USULAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT IPTEKS BAGI PESANTREN (IbP)

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORANKEMAJUAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT IPTEKS BAGI PESANTREN (IbP)

LAPORAN KEMAJUAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SKIM IPTEK BAGI PESANTREN

USULAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT IPTEKS BAGI PESANTREN (IbP)

LAPORAN KEMAJUAN IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)

USULAN PENGABDIAN MASYARAKAT. IPTEK TEPAT GUNA BAGI MASYARAKAT (ITGbM) PEMBENTUKAN DOKTER CILIK SEBAGAI BAGIAN DARI UNIT KESEHATAN SEKOLAH (UKS)

Universitas WirarajA PEDOMAN USULAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TIM PENYUSUN

TEMPLATE HIBAH PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS SAHID JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. merupakan salah satu tempat potensial untuk

USULAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT IPTEKS BAGI PESANTREN (IbP)

LAPORAN KEMAJUAN 70% KEGIATAN IPTEKS TEPAT GUNA BAGI MASYARAKAT (ITG b M)

USULAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT ITGBM

IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM) PHBS KELOMPOK SANTRI POSKESTREN

Siapa Pengusul Program I b X

TAKSIRAN VISUAL COMSTOCK UNTUK MENILAI ASUPAN MP ASI IKAN MUJAIR PADA BADUTA

PANDUAN PROPOSAL PENELITIAN DANA DIPA PPNS. p3m.ppns.ac.id

RIWAYAT HIDUP DOSEN. A. Identitas Diri

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT KERJASAMA DOSEN-MAHASISWA

Ipteks bagi Masyarakat

PANDUAN SISTEMATIKA PENGUSULAN PROPOSAL PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT

BAB 14 PENELITIAN DOSEN PEMULA

PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

HIBAH PENELITIAN/PENGABDIAN MASYARAKAT DOSEN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN 2017

Lampiran 1. Format Justifikasi Anggaran

PROGRAM. Ketua. Anggota Tim

BUKU PANDUAN PENELITIAN DIPA

Logo Perguruan Tinggi JUDUL. Oleh: Nama, NIP Ketua Tim Pengusul Nama, NIP Anggota Tim Pengusul. Nama Jurusan/Fakultas Nama Perguruan Tinggi.

TEMPLATE HIBAH PENGABDIAN KEPADA MSYARAKAT UNIVERSITAS SAHID JAKARTA

USULAN PENELITIAN. SEARCH and SHARE RESEARCH GRANT

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

Standard Operating Procedure PENGABDIAN MASYARAKAT

PANDUAN PELAKSANAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PENGEMBANGAN DESA MITRA DAN PENARIKAN MINAT MASYARAKAT PADA BIDANG PERTANIAN

BAB I PENDAHULUAN. Santri merupakan sebutan untuk murid yang bertempat tinggal di suatu

PEDOMAN. PELAKSANAAN PENGABDIAN kepada MASYARAKAT DOSEN STMIK AKAKOM

Penelitian Kompetitif Nasional

DRAFT PANDUAN PENELITIAN DOSEN STIKES WIDYA HUSADA TAHUN 2014

PANDUAN SISTEMATIKA PENGUSULAN PROPOSAL PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT

RIWAYAT HIDUP DOSEN S-1 S-2 S-3. Universitas Islam Nusantara. Manajemen Pendidikan. Tahun Masuk-Lulus

PANDUAN PENYUSUNAN LAPORAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. sebelum berangkat melakukan aktivitas sehari-hari (Utter dkk, 2007).

PANDUAN PELAKSANAAN HIBAH PENGEMBANGAN KAPASITAS RISET DOSEN DI UNIVERSITAS PADJADJARAN

BAB III PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

JUDUL PENELITIAN. Tim Pengusul. 1. Nama Pengusul (Ketua), NIDN 2. Nama Pengusul (Anggota 1), NIDN 3. Nama Pengusul (Anggota 2), NIDN

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWAA PELATIHAN KEPEMIMPINAN DAN ORGANISASI BAGI KARANG EKSISTENSI KEPEMUDAAN DI LINGKUNGAN MASYARAKAT

PANDUAN PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS BUDI LUHUR

HUBUNGAN TINGKAT KONSUMSI MAKAN DAN STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR SANTRIWATI KELAS 2 SMA PONDOK PESANTREN MODERN ISLAM ASSALAAM SUKOHARJO

Panduan Penyusunan PROPOSAL PENELITIAN Tahun 2016 Untuk Mahasiswa S1

RIWAYAT HIDUP DOSEN. S-1 S-2 S-3 Institut Teknologi Bandung Bidang Ilmu Matematika Matematika Tahun Masuk-Lulus

USULAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT IPTEKS TEPAT GUNA BAGI MASYARAKAT (ITGbM) PENGGUNAAN BETON NON PASIR PADA INDUSTRI PEMBUATAN KUSEN BETON

LAPORAN AKHIR HIBAH KKN-PPM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENINGKATAN KETERAMPILAN DAN PRODUKTIVITAS USAHA PETERNAKAN BERBASIS IPTEK

b. Tujuan Khusus Meningkatkan cakupan hasil kegiatan Bulan Penimbangan Balita (BPB) di Puskesmas Losarang.

