggota karena dipandang yang paling mengetahui kegiatan dan proses yang terjadi di internal Appoli pada lingkup yang berbeda. Informan LSKBB dipilih 1 (satu) orang berdasarkan peran LSKBB sejak awal terbentuk Appoli hingga setelah melimpah dalam struktural Appoli sebagai Dewan Perwakilan Anggota. Informan dari Veco Indonesia dipilih 1 (satu) orang koordinator berdasarkan peran dan keterlibatan Veco Indonesia selama proses pendampingan hingga sekarang. Informan dari Pemerintah dalam hal ini Dinas
43 Pertanian dipilih berdasarkan rekomendasi dari Appoli terkait pihak Dinas yang paling sering berinteraksi dan bermitra bersama Appoli. Rincian informan dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 1. Rincian Informan Penelitian No. Informan Jumlah (orang) Alasan Pemilihan 1. Pengurus Harian Appoli Mengetahui permasalahan 4 terkait manajemen dan prosesproses internal kelompok Appoli (informatif) 2. Veco Indonesia 1 Mengetahui permasalahan selaku mitra representatif dari Veco Indonesia (informatif) baik sebagai konsultan, donor maupun supervisor Appoli 3. LSKBB 1 Mengetahui permasalahan baik sebagai konsultan, pembina langsung di lapangan, sekaligus founder kelompok organisasi Appoli (informatif) 4. Petani Appoli Mengetahui permasalahan 26 sebagai obyek binaan pemberdayaan dan subyek pelaku kegiatan yang berproses dalam kelompok organisasi Appoli (informatif) 5. Pemerintah (Dinas Pertanian) 1 Mengetahui permasalahan sebagai penanggungjawab program pemberdayaan dalam wilayah dimana kegiatan Appoli akan dan telah berlangsung (informatif) Jumlah 33 D. Data dan Sumber Data Data dalam penelitian ini terdiri data primer dan data sekunder. Menurut Sutopo (2006) sumber data dalam penelitian kualitatif terdiri dari beragam jenis, bisa berupa manusia, peristiwa dan tempat ataulokasi, benda serta dokumen atau arsip. Beragam sumber data tersebut menuntut cara atau teknik pengumpulan data
44 tertentu yang sesuai dengan sumber datanya guna mendapatkan data yang diperlukan. Adapun jenis sumber data dalam penelitian ini adalah informan, arsip atau dokumen. Arsip atau dokumen merupakan bahan tertulis yang berhubungan dengan suatu peristiwa atau aktifitas tertentu. Arsip atau dokumen sebagai sumber data mempunyai posisi penting dalam penelitian kualitatif, karena mendukung proses interpretasi dari setiap peristiwa yang diteliti. Tabel 2. Sumber Data yang Dibutuhkan No. 1. Dimensi Penelitian Sifat Data Sumber Data Primer Sekunder Input 1) Adaptasi 2) Pencapaian Tujuan 3) Integrasi 4) Pemeliharaan Pola Pengurus Harian Appoli Petani Anggota Appoli Mitra Appoli 2. Proses 1) Penyuluhan 2) Pelatihan 3) Swadaya Kooperatif 4) Pembangunan Terpadu Pengurus Harian Appoli Petani Anggota Appoli Mitra Appoli 3. Kemitraan Appoli 1) LSKBB 2) Veco Indonesia 3) Dinas/Pemerintah Pengurus Harian Appoli Petani Anggota Appoli Mitra Appoli 4. Output 1) Terbentuk Organisasi Petani Padi Organik 2) Kemampuan Sertifikasi 3) Perluasan Jaringan Pemasaran Pengurus Harian Appoli Petani Anggota Appoli Mitra Appoli 5. Outcome 1) Kemandirian Organisasi 2) Kesadaran Berorganik Pengurus Harian Appoli Petani Appoli Mitra Appoli
45 E. Teknik Pengumpulan Data Sesuai dengan jenis penelitian kualitatif dan juga jenis sumber data yang dimanfaatkan, maka teknik pengumpulan data yang dianggap sesuai dan tepat menurut kebutuhan dalam penelitian ini, diantaranya adalah: 1) Wawancara mendalam (in-depth interviewing) Wawancara menurut Bungin (2007) adalah proses percakapan dengan maksud untuk mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, organisasi, motivasi, perasaan dan sebagainya yang dilakukan dua pihak yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dengan orang yang diwawancarai. Pada penelitian ini jenis wawancara yang digunakan yaitu wawancara mendalam dengan maksud untuk mendapatkan gambaran lengkap tentang topik yang diteliti. Wawancara mendalam dilakukan sebagai studi permulaan atau penjelajahan umum guna menentukan fokus penelitian. Sutopo (2006) juga memaparkan bahwa wawancara mendalam dilakukan dalam keadaan peneliti