NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaaraan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. asusila, kekerasan, penyimpangan moral, pelanggaran hukum sepertinya sudah

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN SEBAGAI PEMBENTUKKAN KARAKTER SISWA KELAS V SDN NGLETH 1 KOTA KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penerus, pemuda harus dibina dan dipersiapkan sebaik baiknya untuk

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

PENGEMBANGAN KARAKTER KEMANDIRIAN MELALUI PRORGAM BOARDING SCHOOL (Studi Kasus Pada Siswa Di MTs Negeri Surakarta 1 Tahun Pelajaran 2013/2014)

PENANAMAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB SISWA PADA PELAKSANAAN ULANGAN HARIAN DALAM MATA PELAJARAN

Oleh: RIAN PUTERI SAYEKTI WIBOWO A

SKRIPSI Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. urgensinya belum dimaksimalkan seperti zaman modernisasi sekarang. Undang-

ANALISIS PENGEMBANGAN CIVIC DISPOSITION DALAM KEGIATAN OSIS TAHUN AJARAN (Studi Kasus Pada Siswa SMP Negeri 20 Surakarta)

BAB I PENDAHULUHAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang harus dikembangkan dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara

Disusun Oleh: SRITOMI YATUN A

KEDISIPLINAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di SMK Negeri 1 Banyudono, Boyolali Tahun Ajaran 2012/2013)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu sendi kehidupan. Melalui pendidikan,

Oleh: LITA AYU SOFIANA A

BAB I PENDAHULUAN. Dari ketiga hal tersebut terlihat jelas bahwa untuk mewujudkan negara yang

PENANAMAN KARAKTER DISIPLIN DAN TANGGUNG JAWAB PADA SISWA SANGGAR TARI SEMARAK CANDRAKIRANA ART CENTER TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah dan mutu yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menjadi orang yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. Setiap manusia harus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis

PERANAN KEGIATAN PRAMUKA DALAM MENGEMBANGKAN SIKAP PATRIOTISME. (Studi Kasus Di SMP Negeri 1 Girimarto Tahun Pelajaran 2012/2013)

PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DAN DISIPLIN MELALUI PROGRAM BERJUMPA (BERSIH JUM AT PAGI)

BAB I PENDAHULUAN. menciptakaniklim budaya sekolah yang penuh makna. Undang-Undang

BAB I. A. Latar Belakang Penelitian. sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan suatu upaya penanaman nilai-nilai karakter

Tujuan pendidikan adalah membentuk seorang yang berkualitas dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan mutlak yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kepribadian dan perilaku mereka sehari-hari. Krisis karakter yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional Republik Indonesia, pendidikan nasional berfungsi untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. generasi-generasi muda menjadi generasi yang cerdas. Maksud dari generasigenerasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hak dasar warga negara. Pendidikan merupakan salah satu

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha membina kepribadian dan kemajuan manusia

BAB I PENDAHULUAN. didik. Tujuan yang diharapkan dalam pendidikan tertuang dalam Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. individu semakin berkembang serta dapat menggali potensi diri. Selain itu,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

KEMANDIRIAN WANITA SINGLE PARENT DALAM MENDIDIK ANAK. (Studi Kasus Di Desa Pakang, Andong, Boyolali) NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

PENANAMAN KARAKTER DISIPLIN DAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. didik dapat mempertahankan hidupnya kearah yang lebih baik. Nasional pada Pasal 1 disebutkan bahwa :

INTENSITAS BIMBINGAN ORANG TUA DAN PEMAHAMAN TENTANG KEDISIPLINAN PENGARUHNYA TERHADAP KETAATAN SISWA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan wahana mengubah kepribadian dan pengembangan diri. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. pribadi dalam menciptakan budaya sekolah yang penuh makna. Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada hakikatnya adalah untuk membantu peserta didik agar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemakaian seragam sekolah terhadap siswa di dalam suatu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap anak mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan

PENANAMAN NILAI-NILAI KREATIF DAN CINTA TANAH AIR PADA SENI TARI. Polokarto Kabupaten Sukoharjo) NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

BAB I P E N D A H U L U A N. Karakter yang secara legal-formal dirumuskan sebagai fungsi dan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan salah satu upaya kebijakan dari pemerintah

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan BAB I

Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah mengungkapkan Pancasila sebagai jiwa seluruh rakyat Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring berkembangnya zaman memberikan dampak yang besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sosial budaya dimana individu tersebut hidup.

