MEDIA LITERASI UNTUK MENANGKAL MEMBAGI INFORMASI HOAX DI MEDIA SOSIAL

dokumen-dokumen yang mirip
HASIL SURVEY MASTEL TENTANG WABAH HOAX NASIONAL. Masyarakat Telematika Indonesia Jakarta, 13 Februari 2017

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Jurnalisme online pada saat sekarang ini lebih banyak diminati oleh

BAB I PENDAHULUAN. media massa dan media komunikasi yang memegang basic value; yaitu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam perkembangan zaman yang semakin maju, interaksi dapat terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN. menjadi isu global dan hangat yang selalu ingin disajikan media kepada. peristiwa yang banyak menarik perhatian dan minat masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Citizen Journalism atau JW (untuk selanjutnya akan disebut sebagai JW) dalam beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan media teknologi komunikasi di Indonesia saat ini

negeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Anggota dari Polisi merupakan anggota masyarakat, walaupun ada aspek yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dan kemajuan teknologi informasi

BAB I PENDAHULUAN. semakin cepat. Hal tersebut memiliki pengaruh pada perilaku konsumen yang

BAB I PENDAHULUAN. paling mencolok adalah penggunaan gadget dalam melakukan aktivitas dunia

BAB I PENDAHULUAN. mempercayai berita hoax dan tak segan-segan untuk menyebarluaskan kepada

FENOMENA PENYESATAN BERITA DI MEDIA SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejak manusia mulai hidup bermasyarakat, maka sejak saat itu sebuah

BAB V. Kesimpulan. dari revolusi di kerdua Negara tersebut. Bahkan di Mesir media sosial

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kepuasan yang tinggi pula terhadap aktivitas belajar (Chang, 2012), sehingga apa pun yang

BAB I PENDAHULUAN. Rekatama Media, hal 2. 2 Harimurti Kridalaksana. Leksikon Komunikasi. Cetakan Pertama Jakarta.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu Negara demokrasi, dimana kedaulatan tertinggi

BAB I PENDAHULUAN. jumlah wisatawan yang datang ke Indonesia, maka kebutuhuhan jasa

BAB I PENDAHULUAN. melalui media cetak tetapi juga media kominikasi elektronik. oleh masyarakat untuk mencari dan mengetahui informasi

I. PENDAHULUAN. budaya, masyarakatnyapun memiliki keunikan masing-masing. Berbagai

BAB I PENDAHULUAN. ini sangatlah pesat. Seiring dengan kemajuan dan kecanggihan teknologi

NEW MEDIA & SOCIETY. Perkembangan Media. Rahmadya Putra Nugraha, M.Si. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Broadcasting

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam mencari informasi. Di era globalisasi saat ini dan. saat ini adalah media massa online.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan komunikasi membuat informasi menjadi aspek yang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

#! Beragam peristiwa dan informasi yang diperoleh masyarakat tidak terlepas dari peranan suatu media massa dalam hubungannya dengan penyajian dan inte

PUSTAKAWAN, PENANGKAL INFORMASI HOAX DI MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Media Islam dan Produk Jurnalistik. Oleh Usman Yatim

Dampak Positif Dan Negatif Pada Perkembangan IPTEK

BAB I PENDAHULUAN. Informasi telah menjadi suatu kebutuhan saat ini. Masyarakat tidak bisa

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi maka manusia dapat dikatakan tersesat dalam menjalani hidup.

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia tidak pernah lepas dan selalu diwarnai nilai-nilai yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Akhir-akhir ini, masyarakat kita disuguhi berulang-ulang berita

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. atau berita bisa disebarkan melalui berbagai perangkat, yakni desktop (personal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Selaras dengan tuntutan dunia, hal-hal baru pun bermunculan dengan siap

BAB I PENDAHULUAN. disekitarnya. Komunikasi sangat berperan penting baik dari segi kehidupan sosial, budaya, pendidikan, ekonomi, maupun politik.

