POLA KEMITRAAN PT SAYURAN SIAP SAJI DENGAN MITRA BELI BAWANG BOMBAY DI JAWA BARAT

dokumen-dokumen yang mirip
Kemitraan Agribisnis. Julian Adam Ridjal. PS Agribisnis Universitas Jember

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Arah kebijakan pembangunan pertanian yang dituangkan dalam rencana

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian di Indonesia masih memegang peranan penting dari keseluruhan

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS STRUKTUR-PERILAKU-KINERJA PEMASARAN SAYURAN BERNILAI EKONOMI TINGGI

MANAJEMEN KERJASAMA DALAM KEMITRAAN KELOMPOK TANI CABAI MERAH BESAR HIBRIDA (CAPSIUM ANNUUM L.) VARIETAS FANTASTIC DENGAN PT.AGRI TROPIS LESTARI

PENDAHULUAN. dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat. Pembangunan hortikultura juga

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

LAPORAN AKHIR TA ANALISIS STRUKTUR-PERILAKU-KINERJA PEMASARAN SAYURAN BERNILAI EKONOMI TINGGI

VI SISTEM KEMITRAAN PT SAUNG MIRWAN 6.1 Gambaran Umum Kemitraan Kedelai Edamame PT Saung Mirwan sangat menyadari adanya keterbatasan-keterbatasan.

I. PENDAHULUAN. datang adalah hortikultura. Hortikultura merupakan komoditas pertanian yang

I. PENDAHULUAN. (b) Mewujudkan suatu keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.

DAFTAR LAMPIRAN. No Lampiran Halaman

III KERANGKA PEMIKIRAN

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian memiliki peran yang sangat besar dalam perekonomian

Kata Kunci: Analisis stuktur, kemitraan, agribisnis sayuran

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian di Indonesia masih memegang peranan penting dari

ANALISIS MARGIN PEMASARAN CABAI RAWIT MERAH DI KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT

I. PENDAHULUAN. mengembangkan sektor agribisnis, selain terletak di daerah tropis juga mempunyai

PENDAHULUAN. Latar Belakang. berlanjut hingga saat ini. Dunia perunggasan semakin popular di kalangan

I. PENDAHULUAN. penghidupan bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Secara umum, pengertian

BAB I PENDAHULUAN. untuk kegiatan pertanian. Sebagian besar penduduk Indonesia bekerja di sektor

BAB I PENDAHULUAN. Ketahanan pangan merupakan kondisi terpenuhinya pangan rumah tangga yang

I. PENDAHULUAN. ekonomi. Peranan sektor pertanian memiliki kontribusi terhadap Produk

MANFAAT KEMITRAAN USAHA

gizi mayarakat sebagai sumber vitamin, mineral, protein, dan karbohidrat. Produksi hortikultura yaitu sayuran dan buah-buahan menyumbang pertumbuhan

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Produksi Tanaman Sayuran di Indonesia Tahun Produksi (Ton)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGENDALIAN MUTU (QUALITY CONTROL) BUAH NANAS PADA PROSES PASCA PANEN DI PT PQR

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor penting dalam menunjang

9.b PENGUKURAN PENCAPAIAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN SIAK TAHUN 2016 (CAPAIAN KINERJA SKPD BERDASARKAN TARGET RPJMD)

I. PENDAHULUAN. Globalisasi dan liberalisasi perdagangan memberikan peluang. peluang karena pasar komoditas akan semakin luas sejalan dengan

ANALISIS PEMASARAN CABAI MERAH (Capsicum annum) DI DESA GOMBONG KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

I. PENDAHULUAN. Pertanian merupakan salah satu basis ekonomi kerakyatan di Indonesia.

I. PENDAHULUAN. kontribusi besar dalam pengembangan pertanian di Indonesia. Dalam beberapa

Penanganan Barang Tolakan pada Perusahaan XYZ di Lembang Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Beras merupakan bahan pangan pokok bagi sebagian besar penduduk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi persaingan di abad ke-21, UKM dituntut untuk

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Latar Belakang Pembangunan bidang ekonomi, keseimbangan bidang pertanian dengan industri Pembangunan ekonomi berbasiskan kerakyatan; Pembangunan ekono

