PENERAPAN PENDEKATAN BEHAVIORAL-TEKNIK TOKEN EKONOMI UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU DISIPLIN SISWA PADA SITUASI PEMBELAJARAN DI DALAM KELAS

dokumen-dokumen yang mirip
Konseling Individual Pendekatan Behavioral Untuk Meningkatkan Penyesuaian Diri Belajar Siswa

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Bimbingan dan Konseling OLEH :

PENERAPAN PENDEKATAN BEHAVIORAL DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SELF-MANAGEMENT UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU DISIPLIN DATANG TEPAT WAKTU KE SEKOLAH

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

ARTIKEL PENERAPAN LAYANAN KONSELING INDIVIDU DENGAN MODEL BEHAVIORAL DALAM MENGURANGI MEMBOLOS SEKOLAH PESERTA DIDIK KELAS VIII SMPN 7 KEDIRI

BAB III METODE PENELITIAN. memberikan intervensi pada sasaran penelitian. Eksperimen yang dilakukan

I. PENDAHULUAN. kemandirian, kreativitas, dan produktivitas. Untuk itu diperlukan sistem

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII DI MTS AL-HAMID

BAB III METODE PENELITIAN

SELF ESTEEM KORBAN BULLYING (Survey Kepada Siswa-siswi Kelas VII SMP Negeri 270 Jakarta Utara)

Usnaziqyah Raqfika 1 Awaluddin Tjalla 2 Indira Chanum 3. Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling FIP UNJ,

Usnaziqyah Raqfika 1 Awaluddin Tjalla 2 Indira Chanum 3. Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling FIP UNJ,

JURNAL. Oleh: EFI IDA RIANTI Dibimbing oleh : 1. Dr. Atrup, M.Pd.,MM. 2. Risaniatin Ningsih, S.Pd.M.Psi

32 Pengaruh Penggunaan Teknik Storytelling Dalam Bimbingan Kelompok Terhadap Kemampuan Ber...

BAB V KESIMPULAN. A. Kesimpulan

PENINGKATAN DISIPLIN SISWA MENGGUNAKAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN BEHAVIOR SISWA SMP KELAS VIII

2016 PENGGUNAAN TEKNIK TEGURAN TERHADAP PERILAKU STEREOTYPE PADA PESERTA DIDIK TOTALLY BLIND DI SLB NEGERI A KOTA BANDUNG

Studi Deskriptif School Engagement Siswa Kelas X, XI Dan XII IPS SMA Mutiara 2 Bandung

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Bimbingan Konseling.

keberhasilan belajar yang semakin tinggi dan tanggung jawab terhadap perilaku

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. maka diperlukan partisipasi penuh dari putra-putri bangsa Indonesia di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekolah sebagai lembaga pendidikan mempunyai kebijakan tertentu yang

KEEFEKTIFAN KONSELING KELOMPOK CBT UNTUK MENINGKATKAN KEMANTAPAN PEMILIHAN KARIR PESERTA DIDIK KELAS XI UPTD SMA NEGERI 1 TANJUNGANOM SKRIPSI

PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK ADLERIAN DALAM MENINGKATKAN PENALARAN MORAL SISWA KELAS IV SDN 07 PAGI UJUNG MENTENG

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK DALAM MENANGANI SISWA MEMBOLOS PADA KELAS IX SMP NEGERI 5 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2015/2016

JURNAL. EFEKTIVITAS KONSELING KELOMPOK DENGAN TEHNIK BEHAVIORISTIK UNTUK MENGATASI SISWA TERISOLIR DI MTs. HASANUDDIN PARE

ARTIKEL EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK DALAM MENGATASI PERILAKU BULLYING TEMAN KELAS

saaaaaaaa1 BAB I PENDAHULUAN

CAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN SOSIAL SISWA DENGAN KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PROGRAM PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Pengaruh Pelatihan Asertif Untuk Meningkatkan Asertivitas Terhadap Penyalahgunaan Narkoba

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Membolos merupakan salah satu perilaku siswa di sekolah yang dapat

UPAYA MENINGKATAN KEDISIPLINAN MASUK SEKOLAH MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA. Nelly Chandrawati Manalu

