BAB I PENDAHULUAN. beberapa contoh penyumbang terbesar pemanasan global saat ini.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Syafputri (2014). Data ini diperkuat oleh pernyataan Badan Pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN. berwarna hitam merupakan salah satu jenis plastik yang paling banyak beredar di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Lingkungan hidup tidak dapat terlepas dari aktivitas berbagai makhluk hidup

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini berbagai Negara mulai merespon terhadap bahaya sampah plastik, terutama

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kurang tepat serta keterbatasan kapasitas dan sumber dana meningkatkan dampak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sosiolog dari Universitas Indonesia Ida Ruwaida Noor yang dikutip dalam situs

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. kapasitas atau jumlah tonnasenya. Plastik adalah bahan non-biodegradable atau tidak

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, merupakan negara kepulauan terbesar menyimpan kekayaan karang

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta adalah ibukota dari Indonesia dengan luas daratan 661,52 km 2 dan tersebar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ADLN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN. 13 tahun 2012 tentang pedoman pelaksanaan reduce, reuse, dan recycle melalui

BAB I PENDAHULUAN. ditanamkan kepada masyarakat, khususnya remaja. Salah satu dari budaya yang

BAB I PENDAHULUAN. terutama pada bisnis bakery dan cake shop. Bila dilihat trend saat ini, bisnis

BAB I PENDAHULUAN. musim itu datang, hujan yang dihasilkan mampu membuat beberapa kota di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. potensial bagi kesejahteraan masyarakat ekonomi, sosial dan lingkungan hidup.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Di jaman yang kemajuan teknologinya semakin pesat, masyarakat justru

PELATIHAN PEMANFAATAN BARANG BEKAS SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN REUSABLE BAGUNTUK MELATIH SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH DALAM MELAKUKAN DIET PLASTIK

PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG,

BAB I PENDAHULUAN. layak untuk dikonsumsi. Indonesia sebagai negara penghasil minyak kelapa sawit

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan potensi bangsa dimasa depan yang sering kali terabaikan,

DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN DI DESA SUKOSARI KECAMATAN JUMANTONO KABUPATEN KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk vertebrata yang memiliki tulang belakang yang

QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI BIREUEN,

I. PENDAHULUAN. Manusia dalam menjalani aktivitas hidup sehari-hari tidak terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. ringan, praktis, ekonomis dan dapat menggantikan fungsi dari barang-barang lain.

Bab I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. sekitarnya, terhitung hingga tahun 2014 terdapat 173 mall yang ada di Jakarta

POPOK KAIN MENGURANGI BEBAN BUMI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan hidup merupakan semua benda, dan kondisi yang terdapat

BAB I. PENDAHULUAN. Pengelolaan lingkungan hidup merupakan bagian yang tak terpisahkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. seringkali diwakilkan ke dalam identitas visual perusahaan. Salah satu jenis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tinggi mengakibatkan bertambahnya volume sampah. Selama ini sebagian besar

KUISIONER FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI KAMPUNG APUNG RT10/01 KELURAHAN KAPUK JAKARTA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. kekurang-pedulian warga negara terhadap lingkungannya sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. plastik, maka akan berkurang pula volume sampah yang ada di Tempat

BAB 1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sampah merupakan suatu sisa-sisa benda yang tidak diinginkan setelah berakhirnya

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya, menempatkan manusia sebagai subjek utama yang mengambil. hidup sehingga menimbulkan kerusakan lingkungan.

PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN ( Pertemuan ke-7 ) Disampaikan Oleh : Bhian Rangga Program Studi Pendidikan Geografi FKIP -UNS 2013

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN JEPARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Manusia melakukan berbagai aktivitas untuk memenuhi kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan manusia, karena pada

BAB I PENDAHULUAN. berbagai kegiatan hidup yang berbasis pada langkah-langkah sehat. Jika tubuh kita

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. Situ merupakan sumber mata air alami yang berada di daratan yang memiliki fungsi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap material bangunan mempunyai siklus hidup, dimulai dari

HIDUP MODERN BERWAWASAN LINGKUNGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGOLAHAN SAMPAH DENGAN SISTEM 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE)

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan, dan kenyamanan. Taman kota juga dapat difungsikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang mengajarkan hakikat karakter dalam ketiga aspek yaitu cipta,

BAB I PENDAHULUAN. pencemaran, kerusakan lingkungan serta sumber daya dan konservasi.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan industri desain grafis tanah air. dan sebagai bentuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. PBB tentang lingkungan hidup pada bulan Juni Pemerintah Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. menyerang anak-anak. Penyakit Kawasaki adalah penyakit demam akut pada anak

BAB I PENDAHULUAN 1 UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada zaman sekarang ini perkembangan dunia bisnis di Indonesia sudah

ABSTRAK DUKUNGAN AUSTRALIA DALAM PENANGGULANGAN DEFORESTASI HUTAN DI INDONESIA TAHUN

BAB IV ANALISA. SIFAT DATA Sekunder (Pendampin g. Primer (utama) Tabel Tabel Kecukupan Data