tidak tahu apa yang belum diketahuinya. Dengan demikian wawancara dilakukan dengan pertanyaan yang bersifat open ended dan mengarah pada kedalaman informasi serta dilakukan dengan cara yang tidak secara formal terstruktur, guna menggali pandangan subyek yang diteliti tentang banyak hal yang sangat bermanfaat untuk menjadi dasar bagipenggalian informasi secara lebih jauh dan mendalam. Wawancara pada awal pengumpulan data dilakukan dengan menetapkan topik secara spesifik, kemudian dikembangkan menjadi berbagai bentuk pertanyaan yang lebih mendalam guna memperoleh data yang lebih akurat (Afifuddin dkk, 2009).Data yang diperoleh diantaranya sejarah dan profil Appoli, perkembangan Appoli, keberhasilan kegagalan Appoli. Motivasi serta harapan anggota Appoli.Sumber data diperoleh dari pengurus harian, petani dan mitra Appoli. 2) Content Analysis Sutopo (2006) mengemukakan bahwa content analysis merupakan kegiatan mencatat isi penting yang tersurat dari dokumen atau arsip kemudian
46 dapat memaknai isi yang tersirat didalamnya. Oleh karena itu dalam menghadapi beragam arsip atau dokumen tertulis sebagai sumber data, peneliti harus bisa bersikap kritis dan teliti. Arsip dan dokumen yang di analisis berasal dari arsip dan dokumen-dokumen kegiatan yang dilakukan Appoli. Data yang diperoleh diantaranya jadwal kegiatan, perkembangan hasil produksi, perkembangan jumlah anggota, dan jumlah kelompok tani ter-ics. 3) Observasi Observasi digunakan untuk menggali data dari sumber data yang berupa peristiwa, tempat atau lokasi, dan benda. Observasi dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Pada observasi langsung dapat dilakukan dengan mengambil peran atau tak berperan. Observasi langsung yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi berperan (partisipant observation), dimana pada saat pengamatan, kehadiran peneliti diketahui oleh para pribadi yang akan diamati. Pengamatan juga dilaksanakan dengan mencatat hal/kondisi yang sedang berlangsung menurut apa adanya (kondisi aslinya). Observasi yang dilakukan diantaranya pada beberapa pelatihan dan rapat koordinasi kelompok tani. Sementara itu Yin (1996) menyatakan bahwa ada tiga prinsip dalam pengumpulan data yaitu: a) Menggunakan multi sumber bukti (rasional penggunaan multi sumber bukti dan tuntutan penggunaan multi sumber bukti); b) Memelihara rangkaian bukti prinsip dipergunakan untuk memungkinkan peneliti dalam lingkup yang lebih luas dan untuk melacak langkah-langkah kearah mana saja (dari konklusi kembali ke pertanyaan awal penelitian atau pun dari pertanyaan tersebut ke konklusi); c) Menciptakan data dasar studi kasus (cacatan studi kasus, dokumen atau arsip studi kasus, bahan-bahan tabulasi dan narasi), dan yang terakhir inilah yang akan cenderung digunakan atau diterapkan dalam proses penelitian ini. F. Validitas Data Hasil penelitian dipandang ilmiah bila memenuhi salah satu syarat yaitu validitas data. Validitas membuktikan apa yang diamati sesuai dengan apa yang
47 sesungguhnya terjadi dalam dunia kenyataan dan apakah penjelasan yang diberikan memang sesuai dengan yang sebenarnya ada. Untuk menguji kualitas data yang diperoleh maka perlu dilakukan uji validitas data. Yang dimaksud dengan validitas atau ketepatan, adalah kesesuaian instrumen untuk mengumpulkan data yang diperlukan (Mardikanto, 2015). Dalam penelitian ini uji validitas dilakukan dengan menggunakanteknik triangulasi metode dan triangulasi sumber. Triangulasi metode adalah memandang satu data dari berbagai metode yang dilakukan. Hal ini berkaitan dengan teknik pengumpulan data yang dilakukan. Dari berbagai teknik yang digunakan diharapkan dapat menemukan satu data yang benar-benar merefleksikan keadaan sebenarnya dan dikuatkan oleh beberapa hal. Secara lebih sederhana dapat dilihat pada gambar di bawah. Dokumen Data Wawancara Sumber Observasi Gambar 4. Gambar Triangulasi Metode Triangulasi sumber yaitu melihat satu data yang sama dari berbagai sumber yang berbeda. Dengan demikian kekuatan data yang didapatkan diharapkan benar-benar data yang telah dikuatkan beberapa sumber informan. Triangulasi sumber dapat dilihat pada gambar di bawah. informan 1 Data wawancara informan 2 Informan 3 Gambar 5. Gambar Triangulasi Sumber
