Studi Cacat Permukaan plat Aluminium pada Proses Pembengkokkan Sudut Mesin Bending

dokumen-dokumen yang mirip
Mesh Generation untuk Permukaan Die dan Punch dengan Program Fortran

TUGAS AKHIR. Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Proses Lengkung (Bend Process)

Analisis Permukaan Hasil Potongan Dengan Jarak Pisau Yang Berbeda Menggunakan Plate Shear

PERBANDINGAN DIMENSI LEBAR DIE (CETAKAN) DENGAN PRODUK (HASIL BENDING) DARI PROSES BENDING CHASSIS MOBIL ESEMKA

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghasilkan produk produk yang berkualitas agar merebut. pasar, baik pasar dalam negeri maupun luar negeri.

BAB I PENDAHULUAN. logam dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi

BAB I PENDAHULUAN. bentuk suatu benda kerja dengan menggunakan sepasang alat. perencanaan peralatan, diameter yang akan dipotong, material alat

Pengaruh Diameter Pin Terhadap Kekuatan dan Kualitas Joint Line Pada Proses Friction Wtir Welding Aluminium Seri 5083 Untuk Pre Fabrication

TUGAS SARJANA CHRYSSE WIJAYA L2E604271

UNIVERSITAS DIPONEGORO TUGAS AKHIR AWALDI SATOR MANIHURUK L2E FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK MESIN

TUGAS AKHIR MODELING PROSES DEEP DRAWING DENGAN PERANGKAT LUNAK BERBASIS METODE ELEMEN HINGGA

Optimasi Dimensi Tebal Awal Pelat Pada Proses Pembengkokan Bentuk Jogged Flange Dengan Simulasi Tiga Dimensi

STUDI EKSPERIMENTAL SPRINGBACK PADA KASUS PLAT TEKUK

Optimasi Proses Multi-Pass Equal Channel Angular Pressing dengan Simulasi Komputer

TUGAS AKHIR DESAIN PROGRESSIVE DIES PROSES PIERCING DAN BLANKING ENGSEL UNTUK KOMPONEN KURSI LIPAT RULY SETYAWAN NIM

PREDIKSI SPRINGBACK PADA PROSES DEEP DRAWING DENGAN PELAT JENIS TAILORED BLANK MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK BERBASIS METODE ELEMEN HINGGA

R. Hengki Rahmanto 1)

PROSES PEMBUATAN CLAMPER COMP TH CABLE UNTUK SEPEDA MOTOR PT. ADHI WIJAYACITRA

TUGAS AKHIR DESAIN DAN SIMULASI PEMBENTUKAN PILAR-B BENCHMARK MODEL III NUMISHEET 2008

STUDI SPRINGBACK PADA KASUS PLAT TEKUK DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE BERBASIS METODE ELEMEN HINGGA

Analisa Pengaruh Ketebalan Terhadap Distorsi Pada Gusset Joint Dengan Menggunakan Pengelasan MIG Secara Manual

ANALISA PENGARUH CLEARANCE

RANCANG ULANG PUNCH-DIES UNTUK PEMBUATAN OUTLET PIPE I DI PT. IONUDA SURABAYA

PROSES PEMBENTUKAN REBOUND SEAT 2CF UNTUK HONDA BRIO DI PT. RACHMAT PERDANA ADHIMETAL

ANALISIS MASALAH KERUTAN (WRINKLE) PADA PRODUK ALAS KALENG UKURAN 681 GRAM

BAB IV ANALISA DAN PENGOLAHAN DATA

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah pesat. Salah satu proses yang terpenting dalam bidang

PENGARUH BENDING RADIUS PADA LIGHTENING HOLES PROCESS TERHADAP KERETAKAN AL 2024 T3 SHEET

BAB I PENDAHULUAN. dalam peningkatan hasil produksi yang berkualitas dalam dunia industri,

RANCANG BANGUN PROGRESSIVE TOOL PLAT KLEM U TIANG PIPA ANTENA 1 INCI (PENGUJIAN)

