BAB IV PEMBAHASAN. Siklus pekerjaan yang dibuat adalah siklus pekerjaan per-zone dan siklus

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA. Bekisting atau juga disebut acuan/cetakan beton adalah suatu susunan

Kata kunci : bekisting Table Form System, zoning, siklus, biaya, waktu

BAB VII TINJAUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN CORE WALL

Kata kunci : metode bekisting table form

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

PELAKSANAAN PEKERJAAN CORE LIFT DAN PELAT LANTAI PADA PROYEK TOWER C APARTEMEN THE ASPEN PEAK RESIDENCES, FATMAWATI, JAKARTA SELATAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB VII PEMBAHASAN TINJAUAN KHUSUS

BAB 4 STUDI KASUS. Untuk studi kasus mengenai tinjauan jumlah tower crane yang digunakan pada

UCAPAN TERIMA KASIH...

BAB IV ANALISIS STRUKTUR & ANALISIS BIAYA

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

ANALISIS BEKISTING METODE SEMI SISTEM DAN METODE SISTEM PADA BANGUNAN GEDUNG

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam melaksanakan suatu proyek konstruksi, diperlukan adanya suatu

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

\\ \upi\Direktori\E - FPTK\JUR. PEND.TEKNIK SIPIL\ ROCHANY NATAWIDJANA\25 FILE UNTUK UPI\BID PRICE.

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB VII ANALISA BIAYA

BAB I PENDAHULUAN. manajemen konstruksi. Setidaknya upaya yang dilakukan merupakan usaha untuk

ANALISA PERBANDINGAN METODE PELAKSANAAN CAST IN SITU DENGAN PRACETAK TERHADAP BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK DIAN REGENCY APARTEMEN

TUGAS AKHIR ANALISIS STRUKTUR DAN BIAYA BEKISTING SEMI SISTEM

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI KOLOM DAN BALOK. perencanaan dalam bentuk gambar shop drawing. Gambar shop

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS. Proyek pembangunan Aeropolis Lucent Tower dibangun dengan

Lampiran I Peraturan Menteri Perindustrian R.I. Perhitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Dalam Rangka Investasi

: Rika Arba Febriyani NPM : : Lia Rosmala Schiffer, ST., MT

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1

BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PEKERJAAN

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. mengetahui metode di lapangan, maka dibuatkan gambar shop drawing. Dimana

LAMPIRAN A STANDAR HARGA SATUAN. Penetapan Indeks Harga Satuan Pekerjaan Beton Pracetak

BAB VIl TINJAUAN KHUSUS (BEKISTING) memikul berat sendiri, beton basah, beban hidup dan peralatan kerja.

BAB. IV. ANALISIS dan PEMBAHASAN

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah mengikuti kegiatan Kerja Praktek pada Pembangunan Proyek

BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN

RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan

LAPORAN KERJA PRAKTEK PENERAPAN METODE CHEMICAL ANCHORING PADA PEKERJAAN KOLOM PRAKTIS PROYEK APARTEMEN BRANZ BSD

Analisa & Pembahasan Proyek Pekerjaan Pelat Lantai

ESTIMASI BIAYA KONSTRUKSI. Estimasi dalam arti luas pada hakekatnya adalah upaya untuk menilai atau memperkirakan suatu nilai melalui

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

BAB IV DATA DAN ANALISIS. : Jagat Office Building. : 3 Basement dan 9 Lantai. : m2, m2 (Luas Keseluruhan)

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Vittoria Residences Apartement terdiri dari 3 tower dengan : c. Podium 5 lantai, dengan 1 lantai semi basement

Analisa Biaya dan Waktu Bekisting Metode Konvensional dengan Sistem PERI pada Proyek Puncak Kertajaya Apartemen

PR 1 MANAJEMEN PROYEK

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH

INOVASI PROYEK PUSDIKLAT KEJAKSAAN RI CEGER PEMBANGUNAN KAWASAN PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN TERPADU SDM KEJAKSAAN RI

LAPORAN KERJA PRAKTEK METODE BEKISTING ALLUMA SYSTEM PADA BALOK DAN PLAT LANTAI PROYEK PEMBANGUNAN MENTENG PARK APARTEMEN

BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR

ANALISIS CASH FLOW OPTIMAL PADA KONTRAKTOR PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen

BAB V METODE PELAKSANAAN. Metode pelaksanaan kontruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan kontruksi

ANALISA PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA AKTUAL PADA PEKERJAAN BETON MENURUT SNI 7394:2008 DENGAN ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN (AHSP) 2012

BAB VII TINJAUAN KHUSUS

D O K U M E N P E N G A D A A N

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. terhitung mulai dari tanggal 07 Oktober 2013 sampai dengan 07 Desember 2013

BAB V METODE UMUM PELAKSAAN KONSTRUKSI. Untuk mengetahui metode pelaksanaan di lapangan, dibuatkan gambar shop

PT. X SURABAYA PERIODE TAHUN 2007

Laporan Kerja Praktik Nusa Konstruksi Enjiniring - Proyek Apartemen Ciputra International Tower 4&5 BAB 3 TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH METODE PELAKSANAAN SHEAR WALL DAN CORE WALL

