ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT. SEMEN GRESIK, Tbk. Yusuf Fadillah yusuf_fadillahz@yahoo.com Ani Hidayati ani_h@staff.gunadarma.ac.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja keuangan pada PT. Semen Gresik, Tbk. sebelum dan setelah implementasi good corporate governance. Good Corporate Governance adalah sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan dalam meningkatkan kinerja keuangan dan menciptakan nilai tambah (value added) untuk stakeholdersnya Dalam penelitian ini digunakan data sekunder, yaitu: laporan keuangan sebelum implementasi good corporate governance (tahun 2005-2008) dan sesudah implementasi good corporate governance (tahun 2009-2012). Hasil analisis menunjukkan bahwa kinerja keuangan pada PT. Semen Gresik, Tbk. setelah implementasi good corporate governance mengalami peningkatan dibandingkan sebelum implementasi good corporate governance. Hal ini ditunjukkan dengan perolehan laba, pengembalian investasi dan modal yang setiap tahunnya mengalami peningkatan. Kata Kunci : Kinerja Keuangan, Good Corporate Governance PENDAHULUAN Tujuan utama berjalannya suatu usaha adalah untuk memaksimalkan laba. Hal-hal yang dapat mempengaruhi mencapaian tingkat laba diantaranya adalah tata kelola perusahaan ( good corporate governance). Menurut Ball (dalam Evans et al., 2002) good corporate governance adalah seperangkat kesepakatan atau aturan institusi yang secara efektif mengatur pengambilan keputusan. Ahmad Rivai (2005) mengemukakan bahwa kinerja keuangan perusahaan menunjukan peningkatan dan perbaikan setelah implementasi good corporate governance. Marihot Nasution dan Doddy Setiawan (2007) mengungkapkan bahwa corporate governance adalah konsep peningkatan kinerja perusahaan berdasarkan pada
kerangka peraturan. Reny Dyah Retno M. (2012) menyatakan bahwa penerapan corporate governance yang baik menyebabkan peningkatan reputasi perusahaan. Berdasarkan uraian diatas penulis ingin menganalisis kinerja keuangan pada PT. Semen Gresik, Tbk sebelum dan setelah implementasi tata kelola perusahaan (good corporate governance). TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Good Corporate Governance Menurut Forum Corprate Governance (FCGI) di Indonesia, Good Corporate Governance adalah seperangkat aturan yang mengatur hubungan antara pemegang saham, pengelola perusahaan, pihak kreditur, pemerintah, karyawan, serta pemegang kepentingan internal lainnya yang berkaitan dengan hak dan kewajiban mereka atau suatu sistem yang mengendalikan perusahaan. Tujuannya corporate governance ialah menciptakan nilai tambah bagi semua pihak yang berkepentingan (stakeholders). Menurut Bank Dunia Good Corporate Governance adalah kumpulan hukum, kaidah, dan peraturan yang wajib dipenuhi, yang dapat mendorong kinerja sumber perusahaan untuk berfungsi efisien guna menghasilkan nilai ekonomi jangka panjang yang berkesinambungan bagi para pemegang saham maupun masyarakat sekitar secara keseluruhan. Dapat disimpulkan bahwa Good Corporate Governance adalah sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan dalam meningkatkan kinerja keuangan dan menciptakan nilai tambah (value added) untuk stakeholdersnya. Manfaat Good Corporate Governance Manfaat Good Corporate Governance dalam (Arief Prasetyo, 2009) adalah; (1) Meningkatkan kinerja perusahaan melalui terciptanya proses pengambilan keputusan yang lebih baik dan peningkatan efisiensi operasional perusahaan serta lebih meningkatkan pelayanan terhadap stakeholders, (2) Mempermudah perolehan dana pembiayaan yang lebih murah hingga dapat lebih meningkatkan corporate value, (3) Mengembalikan kepercayaan investor untuk menanamkan modal di