BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Sense of belonging adalah salah satu kebutuhan paling dasar untuk manusia, yang berfungsi sebagai pembentuk identitas dalam diri individu, dan sebagai motivasi untuk mereka berpartisipasi dalam organisasinya. Suatu kebutuhan adalah sesuatu yang penting dan tidak terhindarkan, untuk memenuhi suatu kondisi. Istilah kebutuhan juga digunakan untuk merujuk kepada kekurangan sesuatu, jadi kebutuhan adalah sesuatu yang kurang dan harus dipenuhi. 1 Sense of belonging merupakan suatu konsep yang dekat dengan motivasi karena motivasi terbentuk dari kebutuhan manusia. Dalam buku Komunikasi Organisasi karangan R.Wayne Pace dan Don F. Faules, terdapat penjelasan mengenai nai teori motivasi dari Abraham Maslow yang disebut Hierarchy of Needs (hierarki kebutuhan). Maslow menempatkan kebutuhan akan rasa memiliki (sense of belonging) sebagai salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi agar seseorang merasa terpuaskan. 2 Sense of belonging dalam diri manusia adalah perasaan aman, nyaman, dikenali, dan diterima dalam suatu organisasi. Sense of belonging menurut Gouzali Saydam adalah kebutuhan setiap orang untuk diterima keberadaannya pada suatu lingkungannya, bila ia bekerja diperusahaan ia ingin diterima oleh 1 R. Wayne Pace dan Don F. Faules, Komunikasi Organisasi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001, hlm.120 2 Ibid, hlm.121 1
2 atasannya, rekan kerjanya maupun bawahannya. Organisasi harus memenuhi dan mendukung tumbuhnya, sense of belonging didalam diri anggota karena sense of belonging memberi dampak positif pada kehidupan organisasi. Selain itu juga, sense of belonging adalah motor untuk kreatifitas dan profesionalitas kerja anggota organisasi, rasa memiliki yang ada didalam diri anggota organisasi akan membuat anggota organisasi memiliki etos kerja yang tinggi, professional dan optimal. Sangat penting bagi praktisi public relations untuk memahami kebutuhan karyawan an didalam organisasinya, karena berkaitan dengan fungsi public relations, yaitu menunjang aktivitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama dan membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan publiknya baik internal maupun eksternal. Rachmat Kriyantono dalam bukunya yang berjudul Teori Public Relations Perspektif Barat dan Lokal, menjabarkan empat tugas public relations untuk mengaplikasikan teori motivasi kedalam praktik public relations, salah satunya adalah mendorong iklim komunikasi organisasi yang kondusif. Dalam konteks komunikasi sebagai salah satu faktor kesehatan yang bisa membuat kepuasan akan lingkungan ngan kerja, perlu diciptakan iklim yang terbuka, yang mendukung kreativitas kerja dan saling percaya di antara anggota organisasi. Public relations misalnya mendorong manajemen untuk menerapkan pendekatan public relations sebagai teknik komunikasi (bukan sekadar metode komunikasi) dengan cara
3 melakukan kunjungan kepada karyawan. Meski sekadar mengucap apa kabar, karyawan akan merasa diperhatikan dan merasa dianggap sebagai teman. 3 Penjelasan tersebut, merupakan hal penting yang harus menjadi perhatian bagi praktisi public relations. Mengingat iklim komunikasi mempunyai peranan penting dalam sebuah organisasi, karena iklim komunikasi sebuah organisasi mempengaruhi cara hidup kita, kepada siapa kita bicara, siapa yang kita sukai, bagaimana ana perasaan kita, bagaimana kegiatan kerja kita, bagaimana perkembangan kita, apa yang kita ingin capai dan bagaimana cara kita menyesuaikan diri dengan organisasi. Selain itu, iklim komunikasi penting karena mengaitkan konteks organisasi dengan konsep-konsep, perasaan-perasaan dan harapan-harapan anggota organisasi dan membantu menjelaskan perilaku anggota organisasi. asi. Dengan mengetahui sesuatu tentang iklim suatu organisasi, kita dapat memahami ami lebih baik yang mendorong anggota organisasi untuk bersikap dengan cara-cara tertentu. 4 R. Wayne Pace dan Brent D. Peterson, mengemukakan ada enam faktor besar yang mempengaruhi iklim komunikasi organisasi, yakni: kepercayaan, pembuatan keputusan bersama, kejujuran, keterbukaan dalam komunikasi ke bawah, mendengarkan dalam komunikasi ke atas, dan perhatian pada tujuantujuan berkinerja tinggi. 5 Keputusan-keputusan yang diambil oleh anggota organisasi untuk melaksanakan pekerjaan mereka secara efektif, untuk mengikatkan diri mereka dengan organisasi, untuk bersikap jujur dalam bekerja, 3 Rachmat Kriyantono, Teori Public Relations Perspektif Barat dan Lokal, Jakarta: Kakilangit Kencana, 2014, hlm.251 4 R. Wayne Pace dan Don F. Faules, Op.Cit., hlm.148 5 Ibid, hlm.159-160
