PENGARUH KONSUMSI JUS APEL TERHADAP PENURUNAN KOLESTEROL DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. peningkatan prevalensi penyakit kardiovaskular dan berakibat kematian. 1

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai hal yang menyusahkan, bahkan membahayakan jiwa. Namun di era

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyakit yang menyerang

LAMPIRAN 1. Perhitungan Dosis. x 60 gr = 0,6539 gr

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hipertensi atau yang lebih dikenal dengan sebutan penyakit

BAB I PENDAHULUAN. dan mempertahankan kesehatan dan daya tahan jantung, paru-paru, otot dan sendi.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dikenal juga sebagai heterogeneous group of disease karena dapat menyerang

BAB I PENDAHULUAN. kardiovaskular yang diakibatkan karena penyempitan pembuluh darah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diastolic (Agrina, et al., 2011). Hipertensi sering dijumpai pada orang

Disusun Oleh : MIA JIANDITA

Mitos dan Fakta Kolesterol

BAB I PENDAHULUAN. bahwa, penderita diabetes mellitus di Indonesia pada tahun 2013 yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Peningkatan asupan lemak sebagian besar berasal dari tingginya

Pengaruh Pemberian Buah Apel Romebeauty

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mulai bergeser dari penyakit infeksi ke penyakit metabolik. Dengan meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. kolesterol, dan disertai proliferasi miosit. Hal tersebut dapat menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

1. Persentasi penyerapan zat besi dari tiga jenis makanan sebagai berikut (data fiktif)

BAB V PEMBAHASAN. A. Karakteristik responden yang mempengaruhi tekanan darah. rentang tahun dan lansia akhir pada rentang tahun.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan perolehan data Internatonal Diabetes Federatiaon (IDF) tingkat

The 6 th University Research Colloquium 2017 Universitas Muhammadiyah Magelang. Wahyuni, Ferti Estri Suryani 1) 1 STIKES Aisyiyah Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia tidak dapat lepas dari pengolahan makanan dengan

BAB 1 : PENDAHULUAN. merupakan salah satu faktor resiko mayor penyakit jantung koroner (PJK). (1) Saat ini PJK

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Hipertensi merupakan salah satu bagian dari penyakit kardiovaskuler

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. serat. Kurangnya aktivitas fisik dan mengkonsumsi makanan tinggi lemak termasuk

BAB I PENDAHULUAN. insulin yang tidak efektif. Hal ini ditandai dengan tingginya kadar gula dalam

Lampiran Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh kelainan sekresi insulin, ketidakseimbangan antara suplai dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lampiran 1: Data Sebelum Dan Sesudah Perlakuan. Kadar Glukosa Darah Puasa (mg%) Setelah Induksi Aloksan. Setelah Perlakuan

KONVERSI DOSIS. Berat rerata hewan coba yang digunakan dalam penelitian = 22.5 gram. Dosis Asetosal = 30 mg/100 g tikus ( Wahjoedi, 1989)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hiperlipidemia atau hiperkolesterolemia termasuk salah satu abnormalitas fraksi

BAB I PENDAHULUAN. gaya makanan junk food dan fast food yang tren di tengah masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. utama kematian di negara dengan pendapatan rendah dan menengah

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah kesehatan merupakan masalah yang ada di setiap negara, baik di

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan penyebab kematian dan kecacatan yang utama. Hipertensi

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya telah mengalami perubahan dari basis pertanian menjadi

PENGARUH PEMBERIAN DIIT DM TINGGI SERAT TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PASIEN DM TIPE-2 DI RSUD SALEWANGANG KAB. MAROS

BAB I PENDAHULUAN I.I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. jantung dimana otot jantung kekurangan suplai darah yang disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini, penyakit jantung menjadi penyakit pembunuh

BAB I PENDAHULUAN UKDW. HDL. Pada tahun 2013, penduduk Indonesia yang berusia 15 tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes mellitus (DM) adalah salah satu penyakit. degenerative, akibat fungsi dan struktur jaringan ataupun organ

BAB I PENDAHULUAN. dan metabolisme dalam tubuh. Kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. darah merupakan penyebab utama kematian di rumah sakit dan menempati

LAMPIRAN 1 PERBANDINGAN LUAS PERMUKAAN TUBUH BERBAGAI HEWAN PERCOBAAN DAN MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN. (sedentary lifestyle) dan kurangnya aktivitas olahraga (Tsujii, 2004). Salah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Insiden hipertensi mulai terjadi seiring bertambahnya usia. Pada

BAB I PENDAHULUAN.