BAB I PENDAHULUAN. adalah jamur konsumsi (edible mushroom). Jamur konsumsi saat ini menjadi salah

I. PENDAHULUAN. dikembangkan dan berperan sangat penting dalam penyediaan kebutuhan pangan

I. PENDAHULUAN. Sumber: Badan Pusat Statistik (2009)

II. TINJAUAN PUSTAKA. tentang Pedoman Kemitraan Usaha Pertanian, yang menyatakan bahwa kemitraan

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Lu luatul Fuadah, Sutarni, S.P., M.E.P, Analianasari, S.T.P., M.T.A.

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

METODOLOGI. Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur 37

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhannya meningkat, sementara sektor lain mengalami pertumbuhan

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang mempunyai peranan

REVITALISASI PERTANIAN

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

POLA KEMITRAAN PETANI PADA PERUSAHAAN XY CISARUA BOGOR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pertanian merupakan sektor penting di Indonesia. Pembangunan pertanian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

1. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sektor pertanian yang terus dituntut berperan dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka memenuhi kebutuhan gizi manusia. Perikanan budidaya dinilai

BAB I PENDAHULUAN. dapat pula dikonsumsi dengan diolah terlebih dahulu. Buah-buahan dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu mempunyai peran cukup besar dalam memenuhi kebutuhan pangan

BAB I PENDAHULUAN. dan di mata dunia internasional memiliki prospek bisnis hortikultura yang sangat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Strategis Kementerian Pertanian tahun adalah meningkatkan

PASAR LELANG KOMODITAS

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan masyarakat. Sektor pertanian di Indonesia terdiri dari beberapa sub

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: Upaya Peningkatan Produksi Komoditas Pertanian Strategis

I. PENDAHULUAN. Produksi (kg)

I. PENDAHULUAN. Persentase Produk Domestik Bruto Pertanian (%) * 2009** Lapangan Usaha

I. PENDAHULUAN. peran yang sangat strategis dalam mendukung perekonomian nasional. Di sisi lain

BAB I PENDAHULUAN. petani, mengisyaratkan bahwa produk pertanian yang dihasilkan harus memenuhi

ALUR PIKIR DAN ENAM PILAR PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

BAB I PENDAHULUAN. pencaharian sebagai petani. Hal ini ditunjang dari banyaknya lahan kosong yang

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

TINGKAT KEDISIPLINAN KARYAWAN ADMINISTRASI PLANTATION II PT ADS

I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pertanian haruslah merupakan tujuan utama dari setiap pemerintah sedang berkembang.

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tabel 1. Hortikultura

VII. KINERJA LEMBAGA PENUNJANG PEMASARAN DAN KEBIJAKAN PEMASARAN RUMPUT LAUT. menjalankan kegiatan budidaya rumput laut. Dengan demikian mereka dapat

I. PENDAHULUAN. Pertanian adalah seluruh kegiatan yang meliputi hulu sampai hilir yaitu,

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BPS. 2012

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia menjadi komoditas pangan yang dapat mempengaruhi kebijakan politik

perluasan kesempatan kerja di pedesaan, meningkatkan devisa melalui ekspor dan menekan impor, serta menunjang pembangunan wilayah.

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Perkembangan Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha pada Tahun * (Miliar Rupiah)

1 PENDAHULUAN. Tahun Manggis Pepaya Salak Nanas Mangga Jeruk Pisang

I. PENDAHULUAN. pertanian. Tidak dapat dipungkiri bahwa sektor pertanian memegang peranan

Transkripsi:

POLA KEMITRAAN PT SAYURAN SIAP SAJI DENGAN MITRA BELI BAWANG BOMBAY DI JAWA BARAT Oleh Garry Oglamando NPM 14751021 Laporan Tugas Akhir Mahasiswa Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Sebutan Ahli Madya (A.Md.) pada Jurusan Ekonomi dan Bisnis POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017

POLA KEMITRAAN PT SAYURAN SIAP SAJI DENGAN MITRA BELI BAWANG BOMBAY DI JAWA BARAT Garrry Oglamando 1), Analianasari 2), Cholid Fatih 2) 1) Mahasiswa Jurusan Ekonomi dan Bisnis, 2) Staf Pengajar Jurusan Ekonomi dan Bisnis, Politeknik Negeri Lampung Jl. Soekarno-Hatta No. 10 Rajabasa, Bandar Lampung, Telp (0721)703995, Fax: (0721)787309 Abstrak PT Sayuran Siap Saji merupakan perusahaan agribisnis yang memproduksi berbagai macam jenis produk siap saji dari tanaman hortikultura. Bawang bombay merupakan salah satu produk yang diproduksi oleh PT Sayuran Siap Saji. Upaya meningkatkan jumlah produksi dan pangsa pasar yang cukup luas, PT Sayuran Siap Saji harus menyiapkan sumber-sumber pasokan yang kuat dengan menjalin kemitraan dengan mitra beli. Bawang bombay merupakan tanaman yang diperoleh dari impor, sehingga PT Sayuran Siap Saji harus menajalin kemitraan agar pasokan bawang bombay selalu tersedia. Kerjasama antara PT Sayuran Siap Saji dengan mitra beli tentunya diharapkan berdampak saling menguntungkan dan membesarkan antara kedua belah pihak. Laporan Tugas Akhir ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan (1) Langkah-langkah kemitraan antara PT Sayuran Siap Saji dengan mitra beli (2) Pola kemitraan antara PT Sayuran Siap Saji dengan mitra beli, dan (3) Keuntungan dan kendala kemitraan PT Sayuran Siap Saji dengan mitra beli. Metode analisis data yang digunakan pada pembahasan ini yaitu metode analisis deskriptif dengan menggunakan data primer dan sekunder. Hasil pembahasan ini menunjukkan (1) Langkah langkah kemitraan PT Sayuran Siap Saji adalah melakukan identifikasi calon mitra beli, melakukan survei, membuat surat penawaran, negosiasi, musyawarah, pembuatan kontrak, dan memulai kemitraan (2) Pola kemitraan antara PT Sayuran Siap Saji dengan mitra beli adalah pola kemitraan sistem kontrak dan pola kemitraan sinergis, serta (3) Keuntungan dan kendala dalam proses kemitraan adalah ketersediaan bawang bombay terjamin, efisiensi waktu dan keuangan perusahaan, jaminan kualitas, kuantitas dan kontinuitas bawang bombay, dan mengurangi resiko perusahaan. Kendala yang terjadi yaitu keterlambatan kedatangan produk, kualitas produk yang tidak sesuai, dan produk yang rusak kurang dari 5% tidak dapat dikomplain.

Kata Kunci: Kemitraan, Mitra Beli, Bawang Bombay Diterima /Disetujui PENDAHULUAN Luas wilayah Indonesia dengan keragaman agroklimatnya yang memungkinkan pengembangan berbagai jenis tanaman baik tanaman hortikultura tropis maupun tanaman hortikultura subtropis. Peluang pasar dalam negeri yang baik, serta keragaman agroklimat Indonesia yang beragam diharapkan komoditas hortikultura Indonesia semakin meningkat sesuai dengan sasaran utama pembangunan pertanian di Indonesia. Prospek pengembangan sayuran sangat strategis, sehingga perlakuan pengembangan sayuran harus dilakukan secara terpadu, mulai dari kegiatan hulu, onfarm, kegiatan hilir sampai ketangan konsumen. Program utama pembangunan pertanian dituangkan dalam program pokok yaitu program pengembangan sistem usaha Agribisnis dan program pengembangan sistem ketahanan pangan. Tujuan pengembangan sistem agribisnis adalah meningkatkan produksi, produktivitas dan kesejahteraan petani, memacu peningkatan ekspor, mengembangkan usaha bisnis pertanian dan pangan serta menjamin ketersediaan gizi dan pangan masyarakat. Perkembangan pertanian tidak lepas dari lembaga lembaga pendukung pengembangan agribisnis seperti pemerintah, lembaga pembiayaan, perusahaan agribisnis, lembaga penyuluh pertanian, dan lembaga riset dalam pemenuhan segala aspek pendukung demi meningkatkan hasil produktivitas komoditi pertanian. Kemitraan adalah kerjasama antar usaha kecil dan usaha menengah disertai dengan pembinaan dan pengembangan oleh usaha menengah atas berdasarkan azas saling memerlukan, saling membutuhkan, dan saling menguntungkan serta tujuan kemitraan yaitu menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan usaha kelompok mitra serta jaminan suplai terpenuhi (Kian, 1992). Kemitraan usaha pertanian merupakan salah satu instrumen kerjasama yang mengacu pada terciptanya suasana keseimbangan, keselarasan dan ketrampilan yang didasari saling percaya antara perusahaan mitra dan kelompok mitra melalui perwujudan sinergi kemitraan, yaitu terwujudnya hubungan yang saling membutuhkan, saling menguntungkan dan saling memperkuat. Kemitraan usaha bersama bertujuan untuk meningkatkan pendapatan, kesinambungan usaha, jaminan suplai jumlah, kualitas produksi, meningkatkan kualitas kelompok mitra, peningkatan usaha, dalam rangka

menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan usaha kelompok mitra yang mandiri. Pelaku kemitraan usaha meliputi petani, kelompok tani, gabungan kelompok tani, koperasi dan usaha kecil. Perusahaan mitra meliputi perusahaan menengah pertanian, perusahaan besar pertanian, dan perusahaan menengah atau besar di bidang pertanian (Martodireso dkk, 2006). PT Sayuran Siap Saji sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dalam usaha pertanian hortikultura sangat menyadari bahwa adanya keterbatasan-keterbatasan, terutama dalam hal luas lahan dan jumlah penanaman masih sangat kurang untuk mencapai target dan kontinuitas produksi pasar, hal tersebutlah yang melatarbelakangi perusahaan untuk membuat suatu pola kerjasama melalui sistem kemitraan. Pola kerja sama yang dilakukan disesuaikan untuk kepentingan dan keuntungan bersama. Keuntungan ini tentunya bisa menjadi salah satu pilihan terbaik bagi mitra bertujuan untuk meningkatkan pendapatannya karena adanya kemitraan ini mitra mendapatkan jaminan harga dan pasar dari perusahaan. Kemitraanpun dilakukan dengan mitra beli bertujuan untuk menunjang kegiatan produksi di PT Sayuran Siap Saji dan jumlah permintaan bahan baku di PT Sayuran Siap Saji METODE PELAKSANAAN Alat yang digunakan dalam menyusun laporan tugas akhir ini adalah laptop, pena, printer, kertas A4, tinta print, dan flash disk. Bahan yang digunakan adalah data kemitraan perusahaan,buku litelatur, dan jurnal. Data yang digunakan dalam penulisan laporan Tugas Akhir ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari sumber data. Pengambilan data primer yaitu pengambilan data atau informasi yang diperoleh dengan cara mengadakan wawancara dan diskusi kepada pihak-pihak yang terkait seperti pembimbing lapang, staf pekerja, maupun pekerja lapangan, dan melalui observasi langsung kemitra PT. Sayuran Siap Saji. Data sekunder yang diperoleh dari PT Sayuran Siap Saji diperoleh dengan pengambilan data sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi, catatan catatan maupun arsip perusahaan. Data sekunder juga diperoleh dari browsing internet dan buku literatur.