BAB I PENDAHULUAN (6; 1) (11)

PANDUAN PENULISAN PROPOSAL PENGABDIAN REGULER UNISNU JEPARA. Luaran program Pengabdian kepada Masyarakat LPPM UNISNU Jepara dapat berupa: a.

Hasil program IbM wajib di diseminasikan dalam bentuk artikel ilmiah dan dipublikasikan melalui Jurnal Nasional.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang banyak terjadi dan tersebar di seluruh dunia terutama di negara

4/8/ Workshop Penelitian dan Sosialisasi Panduan Penyusunan Proposal Edisi X 2016, DRPM RISTEK DIKTI 1

PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT. IbM IPTEK BAGI MASYARAKAT

Pedoman Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Tahun 2017 PEDOMAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM)

PROPOSAL PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA PENYULUHAN CINTA PRODUK LOKAL UNTUK PENGUATAN EKONOMI NASIONAL DALAM MENGHADAPI MEA BIDANG KEGIATAN :

BAB 14 PENELITIAN DOSEN PEMULA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

PANDUAN PELAKSANAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PENGEMBANGAN DESA MITRA DAN PENARIKAN MINAT MASYARAKAT PADA BIDANG PERTANIAN

KATA PENGANTAR. Tasikmalaya, 28 Juli Penulis. iii

LPPM STIE Kesatuan Bogor Jumat, 12 Mei 2017

PANDUAN PENELITIAN DOSEN PEMULA

PANDUAN PROGRAM PENELITIAN INTERNAL DOSEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO. Divisi Penelitian. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

PEDOMAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA TAHUN 2014

PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN LAPORAN AKHIR KEGIATAN PPM PRIORITAS UNIVERSITAS PADJADJARAN

PANDUAN PENELITIAN PEMULA TAHUN 2017/2018

IbM IPTEK BAGI MASYARAKAT

Ipteks bagi Masyarakat Guru Matematika dan Guru Sekolah Dasar Kabupaten Ciamis dalam Bentuk Workshop Penelitian Tindakan Kelas

RIWAYAT HIDUP DOSEN. Pendidikan Matematika. Tahun Masuk-Lulus

PANDUAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT. Oleh: TIM PENYUSUN PANDUAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PANDUAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM) TAHUN 2017/2018

USULAN PROGRAM. Ipteks tepat Guna bagi Masyarakat (ItG b M)

Format Penyusunan Usul Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Doktor Mengabdi

Sumber: GIZI CEPER 2013.docx?dl=0

PANDUAN HIBAH PENELITIAN PENGEMBANGAN DOSEN STIKI (PPDS)

PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN PENELITIAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

USULAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM) IbM TPQ ar-rahman Desa Ganggang Panjang Kecamatan Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo

PEDOMAN USUL PENELITIAN SISTEMATIKA USULAN PENELITIAN

Panduan. Penelitian Kajian Kebijakan ITS

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata,

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN

TERM OF REFERENCE KEGIATAN DISEMINASI TEKNOLOGI TEPAT GUNA UNTUK PENINGKATAN MUTU PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PROPOSAL PROGRAM PENGEMBANGAN PRODUK EKSPOR. Logo Perguruan Tinggi JUDUL PROGRAM* Oleh:

SISTEMATIKA LAPORAN PPM

RIWAYAT HIDUP DOSEN. A. Identitas Diri

MODEL PEMBINAAN REMAJA TENTANG BAHAYA NAPZA DITINJAU DARI SUDUT FISIOLOGI OTAK DAN SISTEM SYARAF

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Ramadani (dalam Yolanda, 2014) Gizi merupakan bagian dari sektor. baik merupakan pondasi bagi kesehatan masyarakat.

LAPORAN KEMAJUAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (70%) IPTEKS TEPAT GUNA BAGI MASYARAKAT (ITGbM)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

OUTLINE PKM-T. 8. Diunggah sebelum 25 November 2017 ke simbelmawa.ristekdikti.go.id. 9. Hardcopy dikumpulkan ke perguruan tinggi.

PROGRAM AKSI KKN TEMATIK BIDANG DAYA BELI. wwww.lppm.unsil.ac.id

No. Dokumen : C. KEBIJAKAN Puskesmas Gedongan mengatur tata cara melakukan konsultasi gizi kepada pasien

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI BAIK DAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAYO SELINCAH KOTA JAMBI TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN.

RIWAYAT HIDUP 1. Dra. ENIE WAHYUNING HANDAYANI, M.Si

OUTLINE PKM-M. 8. Diunggah sebelum 29 November 2017 ke simbelmawa.ristekdikti.go.id 9. Softcopy (Microsoft word) dikumpulkan ke perguruan tinggi.

PANDUAN PENGAJUAN PROPOSAL PENELITIAN PRANATA LABORATORIUM DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

SURAT PERNYATAAN DOSEN TETAP

Transkripsi:

USULAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT IPTEKS BAGI PESANTREN (IbP) IbP BINA KELOMPOK SANTRIWATI SADAR GIZI Oleh : Dian Saraswati, S.Pd., M. Kes / NIDN 0029056902 Siti Novianti, SKM., M.KM / NIDN 0431058102 Lilik Hidayanti, SKM., M.Si / NIDN : 0411037701 Sri Maywati, SKM., M.Kes/NIDN : 0402077701 UNIVERSITAS SILIWANGI 2017 0

1

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL LEMBAR PENGESAHAN DAFTAR ISI... i RINGKASAN... ii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Analisis Situasi... 1 1.2 Permasalahan Mitra... 2 BAB II SOLUSI DAN TARGET LUARAN... 4 2.1 Solusi... 4 2.2 Target dan Luaran... 4 BAB III METODE PELAKSANAAN... 5 3.1 Metode Pendekatan Masalah... 5 3.2 Rencana Kegiatan...... 6 3.3 Kontribusi dan Partisipasi Mitra... 7 BAB IV KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI... 8 4.1 Kinerja LPPM Universitas Siliwangi... 8 4.2 Kepakaran Tim Pengusul... 8 BAB V BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN... 10 5.1 Anggaran Biaya... 10 5.2 Jadwal Kegiatan... 10 DAFTAR PUSTAKA... 11 LAMPIRAN Lampiran 1. Biodata Ketua Pengusul dan Anggota Tim Pengusul Lampiran 2. Gambaran Iptek yang akan ditransfer kepada kedua mitra Lampiran 3. Peta Lokasi Wilayah kedua mitra Lampiran 4. Pernyataan Kesediaan Kedua Mitra Lampiran 5. Rincian Anggaran Biaya 2

RINGKASAN Gizi pada masa remaja penting sekali untuk diperhatikan. Masa remaja merupakan perubahan dari masa kanak-kanak menuju dewasa. Masa ini terjadi perubahan secara fisik, mental maupun sosial. Perubahan ini perlu ditunjang oleh kebutuhan makanan (zat-zat gizi) yang tepat dan memadai. Masa remaja merupakan masa "rawan gizi", karena kebutuhan gizi pada usia ini merupakan yang tertinggin dibandingkan kelompok usia yang lainnya. Hasil pengamatan yang dilakukan terkait dengan masalah gizi dalam pesantren menunjukkan : 1). Perilaku para santriwati yang makan tidak berimbang, 2). Konsumsi makanan jajanan santri yang tidak sehat, 3). ditemukan santri dengan IMT < 18,5; 4). Sehingga diperlukan pelatihan santriwati sadar gizi pada dua pondok pesantren (Ponpes) di Kecamatan Tawang dan Kawalu Kota Tasikmalaya yaitu Ponpes Ponpes Sabilulhuda dan Ibadurrahman sebagai mitra. Kegiatan yang disepakati dengan mitra adalah pelatihan, pembinaan dan pemantauan status gizi. Luaran yang dihasilkan dari kegiatan IbP ini adalah 1) Buku santri sehat, 2) Buku saku makanan sehat dan bergizi, 3) panduan pemantuan status gizi. Kata Kunci : Santriwati, sadar, gizi 3

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Analisis Situasi Kota Tasikmalaya dikenal sebagai kota santri, karena terdapat banyak sekali pondak pesantren di kota ini. Di pondok pesantren para santri hidup bersama dengan banyak orang, bercampur baur dengan berbagai macam kondisi orang serta memiliki aktivitas yang padat hingga larut malam. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko terjadinya penularan penyakit antar penghuni pesantren, apalagi jika daya tahan tubuh sedang rendah. Penurunan daya tahan tubuh salah satunya disebabkan karena rendahnya status gizi. Di samping itu, rendahnya status gizi juga dapat mengakibatkan penurunan prestasi belajar, penurunan aktvitas fisik dan pada santriwati yang berusia remaja dapat menimbulkan gangguan menstruasi sehingga akhirnya dapat menyebabkan masalah pada kesehatan reproduksinya. Padahal santriwati merupakan calon-calon ibu yang akan melahirkan generasi penerus bangsa. Oleh karena itu, gizi pada masa remaja penting sekali untuk diperhatikan. Masa remaja merupakan perubahan dari masa kanak-kanak menuju dewasa. Masa ini terjadi perubahan secara fisik, mental maupun sosial. Perubahan ini perlu ditunjang oleh kebutuhan makanan (zat-zat gizi) yang tepat dan memadai. Masa remaja merupakan masa "rawan gizi", karena kebutuhan gizi pada usia ini merupakan yang tertinggin dibandingkan kelompok usia yang lainnya. Hasil pengukuran IMT yang dilakukan kepada 60 santriwati di pesantren Ibadurrahman dan Sabilulhuda menunjukkan bahwa ada 32 orang (56 %) yang memiliki IMT < 20 (status gizi rendah). Di samping itu hasil wawancara juga dapat disimpulkan bahwa mereka tidak tahu bagaimana cara memenuhi kebutuhan gizi dan sering membatasi asupan makan karena takut gemuk. Temuan lain adalah rendahnya asupan makronutrien (energi dan protein) dan mikronutrien (vitamin dan mineral khususnya Fe) dalam makanan harian. Serta kebiasaan jajan santriwati yang sebagian besar adalah makanan dengan kandungan energi, protein dan vitamin yang rendah seperti keripik, cilok, cimol, dll. Hal tersebut 4