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

MENGENAL MODEL PENGASUHAN DAN PEMBINAAN ORANGTUA TERHADAP ANAK

BAB III METODE PENELITIAN

UPAYA MENINGKATKAN KEDISIPLINAN MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK BEHAVIOR PADA SISWA

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH KONSELING INDIVIDUAL BEHAVIORISTIK TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 2 LIMBOTO KABUPATEN GORONTALO

2014 PENGGUNAAN TEKNIK BEHAVIOR CONTRACT

I. PENDAHULUAN. belajar yang baik secara langsung maupun tidak langsung menjadi dasar

2. Faktor pendidikan dan sekolah

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian tunggal yang dikenal dengan istilah single subject research

BAB III METODE PENELITIAN

EFEKTIVITAS TEKNIK KONSELING BEHAVIORISTIK DALAM MENGATASI KEJENUHAN BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TULAKAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

BAB I. pendidikan informal dalam rangka pembentukan nilai-nilai, sopan santun, (1991) bahwa keluarga, yakni orangtua merupakan sumber pengasuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KEEFEKTIFAN LAYANAN BIMBINGAN SOSIAL UNTUK MENGATASI KENAKALAN REMAJA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEMEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

KONTROL DIRI PADA PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 2 KUTASARI, PURBALINGGA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB III. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN KEBIASAAN DISIPLIN DI SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III SD SE-GUGUS 4 KECAMATAN BLIMBING KOTA MALANG

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN BEHAVIORISTIK DENGAN TEKNIK REINFORCEMENT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan pada jaman ini sangat berkembang di berbagai negara. Sekolah sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja berhubungan dengan perubahan intelektual. Dimana cara

BAB IV ANALISIS DATA. peneliti, maka peneliti menganalisis dengan analisis deskriptif komparatif.

MENINGKATKAN KETAHANAN DUDUK BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS I MELALUI PLANNED HUMOR MENGGUNAKAN BONEKA TANGAN (SSR di SLB Negeri 1 Padang)

BAB I PENDAHULUAN. pada meningkatnya hubungan antara anak dengan teman-temannya. Jalinan

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEDISIPLINAN DI SEKOLAH SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 KANDAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PROFIL PENYESUAIAN SOSIAL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 35 JAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat hidup tanpa keberadaan dan

PENGARUH PERILAKU TEMAN SEBAYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 01 RANAH BATAHAN KABUPATEN PASAMAN BARAT

Pengaruh Penerapan Teknik Over Control terhadap Prilaku Agresif Anak Autistik

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR DI RUMAH PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KEBONAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Masalah. 1. Latar Belakang. Sekolah merupakan wadah bagi peserta didik dalam menempuh

Vipi Nandiya 1), Neviyarni 2), Khairani 3)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sistriadini Alamsyah Sidik, 2014

EFEKTIVITAS LAYANAN KONSELING KELOMPOK TERHADAP PERILAKU MEMBOLOS SISWA KELAS X SMK BINA KARYA PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

PENGARUH REWARD AND PUNISHMENT

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KEDISIPLINAN ANAK DI SEKOLAH KELOMPOK A TK ISLAM ORBIT 2 PRAON NUSUKAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Bimbingan dan Konseling

TANGGAPAN SISWA KELAS I, II TERHADAP DISIPLIN SEKOLAH DI SMA PERINTIS SUNGAI SIRIH TAHUN PELAJARAN 2003/2004

JASSI_anakku Volume 18 Nomor 1, Juni 2017

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Prosiding SNaPP2015 Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN EISSN Dwi Hurriyati

[ISSN VOLUME 3 NOMOR 2, OKTOBER] 2016

BAB II LANDASAN TEORI. tersebut mempelajari keadaan sekelilingnya. Perubahan fisik, kognitif dan peranan

ARTIKEL ILMIAH IMPLEMENTASI LAYANAN INFORMASI DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN DIRI SISWA DI SMP NEGERI 7 BATANGHARI OLEH : PESRIYENNI NIM.

