ANALISIS NOVEL TIGA ORANG PEREMPUAN KARYA MARIA.A. SARDJONO (KAJIAN RELATIVISME) Rahmat Kartolo 1. Abstrak

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia saat ini memasuki era globalisasi yang ditandai dengan arus

PANDANGAN TIGA TOKOH UTAMA WANITA TENTANG EMANSIPASI DALAM NOVEL TIGA ORANG PEREMPUAN KARYA MARIA A. SARDJONO

PERSPEKTIF GENDER DALAM NOVEL TIGA ORANG PEREMPUAN KARYA MARIA A. SARDJONO : TINJAUAN SASTRA FEMINIS

BAB I PENDAHULUAN. akar perselisihan. Isu dan permasalahan yang berhubungan dengan gender,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KAJIAN FEMINIS CITRA AQIDAH WANITA TOKOH UTAMA DALAM NOVEL GADIS PENGHAFAL AYAT KARYA M. SHOIM HARIS DAN RELEVANSI PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam realitas kehidupan, perbedaan peran sosial laki-laki dan perempuan

BIAS GENDER DAN PERJUANGAN TOKOH UTAMA PEREMPUAN DALAM NOVEL DE WINST KARYA AFIFAH AFRA SEBUAH KAJIAN FEMINISME DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting atau tokoh pembawa jalannya cerita dalam karya sastra.

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. yakni Bagaimana struktur novel Tanah Tabu karya Anindita S. Thayf? dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pada hakekatnya, setiap manusia diciptakan sebagai makhluk

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu sastra pada hakikatnya selalu berkaitan dengan masyarakat. Sastra

I. PENDAHULUAN. Pendidikan di Minahasa telah dimulai pada abad ke-17 dengan adanya sebuah laporan

BAB I PENDAHULUAN. tergantung dari perubahan sosial yang melatarbelakanginya (Ratna, 2007: 81). Hal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia kedua setelah laki-laki. Tatanan sosial memberi kedudukan perempuan

BAB I PENDAHULUAN. tentunya sangat berkaitan dengan hidup dan kehidupan manusia serta kemanusiaan. Ia

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan fenomena sosial budaya yang melibatkan

I. PENDAHULUAN. 2008:8).Sastra sebagai seni kreatif yang menggunakan manusia dan segala macam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sastra adalah gejala budaya yang secara universal dapat dijumpai pada

ISSN CITRA PEREMPUAN DALAM SASTRA MODERN (Sebuah Pandangan Feministik pada Dua Pengarang Laki-laki)

BAB I PENDAHULUAN. pihak laki-laki. Ideologi Patriakat tumbuh subur dalam masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Karya sastra adalah salah satu jenis hasil budidaya masyarakat yang dinyatakan

BAB III METODE PENELITIAN. Lajang karya Ayu Utami ini menggunakan jenis penelitian deskriptif

BAB V PENUTUP. memfokuskan pada Ideologi Tokoh Utama Wanita Dalam Novel Surga Yang Tak

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman pengarang. Karya sastra hadir bukan semata-mata sebagai sarana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembangunan pada saat ini telah berkembang sangat pesat di Indonesia.

BAB V KESIMPULAN. bab- bab sebelumnya maka dapat diambil suatu kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. dari tulisan-tulisan ilmiah. Tidak juga harus masuk ke dalam masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. biologis melainkan merupakan fungsi dari kondisi sosial budaya.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

BAB V PENUTUP. Pada bab ini maka penulis akan mengakhiri seluruh penulisan tesis ini dengan

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Adapun konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat. Karya sastra itu dapat dinikmati dan dipahami oleh semua

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra adalah penafsiran kebudayaan yang jitu. Sastra bukan sekadar seni

beragam adat budaya dan hukum adatnya. Suku-suku tersebut memiliki corak tersendiri

BAB I PENDAHULUAN. adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan bahasa sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP. terjadi tiga macam kekerasan, meliputi kekerasan psikis, fisik, dan. penelantaran rumah tangga namun kekerasan psikis lebih dominan.

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai ungkapan pribadi manusia berupa pengalaman,

CITRA PEREMPUAN JAWA DALAM NOVEL LANGIT TAMAN HATI KARYA CUCUK HARIYANTO TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI

BAB IV KESIMPULAN. publik. Secara lebih khusus, Mansfield Park menceritakan posisi perempuan pada

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah ungkapan pribadi manusia. berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, imajinasi, ide, keyakinan dalam

JURNAL PENELITIAN SKRIPSI

2015 PERANAN ALICE PAUL DALAM MEMPEROLEH HAK SUARA BAGI WANITA DI AMERIKA SERIKAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN. Suatu penelitian dapat mengacu pada penelitian-penelitian yang telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra merupakan gambaran tentang kehidupan yang ada dalam

Permalink/DOI:

BAB I PENDAHULUAN. imajinasi yang tinggi, yang terbukti dari karya-karyanya yang menarik dan banyak

BAB I PENDAHULUAN. membawa bangsa menuju bangsa yang maju. Masa kanak-kanak adalah masa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pandangan pengarang terhadap fakta-fakta atau realitas yang terjadi dalam

BAB I PENDAHULUAN. genre-genre yang lain. Istilah prosa sebenarnya dapat menyaran pada pengertian

BAB 1 PENDAHULUAN. Jepang merupakan suatu negara modern yang masih terikat kuat oleh nilainilai

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan merupakan salah satu sunnatullah yang berlaku untuk semua

Sumardjo & Saini (1994: 3) mengungkapkan bahwa sastra adalah ungkapan pribadi

UKDW BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Karo dikenal sebagai masyarakat yang menganut stelsel

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini berisi dua subbab, sub bab pertama berisi tentang tinjauan pustaka berupa

Bab 1. Pendahuluan. lain. Keluarga adalah lingkungan interaksi manusia yang pertama. Keluarga

BAB VII HUBUNGAN SOSIALISASI PERAN GENDER DALAM KELUARGA ANGGOTA KOPERASI DENGAN RELASI GENDER DALAM KOWAR

BAB I PENDAHULUAN. manusia sebagai makhluk sosial tidak terlepas dari individu lain. 1. Pertalian darah menurut garis bapak (Patrilineal)

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadi dalam batin seseorang (Damono, 2002: 1).

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam masalah kehidupan manusia secara langsung dan sekaligus.

BAB I PENDAHULUAN. tapi juga dalam kehidupan bermasyarakat. Perkawinan merupakan suatu

NILAI NILAI DIDAKTIS DALAM NOVEL CINTA SUCI ZAHRANA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY. Oleh : Rice Sepniyantika ABSTRAK

bismillahirrahmanirrahim

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui bagaimana persoalan-persoalan kebudayaan yang ada. Kebiasaan

BAB I PENDAHULUAN. Kesusastraan Bali Purwa (tradisional) dan Kesusastraan Bali Anyar (modern)

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. etimologis, fiksi berasal dari akar kata fingere (Latin) yang berarti berpurapura.

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan kehidupan yang diwarnai oleh sikap, latar belakang dan

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh

BAB VI KESIMPULAN. Karya sastra seperti novel memiliki unsur-unsur yang membentuk

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sastra merupakan salah satu cabang kesenian yang selalu berada dalam

BAB I PENDAHULUAN. Adat istiadat merupakan salah satu perekat sosial dalam kehidupan

CITRA DAN PERJUANGAN TOKOH UTAMA WANITA NOVEL DAUN PUTRI MALU KARYA MAGDALENA SITORUS DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masyarakat batak toba menganut sistem kekeluargaan patrilineal yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Asmat adalah salah satu suku yang mendiami kabupaten Agats yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

FEMINISME TOKOH UTAMA DALAM NOVEL KEMBANG ALANG- ALANG KARYA MARGARETH WIDHY PRATIWI

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya kebudayaan. Kebudayaan tersebut

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG WARISAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Kritik atas..., Silvy Riana Putri, FIB UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan produk tidak hanya

NILAI MORAL DALAM NOVEL MENEBUS IMPIAN KARYA ABIDAH EL KHALIEQY DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN. yang bebas mengungkapkan semua ide dan ktreatifitasnya agar pembaca dapat menangkap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

CITRA WANITA TOKOH UTAMA NOVEL RONGGENG KARYA DEWI LINGGASARI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

ANALISIS NOVEL TIGA ORANG PEREMPUAN KARYA MARIA.A. SARDJONO (KAJIAN RELATIVISME) Rahmat Kartolo 1 Abstrak Pandangan ketiga tokoh utama wanita tentang emansipasi dalam novel Tiga Orang Perempuan ada yang mendukung dan ada yang kurang mendukung. Tokoh Ibu karena latar belakang pengalaman masa lalunya sewaktu dia kecil yang mendorong Ibu untuk mendukung sepenuhnya emansipasi wanita. Beliau tidak ingin mengalami apa yang dialami oleh ibunya yaitu Tokoh Nenek yang mendapat perlakuan tidak adil dari suaminya.tokoh Gading mendukung emansipasi wanita dilatarbelakangi oleh lingkungan keluarga yang demokratis dan berwawasan modern serta pendidikan yang tinggi. Tokoh Nenek cenderung kurang mendukung karena latar belakang keluarganya yang mendidik sesuai nilai-nilai sosial yang berpedoman pada budaya dan adat Jawa yang dipengaruhi oleh sistem patriarkat. Berdasarkan hasil pembahasan di atas Penulis menyarankan agar hasil analisis skripsi yang berjudul Pandangan Tiga Tokoh Wanita Tentang Emansipasi Dalam Novel Tiga Orang Perempuan Karya Maria A. Sardjono ini dapat digunakan oleh peneliti sastra yang lain untuk menganalisis dari segi sosiologi sastra atau segi ilmu sastra yang lain. Kata Kunci : Novel, Relativisme, Maria A. Sardjono 1 Rahamat Kartolo, Dosen Universitas Muslim Nusantara Al-Wasliyah, Medan ISSN 2338-0306 Volume III Nomor 2 Juli-Desember 2015 36

I.PENDAHULUAN Novel Tiga Orang Perempuan di atas dapat kita ambil suatu permasalahan yang menyangkut masalah emansipasi wanita, sehingga menarik untuk dibahas lebih lanjut dalam skripsi ini. Permasalahan yang sejenis juga pernah dibahas oleh penulis lain tetapi merujuk pada peran tokoh wanita di dalam keluarga dan masyarakat, bukan inti dari gerakan emansipasi yang dilakukan oleh tokoh utama wanita. Yang menarik dari novel Tiga Orang Perempuan ini adalah bagaimana pandangan tiga orang tokoh yang berbeda generasi yaitu Nenek, Ibu, dan Gading yang terbentur oleh budaya yang diwarnai sistem patriarkat, bisa menyatukan perbedaan tersebut dalam menghadapi berbagai permasalahan. II. HASIL DAN PEMBAHASAN a. Hasil Novel Tiga Orang Perempuan karya Maria A. Sardjono memaparkan bagaimana emansipasi para tokoh utamanya baik di bidang politik, hukum, ekonomi, pendidikan, dan lingkungan keluarga. Tokoh Nenek cenderung menentang emansipasi wanita karena latar belakang keluarganya yang berasal dari kaum ningrat. Mereka masih memegang teguh adat Jawa yang masih dipengaruhi sistem patriarkat. Ayah Nenek seorang bangsawan keraton sedangkan ibunya adalah saudagar batik yang kaya raya. Kedua orang tua Nenek sejak kecil selalu menanamkan nilai-nilai Jawa dalam diri Nenek. Sejak Umur tujuh tahun Nenek dipingit, tidak boleh keluar rumah kecuali pada saat Nenek sekolah sampai. nantinya masa remaja Nenek akan dilamar oleh lakilaki pilihan dari keluarga ningrat. Masa pingitan dilalui nenek dengan berbagai kegiatan kewanitaan seperti belajar memasak, menjahit, mengurus rumah tangga dan berbagai pengetahuan mengenai urusan rumah tangga. Dalam diri Nenek ditanamkan nilainilai bahwa seorang wanita harus berani bersikap pasrah, nrimo, sabar, dan mengabdi pada suami dan nilai-nilai sosial lainnya. Hal tersebut yang menyebabkan Nenek cenderung menentang emansipasi wanita. Tokoh Ibu sangat mendukung emansipasi wanita. Hal tersebut dilatar belakangi pengalaman masa lalu Ibu sewaktu kecil. Orang tua Ibu (Kakek dan Nenek) hidup dalam perkawinan poligami. Kakek mempunyai banyak selir. Suatu ketika saat Nenek mengandung adik yang diidamidamkan Ibu akan dilahirkan, Kakek tidak ikut menemani proses persalinan. Kakek pergi ke tempat selirnya yang baru. Hal itu mengakibatkan adik Ibu meninggal. Karena peristiwa itu, Ibu bertekad tidak akan mau diperlakukan sewenang-wenang oleh suaminya kelak dalam perkawinan. Bahkan, Ibu bertekad akan mengungguli suami maupun laki-laki manapun di bidang politik, hukum, ekonomi, dan pendidikan. Tokoh Gading mendukung emansipasi wanita di bidang politik, hukum, ekonomi, pendidikan, dan di lingkungan keluarga dilatarbelakangi lingkungan keluarga yang yang demokratis, berwawasan modern dan pendidikan yang tinggi. Dia berpandangan bahwa gerakan emansipasi wanita memang seharusnya diperjuangkan wanita agar mereka mendapat kesempatan untuk maju dan ISSN 2338-0306 Volume III Nomor 2 Juli-Desember 2015 37

mengembangkan potensi serta bakat yang dimilikinya. b. Pembahasan 1. Kajian Relativisme. Istilah relativisme diambilkan dari bahasa Latin, relativus, yang artinya menunjuk ke. Setiap pengetahuan, menurut paham relativisme, selalu memiliki rujukan, referensi. Dengan demikian, setiap pengetahuan memiliki logika dan ranah kebenarannya sendiri bergantung kepada rujukannya. Relativisme protagorasian paling terkenal dalam ranah etika. Relativisme etis berarti segala apa yang kita maksudkan nilai baik selalu memiliki rujukan. Baik itu relatif, berkaitan dengan referensi dan relasinya dengan sudut pandang konteksnya. 2. Teori Strukturalisme Teori yang digunakan adalah teori strukturalisme untuk mendeskripsikan tiga tokoh utama wanita yang memiliki pandangan yang berbeda tentang emansipasi dalam novel Tiga Orang Perempuan karya Maria A. Sardjono. Penulis menggunakan metode ini karena penelitian ini, memfokuskan diri pada unsur-unsur yang terdapat dalam karya sastra. Penulis menitikberatkan pada unsur tokoh utama wanita tersebut tantang emansipasi dan gambaran emansipasi yang terdapat dalam novel Tiga Orang Perempuan karya Maria A. Sardjono. 3. Latar Belakang Penulisan Cerita Langkah kerja yang dilakukan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Membaca sumber data yaitu novel Tiga Orang Perempuan karya Maria A. Sardjono secara heuristik dan hermeneutik. Tujuan dari membaca novel secara heuristik adalah agar penulis dapat mengangkat makna secara harfiah novel tersebut yang berupa kode bahasa, sehingga diketahui bagaimana jalan ceritanya dan isi novel secara garis besar. Sedangkan melalui pembacaan hermeneutik penulis dapat menangkap makna novel ini secara lebih mendalam dan mengungkapkan makna-makna yang tersirat. Pembacaan secara hermeneutik membantu kita untuk menafsirkan kode sastra dan kode budaya, yang pada penelitian ini digunakan untuk mengungkap bagaimana gambaran tentang emansipasi yang ada dalam novel tersebut dan mengungkapkan pandangan ketiga tokoh utama wanita dari tiga generasi yang berbeda tentang emansipasi. 2. Menentukan tokoh utama wanita, sebab itu adalah langkah awal untuk menuju penelitian tentang emansipasi tokoh utama wanita pada novel Tiga Orang Perempuan karya Maria A. Sardjono. 3. Menganalisis penokohan ketiga tokoh utama wanita dalam novel Tiga Orang Perempuan karya Maria A. Sardjono. 4. Memaparkan emansipasi yang ada dalam novel Tiga Orang Perempuan karya Maria A. Sardjono. 5. Menganalsis pandangan tentang tiga tokoh utama wanita tentang emansipasi dalam novel tersebut. ISSN 2338-0306 Volume III Nomor 2 Juli-Desember 2015 38

