BAB I PENDAHULUAN 1.1. PENGERTIAN JUDUL

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan :Pengembangan wilayah (Regional Development) adalah upa ya

TUGAS AKHIR DASAR PROGRAMPERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (DP3A) PENGEMBANGAN WISATA KREATIF KAMPUNG JAMU DI DESA NGUTER, SUKOHARJO

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Deskripsi 1.2 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. : Pokok pangkal atau yang menjadi tumpunan (berbagai urusan, hal. dan sebagainya (Wikipedia, 2015).

BAB I Pendahuluan. 4. Sarana : Segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Herbal Plant /Tanaman : Reserch /Penelitian:

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia mempunyai banyak potensi alam yang dapat dikembangkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. selalu harus diikuti sesuai dengan peningkatan konsumsi. Pariwisata adalah

Resep Alam, Warisan Nenek Moyang. (Jamu untuk Remaja, Dewasa, dan Anak-anak)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. PENGERTIAN JUDUL

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR HOTEL RESORT DI KAWASAN CANDI PRAMBANAN

BAB I PENDAHULUAN I.1. Pengertian Judul Penataan dan Pengembangan Wisata Kampung Rebana di Tanubayan, Bintoro, Demak. I.1.1.

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Jakarta merupakan Ibukota dari Indonesia, oleh sebab itu industri dan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

julukan live laboratory. Sekitar jenis tanaman obat dimiliki Indonesia. Dengan kekayaan flora tersebut, tentu Indonesia memiliki potensi untuk

Tengah berasal dari sebuah kota kecil yang banyak menyimpan peninggalan. situs-situs kepurbakalaan dalam bentuk bangunan-bangunan candi pada masa

EXECUTIVE GAME CENTER

BAB I PENDAHULUAN. Pengendalian kualitas merupakan suatu hal yang perlu dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jumlah penduduk Lanjut Usia (lansia) semakin meningkat di dunia, termasuk juga di Negara Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Museum Permainan Tradisional di Yogyakarta AM. Titis Rum Kuntari /

BAB I PENDAHULUAN

BAB I PASAR SENI DI WAIKABUBAK SUMBA BARAT NTT ARSITEKTUR TRADISIONAL SEBAGAI ACUAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Pengertian judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tempat ini ramai dikunjung oleh wisatawan baik dari dalam maupun dari luar

PENUNTUN SKILLS LAB BLOK 4.3 ELEKTIF Topik 3A. OBAT TRADISIONAL. (Seri: Ketrampilan Komunikasi)

lebih dahulu pengertian atau definisi dari masing-masing komponen kata yang digunakan dalam menyusun judul tersebut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. manusia atau masyarakat suatu bangsa, dalam berbagai kegiatan

KAWASAN WISATA BUNGA KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. dan memeliharanya. Salah satu cara untuk menjaga amanat dan anugrah yang Maha Kuasa yaitu

Bab I PENDAHULUAN April :51 wib. 2 Jum'at, 3 Mei :48 wib

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ragam bentuk seni kerajinan yang sudah sangat terkenal di seluruh dunia. Sejak

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR AGROWISATA BELIMBING DAN JAMBU DELIMA KABUPATEN DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan untuk fasilitas-fasilitas pendukungnya. menginap dalam jangka waktu pendek.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1.1 MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN

PENATAAN DAN PENGEMBANGAN TAMAN WISATA SENGKALING MALANG

BAB I PENDAHULUAN Seni Tari Sebagai Hasil dari Kreativitas Manusia. dan lagu tersebut. Perpaduan antara olah gerak tubuh dan musik inilah yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pemilihan Project

CLUB HOUSE Di kawasan perumahan kompleks VI PKT Bontang BAB I PENDAHULUAN

Taman Imaginasi Di Semarang 126/48

BAB I PENDAHULUAN. Ruang Komunal Kelurahan Kemlayan sebagai Kampung Wisata di. Surakarta dengan Pendekatan Arsitektur Kontekstual

leather, dll. Surakarta Makerspace ini nantinya dirancang dengan memadukan konsep arsitektur modern kontemporer.

BAB I PENDAHULUAN. Agria Tri Noviandisti, 2012 Perencanaan dan Perancangan Segreen Apartment Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.

BAB I PENDAHULUAN. Bengawan Solo :

2015 STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS RUMAH MAKAN PADA SAUNG KATINEUNG RASA PUNCLUT MELALUI ANALISIS SWOT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif. Dimana dalam melakukan analisisnya, yaitu dengan menggunakan konteks

PUSAT FASILITAS REKREASI DAN OLAHRAGA DI ASINAN KAWASAN WISATA RAWAPENING

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1 Hewan primata penghuni hutan tropis

PUSAT BATIK DI PEKALONGAN (Showroom,Penjualan,Pelatihan Desain,dan Information center)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Sumber:

HOTEL RESORT DI PARANGTRITIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN. Ide perancangan muncul setelah melihat potensi kebudayaan di Madura

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul

Wahana Wisata Biota Akuatik BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk kota Yogyakarta berdasarkan BPS Propinsi UKDW

PEKALONGAN BATIK CENTER

TAMAN RIA DI SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Pusat Wisata Buku Islam di Surakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. di perkotaan-perkotaan salah satunya adalah kota Yogyakarta. Ini

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta sebagai kota pelajar,kota pariwisata dan kota budaya yang

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak saja dalam rangka meningkatkan penerimaan devisa Negara, diharapkan. pekerjaan baru juga untuk mengurangi pengangguran.

I. 1. Latar Belakang I Latar Belakang Pengadaan Proyek

SENTRA BATIK TULIS LASEM Nanda Nurani Putri BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. peran city walk sebagai faktor pendukung perkembangan pariwisata kota Solo

BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. i Solo B ru

HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul

`BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN. Ide perancangan ini muncul dikarenakan tidak adanya suatu tempat untuk

BAB I PENDAHULUAN. wilayah-wilayah yang mempunyai potensi objek wisata (Aripin, 2005).

BAB III METODE PERANCANGAN. dapat digunakan ialah metode deskriptif analisis. Metode deskriptif merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Kamus Besar Bahasa Indonesia. Program Komputer Acuan Bahasa c 2010 Ferli Deni Iskandar

REDESAIN PUSAT KESENIAN JAKARTA - TAMAN ISMAIL MARZUKI (PKJ - TIM)

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

KOPENG RESORT AND EDUCATION PARK

BAB I PENDAHULUAN Pengertian Judul. : Peroses, cara, perbuatan mengembangkan sesuatu, benda, hasil karya, suatua kawasan. 1.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

PUSAT RUMAH MODE (FASHION HOUSE CENTER) DI BANDUNG

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. PENGERTIAN JUDUL Proyek yang direncanakan berjudul Pengembangan Wisata Kreatif Kampung Jamu Di Desa Nguter, Sukoharjo Pendekatan Arsitektur Ramah Lingkungan. Maksud dari judul di atas adalah: 1) Pengembangan Pengembangan adalah proses cara, perbuatan mengembangkan. Pembangunan secara bertahap dan tetarur yang menjurus ke sasaran yang dikehendaki. Pengembangan dalam arti yang sangat sederhana adalah suatu proses, cara pembuatan. 2) Wisata Wisata adalah bepergian bersama-sama untuk memperluas pengetahuan, bersenang-senang dan lainnya. Pariwisata adalah suatu kegiatan perjalanan yang dilakukan orang untk sementara waktu, yang di selenggarakan disuatu tempat ke rtempat lain meninggalkan tempat semula, dengan suatu perencanaan dengan maksud bukan untuk berusaha mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata-mata menikmati kegiatan bertamasya dan rekreasi atau untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam. ( Richand Sihite. 2000:46-47) Pariwisata adalah perjalanan dari suatu tempat ketempat lain, yang bersifat sementara dan dilakukan perarangan ataupu perkelompok/rombongan. Sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan sekitar dalam di mensi social, budaya, alam dan ilmu pengetahuan. (Kodhyat, 1983:4) 1