ARTIKEL KEEFEKTIFAN LAYANAN BIMBINGAN SOSIAL UNTUK MENGATASI KESULITAN DALAM PENYESUAIAN DIRI SISWA KELAS X SMK PGRI 3 KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana proses belajar yang dialami siswa sebagai anak didik. Tugas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sekolah, mengontrol diri dan bertanggungjawab serta berperilaku sesuai dengan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. inklusif MAN Maguwoharjo, D.I. Yogyakarta mengalami masalah dalam

Keefektifan Teknik Self Instruction dalam Konseling Kognitif-Perilaku untuk Meningkatkan Efikasi Diri Sosial Siswa SMKN 2 Malang

PENGARUH PENDEKATAN TIDWELL DAN BACHUS DALAM LAYANAN KONSELING KELOMPOK TERHADAP AGRESIVITAS PESERTA DIDIK KELAS VIII PAGI SMPN 9 TAMBUN

HUBUNGAN ANTARA PENGENDALIAN DIRI DENGAN PERILAKU MEMBOLOS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PAKEL TAHUN PELAJARAN 2015/2016

HUBUNGAN KEDISIPLINAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DI SD NEGERI 10 BANDA ACEH. Monawati, Rosma Elly, Desi Wahyuni.

PENGARUH PERMAINAN KOLASE TERHADAP PENINGKATAN KONSENTRASI PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN

MENGATASI PERILAKU MEMBOLOS MELALUI PENDEKATAN KONSELING REALITA PADA SISWA KELAS VII Di MTS NU UNGARAN. Oleh M. Andi Setiawan, M.

BAB I PENDAHULUAN. lain. Sebagai makhluk sosial manusia dituntut untuk dapat menyesuaikan diri,

HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN EMOSI DENGAN MOTIVASI BELAJAR

I. PENDAHULUAN. TK (Taman kanak-kanak) merupakan salah satu lembaga pendidikan formal

Transkripsi:

100 Penerapan Pendekatan Behavioral-teknik Token Ekonomi Untuk Meningkatkan Perilaku Disiplin Siswa... PENERAPAN PENDEKATAN BEHAVIORAL-TEKNIK TOKEN EKONOMI UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU DISIPLIN SISWA PADA SITUASI PEMBELAJARAN DI DALAM KELAS (Single Subject Research pada siswa kelas 4 SDN Sukamerta II di Kabupaten Karawang) Nurlatifah 1 Dra. Indira Chanum, M.Psi 2 Sjenny A Indrawati, Ed.D 3 Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran hasil penerapan Teknik Token Ekonomi pada siswa berperilaku tidak disiplin tinggi dalam situasi pembelajaran di kelas di SDN Sukamerta II Kabupaten Karawang. Penelitian ini menggunakan metode single subject research. Penelitian ini menggunakan desain A-B. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dan dikuatkan dengan rekomendasi dari wali kelas serta studi pendahuluan dengan melakukan observasi. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Sukamerta II Kabupaten Karawang dengan satu orang responden yaitu seorang siswa kelas IV B tahun ajaran 2013/2014. Pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi teman sekelas siswa H, dan studi dokumentasi. Bentukbentuk perilaku tidak disiplin dalam situasi pembelajaran di dalam kelas yang menjadi fokus penelitian ini adalah mengajak teman mengobrol saat pelajaran berlangsung, tidak mengerjakan tugas yang diberikan guru, tidak memperhatikan penjelasan guru, tidak mau mencatat pelajaran yang diberikan guru. Penelitian ini dilakukan selama 24 hari dan menunjukan adanya penurunan pada perilaku tidak disiplin dengan melakukan terapan Token Ekonomi yang dilakukan siswa H dalam waktu 12 hari. Hal ini dapat dilihat dari grafik frekuensi perilaku tidak disiplin yang semakin menurun dibandingkan sebelum penerapan Teknik Token Ekonomi dilakukan oleh siswa H. Hal ini memiliki makna positif yang berarti perilaku disiplin siswa meningkat. Berdasarkan hasil penelitian maka Penerapan Teknik Token Ekonomi dapat digunakan untuk menurunkan perilaku tidak disiplin siswa pada situasi pembelajaran di dalam kelas. Kata kunci: Pendekatan Behavioral, Teknik Token Ekonomi, Perilaku Disiplin Siswa 1 Mahasiswa Jurusan Bimbingan dan Konseling FIP UNJ, 2 Dosen Bimbingan dan Konseling FIP UNJ, 3 Dosen Bimbingan dan Konseling FIP UNJ,

Penerapan Pendekatan Behavioral-teknik Token Ekonomi Untuk Meningkatkan Perilaku Disiplin Siswa... 101 Pendahuluan Perilaku disiplin siswa pada situasi pembelajaran di dalam kelas adalah salah satu faktor pendukung terciptanya proses belajar yang kondusif di dalam kelas. Melalui studi pendahuluan dan observasi yang dilakukan peneliti di SDN Sukamerta II Kabupaten Karawang diperoleh informasi jika ada siswa yang ditengarai memiliki disiplin yang rendah di dalam kelas. Adapun faktor pencetus munculnya perilaku tidak disiplin siswa tersebut antara lain terjadi karena beberapa faktor. Faktor pertama adalah jumlah siswa di dalam kelas yang terlalu banyak yakni 44 orang sehingga proses pembelajaran menjadi kurang kondusif. Faktor lainnya jumlah siswa di dalam kelas yang relatif banyak kemudian membuat beban guru dalam mengajar semakin berat, sehingga membuat guru kesulitan mengontrol dan memperhatikan keseluruhan proses pembelajaran. Kurangnya kontrol guru pada setiap perilaku anak kemudian membuat siswa merasa kurang termotivasi untuk menampilkan perilaku disiplin saat belajar. Perilaku tidak disiplin di dalam kelas yang menjadi fokus pada penelitian ini terbagi atas dua indikator yakni kontrol diri dan kesiapan belajar. Sub indikator kontrol diri adalah perilaku mengajak teman mengobrol saat pelajaran berlangsung dan perilaku tidak mau mengerjakan tugas yang diberikan guru. Adapun sub indikator perilaku kesiapan dalam belajar adalah perilaku tidak mau mendengarkan penjelasan guru dan tidak mau mencatat pelajaran. Melalui gambaran di atas peneliti menyimpulkan jika keadaan jumlah siswa di dalam kelas yang melebihi kapasitas, serta terbatasnya perhatian guru kepada siswa karena penuhnya kelas menjadi salah satu faktor yang membuat siswa tidak disiplin. Selain itu berdasarkan observasi yang telah dilakukan oleh peneliti, siswa yang memiliki kecenderungan tidak disiplin tersebut sudah pernah ditangani oleh guru dengan cara ditegur, diingatkan, bahkan sampai dimarahi. Namun masih juga belum mengubah perilaku tidak disiplinnya, sehingga menurut peneliti perlu diberikan intervensi konseling pengubah perilaku agar meningkatkan perilaku disiplin siswa tersebut. Adapun intervensi tersebut sedianya dilakukan dengan menggunakan pendekatan behavioral Teknik Token Ekonomi. Kajian Teori a. Disiplin Disiplin berasal dari bahasa Inggris yaitu disciple yang berarti tertib, taat atau mengendalikan tingkah laku, penguasaan diri, serta kendali diri (Echols, M. John: 2003). Selain itu disiplin merupakan sesuatu yang berkenaan dengan pengendalian seseorang terhadap bentuk-bentuk aturan di mana aturan tersebut diterapkan oleh orang yang bersangkutan maupun berasal dari luar (Arikunto, 2003: 114). Jadi menurut peneliti disiplin adalah suatu kondisi atau perilaku seseorang mampu mengendalikan dirinya untuk mentaati peraturan yang ditetapkan oleh dirinya sendiri ataupun dari luar dirinya. Seseorang yang berperilaku disiplin memiliki kesadaran untuk mentaati suatu peraturan yang berlaku dan memahami ada konsekuensi hukuman yang akan ia dapatkan jika melanggar aturan tersebut. Ada beragam jenis disiplin yang dikemukakan oleh para ahli, salah satunya adalah disiplin positif. Disiplin positif adalah solusi tidak kasar yang berfokus pada dasar menghormati prinsip perkembangan anak (Durrant, 2007: 107). Jadi disiplin positif adalah penerapan disiplin kepada seorang anak oleh orang dewasa baik itu orang tua, guru ataupun yang lainnya dengan menggunakan cara yang halus, menghormati dan berdasarkan pada prinsip perkembangan anak. b. Prinsip Disiplin Penerapan disiplin pada anak usia sekolah dasar memang memerlukan proses yang panjang. Disiplin pada anak awalnya dibentuk dari keluarga terdekatnya, namun tidak semua siswa di sekolah berasal dari keluarga yang menerapkan disiplin dengan baik sehingga guru di sekolah pun memiliki kewajiban untuk mengajarkan serta memberi contoh perilaku disiplin kepada siswa. Ada beberapa prinsip disiplin yang harus dipatuhi oleh guru saat akan menerapkan disiplin kepada siswa, antara lain membimbing bukan menghukum, fokus pada hal positif, mempersiapkan diri, dan konsisten ( Ghersoff, 2008: 2). c. Bentuk perilaku tidak disiplin Beberapa bentuk perilaku tidak disiplin di sekolah antara lain : membolos, datang terlambat, melalaikan tugas, catatan tidak lengkap, tidak bersera-

102 Penerapan Pendekatan Behavioral-teknik Token Ekonomi Untuk Meningkatkan Perilaku Disiplin Siswa... gam lengkap, malas mengikuti pelajaran, acuh dan tidak acuh pada waktu pelajaran, merokok, tidak sopan, mempengaruhi teman untuk tidak disiplin, nongkrong di warung pada saat jam pelajaran (Sutrisno, 2009: 63). Adapun bentuk pelanggaran perilaku tidak disiplin pada penelitian ini berfokus pada empat perilaku, yakni mengajak teman mengobrol pada saat pelajaran, tidak mendengarkan penjelasan guru, tidak mencatat pelajaran, dan tidak mengerjakan tugas yang diberikan guru. d. Karakteristik perkembangan anak-anak akhir Akhir masa anak-anak berlangsung dari usia enam tahun sampai tiba saatnya seorang anak menjadi matang secara seksual. Pada awal dan akhirnya, masa anak-anak akhir ditandai oleh kondisi yang sangat mempengaruhi penyesuaian pribadi dan penyesuaian sosial anak (Hurlock, 1994:146). Masa anak-anak akhir ditandai dengan anak mulai masuk ke sekolah secara penuh dan mulai menghabiskan waktu lebih banyak untuk bersama dengan teman sebayanya di sekolah dibanding selalu bersama-sama dengan orangtuanya dibanding saat ia masih anak-anak awal. Bagi sebagian besar anak memasuki dunia sekolah merupakan perubahan besar dalam kehidupan anak, juga pada anak yang sudah terlebih dahulu mengalami situasi prasekolah (taman kanak-kanak). Perkembangan pada masa anakanak akhir kemudian diikuti oleh munculnya beragam permasalahan penyesuaian diri dan perilaku seorang anak salah satunya tentang penerapan disiplin. Pada usia anak-anak akhir sebagian besar waktu seorang anak dihabiskan di sekolah, maka penerapan disiplin yang berkaitan dengan perkembangan anak-anak akhir juga harus diperhatikan oleh guru. Seperti yang telah dijelaskan di atas, ada begitu banyak perubahan yang terjadi pada masa anakanak akhir. Perubahan tersebut antara lain perubahan perkembangan fisik, kognitif, emosi, bahasa, psikososial dan moral. Beberapa perubahan tersebut kemungkinan besar akan menimbulkan banyak masalah kedisiplinan pada seorang siswa. Jadi guru selaku otoritas disiplin siswa di sekolah harus mampu membantu siswa untuk menjalankan disiplin melalui cara yang selaras dengan tugas perkembangan siswa tersebut. e. Konseling Behavioral Konseling behavioral atau modifikasi tingkah laku adalah sebuah teknik yang berangkat dari persepsi Skinerian bahwa dalam setiap situasi atau dalam merespon setiap stimulus, seseorang sudah memiliki pembendaharaan respon yang mungkin sesuai dengan stimulus tersebut, dan mengeluarkan perilaku yang dikuatkan atau diberi ganjaran.(mcleod, 2008: 325). Prinsip ini kemudian dikenal dengan istilah operant conditioning. Jadi konseling Behavioral adalah salah satu pendekatan konseling yang berpusat pada modifikasi perilaku yang berarti mengubah perilaku. Konseling Behavioral bersandar pada konsep stimulus dan respon di mana seorang individu akan berperilaku sesuai stimulus yang ia terima, mempelajarinya kemudian menentukan respon atas stimulus tersebut. Sehingga konseling Beha-vioral diartikan juga sebagai usaha menerapkan prinsip-prinsip belajar. Melalui konseling Behavioral seorang individu akan mempelajari perilaku baru yang lebih adaptif, mengubah perilaku maladaptifnya dan mempertahankan perilaku barunya. Pada konseling behavioral ada unsur yang cukup penting yakni pemberian hadiah dan hukuman untuk mengubah perilaku seorang individu. f. Teknik Token Ekonomi Token Ekonomi merupakan salah satu contoh dari penguatan yang ekstrinsik, yang menjadikan orang-orang melakukan sesuatu untuk meraih pemikat di ujung tongkat. Tujuan prosedur ini adalah untuk mengubah motivasi ekstrinsik menjadi motivasi instrinsik. Diharapkan bahwa perolehan tingkah laku yang diinginkan akhirnya dengan sendiri-nya akan menjadi cukup mengganjar untuk memperoleh tingkahlaku yang baru (Corey, 2005: 336). Gantina mengemukakantoken Ekonomi merupakan teknik konseling behavioral yang didasarkan pada prinsip operant conditioning Skinner yang termasuk didalamnya adalah penguatan (Komalasari, 2011: 157). Jadi token ekonomi adalah sistem perlakuan pemberian penghargaan atau penguatan kepada siswa berupa token (tanda-tanda) yang dikumpulkan dan ditukarkan dengan suatu benda yang bermakna, setelah siswa mampu membentuk perilaku yang diharapakan atau menghilangkan perilaku yang tidak diharapkan. Perilaku yang diharapkan dapat diting-

Penerapan Pendekatan Behavioral-teknik Token Ekonomi Untuk Meningkatkan Perilaku Disiplin Siswa... 103 katkan adalah disiplin. Metodologi Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan data empiris mengenai penerapan teknik token ekonomi untuk meningkatan perilaku disiplin siswa dalam situasi pembelajaran di dalam kelas pada seorang siswa kelas IV SDN Sukamerta II Kabupaten Karawang. Penelitian ini dilakukan sejak bulan November 2012 sampai dengan Desember 2013 dan dilaksanakan di SDN Sukamerta II Kabupaten Karawang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Single Subject Research, pada penelitian dengan subjek tunggal, pengukuran variabel terikat atau target behavior dilakukan berulang-ulang dengan periode waktu tertentu misalnya perminggu, perhari, atau perjam. Perbandingan tidak dilakukan antar individu maupun kelompok tetapi dibandingkan pada subjek yang sama dalam kondisi yang berbeda. Yang dimaksud kondisi di sini adalah kondisi baseline dan kondisi eksperimen (intervensi) (Sunanto, 2005: 55). Baseline adalah kondisi dimana pengukuran target behavior dilakukan pada keadaan natural sebelum intervensi apapun. Kondisi intervensi adalah kondisi dimana suatu intervensi telah diberikan dan target behavior diukur di bawah kondisi tersebut. Penelitian dengan disain subjek tunggal selalu dilakukan perbandingan antara fase baseline dengan sekurang-kurangnya satu fase intervensi. Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian A-B yakni dilakukan perbandingan antara fase baseline perilaku disiplin siswa sebelum diberikan terapan teknik token ekonomi (A) dengan fase intervensi perilaku disiplin siswa setelah diberi terapan teknik token ekonomi (B). Karakteristik pemilihan subjek penelitian ini dilakukan dengan cara observasi yang dilakukan oleh partisipan yang merupakan teman sekelas siswa H dan peneliti serta rekomendasi dari wali kelas. Pada penelitian ini peneliti mengambil pengukuran perilaku tidak disiplin dengan menggunakan frekuensi dan hasil pencatatan kejadian dengan turus. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling (sampel bertujuan) dan sampel tersebut ditentukan peneliti sesuai dengan kriteria yang sesuai dengan tujuan penelitian. Hasil Penelitian Pembahasan penelitian Dari hasil observasi sebelum dan setelah terapan Token Ekonomi pada observer pertama diperoleh informasi jika pada sub indikator perilaku mengajak teman mengobrol menurun dari frekuensi tertinggi dengan 19 kejadian pada tanggal 12 november turun menjadi 9 kejadian pada tanggal 3 desember 2013. Sedangkan frekuensi pada perilaku tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru skor tertinggi sebesar 13 kejadian pada tanggal 23 November dan menurun menjadi 5 kejadian pada tanggal 5 Desember 2013. Sub indikator perilaku tidak memperhatikan penjelasan guru frekuensi tertingginya ada pada tanggal 15 november dengan 12 kejadian dan menurun menjadi 6 kejadian pada tanggal 8 Desember 2013. Terakhir sub indikator perilaku tidak mencatat pelajaran frekuensi tertinggi terjadi pada tanggal 14 November sebanyak 14 kejadian dan menurun menjadi 8 kejadian pada tanggal 7 Desember 2013. Dari hasil grafik observasi sebelum dan setelah terapan Token Ekonomi pada observer kedua diperoleh informasi jika pada sub indikator perilaku mengajak teman mengobrol menurun dari frekuensi tertinggi dengan 17 kejadian pada tanggal 23 November turun menjadi 3 kejadian pada tanggal 3 Desember 2013. Sedangkan frekuensi pada perilaku tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru skor tertinggi sebesar 13 kejadian pada tanggal 23 November dan menurun menjadi 5 kejadian pada tanggal 5 Desember 2013. Sub indikator perilaku tidak memperhatikan penjelasan guru frekuensi tertingginya ada pada tanggal 19 november dengan 13 kejadian dan menurun menjadi 4 kejadian pada tanggal 29 Noveber 2013. Terakhir sub indikator perilaku tidak mencatat pelajaran frekuensi tertinggi terjadi pada tanggal 19 November sebanyak 13 kejadian dan menurun menjadi 9 kejadian pada tanggal 8 Desember 2013. Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti selama 4 minggu, yakni 2 minggu pada fase baseline dan 2 minggu pada penerapan teknik dapat diperoleh sebuah kesimpulan jika teknik Token Ekonomi dapat diterapkan untuk meningkatkan perilaku disiplin siswa pada situasi pembelajaran di kelas. Subjek penelitian yang pada awalnya memiliki

104 Penerapan Pendekatan Behavioral-teknik Token Ekonomi Untuk Meningkatkan Perilaku Disiplin Siswa... perilaku tidak disiplin tinggi setelah diberikan terapan teknik Token Ekonomi maka dapat terlihat jika perilaku tidak disiplinnya menurun atau bermakna positif yang berarti perilaku disiplin siswa H meningkat. H sebagai subjek penelitian pada minggu pertama dan kedua berusaha untuk mencapai target perubahan perilaku, meskipun memang belum seluruh target perilaku yang ditentukan dapat tercapai. Menurut penuturan observer penelitian pun H menjadi lebih tenang saat belajar di kelas. Ia menjadi jarang mengobrol saat pelajaran berlangsung dan mau mencatat pelajaran. Keterangan yang diberikan observer dan wali kelas menguatkan jika H memang berusaha menunjukkan perubahan positif dari perilaku tidak disiplin menjadi lebih disiplin, misalnya ditunjukkan dengan mulai mau mendengarkan penjelasan guru dan mau mengerjakan tugas yang diberikan. Berdasarkan pengamatan peneliti H memang menunjukkan ketekunan dan semangat untuk menjalankan program ini. Jadi peneliti menyimpulkan jika penerapan teknik Token Ekonomi dapat diterapkan untuk meningkatkan perilaku disiplin siswa pada situasi pembelajaran di dalam kelas. Analisis Hasil Indikator Dari tabel di atas diperoleh hasil jika terjadi penurunan perilaku tidak disiplin pada saat siswa menerima terapan teknik token ekonomi. Penurunan persentase ini bermakna positif yang berarti perilaku disiplin siswa meningkat. Kesimpulan dan saran Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan perilaku disiplin setelah diberikan terapan teknik token ekonomi. Pada perilaku mengajak teman mengobrol pada saat pelajaran berlangsung persentase menurun sebesar 18%, pada perilaku tidak mengerjakan tugas yang diberikan guru persentase menurun sebanyak 28%, sedangkan pada perilaku tidak mendengarkan penjelasan guru persentase perilaku menurun sebanyak 25%, dan terakhir pada perilaku tidak mencatat pelajaran persentase perilaku menurun sebanyak 33%. Penurunan persentase ini bermakna positif yang berarti perilaku disiplin siswa meningkat. Saran peneliti bagi penelitian ini adalah 1. Bagi guru, penerapan teknik Token Ekonomi ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif untuk menangani perilaku disiplin siswa di sekolah. Namun dibutuhkan kerjasama yang baik antara guru dan konselor. Guru harus mau mengobservasi sejak dini pencetus perilaku tidak disiplin siswa agar lebih mudah sehingga guru dapat menemukan dan mencari langkah-langkah yang tepat untuk menyelesaikan masalah. Peran orangtua dalam memberikan informasi mengenai perilaku sehari-hari siswa juga sangat membantu konselor untuk dapat menjalankan terapan Token Ekonomi. Sehingga diperlukan jalinan komunikasi yang baik antara guru, konselor, dan orangtua agar dapat saling bekerjasama memberikan informasi yang berguna dan mendukung penerapan Token Ekonomi. Bagi kepala SDN Sukamerta II, penerapan teknik Token Ekonomi untuk meningkatkan perilaku disiplin siswa ini dapat dijadikan masukan sebagai salah satu program bimbinga konseling yang dapat dijalankan untuk mengentaskan masalah disiplin siswa. 2. Bagi peneliti selanjutnya, peneliti menyarankan untuk menjalin hubungan yang baik dengan pihak-pihak terkait seperti guru, wali kelas, dan kepala sekolah agar semakin banyak informasi penting mengenai perilaku siswa yang didapatkan. Membuat klasifikasi masalah-masalah yang dapat diberikan terapan Token Ekonomi. Memilih dan menetapkan observer yang lebih kompeten untuk membantu melakukan pengawasan serta pencatatan proses terapan Token Ekonomi. Membuat desain penelitian single subject re-