4 untuk meraih kesempatan dalam organisasi secara bersemangat, untuk mendukung para rekan dan anggota organisasi lainnya, untuk melaksanakan tugas secara kreatif, dan untuk menawarkan gagasan-gagasan inovatif bagi penyempurnaan organisasi dan operasinya semua ini dipengaruhi oleh iklim komunikasi. Iklim komunikasi dapat menjadi salah satu pengaruh yang paling penting dalam produktivitas organisasi karena, iklim mempengaruhi usaha anggota organisasi. 6 Salah satu tugas public relations untuk mengaplikasikan teori motivasi kedalam praktik public relations, adalah mendorong iklim komunikasi organisasi yang kondusif. Faktor ini lah yang menjadi hal menarik untuk diteliti karena aspek ini yang akan coba diukur hubungannya dengan sense of belonging. Penelitian ian ini bertujuan mencari hubungan antara iklim komunikasi dengan sense of belonging g karyawan, kemudian hubungan-hubungan tersebut diuji satu sama lain. Apakah iklim komunikasi yang terbentuk didalam suatu organisasi akan menghasilkan sebuah kondisi kepada karyawan, dimana tingkat sense of belonging g karyawan terhadap perusahaan menjadi lebih tinggi atau tidak. Peneliti berusaha untuk mengetahui, memahami, dan menjelaskan bagaimana iklim komunikasi pada Badan SAR Nasional, bagaimana sense of belonging karyawan pada Badan SAR Nasional, dan bagaimana hubungan antara iklim komunikasi dengan sense of belonging karyawan pada Badan SAR Nasional. Peneliti melakukan penelitian di Badan SAR Nasional, yaitu Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang bergerak di bidang pencarian dan pertolongan. Badan SAR Nasional (BASARNAS) adalah Lembaga Pemerintah Non 6 Ibid, hlm.155
5 Kementerian (LPNK) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 39 tahun 2009. Basarnas memiliki tugas pokok untuk bertanggung jawab atas pembinaan SAR, pelaksanaan tindak awal operasi SAR dan pengerahan serta pengendalian potensi SAR dalam operasi SAR yang meliputi usaha dan kegiatan mencari, menolong, dan menyelamatkan jiwa manusia yang hilang atau dikhawatirkan hilang atau menghadapi bahaya dalam musibah pelayaran dan/atau penerbangan, atau bencana a atau musibah lainnya. Kondisi yang harus disiapkan oleh Basarnas adalah terpenuhinya tuntutan masyarakat terhadap pelayanan SAR yang cenderung meningkat sesuai dengan tugas dan fungsi Basarnas melalui strategi peningkatan kecepatan/response time dalam penanganan musibah penerbangan, pelayaran, bencana a dan musibah lainnya. Dalam mengemban tugas kemanusian dibidang pencarian dan pertolongan (SAR) pada musibah pelayaran, penerbangan, bencana serta musibah lainnya yang dapat datang kapan saja dan dimana saja menuntut Basarnas untuk selalu siap kapanpun, hal ini merupakan pelaksanaan dari misi Basarnas yaitu menyelenggarakan enggarakan kegiatan operasi SAR yang efektif dan efisien melalui tindak awal yang maksimal serta pengerahan potensi SAR yang didukung oleh sumber daya manusia yang profesional, fasilitas SAR yang memadai, prosedur kerja yang mantap dalam rangka mewujudkan visi Basarnas. 7 Beberapa situs berita online dibawah ini melansir pemberitaan terkait pelaksanaan operasi SAR yang dilakukan oleh Badan SAR Nasional, yaitu: 7 www.basarnas.go.id, diakses pada 14 Oktober 2015 pukul 13:49 WIB
6 Pencarian Korban Helikopter Jatuh Diperpanjang Tiga Hari TRIBUNNEWS.COM, Samosir Pencarian helikopter EC-130 yang jatuh di perairan Danau Toba akan diperpanjang tiga hari lagi. "Saya sudah koordinasi dengan Kepala Basarnas, dan kita memutuskan supaya pencarian korban diperpanjang selama tiga hari lagi," ujar Deputi Operasi Basarnas, Mayjen Heronimus di dermaga Onanrunggu, Samosir. "Sesuai evaluasi kita dengan tim, penting melakukan penambahan, dan sesuai SOP di Basarnas bahwa pencarian dilakukan selama tujuh hari dan dapat diperpanjang tiga hari lagi berdasarkan hasil evaluasi," ucapnya. (http://www.tribunnews.com/regional/2015/10/17/pencarian- korban-helikopter-jatuh-diperpanjang-tiga-hari) i 12 PENDAKI GUNUNG LAWU DITEMUKAN SELAMAT