menyebabkan permasalahan umum yang terjadi di kalangan santriwati pada kedua ponpes tersebut sama yaitu rendahnya status gizi dan pola makan yang salah. Berdasarkan hasil temuan tersebut, maka kami akan berkontribusi dengan melaksanakan kegiatan Ipteks bagi Pesantren (IbP) Bina Kelompok Santriwati Sadar Gizi. Bina Kelompok Santriwati Sadar Gizi merupakan upaya untuk melakukan pembinaan kepada penghuni pondok pesantren khususnya santriwati agar mereka dapat mengatasi dan terhindar dari masalah gizi kurang. Pelaksanaan kegiatan IbP dilakukan bekerjasama dengan 2 (dua) pondok pesantren (Ponpes) di Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya yaitu Ponpes Ibadurrahman dan Ponpes Sabilulhuda sebagai mitra. Hasil pertemuan dan diskusi dengan mitra disepakati upaya pemecahan masalah akan dilakukan dengan menggunakan pendekatan strategi five level of prevention, yang merupakan pencegahan tingkat I sebelum terkena masalah gizi (Primordial Malnutrition Prevention). Kegiatannya meliputi (1) solusi untuk pola makan yang salah dengan sosial marketing gizi seimbang Gizi (Nutrition promotion), dan pelatihan menyusun menu gizi seimbang (Specific protection to prevent malnutrition), (2) solusi untuk malnutrisi (under and over nutrition) santriwati dengan diagnosa dini kejadian status gizi kurang dan gizi lebih (Early diagnosis for malnutrition), serta pelatihan pemantauan status gizi secara mandiri (Malnutrition monitoring for disability limitation) dan pemulihan untuk santriwati dengan IMT < 20 dan di atas 25 dengan konseling individu dan PMT pemulihan (Malnutrition rehabilitation). 1.2. Permasalahan Mitra dan Solusi a. Permasalahan Mitra 1 (Ponpes Ibadurrahman) dan Solusi yang disepakati Tabel 1.1 Permasalahan dan solusi untuk Mitra 1 No Permasalahan Akar Masalah Solusi yang disepakati 1. Pola makan yang Pengetahuan gizi yang Sosial marketing gizi seimbang salah rendah Konsumsi makanan jajanan yang tidak bergizi Pelatihan menyusun menu gizi seimbang 2. Rendahnya status gizi Asupan makronutrien (E dan P) dan mikronutrien (vitamin dan mineral) yang rendah 1. Pengukuran status gizi secara antropometri 2. Pelatihan pemantauan status gizi secara mandiri 3. Konseling individu dan PMT pemulihan 5

b. Permasalahan Mitra 2 (Ponpes Sabilulhuda) dan Solusi yang disepakati Tabel 1.2 Permasalahan dan Solusi untuk Mitra 2 No Permasalahan Akar Masalah Solusi yang disepakati 1. Pola makan yang salah Pengetahuan gizi yang rendah Sosial marketing menu gizi seimbang Konsumsi makanan jajanan yang tidak bergizi 2. Rendahnya status gizi Asupan makronutrien (E dan P) dan mikronutrien (vitamin dan mineral) yang rendah 1. Pengukuran status gizi secara antropometri 2. Pelatihan pemantauan status gizi secara mandiri 3. Konseling individu dan PMT pemulihan 6

BAB II SOLUSI DAN TARGET LUARAN 2.1 Solusi Pada kegiatan Ipteks bagi Pesantren ini solusi yang ditawarkan oleh tim pengusul adalah sebagai berikut : 1. Sosial marketing menu gizi seimbang (Nutrition Promotion) 2. Pelatihan menyusun menu gizi seimbang (Specific Protection to prevent malnutrition) 3. Diagnosa dini melalui pengukuran status gizi secara antropometri (Early diagnosis for malnutrition) 4. Pelatihan pemantauan status gizi secara mandiri (Nutrition monitoring for disability limitation) 5. Konseling individu dan PMT Pemulihan (Nutrition Rehabilitation) 2.2 Target dan Luaran Target yang ditetapkan dalam Ipteks bagi Pesantren (IbP) Bina Santriwati Sadar Gizi adalah : 1. Mitra mampu memahami dan menerapkan pola makan gizi seimbang 2. Mitra mampu memahami dan mampu menyusun menu gizi seimbang 3. Mitra memiliki status gizi yang baik Luaran dari program IbP ini adalah : 1. Buku saku menyusun menu seimbang dan bergizi 2. Kartu pantau status gizi 7