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi

PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS MELALUI PROGRAM PAGI SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Produksi film di Indonesia kian hari kian berkembang, mulai dari yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab I ini, akan memaparkan beberapa sub judul yang akan digunakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENANAMAN KARAKTER CINTA TANAH AIR PADA SISWA KELAS VII SMP KASATRIYAN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sistem yang harus dijalankan secara terpadu dengan

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. memajukan kesejahteraan umum dan mewujudkan ketertiban dunia, serta ingin

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh : ELY ERNAWATI A

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamika perubahan sosial budaya masyarakat. mengembangkan dan menitikberatkan kepada kemampuan pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah adalah lembaga formal tempat dimana seorang siswa menimba ilmu dalam

ANALISIS PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS DAN DISIPLIN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pembelajaran di sekolah baik formal maupun informal. Hal itu dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu cara untuk mencapai kesejahteraan.

NASKAH PUBLIKASI KONTRIBUSI TATA TERTIB SEKOLAH TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA KELAS 3B DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) NUR HIDAYAH SURAKARTA

PERAN PENGURUS HMP PGSD DALAM PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DI PROGDI PGSD FKIP UMS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pondasi kemajuan suatu negara, maju tidaknya

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendorong kemajuannya dengan kekreatifan guru dan murid. Selain itu,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. segala lingkungan dan sepanjang hidup. Pendidikan dapat dikatakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. keduanya. Sastra tumbuh dan berkembang karena eksistensi manusia dan sastra

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya sangatlah tidak mungkin tanpa melalui proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Undang-undang itu menjelaskan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu topik yang menarik untuk dibahas, karena

KEBIASAAN MEROKOK PADA REMAJA DALAM PERSPEKTIF NORMA KESOPANAN. (Studi Kasus di Desa Klego, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali) NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum

IMPLEMENTASI KARAKTER RELIGIUS PADA ANAK KELUARGA PERANGKAT DESA (STUDI KASUS DI DESA WONOREJO KECAMATAN POLOKARTO KABUPATEN SUKOHARJO)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. persesuaian dengan perkataan khalq yang berarti kejadian, serta erat hubunganya

Transkripsi:

PENANAMAN KARAKTER DISIPLIN DAN TANGGUNG JAWAB MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PATROLI KEAMANAN SEKOLAH (Studi Kasus pada Kegiatan Ekstrakurikuler Patroli Keamanan Sekolah di SMK Negeri 2 Sragen Tahun Ajaran 2013/2014) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaaraan FIRLIANA BUDIARTI A220100180 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

ABSTRAK PENANAMAN KARAKTER DISIPLIN DAN TANGGUNG JAWAB MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PATROLI KEAMANAN SEKOLAH (Studi Kasus pada Kegiatan Ekstrakurikuler Patroli Keamanan Sekolah di SMK Negeri 2 Sragen Tahun Ajaran 2013/2014) Firliana Budiarti, A220100180, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014, xxii + 148 Halaman (termasuk lampiran) Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk dan kendala penanaman karakter disiplin dan tanggung jawab melalui kegiatan ekstrakurikuler patroli keamanan sekolah di SMK Negeri 2 Sragen. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif, yaitu hasil temuannya untuk memberikan gambaran mengenai penanaman karakter disiplin dan tanggung jawab melalui kegiatan ekstrakurikuler patroli keamanan sekolah di SMK Negeri 2 Sragen. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan mengkaji dokumen. Uji keabsahan data yang digunakan yaitu melalui triangulasi sumber data dan triangulasi teknik pengumpulan data. Analisis data yang digunakan yaitu teknik analisis interaktif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk penanaman karakter disiplin yaitu dengan cara kesadaaran diri sendiri, selalu berusaha tepat waktu, melalui pendekatan spiritual, psikologi, pendekatan hukum, membuat jadwal piket harian dalam setiap kegiatan. Kendala penanaman karakter disiplin yaitu karakter tiap siswa yang berbeda, sebagian besar jarak sekolah dengan rumah sangat jauh, terkadang dalam diri siswa malas, lupa membawa atribut PKS dan transportasi. Bentuk penanaman karakter tanggung jawab yaitu mempunyai rasa kesadaran diri sendiri, memberi motivasi dan dukungan kepada diri sendiri dan anggota PKS, dalam pembagian tugas piket harus ada koordinasi dengan anggotanya dan diberi sanksi apabila ada anggota patroli keamanan sekolah (PKS) yang melanggar peraturan. Kendala penanaman karakter tanggung jawab yaitu banyak tugas dari Bapak/Ibu guru, masalah pertemuan rutin yang tidak semua anggotan konsisten dalam menghadiri pertemuan, anggota PKS banyak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang lain (multi), apabila ada teman tugas tidak masuk disuruh menggantikan. Kata Kunci: karakter disiplin dan tanggung jawab, patroli keamanan sekolah.