Indonesia, (4) Pemegang saham akan merasa puas atas kinerja perusahaan karena akan meningkatkan shareholders value dan deviden. Tujuan Good Corporate Governance (1) Melindungi hak serta kepentingan pemegang saham, (2) Melindungi hak serta kepentingan anggota stakeholders non-pemegang saham, (3) Meningkatkan nilai perusahaan serta para pemegang saham, (4) Meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja dewan pengurus maupun Board od Directors serta manajemen perusahaan, (5) Meningkatkan mutu hubungan antara Board of Directors dengan manajemen senior perusahaan. Prinsip-prinsip Dasar Corporate Governance
(1) Perlindungan terhadap hak-hak pemegang saham ( The rights of shareholders and key ownership functions), (2) Perlakuan yang setara terhadap seluruh pemegang saham ( Equitable treatment of shareholders), (3) Peranan stakeholders yang terkait dengan perusahaan ( The role of stakeholders), (4) Keterbukaan dan transparansi ( Disclosure & transparency), (5) Akuntabilitas Dewan Komisaris (The responsibility of the board). Tabel 2.1 Perbandingan Prinsip-prinsip Good Corporate Governance Prinsip-Prinsip GCG Transparansi (Transparency) Akuntabilitas (Accountability) Pertanggung jawaban (Responsibility) Independensi (Independency) Kewajaran dan Kesetaraan (Fairness) Sebelum Implementasi menerapkan azas transparansi dan keseteraan informasi (fair disclosure) untuk memastikan informasi materiil dan relevan dibentuk unit penanganan pengaduan, lengkap dengan panduan, kebijakan dan pelaksanaannya (whistle blower policy). pelaksanaan Corporate Social Responsibilities (CSR),yakni meningkatkan pembinaan lingkungan (Planet), sosial (People) dan Profit. Perseroan melaksanakan RUPS atau RUPSLB untuk pengambilan keputusan yang bersifat strategis dan material Akses informasi ini dibuka melalui berbagai saluran, dalam bentuk cetakan maupun melalui media internet Sumber: Catur Ari Wulandari, 2009 Sesudah Implementasi Informasi yang harus diungkapkan oleh perusahaan meliputi pengungkapan yang tidak terbatas Perseroan membentuk Unit kerja Internal Audit (IA). Corporate Social Responsibility (CSR) dalam 4 bidang yakni: Lingkungan, Sosial, Ekonomi dan Kebijakan menitikberatkan transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi-afiliasi memperhatikan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. METODE PENELITIAN
Objek penelitian adalah PT. Semen Gresik, Tbk. Dalam penelitian ini digunakan data sekunder, yaitu: laporan keuangan sebelum implementasi good corporate governance (tahun 2005-2008) dan sesudah implementasi good corporate governance (tahun 2009-2012). Data diperoleh melalui alamat url www.idx.co.id. Alat analisis yang digunakan adalah: Return on Investment (ROI). Rasio ini menunjukan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan. EAT Return on Investment = Total Assets Return on Equity Ratio (ROE). Rasio ini mengukur besarnya kembalian yang diberikan oleh perusahaan untuk setiap rupiah modal dari pemilik. EAT Return on Equity = Total Equity Current Ratio. Rasio ini mengukur kemampuan aktiva lancar membayar hutang lancar. Current Liabiities Current Ratio = Current Assets Debt to Equity Ratio. Rasio ini menunjukan berapa jumlah modal sendiri yang disediakan untuk membayar hutang. Total Liabilities Debt to Equity Ratio = Total Equity Debt to Assets Ratio. Rasio ini menunjukan berapa total aktiva yang disediakan perusahaan untuk menjamin hutang perusahaan. Total Liabilities Debt to Assets Ratio = Total Assets Gross Profit Margin. Rasio gross profit margin berguna untuk mengetahui keuntungan kotor perusahaan dari setiap barang yang dijual dan sangat dipengaruhi oleh harga pokok penjualan.