BAB III METODE PELAKSANAAN 1.1 Metode Pendekatan Masalah Permasalahan gizi utama yang dihadapi oleh para santriwati di pesantren adalah rendahnya status gizi yang disebabkan oleh pola makan salah yang meliputi asupan makronutrien dan mikronutrien dalam makanan harian di bawah AKG, serta kebiasaan jajan makanan tidak bergizi. Permasalahan gizi tersebut disebabkan karena rendahnya pengetahuan gizi para santriwati. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka tim akan melakukan upaya pencegahan tingkat I sebelum sasaran terkena masalah gizi (Primordial Malnutrition Prevention). Tahapan yang dilakukan oleh tim agar santriwati menjadi tahu, mau dan mampu menerapkan upaya pencegahan terjadinya gizi kurang meliputi tahapan sadar, tertarik, uji coba, evaluasi, dan adopsi konsep. Penggunaan prinsip ini memungkinkan mitra mengetahui, menemukan dan menyadari sendiri kekurangan serta kesalahan yang dilakukan, sehingga solusi yang diberikan melalui transfer Ipteks merupakan solusi yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan oleh mitra. Melalui proses seperti ini diharapkan inovasi yang diberikan memiliki tingkat keberlanjutan yang tinggi dan menjadi kebiasaan yang dilakukan oleh mitra. Upaya penyadaran dilakukan dengan penyampaian informasi melalui (1) sosial marketing menu gizi seimbang untuk memberikan pemahaman kepada mitra, (2) pelatihan menyusun menu seimbang dan PMT pemulihan untuk memberikan contoh agar mitra mampu dan terbiasa melakukan (3) pengukuran status gizi dan pelatihan pemantauan status gizi secara mandiri untuk memastikan mitra melakukan perubahan perilaku dengan benar. 8

Secara garis besar proses yang dilakukan agar mitra tahu, mau dan mampu melaksanaan program bina kelompok santriwati sadar gizi, digambarkan sebagai berikut : Permasalahan Mitra 1 Permasalahan Mitra 2 Adanya santriwati yang mengalami status gizi kurang : 1. Pola makan salah 2. Konsumsi makronutrien dan mikronutrien dalam makanan harian di bawah AKG 3. Kebiasaan jajan tidak bergizi 4. Pengetahuan gizi rendah Adanya santriwati yang mengalami status gizi kurang: 1. Pola makan salah 2. Konsumsi makronutrien dan mikronutrien dalam makanan harian di bawah AKG 3. Kebiasaan jajan tidak bergizi 4. Pengetahuan gizi rendah SOLUSI 1. Sosial marketing menu gizi seimbang 2. Kebutuhan gizi pubertas 3. Pengukuran dan pelatihan pemantauan status gizi mandiri 4. Konseling individu Hasil Peningkatan status gizi santriwati 9

1.2 Rencana Kegiatan Rencana kegiatan yang disusun sebagai upaya pencegahan terjadinya gizi kurang pada santriwati meliputi lima (5) tahapan, yaitu : 1. TAHAP PERTAMA : merupakan upaya yang dilakukan dengan tujuan untuk memberikan kesadaran kepada mitra Kegiatan yang dilakukan adalah sosial marketing pola makan gizi seimbang 2. TAHAP KEDUA : merupakan upaya yang dilakukan dengan tujuan untuk membuat mitra tertarik terhadap program yang diberikan Kegiatan melalui pelatihan menyusun menu seimbang dan pemantauan status gizi secara mandiri 3. TAHAP KETIGA : merupakan upaya yang dilakukan dengan tujuan untuk memberikan kesempatan kepada mitra melakukan Uji coba Kegiatan melalui PMT pemulihan 4. TAHAP KEEMPAT : merupakan upaya yang dilakukan dengan tujuan untuk melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan Kegiatan melalui pengukuran status gizi 5. TAHAP KELIMA : merupakan upaya yang dilakukan dengan tujuan untuk memastikan mitra mengadopsi konsep secara mandiri Kegiatan yang dilakukan melalui evaluasi pemantauan status gizi 1.3 Kontribusi dan Partisipasi Mitra Mitra 1 adalah Ponpes Ibadurrahman dan mitra 2 adalah Ponpes Sahibulhuda yang merupakan sebuah asrama pendidikan Islam tempat para santri tinggal dan belajar bersama. Kedua mitra merupakan pesantren aktif yang memiliki bangunan atau pondok sebagai tempat menginap para santri. Di samping itu, kedua mitra juga merupakan pesantren aktif yang memiliki santriwati yang menginap di pondok pesantrennya. Namun masih ada santri yang IMT nya < 18,5 sehingga tim akan melakukan IbP Bina Kelompok Santriwati Sadar Gizi. 10