PENDAHULUAN Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang harus dikembangkan dan harus ditanamkan dalam satuan pendidikan. Pendidikan karakter dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini tercantum dalam pasal 3 Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, menyebutkan bahwa: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pendidikan karakter juga bertujuan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan di sekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang sesuai standar kompetensi lulusan. Pendidikan karakter diharapkan peserta didik mampu secara mandiri meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan menginternalisasi serta mempersonalisasi nilainilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari. Karakter merupakan suatu hal yang sangat penting, karena berkaitan erat dengan kehidupan sehari-hari Karakter yang diterapkan dalam kehidupan masyarakat pada umumnya tidak pernah lepas dari proses pembelajaran dan pembentukan dari diri manusia itu sendiri. Penanaman karakter bisa didapatkan dalam lingkup keluarga, sekolah, baik dalam lingkungan masyarakat maupun kelompok. Orang tua mempunyai peran penting dalam membentuk karakter anaknya dalam lingkungan keluarga. Seorang guru harus bisa memberikan contoh atau sikap yang baik yang bisa dijadikan bahan pendidikan bagi seorang siswa. Karakter

seseorang di lingkungan kelompok akan sangat mudah terpengaruh dengan orang yang ada di sekitarnya. Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang secara sistematik melaksanakan program bimbingan, pengajaran, dan latihan dalam rangka membantu siswa mengembangkan potensinya. Proses kegiatan pendidikan untuk siswa dapat dibagi menjadi dua macam kegiatan yaitu intrakurikuler dan ekstrakurikuler. Intrakurikuler adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dalam jam-jam aktif pembelajaran sedangkan kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan diluar jam pelajaran. Kegiatan intrakurikuler dan ekstrkurikuler mempunyai tujuan yang sama untuk membentuk dan menanamkan nilai-nilai positif bagi siswa. Semua perilaku negatif masyarakat Indonesia baik yang terjadi di kalangan pelajar dan mahasiswa maupun kalangan lainnya, jelas menunjukkan kerapuhan karakter yang cukup parah salah satunya disebabkan oleh tidak optimalnya pengembangan pendidikan karakter di lembaga pendidikan. Hal ini terbukti dengan siswa yang susah diatur dan cenderung melakukan pelanggaranpelanggaran tata tertib. Contoh pelanggaran membolos, menyontek, menonton video porno, mengkonsumsi narkoba, minum-minuman keras, dan tawuran antar sekolah. Kasus yang petama pada tanggal 24 September 2012 terjadi tawuran antara SMA 6 Jakarta dengan SMA 70 Jakarta di bundaran Bulungan, Jakarta Selatan yang menyebabkan 6 siswa meninggal. Kasus yang kedua terjadi di kabupaten Purworejo digemparkan dengan adanya korban meninggal dunia akibat mengenggak miras oplosan. Diduga, pelaku secara sengaja mencampur alkohol 95% dengan serbuk minuman suplemen. Kasus yang ketiga terjadi juga tawuran pelajar di Surakarta pada tanggal 4 September 2013, yakni penyerangan SMK Murni Solo dengan SMA N 6 Solo. Tawuran itu mengakibatkan kericuhan dan berkembang menjadi penyerangan ke sekolah-sekolah peserta turnamen. SMK Murni Solo menjadi korban penyerangan ratusan pelajar sesuai pertandingan tim sekolah setempat melawan SMK Muhammadiyah 1 di Sriwerdari (Solopos.com, September 2013). Berdasarkan