Abstrak. Kata kunci: Hydrotest, Faktor Keamanan, Pipa, FEM ( Finite Element Method )

Analisis Pengaruh Beban Dan Sudut Kemiringan Jalan Terhadap Jarak Pengereman Pada Mobil Prototype Gasoline

PERBANDINGAN DIMENSI LEBAR DIE (CETAKAN) DENGAN PRODUK (HASIL BENDING) DARI PROSES BENDING CHASSIS MOBIL ESEMKA

BAB I PENDAHULUAN. Ekstrusi merupakan salah satu proses yang banyak digunakan dalam

Mahasiswa mampu melakukan pengujian Non-destructive test dengan beberapa metoda pengujian.

RANCANG BANGUN PROGRESSIVE TOOL PLAT KLEM U TIANG PIPA ANTENA 1 INCI (PROSES PEMBUATAN)

Forming Process Product Trunk Profile C + / Channel Plus On Cold Form Steel Machine

PENGUJIAN CUP DRAWING PADA PLAT TIPIS DENGAN SAMBUNGAN LAS TITIK, TEKUK, DAN TANPA SAMBUNGAN

BAB IV PENGUJIAN MECHANICAL TEST.

Analisa Spring Back MesinPlanetary Bending pada Material Mild Steel Diameter 12mm pada Sudut 90 0

SIMULASI PENGUJIAN TEGANGAN MEKANIK PADA DESAIN LANDASAN BENDA KERJA MESIN PEMOTONG PELAT

ANALISIS TERJADINYA GAP PADA RIB 1341 DAN RIB 1495 PYLON ASSEMBLY EC 225 TERHADAP STOPER JIG A /36

SIMULASI PROSES DEEP DRAWING STAINLESS STEEL DENGAN SOFTWARE ABAQUS

Oleh: Agung Mustofa ( ) Muhammad Hisyam ( )

RANCANG BANGUN SPESIMEN UNTUK KEBUTUHAN ULTRASONIC TEST BERUPA SAMBUNGAN LAS BENTUK T JOINT PIPA BAJA. *

BAB I PENDAHULUAN. dari konsumen pun semakin besar seiring jalannya persaiangan yang ketat

PENGARUH JENIS SAMBUNGAN PELAT TERHADAP TERJADINYA CACAT KERUT PADA PROSES CUP DRAWING

ANALISA MAMPU BENTUK ALUMINIUM KOMERSIAL TERHADAP EFEK PERBEDAAN KETEBALAN MATERIAL PADA PROSES SPINNING

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. Mulai. Studi Literatur. Pembuatan Fishbone Diagram. Analisa Penyebab Problem. Penarikan Kesimpulan.

PENGARUH TRAVEL SPEED PADA ROOT PAS MENGGUNAKAN KAWAT LAS ER 70S-6 PADA ROBOTIC WELDING TERHADAP KEKERASAN MATERIAL DAN MACRO

ANALISYS TITIK KRITIS DESAIN DIE FENDER DEPAN BAGIAN LUAR MOBIL MINITRUCK ESEMKA NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH FEED RATE TERHADAP STRUKTUR MIKRO, KEKERASAN DAN KEKUATAN BENDING PADA PENGELASAN FRICTION STIR WELDING ALUMINIUM 5052

Kata kunci: Proses Milling, Variasi Kecepatan Putar dan Kedalaman Makan, Surface Roughness

RANCANG BANGUN ALAT BANTU PENCETAK BAHAN KOMPOSIT FIBERGLASS UNTUK UJI TARIK DAN UJI IMPACT DENGAN DONGKRAK HIDROLIK ( PERAWATAN DAN PERBAIKAN )

PERUBAHAN BENTUK HASIL PENGELASAN AKIBAT PERUBAHAN PARAMETER PADA ROBOTIC WELDING MACHINE PENYUSUN BAGUS SATRIO UTOMO ( )

PERANCANGAN MESIN PENEKUK PLAT MINI. Dalmasius Ganjar Subagio*)