BAB IV KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI 1.1 Kinerja LPPM Universitas Siliwangi dalam Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat Kegiatan pengabdian pada masyarakat yang telah dilakukan oleh Universitas Siliwangi melalui LPPM antara lain PPM yang dilakukan oleh unit kerja dan dosen dengan sumber dana internal Universitas Siliwangi, DIKTI, maupun PPM KKN tematik dengan sumber dana dari Provinsi Jawa Barat. Kinerja PPM yang dilakukan oleh LPPM UNSIL terjadi peningkatan dari tahun ke tahun dilihat dari penambahan jumlah PPM. Berikut disampaikan PPM Universitas Siliwangi dalam 1 (satu) tahun terakhir : Tabel 4.1. Kinerja PPM Universitas Siliwangi No Judul PPM Sumber dana 1. Revitalisasi posyandu dalam upaya meningkatkan kemitraan dan pemberdayaan masyarakat UNSIL 2. Pemberdayaan masyarakat desa melalui KKN UNSIL & tematik untuk mendukung peningkatan IPM prov. Jabar 3. Pemberdayaan masyarakat desa melallui KKN UNSIL & tematik untuk mendukung peningkatan IPM prov. Jabar 4. KKN kebangsaan (UNHAS) 5. Pemberdayaan masyarakat desa melallui KKN UNSIL & tematik untuk mendukung peningkatan IPM prov. Jabar 6. Ib-IKK Agribisnis Tanaman Hias Ib-IKK DIKTI 7. Pelatihan Kesenian Kampung Naga Ds. Neglasari IbM DIKTI Kecamatan Salawu Kab. Tasikmalaya 8. IbM Perangkat Pembelajaran Berbasis Budaya IbM DIKTI Sunda untuk Guru-guru MIPA SMP Kec. Karangnunggal Tasikmalaya 9. IbM Untuk Pengrajin Kelom Geulis di Kec. Tamansari Kota Tasikmalaya IbM DIKTI 1.2 Kepakaran Pengusul Kualifikasi tim pengusul (ketua maupun anggota) dalam melaksanakan kegiatan IbP ini sangat baik, karena memiliki kemampuan yang tepat terkait dengan bidang IbP yang akan dilaksanakan. Ketua tim 11

pengusul adalah dosen yang memiliki keahlian di bidang promosi kesehatan dan mengajar mata kuliah Pendidikan dan Pelatihan Kesehatan (Diklat Kes). Sedangkan anggota tim adalah dosen dengan keahlian di bidang gizi masyarakat dan mengampu mata kuliah gizi kesehatan masyarakat dan penentuan status giizi. Anggota tim pernah ikut serta dalam tim Pengabdian Masyarakat FIK UNSIL, konselor gizi dan menjadi narasumber gizi di berbagai instansi pemerintah. Tim pengusul merupakan dosen pada Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi yang memiliki kemampuan menganalisis masalah kesehatan termasuk di pesantren. Dalam melaksanakan kegiatan IbP Bina Santriwati Sadar Gizi ini, tim pengusul membagi tugas antara ketua dan anggota berdasarkan kemampuan dan kualifikasi masing-masing. Tabel 4.2 Uraian Tugas Tim IbP No Kedudukan dalam Tim 1. Dian Saraswati, S.Pd., M.Kes (Ketua Tim pengusul) 2. Siti Novianti, SKM., M.KM (Anggota Tim ) Bidang Keahlian Mikrobiologi Epidemiologi Uraian Tugas Sosial marketing Pendidikan gizi seimbang Kebutuhan gizi pubertas Pengukuran dan pelatihan pemantauan status gizi secara mandiri dengan antropometri 12

BAB V BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 5.1 Anggaran Biaya Tabel 5.1 Ringkasan Anggaran Program IbP No Jenis pengeluaran Jumlah Usulan 1. Honorarium (30 %) Rp 4.560.000,00 2. Bahan Habis Pakai dan Peralatan Rp 7.400.000,00 (49,33 %) 3. Perjalanan (10 %) Rp 1.500.000,00 4. Publikasi, laporan, dll (10,66) Rp 1.540.000,00 Jumlah usulan total Rp 15.000.000,00 Keterangan : Rincian Anggaran Terlampir 5.2 Jadwal Kegiatan Jadwal kegiatan IbP yang akan dilaksanakan terlebih dahulu didiskusikan dan berdasarkan kesepakatan dengan mitra 1 dan mitra 2. Penentuan jadwal disesuaikan dengan kesibukan dan waktu yang dimiliki oleh mitra. Kegiatan IbP Bina Santriwati Sadar Gizi akan dilaksanakan selama 8 (delapan) bulan yang disajikan pada tabel 5.2 berikut ini : Tabel 5.2 Jadwal Kegiatan IbP No Kegiatan Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 1. Penyiapan Lokasi 2. Penyusunan Time Schedulle pelaksanaan program IbP 3. Sosialiasi program 4. Sosial marketing PHBS 5. Pelatihan penerapan PHBS 6. pembinaan penerapan PHBS 7. pemantauan penerapan PHBS 8. Lomba santri sehat 9. Sosial marketing makanan sehat dan bergizi 10. Pengukuran status gizi dan IMT 11. Pemantauan status gizi secara berkala 12. Inisiasi poskestren 13

DAFTAR PUSTAKA Almatsier, Sunita, 2006. Higiene dan Sanitasi Pengolahan Makanan. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama Cyntia, Anggi, K, 2011. Higiene Sanitasi dan Kualitas Mikrobiologi pada Makanan di Kantin Kampus C Universitas Airlangga Surabaya. Surabaya : Universitas Airlangga Depkes RI. 2007. Pedoman Penyelenggaraan dan Pembinaan Pos Kesehatan Pesantren. Depkes Suharmanto, Dewi Nur Sukma Purqoti, Harlina Putri Rusiana. 2015. Potensi Santri Dalam Pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Pondok Pesantren. STIKES Yarsi Mataram 14