kasus-kasus di atas karakter sangat penting agar tidak terjadi peristiwa tersebut, maka perlu suatu pembinaan yang dapat membentuk karakter. Kesenjangan dalam penanaman karakter disiplin dan tanggung jawab pada kegiatan ekstrakurikuler patroli keamanan sekolah melahirkan perdebatan. Ada sekolah yang mudah menanamkan karakter disiplin dan tanggung jawab. Namun ada juga sekolah yang sulit untuk menanamkan karakter disiplin dan tanggung jawab. Untuk menanamkan karakter tersebut, pada awalnya harus ada kesadaran dari diri siswa dan selanjutnya diharapkan memahami dan mengimplementasikan penanaman karakter disiplin dan tanggung jawab. Menurut Kemendiknas sebagaimana dikutip oleh Samani dan Hariyanto (2012:52), macam-macam karakter ada 18 adalah: religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab. Berdasarkan karakter di atas yang dianggap dapat memenuhi kriteria mengenai penanaman dalam kegiatan ekstrakurikuler patroli keamanan sekolah adalah karakter disiplin dan tanggung jawab. Menurut Kemendiknas (2010) sebagaimana dikutip oleh Gunawan (2012:33), disiplin merupakan suatu tindakan yang menunjukkan perilaku tertib, patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. Menurut Majid dan Dian (2011:46), tanggung jawab adalah biasa menyelesaikan tugas-tugas tepat waktu, menghindari sikap ingkar janji dan mengerjakan tugas sampai selesai. Penanaman karakter disiplin dan tanggung jawab, siswa akan mentaati peraturan dan menjalankan kewajibannya. Kegiatan di sekolah belum banyak yang menekankan pada pendidikan karakter, hal ini sangat memperihatinkan melihat bobroknya karakter anak bangsa. Untuk mewujudkan hal itu semua, perlu solusi alternatif untuk membangun dan mengembangkan karakter manusia dan bangsa Indonesia agar memiliki karakter yang baik. Ekstrakurikuler Patroli Keamanan Sekolah

merupakan wadah yang tepat yang fungsinya menunjang minat dan bakat peserta didik. Karakter disiplin dan tanggung jawab dapat dikembangkan melalui banyak kegiatan. Kegiatannya yaitu: Pramuka, Patroli Keamanan Sekolah (PKS), Palang Merah Remaja (PMR), bakti sosial dan kegiatan-kegiatan lain. Patroli keamanan sekolah atau yang disingkat PKS adalah suatu organisasi yang ditugaskan untuk menjaga kondusifitas dan keamanan sekolah dengan norma yang berlaku. Patroli keamanan sekolah merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang mendidik anggotanya untuk berdisiplin, berani, dan bertanggung jawab. Secara umum kegiatan ini hanya bertugas sebagai pengatur lalu lintas di sekolah maupun di luar kegiatan belajar. Kegiatan ekstrakurikuler patroli keamanan sekolah adalah salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SMK Negeri 2 Sragen. Penanaman karakter disiplin dan tanggung jawab akan dapat terbentuk dengan baik apabila siswa mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Kenyataannya kegiatan ekstrakurikuler patroli keamanan sekolah banyak yang memandang sebagai kegiatan yang hanya bersenang-senang saja, tidak menarik dan kurang berguna. Keterkaitan penanaman karakter dengan Pendidikan Kewarganegaran, selaras dengan visi Program studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Menurut Tim penyusun (2014:138), Visi Program studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan adalah menjadi pusat pengembangan kependidikan dan pembelajaran Pendidikan Kewarganegara-an dan Tatanegara untuk membentuk nation and character building yang memiliki kesadaran berkonstitusi menuju masyarakat madani. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa keterkaitan pendidikan ataupun penanaman karakter dengan Program studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yaitu membentuk generasi muda yang berkarakter untuk membangun bangsa dan bernegara. Alasan peneliti melakukan studi kasus di SMK Negeri 2 Sragen adalah dikarenakan sekolah itu sudah menerapkan kegiatan ekstrakurikuler patroli keamanan sekolah. Selain itu, tempat tersebut juga sangat tepat untuk dilakukan suatu penelitian. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai Penanaman

