Nomor Lamp. Perihal : 0157/S.Sangg./JK/IX/2017 : 1 (Berkas) : Pengaduan atas Kecerobohan, Tidak Profesional dan Tindakan tidak Adil pada Penyelenggaraan Pelelangan Paket Pekerjaan Pembangunan Kantor dan Balai Kel. Cabean pada Pokja 2 BLP-BJ Kota Semarang Kepada : Yth. - PPK Pekerjaan Konstruksi Pembangunan Kantor dan Balai Kel. Cabean - PA/KPA Pembangunan Kantor dan Balai Kel. Cabean - Inspektorat Kota Semarang - WALI KOTA Semarang - LKPP Jateng - Kejaksaan Negeri Semarang - Surat Pembaca SUARA MERDEKA - Surat Pembaca Tribun Jateng - LSM LSM Terkait Bersama ini kami mengajukan Pengaduan atas tindakan Ceroboh, Tidak Profesional dan Tidak menjunjung tinggi asas keadilan pada Pelelangan Pekerjaan Pembangunan Kantor dan Balai Kel. Cabean pada Pokja 2 BLP-BJ Kota Semarang yang melakukan pekerjaannya tidak bersungguh-sungguh dan terkesan main-main dan melakukakn perbuatan sewenang-wenang dalam pengambilan Keputusan. Memperhatikan aturan - aturan tentang pengadaan barang dalam aturan LKPP dan Peraturan Presiden 54 Tahun 2010 dan Draff Perubahan tanggal 28 Maret 2012 yang tersebut di bawah ini : A. Kelompok Kerja ULP menyatakan Pelelangan/Pemilihan Langsung gagal apabila : 1. Jumlah peserta yang lulus kualifikasi pada proses prakualifikasi kurang dari 3 (tiga) peserta (kecuali pada pelelangan terbatas); 2. Jumlah peserta yang memasukan Dokumen Penawaran untuk Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya kurang dari 3 (tiga) peserta (kecuali pada pelelangan terbatas); 3. Sanggahan dari peserta terhadap hasil prakualifikasi ternyata benar; 4. Tidak ada penawaran yang lulus evaluasi penawaran; 5. Dalam evaluasi penawaran ditemukan bukti/indikasi terjadi persaingan tidak sehat; 6. Harga penawaran terendah terkoreksi untuk Kontrak Harga Satuan dan Kontrak gabungan Lump Sum dan Harga Satuan lebih tinggi dari HPS; 7. Seluruh harga penawaran yang masuk untuk Kontrak Lump Sum diatas HPS; 8. Sanggahan hasil Pelelangan/Pemilihan Langsung dari peserta ternyata benar; 9. Calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2, setelah dilakukan evaluasi dengan sengaja tidak hadir dalam klarifikasi dan/atau pembuktian kualifikasi. B. Kelompok Kerja ULP menyatakan Seleksi gagal apabila: 1. Peserta yang lulus kualifikasi pada proses prakualifikasi kurang dari 5 (lima) untuk Seleksi Umum atau kurang dari 3 (tiga) untuk Seleksi Sederhana; 2. Sanggahan dari peserta terhadap hasil prakualifikasi dinyatakan benar; 3. Tidak ada penawaran yang memenuhi persyaratan dalam evaluasi penawaran; 4. Dalam evaluasi penawaran ditemukan bukti/indikasi terjadi persaingan tidak sehat; 5. Calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 tidak hadir dalam klarifikasi dan negosiasi dengan alasan yang tidak dapat diterima; 6. Tidak ada peserta yang menyetujui/menyepakati hasil negosiasi teknis dan harga; 7. Sanggahan hasil Seleksi dari peserta ternyata benar;
8. Penawaran biaya terendah terkoreksi untuk Kontrak Harga Satuan dan Kontrak gabungan Lump Sum dan Harga Satuan lebih tinggi dari Pagu Anggaran; atau 9. Seluruh penawaran biaya yang masuk untuk Kontrak Lump Sum diatas Pagu Anggaran. C. Berdasarkan draft perubahan Perpres 54 Tahun 2010 tanggal 28 Maret 2012 ketentuan mengenai pernyataan seleksi gagal oleh Kelompok Kerja ULP ditentukan sebagai berikut: 1. peserta yang lulus kualifikasi pada proses prakualifikasi kurang dari 5 (lima) untuk Seleksi Umum atau kurang dari 3 (tiga) untuk Seleksi Sederhana; 2. Jumlah peserta yang memasukan dokumen penawaran kurang dari 3 (tiga), jika sebelumnya belum pernah dilakukan prakualifikasi ulang; 3. sanggahan dari peserta yang memasukkan Dokumen Kualifikasi terhadap hasil prakualifikasi dinyatakan benar; 4. tidak ada penawaran yang memenuhi persyaratan dalam evaluasi penawaran; 5. dalam evaluasi penawaran ditemukan bukti/indikasi terjadi persaingan tidak sehat; 6. calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 tidak hadir dalam klarifikasi dan negosiasi dengan alasan yang tidak dapat diterima; 7. tidak ada peserta yang menyetujui/menyepakati hasil negosiasi teknis dan harga; 8. sanggahan dari peserta yang memasukan penawaran terhadap hasil Seleksi dari peserta ternyata benar; 9. penawaran biaya terkoreksi untuk Kontrak Harga Satuan dan Kontrak gabungan Lump Sum dan Harga Satuan lebih tinggi dari Pagu Anggaran, kecuali untuk seleksi internasional atau seleksi nasional yang menggunakan metode sistem evaluasi kualitas; 10. seluruh penawaran biaya yang masuk untuk Kontrak Lump Sum diatas Pagu Anggaran; 11. tidak ada peserta yang menyetujui/menyepakati hasil negosiasi teknis dan biaya; atau 12. seluruh peserta yang masuk sebagai calon daftar pendek tidak hadir dalam pembuktian kualifikasi. D. PA/KPA menyatakan Pelelangan/Seleksi/Pemilihan Langsung gagal apabila: 1. PA/KPA sependapat dengan PPK yang tidak bersedia menandatangani SPPBJ karena proses Pelelangan/Seleksi/Pemilihan Langsung tidak sesuai dengan Perpres No.54 Tahun 2010; 2. Pengaduan masyarakat adanya dugaan KKN yang melibatkan Kelompok Kerja ULP dan/atau PPK ternyata benar; 3. Dugaan KKN dan/atau pelanggaran persaingan sehat dalam pelaksanaan Pelelangan/Seleksi/Pemilihan Langsung dinyatakan benar oleh pihak berwenang; 4. Sanggahan dari peserta yang memasukkan penawaran atas kesalahan prosedur yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan Penyedia Barang/Jasa ternyata benar; 5. Dokumen Pengadaan tidak sesuai dengan Peraturan Presiden No.54 Tahun 2010; 6. Pelaksanaan Pelelangan/Seleksi/Pemilihan Langsung tidak sesuai atau menyimpang dari Dokumen Pengadaan; 7. Calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 mengundurkan diri; 8. pelaksanaan Pelelangan/Seleksi/Pemilihan Langsung melanggar Peraturan Presiden ini dan mengakibatkan persaingan usaha tidak sehat, dan/atau bersifat substantif yang diyakini akan mempengaruhi penyelesaian pekerjaan. E. Menteri/Pimpinan Lembaga/Pimpinan Institusi menyatakan Pelelangan/Seleksi/Pemilihan Langsung gagal apabila: 1. Sanggahan banding dari peserta ternyata benar; atau 2. Pengaduan masyarakat adanya dugaan KKN yang melibatkan KPA ternyata benar. F. Berdasarkan draft perubahan Perpres 54 Tahun 2010 tanggal 28 Maret 2012 kewenangan pernyataan pelelangan/seleksi/pemilihan langsung gagal oleh Menteri/Pimpinan Institusi ditambahkan satu ketentuan, yaitu apabila hasil Pelelangan/Seleksi/Pemilihan Langsung berpotensi menimbulkan kerugian negara. Kepala Daerah menyatakan Pelelangan/Seleksi/Pemilihan Langsung gagal apabila:
1. Sanggahan banding dari peserta ternyata benar; atau 2. Pengaduan masyarakat adanya dugaan KKN yang melibatkan PA dan/atau KPA ternyata benar. G. Berdasarkan draft perubahan Perpres 54 Tahun 2010 tanggal 28 Maret 2012 kewenangan pernyataan pelelangan/seleksi/pemilihan langsung gagal oleh Kepala Daerah ditambahkan satu ketentuan, yaitu apabila hasil Pelelangan/Seleksi/Pemilihan Langsung berpotensi menimbulkan kerugian negara. Apabila pelelangan/seleksi dinyatakan gagal, maka ULP segera melakukan Evaluasi ulang penyampaian ulang Dokumen Penawaran, Pelelangan/Seleksi/Pemilihan Langsung ulang, atau penghentian proses Pelelangan/Seleksi/Pemilihan Langsung. Apabila dalam pelelangan ulang jumlah penyedia barang/jasa yang lulus prakualifikasi hanya 2 (dua) maka dilakukan permintaan penawaran dan negosiasi seperti pada proses pemilihan langsung H. Berdasarkan Dokumen Pengadaan Nomor : 001 /Kel.Cab_Dpr/BLP-BJ-02/2017, Tanggal 11 Agustus 2017 Untuk Kegiatan Program Pembangunan Sarana Dan Prasarana Dasar Perkotaan Pekerjaan Pembangunan Kantor dan Balai Kel. Cabean pada Bab III. Instruksi Kepada Peserta (IKP), pada point F. PENETAPAN PEMENANG pasal 33.4 disebutkan bahwa : Apabila sanggahan dinyatakan benar maka Pokja ULP menyatakan pelelangan gagal Kesimpulan Kami, Bahwa : 1. Apabila Suatu sanggahan diterima, seharusnya dilakukan PELELANGAN ULANG, Bukan MEMENANGKAN YANG MENYANGGAH, karena hal ini bertentangan dengan aturan aturan tersebut. 2. Pada Evaluasi tahap I Pokja paket Pekerjaan Pembangunan Kantor dan Balai Kel. Cabean pada Pokja 2 BLP-BJ Kota Semarang secara de facto menunjukkan kecerobohan dan tidak professional sehingga terjadi ketidak adilan dalam keputusan. 3. Dengan mengulang dan merubah jadwal untuk evaluasi kembali dan tidak berusaha memberikan pertanggungjawaban dalam professional kerjanya, berarti Pokja paket Pekerjaan Pembangunan Kantor dan Balai Kel. Cabean pada Pokja 2 BLP-BJ Kota Semarang tidak bersungguh sungguh dalam bekerja dan terkesan main-main. 4. Pokja paket Pekerjaan Pembangunan Kantor dan Balai Kel. Cabean pada Pokja 2 BLP-BJ Kota Semarang begitu mudah memindahkan bintang dari peserta satu ke peserta lainnya merupakan perbuatan yang sewenang-wenang, seolah bermain game yang tidak ada pertanggungjawaban secara moral, dan kami anggap sebuah tindakan yang membuat ketidak nyamanan bagi pihak kami. 5. Atas fakta fakta tersebut, demi menjunjung tinggi asas keadlian Pelelangan pada paket Pekerjaan Pembangunan Kantor dan Balai Kel. Cabean pada Pokja 2 BLP-BJ Kota Semarang harus DIBATALKAN. Karena segala aspek keputusannnya mengandung CACAT HUKUM. Semarang, 11 September 2017 CV. JODITA KARYA DIAN FEBRICKA SARI,.Psi. M. Psi. Direktur
Lampiran : Hasil Pelelangan Tanggal 5 September 2017. Adanya Sanggahan dari peserta Lelang terjadi Perubahan Jadwal :
Pelelangan tetap dilanjutkan dengan memenangkan peserta yang menyanggah, Tgl. 8 September 2017. Draft dokumen pengadaan Bab. III IKP bag. F. Penetapan Pemenang Pasal 33.4 dengan jelas disebutkan Bahwa :