Lampiran 1 Biodata Ketua Tim Pengusul : A. Identitas Diri (Ketua) 1 Nama Lengkap Dian Saraswati 2 Jenis Kelamin Wanita 3 Jabatan Fungsional Lektor Kepala 4 NIP 19692905691994032002 5 NIDN 0029056902 6 Tempat dan Tanggal Biak, 29 Mei 1969 Lahir 7 E-mail diansaraswati69@yahoo.com 8 Hp 081340193867 9 Alamat Kantor Jl. Siliwangi No 24 Tasikmalaya 10 No Telepon/Faks (0265)324445 11 Lulusan yang Telah S1 = 80 Dihasilkan 12 Mata Kuliah yang Diampu Biomedik 1 Biomedik 2 Gender dan Kesehatan Kesmasvet 2. Riwayat Pendidikan Ketua Pengusul S1 S2 Nama Perguruan Tinggi Institut Keguruan Ilmu PPs-UNPAD Bandung Pendidikan (UPI) Bandung Bidang Ilmu Pendidikan Biologi Kedokteran Dasar Tahun Masuk-Lulus 1988-1992 2000-2004 Judul Skripsi/Tesis Pengaruh Perendaman terhadap Perkecambahan Kacang Hijau Bandung Nama Pembimbing/Promotor Dra. Sri Rejeki, M.Pd Identifikasi Bakteri Ruang Anak Klas 1,2 dan 3 di RSHS dr. Dewi, M.Kes 15

3. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir No Tahun Judul 1. 2012 Uji Bakteri Salmonella sp pada Telur Bebek, Telur Puyuh dan Telur Ayam Kampung yang Diperdagangkan di Pasar Liluwo 2. 2013 Pengaruh Lama Penyimpanan Daging Sapi pada Refrigerator terhadap Angka Lempeng Total Bakteri (ALT) dan Keberadaan Bakteri Echerishia coli 3. 2014 Pengaruh Konsentrasi Air Kelapa Muda Terhadap Pertumbuhan Saccharomyces cereviceae 4. 2016 Identifikasi bakteri pembusuk dan kandungan gizi pada ikan tongkol di pasar ciawi kabupaten Tasikmalaya 5. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir NO Tahun 1. 2014 2. 2015 KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT KKS Pengabdian Penanfaatan Tanaman Pepaya Sebagai Insektisida Nabati Pada Kutu Tanaman Cabai Peningkatan Pengetahuan Tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Pada Masyarakat Desa Butu 25.000.00 2.000.000 3. 2016 Bina Sekolah Sehat ber-phbs 10.0000 Nilai (Jt) 6. Publikasi Artikel Ilmiah dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir No. Tahun Judul Volume/Nomor/Tahun 1. 2012 Pengaruh Konsentrasi Ekstak Daun Sirih Terhadap Daya Hambat E.coli 2. 2014 Aktivitas Bubuk Bunga Cengkeh (Eugenia aromatic) Terhadap Kepekaan Bakteri Escherichia coli Pengaruh Konstrasi Air Kelapa Muda Terhadap Pertumbuhan Saccharomyces cereviceae Health & Sport, Vol 3 No. 2 Entropi ISSN : 1907-1965 Volume 9, Nomor 1, Februari 2014 Entropi ISSN : 1907-1965 Volume 9, Nomor 2, Agustus 2014 16

17

Biodata Ketua Tim Pengusul : B. Identitas Diri (Anggota) 1 Nama Lengkap Siti Novianti, SKM., MKM 2 Jenis Kelamin Perempuan 3 Jabatan Fungsional Lektor 4 NIK 411205238 5 NIDN 04-3105-8102 6 Tempat dan Tanggal Lahir Ciamis, 31 Mei 1981 7 Email sitinovianti@unsil.ac.id 8 Nomor Hp 081 214 96 2552 9 Alamat Kantor Jl. Siliwangi Nomor 24 Tasikmalaya 46115 11 Mata Kuliah yang Diampu 1. Epidemiologi Kesehatan Reproduksi 2. Surveilans 3. Dasar Epidemiologi A. Riwayat Pendidikan S1 S2 Nama Perguruan Universitas Siliwangi Universitas Tinggi Tasikmalaya Bandung Bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat/Epidemiologi Tahun Masuk-Lulus 2000-2004 2009-2013 Judul Skripsi/Disertasi Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Perilaku Seksual Remaja di Pesantren Darussalam Ciamis Nama Pembimbing drg. Henry Setiawan, M.Sc Nur Lina, SKM., M.Kes B. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir Padjadjaran Kesehatan Masyarakat/Epidemiologi Faktor Perilaku Kesehatan yang Berhubungan dengan Kejadian Filariasis di Kabupaten Tasikmalaya Prof. Syarif Suwondo, drg.,skm Dr. Hadyana Sukandar, M.Sc Tahun Judul Penelitian Ketua/ Pendanaan Anggota Tim Sumber Jml (juta Rp) 2011 Hubungan Pengetahuan dan Praktek Ketua Mandiri 3 Pencegahan Filariasis dengan Kejadian Filariasis di Desa Bantarkalong Kecamatan Cipatujah Kab. Tasikmalaya 2013 PHBS Tingkat Rumah Tangga di Ketua LPPM 4,5 Kecamatan Ciawi Kab. Tasikmalaya UNSIL 2013 Dampak Industri Mebel Sektor Informal Terhadap Kesehatan Balita Anggota LPPM UNSIL 4,5 18