karakter disiplin dan tanggung jawab melalui kegiatan ekstrakurikuler Patroli Keamanan Sekolah di SMK Negeri 2 Sragen Tahun Ajaran 2013/2014. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dirumuskan permasalahan penelitian ini sebagai berikut: 1. Bagaimana profil patroli keamanan sekolah di SMK Negeri 2 Sragen Tahun Ajaran 2013/2014? 2. Bagaimana bentuk penanaman karakter disiplin melalui kegiatan ekstrakurikuler patroli keamanan sekolah di SMK Negeri 2 Sragen Tahun Ajaran 2013/2014? 3. Bagaimana kendala yang dihadapi dalam proses penanaman karakter disiplin melalui kegiatan ekstrakurikuler patroli keamanan sekolah di SMK Negeri 2 Sragen Tahun Ajaran 2013/2014? 4. Bagaimana bentuk penanaman karakter tanggung jawab melalui kegiatan ekstrakurikuler patroli keamanan sekolah di SMK Negeri 2 Sragen Tahun Ajaran 2013/2014? 5. Bagaimana kendala yang dihadapi dalam proses penanaman karakter tanggung jawab melalui kegiatan ekstrakurikuler patroli keamanan sekolah di SMK Negeri 2 Sragen Tahun Ajaran 2013/2014? Adapun tujuan penelitian sebagai berikut: 1. Untuk mendeskripsikan profil patroli keamanan sekolah di SMK Negeri 2 Sragen Tahun Ajaran 2013/2014. 2. Untuk mendeskripsikan bentuk penanaman karakter disiplin melalui kegiatan ekstrakurikuler patroli keamanan sekolah di SMK Negeri 2 Sragen Tahun Ajaran 2013/2014. 3. Untuk mendeskripsikan kendala-kendala yang dihadapi dalam proses penanaman karakter disiplin melalui kegiatan ekstrakurikuler patroli keamanan sekolah di SMK Negeri 2 Sragen Tahun Ajaran 2013/2014. 4. Untuk mendeskripsikan bentuk penanaman karakter tanggung jawab melalui kegiatan ekstrakurikuler patroli keamanan sekolah di SMK Negeri 2 Sragen Tahun Ajaran 2013/2014.

5. Untuk mendeskripsikan kendala-kendala yang dihadapi dalam proses penanaman karakter tanggung jawab melalui kegiatan ekstrakurikuler patroli keamanan sekolah di SMK Negeri 2 Sragen Tahun Ajaran 2013/2014. METODE PENELITIAN Tempat penelitian ini di SMK Negeri 2 Sragen Tahun Ajaran 2013/2014. Tahap-tahap pelaksananaan penelitian dilakukan selama kurang lebih empat bulan yaitu, mulai bulan Desember 2013 sampai dengan Maret 2014. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif interaktif, karena penelitian ini bertujuan untuk mengungkap keadaan dari suatu peristiwa, yaitu penanaman karakter disiplin dan tanggung jawab melalui kegiatan patroli keamanan sekolah. Namun bisa juga disebut studi kasus, karena dalam penelitian ini juga dilakukan pada suatu kegiatan. Selain itu, dalam penelitian ini juga menghimpun data-data serta memperoleh pemahaman dari kasus-kasus terkait dengan peristiwa maupun kegiatan lainnya yang terikat oleh tempat dan waktu. Subjek penelitian ini adalah: Kepala sekolah SMK Negeri 2 Sragen, Guru bimbingan konseling, Pembina, Siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler patroli keamanan sekolah. Berdasarkan rumusan pengertian objek penelitian tersebut di atas, maka yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah bentuk penanaman karakter disiplin dan tanggung jawab melalui kegiatan ekstrakurikuler patroli keamanan sekolah di SMK Negeri 2 Sragen. Sumber data dalam penelitian ini meliputi informan atau narasumber, peristiwa atau aktivitas, tempat atau lokasi, serta arsip maupun dokumen. Teknik Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dapat dengan observasi (pengamatan), wawancara, dan mengkaji dokumen. Teknik yang digunakan untuk mengetahui validitas data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan triangulasi sumber data dan Triangulasi teknik pengumpulan data. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis data model interaktif. Adapun langkah-langkah teknik analisis data model interaktif adalah sebagai berikut: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan (Patilima, 2005:100). Instrumen yang

digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dokumen. dan telaah HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Bentuk penanaman karakter disiplin melalui kegiatan ekstrakurikuler patroli keamanan sekolah di SMK Negeri 2 Sragen. Adapun indikator karakter disiplin dalam penelitian ini yaitu tepat waktu atau tidak terlambat, taat pada peraturan yang berlaku, dan menjalankan tugas sesuai jadwal yang telah ditentukan. Bentuk penanaman karakter dalam tepat waktu yaitu dengan cara kesadaran pada diri sendiri, selalu berusaha tepat waktu dan harus pintar membagi waktu, dan ada sanksi yang tegas. Apabila anggota PKS terlambat maka mendapatkan sanksi sesuai aturan yang telah disepakati. Bentuk penanaman karakter disiplin dalam tepat waktu diberikan melalui kegiatan ekstrakurikuler patroli keamanan sekolah sebagaimana tujuan untuk melatih siswa agar berdisiplin. Bentuk atau cara penanaman taat pada peraturan yang berlaku pada kegiatan ekstrakurikuler patroli keamanan sekolah itu berupa pendekatan spiritual, pendekatan psikologi, dan pendekatan hukum. Bentuk atau cara penanaman karakter dalam sikap menjalankan tugas sesuai jadwal yang telah ditentukan yaitu dengan membuat jadwal piket harian dalam setiap kegiatan yang tersusun secara sistematis, penugasan kepada anggota PKS. 2. Bentuk penanaman karakter tanggung jawab melalui kegiatan ekstrakurikuler patroli keamanan sekolah di SMK Negeri 2 Sragen. Berikut ini akan dipaparkan sesuai dengan indikator tanggung jawab yang sudah dirumuskan dalam kerangka teori, yaitu melakukan tugas dengan sepenuh hati, melaporkan apa yang menjadi tugasnya, segala yang menjadi tanggung jawabnya dapat dijalankan. bentuk penanaman melakukan tugas dengan sepenuh hati yaitu pada kegiatan patroli keamanan sekolah memberikan motivasi dan dukungan kepada diri sendiri maupun anggotanya, memberikan pengarahan, mempunyai rasa kesadaran diri sendiri, harus ada motivasi dan minat dari siswa yang mengikuti kegiatan PKS. Bentuk penanaman karakter tanggung jawab dalam sikap melaporkan apa yang menjadi tugasnya yaitu dengan cara kesadaran diri