BAB I PENDAHULUAN. usia remaja yaitu tahun yang terdiri dari laki-laki sebanyak jiwa

BAB I PENDAHULUAN. informasi dan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi.

Dewasa ini penggunaan Internet secara signifikan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya yang menjadikan kita sebagai makhluk yang unik Uno, H.B &

Pengajian Ramadhan Pimpinan Pusat Muhammadiyah 1435H/2014 M di Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi agar membawa dampak optimal untuk organisasi, publik, maupun kepentingan bisnis menuju ke arah yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. elektronik seperti televisi, internet, maupun radio. Radio adalah. memperoleh informasi dengan cepat sehingga meniadakan jarak,

BAB I PENDAHULUAN. media massa karena sifatnya yang lebih efisien dan cepat. Media massa kini tidak

BAB IV ANALISIS DATA. juga sarana promosi. Pemilihan media official web ini di dasari karena

BAB I PENDAHULUAN. dalam mendapatkan informasi dari luar dirinya. Berbagai upaya dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terbaru dari dunia jurnalistik. Kehadirannya dipengaruhi oleh tingginya tingkat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERAN STRATEGIS KEHUMASAN PEMERINTAH (GPR) dalam rangka PUBLIKASI OUTPUT KEMENTERIAN/LEMBAGA

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah alat yang dekat dan mampu berinteraksi secara eksplisit dan implisit

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Arus dunia komunikasi saat ini mengalir sangat cepat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. dapat berperan membangun sebuah masyarakat yang bebas. Jurnalisme yang jujur

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kehidupan manusia tidaklah pernah dalam kondisi statis. Dinamika

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang No 40 tahun 1999 Tentang Pers, telah ditetapkan dalam

PERAN MEDIA SOSIAL TERHADAP GAYA HIDUP SISWA SMA NEGERI 5 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya Information Communication

BAB I PENDAHULUAN. besar peranannya di dalam mewujudkan cita-cita pembangunan. Dengan. mewujudkan suatu masyarakat yang adil dan makmur.

BAB I PENDAHULUAN. dasarnya memiliki kontribusi dalam menciptakan keberagaman media.

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 8 TAHUN 2007

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai proses komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Salah satu teknologi yang berkembang pesat yaitu media massa.

BAB I PENDAHULUAN 1. Pendahuluan 1.1 Gambaran Umum 1.2 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan Internet di Indonesia melesat begitu cepat sejak tahun 2006,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja adalah masa yang membutuhkan dorongan atau koneksi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa saat ini berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan media massa sangat erat kaitannya dengan

BAB 5 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi komunikasi dan media massa, mengakibatkan munculnya New

Ika Lestari & 2 Gusti Yarmi PGSD Universitas Negeri Jakarta UTILIZATION OF MOBILE PHONE IN COLLEGE STUDENTS

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (UU No 20 Tahun

VI. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1. TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara sebagai televisi publik lokal dan Sindo TV

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat dan tentunya juga di dalam kehidupan pendidikan. dilakukan penelitian yang mendalam tentang kemanfaatannya.

Laporan Hasil Penelitian. PENGGUNAAN MEDIA DIGITAL DI KALANGAN ANAK-ANAK DAN REMAJA DI INDONESIA Ringkasan Eksekutif

SINERGI KAWAL INFORMASI UNTUK MENANGKAL BERITA HOAX

Mengenalkan Tekhnologi Informasi GE2Y Kepada Siswa Sekolah Dasar di Pedesaan, Sehingga Menjadi Media dan Sumber Belajar Baru. Oleh : Eka Gustiani

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. tahunnya. Pengakses internet terus mengalami peningkatan sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. 88 juta orang dengan komposisi sebagai berikut: Tabel 1.1 Komposisi Pengguna Internet Indonesia Berdasarkan Usia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Media massa memiliki peran penting dalam menyampaikan informasi kepada