PEMBAHASAN Kemitraan adalah suatu strategi bisnis yang dilakukan oleh dua belah pihak atau lebih dalam jangka waktu tertentu untuk meraih keuntungan bersama, dengan prinsip saling membutuhkan dan saling membesarkan. Strategi bisnis keberhasilan kemitraan sangat ditentukan oleh adanya kepatuhan diantara yang bermitra dalam menjalankan etika bisnis. (Hafsah, 2000). Langkah-langkah kemitraan yang dilakukan PT Sayuran Siap Saji dengan mitra beli bertujuan untuk mematuhi peraturan kedua belah pihak dan saling menguntungkan. Perusahaan mitra beli yang menjalin pola kemitraan kontrak adalah PT Jakarta Sereal. Pola kemitraan kontrak merupakan pola yang pada umumnya terjadi pada perusahaan pengolahan yang terdapat perjanjian tertulis antara dua pihak atau lebih untuk melakukan tindakan hukum tertentu terkait ketentuan tugas, hak dan kewajiban dari masing-masing pihak yang bersangkutan. Isi perjanjian kontrak terdiri dari waktu pengiriman, harga, kontrak penjualan, perjanjian distribusi, perjanjian konsinyasi, kontrak lisensi (Carkum, 2015). PT Sayuran Siap Saji juga menggunakan tipe kemitraan sinergis dalam menjalin kemitraan dengan mitra beli bawang bombay, tipe ini berbasis pada kesadaran saling membutuhkan dan saling mendukung serta saling menguntungkan bagi kedua belah pihak. Saling menguntungkan dalam bentuk jaminan harga, kualitas, dan pasar (Jasuli, 2014). Tipe kemitraan sinergis yang dijalankan antara kedua belah pihak yang saling membutuhkan dan tidak ada badan hukum yang mengikat. PT Sayuran Siap Saji menjalin kerja sama dengan mitra beli sinergis dengan PT Mulia Raya dan PT Ibu Wiwik. Kemitraan antara perusahaan dan mitra beli sinergis tidak memiliki kontrak yang resmi, tetapi kedua belah pihak sudah saling memahami permintaan yang diinginkan oleh PT Sayuran Siap Saji. Harga yang ditawarkan pun tetap terjadi tawar menawar antara kedua belah pihak perusahaan. Mitra sinergis ini sangat penting karena jika bawang bombay mengalami kekurangan atau keterlambatan dari mitra beli kontrak maka PT Sayuran Siap Saji akan menghubungi pihak mitra beli sinergis untuk memenuhi kekurangan permintaan bawang bombay. Perselisihanpun jarang terjadi karena jumlah bawang yang dibeli biasanya tidak banyak atau tidak sampai 1 Ton. Pembayaran yang dilakukan antara kedua belah pihak adalah 1-3 hari dengan transfer via bank setelah barang diantar ke PT Sayuran Siap Saji oleh mitra beli sinergis. 1. Keuntungan kemitraan PT Sayuran Siap Saji: a. Ketersedian bahan baku yang terjamin, untuk memenuhi permintaan dari konsumen PT Sayuran Siap Saji. b. Efisiensi waktu dan keuangan PT Sayuran Siap Saji akan lebih baik dan perusahaan dapat menghemat pengeluaran. c. Jaminan kualitas, kuantitas, dan kontinuitas dari bawang bombay yang selalu terjamin sesuai kontrak. d. Harga bahan baku yang stabil, karena telah ditentukan dalam kontrak oleh kedua belah pihak perusahaan.