Alternatif Material Hood dan Side Panel Mobil Angkutan Pedesaan Multiguna

TUGAS SARJANA. Oleh: Diar Kurniawan L2E

DEFINISI SPRINGBACK COLD WORKING PROCESS The advantages of cold working process : The disadvantages of cold working process :

KEKUATAN TARIK DAN BENDING SAMBUNGAN LAS PADA MATERIAL BAJA SM 490 DENGAN METODE PENGELASAN SMAW DAN SAW

Jurnal Flywheel, Volume 1, Nomor 2, Desember 2008 ISSN :

KODE TKM Oleh : Drs. Riswan Dwi Djatmiko

Optimasi Pembuatan Produk Support Melalui Analisis Proses Single Tool Menjadi Progressive Hybrid Tool

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR

RANCANG BANGUN PROGRESSIVE TOOL PLAT KLEM U TIANG PIPA ANTENA 1 INCI (BIAYA PRODUKSI)

Analisis Perbandingan Laju Korosi Pelat ASTM A36 antara Pengelasan di Udara Terbuka dan Pengelasan Basah Bawah Air dengan Variasi Tebal Pelat

SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN (RPP) MATA KULIAH : TEORI FABRIKASI 1 KODE MATAKULIAH : STM 205 (2 SKS TEORI)

RANCANG BANGUN PRESS TOOL PEMBUAT GANTUNGAN MULTIFUNGSI DENGAN SISTEM PROGRESSIVE (PENGUJIAN)

PENGGUNAN LAS TAHANAN LISTRIK PADA PROSES PERAKITAN SHADOW MASK PADA INDUSTRI TABUNG TELEVISI

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi dan memudahkan segala aktifitas manusia, karena aktifitas

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara dan diakui sebagai produk dalam negeri untuk digunakan

BAB I PENDAHULUAN. penting pada proses penyambungan logam. Pada hakekatnya. diantara material yang disambungkan. Ini biasanya dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan yang sangat penting dalam rekayasa serta reparasi

PENGARUH WAKTU TEKAN DAN HASIL GUMPALAN TERHADAP KEKUATAN GESER PADA LAS TITIK. Abstract

PENGARUH BENTUK KAMPUH DAN JENIS ELEKTRODA PADA PENGELASAN SMAW TERHADAP SIFAT MEKANIK MATERIAL BAJA ST 37 SKRIPSI

DESAIN DIES CHASIS LONG MEMBER MENGUNAKAN SPRING DAN PAD PADA MINI TRUCK ESEMKA SANG SURYA

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG

TUGAS AKHIR ANALISA FENOMENA SPRINGBACK TAILOR WELDED BLANK (TWB) STAINLESS BESI PADA PROSES U - BENDING

ANALISA KEKUATAN TARIK PENYAMBUNGAN PELAT DENGAN KETEBALAN BERBEDA PADA TYPE SAMBUNGAN BUTT JOINT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TUGAS AKHIR PERANCANGAN COUMPOUND DIES DENGAN SISTEM DRAWING PADA PEMBUATAN CETAKAN PP CAP

PERENCANAAN ELEMEN MESIN RESUME JURNAL BERKAITAN DENGAN POROS

Analisa Kekuatan Sambungan Las SMAW Pada Material Baja ST 37

PENYESUAIAN TOOL DIES EVO 023 W12 PADA MESIN BENDING UNTUK UKURAN 25 MM MENJADI 20 MM ABSTRAK

(Sumber :

LAPORAN PENELITIAN PENGARUH SIFAT PLASTISITAS MATERIAL TERHADAP KUALITAS PRODUK HASIL PROSES DEEP DRAWING

ANALISIS LENDUTAN SEKETIKA DAN JANGKA PANJANG PADA STRUKTUR PELAT DUA ARAH. Trinov Aryanto NRP : Pembimbing : Daud Rahmat Wiyono, Ir., M.Sc.