48 G. Teknik Analisis Unit analisis dalam penelitian ini adalah subyek pelaku dalam proses perkembangan Appoli yang diwakili masing-masing informan. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan studi kasus tunggal. Analisis akan dilakukan dengan menggunakan model analisis interaktif. Dalam model analisis ini, untuk menemukan logika analisis dilakukan beberapa tahapan analisis, yaitu : 1) Reduksi Data Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis dilapangan. Dalam penelitian ini, data yang diperoleh dari lapangan dirangkum, dipilih hal-hal yang pokok, difokuskan ke hal-hal yang penting, dicari tema atau polanya (direduksi) untuk mempermudah penajaman dalam menganalisis sehingga lebih mudah dikendalikan. Hal yang sangat penting di dalam proses reduksi data adalah analisis menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa sehingga kesimpulan final dapat ditarik dan diverifikasi. 2) Sajian data Setelah dilakukan reduksi data maka alur yang kedua adalah penyajian data. Menurut Miles dan Huberman (1992) dalam Bungin (2007) penyajian data merupakan sekumpulan informasi yang tersusun memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Di dalam penelitian ini, untuk dapat melihat gambaran secara keseluruhan data yang telah dikumpulkan maka harus diusahakan membuat berbagai macam matrik, grafik, network dan chart untuk menghindari penenggelaman data yang telah didapat.sebagaimana halnya dengan reduksi data, penyajian data tidaklah terpisah dari analisis melainkan bagian dari suatu analisis.
49 3) Penarikan Simpulan atau Verifikasi Di dalam penarikan simpulan (verifikasi), tidak lepas dari reduksi data dan penyajian data.dari permulaan pengumpulan data mulai dicari arti benda-benda, mencatat keteraturan, pola-pola penjelasan, konfigurasikonfigurasi yang mungkin maupun alur sebab-akibat.penarikan simpulan hanyalah sebagian dari satu kegiatan dari konfigurasi yang utuh.simpulansimpulan juga diverifikasi selama penelitian berlangsung untuk memberikan makna yang telah teruji kebenaran, kekokohan dan kecocokan yang merupakan validitasnya. Penelitian dilakukan dalam bentuk interaktif dengan proses pengumpulan data sebagai suatu proses siklus. Untuk lebih jelasnya, bila proses siklus dan interaktif tersebut digambarkan sebagai berikut : Pengumpulan data Sajian Data Reduksi data Penarikan simpulan/ verifikasi Gambar 6. Komponen-komponen Analisis Data Model Interaktif (Sutopo, 2006) H. Tahapan Penelitian 1. Persiapan Mengurus perijinan penelitian: Universitas Sebelas Maret Surakarta dan Aliansi Petani Padi Organik Boyolali (Appoli).
50 Meninjau lokasi penelitian untuk secara sepintas mempelajari keadaannya serta kemungkinan pemilihan informan yang tepat yang menjadi subyek penelitian Menyusun protokol penelitian, pengembangan pedoman pengumpulan data (daftar pertanyaan dan petunjuk observasi) dan juga penyusunan jadwal kegiatan secara rinci. 2. Pengumpulan Data Mengumpulkan data di lokasi studi dengan melakukan wawancara mendalam kepada informan dengan kriteria yang telah ditetapkan dalam pemilihan sampel. Mengumpulkan data sekunder yang berkaitan dengan penelitian. Melakukan review dan pembahasan beragam data yang terkumpul Menentukan strategi pengumpulan data paling tepat dan menentukan fokus, serta pendalaman dan mengatur data dalam kelompok untuk kepentingan analisis dengan memperhatikan dimensi yang terlibat dan tergambar pada kerangka berpikir. 3. Pengolahan Data Data diolah dengan cara mengelompokkan data sesuai dengan dimensi penelitian yang telah ditetapkan. Dibuat matrik untuk setiap informan dan melakukan reduksi dari jawaban dan kemudian dibuat simpulan sementara, sebelum melakukan penyajian (display). 4. Analisis Data Dilakukan sesuai urutan yang telah dipaparkan dalam teknik analisis data 5. Penyusunan Laporan Penelitian Penyusunan laporan awal Review laporan Perbaikan laporan Perbanyakan laporan