Tri Haryanti*Tri Ismu Pujianto**Ni Nyoman Adinatha ABSTRACT

dokumen-dokumen yang mirip
FUNGSI MANAJERIAL TERHADAP PELAKSANAAN MANAJEMEN ASKEP DI RSUD DR. M. YUNUS BENGKULU. Zulkarnain

Alfi Ari Fakhrur Rizal 1 ; Shofa Chasani 2 ; Bambang Edi Warsito 3 ABSTRAK

Bambang Edi Warsito*, Atik Mawarni**.

HUBUNGAN ANTARA FUNGSI PERAWAT SUPERVISOR DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG INSTALASI RAWAT INAP RSUD 45 KUNINGAN TAHUN 2015

dalam bekerja, hal ini juga akan PENDAHULUAN Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M. menyebabkan ketidakpuasan pasien dan Djamil Padang adalah rumah sakit Kelas

HUBUNGAN FUNGSI MANAJERIAL KEPALA RUANGAN TERHADAP PELAKSANAAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DIRUMAH SAKIT UMUM KABUPATEN PANGKEP

ABSTRAK. (v+74 halaman, 1 bagan, 10 tabel, 10 lampiran)

BAB I PENDAHULUAN. tujuan penelitian, identifikasi konseptual pernyataan riset dan variabel riset dan

ANALISIS HUBUNGAN FUNGSI MANAJERIAL KEPALA RUANGAN DENGAN KUALITAS DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD PARIAMAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN KEPATUHAN MELAKSANAKAN PENDOKUMENTASIAN ASKEP DI RUANG RAWAT INAP RS JIH YOGYAKARTA ABSTRACT

HUBUNGAN FUNGSI MANAJEMEN KEPALA RUANGAN DENGAN KINERJA PERAWAT DI BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT

HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN SIKAP PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

A Study of the Completeness of Nursing Care Documentation in Inpatient Room Class I Utama and Class III at RSUD Bendan Kota Pekalongan

HUBUNGAN ANTARA SUPERVISI KEPALA RUANG DENGAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AMBARAWA

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE ASUHAN KEPERAWATAN PROFESIONAL(MAKP) DI INSTALASI RAWAT INAP

ANALISIS PENERAPAN STANDAR DOKUMENTASI KEPERAWATAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD GAMBIRAN

HUBUNGAN SUPERVISI DENGAN PENDOKUMENTASIAN BERBASIS KOMPUTER YANG DIPERSEPSIKAN PERAWAT PELAKSANA DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD BANYUMAS JAWA TENGAH

GAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK

Dwi Sumanto*), Raharjo Apriyatmoko**), Sri Wahyuni***)

SKRIPSI HUBUNGAN FUNGSI PENGARAHAN KEPALA RUANGAN DENGAN PELAKSANAAN DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD KEPULAUAN MENTAWAI TAHUN

Pengaruh Penerapan Supervisi Terhadap Kelengkapan Dokumentasi Asuhan Keperawatan di Lantai 2 IRNA GPS RSUP Fatmawati

DAFTAR PUSTAKA. Bittel, L.R. (1987). Supervisory training development. California : Addison Wesley.

HUBUNGAN PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP KELAS III RSUD MUNTILAN KABUPATEN MAGELANG

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN KINERJA PERAWAT DENGAN SISTEM PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD SETJONEGORO WONOSOBO

PENGARUH PELATIHAN METODE ASUHAN KEPERAWATAN PROFESIONAL (MAKP) TIM TERHADAP PENERAPAN MAKP TIM DI RSUD DR. SOEGIRI LAMONGAN.

BAB I PENDAHULUAN. kepemimpinan, dan pengawasan (Suarli dan Bahtiar, 2009). untuk mencapai tujuan organisasi (Hasibuan, 2014).

HUBUNGAN PERSEPSI PERAWAT PELAKSANA TENTANG KEMAMPUAN SUPERVISI KEPALA RUANG DENGAN KINERJA PERAWAT DI INSTALASI RAWAT

Indrawati Bahar (Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang) ABSTRACT

Ely Tjahjani STIKES William Booth Surabaya, Jl. Cimanuk No. 20 Surabaya,

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

METODE PENUGASAN TIM DALAM ASUHAN KEPERAWATAN. Oleh : Windy Rakhmawati, S.Kp, M.Kep.

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA

DAFTAR PUSTAKA. Aditama, Y.T (2000) Manajemen administrasi rumah sakit, Jakarta : Universitas Indonesia

PERENCANAAN KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN DI UNIT KEPERAWATAN. Oleh : Windy Rakhmawati, S.Kp, M.Kep.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Keperawatan adalah salah satu profesi di rumah sakit yang

Evaluasi Pengembangan Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP) Di RSUD Djojonegoro, Temanggung

Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 2 (1) 2017

HUBUNGAN PENGAWASAN KEPALA RUANGAN DENGAN KINERJA PEMBIMBING KLINIK DALAM PENERAPAN NILAI-NILAI PROFESIONALISME MAHASISWA TAHUN 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. karakteristik tersendiri dan dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan

IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 3 No 1 - Januari 2016

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER MANAJEMEN KEPERAWATAN

HUBUNGAN SUPERVISI DAN MOTIVASI DENGAN PEMBERIAN CAIRAN INFUS SESUAI SPO OLEH PERAWAT PELAKSANA

DAFTAR PUSTAKA. Ali, Z. (2010). Dasar-dasar Pendidikan Kesehatan Masyarakat dan Promosi

THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE, Vol. 1, No. 1, Juni Asmuji* *Staf Pengajar Prodi Keperawatan FIKes Univ. Muhammadiyah Jember

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN RUANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PANTI WALUYA MALANG ABSTRAK

EVALUASI PELAKSANAAN PERENCANAAN PULANG

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

BEBAN KERJA PERAWAT PELAKSANA BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN. Iin Inayah dan Wahyuni

MOTIVASI DAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MEDAN

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN DAN SUPERVISI DENGAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA DALAM PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN KELENGKAPAN DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN DI RSUD dr.soekardjo KOTA TASIKMALAYA

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 7, No. 3, Oktober 2011

HUBUNGAN ANTARA SUPERVISI KEPALA RUANG DENGAN KELENGKAPAN DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RS NUR HIDAYAH BANTUL

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN PERAN PERAWAT SEBAGAI EDUKATOR DI RUANG RAWAT INAP RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN

SUPERVISI KEPALA RUANGAN BERDASARKAN KELENGKAPAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN

Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015 ABSTRACT

HUBUNGAN FAKTOR PSIKOLOGIS DENGAN KINERJA PERAWAT DALAM PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT TK II PELAMONIA MAKASSAR

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PERSETUJUAN... KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR SKEMA... x

HUBUNGAN PRE CONFERENCE DENGAN PELAKSANAAN DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN DI RSUD dr. R. GOETHENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA

KINERJA PERAWAT DALAM PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT TK II PUTRI HIJAU MEDAN

UPAYA PENINGKATAN CARING PERAWAT TERHADAP KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RS PERMATA MEDIKA SEMARANG

JST Kesehatan, Januari 2015, Vol.5 No.1 : ISSN

ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2)

Jurnal Keperawatan JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO.

Jurnal Manajemen Kesehatan Indonesia

Analisis Pengaruh Manajemen Kepala Ruang terhadap Pencapaian Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN KEPUASAN PERAWAT PADA UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MAJENE

BAB I PENDAHULUAN. bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN PERILAKU CARING PERAWAT DALAM MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANGAN DENGAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RAA SOEWONDO PATI. Abstrak

Jurnal Keperawatan, Volume VIII, No. 2, Oktober 2012 ISSN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN METODE TIM

ejournal keperawatan (e-kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

BAB I PENDAHULUAN. menyatakan bahwa perawat merupakan back bone untuk mencapai targettarget

GAMBARAN KELENGKAPAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RS TENTARA 2013

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT PELAKSANA ABSTRAK

JURNAL MANAJEMEN KEPERAWATAN JENJANG KARIR PERAWAT DI RUMAH SAKIT PEMERINTAH

PROGRAM ORIENTASI DAN KARAKTERISTIK DENGAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA DI RS ISLAM ROEMANI PKU MUHAMMADIYAH SEMARANG

PENGETAHUAN DAN MOTIVASI PERAWAT DENGAN KEAMANAN PEMBERIAN TERAPI OBAT

GAMBARAN KINERJA PERAWAT DALAM DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN

Ranah Kompetensi Assesment Good nursing practice

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE PENUGASAN DALAM MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP) DI RSUD WATES

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : NANA TRIANA

Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat...

METODE PENUGASAN DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN By setiadi

ANALISIS KINERJA PERAWAT PELKASANA DALAM PENERAPAN PROSES KEPERAWATAN DI RUANGAN RAWAT INAP RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. pertanggungjawaban tenaga keperawatan profesional (Depkes RI, 2005).

HUBUNGAN PENGEMBANGAN KARIER PERAWAT DENGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DI RSUD WONOSARI GUNUNGKIDUL NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan. penelitian dan manfaat penelitian.

Daftar Pustaka. Azwar, A. (1996). Pengantar administrasi kesehatan. Jakarta : Bumi Aksara

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan asuhan keperawatan juga tidak disertai pendokumentasian yang

HUBUNGAN PERAN KEPALA RUANG TERHADAP MOTIVASI KERJA PERAWAT DI RS. A JAKARTA

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015 Oleh : Wawan Kurniawan

HUBUNGAN KOMPETENSI KEPALA RUANGAN DENGAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA (MPKP) DI INTALASI RAWAT INAP RSUD Dr. M. HAULUSSY AMBON

HUBUNGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP MELATI RSUD SUBANG. Ibrahim N. Bolla, S.Kp.

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN

dilihat dari beberapa penelitian. Berdasarkan penelitian, (Anik, 2013), keinginan keluar perawat di Rumah Sakit Ibnu Sina YW-UMI pada tahun 2010

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA FUNGSI MANAJERIAL MENURUT PERSEPSI KEPALA RUANG DAN STAF KEPERAWATAN DI RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PERSEPSI PERAWAT TENTANG PENDELEGASIAN TUGAS KEPALA RUANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEPUASAN KERJA PERAWAT

PENINGKATAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA MELALUI KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT

Transkripsi:

ANALISIS PENGARUH PERSEPSI PERAWAT PELAKSANA TENTANG FUNGSI MANAJERIAL KEPALA RUANG TERHADAP PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT SWASTA DI SEMARANG Tri Haryanti*Tri Ismu Pujianto**Ni Nyoman Adinatha ABSTRACT Background: This research background by a management function has not been a good head space as functions of planning, organizing, directing, monitoring and controling. Nursing management is the coordination and integration of nursing resources by applying the management process to achieve the goal, objectivity nursing care and nursing services. Good managerial function in nursing management is critical nursing care in the inpatient nurse practitioner in carrying out documentation of nursing care to clients. Purpose: This study aims to analyze the effect of implementing the nurse's perception of the function manjerial head space of the implementation of documenting nursing care in the inpatient hospital nursing Wilasa Citarum Semarang. Methods: The method of research is a kuantitatif study with cross sectional study. The research population is 57 nurse practitioner in the inpatient Orchid lounge, Cempaka, Dahlia and Flamboyan. Results: The result shows the perception of the nurse practitioner about managerial functions well enough head room (68.4%), the implementation of good documentation of nursing care (42.1%). Conclusion: a relationship between the perception of the nurse practitioner about managerial function head space of the implementation of nursing documentation in patient wards (p = 0027). Keywords : perception, Managerial function, and documentation askep Bibliografi : 21 (1991-2010) 131

PENDAHULUAN Rumah sakit merupakan organisasi yang sangat kompleks dan juga komponen yang sangat penting dalam upaya peningkatan status kesehatan bagi masyarakat. Salah satu fungsi rumah sakit adalah menyelenggarakan pelayanan dan asuhan keperawatan yang merupakan bagian dari sistem pelayanan kesehatan dengan tujuan memelihara kesehatan masyarakat seoptimal mungkin. Rumah sakit sebagai salah satu tatanan pemberi jasa pelayanan kesehatan harus mampu menyediakan berbagai jenis pelayanan kesehatan yang bermutu, institusi pelayanan kesehatan yang kompleks, padat karya, padat pakar dan padat modal (Ilyas, 2000). Manajemen keperawatan merupakan koordinasi dan integrasi dari sumbersumber keperawatan dengan menerapkan proses manajemen untuk mencapai tujuan, obyektivitas asuhan keperawatan dan pelayanan keperawatan (Hubberd, 2000). Proses manajemen dibagi dalam 5 fase yaitu: planning, organizing, staffing, directing dan controlling yang merupakan satu siklus yang saling berkaitan satu sama lain (Siswanto, 2008). Untuk dapat menerapkan manajemen keperawatan diruang rawat inap diperlukan seorang kepala ruang yang memenuhi standar sebagai manajerial. Menurut Hubberd (2000) seorang manajer diharapkan mampu mengelola pelayanan keperawatan diruang rawat inap dengan menggunakan pendekatan manajemen keperawatan yaitu melalui fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan dan pengendalian. Dokumentasi keperawatan merupakan unsur penting dalam sistem pelayanan kesehatan, karena dengan adanya dokumentasi yang baik informasi mengenai keadaan pasien dapat diketahui secara berkesinambungan. Dokumentasi juga merupakan aspek legal tentang pembuatan asuhan keperawatan, secara lebih spesifik dokumentasi keperawatan dapat berfungsi sebagai sarana komunikasi antar profesi kesehatan, sumber data untuk pengelolaan pasien dan penelitian serta sebagai barang bukti pertanggungjawaban dan pertanggung gugatan asuhan keperawatan serta sebagai sarana pemantauan asuhan keperawatan. Berdasarkan studi pendahuluan di Rumah Sakit Swasta di Semarang fungsi manajerial kepala ruang belum sepenuhnya dilaksanakan, terutama fungsi pengarahan, pengawasan dan pengendalian belum dilakukan dengan baik. Hal yang berkaitan dengan pelaksanaan pengawasan kepala ruang misalnya pada format pengawasan melalui supervisi langsung seperti mengobservasi kegiatan asuhan keperawatan yang dilaksanakan perawat pelaksana, maupun supervisi tidak langsung dengan pemeriksaan dokumentasi yang ada terkait dengan aktivitas perawat pelaksana seperti catatan dokumentasi belum dilaksanakan dengan baik. Dari pengalaman peneliti dilapangan menemukan belum adanya persamaan persepsi dari perawat disetiap ruangan tentang pendokumentasian asuhan keperawatan meskipun sudah tersedia format asuhan keperawatan yang ditetapkan oleh rumah sakit, ditunjukan oleh pendokumentasian asuhan keperawatan yang tidak diisi atau tidak lengkap. TUJUAN PENELITIAN Menganalisis hubungan persepsi perawat pelaksana tentang fungsi manajerial kepala ruang dan pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang rawat inap Rumah Sakit Swasta di Semarang. TINJAUAN TEORI Persepsi Persepsi adalah interprestasi tentang apa yang diinderakan atau dirasakan oleh individu. Persepsi menurut Bennet (1987) adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang dalam memahami informasi tentang lingkungannya, melalui indera dan tiap-tiap individu dapat memberi arti yang berbeda. Ini dapat dipengaruhi oleh: (1) tingkat pengetahuan dan pendidikan seseorang, (2) faktor pada pemersepsi atau pihak pelaku persepsi, (3) faktor obyek atau target yang dipersepsikan, dan (4) faktor situasi dimana Dari pihak pelaku persepsi dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti sikap, motivasi, kepentingan atau 132 Jurnal Managemen Keperawatan. Volume 1, No. 2, November 2013; 131-137

minat, pengalaman dan pengharapan. Ada variabel lain yang dapat menentukan persepsi yaitu umur, tingkat pendidikan, latar belakang sosio ekonomi, budaya, lingkungan fisik, pekerjaan, kepribadian dan pengalaman hidup individu. Sedangkan menurut Gibson (1996) persepsi diri dalam bekerja mempengaruhi sejauh mana pekerjaan tersebut dapat memberikan tingkat kepuasan dalam diri seseorang. Perawat Pelaksana Perawat adalah seseorang yang memiliki kemampuan serta kewenangan tindakan keperawatan berdasarkan ilmu yang dimilikinya yang diperoleh melalui pendidikan keperawatan (UU Kesehatan no.23 th 1992, dikutip oleh La Ode Jumadi Gaffar, 1993). Ciri-ciri perawat professional menurut Handoko (1995) adalah lulusan pendidikan tinggi keperawatan minimal DIII keperawatan, mampu melaksanakan asuhan keperawatan dengan pendekatan proses keperawatan, mentaati kode etik, mampu berkomunikasi dengan pasien, keluarga dan masyarakat, serta dalam rangka penyuluhan kesehatan, secara berdaya guna dan berhasil guna, mampu berperan sebagai agen pembaharu serta mengembangkan ilmu dan tekhnologi keperawatan. Salah satu peran perawat adalah sebagai perawat pelaksana. Salah satu peran perawat adalah sebagai perawat pelaksana. Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai kedudukannya, dalam suatu sistem dimana semua itu dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari dalam maupun dari luar profesi keperawatan yang bersifat konstan. Peran juga bisa diartikan bentuk perilaku yang diharapkan dari seseorang pada situasi sosial tertentu (Kozier Barban, 1995). Manajemen Keperawatan Manajemen keperawatan merupakan koordinasi dan integrasi sumber-sumber keperawatan dengan menerapkan proses manajemen untuk mencapai tujuan dan obyektifitas asuhan keperawatan dan pelayanan keperawatan (Hubberd, 2000). Menurut Gillies (1994) proses manajemen adalah rangkaian kegiatan input, proses, dan output. Sedangkan menurut Marquis & Huston (2000) proses manajemen dibagi menjadi 5 tahap yaitu planning, organizing, staffing, directing, dan controlling yang merupakan satu siklus yang saling berkaitan satu sama lain. Kepala Ruang Kepala ruangan adalah seorang tenaga perawatan professional yang diberi tanggung jawab dan wewenang dalam mengelola kegiatan pelayanan keperawatan disatu ruangan rawat/ klinik. Seorang kepala ruangan bertanggung jawab akan terciptanya suasana persaudaraan yang akrab diantara staf keperawatan di bangsal, sehingga mendorong mereka berpartisipasi dalam tanggung jawabnya memberikan pelayanan keperawatan yang bermutu kepada masyarakat (Sugiyanto, 1999). Dokumentasi Asuhan Keperawatan Dokumentasi keperawatan merupakan unsur penting dalam sistem pelayanan kesehatan, karena dengan adanya dokumentasi yang baik informasi mengenai keadaan pasien dapat diketahui secara berkesinambungan. Dokumentasi juga merupakan aspek legal tentang pembuatan asuhan keperawatan. Secara lebih spesifik dokumentasi keperawatan dapat berfungsi sebagai sarana komunikasi antar profesi kesehatan, sumber data untuk pengelolaan pasien, penelitian, dan sebagai barang bukti pertanggungjawaban dan pertanggunggugatan asuhan keperawatan serta sebagai sarana pemantauan asuhan keperawatan. Dokumentasi keperawatan dibuat berdasarkan pemecahan masalah pasien, yang terdiri dari format pengkajian, rencana keperawatan, catatan tindakan dan catatan perkembangan pasien. Pendokumentasian asuhan keperawatan adalah pencatatan proses asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat pada format rekam medik asuhan keperawatan yang dimulai dari tahap pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi. Cara ukur yang digunakan untuk penilaian dokumentasi asuhan keperawatan mengacu pada standar DepKes RI menggunakan instrumen A. 133

Ruang Rawat Inap Ruang rawat inap adalah tempat pelayanan pengobatan bagi penderita disuatu fasilitas pelayanan kesehatan yang oleh karena penyakitnya penderita harus menginap difasilitas kesehatan tersebut. Ruang rawat inap merupakan tempat pelayanan kesehatan perorangan yang meliputi observasi, diagnosa, pengobatan, keperawatan, rehabilitasi medik, dan menginap pada sarana kesehatan rumah sakit pemerintah ataupun swasta serta puskesmas perawatan yang oleh karena penyakitnya penderita harus menginap. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan penelitian study cross-sectional. Populasi dalam penelitian adalah para perawat pelaksana di ruang rawat inap Ruang Anggrek, Ruang Cempaka, Ruang Dahlia dan Ruang Flamboyan dengan jumlah responden 57 responden yang dilaksanakan pada bulan Agustus Desember 2012. Kriteria Inklusi adalah perawat pelaksana yang bersedia menjadi responden, pendidikan minimal DIII Keperawatan, bekerja di RS Swasta di Semarang minimal 2 tahun dan sudah karyawan tetap, bertugas disalah satu ruang Anggrek, Cempaka, Dahlia dan Flamboyan. Kriteria Eksklusi adalah perawat yang tugas belajar, yang menjabat struktural, sedang cuti, dan sedang magang / orientasi. Teknik sampling dalam penelitian ini adalah Proportionate Stratified Random Sampling. Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan salah satu uji statistic chi-squares yaitu digunakan untuk mengukur variabel pada tingkat ordinal dan nominal. Pada penelitian ini persepsi perawat pelaksana tentang fungsi manajerial kepala ruang menggunakan skala ordinal dan pendokumentasian asuhan keperawatan dengan skala nominal. Berdasarkan uji statistik dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima bila didapatkan nilai p < 0,05. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti diperoleh data tentang variabel persepsi perawat pelaksana tentang fungsi manajerial kepala ruang dan pendokumentasian asuhan keperawatan. Analisis Univariat Persepsi Perawat Tabel 1. Distribusi Frekuensi persepsi perawat pelaksana tentang fungsi manajerial kepala ruang di ruang rawat inap RS Swasta di Semarang Persepsi perawat f % Kurang baik 2 3.5 Cukup baik 39 8.4 Baik 16 28.1 Total 57 100.0 Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Tabel 2. Distribusi Frekuensi Pendokumentasian Askep di ruang rawat inap RS Swasta di Semarang Dokumentasi Askep Frekuensi Persentase Kurang baik 8 14,0 Cukup baik 29 50,9 Baik 20 35,1 Total 57 100.0 Analisa Bivariat Hubungan persepsi perawat pelaksana tentang fungsi manajerial kepala ruang terhadap pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang rawat inap RS Swasta di Semarang. 134 Jurnal Managemen Keperawatan. Volume 1, No. 2, November 2013; 131-137