Pengaruh Variasi Arus dan Jenis Elektrode pada Pengelasan Smaw Terhadap Sifat Mekanik Baja Karbon

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. mendorong terciptanya suatu produk dan memiliki kualitas yang baik.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISYS TITIK KRITIS DESAIN DIE FENDER DEPAN BAGIAN LUAR MOBIL MINITRUCK ESEMKA

Pengaruh Variasi Arus dan Tebal Plat pada Las Titik terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Sambungan Las Baja Karbon Rendah

Edi Sutoyo 1, Setya Permana Sutisna 2

PENGARUH VARIASI AMPERE PENGELASAN PLAT BAJA ST 36 TERHADAP BEBAN TEKAN BENGKOK DAN KERUSAKAN PERMUKAAN

BAB II LANDASAN TEORI

DESAIN DIES CHASIS LONG MEMBER MENGUNAKAN SPRING DAN PAD PADA MINI TRUCK ESEMKA SANG SURYA

ANALISIS PENGARUH PERLAKUAN PANAS TERHADAP PELAT KLASIFIKASI BKI TEBAL 10 mm PADA SAMBUNGAN LAS

SKRIPSI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik. Oleh : SUPRIYADI NIM. I

Transkripsi:

Jurnal Integrasi Vol. 8, No. 2, October 2016, 88-92 p-issn: 2085-3858 Article History Received August, 2016 Accepted September, 2016 Studi Cacat Permukaan plat Aluminium pada Proses Pembengkokkan Sudut Mesin Bending Cahyo Budi Nugroho*, Rahmad Hidayat Politeknik Negeri Batam Mechanical Engineering study Program Parkway Street, Batam Centre, Batam 29461, Indonesia E-mail: cahyo@polibatam.ac.id Abstrak Sheet Metal Forming adalah suatu proses pembentukan dimana proses pembuatannya menggunakan Sheet Metal atau lembaran pelat, sehingga membentuk suatu part. Studi mengenai bendingan pada aluminium, untuk mengetahui pengaruh dari hasil bendingan dengan sudut dan ketebalan tertentu, dan dapat di uji langsung menggunakan alat Liquid Penetrant dan Bevel Protactor. Metode penelitian dilakukan dengan cara pembuatan dies yang baru dengan sudut 70, 80, dan 90. Pembuatan Dies ini untuk membantu mendapatkan sudut bending pada sheet metal dengan ketebalan 1mm, 2mm,dan 3mm, untuk mengetahui perubahan bentuk dan hasil dari bendingan. Setelah melakukan percobaan, hasil dari perubahan bentuk bending yang terjadi pada sheet metal tidak terjadi retak atau cacat. Material aluminium bisa digunakan dan aman untuk proses bending pada alat Dies Forming Bending. Kata kunci : Study, sudut, bending, Retak Abstract Sheet Metal Forming is a formation process where the process used sheet metal to make a part. Study about bending on aluminium is to know the influence of the result with specific angle and thickness, and can be tested directly using Liquid Penetrant and Bevel Protactor. The research method done by how to make a new Dies with angle 70, 80, and 90. The Dies making is to help getting bending angle on sheet metal with thickness 1mm, 2mm, and 3mm, to know the tranformation and result of the bending. After doing the experiment, the result of the bending shape that happen on the sheet metal should not crack or broken. The aluminium material can be used and safe for bending process on Dies Forming Bending. Keyword : Study, angle, bending, crack 1 Pendahuluan Produk-produk seperti panel box, filling cabinet, beberapa chasing hp, hingga body kapal logam dihasilkan dari proses bending plat. Proses produksi itu sering dikenal sheet metal forming. Sheet Metal Forming adalah suatu proses pembentukan dimana proses pembuatannya menggunakan Sheet Metal atau lembaran pelat, sehingga menjadi bentuk yang diinginkan [1]. Produk yang sedang marak akhir-akhir ini adalah chasing almunium untuk laptop dan hand phone [2]. Oleh sebab itu, sheet metal dari almunium akan dipelajari dalam penelitian ini. Sheet metal forming selalunya menggunakan Mesin Stamping atau Mesin Press Brake. Bentuk yang diinginkan berdasarkan cetakannya, pressing 88 Jurnal Integrasi Vol. 8, No. 2, October 2016, 88-92 p-issn: 2085-3858 dies [3,4]. Dies dalam proses bending, di desain sedemikian hingga agar mengurangi permasalahan dalam sheet metal bending. Masalah dalam bending adalah spring back. Sehingga sudut yang dihasilkan selalu berbeda dengan sudut bending. Pada bagian pusat sudut bending adanya retak. Dan cacat-cacat lainya[5]. Cacat tersebut dapat mempengaruhi kualitas dan umur produk. Kualitas dan umur berpengaruh terhadap mutu dan prestise. Sehingga parameter proses dan hailnya harus dipelajari dengan seksama agar dihasilkan proses yang berkelanjutan baik. Dies forming bending adalah alat yang digunakan untuk membentuk suatu bendingan dengan menggunakan punch dan dies bentuk dan kegunaannya sangat beragam. Namun akan dipilih salah satu model saja dalam penelitian ini.