UKDW BAB I PENDAHULUAN

EFEK PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE TERHADAP KANDUNGAN KOLESTEROL DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L) JANTAN YANG DIINDUKSI URIC ACID


BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LAMPIRAN. Lampiran 1. Gambar Pakan Br2 Gambar Obat Streptozotosin. Gambar Kandang Tikus. dan Nikotinamid

ANEKA RESEP JUS SEHAT. Mastoso Slow Juicer MT-67. Bagian 1

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit jantung koroner (PJK) penyebab kematian nomor satu di dunia.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diastolik diatas 90 mmhg (Depkes, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. Usaha pemerintah dan pihak swasta untuk meningkatkan keadaan gizi

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. akibatnya terjadi peningkatan penyakit metabolik. Penyakit metabolik yang

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

I. PENDAHULUAN. WHO (2006) menyatakan terdapat lebih dari 200 juta orang dengan Diabetes

PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP KADAR GULA DARAH PASIEN DENGAN DIABETES MELITUS DI RS GATOEL MOJOKERTO

Hari ke-1 Pembelian mencit dari FMIPA ITB Bandung. Hari ke-1 sampai ke-7 Aklitimasi/adaptasi mencit hingga mencapai usia dan berat ideal

Cara perhitungan dosis ekstrak etanol Bawang Putih

BAB I PENDAHULUAN. Secara global, prevalensi penderita diabetes melitus di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. terutama di masyarakat kota-kota besar di Indonesia menjadi penyebab

BAB I PENDAHULUAN. dan pembuluh darah (Setiati S, 2014). kronik ataupun akut (Sudoyo, 2007).

Kata kunci : Tekanan darah, Terapi rendam kaki air hangat, Lansia.

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh PTM terjadi sebelum usia 60 tahun, dan 90% dari kematian sebelum

Lampiran 1. Ethical Clearanc

BAB 1 PENDAHULUAN. negara maju dan negara sedang berkembang. Penyakit Jantung Koroner (PJK)

PERBAIKAN KADAR LIPID DARAH PADA MENCIT

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga pada 1972, di Indonesia

LAMPIRAN 1. ONE WAY ANOVA

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan masyarakat semakin meningkat. Salah satu efek samping

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

I. PENDAHULUAN. Diabetes Melitus disebut juga the silent killer merupakan penyakit yang akan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mencapai 400 per kematian (WHO, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. tinggi dari orang normal. The Expert Comitte on the Diagnosis andclassification

Harmayetty*, Yulis Setya Dewi*, Dwi Astutik*

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah sistem kardiovaskuler. Masalah kesehatan akibat dari

BAB I PENDAHULUAN. Dari segi ilmu kimia kolesterol merupakan senyawa lemak yang kompleks

BAB I PENDAHULUAN. disebut sebagai silent killer, karena hampir tidak ditemukan gejala sama. mendadak meninggal dunia (Rofi ie I, 2010).

Transkripsi:

PENGARUH KONSUMSI JUS APEL TERHADAP PENURUNAN KOLESTEROL DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI Darsini Program Studi Ilmu Keperawatan, STIKES Insan Cendekia Medika Jombang Email : darsiniwidyanto4@gmail.com ABSTRAK Obat-obatan farmakologi pada umumnya lebih diandalkan dibandingkan dengan non-farmakologi, padahal pengobatan non-farmakologi juga tidak kalah penting. Misalnya mengunakan buah apel untuk jus anti kolesterol. Hiperkolesterol dapat didefinisikan sebagai suatu kondisi saat nilai kolesterol total darah meningkat diatas nilai normal ( 200 mg/dl). Hiperkolesterol yang terjadi secara terus menerus akan mengakibatkan penyakit pembuluh darah, meningkatnya resik terhadap stroke, dan penyakit jantung koroner. Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai upaya untuk mengetahui pengaruh terapi jus apel terhadap penurunan kolesterol darah pada penderita hipertensi di Dusun Mojoranu. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah pra-eksperimen. Dengan menggunakan metode one-group pra-post test design. Populasi seluruh penderita hiperkolesterol sebanyak 32 orang. Pemilihan sampel dilakukan secara purposive sampling yaitu pengambilan sampling dengan melakukan observasi sesuai kriteria inklusi sebanyak 30 orang. Pengumpulan data dengan editing, coding, skoring, tabulating. Ada dua variabel yaitu variabel dependent dan independent. Analisa mengunakan uji anova one way dengan nilai signifikan α= 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir sebagian (70%) responden mengalami penurunan kolesterol darah < 200 mg/dl dan 20% tidak mengalami penurunan dan 10% mengalami peningkatan. Dari pengaruh antara variabel konsumsi jus apel terhadap penurunan kolesterol darah pada penderita hipertensi didapatkan Nilai ρ = 0,000<0,05 yang berarti H1 diterima. Dari uraian diatas dapat disimpulkan H1 diterima yang artinya ada pengaruh konsumsi jus apel terhadap penurunan kolesterol darah pada penderita hipertensi di dusun Mojoranu desa Mojoranu kecamatan sooko kabupaten Mojokerto. Diharapkan penderita hiperkolesterol untuk selalu mencari alternatif terapi agar tidak selalu tergantung pada obat-obat farmakologi dalam jangka yang panjang banyak menimbulkan efek samping yang cukup berat. Kata Kunci : Konsumsi Jus Apel, Penurunan Kolesterol Darah, Hipertensi Halaman 16

PENDAHULUAN Obat-obatan farmakologi pada umumnya lebih di andalkan di bandingkan dengan non-farmakologi. padahal pengobatan non-farmakologi juga tidak kalah penting. Misalnya mengunakan buah apel untuk jus. sampai saat ini hipertensi-kolesterol juga masih menjadi masalah disebabkan meningkatnya penderita hipertensi-kolesterol setiap tahunnya, masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kesehatannya ke pusat-pusat pelayanan kesehatan terdekat. Juga di karenakan harga obat yang mahal, sehingga masyarakat lebih cenderung dimungkinkan tidak sangup berobat. Secara global, rata-rata kolesterol total berubah sedikit antara tahun 1980 dan 2008, turun kurang dari 0,1 mmol / L per dekade. Prevalensi total kolesterol tinggi adalah tertinggi di wilayah WHO Eropa 54% diikuti oleh Daerah WHO dari Amerika 48%. Daerah WHO Afrika dan WHO South East Asia Region menunjukkan persentase terendah (22,6% untuk AFR dan 29,0% untuk SEAR). Menurut data WHO tahun 2013 kematian akibat ganguan kolesterol tinggi sebanyak 45,4 juta jiwa, di Indonesia meningkat sebanyak 28% pertahun. Sedangkan 972 juta orang atau 26,4% penghuni bumi mengidap hipertensi. Angka ini kemungkinan akan meningkat menjadi 29,2% di tahun 2025. Dari 972 juta pengidap hipertensi, 333 juta berada di negara maju dan 639 sisanya berada di negara sedang berkembang, temasuk Indonesia (WHO, 2013). Penelitian berskala nasional dilakukan perhimpunan hipertensi Indonesia pada tahun 2010 di Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan Bali. Dari 3080 subjek dewasa umur 40 tahun atau lebih yang berobat pada praktik dokter, didapatkan prevalensi hipertensi 58,89% dan 37,32% pasien tanpa pengobatan antihipertensi. Pada tahun 2013 data jumlah penderita hipertensi yang diperoleh dari dinas kesehatan provinsi Jawa Timur terdapat 285.724 jiwa penderita hipertensi. Pada tahun 2013 data jumlah penderita hipertensi yang diperoleh dari dinas kesehatan kabupaten mojokerto terdapat 25.621 jiwa penderita hipertensi dan data jumlah penderita hipertensi yang diperoleh dari desa mojoranu sebanyak 920 jiwa. Penyebab penyakit hipertensi pada umumnya masih belum diketahui secara pasti, namun kadar kolesterol berlebihan dalam tubuh akan menimbulkan kondisi aterosklerolis yaitu penyempitan pembuluh darah akibatnya penimbunan lemak pada dinding pembuluh darah dan mengakibatkan tekanan darah meningkat, kondisi ini jika di biarkan akan berakhir pada penyakit jantung koroner dan stroke. Dan beberapa penyebab kolesterol berlebih yaitu obesitas, kurang bergerak, umur dan jenis kelamin, merokok, sejarah keluarga dan pola makan sehari-hari Adapun menyangkut pencegahan, Kolesterol tinggi dapat di cegah dengan gaya hidup sehat seperti menjaga berat badan, tidak merokok, makan asupan sehat, hindari stress. Sedangkan menyangkut pengobatan, jus apel dapat di manfaatkan sebagai solusi selain obat untuk menurunkan kadar kolesterol berlebih pada tubuh di karenakan kandungan vitamin, mineral, dan kaya akan serat yang berkhasiat menggelontorkan plak kolesterol yang menempel di pembuluh darah dan zat (flavonoid) pada apel berfungsi untuk mengempur kolesterol Pada penelitian ini, dilihat pengaruh konsumsi jus apel terhadap penurunan kolesterol darah pada penderita hipertensi. Adakah pengaruh konsumsi jus apel terhadap penurunan kolesterol darah pada penderita hipertensi. METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini mengunakan desain pra-eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah semua penderita kolesterol dengan hipertensi di Dusun Mojoranu Desa Mojoranu Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, dengan besar sampel 30 responden (chol >200 mg/dl). Penelitian dilaksanakan pada tanggal 12 juli-10 agustus 2015. Variabel independent dalam penelitian ini adalah jus apel, sedangkan variabel dependent adalah kadar kolesterol darah penderita hipertensi. Peneliti melakukan observasi sebelum pemberian jus apel dan sesudah pemberian jus apel pada kelompok intervensi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi kolesterol. Alat yang digunakan untuk melakukan pemeriksaan kolesterol darah adalah Easy-Touch. Data yang diperoleh, dianalisis dengan menggunakan uji statistik One Way Anova dengan nilai kesalahan α = 0,05 (5%). Halaman 17