2014 Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Partisipasi Pria dalam Kesehatan Reproduksi 2014 Persepsi dan Dukungan Istri dengan Partisipasi KB Pria Ketua LPPM 3 Ketua Simlitab mas Dikti 2015 Faktor Determinan Vasektomi Anggota Simlitab mas Dikti 2015 Korelasi Kecemasan Maternal dan BBLR Anggota LPPM 10 2016 Hubungan Anemia dan BBLR Ketua LPPM 11.5 2016 Hubungan Asam Urat dan Hipertensi Anggota Simlitab mas 11.5 12 12 C. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir Tahun Judul Pengabdian Pendanaan 2011 Narasumber pada penyuluhan DBD di Kec. Rajapolah Kab. Tasikmalaya 2012 Pembinaan dan sosialisasi cara kerja yang aman dan sehat pekerja sektor informal mebel di Kel.Gobras Tasikmalaya 2013 Pelatihan Kader Jumantik pada Guru SMP di Kota Tasikmalaya 2014 Revitalisasi Posyandu dalam Upaya Meningkatkan Kemitraan dan Pemberdayaan Masyarakat Sumber UNSIL 1 UNSIL 1,9 UNSIL 5 UNSIL 12 2015 Awareness Asam Urat LPPM 10 2016 Bina Sekolah Dasar Ber-PHBS LPPM 10 Jml (juta Rp) 19

20

Lampiran 2 Gambaran Iptek yang akan ditransfer Kepada Mitra 1. Sosial Marketing Makanan Sehat dan Bergizi Sosial marketing makanan sehat dan bergizi adalah melakukan promosi makanan yang mengandung gizi dan aman dikonsumsi sehingga seseorang tahu, mau dan mampu mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi. 2. Pengukuran dan pemantauan status gizi Status Gizi adalah kondisi kesehatan seseorang yang diakibatkan karena asupan makanan sehari-hari yang diukur dengan menggunakan indikator IMT (Indeks Masa Tubuh). 3. Poskestren Poskestren atau Pos Kesehatan Pesantren adalah pesantren yang memiliki kesiapan, kemampuan, serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah masalah kesehatan secara mandiri sesuai dengan kemampuannya (Depkes RI, 2007). Poskestren merupakan salah satu wujud upaya kesehatan berbasis masyarakat dilingkungan pesantren dengan prinsip dari, oleh dan untuk warga pesantren yang mengutamakan pelayanan promotif (peningkatan) dan preventif (pencegahan) tanpa mengabaikan aspek kuratif (pengobatan) dan rehabilitatif (pemulihan kesehatan). 21

Lampiran 3 Peta Lokasi Wilayah Kedua mitra Cikalang 22

Lampiran 4. Surat Peryataan Kesedian Kerja Sama (Mitra 1 dan Mitra 2) 23

24

25

Lampiran 5. Justifikasi Anggaran Ipteks Berbasis Pesantren IbP Bina Santri Sehat 1. Honor Honor Tim Pelaksana Honor /Jam (Rp) Waktu (Jam/Mgg) Minggu jumlah Ketua Rp 12.500 5 32 Rp 2.000.000 Anggota Rp 10.000 4 32 Rp 1.280.000 Asisten administrasi Rp 5.000 4 32 Rp 640.000 Asisten lapangan Rp 5.000 4 32 Rp 640.000 sub Rp 4.560.000 3. Bahan Habis Pakai dan Peralatan Material ustifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan umlah bahan dan peralatan pelatihan aksanaan pelatihan 2 Rp 250.000 Rp 500.000 peralatan sanitasi difikasi lingkungan 2 Rp 600.000 Rp1.200.000 ATK sekretariatan 1 Rp 500.000 Rp 500.000 Pulsa HP ordinasi 4 Rp 100.000 Rp 400.000 pulsa paket data nelusur pustaka 2 Rp 100.000 Rp 200.000 Falsh disk t penyimpan data 2 Rp 100.000 Rp 200.000 modem internet nelusur pustaka 1 Rp 400.000 Rp 400.000 konsumsi ak untuk pelatihan 200 Rp 20.000 Rp 4.000.000 sub Rp7.400.000 4. Perjalanan Material stifikasi Pemakaian uantitas Harga Satuan aya per Th perjalanan dalam kota 3 orgx10 pelaksanaan kegiatan 30 Rp 50.000 Rp 1.500.000 5. Lain-Lain Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan Biaya per Th poran Penyusunan dan pengandaan laporan 4 110.000 Rp 440.000 materi sosmar, pelatihan dan pembinaan teri PHBS PHBS 1 150.000 Rp 50.000 materi makanan sehat materi pengukuran dan pemantauan dan bergizi status gizi 1 150.000 Rp 150.000 panduan pemantauan status gizi modifikasi lingkungan 1 150.000 Rp 150.000 Panduan pembentukan poskestren inisiasi poskestren 1 150.000 Rp 150.000 Pubikasi Publikasi hasil IbP 1 Rp 500.000 Rp 500.000 Sub Rp 1.540.000 Total Rp15.000.000 26