III. SIMPULAN Beberapa simpulan yang dapat diamati dalam kajian relativisme Tiga Orang Perempuan, antara lain : Pertama, pembahasan mengenai watak tiga tokoh utama wanita. Tokoh pertama, Nenek, adalah sosok wanita Jawa berumur lebih dari delapan puluh empat tahun. Beliau masih memegang teguh adat Jawa. Nilai-nilai atau norma-norma Jawa yang dianut mempengaruhi pandangannya tentang emansipasi. Tokoh kedua, Ibu, adalah sosok wanita Jawa berumur lebih dari lima puluh tahun. Berwawasan modern, dan tidak lagi memegang teguh adat Jawa sebagai pedoman hidupnya. Tokoh ini berpandangan bahwa emansipasi wanita adalah penting untuk diperjuangkan. Tokoh ketiga, Gading, adalah sosok wanita modern yang hidup di masa sekarang. Dia sangat mendukung emansipasi wanita namun tidak meninggalkan nilai-nilai atau norma-norma sosial yang ada di masyarakat Jawa. Kedua, analisis watak tiga tokoh utama wanita di atas selanjutnya digunakan untuk mendeskripsikan emansipasi yang ada di dalam novel Tiga Orang Perempuan.Hasil dari pembahasan tersebut adalah bahwa emansipasi wanita dalam novel ini terjadi dibidang politik, hukum, ekonomi, pendidikan, dan di lingkungan keluarga. Di bidang politik, emansipasi wanita menuntut adanya hak yang sama untuk memilih, menimbang, dan memutuskan. Tokoh Ibu dan Gadinglah yang memperjuangkannya. Hal tersebut dibuktikan dengan menolak keinginan Nenek untuk menjodohkan Gading dengan laki-laki pilihan Nenek. Seorang wanita berhak untuk memilih siapa calon suaminya kelak, mempertimbangkan apakah laki-laki pilihannya itu benar-benar yang terbaik kemudian memutuskan apakah laki-laki itu menjadi suaminya atau tidak. Di bidang hukum, emansipasi wanita memperjuangkan hak wanita agar mendapatkan keadilan. Tokoh Ibu dan Gading adalah sosok wanita yang memperjuangkan haknya tersebut. Menurut kedua tokoh tersebut, kaum wanita berhak mendapatkan keadilan dan perlindungan hukum yang menyangkut masalah perkawinan, hak waris dan sebagainya. ISSN 2338-0306 Volume III Nomor 2 Juli-Desember 2015 39

DAFTAR PUSTAKA Aminuddin. 1990. Sekitar Masalah Sastra. Malang: Yayasan Asih Asah Asuh. 2002. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algesindo Anshori. 1997. Feminisme Refleksi Muslimah Asas Peran Sosial Kaum Wanita. Bandung: Pustaka Hidayah. 1997. Feminisme Refleksi Masyarakat Indonesia. Bandung: Pustaka Budaya Badudu, J.S Zain, Muhammad. 1996. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan Baribin, Raminah. 1987. Kritik dan Penilaian Sastra. Semarang: IKIP Press Chudori, Leila S. 1991. Potret Perempuan dalam Novel Indonesia Tempo. No 10 Tahun XXI 4 Mei. Jakarta: Graffiti Press Djajanegara, Soenarjati. 2002. Kritik Sastra Feminis. Jakarta: Gramedia ISSN 2338-0306 Volume III Nomor 2 Juli-Desember 2015 40