HASIL PENELITIAN Pengambilan data ini dilaksanakan pada tanggal 12 juli - 10 agustus 2015 dengan 30 responden. Tabel 1 Distribusi karakteristik kolesterol darah pada penderita hipertensi pre dan post mengkonsumsi jus apel di Dusun Mojoranu Desa Mojoranu Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto. No Responden Lembar observasi kolesterol darah Pre-test Post 10 Post 20 Post 30 1 227 225 187 227 2 230 188 197 155 3 210 187 172 150 4 209 188 171 150 5 230 210 198 154 6 220 180 171 220 7 258 218 168 151 8 240 207 197 151 9 240 225 217 170 10 250 210 196 155 11 253 224 189 157 12 260 230 210 157 13 255 197 176 148 14 248 215 188 248 15 212 188 167 145 16 236 211 185 236 17 238 198 176 238 18 223 178 169 143 19 227 209 184 143 20 221 200 180 160 21 250 210 194 154 22 250 233 211 167 23 256 226 198 167 24 241 203 188 250 25 246 215 187 158 26 238 196 174 238 27 220 185 166 146 28 236 198 173 250 29 256 226 196 155 30 229 195 173 158 ANOVA Kolesterol Betw een Groups Within Groups Total Sum of Squares df Mean Square F Sig. 64645,292 3 21548,431 39,686,000 62985,300 116 542,977 127630,6 119 Halaman 18

