BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Terdapat dua variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. 1. Variabel Bebas Menurut Sugiyono (2011, hlm. 61), variabel bebas sering disebut dengan variabel independen, stimulus, prediktor, dan antecendent. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah teknik behavior contract. Behavior contract merupakan fase dari rencana untuk mendapatkan perubahanperubahan perilaku. Teknik ini merupakan strategi yang menyangkut penetapan sebelumnya atas konsekuensi internal dan eksternal yang akan mengikuti pelaksanaan perbuatan yang diinginkan atau yang tidak diinginkan. Kontrak seperti itu bisa menolong individu untuk tetap memiliki komitmen dalam hal melakukan rencana perbuatan dengan suatu derajat konsistensi tertentu. Behavior contract ini berisi beberapa perjanjian yang akan disepakati oleh guru dan peserta didik yang dilakukan secara sadar dan dimengerti oleh kedua belah pihak, dimana isi dari kontrak ini adalah tugas-tugas (perilaku) yang harus dilaksanakan oleh peserta didik, bentuk punishment berupa ganjaran positif akan diberikan apabila tugas tersebut tidak dilaksanakan. Ganjaran positif yang dimaksud dalam kontrak ini seperti: Apabila peserta didik tidak mau duduk diam saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, maka peserta didik harus menulis braille sebanyak satu halaman kertas braille. Kegiatan menulis ini yang menjadi ganjaran positif yang harus dilakukan oleh peserta didik, karena ganjaran ini memberikan dampak positif yaitu membantu melatih peserta didik dalam menulis menggunakan huruf braille. Sedangkan bentuk reinforcement berupa hadiah yang akan diterima jika peserta didik

2 29 berhasil melaksanakan isi kontrak yang telah ditetapkan. Hadiah bisa berupa benda atau makanan yang sebelumnya telah diidentifikasi oleh penulis sebagai hal yang disenangi oleh peserta didik yang menjadi subjek yang diteliti. Contohnya: Apabila peserta didik mau duduk diam selama 1 jam pelajaran (1x30 menit), maka ibu akan meminjamkan laptop ibu untuk dipakai selama 10 menit, dan hadiah tersebut harus sesegera mungkin diberikan kepada peserta didik apabila ia berhasil melakukan perintah tersebut. 2. Variabel Terikat Variabel terikat sering disebut variabel dependen, variabel output, kriteria, konsekuen. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. (Sugiyono, 2011, hlm. 61). Variabel terikat dari penelitian ini adalah perilaku mal-adaptif yang nampak pada peserta didik low vision yang dilakukan dengan frekuensi yang tinggi (>5 selama satu jam pelajaran), yakni perilaku selalu meninggalkan tempat duduk saat pembelajaran berlangsung di kelas. Perilaku mal-adaptif ini akan diukur dengan cara menghitung jumlah frekuensi yang ditunjukkan oleh subjek pada kondisi sebelum, saat dan setelah mendapatkan perlakuan melalui lembar observasi. B. Metode Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara atau usaha yang dilakukan secara sistematis, ilmiah, rasional dan empiris untuk mendapatkan suatu informasi atau data yang digunakan untuk memecahkan suatu permasalahan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono, (2013, hlm. 107) metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Selain itu, Suryana & Priatna (2008) menyatakan bahwa metode penelitian

3 30 eksperimen adalah upaya mengamati dan mengukur hasil manipulasi peneliti terhadap situasi dan objek tertentu. Penelitian ini menggunakan metode ekperimen dengan subjek tunggal atau Single Subject Research (SSR) desain A-B-A. Desain A-B-A merupakan salah satu pengembangan dari desain dasar A-B, desain A-B-A ini telah menunjukkan adanya hubungan sebab akibat antara variable terikat dan variable bebas. Prosedur dasarnya, mula-mula target behavior diukur secara kontinyu pada kondisi baseline (A1) dengan periode waktu tertentu kemudian pada kondisi intervensi (B). berbeda dengan desain A-B setelah pengukuran pada kondisi intervensi (B) pengukuran pada kondisi baseline kedua (A2) diberikan. Penambahan kondisi baseline yang kedua (A2) ini dimaksudkan sebagai kontrol untuk fase intervensi sehingga memungkinkan untuk menarik kesimpulan adanya hubungan fungsional antara variable bebas dan variable terikat. (Sunanto, dkk. 2005, hlm. 61) Pada penelitian eksperimen dengan subjek tunggal, ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian untuk meningkatkan validitas penelitian di bidang modifikasi perilaku dengan desain A-B-A, (Sunanto, dkk., 2005) yaitu: a. Mendefinisikan perilaku sasaran (target behavior) dalam perilaku yang dapat diamati dan diukur secara akurat. b. Mengukur dan mengumpulkan data pada kondisi baseline 1 (A1) secara kontinu sekurang-kurangnya 3 atau 5 sesi atau sampai kecenderungan arah dan level data menjadi stabil. c. Memberikan intervensi setelah kecenderungan data pada kondisi baseline (A1) stabil. d. Mengukur dan mengumpulkan data pada kondisi intervensi (B) dengan periode waktu tertentu sampai data menjadi stabil.setelah kecenderungan arah dan level pada kondisi intervensi (B) stabil kemudian mengulang kondisi baseline 2 (A2).