Model alat bending pada gambar 1. Sudah banyak di pasaran dan banyak digunakan. Oleh karena itu, alat ini adalah alat utama yang dijadikan percobaan. Sehingga kajian bending terhadap aluminium dapat dipelajari. b. Bevel Protactor Bevel protactor digunakan untuk mengetahui springback yang terjadi pada sheet metal aluminium, bevel protactor yang digunakan seperti gambar berikut : Gambar 1: Dies Forming Bending Table I tentang spesifikasi dari Dies Forming Bending yang digunakan dalam penelitian ini. Tujuan penelitian ini untuk mempelajari hasil bending dan cacat-cacat fisik dari alat tersebut. TABEL I. SPESIFIKASI DIES FORMING BENDING No. Rincian Keterangan 1. Dongkrak hidrolik 2 Ton 2. Panjang Keseluruhan 1 meter 3. Lebar (luar) 760 mm 4. Tinggi 1403 mm 2 Metodologi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada alat seperti gambar no. 1. Sudut bending yang digunakan adalah sudut bending 70, 80, dan 90. Plat yang digunakan adalah aluminium yang divariasikan dengan ketebalan 1 mm, 2 mm, dan 3 mm. yang di teliti dalam percobaan ini adalah spring back, crack, dan cacat permukaan. lebih rinci penjelasan akan dijelaskan sebagai berikut: Gambar 3 : Bevel Protactor Proses bending dilakukan menggunakan Dies Forming Bending dan bahan yang digunakan : a. Sheet metal dari material pelat aluminum dengan tebal 1mm, 2mm, 3mm sebanyak 1 buah dengan ukuran 100 x 100 mm b. Dies dari material ST-37 dengan sudut 70, 80, 90 seperti gambar berikut : Gambar 4 : Dies dan Dimensi Ukuran Dies Sudut bending c. Punch dari material ST-37 dengan sudut 70, 80, 90 seperti gambar berikut : 2.1 Alat dan Bahan Alat yang digunakan : a. Liquid Penetrant Liquid penetrant digunakan untuk mengetahui terjadi crack yang terjadi pada sheet metal aluminium[], liquid penetrant yang digunakan seperti gambar berikut : Sudut bending Gambar 5 : Punch dan Dimensi Ukuran Punch 3 Analisa dan Pembahasan Gambar 2 : Liquid Penetrant Dari hasil study yang dilakukan dengan alat Dies Forming Bending, diperoleh hasil akhir dari bendingan dan cacat yang terjadi akibat bendingan. Hasil akhir dari bendingan terhadap sheet metal aluminum dengan variasi sudut dan ketebalan pada 89 Jurnal Integrasi Vol. 8, No. 2, October 2016, 88-92 p-issn: 2085-3858