BASARNAS.GO.ID, Semarang --- Pagi ini (20/10) mulai pukul 07.00 WIB tim SAR gabungan kembali melanjutkan penyisiran di area pendakian Gunung Lawu, telah berhasil menemukan 12 pendaki beserta perlengkapannya. Seluruh pendaki yang ditemukan hari ketiga ini dibawa ke Posko Cemoro Sewu dan proses evakuasi sendiri baru akan dilakukan esok hari. Sebelumnya tim SAR gabungan juga telah mengevakuasi 9 pendaki yang terjebak kebakaran hutan Gunung Lawu beberapa hari lalu. (http://www.basarnas.go.id/index.php/baca/berita/5871/12-pendaki- gunung-lawu-ditemukan-selamat) Badan SAR Nasional memiliki tugas dan tanggung jawab yang besar karena berkaitan dengan pencarian dan pertolongan jiwa manusia, sehingga diperlukan adanya sense of belonging g yang tinggi dari setiap karyawan yang bekerja pada Basarnas. Maslow mengatakan bahwa manusia memiliki tingkatan kebutuhan yang jika dipenuhi maka akan terpuaskan dan dapat meningkatkan kinerja, salah satunya adalah sense of belonging. Hal ini menarik perhatian peneliti karena Basarnas bekerja under pressure, berpacu dengan waktu, menuntut ketepatan, dan penuh dengan tantangan. Dimana setiap operasi SAR yang dilakukan memiliki tantangan yang berbeda-beda. Sehingga sense of belonging mutlak dimiliki dan ada didalam diri karyawan kantor pusat Basarnas, karena
7 dengan sense of belonging yang tinggi maka karyawan akan memiliki etos kerja yang tinggi, professional dalam bekerja, mencurahkan usaha yang optimal, fokus pada tujuan-tujuan berkinerja tinggi, memiliki produktivitas tinggi dan kualitas tinggi. Tugas public relations untuk mengaplikasikan teori motivasi kedalam praktik public relations, salah satunya adalah mendorong iklim komunikasi organisasi asi yang kondusif. Sehingga praktisi public relations pada kantor pusat Badan SAR Nasional perlu mengetahui, memahami, dan mengerti kondisi iklim komunikasi yang terbentuk dan berkembang didalam organisasinya. Karena iklim komunikasi memainkan peranan sentral dalam mendorong anggota organisasi untuk mencurahkan usaha kepada pekerjaan mereka dalam organisasi, dimana hal itu dapat at meningkatkan tumbuhnya sense of belonging didalam diri karyawan. Selain itu, iklim komunikasi yang kondusif didalam kantor pusat Basarnas akan membuat proses koordinasi antara bagian atau sub bagian berjalan dengan baik, pembagian tugas atau distribusi kegiatan dari pimpinan kepada karyawan tersampaikan secara maksimal, pimpinan secara berkesinambungan dan dengan pikiran terbuka mendengarkan saran dan laporan yang disampaikan oleh karyawan, serta semua anggota organisasi memiliki komitmen terhadap tujuantujuan berkinerja tinggi dan produktivitas tinggi.
8 1.2. Perumusan Masalah Perumusan masalah dari penelitian ini adalah Adakah Hubungan Antara Iklim Komunikasi dengan Sense of Belonging Karyawan pada Kantor Pusat Badan SAR Nasional? 1.3. Identifikasi Masalah Berdasarkan pada latar belakang penelitian tersebut di atas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana iklim komunikasi yang terbentuk pada kantor pusat Badan SAR Nasional? 2. Bagaimana sense of belonging g karyawan kantor pusat Badan SAR Nasional terhadap organisasinya? 3. Bagaimana hubungan iklim komunikasi dengan sense of belonging karyawan pada kantor pusat Badan SAR Nasional? 1.4. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian dari penelitian ini adalah: 1. Mengetahui bagaimana iklim komunikasi yang terbentuk pada kantor pusat Badan SAR Nasional; 2. Mengetahui bagaimana sense of belonging karyawan kantor pusat Badan SAR Nasional terhadap organisasinya; 3. Menjelaskan hubungan antara iklim komunikasi dengan sense of belonging karyawan pada kantor pusat Badan SAR Nasional.
9 1.5. Manfaat Penelitian 1.5.1. Manfaat Penelitian Akademis Manfaat penelitian akademis dari penelitian ini adalah dapat mengembangkan dan memberikan sumbangan bagi kajian ilmu komunikasi khususnya public relations dan juga dapat dijadikan sebagai bahan acuan penelitian-penelitian berikutnya mengenai iklim komunikasi dengan sense of belonging g karyawan. 1.5.2. Manfaat Penelitian Praktis Manfaat penelitian praktis dari penelitian ini adalah dapat bermanfaat bagi praktisi i public relations umumnya dan sumbangan pemikiran bagi Badan SAR Nasional al khususnya mengenai iklim komunikasi dengan sense of belonging karyawan. an.