PERBANDINGAN METODE KONSTRUKSI PLAT LANTAI SISTEM DOUBLE WIRE MESH DENGAN SISTEM HALF SLAB ABSTRACT ABSTRAK

BAB IV TINJAUAN KONDISI PROYEK ALAT DAN BAHAN BANGUNAN

ANALISIS PERBANDINGAN WAKTU DAN BIAYA DALAM PENGGUNAAN BATA MERAH DENGAN M-PANEL

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Konsep perencanaan pembangunan proyek Apartmen Chadstone-Cikarang

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. sebuah lahan sementara di sebuah proyek bangunan lalu dipasang pada proyek

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. pengamatan struktur plat lantai, pengamatan struktur core lift.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai analisis perbandingan biaya dan waktu

Analisa Perbandingan Penggunaan Bekisting Semi Konvensional Dengan Bekisting Sistem Table Form Pada Konstruksi Gedung Bertingkat

SELAMAT DATANG TUKANG BEKISTING DAN PERANCAH

Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Kolom merupakan suatu elemen struktur yang memikul beban Drop Panel dan

REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Revisi SNI T C. Daftar isi

Lampiran A. Koefisien tenaga kerja dan koefisien bahan

Bab VI PENGENDALIAN PROYEK

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN SHEAR WALL. biasanya terdapat pada bangunan tower atau gedung bertingkat.

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. manajemen yang baik untuk menunjang kelancaran

Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Magister Teknik Sipil Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta.

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan

BAB VI TINJAUAN KHUSUS PERBANDINGAN SISTEM PLAT LANTAI (SISTEM PLAT DAN BALOK (KONVENSIONAL) DAN SISTEM FLAT SLAB)

BAB V METODE PELAKSANAAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN PADA STRUKTUR ATAS. Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak-pihak yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Rencana Anggaran Biaya. Pekerjaan Pembuatan Talud Batu Kali Belawan International Container Terminal

BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 10/M-IND/PER/2/2006

SELAMAT DATANG TUKANG BEKISTING DAN PERANCAH

Transkripsi:

BAB IV PEMBAHASAN 4.1. SIKLUS PEKERJAAN Siklus pekerjaan yang dibuat adalah siklus pekerjaan per-zone dan siklus pekerjaan per-lantai. Siklus pekerjaan per-zone adalah urutan pekerjaan yang dilakukan untuk menyelesaikan pekerjaan dalam satu zone, dari persiapan hingga pengecoran serta pembongkaran. Siklus perlantai adalah urutan pekerjaan yang dilakukan untuk menyelesaikan pekerjaan dalam satu lantai dari persiapan hingga selesai pengecoran serta pembongkaran lantai. Hubungan kegiatan Tabel 4.1 hubungan antar kegiatan No. Nama Kegiatan Lama Hari Mulai Hari Selesai (jam) (HM) (HS) Konstrain 1 A Marking 2 1 1-2 B Pembesian kolom 4 1 1-3 C Pemasangan bekisting kolom 4 1 1 SS(2-3) = 2 4 D Cor kolom 2 1 1 SS(3-4) = 3 5 E Bongkar bekisting kolom 4 2 2 FS(4-5) = 0 6 F Pasang bekisting balok/drop panel 17 2 3 FS(5-6) = 0 7 G Pasang bekisting Pelat 18 2 4 FS(5-7) = 0 8 H Pasang pembesian balok/drop panel 17 3 5 SS(6-8) = 7 9 I Pasang pembesian pelat 14 4 5 SS(7-9) = 10 10 J Cek balok/drop panel dan pelat 3 6 6 FS(9-10) = 0 11 K Cor balok/drop panel dan pelat 4 6 6 FS(10-11) = 0 12 L Bongkar bekisting balok/drop panel dan pelat 18 19 21 FS(11-12) = 91 13 M Pasang reproping balok/drop panel dan pelat 18 19 21 FS(11-13) = 91 14 N Bongkar reproping balok/drop panel dan pelat 18 27 29 FS(11-14) = 147 IV-1

IV-2

Dari siklus per-zone diatas dapat dilihat bahwa pekerjaan kolom dan pelat &balok dari pemasangan sampai pengecoran dalam satu zone diselesaikan dalam 6 hari, dimana pekerjaan kolom selesai pada hari ke-1, bekisting balok dan pelat mulai pada hari ke-2 dan selesai pada hari ke-5, sedangkan pembesian balok dan pelat dimulai pada hari ke-3 dan selesai pada hari ke-5 dan pada hari ke-6 dilakukan pengecekan dan pengecoran. Untuk pekerjaan pembongkaran dilakukan 13 hari setelah pengecoran, hal ini sesuai dengan yang dipersyaratkan oleh pihak pemberi tugas. Khusus untuk pekerjaan kolom diselesaikan dalam satu hari dari pekerjaan pembesian, pemasangan bekisting dan pengecoran karena pekerjaan-pekerjaan tersebut dapat dilakukan secara irisan/overlaping tidak harus menunggu masingmasing pekerjaan selesai, ini dimaksudkan untuk menghemat waktu pekerjaan. IV-3