sheet metal yang berbeda di tampilkan pada Gambar 8 hingga 13. Gambar 7. Proses scretch mark terbentuk pada proses bending sudut. Gambar 6. Stretch mark hasil bendingan dengan sudut Dies 70, Plat almunium tebal (a) 1 mm, (b) 2 mm, (c) 3 mm. Gambar 6 adalah wujud cacat permukaan yang berupa stretch mark dari bending disudut 70 o. Gambar 6 a, b, dan c secara berurutan adalah plat almunium dengan ketebalan masing-masing 1mm, 2 mm, 3 mm. pada Gambar 6.a stretch mark yang diditeksi selebar 100mm dan berupa garis-garis dengan jarak yang jarang. Gambar 6.b menunjukkan stretch mark yang di hasilkan selebar 300 mm dan jumlah garis lebih banyak dibanding yang 6.b. Gambar 6.c stretch mark yang dihasilkan selebar 350 dan garis-garis lebih rapat di banding dengan 6a dan b. hal ini menunjukkan semakan tebal plat gesekan dies dengan plat saat bending terjadi lebih besar sehingga permukaan plat jadi cacat. Plat yang tipis lebih lentur dari pada yang tebal sehingga gesekan yang dihasilkan sedikit berkurang dari pada yang tebal. Plat yang tebal ada kekuatan yang mempertahankan posisi dan bentuknya sehingga pertemuan ujung dies seperti yang diilustrasikan pada gambar 7. sudah mulai terjadi gesekan. Gambar 8. Pemberian cairan liquid penetrant pada material yang di bending pada sudut 70 Gambar 8 menunjukkan hasil uji penetran. Penetrant test dapat mengetahui adanya crack pada sudut bendingan dengan ketebalan 1 mm, 2 mm, dan 3 mm pada sudut dies 70. Cacat hanya pada area stretch mark arena. Dan di sudut bending tidak terjadi keretakan pada semua sampel yang diuji. 90 Jurnal Integrasi Vol. 8, No. 2, October 2016, 88-92 p-issn: 2085-3858

yang di bending pada sudut 80 Gambar 10 menunjukkan hasil uji penetran pada sudut 80. Pada semua permukkan sempel juga tidak ditemukan crack. Hal ini menunjukkan bahwa sudut bending 80 o pada plat almunium pada semua ketebalan tidak menyebabkan keretakan. Gambar 9. Hasil bendingan dengan sudut Dies 80 Gambar 9 dapat diketahui defect stretch mark pada area sheet metal yang terjadi akibat bendingan. Defect strech mark ini dapat dilihat secara visual dan untuk mengukur panjang strecth mark bisa menggunakan penggaris besi. Pada tebal 1 mm terdapat strecth mark dengan lebar 120 mm. Pada tebal 2 mm terdapat strecth mark dengan lebar 310 mm. Pada tebal 3 mm terdapat strecth mark dengan lebar 370 mm. Bertambah ketebalan maka lebar stretch mark nya juga bertambah. Gambar 11. Hasil bendingan dengan sudut Dies 90 Dari gambar 11 dapat diketahui defect strecth mark pada area sheet metal yang terjadi akibat bendingan. Defect stretch mark ini dapat dilihat secara visual dan untuk mengukur panjang strecth mark bisa menggunakan penggaris besi. Pada tebal 1 mm terdapat strecth mark dengan lebar 140 mm. Pada tebal 2 mm terdapat strecth mark dengan lebar 168 mm. Pada tebal 3 mm terdapat strecth mark sepanjang 6 mm dan jumlah strecth mark yang terjadi pada sheet metal dengan lebar 240 mm. Semakin tebal material semakin lebar stretch mark. Berbeda dengan sudut 70 dan 80, di sudut 90 lebar stretch mark mempunyai rentang yang tidak jauh berbeda. Hal ini dimungkinkan disudut ini gesekan yang ditimbulkan lebih kecil dari sudut-sudut lainnya. Gambar 12 menujukkan uji penetran pada semua plat dengan ketebalan yang berbeda-beda pada sudt bending 90 o. Di sudut ini juga tidak ditemukan crack pada permukaan almunium. Dari uji penetran pada semua parameter yang digunakan dapat disimpulkan bahwa crack tidak dihasilkan. Sehingga plat almunium dengan ketebalan 1,2,3 mm dan di bending dengan sudut 70,80, 90 adalah aman dari crack. Gambar 10. Pemberian cairan liquid penetrant pada material 91 Jurnal Integrasi Vol. 8, No. 2, October 2016, 88-92 p-issn: 2085-3858