masing-masing anggota, adanya koordinasi dari anggotanya, dan ditunjukkan dalam bentuk absensi. Sedangkan bentuk penanaman karakter dalam perilaku Segala yang menjadi tanggung jawabnya dapat dijalankan dalam kegiatan patroli keamanan sekolah yaitu dengan cara intropeksi diri, diberi sanksi, pembina memberikan arahan langsung dilapangan kepada anggota PKS pemula, atau senior yang masih belum berpengalaman. 3. Kendala yang dihadapi dalam penanaman karakter disiplin melalui kegiatan ekstrakurikuler patroli keamanan sekolah di SMK Negeri 2 Sragen. Penanaman karakter disiplin dalam kegiatan ekstrakurikuler patroli keamanan sekolah di SMK Negeri 2 Sragen sudah ditanamkan. Namun pada pelaksaanaanya, masih ada kendala diantaranya masalahnya lau bener-bener ditekan sehingga nanti anak malah keluar dari PKS, rumahnya jauh, tiap karakter siswa berbeda-beda. Terbukti dengan adanya siswa yang sedikit mengikuti kegiatan ekstrakurikuler patroli keamanan sekolah (PKS). Berbagai cara dilakukan SMK Negeri 2 Sragen supaya siswa lebih aktif dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler patroli keamanan sekolah 4. Kendala yang dihadapi dalam penanaman karakter tanggung jawab melalui kegiatan ekstrakurikuler patroli keamanan sekolah di SMK Negeri 2 Sragen. Dalam sebuah kegiatan pasti ada kendala termasuk dalam penanaman karakter tanggung jawab melalui kegiatan patroli keamanan sekolah. kendalanya yaitu kebanyakan tugas dari bapak ibu guru, masalah pertemuan rutin yang tidak semua anggota konsisten dalam menghadiri pertemuan rutin tersebut. Terkadang anggota yang satu hadir, anggota yang lain tidak hadir. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Bentuk Penanaman karakter disiplin melalui kegiatan ekstrakurikuler patroli keamanan sekolah di SMK Negeri 2 Sragen

Penanaman karakter disiplin diimplementasikan melalui kegiatan-kegiatan positif yang menjadi tugas. Bentuk penanaman karakter disiplin melalui kegiatan ekstrakurikuler patroli keamanan sekolah yaitu dengan cara kesadaran pada diri sendiri, selalu berusaha tepat waktu dan harus pintar membagi waktu, melakukan pendekatan spiritual, pendekatan psikologi, pendekatan hukum agar anggota patroli keamanan sekolah taat pada peraturan yang berlaku, dengan membuat jadwal piket harian dalam setiap kegiatan yang tersusun secara sistematis, memberikan tugas kepada anggota PKS. 2. Bentuk penanaman karakter tanggung jawab melalui kegiatan ekstrakurikuler patroli keamanan sekolah di SMK Negeri 2 Sragen Bentuk penanaman karakter tanggung jawab yaitu mempunyai rasa kesadaran diri sendiri, memberikan motivasi dan dukungan kepada diri sendiri maupun anggotanya, memberikan pengarahan kepada siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler patroli keamanan sekolah, dalam pembagian tugas piket harus ada koordinasi dengan anggotanya, diberi sanksi apabila ada anggota patroli keamanan sekolah (PKS) yang melanggar peraturan. 3. Kendala dalam penanaman karakter disiplin melalui kegiatan patroli keamanan sekolah di SMK Negeri 2 Sragen Kendala-kendala dalam penanaman karakter disiplin melalui kegiatan patroli keamanan sekolah pada siswa pasti akan dijumpai seiring dengan berjalannya waktu. Dalam kegiatan patroli keamanan sekolah ini juga menjumpai dan mengalami beberapa kendala dalam setiap kegiatan untuk menanamkan karakter disiplin pada siswa. Kendala yang dialami yaitu tiap karakter siswa yang

berbeda-beda, sebagaian besar jarak sekolah dengan rumah sangat jauh, terkadang dalam diri siswa malas, lupa membawa atribut patroli keamanan sekolah dan transportasi. 4. Kendala dalam penanaman karakter tanggung jawab melalui kegiatan patroli keamanan sekolah di SMK Negeri 2 Sragen Kendala dalam penanaman karakter tanggung jawab melalui kegiatan patroli keamanan sekolah yaitu kebanyakan tugas dari bapak ibu guru, masalah pertemuan rutin yang tidak semua anggota konsisten dalam menghadiri pertemuan rutin, banyak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang lain (multi), apabila ada teman tugas yang tidak masuk harus disuruh menggantikan, dan kurang menghafal materi kegiatan. Saran 1. Kepada Kepala Sekolah 2. Kepada Pembina 3. Kepada Siswa 4. Kepada Orang tua DAFTAR PUSTAKA Gunawan, Heri. 2012. Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi. Bandung: Alfabeta. Majid, Abdul dan Dian Andayani. 2011. Pendidikan Karakter Persepektif Islam. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Patilima, Hamid. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta. Tim Penyusun. 2014. Buku Paduan Akademik 2013/2014. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta.