Jurnal Dinamika Manajemen

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang maupun jangka pendek menawarkan kelebihan dan kekurangan. melakukan jual beli saham di pasar modal.

BAB I PENDAHULUAN. Sampai saat ini pasar yang efisien masih menjadi perdebatan yang menarik di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Rr. Iramani, Ansyori Mahdi (2006) Penelitian ini menjelaskan tentang pengaruh hari perdagangan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. dalam investasi. Hubungan antara return yang diharapkan dan risiko dari

BAB I PENDAHULUAN. orang yang melakukan penelitian yang mendukung teori efisiensi pasar, bahwa

BAB I PENDAHULUAN. umum mempunyai kesamaan yaitu adanya tingkat keuntungan yang disyaratkan

BAB I PENDAHULUAN. dan sarana untuk mempertemukan penawaran jual beli saham kepada pihak-pihak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini berjudul Studi Tentang Pengaruh Hari Perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. Konsep pasar modal yang efisien telah menjadi suatu topik perdebatan yang

PENGUJIAN WEEK-FOUR, MONDAY, FRIDAY DAN EARNINGS MANAGEMENT EFFECT TERHADAP RETURN SAHAM

Management Analysis Journal

BAB V PENUTUP. Penelitian ini adalah penelitian yang menguji mengenai Monday effect dan

BAB I PENDAHULUAN. satunya dari kondisi pasar modalnya apakah efisien atau tidak. Efisiensi

BAB I PENDAHULUAN UKDW. mendukung efficient market hypothesis, meskipun masih ada pelaku pasar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pembahasan yang dilakukan pada penelitian ini merujuk pada penelitianpenelitian

BAB I PENDAHULUAN. dari suatu investasi. Return bisa positif dan juga negatif, jika positif berarti

PENGARUH HARI PERDAGANGAN TERHADAP RETURN SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA. Mellysa Maria 1 Syahyunan 2 ABSTRACT

DAY OF THE WEEK EFFECT TERHADAP RETURN DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM LQ45 DAN NON LQ45

Pelaksanaan dan Hasil Penelitian. Bab ini berisikan tentang hasil analisis dan pembahasan. hasil penelitian yang telah dilakukan.

BAB I PENDAHULUAN. yang memproduksi, mendistribusikan, dan memperdagangkan barang haram.

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan yang lebih besar. Hal ini erat kaitannya dengan informasi yang

PENGARUH MONDAY, WEEK-FOUR,

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh sejumlah keuntungan di masa yang akan datang (Tandelilin, 2001).

BAB V PENUTUP. terjadinya monday effect terhadap return Indeks LQ45 dan STI selama periode

PENGUJIAN MONDAY EFFECT PADA BURSA EFEK INDONESIA DAN BURSA EFEK SINGAPURA

I. PENDAHULUAN. pasti pasar modal telah tumbuh dan berkembang menjadi bagian penting dalam pertumbuhan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kebutuhan dana jangka panjang dengan menjual saham atau mengeluarkan

BAB I PENDAHULUAN. menarik karena bisa memberikan return (pengembalian) yang besar secara cepat,

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan (return) terhadap sekuritas yang dibelinya. Investor yang cakap harus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal secara umum dapat diartikan sebagai pasar yang

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis day..., Dwita Amelia Fitriani, FE UI, Universitas Indonesia

Jurnal Dinamika Manajemen

BAB I PENDAHULUAAN. Perkembangan Perdagangan terhadap dunia usaha yang kini

ANALISIS THE MONDAY EFFECT DI BURSA EFEK INDONESIA. I Ketut Teguh Dharma Putra 1 Putu Agus Ardiana 2

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai jenis instrumen investasi yang berada di pasar modal berbentuk financial

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. Menurut Tandelilin (2001:47) return merupakan salah satu faktor yang

ANALISIS FENOMENA MONDAY EFFECT TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN YANG TERMASUK DI DALAM INDEKS SAHAM LQ45 TAHUN DI BURSA EFEK INDONESIA

Manajemen Universitas Airlangga Surabaya, 2 Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan adalah dikedepankannya hipotesis pasar efisien (Efficient Market

Pengaruh The Day Of The Week Effect, Week Four Effect dan Rogalsky Effect terhadap Return Saham Lq-45 di Bursa Efek Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat diperjualbelikan dimana efek-efek di perdagangkan. Dalam beberapa

BAB I PENDAHULUAN. (sekuritas) jangka panjang yang dapat diperjual belikan, baik dalam bentuk

ANTARIKSA BUDILEKSMANA Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ABSTRACT

PENGUJIAN ANOMALI PASAR MONDAY EFFECT, WEEKEND EFFECT, ROGALSKI EFFECT DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN dalam bidang keuangan telah mengizinkan pemodal asing untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena yang terjadi pada pasar modal yang efisien yaitu terjadinya

BAB V KESIMPULAN. A. Kesimpulan. B. Implikasi Teoritis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bisa diperjualbelikan dalam bentuk surat hutang (obligasi), ekuiti (saham), reksadana dan

STUDI TENTANG PENGARUH HARI PERDAGANGAN TERHADAP RETURN IHSG PERIODE JANUARI 1997 SAMPAI DENGAN MEI Oleh : Purwanto Widodo 1.

ANOMALI MONDAY EFFECT PADA IHSG DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. Informasi akurat dan segera tentang harga dan volume transaksi yang

Vol. 5 Oktober 2013 ISSN:

PENDAHULUAN. pasar efisien bentuk lemah (Copeland, 2005). Dengan asumsi bahwa harga

Studi Tentang Pengaruh Hari Perdagangan Terhadap Return Saham pada BEJ

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 236

BAB I PENDAHULUAN. adanya abnormal return adalah efek akhir pekan. Kebutuhan akan likuiditas suatu

BAB I PENDAHULUAN. yang diterbitkan oleh pemerintah maupun swasta. Sebagaimana pasar

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. empiris tentang terjadinya Day Of The Week Effect dipasar modal, antara lain

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan mengenai fenomena market

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pasar modal merupakan suatu mekanisme ekonomi dengan aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alternatif sumber pendanaan bagi perusahaan-perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Dengan demikian, pasar modal diartikan sebagai pasar untuk memperjualbelikan

Stabilitas Fenomena the Monday Effect di Bursa Efek Jakarta

KONSISTENSI EFEK HARI SENIN TERHADAP RETURN SAHAM DALAM PERIODE YANG BERBEDA PADA SAHAM-SAHAM EMBENTUK ILQ 45 DI BURSA EFEK INDONESIA

ABNORMAL RETURN DI SEKITAR TANGGAL PENGUMUMAN STOCK SPLIT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pasar modal merupakan sarana untuk menghimpun dana yang tersedia di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam penelitian yang dilakukan Dwi Cahyaningdyah membahas beberapa

BAB I PENDAHULUAN. dimana pada waktu itu terjadi di era perang dunia ke II. Seiring berjalannya waktu pasar

Rismaeka Purnamasari Latjuba 1 Rowland Bismark Fernando Pasaribu 2. Abstrak

FENOMENA LONG WEEKEND DALAM MEMPENGARUHI ABNORMAL RETURN : CASE STUDY HARI LIBUR NASIONAL WAFAT ISA ALMASIH TAHUN 2013.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

3. Masih terbukanya kemungkinan untuk mencari pengaruh lain selain. ukuran perusahaan (firm size) yang dapat mempengaruhi munculnya. anomali pasar.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dituntut dan harus mampu bersaing untuk mempertahankan atau

ABSTRAK. Kata kunci: return saham, return on asset, debt equity ratio, price earnings ratio, pool data.

PENGARUH HARI PENGUMUMAN BI RATE TERHADAP RETURN SAHAM DI SEKTOR PERBANKAN MILIK PEMERINTAH YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

MATERI 7 EFISIENSI PASAR

TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 11.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. target yang diinginkan baik secara artificial (melalui metode akuntan si) maupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tepat informasi baru sebagaimana informasi tersebut menjadi tersedia. Teori

BAB II KERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS

BAB V PENUTUP.. Berdasarkan analisis dan pembahasan mengenai analisis Overreaction

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Monday Effect merupakan fenomena dalam dunia keuangan yang

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan analisi data pada Bab IV maka dapat ditarik kesimpulan sebagai. berikut:

PENGUJIAN THE DAY OF THE WEEK EFFECT, WEEK FOUR EFFECT, DAN ROGALSKY EFFECT TERHADAP RETURN SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEKS DI BURSA EFEK INDONESIA

Efek Anomali Pasar Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Lq 45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

Management Analysis Journal

BAB III. Metode Penelitian. diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory dan Laporan

PENGARUH MONDAY EFFECT DAN WEEKEND EFFECT TERHADAP RETURN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dalam melakukan investasi. Pasar modal juga berperan sebagai sumber pendanaan

Transkripsi:

JDM Vol. 1, No. 2, 2010, pp: 154-168 Jurnal Dinamika Manajemen http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jdm ANALISIS MONDAY EFFECT DAN ROGALSKI EFFECT DI BURSA EFEK JAKARTA Dwi Cahyaningdyah, Rini Setyo Witiastuti Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, Semarang, Indonesia Info Artikel Sejarah Artikel: Diterima April 2010 Disetujui Juni 2010 Dipublikasikan September 2010 Keywords: Monday Effect; Weekend Effect; Rogalski Effect Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh hari perdagangan di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan 70 saham yang aktif di perdagangkan selama periode penelitian 2004-2006. Teknik sampling menggunakan purposive sampling dengan kriteria sampel adalah saham-saham yang aktif diperdagangkan selama periode penelitian. Pengujian hipotesis menggunakan regresi dengan variable dummy. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa ada pengaruh hari perdagangan terhadap return saham di Bursa Efek Indonesia. Return tertinggi terjadi pada hari Jumat dan return terendah pada hari Senin. Dengan hasil tersebut, dapat dikatakan penelitian ini berhasil mengidentifikasi adanya Monday effect dan weekend effect. Pengujian Rogalski effect menunjukkan bahwa Rogalski effect terjadi pada bulan April. Abstract The paper investigates the day of the week effect in Indonesia Stock Exchange by using 70 active stocks during the period of 2004-2006. Sampling technique uses purposive sampling and the criteria of the sample is stocks which are trading actively during the period of study. Regression with dummy variables are use to test the hypothesis. The findings indicate that there is a day of the week effect in Indonesia Stock exchange, the highest returns are observed on Friday and the lowest returns are observed on Monday. It can be said that this study can identify Monday effect and weekend effect in Jakarta Stock Exchange. The Investigation about Rogalski effect in JSX find that Rogalski effect presents in April. Monday s return being positive in April and remain negative in the other months, so Monday effect disappeared in April. JEL Classification: G1, G10, G14 Alamat korespondensi: Gedung C6 FE Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229 E-mail: dcahyaningdyah@yahoo.com ISSN 2086-0668 (cetak) 2337-5434 (online)

Dwi Cahyaningdyah, Rini Setyo Witiastuti / Analisis Monday Effect dan Rogalski Effect... PENDAHULUAN Hipotesis pasar yang efisien atau efficient market hypothesis sampai saat ini masih menjadi perdebatan yang menarik dibidang keuangan, masih ada pro dan kontra dikalangan praktisi dan akademisi bidang keuangan tentang hipotesis pasar yang efisien. Pasar yang efisien adalah pasar dimana harga semua sekuritas yang diperdagangkan telah mencerminkan semua informasi yang tersedia, baik informasi dimasa lalu (misalnya laba perusahaan tahun lalu), informasi saat ini (misalnya rencana kenaikan dividen tahun ini) maupun informasi yang bersifat pendapat atau opini rasional yang beredar di pasar yang bisa mempengaruhi perubahan harga misalnya jika banyak investor di pasar berpendapat bahwa harga saham akan naik maka informasi tersebut akan tercermin pada perubahan harga saham yang cenderung naik. Perdebatan tentang pasar yang efisien masih terjadi sampai saat ini, disatu sisi banyak penelitian yang mengemukakan bukti empiris yang mendukung konsep pasar yang efisien, tapi disisi lain muncul sejumlah penelitian yang mengemukakan adanya anomali pasar yang merupakan penyimpangan terhadap hipotesis pasar yang efisien. Anomali pasar tersebut antara lain January effect, size effect, low P/E ratio, winner loser anomaly dan day of the week patern. Penelitian ini akan menguji tentang Monday effect yang merupakan bagian dari day of the week patern. Sejumlah penelitian menemukan adanya fenomena Monday effect (atau weekend effect) menggunakan berbagai periode waktu dan berbagai indeks return saham yang berbeda. Anomali ini tidak hanya terjadi di pasar modal Amerika Serikat tapi juga di pasar modal negara-negara lain diluar Amerika Serikat serta anomali ini terjadi juga pada berbagai tipe sekuritas (Basher & Sadorsky, 2006). Hasil penelitian mengenai pola perubahan return saham di pasar modal memberi kesimpulan yang beragam (Carpenter et al., 2002; Hui, 2005; Keef, 2005; Cai et al., 2006). Penelitian di luar pasar modal Amerika Serikat mendokumentasikan hasil yang menunjukkan adanya day of the week effect, dimana return saham pada hari perdagangan Senin lebih rendah daripada return saham pada hari perdagangan lainnya (Aly, et al., 2004; Kiymaz et al., 2005; Basher, et al., 2006) Penelitian day of the week effect di Bursa Efek Indonesia menunjukkan hasil yang bervariasi. Basher dan Sadorsky (2006) melakukan penelitian terhadap saham-saham yang ada di BEJ dan menemukan bahwa terdapat day of the week effect dimana return terendah terjadi di hari Selasa dan return tertinggi terjadi pada hari Jumat selama periode penelitian. Iramani (2006) menguji pengaruh hari perdagangan terhadap return saham. Hasilnya menunjukkan hari perdagangan Selasa, Rabu dan Jumat mempunyai pengaruh terhadap return saham sedangkan hari perdagangan Senin dan Kamis tidak mempunyai pengaruh terhadap return saham selama periode penelitian. Hari perdagangan Senin terjadi return positif tetapi uji signifikansi yang menunjukkan return positif ini tidak signifikan. Cahyaningdyah (2005) menguji pengaruh hari perdagangan terhadap return saham dengan menggunakan data return 73 saham yang paling aktif di perdagangkan di BEJ, kriteria keaktifan adalah berdasarkan frekuensi hari perdagangan. Hasil penelitian menunjukkan adanya return terendah pada hari Senin (Monday effect) dan return tertinggi terjadi pada hari perdagangan Jumat (weekend effect). Keragaman hasil penelitian dan argumentasi yang dikemukakan mengenai fenomena Monday effect menjadikan fenomena ini tetap menarik untuk diteliti. Hal ini mendorong peneliti untuk melakukan penelitian tentang fenomena Monday effect di Bursa Efek Jakarta. Aktivitas perdagangan saham berubah dari hari ke hari. Perubahan ini disebabkan oleh perubahan perilaku investor dalam melakukan aktivitas perdagangan di bursa. Hasil penelitian terdahulu menunjukkan indikator-indikator aktivitas perdagangan di bursa, misalnya banyak transaksi dan volume perdagangan berpengaruh secara signifikan terhadap 155

Jurnal Dinamika Manajemen Vol. 1, No. 2, 2010, pp: 154-168 return saham di pasar modal. Perubahan perilaku investor akan berpengaruh terhadap pola return harian saham. Berdasarkan argumentasi tersebut dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H1 : Hari perdagangan berpengaruh terhadap return harian saham di Bursa Efek Jakarta. Rogalski (1984) mengemukakan adanya hubungan yang menarik antara day of the week effect dengan January effect. Rata-rata return Senin di bulan Januari adalah positif sementara return Senin di bulan lainnya adalah negatif. Ini menunjukkan Monday effect menghilang di bulan Januari sebagai akibat adanya kecenderungan return bulan Januari yang lebih tinggi dibandingkan return bulan lainnya. Di pasar modal Indonesia, khususnya Bursa Efek Jakarta, January Effect adalah fenomena yang tidak relevan. Beberapa penelitian yang dilakukan untuk menguji eksistensi January effect di BEJ tidak menemukan adanya return yang cenderung lebih tinggi pada bulan Januari sehingga mereka menyimpulkan tidak terjadi January Effect di BEJ. Berdasarkan keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No. 80/PM/1996, Laporan tahunan harus disertai dengan laporan akuntan dengan pendapat yang lazim dan disampaikan kepada Bapepam 120 hari setelah tanggal tahun tutup buku. Ini berarti laporan keuangan maksimum disampaikan pada bulan April, dan laporan keuangan yang disampaikan setelah bulan April berarti melampaui ketentuan Bapepam. Setiawati dan Naim (2005) dalam penelitiannya menemukan 74,64% perusahaan-perusahaan publik menyampaikan laporan keuangan pada bulan April. Rata-rata perusahaan di Indonesia (baik yang bermasalah maupun yang tidak bermasalah) melakukan praktik manajemen laba. Manajemen Laba dilakukan dengan memanfaatkan asimetri informasi antara perusahaan dengan pihak luar yang berkepentingan terhadap perusahaan. Motif manajer melakukan manajemen laba adalah pada kondisi tertentu dimana likuiditas perusahaan menurun atau perusahaan mengalami kesulitan keuangan, para manajer berfikir mengenai usaha-usaha untuk menutupi kondisi sebenarnya dengan tujuan tertentu, baik untuk kepentingan perusahaan maupun kepentingan manajer. Adanya manajemen laba ini menimbulkan sentimen posistif pada pasar, karena pasar optimis terhadap kinerja perusahaan publik yang melaporkan adanya kinerja yang baik pada perusahaan-perusahaan publik tersebut. Dengan kondisi ini diduga return saham pada bulan April akan lebih tinggi dibanding return saham pada bulan lainnya (non April), sehingga Monday effect akan menghilang pada bulan April karena adanya kecenderungan return yang lebih tinggi di bulan April. Dengan kata lain Rogalski effect yang ditemukan pada bulan Januari di pasar modal AS diduga terjadi pada bulan April di Bursa Efek Jakarta. Untuk pengujian fenomena ini, dirumuskan hipotesis : H2 : Return Senin pada bulan April adalah positif dan cenderung lebih tinggi daripada return Senin pada bulan-bulan lainnya. METODE Penelitian ini mengambil sampel 70 saham yang secara aktif diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta. Sampel diambil dengan menggunakan purposive sampling, dengan kriteria pemilihan sampel adalah saham yang terdaftar di BEJ selama periode Januari 2004 sampai Desember 2006. Saham yang digunakan adalah saham-saham yang aktif diperdagangkan di BEJ selama periode pengujian. Kriteria ini diambil untuk menghindari bias yang mungkin ditimbulkan oleh saham-saham tidur. Sedangkan kriteria keaktifannya berdasarkan frekuensi hari perdagangan saham dalam setahun. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah harga penutupan (closing price) untuk setiap hari perdagangan. Harga saham harian ini nantinya akan menjadi dasar penghitungan return harian masing-masing saham. 156

Dwi Cahyaningdyah, Rini Setyo Witiastuti / Analisis Monday Effect dan Rogalski Effect... Untuk menguji hipotesis satu yaitu pengaruh hari perdagangan terhadap return saham, model regresi yang digunakan adalah: Rt = a1m + a2t + a3w + a4th + a5f + et Rt adalah return saham pada hari t, dan variabel dummy (M, T, W, Th, dan F) menunjukkan hari perdagangan saham di bursa yang di observasi, yaitu M untuk Senin, T untuk Selasa, W untuk Rabu, Th untuk Kamis dan F untuk Jumat. Nilai M=1 untuk return saham pada hari Senin dan M=0 untuk return saham hari lainnya. T=1 untuk return saham pada hari selasa dan T=0 untuk return saham hari lainnya. Demikian juga hal yang sama berlaku untuk dummy W, Th dan F. Sedangkan a1-a5 adalah koefisien regresi untuk variabel dummy Senin sampai Jumat. Koefisien regresi ini menunjukkan besarnya rata-rata return saham pada masing-masing hari perdagangan. Pengujian pengaruh hari perdagangan terhadap return saham harian dilakukan dengan cara menguji koefisien regresi masing-masing variabel hari perdagangan. Hari perdagangan dikatakan berpengaruh terhadap return saham jika koefisien regresi variabel tersebut signifikan secara statistik.pengujian hipotesis dua dilakukan dengan membagi data kedalam kelompok April dan non April. Pengujian hipotesis dua dilakukan menggunakan persamaan dua untuk masing-masing kelompok yaitu kelompok April dan kelompok non April. Bila benar Monday effect menghilang pada bulan April, maka koefisien regresi a 1 untuk kelompok April akan bernilai positif, sementara koefisien regresi a 1 untuk kelompok non April akan tetap signifikan negatif. Untuk menguji lebih jauh bahwa Monday effect tidak menghilang di bulan Januari, dilakukan pengujian yang sama untuk kelompok Januari dan kelompok non Januari. Bila benar Monday effect tidak menghilang di bulan Januari maka koefisien regresi a 1 pada regresi kelompok Januari akan signifikan negatif demikian juga untuk kelompok non Januari koefisien regresi a 1 juga signifikan negatif. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari 70 saham yang dianalisis pada periode penelitian tahun 2004-2006, diperoleh jumlah observasi (n) sebanyak 53.287 observasi. Dari keseluruhan observasi, tujuh observasi dikeluarkan dari pengamatan karena besarnya return saham terlalu tinggi dibanding dengan return saham yang lain atau dibanding return saham yang sama pada hari perdagangan lainnya (outlier). Return saham yang dikeluarkan dari pengamatan (outlier) dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Return Saham yang Dikeluarkan dari Pengamatan (Outlier) No. Saham Hari/ tanggal perdagangan Return 1 BDMN (Bank Danamon) Selasa, 17/7/2004 16,857 2 BBNI (Bank BNI) Selasa, 23/12/2005 13,444 3 BNGA (Bank Niaga) Jumat, 21/5/2006 8,714 4 LPBN (Lippo Bank) Rabu, 11/12/2005 8,333 5 BNII (Bank BII) Kamis, 13/6/2005 6,250 6 BNBR (PT Bakrie & Brothers) Senin, 14/3/2006 4,333 7 BDMN (Bank Danamon) Rabu, 22/1/2005 3,787 Sumber: data yang diolah (2007) 157

Jurnal Dinamika Manajemen Vol. 1, No. 2, 2010, pp: 154-168 Tabel 2. Deskripsi Return Harian Saham yang Diobservasi Periode 2001-2005 Hari Minimum Maksimum Mean Standard deviasi Skewness Jumlah observasi Senin -0,809 0,600-0,0029 0,0524 0,160 10.198 Selasa -0,804 0,500 0,0006 0,0517 0,390 10.775 Rabu -0,888 0,681 0,0023 0,0522 0,745 10.777 Kamis -0,802 0,500 0,0022 0,0513 0,653 10.778 Jumat -0,631 0,600 0,0034 0,0479 1,742 10.340 Semua -0,888 0,681 0,0010 0,0513 0,700 53.287 Sumber: data yang diolah (2007) Hasil pengujian hipotesis satu tentang pengaruh hari perdagangan terhadap return saham di Bursa Efek Jakarta selama periode penelitian tahun 2004-2006 dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Ringkasan Statistik Regresi Return Saham Senin Selasa Rabu Kamis Jumat B -0,0029 0,0005 0,0019 0,0022 0,0036 (t statistik) (-5,740) (1,084) (3,822) (4,418) (7,153) Sigifikansi *** *** *** *** 0bservasi 10.198 10.775 10.777 10.778 10.340 *** Signifikan pada level 1% Sumber: data yang diolah (2007) Berdasarkan ringkasan statistik hasil perhitungan yang disajikan dalam tabel tiga, return terendah dan negatif terjadi pada hari perdagangan Senin yaitu sebesar -0,0029 dengan t statistik -5,740 dan signifikan pada tingkat 1%. Sedangkan return tertinggi terjadi pada hari Jumat yaitu sebesar 0,0036 dengan t statistik 4,418 dan signifikan pada level 1%. Return hari perdagangan Rabu dan Kamis juga signifikan pada level 1% yaitu masing-masing sebesar 0,0019 dan 0,0022 dan hanya return hari Selasa yang tidak signifikan atau tidak berbeda dengan nol. Hasil ini mengindikasikan untuk keseluruhan periode pengamatan, semua hari perdagangan mempunyai pengaruh terhadap return saham di Bursa Efek Jakarta. Untuk keseluruhan observasi Monday effect berhasil teridentifikasi dimana return Senin adalah return terendah dan signifikan negatif, dan fenomena weekend effect juga teridentifikasi pada keseluruhan observasi dimana return Jumat merupakan return tertinggi dibandingkan return hari perdagangan lainnya. Secara umum dapat disimpulkan pada periode tahun 2004-2006, fenomena day of the week effect terjadi di BEJ. Berdasarkan hasil penelitian ini, selama periode 2004-2006 ini menunjukkan adanya kesamaan dengan pola return saham harian di Bursa Efek AS yang menunjukkan bukti bahwa rata-rata return terendah terjadi pada hari Senin dan rata-rata return tertinggi terjadi pada hari perdagangan Jumat. Hasil penelitian ini menambah bukti empiris tentang pengaruh hari perdagangan terhadap return saham di Bursa Efek Jakarta. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Iramani (2006) menemukan terjadinya fenomena day of the week effect dimana hari perdagangan Selasa, Rabu dan Jumat mempunyai pengaruh terhadap return saham pada periode Januari-Desember 2006 dengan sampel 40 saham paling aktif diperdagangkan di BEJ. Dalam penelitian Iramani (2006) ditemukan adanya return positif pada hari Senin 158

Dwi Cahyaningdyah, Rini Setyo Witiastuti / Analisis Monday Effect dan Rogalski Effect... tetapi uji signifikansi menunjukkan return positif ini tidak signifikan. Basher dan Sadorsky (2006) yang melakukan penelitian terhadap saham-saham yang ada di Bursa Efek Indonesia menemukan bahwa terjadi fenomena day of the week effect dimana return terendah terjadi pada hari Selasa dan return tertinggi terjadi pada hari Jumat, sehingga pada penelitian ini teridentifikasi adanya Tuesday effect dan weekend effect di Bursa Efek Jakarta. Berbeda dengan penelitian-penelitian tersebut, pengujian hipotesis satu dalam penelitian ini menemukan bahwa untuk periode 2004-2006 semua hari perdagangan (Senin- Jumat) kecuali hari Selasa mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham di Bursa Efek Jakarta dengan kata lain fenomena the day of the week effect terjadi di Bursa Efek Jakarta. Lebih jauh hasil pengujian menunjukkan untuk periode 2004-2006 ditemukan adanya Monday Effect dimana return Senin signifikan negatif. Ini berbeda dengan penelitian Basher dan Sadorsky (2006) yang menemukan bahwa return Selasa adalah return terendah (Tuesday effect). Penelitian ini juga mengidentifikasi adanya Weekend effect dimana return Jumat lebih tinggi dari return hari lainnya. Rogalski (1984) menemukan adanya hubungan antara day of the week effect dengan Januari Effect yang kemudian disebut sebagai Rogalski effect dimana return Senin di bulan Januari adalah positif sementara return Senin di bulan-bulan lain adalah negatif. Ini menunjukkan fenomena Moday effect menghilang pada bulan januari karena adanya January effect maka return Januari cenderung lebih tinggi dibanding return bulan lainnya. Karena fenomena January effect tidak relevan untuk Indonesia, dan diduga rata-rata return yang cenderung lebih tinggi muncul di bulan April berkaitan dengan earning management yang dilakukan perusahaanperusahaan publik dalam laporan keuangan yang dilaporkan kepada publik di bulan April, maka dilakukan pengujian untuk April dan non April. Kemudian untuk menguji lebih jauh bahwa memang rogalski effect tidak terjadi di bulan Januari, dilakukan juga pengujian untuk kelompok Januari dan non Januari. Ringkasan hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Ringkasan Statistik Pengujian Rogalski Effect Senin 0,0771 (4.156)*** Selasa 0,0038 (2,077)** Rabu 0,0070 (3,520)*** Kamis 0,0022 (1,098) Jumat 0,0048 (2,192)** () t statistik *** signifikan pada level 1% ** signifikan pada level 5% * signifikan pada level 10% Sumber: data yang diolah (2007) April Non April Januari Non Januari -0,0040 (-7,682)*** 0,0002 (0,385) 0,0014 (2,833)*** 0,0022 (4,302)*** 0,0035 (6,830)*** 159 0,0065 (-2,580)*** 0,0029 (1,189) 0,0042 (1,818)* 0,0019 (0,814) 0,0033 (1,405) -0,0026 (-2,073)** 0,0034 (2,793)*** 0,0028 (2,365)** 0,0028 (2,341)** 0,0036 (2,923)*** Dari ringkasan statistik yang disajikan dalam tabel empat, terlihat return pada bulan April cenderung lebih tinggi. Secara keseluruhan pada semua hari yaitu hari Senin sampai hari Jumat, return di bulan April lebih tinggi daripada return di bulan non April, dan nilai tersebut signifikan pada level 1% dan 5% kecuali untuk return hari Kamis yang tidak signifikan. Pada bulan April Monday Effect juga menghilang, return Senin pada bulan April

Jurnal Dinamika Manajemen Vol. 1, No. 2, 2010, pp: 154-168 menjadi signifikan positif yaitu sebesar 0,00771 dengan t statistik 4,156 dan signifikan pada level 1%, sementara return Senin dibulan non April adalah negatif yaitu sebesar -0,0040 dan signifikan pada level 1%. Berdasarkan ringkasan statistik yang disajikan dalam tabel 4, return Senin di bulan Januari adalah negatif dan signifikan pada level 1% yaitu sebesar -0,0065 bahkan return Senin di bulan Januari ini lebih rendah daripada return Senin di bulan non Januari yang besarnya -0,0026. Untuk hari-hari lain, return di bulan Januari juga cenderung lebih rendah di banding return di bulan non Januari tapi return hari Selasa, Kamis dan Jumat tidak signifikan, sementara return hari Rabu di bulan Januari lebih tinggi daripada return di bulan non Januari. Ini mengindikasikan bahwa return Senin di bulan januari tidak lebih tinggi daripada return Senin di bulan non Januari. Dan return Senin di bulan januari tetap negatif bahkan lebih rendah dibanding return Senin di bulan non Januari, sehingga Monday Effect tidak menghilang di bulan Januari. Hasil ini mengindikasikan Rogalski Effect yang ditemukan oleh Rogalski (1984) terjadi pada bulan Januari di pasar modal Amerika berkaitan dengan adanya January effect, di BEJ fenomena ini ditemukan pada bulan April. Untuk pasar modal Indonesia khususnya BEJ, ditemukan bahwa return April cenderung lebih tinggi dibanding return di bulan lain (non April), hal ini berkaitan dengan sistem pelaporan keuangan yang ada di BEJ dimana perusahaan publik wajib melaporkan laporan keuangan mereka maksimal 120 hari setelah tanggal tutup buku yang jatuh pada bulan April dan berkaitan juga dengan praktek manajemen laba (earning management) yang dilakukan oleh perusahaan publik yang menimbulkan sentimen positif pada pasar yang kemudian dapat menaikkan harga saham. SIMPULAN DAN SARAN Hasil pengujian menunjukkan terjadi fenomena day of the week effect di Bursa Efek Jakarta selama periode penelitian. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian-penelitian terdahulu yang mengidentifikasi adanya return terendah dan negatif pada hari perdagangan Senin yang biasa disebut dengan Monday effect dan return tertinggi pada hari perdagangan Jumat yang biasa disebut sebagai weekend effect. Hubungan antara day of the week effect dengan Rogalski effect yang ditemukan oleh Rogalski (1984) dimana rata-rata return Senin di bulan Januari adalah positif karena adanya pegaruh January effect sementara rata-rata return Senin di bulan lainnya adalah negatif tidak ditemukan di Bursa Efek Jakarta. Di BEJ, Rogalski effect ditemukan di bulan April, dimana pada bulan April Monday effect menghilangdan rata-rata return Senin di bulan lainnya tetap negatif. Return Senin di bulan Januari adalah negatif bahkan lebih rendah daripada return Senin di bulan non Januari. Hal ini konsisten dengan penelitian sebelumnya di BEJ yang tidak menemukan adanya January effect. Penelitian ini hanya bertujuan untuk mengungkapkan keberadaan (eksistensi) fenomenafenomena yang berkaitan dengan the day of the week effect tanpa memberi argumentasi yang cukup untuk fenomena-fenomena tersebut, karena peneliti tidak banyak mendapat informasi dari penelitian-penelitian lain di BEJ yang berkaitan dengan penelitian ini, misalnya tentang peranan investor individual yang menurut Keef dan Roush (2005) memberi kontribusi besar terhadap munculnya Monday effect di pasar modal Amerika Serikat. Penelitian mendatang perlu dilakukan untuk memberi argumentasi tentang terjadinya Monday effect di pasar modal Indonesia tidak hanya terbatas pada mengungkapkan keberadaan fenomena tersebut. DAFTAR PUSTAKA Aly, H., Mehdian, S & Perry, M. J. 2004. An Analysis of Day-of-the-Week Effects in the Egyptian Stock Market. International Journal Of Business. Vol. 9, No. 3, pp: 301-308. 160

Dwi Cahyaningdyah, Rini Setyo Witiastuti / Analisis Monday Effect dan Rogalski Effect... Basher, S. A & P. Sadorsky. 2006. Day of The Week Effect in Emerging Stock Markets. Applied Economics Letters. Vol. 13, No. 10, pp: 621-628. Cahyaningdyah, D. 2005. Analisis Pengaruh Hari Perdagangan Terhadap Return Saham : Pengujian Week-Four Effect dan Rogalski effect di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Vol. 20, No. 2, pp: 1-8. Cai, J., Li, Y & Qi, Y. 2006. The Day of The Week Effect : New Evidence From The Chinese Stock Markets. Chinese Economy. Vol. 39, No. 2, pp: 71-88. Carpenter, R. E & Petersen, B. C. 2002. Capital Market Imperfections, High-Tech Investment, And New Equity Financing. Vol. 112, pp: F54-F72. Hui, T. 2005. Day of The Week Effect in US and Asia-Pasific Stock Markets During The Asia Financial Crisis : A Non Parametric Approach. Omega. Vol. 33, No. 3, pp: 277-282. Iramani, R. 2006. Studi Tentang Pengaruh Hari Perdagangan Terhadap Return Saham Pada BEJ. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol. 32, pp:1-8. Keef, S & Roush, M. L. 2005. Day of The Week Effect in The Pre-Holiday Return of The Standard & Poor s 500 Stock Index. Applied Financial Economics. Vol. 15, No. 2, pp: 107-119. Kiymaz, H & Berument, H. 2003. The Day of The Week Effect on Stock Market Volatility And Volume: International Evidence. Review of Financial Economics. Vol. 12, pp: 363-380 Rogalski, R. 1984. New Finding Regarding Day of Week Returns Over Trading and Non Trading Periods : A Note Journal of Finance. Vol. 39, No. 5, pp: 1603-1614. Setiawati, L & Naim, A. 2005. Manajemen Laba. Journal of Indonesian Economy and Business. Vol. 15, No. 4, pp: 1-8. 161