dengan ketebalan 3 mm didapat sudut bendingan 71.5. Sudut bending 80 dengan ketebalan 1 mm sudut hasil bendingan yang didapat 84.5, dengan ketebalan 2 mm didapat sudut bendingan 82.5, dan dengan ketebalan 3 mm didapat sudut bendingan 81.5. Sudut bending 90 dengan ketebalan 1 mm sudut hasil bendingan yang didapat 96.5, dengan ketebalan 2 mm didapat sudut bendingan 93.5, dan dengan ketebalan 3 mm didapat sudut bendingan 93. Semakin tebal material yang di bending maka semakin kecil pula hasil sudut bending yang terjadi. Ketebalan material dan sudut bending yang berbeda ini disebabkan karena penyimpangan bentuk dan ukuran yang ditimbulkan elastisitas bahan, ini merupakan fenomena dari springback [5,6,7]. 4 Kesimpulan Gambar 12. Pemberian cairan liquid penetrant pada material yang di bending pada sudut 90 Dilihat dari hasil study pada sheet metal aluminium yang sudah dilakukan (gambar 6-12) dengan 3 (tiga) variasi sudut dan 3 (tiga) jenis ketebalan yang berbeda, maka diperoleh hasil akhir dari bendingan. Dari ketebalan 1 mm, 2 mm, dan 3 mm pada gambar 6, gambar 8, dan gambar 10 dapat di tarik kesimpulan bahwa pengaruh ketebalan material terhadap defect strecth mark pada sheet metal sangat berpengaruh. Semakin tebal material maka semakin banyak pula strecth mark yang terjadi. Dan semakin kecil sudut nya maka stretch mark yang dihasikan semakin lebar. Sudut Bending 70 80 90 TABLE II DATA SUDUT HASIL BENDING Ketebalan Material Sheet (mm) Sudut Hasil Bending 1 74.5 2 72 3 71.5 1 84.5 2 82.5 3 81.5 1 96.5 2 93.5 3 93 Table II data sudut hasil bending dapat diketahui bahwa dengan sudut bending 70 dengan ketebalan 1 mm sudut hasil bendingan yang didapat 74.5, dengan ketebalan 2 mm didapat sudut bendingan 72, dan Penelitian ini menghasilkan beberapa kesimpulan pada permukaan hasil dari proses bending. Semakin tebal sheet metal yang di bending, maka semakin kecil pula sudut hasil bending yang terjadi. Tidak terjadi crack di sudut bendingan pada almunium dengan ketebalan 1,2,3 mm. Cacat strecth mark yang terjadi di area sheet metal karena gesekan dan tekanan pada ujung dies. Cacat terjadi paling besar pada sudut 80 o dan terkecil pada sudut 90 o. Referensi [1] RE. Wakeford, 1999, Sheet Metal Work, Argus Books Ltd. Brimingham [2] Apple Developer, Case Design Guidelines for Apple Devices, Apple Inc. 2016 [3] Rahmanto, R. Hengki. 2013 Simulasi V-Bending Dengan Variasi Kecepatan Pembebanan Terhadap Keausan Dies Menggunakan Software Finite Element Methode Jurnal Ilmiah Teknik Mesin. Volume 1,No.1. [4] Noname. 2014. Aircraft Sheet Metal Forming. Direktorat pembinaan sekolah menengah kejuruan. [5] Roger Timings, 2008, Fabrication and Welding, Burlington, Elsevier [6] Choiron, Moch. Agus, Agustinus Ariseno, Andika Prasetyo. 2012 Optimasi Dimensi Tebal Awal Pelat Pada Proses Pembengkokan Bentuk Jogged Flange Dengan Simulasi Tiga Dimensi Jurnal Rekayasa Mesin. Volume 3, No.3. [7] Manihuruk, Awaldi Sator. 2011. Analisa Springback Material Aluminium Dengan Ketebalan Dan Sudut Tekuk Pada Proses Pengujian Bending. 92 Jurnal Integrasi Vol. 8, No. 2, October 2016, 88-92 p-issn: 2085-3858