Tabel 3. Hubungan persepsi perawat pelaksana tentang fungsi manajerial kepala ruang terhadap pelaksanaan pendokumentasian askep di Ruang Rawat Inap RS Swasta di Semarang. Persepsi Pendokumentasian Asuhan Keperawatan perawat Kurang Cukup Baik Total P value Kurang baik 2 0 0 100% 0.027 100% 0% 0% Cukup baik 11 13 15 100% 28,2% 33,3% 38,5% Baik 7 0 9 100% 43,8% 0% 56,3% 20 35,1% 13 22,8% 24 42,1% 57 100% Pembahasan Analisa Bivariat a Persepsi Perawat tentang fungsi manajerial kepala ruang Hasil penelitian diketahui bahwa perawat pelaksana yang bekerja di ruang rawat inap RS Swasta di Semarang mempunyai persepsi yang cukup baik tentang fungsi manajerial kepala ruang mereka sebanyak 39 orang (68.4%). Persepsi adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang dalam memahami informasi tentang lingkungannya melalui indera dan tiap-tiap individu dapat memberi arti yang berbeda-beda (Bennet, 1987). Menurut Gibson (1996) persepsi diri seseorang dalam bekerja akan mempengaruhi sejauh mana pekerjaan tersebut dapat memberikan tingkat kepuasan dalam diri seseorang. b Persepsi Perawat tentang pendokumentasian asuhan keperawatan Apabila dilihat dari hasil penelitian ternyata persepsi perawat pelaksana terhadap pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang rawat inap mayoritas responden menyatakan baik yaitu sebanyak 24 orang (42.1%). Pelayanan keperawatan dokumentasi keperawatan merupakan unsur penting dalam pelayanan sistem kesehatan, karena dengan adanya dokumentasi yang baik informasi mengenai pasien dapat diketahui secara berkesinambungan. Dokumentasi juga merupakan data penting karena mengandung aspek legal tentang pembuatan asuhan keperawatan. Pendokumentasian asuhan keperawatan merupakan pencatatan proses asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat pada format rekam medis asuhan keperawatan yang dimulai dari tahap pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi. Sebagai dokumen rahasia yang mencatat semua pelayanan keperawatan klien, catatan tersebut dapat diartikan sebagai suatu catatan bisnis dan hukum yang mempunyai banyak manfaat dan penggunaan. Analisa Univariat Dalam penelitian ini menunjukan bahwa persepsi perawat pelaksana tentang fungsi manajerial kepala ruang mereka mempengaruhi pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang rawat inap RS Panti Wilasa Citarum Semarang. Hal ini berkaitan dengan interprestasi mereka tentang apa yang dirasakan perawat pelaksana terhadap manajerial kepala ruang mereka. Persepsi dari perawat pelaksana yang berbeda-beda dimana ada nilai yang baik, tidak baik dan kurang baik saling mendukung karena penafsiran kesan indera tiap orang berbedabeda. Hal ini sesuai dengan teori persepsi yang dikemukakan oleh Bennet (1987) bahwa persepsi merupakan proses kognitif yang dialami oleh setiap orang dalam memahami informasi tentang lingkungannya melalui indera dan tiap-tiap individu dapat memberi arti yang berbeda. Ini dapat dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan dan pendidikan seseorang, faktor pemersepsi atau pihak pelaku 135