2. Kendala kemitraan Kegagalan implikasi sistem kemitraan dapat terjadi karena ketidakdisiplinan manajemen kedua belah pihak perusahaan yang menjalin kemitraan, kemampuan negosiasi dibutuhkan untuk menjaga agar hubungan kontrak bisnis dapat memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak perusahaan mitra. Beberapa kendala yang masih ditemukan antara lain sebagai berikut: a. Keterlambatan pengiriman bawang bombay, PT Sayuran Siap Saji pernah mengalami kerugian akibat dari keterlambatan pengiriman bawang yang dilakukan oleh PT Jakarta Sereal, keterlambatan kedatangan bawang dapat membuat PT Sayuran Siap Saji kerugian, karena bawang bombay merupakan komoditi lima besar permintaannya yang tinggi. b. Kualitas bawang bombay, Kualitas bawang bombay yang dikirim terkadang ada sedikit yang tidak sesuai dengan perjanjian, seharusnya kondisi bawang dalam keadaan baik, tidak busuk, tidak cacat, tidak terlalu tua, dan bebas dari kotoran asing, jika terus dibiarkan maka perusahaan akan mengalami kerugian, sebaiknya pihak PT Sayuran Siap Saji dan pihak mitra beli harus sering melakukan pengntrolan terhadap bawang bombay. c. Barang atau produk yang rusak kurang dari 5 % tidak dapat dikomplain karena sesuai dengan kontrak yang berlaku dan yang dibuat, sehingga dapat merugikan perusahaan, sebaiknya ada peninjauan kembali mengenai masalah barang atau produk bawang dalam kontrak. KESIMPULAN 1. PT Sayuran Siap Saji dalam menjalankan pola kemitraan memiliki langkah-langkah, yaitu: Identifikasi calon mitra beli, survei mitra beli, pengiriman surat penawaran, surat balasan mitra beli, negosiasi awal, meeting, pembuatan kontrak, kontrak berjalan, dan pengontrolan. PT Sayuran Siap Saji dalam memenuhi pasokan bahan baku bawang bombay menjalin sistem kemitraan dengan mitra beli, yaitu : Pola kemitraan Kontrak dengan PT Jakarta Sereal dan Tipe kemitraan Sinergis dengan PT Mulia Raya dan PT Ibu Wiwik. 2. PT Sayuran Siap Saji dalam menjalankan pola kemitraan dengan mitra beli memiliki keuntungan yaitu: ketersediaan bawang bombay terjamin, efisiesi waktu dan keuangan perusahaan, jaminan kualitas, kuantitas dan kontinuitas bawang bombay, harga yang stabil, dan mengurangi resiko perusahaan. Kendala yang terjadi yaitu keterlambatan pengiriman produk, kualitas produk yang tidak sesuai, dan produk yang rusak kurang dari 5% tidak dapat dikomplain. SARAN Saran yang didapat dari hasil pembahasan adalah PT Sayuran Siap Saji dan mitra beli kontrak sebaiknya melakukan musyawarah untuk mencari jalan keluar atau solusi agar tidak terjadi lagi, keterlambat kedatangan pasokan yang selalu berulang-ulang terjadi, agar keberlangsungan kegiatan usaha perusahaan yang dijalankan lancar dan konsumen tidak merasa dirugikan. Perlunya adanya pengawasan dari pihak PT Sayuran Siap Saji kepada mitra beli dalam proses pengiriman pasokan, agar kualitas semua barang

dalam keadaan yang baik, sehingga pihak PT Sayuran Siap Saji dan mitra beli dapat menciptakan lingkungan kerja yang baik. REFERENSI Arief, Muhammad Budiman. 2016. Manajemen Kerjasama Dalam Kemitraan Cabai Merah Besar Hibrida (Capsium Annum L) Varietas Fantastic dengan PT Agri Tropis Lestari. Prosiding Semnas Vol. 14 No. 2 (Februari 2016) 1-12. Universitas Padjajaran. Bandung. Diunduh Melalui http://fp.unpad.ac.id. Cahyanto, Carkum. 2015. Pola Kemitraan Usaha Tani Kedelai antara Petani dengan PT Lumbung Padi di Kabupaten Garut. Skripsi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Yogyakarta. Hafsah, Muhammad Jafar. 2000. Kemitraan Usaha. Pustaka Sinar Harapan. Jakarta Kian Thee, Wie. 1992. Dialog Kemitraan dan Keterkaitan Usaha Besar dan Kecil dalam Sektor Industri Pengolahan. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Jasuli, Affan. 2014. Analisis Pola Kemitraan Petani Kapas dengan PT Nusafarm Terhadap Pendapatan Usaha Tani Kapas di Kabupaten Situbondo. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Jember. Jember http://www.unej.ac.id. Mardalis. 2009. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. PT Bumi Aksara. Jakarta. Martodireso, dan Sugiyanto, Widodo Agus. 2006. Kemitraan Usaha Bersama. Kansius. Yogyakarta. Tohar, M. 2000. Membuka Usaha Kecil. Kansius. Yogyakarta. S. Utama, Imade. 2001. Penanganan Pasca Panen Buah dan Sayuran Segar. Makalah untuk Forum Konsultasi Teknologi Dinas Pertanian dan Pangan Provinsi Bali. Hlm. 8-12. Wahyuni. 2006. Metodelogi Penelitian dan Bisnis. Bumi Pustaka. Yogyakarta Wibowo, Singgih. 1999. Budidaya Bawang. Penebar Swadaya. Jakarta Zulkarnai. 2009. Dasar-Dasar Hortikultura. Bumi Aksara. Jakarta.