Gross Profit Margin = Gross Profit Sales Operating Profit Margin. Rasio ini berfungsi untuk mengukur tingkat laba usaha atau operasional terhadap penjualan bersih perusahaan. EBIT Operating Profit Margin = Sales Net Profit Margin. Menggambarkan besarnya laba bersih yang diperoleh perusahaan pada setiap penjualan yang dilakukan. EAT Net Profit Margin = Sales PEMBAHASAN Tabel 4.1 Perhitungan Return on Investment Tahun EAT Total Assets ROI 2005 1.001.772 7.297.860 13,73% 2006 1.295.520 7.496.419 17,28% 2007 1.775.408 8.515.227 20,85% 2008 2.523.544 10.602.964 23,80% 2009 3.326.448 12.951.308 25.68% 2010 3.659.114 15.562.999 23,51% 2011 3.955.273 19.661.603 20,12% 2012 4.926.640 26.579.084 18,54% Tabel 4.2 Perhitungan Return on Equity Tahun EAT Total Equity ROE
2005 1.001.772 4.446.932 22,43% 2006 1.295.520 5.499.614 23,56% 2007 1.775.408 6.627.263 26,79% 2008 2.523.544 8.069.586 31,27% 2009 3.326.448 10.197.679 32,62% 2010 3.659.114 12.139.753 30,14% 2011 3.955.273 14.615.097 27,06% 2012 4.926.640 18.164.855 27,12% Tabel 4.3 Perhitungan Current Rasio Tahun Current Assets Current Liabilities Current 2005 3.740.623 2.165.274 172,75% 2006 4.153.263 1.469.083 282,71% 2007 5.267.912 1.445.874 364,34% 2008 7.083.422 2.090.589 338,82% 2009 8.207.041 2.294.842 357,63% 2010 7.345.868 2.517.519 291,79% 2011 7.646.145 2.889.137 264.65% 2012 8.231.297 4.825.205 170,59% Tabel 4.4 Perhitungan Debt to Equity Ratio Tahun Total Liabilities Total Equity Debt to Equity 2005 2.761.748 4.446.932 61,83% 2006 1.915.243 5.499.614 34,83% 2007 1.795.640 6.627.263 27,09% 2008 2.429.249 8.069.586 30,10% 2009 2.633.214 10.197.679 25,82% 2010 3.423.246 12.139.753 28,20%
2011 5.046.506 14.615.097 34,53% 2012 8.414.229 18.164.855 46,32% Tabel 4.5 Perhitungan Debt to Assets Ratio Tahun Total Liabilities Total Assets Debt to Assets 2005 2.761.748 7.297.860 37,84% 2006 1.915.243 7.496.419 25,55% 2007 1.795.640 8.515.227 21,09% 2008 2.429.249 10.602.964 22,91% 2009 2.633.214 12.951.308 20,33% 2010 3.423.246 15.562.999 22,00% 2011 5.046.506 19.661.603 25,67% 2012 8.414.229 26.579.084 31,66% Tabel 4.6 Perhitungan Gross Profit Margin Tahun Gross Profit Sales Gross Profit Margin 2005 2.891.795 7.532.208 38,39% 2006 3.327.512 8.727.858 38,13% 2007 4.000.657 9.600.801 41,67% 2008 5.254.621 12.209.826 43,04% 2009 6.774.141 14.387.850 47,08% 2010 6.810.110 14.334.189 47,51% 2011 7.486.926 16.378.794 45,71% 2012 9.297.926 19.598.249 47,44% Tabel 4.7 Perhitungan Operating Profit Margin Tahun EBIT Sales Operating Profit Margin 2005 1.999.359 7.532.208 26,54% 2006 2.234.456 8.727.858 25,60%
2007 2.848.528 9.600.801 29,67% 2008 3.867.228 12.209.826 31,67% 2009 4.772.573 14.387.850 33,17% 2010 4.772.623 14.334.189 33,30% 2011 5.089.952 16.378.794 31,08% 2012 6.287.454 19.598.249 32,08% Tabel 4.8 Perhitungan Net Profit Margin Tahun EAT Sales Net Profit Margin 2005 1.001.772 7.532.208 13,30% 2006 1.295.520 8.727.858 14,84% 2007 1.775.408 9.600.801 18,49% 2008 2.523.544 12.209.826 20,67% 2009 3.326.448 14.387.850 23,12% 2010 3.659.114 14.334.189 25,53% 2011 3.955.273 16.378.794 24,15% 2012 4.926.640 19.598.249 25,14% Rasio Tabel 4.9 Rangkuman Hasil Perhitungan Rasio Sebelum Good Corporate Governance Sesudah Good Corporate Governance 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 ROI 13,73% 17,28% 20,85% 23,80% 25,68% 23,51% 20,12% 18,54% ROE 22,43% 23,56% 26,79% 31,27% 32,62% 30,14% 27,06% 27,16% Current 172,75% 282,71% 364,34% 338,82% 357,63% 291,79% 264,65% 170,59% DTE 61,83% 34,83% 27,09% 30,10% 25,82% 28,20% 34,53% 46,32%
DTA 37,84% 25,55% 21,09% 22,91% 20,33% 22,00% 25,67% 31,66% GPM 38,39% 38,12% 41,67% 43,04% 47,08% 47,51% 45,71% 47,44% OPM 26,54% 25,60% 29,67% 31,67% 33,17% 33,30% 31,08% 32,08 NPM 13,30% 14,84% 18,49% 20,67% 23,12% 25,53% 24,15% 25,14% Berdasarkan tabel diatas kita dapat melihat bahwa kinerja keuangan perusahaan menunjukan perbaikan setelah implementasi GCG. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan dengan menggunakan rasio ROI, ROE, Gross Profit Margin, Operating Profit Margin dan Net Profit Margin yang mengalami kenaikan dengan rata-rata diatas 4,5%. Hanya Current Ratio yang mengalami penurunan yang cukup drastis yaitu 18,49%, sedangkan untuk Debt to Equity dan Debt to Assets rata-rata hanya mengalami penurunan dibawah 3,5%. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan, bahwa kinerja keuangan pada PT. Semen Gresik, Tbk. setelah implementasi good corporate governance mengalami peningkatan dibandingkan sebelum implementasi good corporate governance. Hal ini ditunjukkan dengan perolehan laba, pengembalian investasi dan modal yang setiap tahunnya mengalami peningkatan. Namun hal itu tidak diikuti dengan kemampuan perusahaan dalam membayar dan menjamin kewajibannya. Saran PT. Semen Gresik, Tbk diharapkan dapat memperbaiki kelemahan diantaranya menjamin pembayaran kewajiban perusahaan yang terus mengalami penurunan. Hal ini dapat dilakukan dengan penambahan aktiva dan modal yang ditanamkan oleh investor. Sehingga dapat menekan jumlah hutang yang terus meningkat. DAFTAR PUSTAKA Fahmi, Irham. 2012.Pengantar Manajemen Keuangan; Teori dan soal jawab.bandung: Alfabeta. Surya, Indra. 2008.Penerapan Good Corporate Governance: Mengesampingkan Hak-Hak Istimewa Demi Kelangsungan Usaha. Jakarta: Prenada Media Group. Sutedi, Adrian. 2011.Good Corporate Governance.Jakarta: Sinar Grafika.
Prasinta, Dian. 2012.Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Kinerja Keuangan. Semarang: Universitas Negeri Semarang. Retno, Reny D. 2012.Pengaruh Good Corporate Governance dan Pengungkapan Corporate Social Resposibility Terhadap Nilai Perusahaan. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Wulandari, Catur Ari. 2009. Tujuan Pelaksanaan Prinsip-prinsip Good Corporate Governance di PT. Pupuk Kujang. Jakarta: Universitas Indonesia. Agung, Gunawan. 2012.Analisis Rasio Keuangan untuk Menilai Kinerja Keuangan PT Fajar Surya Wisesa, Tbk. Periode Tahun 2009, 2010 Dan 2011.Other Tesis. Universitas Negeri Yogyakarta. Rivai, Ahmad. 2006. Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan PT ANTAM, Tbk sebelum dan sesudah implementasi Good Corporate Governance. Jakarta: Universitas Gunadarma. Prasetyo, Arief. 2009. Corporate Governance, Kebijakan Deviden, dan Nilai Perusahaan: Studi Empiris pada Perusahaan Nonkeuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2006-2007.Jakarta: Universitas Indonesia. Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG). 2006. Pedoman UmumGood Corporate Governance Indonesia.Jakarta.