IV-4

IV-5

IV-6

Siklus per-lantai Dari siklus per-lantai diatas dapat dilihat bahwa : Alternatif pertama dengan 2 zone (Gambar 4.2), pekerjaan dalam satu lantai diselesaikan dalam 7 hari, dimana pekerjaan bekisting balok dan pelat dimulai pada hari ke-2 dan selesai pada hari ke-6 dan pekerjaan pembesian balok dan pelat dimulai pada hari ke-3 dan selesai pada hari ke- 6. Pada alternatif pertama ini waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan pemasangan bekisting balok dan pelat adalah 28 jam. Alternatif kedua dengan 3 zone (Gambar 4.3), pekerjaan dalam satu lantai diselesaikan dalam 8 hari, dimana pekerjaan bekisting balok dan pelat dimulai pada hari ke-2 dan selesai pada hari ke-7 dan pekerjaan pembesian balok dan pelat dimulai pada hari ke-3 dan selesai pada hari ke-7. Pada alternatif kedua ini waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan pemasangan bekisting balok dan pelat adalah 35 jam. Alternatif ketiga dengan 3 zone (Gambar 4.4), pekerjaan dalam satu lantai diselesaikan dalam 9 hari, dimana pekerjaan bekisting balok dan pelat dimulai pada hari ke-2 dan selesai pada hari ke-8 dan pekerjaan pembesian balok dan pelat dimulai pada hari ke-3 dan selesai pada hari ke-8. Pada alternatif ketiga ini waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan pemasangan bekisting balok dan pelat adalah 42 jam. IV-7

4.2. KEBUTUHAN TENAGA KERJA Tenaga kerja di bagi menjadi 2 bagian yaitu tenaga horisontal untuk pekerjaan balok dan pelat dan tenaga vertikal untuk pekerjaan kolom. Dalam menentukan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan, didasarkan pada standar produktivitas tenaga kerja, jam kerja, volume pekerjaan dan lama pengerjaan, dimana untuk pekerjaan horisontal lama pekerjaan disesuaikan dengan siklus pekerjaan per-lantai dimana tiap-tiap alternatif memiliki lama pengerjaan yang berbeda sedangkan untuk pekerjaan kolom lama pekerjaan disesuaikan dengan siklus pekerjaan per-zone dimana untuk tiap-tiap alternatif pengerjaan bekisting kolom memakan waktu satu hari. Volume pekerjaan yang dipakai yaitu untuk pekerjaan horisontal adalah volume bekisting dalam satu lantai, untuk volume kolom diambil volume terbesar dari zone yang ada. Volume pelat & balok dan kolom per-zone Tabel 4.2 Volume pelat & balok dan kolom Volume ( m 2 ) No. Alternatif Pelat dan Balok Kolom Zone 1 Zone 2 Zone 3 Zone 4 Total Zone 1 Zone 2 Zone 3 Zone 4 Total 1 Alternatif 1 725,96 725,96 1451,92 180,59 180,59 361,18 2 Alternatif 2 473,94 504,04 473,94 1451,92 149,51 62,16 149,51 361,18 3 Alternatif 3 361,99 363,97 363,97 361,99 1451,92 108,61 71,98 71,98 108,61 361,18 Produktivitas Horisontal = 0,45 m 2 /orang/jam Vertikal = 0,60 m 2 /orang/jam Jam orang = Volume / Produktivitas tenaga Tenaga kerja = Jam orang / Jam kerja IV-8

4.2.1. Alternative 1 Profil tenaga kerja Vertikal Tabel 4.3 Tenaga vertikal alternatif I Kolom Jam kerja Volume Zone 1 (m 2 ) Volume Zone 2 (m 2 ) Total Volume (m 2 ) Jam Orang Tenaga Kerja 1 2 4 4 180.59 180.59 180.59 180.59 301 301 75 75 Jumlah 602 150 Horisontal Tabel 4.4 Tenaga horisontal alternatif I Pelat dan balok 2 3 4 5 6 Jumlah Jam kerja 3 7 7 7 4 Volume Zone 1 (m 2 ) 120.99 242.0 242 120.99 Volume Zone 2 (m 2 ) 120.99 242 242 120.99 Total Volume (m 2 ) 121 363 484 363 121 Jam Orang 269 807 1075 807 269 3226 Tenaga Kerja 90 115 154 115 67 541 IV-9

4.2.2. Alternative 2 Profil tenaga kerja Vertikal Tabel 4.5 Tenaga vertikal alternatif II Kolom Jam kerja Volume Zone 1 (m 2 ) Volume Zone 2 (m 2 ) Volume Zone 3 (m 2 ) Total Volume (m 2 ) Jam Orang Tenaga Kerja 1 2 3 Jumlah 4 4 4 149.51 62.16 149.51 149.5 62.16 149.5 249 104 249 602 62 26 62 150 Horisontal Tabel 4.6 Tenaga horisontal alternatif II Pelat dan balok Jam kerja Volume Zone 1 (m 2 ) Volume Zone 2 (m 2 ) Volume Zone 3 (m 2 ) Total Volume (m 2 ) Jam Orang Tenaga Kerja 2 3 4 5 6 7 3 7 7 7 7 4 78.99 158 158 78.99 84.01 168 168 84.01 78.99 158 158 78.99 78.99 242 405 405 242 78.99 176 538 900 900 538 176 59 77 129 129 77 44 Jumlah 3226 513 IV-10