persepsi, faktor obyek atau target yang dipersepsikan, dan faktor situasi dimana persepsi dilakukan. Penilaian terhadap fungsi manajerial kepala ruang juga tidak dapat dipisah-pisah antara fungsi manajemen yang satu dengan fungsi manajemen yang lain karena fungsi manajemen merupakan satu kesatuan yang secara simultan saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan organisasi. Hal ini sejalan dengan teori Marquis & Huston (2000) bahwa proses manajemen yang terbagi menjadi 5 tahap yaitu planning, organizing, staffing, directing, dan kontroling merupakan satu siklus yang berkaitan satu sama lain. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan penelitian terhadap 57 responden untuk mengetahui Hubungan Persepsi Perawat Pelaksana tentang Fungsi Manajerial Kepala Ruang Terhadap Pelaksanaan Pendokumentasian Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat Inap RS Swasta di Semarang, maka didapat kesimpulan bahwa : 1 Mayoritas persepsi perawat pelaksana tentang fungsi manajerial kepala ruang seperti fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan dan pengendalian cukup baik. 2 Mayoritas perawat pelaksana dalam pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatannya di Ruang Rawat Inap RS Panti Wilasa Citarum Semarang baik. 3 Ada hubungan antara persepsi perawat pelaksana tentang fungsi manajerial kepala ruang terhadap pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang rawat inap RS Panti Wilasa Citarum Semarang (p=0.027). Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka penulis dapat memberikan saran sebagai berikut : 1 Bagi Institusi Kesehatan : Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi dalam upaya meningkatkan pelaksanaan standar asuhan keperawatan di Rumah Sakit terutama di RS Panti Wilasa Citarum Semarang. Menjadi masukan bagi kepala ruang untuk meningkatkan kemampuan kepemimpinan kepala ruang baik dengan pelatihan manajemen keperawatan maupun peningkatan jenjang pendidikan. Menjadi acuan untuk rekruitmen dan seleksi kepala ruang dengan latar pendidikan S-1 Keperawatan (Ners) dan masa kerja diperhitungkan sebagai prasyarat. 2 Bagi Penelitian Selanjutnya : Hasil penelitian ini dapat sebagai sumber bacaan dan wawasan bagi penelitian selanjutnya tentang persepsi perawat, fungsi manajerial kepala ruang, dan pendokumentasian asuhan keperawatan. Dapat dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggabungkan penelitian kuantitatif dan kualitatif untuk mendapatkan hasil penelitian yang maksimal. Dapat dikembangkan dengan menambahkan faktor-faktor yang merupakan variabel confounding maupun variabel yang lainnya. DAFTAR PUSTAKA As ad, M. (1991). Psikologi Industri. Edisi IV. Cetakan 1. Yogyakarta : Liberty. Christensen, J.P., & Kenney, W.J. (2009). Proses Keperawatan : Aplikasi Model Konseptual. Edisi IV. Jakarta : EGC. Craven, R.F., & Hirnle, C.J. (2000). Fundamental of Nursing : Human Health and Function. 3 edition. Philadelphia : Lippincott. Darmawan, D., & Riyadi, J. (2010). Keperawatan Profesional. Edisi I. Jogjakarta : Gosyen Publishing. Gillies, D.A. (1994). Nursing Management : A System Aproach. 3 edition. Philadelphia : WB Saunders Company. Hubberd, D. (2000). Leadership Nursing and Care Management. Second edition. Philadelphia : WB Saunders Company. Ilyas, Y. (2000). Perencanaan Sumber Daya Manusia Rumah Sakit : Teori, 136 Jurnal Managemen Keperawatan. Volume 1, No. 2, November 2013; 131-137

Metode dan Formula. Edisi I. Jakarta : Pusat Kajian Ekonomi Kesehatan FKM UI. Keliat, B.A. (2000). Manajemen Asuhan Keperawatan. Jakarta : Tidak dipublikasikan. Marquis, B.L., & Huston, C.J. (2000). The Leadership Rules and Management Functions for Nursing : Theory and Aplication. 3 edition. Philadelphia : Lippincolt. Nursalam. (2001). Proses dan Dokumentasi Keperawatan : Konsep dan Praktik. Edisi I. Jakarta : Salemba Medika. Nursalam. (2002). Manajemen Keperawatan : Aplikasi dalam Praktek Keperawatan Profesional. Edisi I. Jakarta : Salemba Medika. PPNI. (2001). Standar Praktik Keperawatan. Draft Robbins, S.P. (1998). Organizational Behaviour : Concepts, Controversies, Aplication. 8 edition. New Jersey : Prentice-Hall Inc. Riyanto, A. (2011A). Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi I. Yogyakarta : Nuha Medika. Riyanto, A. (2011B). Pengolahan Dan Analisis Data Kesehatan. Edisis I. Yogyakarta : Nuha Medika. Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Edisi IV. Bandung : Alfabeta. Suarli, S., & Bahtiar, Y. (2010). Manajemen Keperawatan dengan Pendekatan Praktis. Bandung : Erlangga. Susanto, N. (2010). Besar Sampel Dalam Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : Books. Swansburg, R.C., & Swansburg, R.J. (1999). Introductory Management and Leadership for Nurse. 2 edition. Toronto : Jonash and Burtlet Publisher. Tim Depkes RI. (1995). Instrumen Evaluasi Penerapan Standar Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit. Edisi IV. Jakarta : Depkes RI. Tim Pelatihan dan Pengembangan RS Bethesda. (1999). Manajemen Kepala Bangsal. Disajikan untuk pelatihan Manajemen Kepala Bangsal. Tidak dipublikasikan. 137