Written by Daniel Ronda Sunday, 05 October :20 - Last Updated Tuesday, 11 November :22

KKPP Perumahan & PENERAPAN TEKNOLOGI UNTUK REHABILITASI PERMUKIMAN PASKA-BENCANA DENGAN PENDEKATAN BERTUMPU MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan komunikasi non verbal adalah bentuk komunikasi yang disampaikan. melalui isyarat, simbol, tanpa menggunakan kata-kata.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pada hakikatnya sudah dikenal sejak lama sebelum kebudayaan tulis atau

Transkripsi:

LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT MEDIA LITERASI UNTUK MENANGKAL MEMBAGI INFORMASI HOAX DI MEDIA SOSIAL Latar Belakang Globalisasi telah membawa perubahan signifikan dalam perkembangan teknologi informasi dan komunikasi serta interaksi antar umat manusia. Pertumbuhan sarana dan prasana teknologi informasi dan komunikasi tersebut, telah memfasilitasi tersedianya informasi yang semakin cepat, masif dan menjangkau lebih banyak orang dalam waktu singkat. Informasi menjadi kebutuhan bagi setiap individu antara lain sebagai upaya mengikuti perkembangan lingkungan, menyusun perencanaan, mengurangi kecemasan bahkan sebagai sumber keyakinan untuk pengambilan keputusan. Updating terhadap perkembangan informasi telah menjadi sebuah kebutuhan setiap kalangan, tidak memandang usia dan status sosial ataupun pendidikan. Informasi yang tersaji tidak hanya melalui media massa seperti TV, media cetak dan majalah namun juga memasuki ruang-ruang privat setiap individu melalui perangkat komputer ataupun gadget yang memanfaatkan sambungan internet. Teknologi internet tampaknya berlahan tapi pasti akan menggeser peran media-media mainstream sebelumnya seperti koran, majalah bahkan televisi. Selain karena persoalan kecepatan waktu dalam menyediakan berita, media cetak maupun elektronik sering dituduh menyajikan berita yang kurang obyektif karena dianggap lebih sering merepresentasikan kepentingan pemilik media daripada kebutuhan konsumen media. Konsep citizen journalis menjadi sangat populer sebagai sumber penghasil informasi alternatif, yang dianggap paling jujur tanpa ada kepentingan penulis mengenai baik atau buruknya orang/ perusahaan/ institusi yang sedang diinformasikan, lebih cepat dan update serta yang lebih luar biasa, siapapun dapat memproduksi berita dan meyebarkannya. Jika ingin mencari ataupun membagi informasi cukup dengan sekali klik maka citizen di seluruh dunia bisa memberi, menerima dan saling berbagi informasi. Hanya dengan sebuah gadget maka segala informasi ada dalam genggaman. Apalagi menurut data Kominfo tahun 2014, sejumlah 84 juta penduduk Indonesia telah dapat mengakses internet melalui berbagai

sarana seperti komputer, tablet maupun handphone. (kominfo.go.id). Dari jumlah tersebut, 80% diantaranya adalah remaja dengan rentang usia 15 19 tahun (ibid). Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dan Puskakom UI merilis jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 88,1 juta orang. Jika satu orang mengirimkan setidaknya tiga informasi setiap harinya, maka akan tersaji sekurangkurangnya 264,9 juta informasi di lini masa media sosial. Maka bisa dibayangkan betapa hingar bingarnya informasi yang ada di media sosial sehingga mau tidak mau setiap orang pun dituntut untuk mengais kebenaran di rimba informasi. Apalagi tidak semua informasi yang tersaji dan berseliweran di media sosial tersebut selalu menampilkan infomasi yang benar dan sesuai dengan realitas atau bentuk provokasi terkait dengan isu hangat yang sedang terjadi. Sebuah contoh kasus tentang beredarnya informasi-informasi maupun berita yang cenderung memprovokasi, mengadu domba, serta mengganggu kerukunan dan kehidupan beragama di Indonesia, menyebarkan paham radikalisme dan/ atau sebagai simpatisan radikalisme yang bisa mengancam stabilitas nasional, menyebabkan pemerintah melakukan tindakan tegas dengan memblokir 22 situs/website seperti arrahmah.com; voa-islam.com; panjimas.com; ghur4ba.blogspot.com; dahwatuna.com dan lain sebagainya. Hal tersebut dilakukan Kominfo berdasarkan laporan dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) berdasarkan surat Nomor: 149/K.BNPT/3/2015, yang secara langsung atau tidak menyebabkan keresahaan dalam kehidupan masyarakat. Contoh yang lain adalah berita yang tersebar di medio bulan Juli 2016 di media sosial seperti facebook, twitter dan whatsapp tentang terjadinya kerumunan massa yang mengarah pada demonstrasi anarkhis, didominasi pelajar asal Papua di Jl. Kusumanegara Yogyakarta yang dihadang oleh aparat keamanan yang mengerahkan perangkat anti huru-hara. Berita ini diikuti oleh penyebaran foto-foto demonstrasi yang rusuh dan didominasi tindakan kekerasan oleh polisi terhadap pelajar Papua tersebut. Padahal dalam kenyataannya, pada saat yang sama tidak ada kejadian seperti yang digambarkan dalam media sosial tersebut. Hal tersebut tentu berpotensi menimbulkan keresahan, kekhawatiran, ketakutan serta dikhawatirkan memicu konflik terbuka. Belum lagi peristiwa penyebaran informasi melalui broadcast sms yang menjadi viral akan terjadinya tsunami di Yogyakarta pasca terjadinya gempa Bantul 2006 yang menyebabkan kepanikan warga masyarakat yang tinggal di daerah selatan dan eksodus ribuan orang dalam waktu bersamaan menuju ke utara

Yogyakarta untuk menyelamatkan diri. Kondisi kacau dan kepanikan ini kemudian dimanfaatkan oleh orang-orang tidak bertanggung jawab untuk menjarah barangbarang yang ditinggalkan warga. Dari contoh kasus tersebut diatas, tampaknya diperlukan sebuah upaya memberikan kesadaran dan kehati-hatian serta upaya untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab bagi masyarakat ketika menerima dan menyebarkan berita yang beredar disekitar mereka. Sebelum dibagikan kepada yang lain maka sebaiknya mempertimbangkan THINK terlebih dahulu, yaitu is it True? is it Hopeful? is it Inspiring? is it Necessary? is it Kind?). Dengan memperhatikan fenomena tersebut, proposal pengabdian ini dibuat dengan menyelenggarakan ceramah dan pemaparan tentang bijak menggunakan media sosial dan membagi informasi dengan mengambil mitra Dusun Toino Desa Pandowoharjo Sleman Yogyakarta, yang rencananya akan diselenggarakan pada tanggal 10 Februari 2017 dengan mengundang karang taruna dan remaja. Dusun tersebut dipilih karena memiliki potensi sebagai dusun penggerak kemajuan, mengingat partisipasi warganya yang tinggi dan sangat bersemangat untuk bergerak maju dan untuk terus belajar, khususnya karang taruna dan kegiatan remaja. Selain itu potensi ekonomi yang cukup baik, memungkinkan setiap warganya memilik peralatan komunikasi canggih seperti tablet, hp dan komputer, sementara proporsi tingkat pendidikan relatih masih memiliki kesenjangan yang tinggi. Hal ini dikhawatirkan akan berdampak terhadap kemampuan menyaring informasi yang masuk melalui alat elektroniknya rendah PELAKSANAAN Pengabdian ini dilaksanakan pada 10 Februari 2017 di Dusun Toino Kelurahan Pandowo Harjo Sleman Yogyakarta dan diikuti oleh remaja anggota Karang Taruna LAMPIRAN Daftar Hadir

1. Surat Permohonan Narsum

2. Materi