4 31 Baseline 1 (A1) XXX Baseline 1 (A1) O 1 O 2 O 3 OOO O 1 O 2 O 3 Intervensi (B) Gambar 3.1 Desain A-B-A Keterangan: O 1 O 2 O 3 : Kondisi awal dimana subjek belum mendapatkan perlakuan (Baseline 1) XXX : Perlakuan (B) O 4 O 5 O 6 : Kondisi setelah subjek mendapatkan perlakuan (Baseline 2). C. Subjek dan Lokasi Penelitian 1. Subjek Subjek dalam penelitian ini adalah satu orang peserta didik low vision kelas II SDLB. Berikut adalah identitas subjek: Nama : Muhamad Alfarizal Nama Panggilan : Ijal Jenis Kelamin : Laki-laki Tempat dan tanggal Lahir : Garut, 4 Desember 2005 Agama : Islam 2. Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di ruang kelas II SLB Negeri A Kota Bandung. D. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data 1. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebuah kamera SLR yang digunakan untuk merekam perilaku subjek pada fase baseline 1, intervensi dan baseline 2. Jenis kamera yang digunakan adalah Sony Alpha 58.

5 32 Cara pengambilan video adalah dengan meletakkan kamera tersebut di atas meja guru dan ditutupi dengan selembar kertas sehingga tidak akan mengganggu perhatian subjek ketika pembelajaran berlangsung. Sedangkan behavior contract yang digunakan diadaptasi melalui langkah-langkah pembuatan behavior contract oleh Houmanfar et al., (O Donohue & Fisher, 2008, hlm. 57). Berikut adalah behavior contract yang digunakan dalam penelitian ini: Instrumen Behavior Contract a) Variabel yang diukur: Perilaku mal-adaptif peserta didik Perilaku mal-adaptif adalah perilaku yang tidak sesuai dengan aturan yang berlaku di lingkungannya (sekolah), dimana setiap perilaku tersebut memiliki konsekuensi-konsekuensi yang tidak diharapkan baik bagi peserta didik itu sendiri maupun bagi kelompok. b) Indikator Perilaku Mal-adaptif Dari berbagai macam bentuk perilaku yang muncul dari peserta didik, perilaku meninggalkan tempat duduk adalah perilaku yang akan menjadi target dalam penelitian ini. c) Tujuan Tujuan dari intervensi yang akan dilakukan ialah agar peserta didik mampu untuk tidak meninggalkan tempat duduk saat pembelajaran berlangsung di kelas. d) Indikator Pencapaian Keberhasilan Behavior Contract 1) Kontrak Berhasil: Jika perilaku (meninggalkan tempat duduk) dilakukan dengan frekuensi maksimal 3 kali pada setiap pertemuan intervensi. 2) Kontrak Gagal: Jika perilaku (meninggalkan tempat duduk) dilakukan >3 kali pada setiap pertemuan intervensi e) Alokasi Waktu: Alokasi waktu pelaksanaan intervensi adalah selama satu jam pelajaran (1 30 menit).

6 33 f) Tempat Pelaksanaan: Ruang Kelas II SLBN-A Kota Bandung g) Pelaksanaan Intervensi Intervensi yang diberikan kepada peserta didik harus terintegrasi dengan program sekolah, Intervensi ini dapat diterapkan pada semua mata pelajaran yang berlangsung di kelas. 1) Kegiatan Awal a. Peneliti memberitahukan kepada peserta didik bahwa ia akan diberikan intervensi dengan menggunakan behavior contract selama kegiatan permbelajaran berlangsung (1 jam pelajaran). b. Peneliti memberikan kesempatan pada peserta didik untuk menyampaikan pendapat mengenai intervensi yang akan dilaksanakan c. Peneliti memberitahukan tujuan pelaksnaan program intervensi dan indikator pencapain keberhasil kontrak pada pada peserta didik. 2) Kegiatan Inti a. Intervensi dimulai dengan melakukan negosiasi terhadap perjanjian yang harus disepekati oleh peserta didik dan peneliti sebelum proses pembelajaran dimulai. b. Proses negosiasi dilakukan dengan cara membacakan isi kontrak yang harus disepakati oleh peserta didik yang disaksikan oleh wali kelas atau guru mata pelajaran. (Lihat halaman Behavior Contract) c. Ketika peserta didik menyetujui atau bersedia melakukan hal-hal seperti yang disebutkan dalan kontrak maka peserta didik diminta untuk menyebutkan kembali hal-hal yang telah ia sepakati dan peneliti melakukan recording (menggunakan camera). Hasil recording dapat dijadikan dokumen sebagai pertanggungjawaban peserta didik. d. Apabila peserta didik belum menyetujui hal-hal yang terdapat dalam kontrak, seperti: penggantian bentuk reward yang diberikan, maka peneliti dapat mengganti isi kontrak sesuai dengan kesepakatan yang diinginkan. Hal ini dilakukan agar peserta didik merasa senang melaksanakan kontrak yang ada.

7 34 e. Kontrak yang telah disepakati kemudian ditandatangi oleh peneliti dan wali kelas atau guru mata pelajaran. Selanjutnya, pembelajaran di kelas dapat dilaksanakan seperti biasa. f. Peneliti dapat menggunakan tabel pengamatan perilaku untuk mengamati perkembangan perilaku yang diperlihatkan peserta didik saat proses intervensi berlangsung. Hasil dari tabel pengamatan dapat dijadikan sebagai acuan apakah peserta didik berhasil atau tidak dalam melaksanakan kontrak tersebut. 3) Kegiatan Akhir 1. Peneliti mengevaluasi program intervensi yang diberikan dengan mengacu pada indikator pencapaian keberhasilan. 2. Kegiatan intervensi dianggap selesai apabila peserta didik telah menerima reward atau menjalankan hukumannya.

