SIMULATION OF TRAJECTORY BALANCE PROCESS IN THE EFFORT OPTIMAL TIME OF PRODUCTION PROCESS PLASTERBOARD St. Salammia L.A.

dokumen-dokumen yang mirip
Simulasi Arena Untuk Mengurangi Bottle Neck pada Proses Produksi Kaos (Studi kasus di UKM Greentees Order Division )

ANALISIS MODEL DAN SIMULASI PADA SISTEM ANTRIAN PADA SONY ERICSON CARE CENTER

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan industri manufaktur yang begitu pesat menuntut perusahaan

PERANCANGAN LINE BALANCING DALAM UPAYA PERBAIKKAN LINI PRODUKSI DENGAN SIMULASI PROMODEL DI PT CATERPILLAR INDONESIA

Improvement Proses Screwing pada Lini Kaleng Kopi di PT Sinar Djaja Can

MENINGKATKAN EFISIENSI LINTASAN KERJA MENGGUNAKAN METODE RPW DAN KILLBRIDGE-WESTERN

ANALISIS METODE MOODIE YOUNG DALAM MENENTUKAN KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI

PERENCANAAN JUMLAH MESIN YANG OPTIMAL GUNA MENYEIMBANGKAN LINTASAN PRODUKSI DITINJAU DARI SIMULASI SISTEM DAN NILAI INVESTASI

Simulasi Event-Diskrit (Discrete-Event Simulation)

ANALISA PANJANG ANTRIAN PADA LOKET PEMBELIAN KARCIS DI PUSKESMAS SEMANAN KALIDERES

Seminar Nasional IENACO ISSN PENGELOMPOKAN STASIUN KERJA UNTUK MENYEIMBANGKAN BEBAN KERJA DENGAN METODE LINE BALANCING

PERBANDINGAN PRODUCT LAYOUT DAN PROCESS LAYOUT DALAM PERBAIKAN TATA LETAK PT. ALMICOS PRATAMA DENGAN METODE SIMULASI

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan budaya dan teknologi akan selalu memberikan dorongan kepada

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan adalah mengurangi pemborosan (waste) ataupun segala sesuatu yang

UPAYA PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI PADA PLONG MANUAL DAN GLUEING MANUAL DI PT. X

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... ABSTRAKSI Perumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Penelitian... 3

BAB I PENDAHULUAN. sering terjadi yaitu antrian produk, dan operator menganggur. Hal ini akan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Analisis Sistem Antrian Pada Proses Pelayanan Konsumen di Rumah Makan

MINIMALISASI BOTTLENECK PROSES PRODUKSI DENGAN METODE LINE BALANCING PADA PT. XYZ

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE RANKED POSITION WEIGHT (RPW) (STUDI KASUS: PT. KRAKATAU STEEL, Tbk.

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan perusahaan bertipe repetitive manufacturing dengan produksi

Analisis Keseimbangan Lintasan untuk Meningkatkan Kapasitas Produksi dengan Pendekatan Line Balancing dan Simulasi

PERANCANGAN STANDAR WAKTU KERJA DAN PERHITUNGAN JUMLAH TENAGA KERJA OPTIMAL PADA BAGIAN MEDICAL EQUIPMENT I PT OTSUKA INDONESIA-LAWANG

EVALUASI SISTEM PRODUKSI PADA PEMENUHAN PESANAN DENGAN SIMULASI KEJADIAN DISKRIT: STUDI KASUS PADA INDUSTRI KAROSERI

EVALUASI SISTEM PRODUKSI PADA PEMENUHAN PESANAN DENGAN SIMULASI KEJADIAN DISKRIT: STUDI KASUS PADA INDUSTRI KAROSERI

PERANCANGAN KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE RANKED POSITIONAL WEIGHTS DAN PENDEKATAN SIMULASI

Analisis Sistem Antrian di Plasa Telkom Solo dengan Metode Simulasi

Analisa Beban Kerja Dan Penentuan Tenaga Kerja Optimal Dengan Pendekatan Work Load Analysis (WLA)

Usulan Perbaikan Performansi Lini Produksi PT. XYZ

Kata Kunci : Keseimbangan Lintasan, Metode Ranked Positional Weight, Produktivitas 1. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 LANDASAN TEORI

Analisis Performansi dan Perbaikan Lini Produksi dengan Menggunakan Metoda Simulasi

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang dapat meningkatkan nilai tambah (value added) produk (barang dan

Analisis Penerapan Line Balancing dengan Pendekatan Simulasi dan Metode Ranked Position Weight (RPW)

Analisa Keseimbangan Lintasan Dengan Menggunakan Metode Helgeson-Birnie (Ranked Positional Weight) Studi Kasus PT. D

ABSTRACT. Keywords: Job orders, production scheduling, CDS, FCFS, makespan efficiency. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 STUDI LITERATUR. Tanggungjawab seorang pemimpin perusahaan adalah mengatur seluruh

ANALISIS PERFORMANSI DISTRIBUSI SEMEN CURAH PT. SEMEN PADANG MELALUI JALUR LAUT DENGAN PENDEKATAN SIMULASI

Perbaikan Tata Letak Fasilitas dengan Mempertimbangkan Keseimbangan Lintasan (Studi Kasus)

ABSTRACT. Keywords: Efficiency, Productivity, Line Balancing, Idle Time. Universitas Kristen Maranatha

Pengurangan Bottleneck dengan Pendekatan Theory of Constraints pada Bagian Produksi Kaos Kaki di PT. Matahari Sentosa Jaya

PERANCANGAN KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI MENGGUNAKAN PENDEKATAN SIMULASI DAN METODE RANKED POSITIONAL WEIGHTS

ABSTRAK. vii. Universitas Kristen Maranatha

Simulasi Sistem Pengering Kain dengan Deteksi Pengeluaran Air pada Mesin Sentrifugal Extractor menggunakan Sistem Variable Speed Drive

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

EVALUASI IMPLEMENTASI SISTEM PELAYANAN PARKIR BERBASIS RFID (Radio Frequency Identification) DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

KESEIMBANGAN LINI PRODUKSI PADA PT PAI

BAB V ANALISA HASIL Kondisi Keseimbangan Lintasan Produksi Aktual

PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI END SLATS UNTUK PEMBUATAN PRODUK ANNIVERSARY CONVERTIBLE SLEIGH CRIB (STUDI KASUS: BAGIAN KOMPONEN PT.

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

PERBAIKAN LINI FINISHING DRIVE CHAIN AHM OEM PADA PT FEDERAL SUPERIOR CHAIN MANUFACTURING DENGAN METODE KESEIMBANGAN LINI DAN METHODS TIME MEASUREMENT

PENENTUAN JUMLAH LOKET PEMBAYARAN TELEPON YANG OPTIMAL DENGAN MODEL SIMULASI DI BANK X SURABAYA

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

ANALISIS WASTE LUAS LANTAI PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN METODE LEAN MANUFACTURING SKRIPSI

BAB V ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

USULAN PERBAIKAN ALUR PROSES PRODUKSI PADA INDUSTRI GARMEN DENGAN TEKNIK SIMULASI DAN LINE BALANCING PADA PT DIAN CITRA CIPTA

BAB I PENDAHULUAN. massal. Sejumlah pekerjaan perakitan dikelompokkan kedalam beberapa pusatpusat

BAB VI LINE BALANCING

ANALISA PENUTUPAN PINTU PERLINTASAN KERETA API TERHADAP TUNDAAN, NILAI WAKTU, DAN PANJANG ANTRIAN KENDARAAN

Line Balancing (Keseimbangan Lini Produksi)

BAB I PENDAHULUAN. waktu yang bervariasi akan menemui banyak hambatan bila tidak ada metode

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. massal. Sejumlah pekerjaan perakitan dikelompokkan ke dalam beberapa pusat

BAB I PENDAHULUAN. saling mendukung di antara masing-masing bagian. Bagian produksi merupakan

Kata kunci: penentuan jumlah operator, simulasi, waktu tunggu

IMPLEMENTASI METODE HEURISTIK DAN SIMULASI UNTUK MENYEIMBANGKAN LINI PERAKITAN LAMPU

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Tugas Akhir Latar Belakang Masalah. Pada produksi yang mempunyai tipe produksi massal, yang melibatkan

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

EVALUASI KEBIJAKAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU UNTUK MENINGKATKAN KINERJA PERSEDIAAN DI PT. TRISULAPACK INDAH (MASPION UNIT III) TUGAS AKHIR RI 1592

keseimbangan aliran bahan di stasiun mixing dough (model 3), model simulasi dari stasiun dividing hingga stasiun rounding pada item roti bulat (model

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Job orders, production scheduling, CDS, FCFS, makespan efficiency. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keyword : Quality, Defect Product, Statistical Quality Control, and np Control Chart. Universitas Kristen Maranatha

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 1 NO. 1 MARET 2010

Sri Hartini, C. Dendrania Sari Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro Semarang Jl. Prof Sudarto, SH., Semarang

ANALISIS ANTRIAN DENGAN MODEL SINGLE CHANNEL SINGLE PHASE SERVICE PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) I GUSTI NGURAHRAI PALU

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS EFEKTIVITAS SISTEM ANTRIAN TELLER BANK BNI DENGAN VISUALISASI PROMODEL (STUDI KASUS CABANG UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK)

DEVIS ZENDY NPM :

PERENCANAAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI UNTUK PENANGANAN MASALAH MATERIAL HANDLING DAN TATA RUANG DI PT. JAMU INDONESIA SIMONA

EVALUASI SISTEM PRODUKSI UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN SIMULASI (STUDI KASUS : PT. MECO INOXPRIMA) Oleh :

SKRIPSI. PERBAIKAN LINI PROSES PEMOTONGAN NATA DE COCO UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DENGAN KONSEP PENYEIMBANGAN LINI (Studi kasus : PT XYZ)

BAB VII SIMULASI CONVEYOR

ANALISIS LINE BALANCING PADA LINI PERAKITAN HANDLE SWITCH DI PT. X

OPTIMALISASI SISTEM ANTRIAN PELANGGAN PADA PELAYANAN TELLER DI KANTOR POS (STUDI KASUS PADA KANTOR POS CABANG SUKOREJO KENDAL)

BAB I PENDAHULUAN. dan juga hasil sampingannya, seperti limbah, informasi, dan sebagainya.

Usulan Penataan Ruang Parkir Dengan Pendekatan Simulasi Di Universitas X

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Job order costing method, efisiensi, dan efektivitas. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB III PEMODELAN DAN SIMULASI

PENENTUAN KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE HELGESON-BIRNIE

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Kajian Alternatif Usulan Keseimbangan Lintasan Produksi CV Garuda Plastik Dengan Menggunakan Simulasi

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU FIBER UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA PERSEDIAAN (STUDY KASUS PT. DJABES TUNAS UTAMA DI NGORO, MOJOKERTO)

ANALISIS ANTRIAN DENGAN MODEL SINGLE CHANNEL SINGLE PHASE SERVICE PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) I GUSTI NGURAHRAI PALU

PERENCANAAN PERSEDIAAN KNIFE TC 63 mm BERDASARKAN ANALISIS RELIABILITAS (Studi Kasus di PT. FILTRONA INDONESIA)

Transkripsi:

SIMULASI KESEIMBANGAN LINTASAN PROSES DALAM UPAYA MENGOPTIMALKAN WAKTU PROSES PRODUKSI ETERNIT St. Salammia L.A. dan Dedy Ariyanto Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Nasional Malang ABSTRAK produksi eternit dilakukan dengan menggunakan beberapa Mesin dengan tenaga manusia sebagai operator pada beberapa stasiun kerja yaitu: mesin mixer, mesin cetakan, mesin press, dan mesin pemotongan. Pada proses produksinya, perusahaan tersebut mengalami antrian pada setiap stasiun kerja disebabkan karena waktu proses pada masingmasing mesin tidak seimbang. Hal ini mengakibatkan terjadi keterlambatan waktu proses produksi. Sehingga melalui simulasi arena, diharapkan dapat diperoleh model alternatif yang dapat mengatasi ketidak seimbangan waktu proses dan dapat mengurangi antrian material pada setiap mesin dan dapat meningkatkan Out put Produksi. Analisis keseimbangan waktu proses produksi dilakukan melalui simulasi komputer menggunakan software Arena versi 5.0. Simulasi digunakan supaya analisis yang dilakukan tidak mengganggu sistem kerja dilapangan dan proses tetap berjalan, data-data waktu proses pada masing-masing mesin kemudian disimulasikan, disetiap mesin yang mengalami antrian akan memberikan solusi yaitu menambah tenaga atau fasilitas alat yang dapat menyeimbangkan waktu proses. Hasil analisis yang dilakukan menunjukkan adanya peningkatan produksi, dari produk 655 yang terdiri dari 631 produk baik dan 24 cacat dan mengalami antrian sebanyak 5 lembar pada pencetakan dari model awal menjadi produk yang dihasilkan 660 lembar terdiri dari 642 produk baik dan 18 produk tanpa ada antrian pada stasiun kerja dari alternatif 3. Hasil tersebut diperoleh dari model alternatif 3 dengan menambah 1 operator pada pencetakan dan 1 mesin potong. Solusi terbaik berdasarkan simulasi adalah menggunakan model alternatif 3. Kata Kunci : Waktu, Model Lintasan, Kesimbangan Lintasan, Alternatif Model SIMULATION OF TRAJECTORY BALANCE PROCESS IN THE EFFORT OPTIMAL TIME OF PRODUCTION PROCESS PLASTERBOARD St. Salammia L.A. and Dedy Ariyanto ABSTRACTION Production process Plasterboard conducted by using some Machine with manpower as Operator at some station work that is: mixer machine, Printing; Mould machine, machine press, and amputation machine. At its production process, the company experience of the queue in each station work caused because time process each uneven machine. This matter result happened by the delay of production process time. So that through arena simulation, expected obtainable model the alternative which can overcome the time imbalance process and can lessen the Material queue in each machine and can improve the Out put Produce. The balance analysis of time production process conducted computer simulation use the software of version Arena 5.0. Simulation used so that analysis conducted not bother the system work the field and process remain to walk the, Research conducted by taking time data process each machine later; then simulation, each; every natural Machine queue will give the Solution that is add the energy or appliance facility which can balance the time processed. Result of analysis conducted show the existence of product increase, from product 655 consisted of 631 good product and 24 handicap and experience of the queue as much 5 sheet printing from model early becoming product yielded 660 sheet consisted of 642 good product and 18 product without there queue [station work from alternative 3. The result obtained from alternative model 3 by adding 1 operator printing and 1 cutting machine. Best solution pursuant to simulation use the alternative model 3. Keyword : Time Processed The, Trajectory Model, Trajectory Balance, Alternative Model. 36

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang produksi yang berjalan dengan lancar dan terarah merupakan hal yang sangat menunjang keseluruhan kegiatan perusahaan. Semua pihak dalam perusahaan pasti menginginkan proses produksi berjalan dengan baik. Kinerja suatu proses produksi selalu mempengaruhi kinerja seluruh perusahaan. Oleh karena itu diharapkan proses produksi selalu berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Tidak ada hal yang sempurna di dunia ini begitu pula dengan suatu proses produksi. Banyak sekali hal yang membuat suatu proses produksi tidak dapat lancar sesuai rencana, salah satunya adalah terjadinya idle time (waktu menggangur) pada stasiun kerja. Terjadinya idle time ini dapat disebabkan oleh kurangnya jumlah stasiun kerja paralel, terbatasnya kemampuan stasiun kerja dalam mengolah bahan baku semen, maupun operator dan sebagainya. Penumpukan yang terjadi pada masing-masing stasiun kerja dapat menimbulkan idle time (waktu menggangur) pada proses produksi tersebut. Hal ini dapat menyebabkan tidak optimalnya jumlah output yang dihasilkan karena ada bahan baku yang harus menunggu cukup lama untuk diproses maupun mesin yang menganggur. Antrian pada proses produksi terjadi pula pada produksi eternit. Pada beberapa stasiun kerja terdapat penumpukan bahan baku yang menyebabkan ketidakseimbangan lintasan pada proses produksi. Hal ini menimbulkan kesenjangan antar stasiun kerja dalam beberapa hal. Penumpukan bahan baku yang terjadi pada beberapa stasiun kerja akan menyebabkan waktu kerja lebih lama dan kualitas kerja menjadi menurun karena pembagian beban kerja yang tidak seimbang pada tiap-tiap stasiun kerja. Ini merupakan kondisi yang tidak sehat pada suatu proses produksi dan harus diperbaiki. Melihat kondisi yang terjadi tersebut, peneliti akan mencoba untuk melakukan penelitian dalam rangka meminimalkan jumlah antrian yang terjadi pada stasiun-stasiun kerja untuk mengoptimalkan waktu proses produksi, agar waktu proses yang digunakan oleh mesin dan bahan yang masuk menjadi efisien, yaitu terjadi keseimbangan penggunaan waktu proses antar stasiun kerja yang saling berhubungan. Dalam penelitian ini akan digunakan software simulasi yaitu Arena Versi 5.0. sehingga peneliti tidak perlu mengubah proses produksi sebenarnya untuk menentukan alternatif pemecahan masalah, agar tidak mengganggu proses produksi yang sedang berjalan. Selain itu, dengan simulasi peneliti dapat lebih menghemat biaya dan waktu. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut : 1. Pada stasiun kerja mana saja terjadi antrian? 2. Berapa waktu tunggu bahan baku pada masing-masing stasiun kerja? 37

3. Berapa Idle Time pada masingmasing stasiun kerja? 4. Bagaimana alternatif pemecahan masalah agar waktu proses produksi menjadi efisien? Sesuai dengan perumusan masalah di atas, peneliti menentukan judul penelitian Simulasi Keseimbangan Waktu Dengan Menggunakan Program Arena Untuk Mengoptimalkan Waktu Produksi Eternit. 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Menentukan stasiun kerja mana saja yang mengalami antrian bahan baku. 2. Menentukan waktu tunggu bahan baku pada masing-masing stasiun kerja. 3. Menghitung Idle Time pada masing-masing stasiun kerja. 4. Untuk memberikan alternatif pemecahan masalah agar waktu proses produksi menjadi efisien. 1.4. Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini adalah : Bagi Perusahaan Dapat menerapkan altenatif pemecahan masalah pada proses produksi agar waktu proses produksi menjadi efisien. Bagi Peneliti Memperoleh kesempatan untuk mengaplikasikan teori teori ergonomi sehingga mendapatkan aplikasi yang lebih nyata. Bagi Kaum Akademis Memperoleh bahan perbandingan dan referensi untuk hal-hal yang berkaitan dengan topik penelitian ini yang dapat digunakan sebagai literatur penelitian sejenis di masa mendatang. 1.5. Asumsi-asumsi Pada pelaksanaan penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa asumsi demi kelancaran penelitian. Asumsi ini digunakan supaya tidak terjadi benturan antara elemen-elemen dalam proses produksi. Asumsi yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. produksi berjalan dengan normal. 2. Pengumpulan data dilakukan pada saat proses produksi sedang berjalan. 3. Kemampuan setiap operator pada masing-masing stasiun kerja adalah sama. 4. Satuan ukuran produksi yang digunakan disesuaikan dengan satuan yang digunakan pada tiap stasiun kerja. 5. Laju produksi berada pada keadaan normal. 1.6. Batasan Masalah Supaya ruang lingkup permasalahan tidak melebar menjadi permasalahan baru, peneliti membatasi ruang lingkup permasalahan sebagai berikut : 1. Penelitian yang dilakukan hanya merupakan simulasi dan belum diterapkan pada produksi Eternit. 2. Alternatif pemecahan masalah hanya diterapkan pada produksi Eternit. 3. Tidak dilakukan analisis terhadap biaya produksi maupun biaya-biaya yang mungkin timbul karena penerapan alternatif pemecahan 38

masalah. 4. Tidak dilakukan analisis terhadap luas area produksi yang dapat berubah karena penerapan alternatif pemecahan masalah. 5. Tidak dilakukan analisis terhadap jarak perpindahan antar stasiun kerja. 6. Penelitian hanya dilakukan pada departemen produksi dan tidak berhubungan dengan departemen lain. 7. Alternatif pemecahaan masalah yang diberikan adalah alternatif yang mendekati optimal dari segi efisiensi waktu. PENGOLAHAN DATA 2.1. Sifat Data 1. Data Kualitatif a. Waktu antar kedatangan bahan baku Mill adalah 43 detik b. Waktu antar kedatangan bahan baku Semen adalah 43 detik c. Waktu antar kedatangan bahan baku Kain Afal adalah 43 detik d. Waktu Mixer Waktu perpindahan bahan per 1 (satu) entitas adalah 30 detik dan data waktu proses mixer (per lembar) adalah sebagai berikut: Tabel 2.1. Waktu Mixer (detik/lembar) Pengamatan ( hari ) NO I II III IV V 1 43 43 43 42 41.5 2 42 41 42.5 43 42 3 41 42 41.5 42 43 4 43 43 42 41 43 5 42.5 42.5 43 44 42 6 44 44 44 43 41 7 42.5 42.5 42.5 42.5 43 8 41.5 41.5 41 44 43 9 42 42 43 42.5 42.5 10 43 43 4.17 41.5 42 Sumber : Data Olahan Keterangan : Berdasarkan hasil yang didapatkan dalam program Arena, distribusi dan parameter yang tepat untuk diatas adalah Distribusi Normal dengan parameter Min Data Value: 41, Max Data Value : 44, Sampel Mean: 42.5. e. Waktu Cetak Waktu perpindahan bahan per 1 (satu) entitas adalah 30 detik dan data waktu proses cetak (per lembar) adalah sebagai berikut: Tabel 2.2. Waktu Cetak (detik/lembar) Pengamatan ( hari ) NO I II III IV V 1 303.5 303 303.2 303 302.9 2 303 302.95 303 303.1 303.5 3 302.9 303 303.1 303.2 303.2 4 303.1 302.95 303.2 302.9 303 5 303.5 303.1 303 303 303.1 6 303 303.2 302.95 303.2 303 7 303.1 303 303.2 303.5 303.2 8 302.9 303.5 303.1 303.1 302.95 9 303 303.1 302.9 303 303.2 10 303.2 302.95 303.1 303 303 Sumber : Data Olahan Keterangan : Berdasarkan hasil yang didapatkan dalam program Arena, distribusi dan parameter yang tepat untuk diatas adalah Distribusi Lognormal dengan parameter Min Data Value: 303, Max Data Value: 304, Sampel Mean :303 f. Waktu Press Waktu perpindahan bahan per 1 (satu) entitas adalah 10 detik dan waktu proses press (per lembar) adalah 30 detik. g. Waktu Pengeringan Waktu perpindahan bahan per 1 (satu) entitas adalah 10 detik. 39

h. Waktu Potong Waktu perpindahan bahan per 1 (satu) entitas adalah 20 detik dan data waktu proses potong (per lembar) adalah sebagai berikut : Tabel 2.3. Waktu Potong (detik/lembar ) Pengamatan ( hari ) NO I II III IV V 1 43 44 43.2 44 43.2 2 44 43.6 43.2 43 43.5 3 43.2 43.5 43.6 43.6 43.1 4 44 43.2 43.6 43 43 5 43.1 43.6 43.5 43.5 43.2 6 43.5 43 43.6 43.2 43.5 7 43.1 43 43.6 43.5 43.2 8 43.5 43 43.6 43.2 44 9 43.1 43.6 43 43.5 43.2 10 43.5 43.1 43 43 43.6 Sumber : Data Olahan Keterangan : Berdasarkan hasil yang didapatkan dalam program Arena, distribusi dan parameter yang tepat untuk diatas adalah Distribusi Beta dengan parameter Min Data Value : 43, Max Data Value : 44, Sampel Mean : 43,4. 2. Data Kuantitatif a. Output hasil proses produksi tiap hari adalah 631unit b. Output hasil proses produksi tiap bulan adalah 15775 unit 2.2. Simulasi Model Model yang telah dibuat disimulasikan berdasarkan flowchart yang dibuat dengan program Arena dan stasiun kerja yang ada disimulasikan dengan jumlah stasiun kerja yang ada pada system nyata. 1.3. Gambar Model Simulasi 1.4. Gambar 2.1 Model Awal Produksi Eternit Sebelum Running Gambar 2.2 Model Awal Produksi Eternit Saat Running Gambar 2.3 Model Awal Produksi Eternit Sesudah Running 40

Gambar 2.4 Model Usulan Alternatif 1 Produksi Eternit Sebelum Running Gambar 2.7 Model Usulan Alternatif 2 Produksi Eternit Sebelum Running Gambar 2.5 Model Usulan Alternatif 1 Produksi Eternit Saat Running Gambar 2.8 Model Usulan Alternatif 2 Produksi Eternit Saat Running Gambar 2.6 Model Usulan Alternatif 1 Produksi Eternit Sesudah Running Gambar 2.9 Model Usulan Alternatif 2 Produksi Eternit Sesudah Running 41

1. Pada Pencetakan 2. Pada proses pemotongan Gambar 2.10 Model Usulan Alternatif 3 Produksi Eternit Sebelum Running 3.2. Analisa Data Penumpukan yang terjadi pada proses pencetakan dapat diatasi dengan menambah operator pencetakan dan penambahan pada mesin potong. Jadi system yang dapat diberikan adalah system dengan penambahan operator pada stasiun kerja proses pencetakan dan penambahan 1 mesin potong, agar waktu proses lebih efisien. Perbandingan hasil Report Statistics pada Simulasi awal, Simulasi Alternatif 1, Simulasi Alternatif 2 dan Simulasi Alternatif 3 adalah sebagai berikut : Tabel 3.1. Perbandingan Hasil Produk Pada Pk. 12.05 WIB Gambar 2.11 Model Usulan Alternatif 3 Produksi Eternit Saat Running Simula si Jam Kerja Efektizf (menit) Peruba han Produk Operator Mesin Baik Cacat Awal 480 7 1 306 17 Alterna tif 1 480 8 1 314 9 Alterna tif 2 480 7 2 301 16 Alterna tif 3 480 8 2 315 11 1. Perbandingan hasil produk pada pukul 16.00 Wib. Gambar 2.12 Model Usulan Alternatif 3 Produksi Eternit Sesudah Running PEMBAHASAN 3.1 Pembahasan Data Berdasarkan Report Statistics Beberapa hal yang menjadi pokok pembahasan berdasarkan hasil yang diperoleh dari Report Statistcs adalah sebagai berikut : Tabel 3.2. Perbandingan Hasil Produk Pada Pk. 16. 00 WIB Jam Perubahan Produk Simulasi Kerja Efektif Operator Mesin Baik Cacat (menit) Awal 480 7 1 631 24 Alternatif 1 480 8 1 640 15 Alternatif 2 480 7 2 630 26 Alternatif 3 480 8 2 642 18 42

2. Total antrian entitas pada masingmasing stasiun kerja dalam system adalah : Tabel 3.2. Perbandingan Hasil Produk Pada Pk. 16. 00 WIB Statiun Kerja Simula si Awal Jumlah S. Alt.1 (jml) S. Alt.2 (jml) S. Alt.3 (jml) Pencetakan 5 0 5 0 Pemotongan 0 5 0 0 Penjelasan : Pada simulasi awal terjadi Antrian sebanyak 5 lembar dan mengakibatkan proses produksi tidak berjalan seimbang, kemudian dipakai simulasi alternatif 1 dengan menambah operator dan tidak mengalami antrian pada proses pencetakan tetapi masih mengalami antrian pada proses mesin potong sebanyak 5 lembar, maka diambil alternatif 2 yaitu dengan melakukan penambahan 1 mesin potong dan tidak mengalami antrian pada mesin potong tetapi masih tetap terjadi antrian pada pencetakan sebanyak 5 lembar. Simulasi alternatif 3 yaitu dengan penambahan 1 operator pada pencetakan dan 1 mesin potong maka dapat menghilangkan antrian pada setiap stasiun kerja. 1. Jumlah entitas dalam antrian proses pada masing-masing mesin selama simulasi berlangsung adalah : Tabel 3.4. Perbandingan Jumlah Entitas Dalam Antrian Tiap Berdasarkan Waktu Simulasi (Unit) Nama Simulasi Jumlah Rata-Rata Entitas Mesin Awal Alt 1 Alt 2 Alt 3 Mixer 0,00688 0,00590 0,00573 0,00538 Cetak 2,4517 0 2,4630 0 Press 0 0 0 0 Potong 0,47695 2,6650 0 0 2. Waktu rata-rata entitas berada dalam antrian tiap proses adalah : Tabel 3.5. Perbandingan Rata-Rata Waktu Entitas Dalam Antrian Tiap Berdasarkan Waktu Simulasi (Menit) Nama Simulasi Rata-Rata Waktu Antrian Awal Altr.1 Altr.2 Altr. 3 Mixer 0,0049 0,0042 0,0041 0,0038 Cetak 1,7574 0 1,7655 0 Press 0 0 0 0 Potong 0,3489 1,9338 0 0 3. Utilitas mesin selama simulasi berlangsung adalah : Tabel 3.6. Perbandingan Utilitas Mesin Berdasarkan Waktu Simulasi (%) Nama Simulasi Rata-Rata Utilitas Mesin Awal Alt 1 Alt 2 Alt 3 Mixer 98,749 98,749 98,820 98,671 Press 68,958 68,958 68,438 68,958 Potong 1 98,691 98,691 58,752 60,373 Potong 2 - - 40,035 39,143 4. Utilitas operator selama simulasi berlangsung adalah: Tabel 3.7. Perbandingan Utilitas Operator Pada Pencetakan Berdasarkan Waktu Simulasi (%) 43

Nama Operator Simulasi Rata-Rata Utilitas Awal Alt 1 Alt 2 Alt 3 Operator 1 99,854 88,412 99,854 89,165 Operator 2 99,705 88,253 99,705 88,461 Operator 3 99,557 88,107 99,557 87,814 Operator 4 99,4 87,815 99,400 87,519 Operator 5 99,249 87,662 99,249 87,353 Operator 6 99,105 87,391 99,105 87,212 Operator 7 98,952 86,916 98,952 86,911 Operator 8-100 - 86,616 6. Jumlah entitas dalam antrian proses pada masing-masing mesin selama simulasi berlangsung adalah : Tabel 3.8.Perbandingan Jumlah Entitas Dalam Antrian Tiap Berdasarkan Waktu Simulasi (Unit) Nama Mesin Simulasi Jumlah Rata-Rata Entitas Awal Alt 1 Alt 2 Alt 3 Mixer 0,00688 0,00590 0,00573 0,00538 Cetak 2,4517 0 2,4630 0 Press 0 0 0 0 0,47695 2,6650 0 0 Potong IV PENUTUP Berdasarkan pengumpulan, pengolahan, pembahasan dan analisa data, maka dapat diambil beberapa kesimpulan dan saran-saran yang membangun bagi perusahaan. 4.1. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil untuk menjawab beberapa tujuan penelitian antara lain : 1. Statiun kerja yang mengalami antrian bahan baku a. Simulasi awal mengalami antrian bahan baku pada proses pencetakan sebanyak 5 lembar. b. Simulasi alternatif 1 mengalami antrian bahan baku pada proses pemotongan sebanyak 5 lembar. c. Simulasi alternatif 2 mengalami antrian bahan baku pada proses pencetakan sebanyak 5 lembar. d. Simulasi alternatif 3 tidak mengalami antrian. 2. Waktu tunggu bahan baku a. Simulasi awal mengalami waktu tunggu pada proses pencetakan, dengan waktu rata-rata antrian sebesar 1,7574 menit. b. Simulasi alternatif 1 mengalami waktu tunggu pada proses pemotongan, dengan waktu ratarata antrian sebesar 1,9338 menit. c. Simulasi alternatif 2 mengalami waktu tunggu pada proses pencetakan, dengan waktu rata-rata antrian sebesar 1,7655 menit. d. Simulasi alternatif 3 tidak mengalami waktu tunggu. 3. Menghitung Idle Time pada statiun kerja a. Simulasi Awal Pada mesin mixer sebesar 1,23 % Pada mesin press sebesar 31,56 % Pada mesin potong sebesar 1,31 % Pada operator 1 sebesar 0,15 % Pada operator 2 sebesar 0,3 % Pada operator 3 sebesar 0,44 % Pada operator 4 sebesar 0,6 % Pada operator 5 sebesar 0,75 % Pada operator 6 sebesar 0,895 % Pada operator 7 sebesar 1,05 % b. Simulasi Alternatif 1 Pada mesin mixer sebesar 1,25 % Pada mesin press sebesar 31,04 % Pada mesin potong sebesar 1,31 % Pada operator 1 sebesar 11,59 % 44

Pada operator 2 sebesar 11,75 % Pada operator 3 sebesar 11,89 % Pada operator 4 sebesar 12,19 % Pada operator 5 sebesar 12,34 % Pada operator 6 sebesar 12,61 % Pada operator 7 sebesar 13,08 % Pada operator 8 sebesar 0 % c. Simulasi Alternatif 2 Pada mesin mixer sebesar 1,18 % Pada mesin press sebesar 31,56 % Pada mesin potong 1 sebesar 41,25 % Pada mesin potong 2 sebesar 59,96 % Pada operator 1 sebesar 0,15 % Pada operator 2 sebesar 0,95 % Pada operator 3 sebesar 0,44 % Pada operator 4 sebesar 0,6 % Pada operator 5 sebesar 0,75 % Pada operator 6 sebesar 0,9 % Pada operator 7 sebesar 1,05 % Pada operator 8 sebesar 0 % d. Simulasi Alternatif 3 Pada mesin mixer sebesar 1,329 % Pada mesin press sebesar 31,04 % Pada mesin potong 1 sebesar 39,62 % Pada mesin potong 2 sebesar 60,86 % Pada operator 1 sebesar 10,84 % Pada operator 2 sebesar 11,54 % Pada operator 3 sebesar 12,19 % Pada operator 4 sebesar 12,48 % Pada operator 5 sebesar 12,65 % Pada operator 6 sebesar 12,79 % Pada operator 7 sebesar 13,09 % Pada operator 8 sebesar 13,38 % 4. Berdasarkan hasil simulasi dengan jam kerja efektif 8 jam dan menghasilkan produk yang banyak maupun tidak mengalami antrian pada setiap stasiun kerja, maka yang paling baik adalah model alternatif 3. 4.2. Saran Saran-saran yang dapat diberikan perusahaan adalah agar perusahaan menggunakan alternatif ketiga yaitu penambahan 1 operator dan 1 mesin potong karena dapat menghilangkan antrian proses produksi maupun menghasilkan produk lebih banyak dan mengurangi cacat produksi sehingga dapat meningkatkan efesiensi waktu. DAFTAR PUSTAKA 1. Amirin, Tatang M., Pokok-pokok Teori Sistem, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2001. 2. Cahyono, M. Hadi, Pelatihan Discrete Simulation Software Arena 5.0, FTUI, Jakarta, 2001. 3. Gaspersz, Vincent, Analisis Sistem Terapan (Berdasarkan Pendekatan Teknik Industri), Tarsito, Bandung, 1996. 4. Gasperz, Vincent, Manajemen Produktifitas Total, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2000 5. Harrell, Charles Dr., Simulation Using ProModel, Mc. Graw Hill Inc., 2000. 6. Kelton, David W., Simulation With Arena, Mc. Graw Hill Inc., 2002. 7. Law, Averill M., Simulation Modelling and Analysis, Mc. Graw Hill Inc., 2000. 8. Togar M. Simatupang, Teori Sistem, Andi Offset Yogyakarta, 1995. 45