Dependent Variable: Koles terol Tukey HSD Multiple Com parisons (I) Waktu Uji (J) Waktu Uji *. The mean differenc e is s ignificant at the.05 lev el. Mean Difference 95% Confidence Interv al (I-J) Std. Error Sig. Low er Bound Upper Bound 31,13333* 6,01651,000 15,4503 46,8164 51,70000* 6,01651,000 36,0170 67,3830 60,26667* 6,01651,000 44,5836 75,9497-31,13333* 6,01651,000-46,8164-15,4503 20,56667* 6,01651,005 4,8836 36,2497 29,13333* 6,01651,000 13,4503 44,8164-51,70000* 6,01651,000-67,3830-36,0170-20,56667* 6,01651,005-36,2497-4,8836 8,56667 6,01651,487-7,1164 24,2497-60,26667* 6,01651,000-75,9497-44,5836-29,13333* 6,01651,000-44,8164-13,4503-8,56667 6,01651,487-24,2497 7,1164 Pada tabel diatas kolesterol darah responden diketahui bahwa dari 30 responden kolesterol darah seluruhnya antara 200-260 mg/dl.. setelah konsumsi jus apel (dosis 1x 100gram) selama 30 hari,sebagian besar kolesterol darah responden menurun dan menjadi normal. Hasil uji analitik One Way Anova dengan nilai asymp sig.(2-tailed)ho atau nilai probabilitas ρ=( 0,000) lebih rendah dari standart signifikan α= 0,05 atau ( < ) yang berarti H1 diterima yang artinya ada pengaruh konsumsi jus apel terhadap penurunan kolesterol darah pada penderita hipertensi di Dusun Mojoranu Desa Mojoranu Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil pemeriksaan kadar kolesterol darah puasa sebelum dan sesudah konsumsi jus apel didapatkan bahwa setelah diberikan jus apel terdapat penurunan kadar kolesterol darah. Komponen penting pada buah apel adalah pektin 24% (0,7gr). Selain pektin tiap dalam 100 gram buah apel adalah 58 kkal energy; 4 g lemak; 3 g protein; 14,9 karbohidrat; 900 IU VIT A; 7 mg tiamin; 3 mg riboflamin; 2 mg niacin; 5 mg VIT C; 0,04 mg vit B1; 0,04 mg vit B2; 6 mg kalsium; 3 mg zat besi; 10 mg fosfor; clan 130 mg kalium (potasium). Apel juga memiliki karoten sebagai vitamin A dan antioksidan tinggi 1. Pectin juga di kenal sebagai antikolesterol karena dapat mengikat asam empedu yang merupakan hasil akhir metabolisme kolesterol, makin banyak asam empedu yang berikatan dengan pectin dan terbuang keseluruh tubuh makin banyak kolesterol yang di metabolisme, sehinga pada akhirnya kolesterol menurun jumlahnya. Apel juga berfungsi mengontrol keluarnya insulin, sehinga tidak berlebihan. Karena itu, konsumsi apel secara teratur dapat menjaga keseimbangan gula darah, menurunkan kolesterol darah dan juga menurunkan tekanan darah Flavonoid merupakan antioksidan potensial pencegah pembentukan radikal bebas. Senyawa ini mampu mencegah perlengketan sel darah dan kerusakan HDL. Asupan makanan sumber flavonoid mengencerkan kembali darah pekat akibat penyumbatan pembuluh darah oleh kolesterol dan menjaga kadar normal HDL. Oleh karena itu, flavonoid menghambat terjadinya serangan penyakit jantung koroner dan stroke, Vitamin B3 dapat menurunkan produksi VLDL (very low density lipoprotein) di hati sehingga produksi kolesterol total, LDL, trigleserida menurun. Dengan mengkonsumsi 3-6 g niasin setiap hari, kadar kolesterol dapat di turunkan sebanyak 15%-20%, kadar trigleserida turun 45%-50%, dan kadar HDL meningkat 20%. Bahkan dengan 1-1,5 g Halaman 19

niasin sehari, dapat menurunkan LDL turun 15%-20% dan HDL meningkat secara nyata Berdasar hasil diatas, jika dengan mengkonsumsi jus apel secara berturut-turut dapat menurunkan kolesterol darah pada penderita hiperkolesterol dengan hipertensi dengan efektif. Dengan demikian diharapkan pada penderita kolesterol dengan hipertensi mampu untuk memilih pengobatan dan penyembuhan alternatif yang sesuai, dan sebagai penganti obat farmakologi yang mempunyai dampak atau efek samping yang cukup berat jika di konsumsi secara terus menerus SIMPULAN Pemberian jus apel dosis 1x 100gram dan 100 ml air mineral, dapat menurunkan kolesterol darah pada pasien hipertensi dan pengaturan diet pada penderita hiperkolesterol harus mengurangi asupan makanan yang dapat meningkatkan kolesterol dalam darah SARAN Peneliti menyarankan : 1) Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai materi penyuluhan diet bagi pasien hiperkolesterol dengan hipertensi. 2) Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan variabel yang lain seperti pola makan, aktivitas, obesitas, keturunan. DAFTAR PUSTAKA El-Kabumaini. 2008. Apel Buah Ajaib. PT. Puri Delco. Edisi 1. Bandung. Garnadi. 2012. Hidup nyaman dengan Hiperkolesterol. Agro media. Edisi 1. Jakarta Yoviana. 2012. Kolesterol? Siapatakut!!. Pinang merah. Edisi 1. Yogyakarta Nursalam. 2005. Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. CV Sagung Seto. Jakarta Halaman 20