8 35 Behavior Contract Intervensi Ke-1 Peserta Didik: a. Saya berjanji tidak akan meninggalkan tempat duduk ketika sedang belajar, kecuali jika diinstruksikan/diminta guru. b. Jika saya dapat menepati janji (tidak meninggalkan tempat duduk sebanyak 3 kali) maka saya dapat membuka kunci handphone Ibu Yulan dan memotret sebanyak tiga kali. Tetapi jika saya tidak menepati janji (masih meninggalkan tempat duduk >3 kali), maka saya haru menulis bacaan yang dibacakan oleh guru sebanyak satu halaman kertas braille. Waktu berlakunya kontrak: Hari dan tanggal : Pukul : *Pergantian reward: Wali Kelas/ Guru Mata Pelajaran Bandung, Mei 2014 Peneliti NIP. Sri Yulan Umar NIM

9 36 Behavior Contract Intervensi Ke-2 Peserta Didik: a. Saya berjanji tidak akan meninggalkan tempat duduk ketika sedang belajar, kecuali jika diinstruksikan/diminta guru. b. Jika saya dapat menepati janji (tidak meninggalkan tempat duduk sebanyak 3 kali) maka saya akan mendapatkan satu kotak susu. Tetapi jika saya tidak menepati janji (masih meninggalkan tempat duduk >3 kali), maka saya haru menulis bacaan yang dibacakan oleh guru sebanyak satu halaman kertas braille. Waktu berlakunya kontrak : Hari dan tanggal : Pukul : *Pergantian reward: Wali Kelas/ Guru Mata Pelajaran Bandung, Mei 2014 Peneliti NIP. Sri Yulan Umar NIM

10 37 Behavior Contract Intervensi Ke-3 Peserta Didik: a. Saya berjanji tidak akan meninggalkan tempat duduk ketika sedang belajar, kecuali jika diinstruksikan/diminta guru. b. Jika saya dapat menepati janji (tidak meninggalkan tempat duduk sebanyak 3 kali) maka saya akan mendapatkan satu buah donat (dunkin donut). Tetapi jika saya tidak menepati janji (masih meninggalkan tempat duduk >3 kali), maka saya haru menulis bacaan yang dibacakan oleh guru sebanyak satu halaman kertas braille. Waktu berlakunya kontrak : Hari dan tanggal : Pukul : *Pergantian reward: Wali Kelas/ Guru Mata Pelajaran Bandung, Mei 2014 Peneliti NIP. Sri Yulan Umar NIM

11 38 Behavior Contract Intervensi Ke-4 Peserta Didik: a. Saya berjanji tidak akan meninggalkan tempat duduk ketika sedang belajar, kecuali jika diinstruksikan/diminta guru. b. Jika saya dapat menepati janji (tidak meninggalkan tempat duduk sebanyak 3 kali) maka saya akan mendapatkan dapat membuka kunci handphone Ibu Yulan dan memotret sebanyak tiga kali.. Tetapi jika saya tidak menepati janji (masih meninggalkan tempat duduk >3 kali), maka saya haru menulis bacaan yang dibacakan oleh guru sebanyak satu halaman kertas braille. Waktu berlakunya kontrak : Hari dan tanggal : Pukul : *Pergantian reward: Wali Kelas/ Guru Mata Pelajaran Bandung, Mei 2014 Peneliti NIP. Sri Yulan Umar NIM

12 39 Behavior Contract Intervensi Ke-5 Peserta Didik: a. Saya berjanji tidak akan meninggalkan tempat duduk ketika sedang belajar, kecuali jika diinstruksikan/diminta guru. b. Jika saya dapat menepati janji (tidak meninggalkan tempat duduk sebanyak 3 kali) maka saya akan mendapatkan satu ice cream. Tetapi jika saya tidak menepati janji (masih meninggalkan tempat duduk >3 kali), maka saya haru menulis bacaan yang dibacakan oleh guru sebanyak satu halaman kertas braille. Waktu berlakunya kontrak : Hari dan tanggal : Pukul : *Pergantian reward: Wali Kelas/ Guru Mata Pelajaran Bandung, Mei 2014 Peneliti NIP. Sri Yulan Umar NIM

13 40 Behavior Contract Intervensi Ke-6 Peserta Didik: a. Saya berjanji tidak akan meninggalkan tempat duduk ketika sedang belajar, kecuali jika diinstruksikan/diminta guru. b. Jika saya dapat menepati janji (tidak meninggalkan tempat duduk sebanyak 3 kali) maka saya akan mendapatkan satu kotak susu. Tetapi jika saya tidak menepati janji (masih meninggalkan tempat duduk >3 kali), maka saya haru menulis bacaan yang dibacakan oleh guru sebanyak satu halaman kertas braille. Waktu berlakunya kontrak : Hari dan tanggal : Pukul : *Pergantian reward: Wali Kelas/ Guru Mata Pelajaran Bandung, Mei 2014 Peneliti NIP. Sri Yulan Umar NIM

14 41 2. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi. Menurut Hadi (dalam Sugiyono, 2013, hlm. 203) observasi merupakan sutau proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Sugiyono (2013, hlm. 203) juga mengemukakan bahwa teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila, penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar. Jenis observasi yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu participant observation (observasi berperanserta) dan nonpartisipan. Participant observation (observasi berperanserta) akan digunakan untuk mengumpulkan data pada saat peneliti memberikan intervensi/treatment (B) sedangkan observasi nonpartisipan ini akan digunakan ketika peneliti mengumpulkan data pada baseline 1 (A1) dan baseline 2 (A2). Pada participant observation (observasi berperanserta), peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Dengan observasi partisipan ini, maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam dan sampai mengetahui pada tingkat mana dari setiap perilaku yang nampak. Sedangkan observasi Nonpartisipan, peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat independen. (Sugiyono, 2013: 204) Adapun langkah-langkah pengumpulan data adalah sebagai berikut: a. Menetapkan perilaku yang akan diubah sebagai target behavior. Target behavior dalam penelitian ini adalah perilaku maladaptif pada peserta didik low vision yakni selalu meninggalkan tempat duduk selama belajar, Target behavior tersebut dapat diamati frekuensinya dengan menggunakan lembar observasi dan hasil dari pengamatan tersebut merupakan baseline 1 (kondisi awal) subjek. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan teknik sampling selama 10 menit pada satu jam pelajaran (30 menit). Berikut adalah lembar observasi yang digunakan:

15 42 Tabel 3.1 Lembar Observasi Baseline 1 (A1) Terget Perilaku: Meninggalkan tempat duduk Presentase = Menit Ke Jumlah Persentase Frekuensi Selain itu, pada baseline 1 peneliti harus mengidentifikasi hal-hal yang disenangi dan tidak disenangi oleh peserta didik baik itu benda maupun makanan untuk dijadikan sebagai reward dan sanksi pada pelaksanaan intervensi. b. Intervensi (B). Pelaksanaa behavior contract pada awal proses belajar mengajar, untuk lebih dimengerti oleh peserta didik maka isi dari kontrak tersebut harus dibacakan oleh peneliti. Kegiatan intervensi ini dilakukan sebanyak enam kali pertemuan (1 kali pertemuan= 1 jam pelajaran, 1x30 menit) untuk mengetahui kepatuhan peserta didik dalam melaksanakan perjanjian yang telah disepakati dengan peneliti. Perilaku peserta didik selama intervansi dapat diamati dengan menggunakan lembar observasi berikut: Tabel 3.1 Lembar Observasi Intervensi (B) Terget Perilaku: Meninggalkan tempat duduk Presentase = Menit Ke Jumlah Persentase Frekuensi

16 43 c. Setelah kegiatan intervensi selesai, maka peneliti kembali melakukan observasi untuk melihat perubahan perilaku yang terjadi pada peserta didik. Observasi ini menggunakan lembar observasi seperti pada baseline 1. Tabel 3.3 Lembar Observasi Baseline 2 (A2) Terget Perilaku: Meninggalkan tempat duduk Presentase = Menit Ke Jumlah Persentase Frekuensi E. Teknik Pengolahan Data Pada penelitian dengan subjek tunggal ini, data disajikan dengan menggunakan tabel dan grafik, hal ini ditujukan untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada penelitian yang telah dilakukan. Grafik yang digunakan adalah grafik garis. Penggunaan grafik garis ini ditujukan untuk mempermudah dan memperjelas gambaran dari pelaksanaan eksperimen sebelum dan saat diberi perlakuan serta perubahan perubahan yang terjadi setelah perlakuan diberikan. (Apriliani, 2013, hlm.55) Pengolahan data dilakukan melalui perhitungan dengan menggunakan analisis data dalam kondisi dan antar kondisi. Analsis dalam kondisi adalah menganalisis data dalam satu kondisi baseline atau kondisi intervensi (Sunanto, dkk. 2005, hlm. 99). Komponen-komponen yang harus dianalisis yaitu: 1. Panjang kondisi (condition length), yaitu banyaknya data dalam kondisi yag menggambarkan banyaknya sesi pada kondisi tersebut (baseline dan intervensi).

17 44 2. Kecenderungan arah, kecenderungan arah digambarkan oleh garis lurus yang melintasi semua data dalam suatu kondisi. Ada dua cara untuk menentukan kecenderungan arah grafik, yaitu metode tangan bebas (freehand) dan metode belah tengah (split middle). 3. Tingkat stabilitas (level stability), menunjukkan tingkat homogenitas dalam suatu kondisi, ini dapat ditentukan dengan menghitung banyaknya data poin yang berada di dalam rentang kemudian dibagi banyaknya data poin lalu dikalikan 100%. 4. Tingkat perubahan (level change), menunjukkan besarnya perubahan data dalam suatu kondisi dan dapat dilihat dari selisih antara data pertama dengan data terakhir. 5. Jejak data (data path), merupakan perubahan dari data satu ke data lain dalam suatu kondisi dengan tiga kemungkinan yaitu: menaik, menurun dan mendatar. 6. Rentang (range), yaitu jarak antara data yang pertama dengan data yang terakhir. Rentang memberikan informasi seperti halnya tingkat perubahan (level change). Analisis antar kondisi adalah perubahan antar kondisi misalnya kondisi baseline ke kondisi intervensi. Menurut Sunanto, dkk. (2005, hlm. 107) Komponen analisis antar kondisi meliputi: 1. Variabel yang diubah, meliputi variable terikat atau sasaran yang difokuskan 2. Perubahan kecenderungan arah, yaitu perubahan kecenderungan arah grafik antar kondisi baseline dan intervensi. 3. Perubahan stabilitas dan efeknya, stabilitas data menunjukkan tingkat kestabilan perubahan dari sederetan data. 4. Perubahan level data, menunjukkan seberapa besar data berubah yang ditunjukkan oleh selisih antara data terakhir pada kondisi baseline dan data pertama pada kondisi intervensi 5. Data yang tumpang tindih (overlap), yaitu terjadinya data yang sama pada kedua kondisi, baseline dengan intervensi. Data yang tumpang tindih ini menunjukkan tidak adanya perubahan pada kedua kondisi, semakin banyak

18 45 data yang tumpang tindih maka semakin kuat dugaan tidak adanya perubahan pada kedua kondisi tersebut. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam menganalisis data-data tersebut adalah: 1. Menskor hasil penilaian pada kondisi baseline 1 (A1) pada setiap sesi 2. Menskor hasil penilaian pada kondisi intervensi (B) pada setiap sesi 3. Menskor hasil penilaian pada kondisi baseline 2 (A2) pada setiap sesi 4. Membuat tabel perhitungan dari setiap skor pada fase baseline 1 (A1), fase intervensi (B) dan fase baseline 2 (A2) dari setiap sesi. 5. Menjumlahkan semua skor pada fase baseline 1 (A1), fase intervensi (B) dan fase baseline 2 (A2) dari setiap sesi. 6. Membandingkan hasil skor pada fase baseline 1 (A1), fase intervensi (B) dan fase baseline 2 (A2) dari setiap sesi 7. Membuat analisis data bentuk grafik garis sehingga dapat dilihat secara langsung perubahan yang terjadi dari ketiga fase. 8. Membuat analisis dalam bentuk grafik batang sehingga dapat diketahui dengan jelas setiap fasenya secara keseluruhan 9. Membuat analisis dalam kondisi dan antar kondisi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Menurut Sugiyono (2011, hlm. 72) metode eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Variabel merupakan suatu atribut atau ciri-ciri mengenai sesuatu diamati dalam penelitian. Dengan demikian variabel dapat berbentuk benda atau kejadian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen, karena penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu perlakuan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Variabel penelitian merupakan sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh suatu penelitian tentang suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Variabel Penelitian ini terdapat dua variabel penelitian, yaitu variabel bebas dan variabel terikat, adapun penjelasannya sebagai berikut : 1. Variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di ruang keterampilan SLB Rama Sejahtera. Peneliti melakukan penelitian pada saat jam pelajaran keterampilan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Target Behavior BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Lokasi Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah satu orang anak di PSBN Wyata Guna Bandung. Nama : MTS Jenis Kelamin :

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Penelitian yang berjudul Kegiatan Meronce Manik-Manik untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Tunagrahita Sedang, memiliki dua variabel penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Definisi Konsep Variabel BAB III METODOLOGI PENELITIAN Menurut Hact dan Farhady (Sugiyono, 2011:38) Secara teoritis variabel penelitian dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang,

Lebih terperinci

X₁ X₂ X₃ X₄ X₅... O₁ O₂ O₃ O₄ O₅ O₁ O₂ O₃ O₄ O₅... O₁ O₂ O₃ O₄ O₅ Baselin1 (A1) Intervensi (B) Baseline (A2)

X₁ X₂ X₃ X₄ X₅... O₁ O₂ O₃ O₄ O₅ O₁ O₂ O₃ O₄ O₅... O₁ O₂ O₃ O₄ O₅ Baselin1 (A1) Intervensi (B) Baseline (A2) BAB III METODE PENELITIAN Sesuai dengan rumusan masalah maka penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan kasus tunggal atau Single Subject Research (SSR). Metode penelitian eksperimen yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Penelitian yang berjudul Pengaruh Permainan Alat Musik Drum untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Anak Cerebral Palsy Tipe Spastik, terdapat dua variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Kelamin : Laki-Laki TTL : Bandung, 10 Februari 1999

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Kelamin : Laki-Laki TTL : Bandung, 10 Februari 1999 BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek dan Lokasi Penelitian 1. Subyek Penelitian Nama : MP Jenis Kelamin : Laki-Laki TTL : Bandung, 10 Februari 1999 Usia : 14 tahun. Alamat : Jln. H.Anwar No.34/189A Cijerah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Definisi Konsep a. Variabel Bebas Variabel bebas adalah yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan ataupun timbulnya variabel terikat, atau disebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen 19 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen dengan menggunakan desain Single Subject Research (SSR). Sugiyono (2007: 11) mengemukakan bahwa Metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Work Shop Otomotif UPI yang terletak di Jl. Dr. Setiabudhi No. 299 Bandung Tlp./Fax. 022-2020162.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. LOKASI PENELITIAN Penelitian dilakukan di SLB-D YPAC Bandung. Intervensi dilakukan di ruang kelas selama dua jam pelajaran. Berhubung beberapa kali terpotong oleh hari libur,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek dan Lokasi Penelitian 1. Subyek Penelitian Nama : I Jenis Kelamin : Laki-Laki TTL : Bandung, 27 April 2003 Agama : Islam Alamat : Kp. Lebak Cihideung Lembang Kelas :

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Variabel dapat diartikan sebagai atribut dalam penelitian berupa benda atau kejadian yang dapat diamati dan dapat di ukur perubahannya. Sesuai pernyataan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode eksperimen dengan rancangan penelitian subjek tunggal (Single Subjek Research/SSR), yaitu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Definisi Konsep Variabel Variabel dapat diartikan sebagai atribut dalam penelitian berupa benda atau kejadian yang dapat diamati dan dapat di ukur

Lebih terperinci

BAB III MEDOTE PENELITIAN

BAB III MEDOTE PENELITIAN 29 BAB III MEDOTE PENELITIAN A. Metode Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008, hlm.3). Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Definisi Konsep Variabel Variabel merupakan ciri-ciri atau gejala-gejala dari sesuatu yang dapat diukur secara kualitatif atau kuantitatif. Secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang digunakan untuk memperoleh data, informasi, keterangan, dan hal-hal lain yang dibutuhkan dalam pelaksanaan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk BAB III METODE PENELITIAN Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2007:3). Pada penelitian ini, peneliti bermaksud

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Definisi Konsep Variabel Variabel penelitian dapat diartikan sebagai (1) atribut mengenai sesuatu yang diamati dalam penelitian, (2) suatu konsep yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan subjek tunggal (Single Subject Tunggal) yaitu suatu metode yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SLB D YPAC Bandung yang berada di jalan Mustang no. 46 Bandung. Penelitian ini dilakukan di luar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Variabel merupakan istilah dasar dalam penelitian eksperimen, termasuk penelitian dengan subjek tunggal. Menurut Sugiono (2009:38) Variabel penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Variabel yaitu batasan konsep-konsep atau pengertian yang terkandung dalam permasalahan penelitian. Hatch dan Farhady dalam Sugiyono (2007: 60) menyatakan:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan oleh peneliti untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan oleh peneliti untuk 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data dan pengumpulan hasil penelitian dengan tujuan dan kegunaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Definisi Konsep a. Variabel Bebas Variabel bebas adalah yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan ataupun timbulnya variabel terikat, atau disebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi yang dipilih untuk melakukan penelitian ini adalah salah satu sekolah luar biasa yang berada di kota Bandung yang terdapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. DesainPenelitian Penelitian dilakukan untuk menemukan jawaban atas permasalahan yang dinilai perlu adanya pembuktian dengan berbagai macam rangkaian pengujian sehingga didapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Variabel merupakan suatu atribut atau ciri-ciri mengenai sesuatu yang diamati dalam penelitian. (dalam Sunanto, J., dkk, 2005:12). Menurut Hatch dan Farhady

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menentukan metode merupakan langkah penting sebuah penelitian karena akan berpengaruh terhadap pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Dengan demikian metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Paradigma Penelitian 1. Definisi Konsep Variabel Adapun variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu: a. Variabel bebas (variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. termasuk dalam penelitian subjek tunggal. Variabel merupakan atribut atau

BAB III METODE PENELITIAN. termasuk dalam penelitian subjek tunggal. Variabel merupakan atribut atau BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Variabel merupakan istilah dasar dalam penelitian eksperimen termasuk dalam penelitian subjek tunggal. Variabel merupakan atribut atau cirri-ciri mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Variable Penelitian Variable merupakan ciri-ciri atau gejala-gejala dari sesuatu yang dapat diukur secara kualitatif atau kuantitafif. Secara teoritis Hatch dan Farhady

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen, karena penelitian ini dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran yang objektif tentang

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran yang objektif tentang BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran yang objektif tentang pengaruh motivasi belajar ekstrinsik terhadap kemampuan membaca permulaan siswa tunagrahita

Lebih terperinci

BAB III METODE PEELITIAN

BAB III METODE PEELITIAN 30 BAB III METODE PEELITIAN A. Variabel Penelitian Menurut Sunanto, D, dkk (2005:12) dalam buku pengantar penelitian dengan subjek tunggal, yaitu: variabel merupakan istilah dasar dalam penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek dan Lokasi Penelitian 1. Subyek Penelitian Nama : SR Jenis Kelamin : Laki-laki Tempat Tanggal Lahir : Surabaya, 19 April 1999 Usia : 14 tahun Agama : Islam Alamat Kelas

Lebih terperinci

Intervensi (B) Gambar 3.1

Intervensi (B) Gambar 3.1 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2011:2). Eksperimen adalah metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yang bersifat ekperimen dengan subjek tunggal (single subjet research), yaitu penilitian yang dilaksanakan pada satu subjek.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian diperlukan adanya suatu metode yang akan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian diperlukan adanya suatu metode yang akan 22 BAB III METODE PENELITIAN Dalam melaksanakan suatu penelitian diperlukan adanya suatu metode yang akan digunakan. Adapun tujuannya adalah untuk memperoleh pemecahan masalah dari suatu masalah yang sedang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian Pada penelitian ini, pengujicobaan teknik klos melalui media kartu pas kalimat pada pembelajaran kosakata berprefiks dilakukan pada pembelajar BIPA yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat Tanggal Lahir:Bandung, 21 April : III (Tiga) SDLB Purnama Asih Bandung

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat Tanggal Lahir:Bandung, 21 April : III (Tiga) SDLB Purnama Asih Bandung BAB III METODE PENELITIAN A. SUBJEK DAN LOKASI PENELITIAN 1. Subjek Penelitian Subjek yang diteliti merupakan subjek tunggal, sesuai dengan metode penelitian yang digunakan, yaitu penelitian subjek tunggal.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1) Definisi Konsep Variabel a. Media Video Media video adalah media yang mampu menampilkan gambar sekaligus suara dalam waktu bersamaan (Sukiman, 2012:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tunggal (single subject research), yaitu penelitian yang dilaksanakan pada subyek

BAB III METODE PENELITIAN. tunggal (single subject research), yaitu penelitian yang dilaksanakan pada subyek 23 BAB III METODE PENELITIAN Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode dengan subyek tunggal (single subject research), yaitu penelitian yang dilaksanakan pada subyek dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. VARIABEL PENELITIAN 1. Definisi Konsep Variabel a. Variabel Bebas Variabel bebas dalam penelitian ini adalah media Power. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terikat yang memiliki keterkaitan satu sama lain. Variabel (dalam Sunanto, J.,

BAB III METODE PENELITIAN. terikat yang memiliki keterkaitan satu sama lain. Variabel (dalam Sunanto, J., 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Variabel Dalam penelitian eksperimen ini menggunakan variabel bebas dan variabel terikat yang memiliki keterkaitan satu sama lain. Variabel (dalam Sunanto,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel bebas dan Variabel terikat ( target behavior )

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel bebas dan Variabel terikat ( target behavior ) BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua yaitu Variabel bebas dan Variabel terikat ( target behavior ) 1. Variabel bebas adalah variabel yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SLB N Surakarta yang berlokasi di Jl. Cocak X Sidorejo, Sambeng, Mangkubumen, Banjarsari, Surakarta.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Definisi Konsep Permainan sondah adalah permainan meloncati garis dengan satu kaki, permainan ini terdapat di daerah Jawa Barat dan deerah luar Jawa.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2011: 61) variabel ini sering disebut stimulus,

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2011: 61) variabel ini sering disebut stimulus, BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Variabel Bebas Menurut Sugiyono (2011: 61) variabel ini sering disebut stimulus, prediktor, antecedent...variabel bebas adalah merupakan variabel yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah rancangan Case Experimental

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah rancangan Case Experimental BAB III METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah rancangan Case Experimental Design atau disebut juga sebagai penelitian subjek tunggal (Single Subject Research). Subjek tunggal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen, karena penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen, karena penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat 27 BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen, karena penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu perlakuan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Terdapat dua variabel dalam penelitian ini yaitu variabel bebas dan variabel terikat. 1. Variabel bebas (Variabel Independen), yaitu: variabel yang mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara untuk memperoleh pengetahuan atau pemecahan masalah yang sedang dihadapi, yang dilakukan secara ilmiah dan sistematis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode eksperimen subjek tunggal. Metode eksperimen subjek tunggal berbeda dengan metode eksperimen

Lebih terperinci

E-JUPEKhu(JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu(JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) Volume Nomor September 2014 E-JUPEKhu(JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu Halaman : 169-181 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN METODE ABACA-BACA PADA

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu objek yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Variabel yang terdapat pada penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian yang akan dilaksanakan haruslah berdasarkan kajian-kajian dan metode penelitian yang telah didesain sebelum penelitian dilaksanakan. Penelitian didasari oleh masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara untuk memperoleh pengetahuan atau pemecahan suatu masalah yang dihadapi dan dilakukan secara ilmiah, sistematis dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Variabel yang terdapat pada penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat. (Sunanto, et al. 2006 : 13) variabel bebas dalam penelitian subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian sangat dibutuhkan karena bertujuan untuk memecahkan suatu masalah yang diteliti tersebut, agar apa yang diharapkan dapat tercapai. Metode yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah cara sistematis untuk melakukan sesuatu secara sistematis. Sementara metodologi ialah kajian yang mempelajari tata aturan untuk sebuah metode. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah dengan menggunakan metode eksperimen kuantitatif. Eksperimen, merupakan bentuk metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA... 70

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA... 70 DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMAKASIH... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GRAFIK... ix DAFTAR GAMBAR... x BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Identifikasi

Lebih terperinci

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) Volume 4 Nomor 3 September 2015 E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu Halaman :243-255 MENINGKATKAN KEMAMPUAN PERKALIAN MELALUI MEDIA FLIP CHART BAGI ANAK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini, akan dijelaskan mengenai metode penelitan yang memuat beberapa komponen, yaitu variabel penelitian, metode penelitian, subjek dan lokasi penelitian, instrumen dan

Lebih terperinci

Khusnul Khotimah* 1 Wiwik Dwi Hastuti* 2

Khusnul Khotimah* 1 Wiwik Dwi Hastuti* 2 THE EFFECT OF TOTAL COMMUNICATION APPROACH TOWARDS THE TEXT RETELLING ABILITY OF HEARING IMPAIRMENT STUDENTS (Pengaruh Pendekatan Komunikasi Total Terhadap Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Bacaan Siswa

Lebih terperinci

JASSI_anakku Volume 18 Nomor 1, Juni 2017

JASSI_anakku Volume 18 Nomor 1, Juni 2017 Penerapan Pendekatan Matematika Realistik untuk Meningkatkan Kemampuan Operasi Hitung Pecahan pada Siswa Tunarungu Kelas V SDLB Tira Haemi Ramadhani dan Iding Tarsidi Departemen Pendidikan Khusus Fakultas

Lebih terperinci

E-JUPEKhu(JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu(JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) Volume Nomor September 2014 E-JUPEKhu(JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu Halaman : 205-220 MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGHIAS SANDAL JEPIT MELALUI MEDIA AUDIO

Lebih terperinci

BAB III. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen.

BAB III. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. 29 BAB III A. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Metode ini dimaksudkan untuk meningkatkan perbendaharaan kosa kata dasar melalui media kartu gambar.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode merupakan salah satu cara yang dipergunakan untuk menjawab suatu permasalahan, yang dihadapi dalam suatu penelitian agar tercapai suatu tujuan

Lebih terperinci

JASSI_anakku Volume 17 Nomor 1, Juni 2016

JASSI_anakku Volume 17 Nomor 1, Juni 2016 Efektifitas Flash Card Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengenal Huruf Alphabet Pada Siswa Tunarungu Kelas Tk-A2 SLB Negeri Cicendo Kota Bandung Riani Rachmawati, Tati Hernawati, dan Juhanaini Departemen Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan teknik eksperimen semu dengan pendekatan metode SSR (Single Subject Research). SSR involves studying a single individual