3) Kreatif Kreativitas adalah proses yang dapat menghasilkan sesuatu yang baru, baik suatu gagasan ataupun objek dalam suatu bentuk atau susunan yang baru (Hurlock, 1978). 4) Kampung Kampung adalah kelompok rumah yang merupakan bagian/ biasanya dihuni oleh orang-orang yang berpenghasilan rendah. 5) Jamu Jamu adalah obat tradisionall yang berasal darti bahan tumbuhtumbuhan, hewani, dan mineral. Sediaan galeniknya (sediaan sarian) atau campuran dari bahan tersebut yang belum dibekukan dan sediaan dan dipergunakan dalam upaya pengobatan berdasarkan pengalaman. Bentuk sediaansarian berwujud sabagai serbuk seduhan, racikan/rajangan untuk seduhan dan untuk seduhan dan sebagainya. Istilah penggunaan nmasih memakai penertian tradisional serti tolak angina, pegal linu, sekalor dan galian singset. Sedangkan fitormaka adalah sediaan obat yang telah di buktikan keamanannya dan khasiatnya, bahan bakunya terdiri dari simplisa=ia atau sediaan galenik yang telah memenuhi persyaratan yang berlaku. Istilah cara penggunaannya menggunakan pengertian farmakologik seperti diuretic, analgesic dan antipiretik. (sumarny, 2002) 6) Desa Desa adalah suatu wilayah yang di tempati sejumlah penduduk sebagai kesatuan masyarakat yang didalamnya merupakan kesatuan yang memiliki organisasi/ kumpulan pemerintahan terndah langsung dibawah camat, dan berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri (otomo ni) dalam ikatan negara kesatuanrepublik Indonesia, (menurut undang -undang no 5 tahun 1979). 7) Nguter Nguter adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo. Di mana total populasi penduduknya kurang lebih 64.435 jiwa. 2

8) Arsitektur Ramah Lingkungan Green architecture atau sering di sebut sebagai arsitektur hijau adalah arsitektur seminimal mungkin mengkonsumsi sumberdaya alam, termasuk energy, air, dan material serat seminimal mungkin tidak menimbulkan dampak negative yang di timbulkan bagi lingkungan. (Karyono,2010). Jadi pengertian Pengembangan Wisata Kreatif Kampung Jamu di Desa Nguter, Sukoharjo Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Ramah Lingkungan mengembangkan kawasan industri jamu sebagai wisata Kreatif yang dapat menampung seluruh kegiatan kepariwisataan dan memeperbaiki potensi-potensi yang ada dengan pendekatan arsitektur ramah lingkungan. 1.2. LATAR BELAKANG Jamu adalah ramuan bahan alami asli Indonesia, dimana kegunakanjamu untuk memelihara kesehatan, mencagah penyakit, mengobati penyakit, memulihkan kesehatan dan untuk produk kecantikkan. Jamu banyak berkembang di Jawa Tengah, Yogyakrta dan Jawa Timur. Di daerah-daerah lain Indonesia, pengobatan dengan obatan tradisional juga sudah banyak dimanfaatkan dengan nama atau istilah yang berbeda, naumun perkembangannya sebagai industri tidak secepat dan sebaik yang ada di pulau Jawa. Keberadaan jamu tradisional di Indonesia sudah tidak aneh lagi bagi masyarakatnya, karna sejak jaman dahulu enenk moyang kita sudah mengkonsumsi jamu tradisional untuk menjaga kesehatannya ataupun untuk mengobati segala penyakit. Dengan kesadaran back to nature atau kembali kealam, nampaknya penggunaan jamu tradisional yang berbahan baku yang alami tanpa ada unsur bahan kimiawi ini, perlu di pertimbangkan untuk masalah di bidang kesehatan dibandingkan oabt-obatan yang berbau kimia. Ditinjau dari Sub Wilayah Pembangunan Kabupaten Sukoharjo, Kecamatan Nguter masuk dalam sub wilayah pembangunan V. Yaitu terdiri dari wialayah Kecamatan Nguter dengan pengembangan pusat di kota nguter. Yang terdiri dari pengembangan potensi industry, pertanian tanaman pangan, perternakan dan perdagangan. 3

Desa nguter sebagai lokasi home industry pada hakekatnya bertujuan untuk peningkatan kualitas kawasan Desa Nguter agar dapat dimanfaatkan dan dikendalikan potensi-potensi yang ada sebagai kawasan wisata industri Jamu Tradisional. Untuk mencapai kondisi yang optimal dari semua potensi yang ada didalamnya. Dengan adanya pertumbuhan industri yang makin pesat serta tuntutan perekonomian yang semakin meningkat. Desa Nguter sangat berpotensi sebagai Desa Wisata Kreatif Jamu Trdisional dengan pendekatan Arsitektur ramah lingkungan. Mengingat dengan seiring berkembangnya zaman, Jamu Tradisional mulai hialang gaungnya di pasaran, karena di pasaran Jamu Tradisional kalah bersaing dengan Jamu Moderen. Kondisi industri Jamu Tradisional di Desa Nguter, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo. Sangat berpotensi sebagai daerah kawasan wisata yang berbasis wisata kreatif. Di mana pada tanggal 22 November 2012 Desa Nguter di nobatkan oleh Dra. Maura Linda Sitanggang mewakili Menteri Kesehatan RI melaunching Desa Nguter sebagai Kampung Jamu. Tetapi setelah di resmikannya Desa Nguter sebagai Kampung Jamu, tidak dimanfaatkan oleh Pemerintah Kabupaten Sukoharjo sebagai Desa Wisata kreatif. Oleh karena itu penulis mempunyai gagasan untuk mengembangkan Desa Nguter sebagai desa wisata kreatif dengan pendekatan Arsitektur ramah lingkungan, dengan mengangat objek wista utama yaitu industri jamu tradisional. Di sisi lain sebagai warga bangsa Indonesia pemelestarian dan pemasyarakatan warisan budaya bangsa adalah keharusan, salah satunya adalah pengunaan obat tradisional yang berasal dari alam yaitu jamu tradisional. 1.3. RUMUSAN MASALAH 1.3.1. Permasalahan Industri jamu tradisional seiring berkembangnya jaman kini mulai hilang gaungnya di telan oleh waktu. Nguter, jaman dahulu di kenal oleh masyarakat luas sebagai penghasil Jamu Tradisional yang terletak di Kabupaten Sukoharjo. namun seiring berkembangnya jaman kejayan jamu tradisional ini surut akibat persaingan 4

dengan jamu-jaum modern, dikhawatirkan potensi industri jamu tradisional Desa Nguter lama-kelaman akan hilang. 1.3.2. Persoalan Bagaimana menata kawasan Industri Jamu Tradisional sebagai Wisata Desa? Bagaimana mendesain kawasan Wisata Industri Jamu Tradisional dari segi perekonomian dan lingkungan? Bagaimana mendesain fasilitas-fasilitas pendukung sesuai dengan konsep Desa Wisata? 1.4. TUJUAN & SASARAN 1.4.1. Tujuan Menata Desa Nguter sebagai tempat wisata jamu tradisional dengan mengmbalikan kejayaan di masa lalu mengenai perekonomian dan lingkungan khas Desa Nguter melalui penataan kawasan yang kreatif tanpa menghilangkan ciri arsitektur, kebudayaan asli (tradisional) dan kearifan lokal agar potensi yang ada tidak hilang. 1.4.2. Sasaran Pengembangan Wisata Kreatif Kampung Jamu Di Desa Nguter, Sukoharjo dengan pendekatan Pada Arsitektur ramah lingkungan. 1.5. MANFAAT Meningkatkan kemampuan, taraf hidup dan perekonomian masyarakat Desa Nguter. Memajukan industri Jamu Tradisional di Desa Nguter, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo. 5

1.6. LINGKUP PEMBAHASAN Pembahansan yang ditekankan pada aspek perencanaan dan perancangan arsitektur untuk Pengembangan WIsata Kreatif Kampung Jamu Di Desa Nguter, Sukoharjo Pendekatan Pada Arsitektur Ramah Lingkungan. Yang meliputi antara lain: perundangan/kebijakan pemerintah, aspek-aspek fisik atau non fisik. 1.7. METODE PEMBAHASAN Metode penulisan yang dilakukan adalah mengadakan pengumpulan data melalui analisis sintesis, dimana data yang dianalisis disatukan kembali untuk disintesiskan. Kemudian hasil dari analisis-analisis tersebut di lakukan sebuah pendekatan yang menjadi dasar pedoaman untuk penyusunan konsep program perencanaan dan perancangan. Adapun tahapan-tahapan yg dilakukan yaitu: 1) Mengidentifikasi permasalahan yang muncul dalam proses perencanaan dan perancangan. 2) Menganalisa permasalahan berdasarkan data primer dan sekunder serta menyimpulkannya yang digunakan sebagai alternatif pemecahan. 3) Mengadakan pendekatan-pendekatan untuk mendapatkan solusi dan merumuskan hasil-hasil kedalam suatu rumusan konsep perancangan. 1.8. PENGUMPULAN DATA 1) Studi Literatur Mempelajari literature-literatur yang berkaitan dengan teori, konsep dan standar perancangan Pengembangan Desa Wisata Kreatif kampung Jamu Di Desa Nguter, Sukoharjo Pendekatan Pada Arsitektur Ramah Lingkungan. 2) Wawancara Penulis mewawawancarai salah satu pemilik pabrik jamu yang ada di Desa Nguter yaitu bapak H.Mulyadi untuk mengenai masalah yang berkaitan dengan perencanaan dan perancangan Pengembangan Desa Wisata Kreatif 6

Kampung Jamu Di Desa Nguter, Sukoharjo Pendekatan Pada Arsitektur Ramah Lingkungan. 3) Observasi Mengadakan pengamatan ke beberapa obyek Pengembangan Wisata Kawasan Industri Jamu Tradisional Di Desa Nguter, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo Pendekatan pada wisata kreatif, untuk memperoleh data kebutuhan ruang. 4) Studi Komparatif Melakukan bebrapa perbandingan terhadap hasil observasi yang dilakukan pada beberapa wilayah yang sama dan beberapa pilihan lokasi yang dipilih untuk di analisa kriterianya untuk di terapkan pada wilayah pengembangan Desa Wisata Kreatif Kampung Jamu Di Desa Bguter, Sukoharjo Dengan Pendekatan Arsitektur Ramah Lingkungan yang akan diterapkan di Desa Nguter. 1.9. ANALISIS Dengan cara menganalisa data-data fisik dan non-fisik yang diperlukan, kemudian digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mendesain Pengembangan Wisata Kawasan Industri Jamu Tradisional Di Desa Nguter, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo Pendekatan pada wisata kreatif dan edukasi 1.10. ANALISIS SITESISS Analisis sintess adalah membandingkan antara teori dan kenyataan dengan berpedoman pada literatur tertentu untuk mencapai bentuk yang maksimal. 1) Penyusunan Konsep/Sintesis (DP3A) 2) Perancangan Desain (di studio) 7

1.11. KONSEP PERENCANAAN & PERANCANGAN Membuat konsep dasar perencanaan dan perancangan dengan menggunakan metode deskriptif untuk memperjelas dan memperkuat satu dengan yang lain yang diwujudkan dalam sebuah konsep perencanaan dan perancangan. 1.12. SISTEMATIKA PEMBAHASAN Laporan DP3A ini disusun dalam empat tahap, mencakup hal-hal yang berhubungan dengan proses Dasar Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur. Mencakup latar belakang, tujuan, permasalahan, kajian teori, kajian lokasi dan analisis pendekatan serta konsep perencanaan dan perancangan. BAB I PENDAHULUAN Berisikan pengertian judul dan latar belakang permasalahan yang diangkat sebagai dasar untuk mewujudkan tujuan yang hendak dicapai dalam sasaran dengan penggunaan metode-metode tertentu. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Berisikan tentang literratur-literatur yang terkait dengan industri jamu, pusat riset, pendidikan/edukasi, kajian tentang kepariwisaan, pengertian desa wisata kreatif, elemen rancang kota, budaya lokal, kawasan, industri kecil dan arsitektur ramah lingkungan. Untuk Pengembangan Wisata Kreatif Kampung Jamu di Desa Nguter, Sukoharjo pendekatan konsep ramah lingkungan. BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PERENCANAAN Memberikan tinjauan mengenai lokasi perencanaan, seperti lokasi dan lingkungan eksternalnya, aspek fisik, dan kebijakan pembangunan. BAB IV ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Bab ini menjelaskan gagasan perencanaan, analisa dan konsep site, analisa dan konsep arsitektur, analisa dan konsep utilitas, analisa dan konsep struktur, analisa dan konsep pengkondisian ruang. 8