4.2.3. Alternative 3 Profil tenaga kerja Vertikal Tabel 4.7 Tenaga vertikal alternatif III Kolom Jam kerja Volume Zone 1 (m 2 ) Volume Zone 2 (m 2 ) Volume Zone 3 (m 2 ) Volume Zone 4 (m 2 ) Total Volume (m 2 ) Jam Orang Tenaga Kerja 1 2 3 4 Jumlah 4 4 4 4 108.61 71.98 71.98 108.61 108.61 71.98 71.98 108.61 181 120 120 181 602 45 30 30 45 150 Horisontal Tabel 4.8 Tenaga horisontal alternatif III Pelat dan balok Jam kerja Volume Zone 1 (m 2 ) Volume Zone 2 (m 2 ) Volume Zone 3 (m 2 ) Volume Zone 4 (m 2 ) Total Volume (m 2 ) Jam Orang Tenaga Kerja 2 3 4 5 6 7 8 Jumlah 3 7 7 7 7 7 4 60.33 120.7 120.7 60.33 60.66 121.3 121.3 60.66 60.66 121.3 121.3 60.66 60.33 120.7 120.7 60.33 60.33 181.3 302.6 363.3 302.6 181.3 60.33 134 403 673 807 673 403 134 3226 45 58 96 115 96 58 34 501 IV-11

4.3. ANALISIS BIAYA Analisis biaya yang dilakukan adalah dengan menghitung semua komponen biaya seperti biaya sistem, biaya pembelian material, biaya upah (labour cost), biaya transportasi, overhead dan burden yang nantinya akan dibandingkan dengan volume yang ada atau yang dihitung sehingga muncul harga satuan bekisting. 4.3.1. Sistem Material sistem yang dimaksud adalah material khusus yang digunakan sebagai perancah/bekisting untuk pengerjaan proyek dalam hal ini material bekisting sistem PERI yang berasal dari PT. Beton Konstruksi Wijaksana. Biaya sistem yang dihitung terdiri dari biaya rental material, consumable sistem dan lost damaged material sistem. a. Rental Biaya rental dihitung berdasarkan jenis material bekisting beserta komponennya, jumlah penyediaan material dan durasi pemakaian material tersebut, baik material horisontal maupun vertikal. b. Consumable sistem Yang dimaksud consumable sistem adalah material sistem yang digunakan hanya sekali penyediaan selama proyek berlangsung yang biasanya material tersebut tidak dapat dipergunakan lagi untuk proyek berikutnya seperti baut, paku sekrup, platform UBR dan lain-lain. IV-12

c. Lost dan damaged material Lost dan damaged material adalah faktor kehilangan dan kerusakan material sistem yang nilainya berdasarkan persentase dari total nilai pekerjaan, dimana persentase untuk lost material adalah 0,5% sedangkan persentase untuk damaged material adalah 1,0% 4.3.2. Material Material yang dimaksud adalah semua material consumable diluar material sistem seperti plywood, timber/kayu dan consumable lainnya. a. Plywood Plywood dihitung berdasarkan jumlah penyediaan material bekisting baik horisontal maupun vertikal serta memperhitungkan ulang kali pakai plywood seperti untuk plywood phenolic ulang kali pakai untuk horizontal adalah 8 kali dan untuk vertical adalah 12 kali pakai sedangkan untuk untuk plywood polyfilm pemggunaan untuk horizontal adalah 4 kali pakai dan untuk vertical 8 kali pakai. b. Timber Yang dimaksud dengan timber adalah kayu, yaitu semua kayu yang digunakan untuk pengerjaan bekisting vertical maupun horizontal yang dihitung berdasarkan penyediaan material bekisting horizontal maupun vertical serta memperhitungkan jumlah kali pindah dan banyaknya revisi yang dilakukan. IV-13

c. Consumable Connsumable yang dimaksud adalah consumable diluar material system seperti paku, pipa PVC, minyak bekisting, busa, kawat ayam, styrofoam dan lain-lain yang semuanya dihitung berdasarkan kebutuhan untuk pengerjaan bekisting sampai selesai yang dihitung berdasarkan volume pekerjaan baik horizontal maupun vertical. 4.3.3. Subkontrak Subkontrak adalah pekerjaan yang pengerjaannya diberikan/dikerjakan oleh perusahaan lain yang biasanya untuk pekerjaan yang bersifat khusus diluar pengerjaan bekisting dan hal ini jarang terjadi. 4.3.4. Labour Cost Labour cost adalah biaya biaya langsung yang dibayarkan kepada mandor/subcon dan employee/harian. a. Subcon Subcon dalam hal ini adalah mandor yang pekerjaannya bersifat borongan yaitu biaya dihitung berdasarkan volume yang ada dan harga satuan per volume dimana harga satuan terhadap mandor didapat dari laporan-laporan proyek sebelumnya yang telah dikerjakan dengan memperhatikan harga rata-rata tukang yang berlaku. b. Employee Employee adalah harian kantor yang dipekerjakan secara harian yang jumlahnya disesuaikan dengan kondisi lapangan, jenis pekerjaan dan IV-14

volume pekerjaan yang biasanya dipekerjakan untuk merapikan material 4.3.5. Transportasi Transportasi yang dimaksud adalah transportasi untuk mobilisasi dan demobilisasi material sistem dimana biaya dihitung berdasarkan tonase/berat material dan biaya angkut dari gudang ke proyek dan dari proyek ke gudang yang disesuaikan dengan jenis kendaraan yang digunakan. 4.3.6. Overhead Overhead adalah biaya operasional proyek yang dihitung berdasarkan lama proyek tersebut berjalan dan disesuaikan dengan kebutuhan proyek tersebut a. Payroll & overtime Payroll & overtime dihitung berdasarkan lama proyek tersebut berjalan dan dengan jumlah personel/staf yang ada serta dengan rata-rata gaji tiap personel dimana untuk kebutuhan personel disesuaikan dengan volume pekerjaan dan bentuk bangunan yang akan dikerjakan. b. Personnel Untuk biaya personel yang dihitung adalah biaya transport lebaran dan THR bila proyek tersebut pada saat pelaksanaan melewati hari raya, selain biaya tersebut terdapat juga biaya pengobatan/perawatan kesehatan, kesejahteraan karyawan, alat & kebutuhan dapur dan Astek dimana biayabiaya tersebut dihitung berdasarkan waktu pelaksanaan pekerjaan dan data/informasi proyek sebelumnya. IV-15

c. Administration Yang termasuk dalam biaya administrasi adalah biaya foto kopi, profisi bank, sumbangan, asuransi, alat tulis kantor dan lain-lain dimana biaya dihitung berdasarkan data/informasi proyek-proyek sebelumnya. d. General Untuk general biaya yang dihitung adalah biaya sewa kantor, gudang, mess karyawan, kontrakan pekerja, telepon, internet, listrik, dispenser dan lain-lain dimana biaya dihitung berdasarkan waktu pelaksanaan pekerjaan, harga barang dan upah untuk pembuatan kantor/gudang dan data/informasi proyek sebelumnya. e. Selling Selling adalah biaya tip-tip yang dikeluarkan dalam pelaksanaan proyek yang besarnya dihitung berdasarkan persentase dari nilai proyek yang ada. f. Repair & maintenance Repai & maintenance adalah biaya perbaikan dan perawatan alat-alat kerja proyek yang nilainya dihitung berdasarkan persentase dari nilai proyek yang ada. g. Depreciation Depreciation adalah biaya penyusutan dari alat-alat kerja seperti mesinmesin termasuk juga AC, komputer, kendaraaan operasional dan lain-lain yang nilainya dihitung berdasarkan persentase, lama pemakaian, jumlah kebutuhan proyek dan nilai/harga alat saat ini. IV-16

4.3.7. Burden Yang termasuk dalam biaya burden adalah quality cost, prefinance cost dan other yang dihitung berdasarkan persentase dari nilai proyek. a. Quality cost Quality cost adalah biaya perbaikan/repair hasil pengerjaan bekisting yang mengalami kegagalan pada saat pelaksanaan pekerjaan yang nilainya dihitung berdasarkan persentase dari nilai proyek. b. Prefinance cost Prefinance cost adalah biaya bunga yang dikeluarkan proyek akibat dari pendanaan proyek yang diambilkan dari bank bukan dari hasil pembayaran progress/kemajuan proyek dan prefinance cost akan tetap berjalan apabila cash flow proyek mengalami minus dimana untuk prefinance cost nilainya dihitung berdasarkan persentase dari nilai proyek. c. Other Other yang dimaksud disini adalah other expense yaitu biaya titipan atau biaya komitmen yang dibuat marketing pada saat melakukan negosiasi/lelang proyek dimana nilainya dihitung berdasarkan perjanjian antara marketing dengan pihak pemberi tugas/customer. IV-17

Tabel 4.9 Resume analisis biaya untuk tiap-tiap alternatif Uraian Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3 I Sistem 1.441.357.959 1.460.227.725 1.380.904.305 1 Rental 1.282.186.213 1.300.530.637 1.222.972.928 Balok 117.732.765 117.229.039 116.977.176 Pelat 959.303.168 952.419.158 948.977.152 Kolom 205.150.280 230.882.440 157.018.600 2 Consumable Part 81.019.886 81.158.126 80.767.726 Balok Pelat 34.125.326 34.125.326 34.125.326 Kolom 46.894.560 47.032.800 46.642.400 3 Lost 26.050.620 26.179.654 25.721.217 4 Damage 52.101.241 52.359.308 51.442.434 II Material 1.491.520.286 1.493.078.656 1.489.004.768 1 Plywood 1.039.492.500 1.040.578.500 1.037.320.500 Balok 231.589.500 231.589.500 231.589.500 Pelat 645.627.000 645.627.000 645.627.000 Kolom 162.276.000 163.362.000 160.104.000 2 Timber 295.986.012 296.458.382 295.642.494 Balok 57.091.000 57.091.000 57.091.000 Pelat 236.451.200 236.672.200 236.451.200 Kolom 2.443.812 2.695.182 2.100.294 3 Consumable 156.041.774 156.041.774 156.041.774 Balok 25.131.000 25.131.000 25.131.000 Pelat 87.022.500 87.022.500 87.022.500 Kolom 40.801.000 40.801.000 40.801.000 Safety Tools 1.000.000 1.000.000 1.000.000 Consumable sistem 2.087.274 2.087.274 2.087.274 III Labour Cost 999.127.726 999.127.726 999.127.726 1 Sub Kontrak 854.406.726 854.406.726 854.406.726 Balok 91.798.076 91.798.076 91.798.076 Pelat 590.543.215 590.543.215 590.543.215 Kolom 166.965.435 166.965.435 166.965.435 Kepala kolom 5.100.000 5.100.000 5.100.000 2 Employee 144.721.000 144.721.000 144.721.000 IV Transportation 99.000.000 100.100.000 95.700.000 V Overhead 563.709.981 564.073.426 562.782.161 1 Payroll & Overtime 257.200.000 257.200.000 257.200.000 2 Personel 47.610.124 47.635.931 47.544.243 3 Administrasi 14.854.425 14.908.189 14.717.174 4 General 52.200.000 52.200.000 52.200.000 5 Selling 52.101.241 52.359.308 51.442.434 6 Repair & Maintenance 5.210.124 5.235.931 5.144.243 7 Depresiasi 134.534.067 134.534.067 134.534.067 VI Burden 101.954.597 102.255.170 101.187.281 1 Quality Cost 52.101.241 52.359.308 51.442.434 2 Prefinance Cost 8.581.381 8.623.886 8.472.872 3 Other 41.271.976 41.271.976 41.271.976 IV-18

4.4. ANALISIS HARGA BEKISTING Dalam menganalisis harga bekisting adalah dengan memasukkan komponen analisis biaya diatas dan volume bekisting untuk masing-masing pekerjaan, adapun komponen dalam menganalisis biaya adalah system, consumable PERI, lost & damaged, plywood, kayu, consumable, upah, overhead & transportation dan profit 4.4.1. Analisis Sistem Untuk analisis biaya sistem yang dihitung adalah biaya sistem untuk masing-masing pekerjaan dibagi dengan volume masing-masing pekerjaan sehingga dihasilkan biaya sistem untuk satu jenis pekerjaan. Sistem (Rp/M 2 Biaya sistem (Rp) ) = Volume (M 2 ) Sumber : PT. Beton Perkasa Wijaksana 4.4.2. Analisis Consumable PERI Analisis biaya consumable PERI sama dengan analisis biaya system dimana nilainya didapat dari biaya consumable PERI untuk masingmasing pekerjaan dibagi dengan volume masing-masing pekerjaan. Consumable PERI (Rp/M 2 ) = Sumber : PT. Beton Perkasa Wijaksana Biaya consumable PERI (Rp) Volume (M 2 ) IV-19

4.4.3. Analisis Lost & Damaged Analisis lost & damaged nilainya adalah jumlah biaya lost damaged dikali dengan volume tiap pekerjaan yang dibagi dengan volume total dimana hasilnya dibagi lagi dengan volume tiap pekerjaan. Biaya lost & damaged (Rp) x Volume tiap pekerjaan (M 2 ) Lost & Damaged (Rp/M 2 ) = Volume total (M 2 ) Volume tiap pekerjaan (M 2 ) Sumber : PT. Beton Perkasa Wijaksana 4.4.4. Analisis Plywood Analisis biaya plywood nilainya adalah biaya plywood tiap pekerjaan dibagi dengan volume tiap pekerjaan. Plywood (Rp/M 2 Biaya plywood (Rp) ) = Volume (M 2 ) Sumber : PT. Beton Perkasa Wijaksana 4.4.5. Analisis Kayu Analisis biaya kayu nilainya adalah biaya kayu tiap pekerjaan dibagi dengan volume tiap pekerjaan. Kayu (Rp/M 2 Biaya kayu (Rp) ) = Volume (M 2 ) Sumber : PT. Beton Perkasa Wijaksana IV-20

4.4.6. Analisis Consumable Analisis biaya consumable nilainya adalah biaya consumable total dibagi dengan volume total pekerjaan. Consumable (Rp/M 2 ) = Sumber : PT. Beton Perkasa Wijaksana Biaya consumable total (Rp) Volume total (M 2 ) 4.4.7. Analisis Upah Analisis biaya upah nilainya adalah biaya upah borong tiap pekerjaan dikali dengan volume tiap pekerjaan yang kemudian dibagi dengan volume tiap pekerjaan dan hasilnya dijumlahkan dengan biaya upah employee/harian yang dibagi dengan volume total pekerjaan. Upah (Rp/M 2 ) = Upah borong (Rp) x Volume tiap pekerjaan (M2) + Upah employee/harian (Rp) Volume total (M 2 ) Volume total (M 2 ) Sumber : PT. Beton Perkasa Wijaksana 4.4.8. Analisis Overhead & Transportation Nilai biaya overhead & transportation didapat dari penjumlahan biaya overhead, transportasi dan burden yang dibagi dengan volume total pekerjaan. Overhead & transportation (Rp/M 2 ) = Sumber : PT. Beton Perkasa Wijaksana Biaya overhead (Rp) + Transportation (Rp) + Burden (Rp) Volume total (M 2 ) IV-21

4.4.9. Analisis Profit Profit adalah bagian keuntungan perusahaan yang nilainya didapat dari perbandingan target profit kantor yang dikali dengan penjumlahan dari biaya system, consumable PERI, lost & damaged, plywood, kayu, consumable, upah dan overhead & transportation. Profit (Rp/M 2 ) = Profit kantor x 100 x Analisa biaya sistem + consumable PERI + Lost & damaged + Plywood + Kayu + Consumable + Upah + Overhead & Transportation 100 - (Profit kantor x 100) Sumber : PT. Beton Perkasa Wijaksana 4.4.10. Harga Bekisting per M 2 Harga bekisting adalah total penjumlahan dari hasil analisis tiap pekerjaan, yaitu penjumlahan dari biaya system, consumable PERI, lost & damaged, plywood, kayu, consumable, upah, overhead & transportation dan profit yang satuannya adalah Rp/M 2. IV-22

Contoh perhitungan analisis harga bekisting Analisa harga balok Volume bekisting balok = 5.701 m 2 Volume bekisting total = 63.495 m 2 1 Sistem Sistem rental balok Biaya Sistem per m 2 Rp. = 117.732.765 117.732.765 5701 2 Lost & damage Biaya lost Rp. 26.050.620 Biaya damage Rp. 52.101.241 5701 Lost damage per m 2 26.050.620 + 52.101.241 + = 63.495 5701 3 Plywood Biaya Plywood balok Biaya plywood per m 2 Rp. = 231.589.500 231.589.500 5701 4 Kayu Biaya kayu/timber balok Rp. 57.091.000 Biaya kayu/timber balok per m 2 57.091.000 5701 5 Consumable Biaya consumable balok Rp. 156.041.774 156.041.774 = = 20.651 = 40.622 10.014 Biaya consumable per m 2 = = 2.458 63.495 6 Upah Volume balok Rp. 5496,89 Upah borong Rp. 16.700 Upah kepala kolom Rp. 5.100.000 Upah employee Upah per m 2 Rp. = 144.721.000 16.700 x 5496,89 5.100.000 + 5701 5701 = = 16.102 + 895 + 2.279 = 19.276 = + 1.231 144.721.000 63.495 7 Overhead & transportasi Biaya overhead Rp. 563.709.981 Biaya transportasi Rp. 99.000.000 Biaya burden Overhead n transportasi per m 2 Rp. = 101.954.597 563.709.981 + 99.000.000 + 101.954.597 63.495 = 12.043 IV-23

8 Profit Profit 10% 10% x 100 Profit per m 2 = 100-10% x 100 20.651 + 1.231 + 40.622 + 10.014 + 2.458 + 19.276 + 12.043 10 = x 90 106.293 = 11.810 9 Harga bekisting balok per m 2 = 20.651 + 1.231 + 40.622 + 10.014 + 2.458 + 19.276 + 12.043 + 11.810 = 118.103 Contoh perhitungan consumable PERI pada pelat Biaya consumable part pelat Rp. 34.125.326 Volume pelat Biaya consumable PERI per m 2 = = 45.426 34.125.326 45426 = 751 Contoh perhitungan upah pelat Biaya upah borong pelat Rp. 13.000 Upah employee Rp. 144.721.000 Volume bekisting pelat = 45.426 m 2 Volume bekisting total = 63.495 m 2 Biaya upah pelat per m 2 = 13.000 x 45.426 144.721.000 + 63.495 63.495 = 9.301 + 2.279 = 11.580 IV-24

4.5. HARGA BEKISTING Dari hasil penghitungan biaya dan analisis diatas maka didapatkan harga satuan untuk tiap-tiap alternative. 4.5.1. Harga Bekisting Alternatif Pertama Tabel 4.10 Harga bekisting alternatif I JENIS PEKERJAAN VOLUME UNIT HARGA TOTAL % PENYEDIAAN UNIT ( Rp. ) TOWER C Balok 5.701 M² 118.100 673.304.147 12,90% 3 Lantai Pelat 45.426 M² 80.300 3.647.740.010 69,91% 3 Lantai Kolom 12.368 M² 72.500 896.666.223 17,19% 17 Set G R A N D T O T A L 63.495 M² 82.200 5.217.710.380 100,00% BALOK Volume : 5.701 m2 SISTEM 20.651 CONSUMABLE PERI - LOST & DAMAGE 1.231 PLYWOOD 13.111 40.622 KAYU 10.014 CONSUMABLE 2.458 UPAH 19.276 OVERHEAD & TRANSPORTATION 12.043 PROFIT 11.810 T O T A L 118.103 PELAT Volume : 45.426 m2 SISTEM 21.118 CONSUMABLE PERI 751 LOST & DAMAGE 1.231 PLYWOOD 13.111 14.213 KAYU 5.205 CONSUMABLE 2.458 UPAH 15.279 OVERHEAD & TRANSPORTATION 12.043 PROFIT 8.033 T O T A L 80.330 IV-25

KOLOM Volume : 12.368 m2 SISTEM 16.587 CONSUMABLE PERI 3.792 LOST & DAMAGE 1.231 PLYWOOD 13.121 KAYU 198 CONSUMABLE 2.458 UPAH 15.779 OVERHEAD & TRANSPORTATION 12.043 PROFIT 7.245 T O T A L 72.453 4.5.2. Harga bekisting Alternative Kedua Tabel 4.11 Harga bekisting alternatif II JENIS PEKERJAAN VOLUME UNIT HARGA TOTAL % PENYEDIAAN UNIT ( Rp. ) TOWER C Balok 5.701 M² 118.000 672.734.033 12,83% 3 Lantai Pelat 45.426 M² 80.200 3.643.197.370 69,50% 3 Lantai Kolom 12.368 M² 74.900 926.348.967 17,67% 19 Set G R A N D T O T A L 63.495 M² 82.600 5.242.280.370 100,00% BALOK Volume : 5.701 m2 SISTEM 20.562 CONSUMABLE PERI - LOST & DAMAGE 1.238 PLYWOOD 13.111 40.622 KAYU 10.014 CONSUMABLE 2.458 UPAH 19.276 OVERHEAD & TRANSPORTATION 12.073 PROFIT 11.805 T O T A L 118.047 IV-26

PELAT Volume : 45.426 m2 SISTEM 20.966 CONSUMABLE PERI 751 LOST & DAMAGE 1.238 PLYWOOD 13.111 14.213 KAYU 5.210 CONSUMABLE 2.458 UPAH 15.279 OVERHEAD & TRANSPORTATION 12.073 PROFIT 8.021 T O T A L 80.209 KOLOM Volume : 12.368 m2 SISTEM 18.668 CONSUMABLE PERI 3.803 LOST & DAMAGE 1.238 PLYWOOD 13.209 KAYU 218 CONSUMABLE 2.458 UPAH 15.779 OVERHEAD & TRANSPORTATION 12.073 PROFIT 7.494 T O T A L 74.940 4.5.3. Harga bekisting Alternative Ketiga Tabel 4.12 Harga bekisting alternatif III JENIS PEKERJAAN VOLUME UNIT HARGA TOTAL % PENYEDIAAN UNIT ( Rp. ) TOWER C Balok 5,701 M² 117,800 671,593,806 13.06% 3 Lantai Pelat 45,426 M² 80,000 3,634,112,090 70.64% 3 Lantai Kolom 12,368 M² 67,800 838,537,516 16.30% 13 Set G R A N D T O T A L 63,495 M² 81,000 5,144,243,412 100.00% IV-27

BALOK Volume : 5,701 m2 SISTEM 20,518 CONSUMABLE PERI - LOST & DAMAGE 1,215 PLYWOOD 13,111 40,622 KAYU 10,014 CONSUMABLE 2,458 UPAH 19,276 OVERHEAD & TRANSPORTATION 11,964 PROFIT 11,785 T O T A L 117,851 PELAT Volume : 45,426 m2 SISTEM 20,890 CONSUMABLE PERI 751 LOST & DAMAGE 1,215 PLYWOOD 13,111 14,213 KAYU 5,205 CONSUMABLE 2,458 UPAH 15,279 OVERHEAD & TRANSPORTATION 11,964 PROFIT 7,997 T O T A L 79,973 KOLOM Volume : 12,368 m2 SISTEM 12,696 CONSUMABLE PERI 3,771 LOST & DAMAGE 1,215 PLYWOOD 12,945 KAYU 170 CONSUMABLE 2,458 UPAH 15,779 OVERHEAD & TRANSPORTATION 11,964 PROFIT 6,778 T O T A L 67,776 IV-28

Tabel 4.13 Resume analisis No. Uraian Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3 Satuan 1 Jumlah Zone 2 3 4 Zone 2 Waktu Pelaksanaan 232 233 234 Hari 3 Biaya 5,217,710,380 5,242,280,370 5,144,243,412 Rp. 4 Harga bekisting rata-rata 82,200 82,600 81,000 Rp/M 2 5 Volume - Horisontal 1,452 1,452 1,452 M 2 - Vertikal 361 361 361 M 2 6 Jumlah tenaga kerja - Horisontal 541 513 501 Orang - Vertikal 150 150 150 Orang 7 Jumlah tenaga kerja pada peak time - Horisontal 154 129 115 Orang - Vertikal 75 62 45 Orang Dari hasil analisis diatas dibuatkan suatu urutan sebagai berikut : Urutan biaya Selisih terhadap alternatif 3 Alternatif 2 5.242.280.370 98.036.958 1,87% Alternatif 1 5.217.710.380 73.466.968 1,40% Alternatif 3 5.144.243.412 Urutan penggunaan tenaga horisontal pada peak time Selisih terhadap alternatif 3 Alternatif 1 154 38 24,93% Alternatif 2 129 13 8,61% Alternatif 3 115 Urutan penggunaan tenaga vertikal pada peak time Selisih terhadap alternatif 3 Alternatif 1 75 30 39,86% Alternatif 2 62 17 22,65% Alternatif 3 45 IV-29