Penerapan Pendekatan Behavioral-teknik Token Ekonomi Untuk Meningkatkan Perilaku Disiplin Siswa... 105 search selain desain A-B. Sehingga kesimpulan terhadap perubahan perilaku dapat dipastikan karena adanya intervensi yang digunakan. Daftar Pustaka Dupper, R David. 2010. A New Model of School Discipline Engaging Student and Preventing Student Behavior Problems. Oxford: Oxford University Press. Echols, M. John, Shadily, Hassan. 2003. An Indonesian- English Dictionary Third Edition. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Hurlock, Elizabet. 1994. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta. PT Erlangga. Suharsimi Arikunto.2003. Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi. Jakarta: Rineka Cipta Durrant, E. Joan.(2007). Positive Discipline: What It is and How to do It. Sweden: Save The Children Edition Gershoff, E. T. (2008). Principles and Practices of Effective Discipline: Advice for Parents. Columbus Tu u, Tulus. (2004). Peran Disiplin Pada Perilaku dan Disiplin Siswa. Jakarta: Gramedia Desmita. 2005. Psikologi Perkembangan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. McLeod,John. 2008. Pengantar Konseling Teori dan Studi Kasus. Edisi ke 3. Jakarta: Kencana Prenada Media Gantina Komalasari, et.al. 2011. Teori dan teknik konseling. Jakarta : Penerbit Indeks