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Surakhman, (1981:131) mengemukakan bahwa: Metode adalah merupakan cara yang dipergunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu : 1. Media Animasi Komputer MANTAP

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu : 1. Media Animasi Komputer MANTAP 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Variabel Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu : 1. Media Animasi Komputer MANTAP Media Animasi komputer MANTAP adalah singkatan dari (Matematika

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SLB-A YKAB Surakarta, JL. HOS Cokroaminoto No. 43 Jebres Surakarta. 2. Waktu penelitian

Lebih terperinci

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) Volume 4 Nomor 3 September 2015 E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu Halaman :183-191 EFEKTIVITAS MEDIA GARISMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN OPERASI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. beberapa komponen yaitu variabel penelitian, metode penelitian, subjek

BAB III METODE PENELITIAN. beberapa komponen yaitu variabel penelitian, metode penelitian, subjek 24 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini, akan dijelaskan tentang metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Pada metode penelitian ini akan memuat beberapa komponen yaitu variabel penelitian,

Lebih terperinci

JASSI_anakku Volume 18 Nomor 2, Desember 2016

JASSI_anakku Volume 18 Nomor 2, Desember 2016 Penggunaan Teknik Modeling Dalam Meningkatkan Keterampilan Interaksi Sosial Anak Tunarungu Di Slb B Cicendo Kota Bandung Devi Arisandi, Imas Diana Aprilia, Neni Meiyani Departemen Pendidikan Khusus, Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dicapai dalam penelitian. Bila tujuan penelitian sudah jelas, maka teknik

BAB III METODE PENELITIAN. dicapai dalam penelitian. Bila tujuan penelitian sudah jelas, maka teknik 22 BAB III METODE PENELITIAN Penerapan metode penelitian senantiasa didasarkan pada tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian. Bila tujuan penelitian sudah jelas, maka teknik pengumpulan data juga dapat

Lebih terperinci

Apr 16. Jan 16. Mar 16. Feb 16

Apr 16. Jan 16. Mar 16. Feb 16 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Al Firdaus Surakarta yang beralamat di Jalan Yosodipuro 56 Surakarta. 2. Waktu Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Tempat penelitian adalah tempat dimana penelitian memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian. Tempat penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini, akan dijelaskan tentang metode penelitian yang digunakan dalam penelitian. Bahasan mengenai metode penelitian memuat beberapa komponen yaitu variabel penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan april sampai dengan bulan juni 2013 di SLB Negeri A Kota Bandung yang beralamat di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tepat, ketepatan ini akan menjadikan kualitas penelitian menjadi baik. Terdapat dua

BAB III METODE PENELITIAN. tepat, ketepatan ini akan menjadikan kualitas penelitian menjadi baik. Terdapat dua 25 BAB III METODE PENELITIAN Hasil penelitian yang benar berangkat dari pemilihan metode penelitian yang tepat, ketepatan ini akan menjadikan kualitas penelitian menjadi baik. Terdapat dua macam penelitian,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Langkah pertama dalam pengambilan data ialah melakukan pengukuran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Langkah pertama dalam pengambilan data ialah melakukan pengukuran 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Hasil Baseline (A-1) Langkah pertama dalam pengambilan data ialah melakukan pengukuran kemampuan matematika dasar khususnya dalam penjumlahan

Lebih terperinci

JASSI_anakku Volume 18 Nomor 2, Desember 2017

JASSI_anakku Volume 18 Nomor 2, Desember 2017 Metode Suku Kata Untuk Pembelajaran Membaca Permulaan Peserta Didik Low Vision Widya Nur Hidayah, dan Ahmad Nawawi Departemen Pendidikan Khusus Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian tunggal yang dikenal dengan istilah single subject research

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian tunggal yang dikenal dengan istilah single subject research 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam metode penelitian ini adalah metode penelitian tunggal yang dikenal dengan istilah single subject research (SSR)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Dan Lokasi Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas D4 di SLB B Sukapura beinisial DN dan berjenis kelamin laki-laki berusia 11 tahun.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode merupakan suatu yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan. Metode penelitian merupakan suatu cara untuk memperoleh pengetahuan atau pemecahan suatu

Lebih terperinci

JASSI_anakku Volume 18 Nomor 1, Juni 2017

JASSI_anakku Volume 18 Nomor 1, Juni 2017 Pengaruh Metode Fernald terhadap Kemampuan Membaca Permulaan Huruf Awas Peserta Didik Low Vision Ratih Ratnasari dan Ehan Departemen Pendidikan Khusus Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Definisi Konsep Variabel a. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah permainan bocce. Permainan adalah suatu bentuk aktivitas yang menyenangkan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. a. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah media tabel bilangan. Media

BAB III METODE PENELITIAN. a. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah media tabel bilangan. Media 26 BAB III METODE PENELITIAN A. VARIABLE PENELITIAN 1. Definisi Konsep Variabel a. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah media tabel bilangan. Media adalah alat atau bahan yang digunakan dalam proses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara yang dipergunakan dalam pengumpulan dan analisis data, serta menginterpretasikan data yang diperoleh menjadi suatu

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA PERMAINAN BOWLING DALAM MATERI OPERASI PENGURANGAN PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG JURNAL

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA PERMAINAN BOWLING DALAM MATERI OPERASI PENGURANGAN PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG JURNAL KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA PERMAINAN BOWLING DALAM MATERI OPERASI PENGURANGAN PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG JURNAL Oleh Isnaini Rodhiya NIM 10103241004 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR BIASA JURUSAN

Lebih terperinci