Pidato Sambutan Rektor Pada Rapat Senat Terbuka Universitas Syiah Kuala Dalam Rangka Pengukuhan Guru Besar Prof. Dr. Muhammad Ali Sarong, M. Si. Prof. Dr. Mahdi Abrar, M.Sc., dan Prof. Dr. Mustanir, M.Sc. di Pusat Kegiatan Akademik (Academic Activity Center) Prof. Dr. Dayan Dawood, MA Universitas Syiah Kuala Jum at, 12 Juni 2015 Oleh Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M. Eng Rektor Universitas Syiah Kuala UNIVERSITAS SYIAH KUALA DARUSSALAM, BANDA ACEH Juni 2015
Pidato Sambutan Rektor Pada Rapat Senat Terbuka Universitas Syiah Kuala Dalam Rangka Pengukuhan Guru Besar Prof. Dr. Muhammad Ali Sarong, M. Si. Prof. Dr. Mahdi Abrar, M.Sc., dan Prof. Dr. Mustanir, M.Sc. di Gedung AAC Prof. Dr. Dayan Dawood, MA Kampus Universitas Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh Jum at, 12 Juni 2015 Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Yang kami hormati, Bapak/Ibu anggota senat, beserta seluruh sivitas akademika dan keluarga besar Universitas Syiah Kuala. Yang kami hormati, ketua beserta pengurus Dharma Wanita Persatuan Universitas Syiah Kuala. Yang kami muliakan dan kami banggakan, tiga nama yang Insya Allah akan dikukuhkan pada hari ini sebagai guru besar di Universitas Syiah Kuala, yaitu Prof. Dr. Muhammad Ali Sarong, M. Si., Prof. Dr. Mahdi Abrar, M.Sc., dan Prof. Dr. Mustanir, M.Sc. Hadirin sekalian yang berbahagia Segala puji serta rasa syukur yang tak terhingga, mari kita panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat ridha dan karunia-nya yang luar biasa, kita semua dapat memiliki kesempatan dan kesehatan, untuk berhadir di Pusat Kegiatan Akademik Prof. Dr. Dayan Dawood, MA Universitas Syiah Kuala, pada hari yang berbahagia ini, guna mengikuti upacara pengukuhan guru besar Universitas Syiah Kuala. 1
Selawat dan salam mari sama-sama kita sanjungkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, seorang guru yang menjadi panutan ideal bagi seluruh guru besar di dunia. Berkat risalah dan bimbingannyalah, kita semua masih berada di jalan kebenaran, yang berakar pada ilmu pengetahuan, namun tetap dalam kerangka keimanan serta akhlaq yang mulia. Bapak/Ibu yang kami muliakan Di awal pidato sambutan ini, perkenankanlah kami mengucapan terima kasih dan penghargaan yang tinggi, kepada Bapak/Ibu/Saudara yang telah berkenan memenuhi undangan kami, untuk menghadiri Upacara dan Rapat Senat Terbuka dalam rangka Pengukuhan Guru Besar Universitas Syiah Kuala. Selanjutnya kami ingin mengekspresikan rasa syukur dan rasa bangga kami, atas keberhasilan Prof. Dr. Muhammad Ali Sarong, M. Si., Prof. Dr. Mahdi Abrar, M.Sc., dan Prof. Dr. Mustanir, M.Sc., yang telah berhasil mencapai tingkat profesionalitas tertinggi dalam keilmuan mereka masing-masing, yaitu menyandang predikat guru besar. Pengukuhan ketiga guru besar baru hari ini, menjadikan jumlah total guru besar di Universitas Syiah Kuala menjadi 45 orang. Jumlah tersebut tersebar di Fakultas Ekonomi 7 orang, Fakultas Kedokteran Hewan 3 orang, Fakultas Hukum 5 orang, Fakultas Teknik 8 orang, Fakultas Pertanian 11 orang, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan 6 orang, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam 2 orang, serta Fakultas Kelautan dan Perikanan 3 orang. Meskipun kita sangat bersyukur dengan bertambahnya jumlah guru besar di Universitas Syiah Kuala, namun tidak dapat dipungkiri bahwa laju pertambahan jumlah guru besar di Jantong Hatee Rakyat Aceh ini masih sangat lambat. Kita semua memiliki komitmen yang tinggi untuk 2
menfasilitasi setiap proses pencapaian guru besar, dari setiap tenaga edukatif di lingkungan Universitas Syiah Kuala. Sehingga target kita untuk memiliki 200 guru besar dalam lima tahun ke depan, tidak hanya sekedar mimpi belaka. Topik tentang kurangnya kuantitas guru besar di Universitas Syiah Kuala bahkan menjadi salah satu catatan bagi para asesor BAN PT, ketika menvisitasi kampus kita sebulan yang lalu. Karena jumlah guru besar di Universitas Syiah Kuala masih jauh dari mencukupi kebutuhan yang ideal, untuk sebuah perguruan tinggi. Karena bagaimanapun, kuantitas guru besar juga merupakan salah satu variabel penting yang dinilai untuk Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi. Secara umum, jumlah guru besar di Universitas Syiah Kuala baru 3% dari jumlah keseluruhan tenaga pengajar. Sumber daya dosen kita masih didominasi oleh mereka yang jabatan fungsionalnya Lektor, yaitu sebanyak 34,2%, diikuti oleh jabatan fungsional Lektor Kepala sebanyak 32,9%, dan jabatan Asisten Ahli sebanyak 24,2%. Hadirin sekalian yang kami muliakan, Merujuk pada peta dan data sumber daya manusia yang dimiliki Universitas Syiah Kuala, kami masih sangat yakin, bahwa perguruan tinggi ini memiliki peluang yang sangat besar, untuk menambah kuantitas guru besarnya dalam masa lima tahun ke depan. Hal ini cukup beralasan, mengingat banyaknya tenaga edukatif bergelar doktor, yang menempati jabatan fungsional Lektor Kepala sampai saat ini. Meskipun jumlah guru besar Universitas Syiah Kuala masih tergolong minim, namun kita semua patut bersyukur, karena secara umum, reputasi Universitas Syiah Kuala telah semakin membaik secara signifikan. Menurut data terakhir, Webometrics Universitas Syiah Kuala saat ini berada di 3
peringkat 32 secara nasional. Dan khusus untuk Excellence Rank, Universitas Syiah Kuala menempati urutan ke delapan secara nasional, mengungguli beberapa perguruan tinggi ternama, seperti Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya dan Universitas Brawijaya. Peringkat Universitas Syiah Kuala yang lebih baik di Excellence Rank menunjukkan bahwa secara umum, artikel ilmiah internasional yang berasal dari Universitas Syiah Kuala selain terpublikasi di Jurnal-jurnal internasional ber-impact factor tinggi, juga sering menjadi rujukan para ilmuan secara internasional. Dan jumlah publikasi ilmiah internasional yang bereputasi, yang berasal dari Universitas Syiah Kuala saat ini, masih merupakan yang terbanyak di Sumatera, serta terbanyak ketiga untuk perguruan tinggi di luar Pulau Jawa. Kita semua menaruh keyakinan dan harapan yang besar, bahwa ketiga guru besar yang dikukuhkan hari ini, akan berkontribusi maksimal untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas publikasi internasional Universitas Syiah Kuala di masa mendatang. Keyakinan kita cukup beralasan, mengingat ketiga bidang kepakaran para guru besar yang akan dikukuhkan pada hari ini, adalah bidang ilmu yang masih sangat relevan, untuk menyelesaikan berbagai masalah yang masih tersisa di dalam masyarakat. Kepakaran di bidang pendidikan dan konservasi yang dimiliki oleh Prof. Dr. Muhammad Ali Sarong, M. Si., merupakan salah satu bidang kepakaran yang sangat diperlukan saat ini, seiring semakin memburuknya kondisi lingkungan hidup, serta semakin tingginya tingkat kerusakan ekosistem, terutama di daerah pesisir. Eksplorasi besar-besaran yang dilakukan manusia terhadap ekosistem di daerah pesisir menjadi salah satu topik yang penting saat ini, selaras 4
dengan kebijakan pemerintah tentang revitalisasi ekonomi maritim di Indonesia. Dan Prof. Dr. Muhammad Ali Sarong, M. Si. menekuni konsep konservasi salah satu populasi makhluk hidup dalam ekosistem tersebut, yaitu kerang mangrove. Eksplorasi terhadap kerang ini tanpa mempertimbangkan sisi konservasinya, dikhawatirkan akan berdampak pada penurunan populasi atau bahkan sampai kepada kepunahan kerang ini di kawasan pesisir. Padahal kerang mangrove selama ini dimanfaatkan oleh masyarakat pesisir, sebagai sumber protein hewani, serta merupakan salah satu alternatif penunjang ekonomi masyarakat. Oleh karena itu, sistem pengelolaan dan konservasi ekosistem pesisir, penting untuk diterapkan dan disosialisasikan kepada masyarakat. Dan fokus ilmu yang ditekuni oleh Prof. Dr. Muhammad Ali Sarong, M.Si. sangat tepat untuk merepresentasikan peran Universitas Syiah Kuala dalam hal tersebut. Bapak Ibu yang kami muliakan, Meskipun eksplorasi terhadap ekosistem tertentu harus dibatasi dan dikelola dengan sangat bijak, namun eksplorasi Adhesin Mikroba justru sangat penting dilakukan. Hal ini diperlukan untuk pengembangan vaksin demi pencegahan penyakit pada ternak. Dan Prof. Dr. drh. Mahdi Abrar, M.Sc., adalah salah seorang pakar yang telah lama berkecimpung dengan eksplorasi ini. Kepakaran di bidang ini menjadi krusial, mengingat bahwa penyakit pada ternak masih tetap merupakan masalah utama, dalam pengembangan industri peternakan. Penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme bakteri, virus dan jamur merupakan bentuk penyakit terpenting pada peternakan. Sementara infeksi oleh mikroorganisme semakin sulit ditangani dengan antibiotika, karena banyak bakteri yang resisten terhadap berbagai jenis antibiotika. Sementara itu, pemakaian 5
antibiotika juga akan menimbulkan masalah baru, yaitu adanya residu antibiotika di dalam susu atau pada olahannya. Prof. Dr. drh. Mahdi Abrar, M.Sc. menyajikan salah satu pendekatan pemecahan masalah di atas, yaitu dengan mempelajari faktor-faktor virulen atau adhesin lain, yang paling bertanggung jawab terhadap patogenitas mikroba, terutama dalam proses adhesi. Penemuan ini sangat potensial untuk menjadi dasar pencarian alternatif pencegahan penyakit pada ternak. Oleh karena itu, kami meyakini bahwa penelitian dan kepakaran yang dimiliki oleh Prof. Dr. drh. Mahdi Abrar, M.Sc. sangat mampu untuk berperan secara signifikan dalam pengembangan industri peternakan di masa depan. Hadirin sekalian yang berbahagia, Kedua kepakaran yang kami paparkan di atas, baik yang terhubung dengan konservasi ekosistem pesisir, atau eksplorasi adhesin untuk sistem pencegahan penyakit ternak, tidak akan mampu berdiri tegak jika tidak didukung oleh ilmu-ilmu dasar yang kuat. Dan salah satu ilmu dasar yang sangat dominan dalam kedua bidang penelitian tadi adalah Kimia Organik. Tidak bisa dipungkiri bahwa Kimia Organik melingkupi semua sisi kehidupan makhluk hidup. Oleh karena itulah, maka kepakaran di bidang ini juga menjadi salah satu kaharusan untuk mendukung hampir semua bidang kajian lain dalam Ilmu Pengetahuan Alam. Prof. Dr. Mustanir, M. Sc., adalah salah satu saintis yang telah lama bergelut dengan kepakaran ilmu dasar ini. Kepakaran di bidang Kimia Organik sangat penting saat ini, apalagi ketika fakta memberi data, bahwa Indonesia merupakan negara megabiodiversity, yang kaya akan berbagai macam tanaman, termasuk tanaman obat. Akan tetapi, pemanfaatan tanaman untuk obat baru hanya 6
sekitar satu persen dari sekitar 750 ribu jenis tanaman yang tersebar di seluruh dunia. Di Indonesia, hanya sekitar 0,83 persen dari tanaman ini dimanfaatkan untuk kebutuhan obat-obatan. Padahal pemanfaatan obat yang berasal dari tanaman tersebut, selain mudah dan murah, juga relatif kecil efek sampingnya. Salah satu penyebab kurangnya pemanfaatan tanaman obat di Indonesia adalah kurangnya pemahaman terhadap kandungan senyawa kimia berbagai tanaman tersebut. Oleh karena itu, kami sangat yakin, bahwa Prof. Dr. Mustanir, M.Sc. dengan kepakaran Kimia Organik-nya akan mampu memberi nuansa baru dalam pemanfaatan tumbuhan untuk keperluan medis dan tujuan lainnya. Bapak/Ibu, Hadirin yang kami hormati Adalah sebuah keniscayaan, bahwa kompetensi, kepakaran, keilmuan, persepsi dan pemahaman kita bisa jadi sangat berbeda satu sama lainnya. Namun, kami yakin bahwa kita semua yang bernaung dan bekerja di Universitas ini, memiliki semangat dan tujuan yang sama, yaitu bergerak maju untuk membesarkan Universitas Syiah Kuala. Oleh karena itulah, melalui forum ini, saya tak akan pernah bosan untuk mengajak semua pihak, agar berpegang teguh pada tujuan dan semangat kita bersama, dan mengkonversi setiap perbedaan menjadi potensi yang yang saling terkait, saling mengisi, saling bersinergi, dan saling membutuhkan. Di bagian akhir sambutan ini, kami ingin sekali lagi mengucapkan selamat, kepada Prof. Dr. Muhammad Ali Sarong, M. Si., Prof. Dr. Mahdi Abrar, M.Sc., dan Prof. Dr. Mustanir, M.Sc., atas pencapaian gelar guru besar mereka. 7
Akhirnya, mari berdoa, semoga Allah SWT memberi kita pemahaman dan hidayah untuk terus mendekat kepada-nya melalui setiap kepakaran yang telah kita miliki. Amiiin. Wabillahi taifiq walhidayah, wassalammu a laikum wr. wb. Darussalam, 12 Juni 2015 Rektor Universitas Syiah Kuala, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M. Eng Nip. 19620808 198803 1003 8