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. pengaruh terjadinya Global warming yang terjadi pada saat ini. Hal ini sangat

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Orisinalitas (State of the Art)

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

kabel perusahaan telekomunikasi dan segala macam (Setiawan, 2014).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Hubert Forestier dan Truman Simanjuntak (1998, Hlm. 77), Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. yang dianggapnya sudah tidak berguna lagi, sehingga diperlakukan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. termasuk saat tidur. Pada manusia dewasa, sekitar persen tubuhnya terdiri

KUESIONER PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, pilihan lembaga asuransi kesehatan kian beragam, baik swasta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 : PENDAHULUAN. 2010), dengan laju pertumbuhan penduduk sebanyak 1,49%. Tingkat pertumbuhan

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bertambah. Terlebih lagi saat bulan Ramadhan tiba, angka gelandangan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lingkungan merupakan sesuatu yang berada disekitar manusia secara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. barang maka semakin besar pula volume sampah yang dihasilkan. 1. dan volumenya akan berbanding lurus dengan jumlah penduduk.

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahlah yang bertanggung jawab dalam pengelolaan sampah.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Memelihara hewan peliharaan merupakan kegiatan yang semakin digemari oleh

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang ketat, media promosi sangat diperlukan dalam memasarkan. produk dan membuat produk dikenal oleh masyarakat.

1. Menjaga lingkungan. 2. Mengurangi penggunaan air. 3. Membuang sampah pada tempatnya

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 6. PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGANLatihan Soal 6.1

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah

2015 STUDI TENTANG PEMBERDAYAAN PARTISIPATIF DALAM MEMBANGUN KEMANDIRIAN EKONOMI DAN PERILAKU WARGA MASYARAKAT

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan pengelolaan yang berkelanjutan air dan sanitasi untuk semua. Pada tahun 2030,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bumi ialah tempat tinggal kita bersama yang perlu dijaga dan dilindungi kelestarian lingkungannya. Dari tahun ke tahun bumi kita semakin bertambah panas akibat ulah manusia yang tidak mempedulikan lingkungan. Pembakaran gas kendaraan, penebangan hutan ilegal, dan membuang sampah sembarangan ialah beberapa contoh penyumbang terbesar pemanasan global saat ini. Fakta yang menunjukkan data signifikan kenaikan panas dibumi yakni Survey Departemen Kelautan & Perikanan awal tahun 2007 yang menunjukkan Indonesia telah kehilangan 24 pulau kecilnya akibat naiknya permukaan air laut dan sekitar 2.000 pulau dikuatirkan akan mengalami hal yang sama dalam kurun waktu 25 tahun mendatang. Diperkirakan sekitar 800 ribu rumah yang berada di pesisir harus dipindahkan dan rata-rata banjir di Indonesia naik 63% dalam lima tahun (Sumber: Presentasi Tzu Chi oleh Pak Rudi Hartono sebagai anggota sekaligus relawan Tzu Chi, 14 September 2012). Salah satu faktor yang mempengaruhi hal tersebut terjadi ialah sampah yang menumpuk dan menyumbat saluran pembuangan, sehingga air yang seharusnya mengalir ke sungai tidak dapat mengalir lancar dan menyebabkan banjir. Sebenarnya sampah dapat diatasi dengan baik jika masyarakat mengerti dan paham akan pengolahan sampah itu sendiri. Menurut data Dinas Kebersihan Jakarta, Jakarta menghasilkan sampah ± 6.000 ton/hari atau 185 kali Candi Borobudur per tahun. Lima puluh persennya 1

adalah sampah kertas & plastik (Sumber: Presentasi Tzu Chi oleh Pak Rudi Hartono sebagai anggota sekaligus relawan Tzu Chi, 14 September 2012). Menurut data depo daur ulang Pegangsangan Dua, Jakarta Utara, setiap harinya depo ini menerima lebih dari dua muatan truk sampah dan hampir setengahnya ialah sampah plastik dan setengahnya lagi sampah kertas. Berat satu truk dapat menampung kurang lebih satu ton (Sumber: Wawancara oleh Pak Rudi Hartono sebagai anggota sekaligus relawan Tzu Chi, 14 September 2012). Namun, kenyataanya hal ini tidak bisa dihindari karena penggunaan kertas dan plastik sangat bermanfaat bagi masyarakat. Penulis mengambil contoh dari sekian banyak kategori barang bekas menurut Yayasan Budha Tzu Chi yang paling banyak diterima salah satunya yakni, air botol kemasan dan kertas. Air botol kemasan akan dibeli jika tidak membawa air botol minum sendiri atau mungkin kehabisan minuman ditengah kegiatan yang sedang dilakukan. Setelah air habis diminum, biasanya akan langsung dibuang ke tempat sampah. Menurut survey yang penulis lakukan terhadap beberapa responden dengan menggunakan metode kuantitatif sebenarnya mereka sadar kalau botol plastik tersebut dapat digunakan, tetapi mereka tidak mengetahui dengan cara apa dan bagaimana mengolahnya. Pentingnya daur ulang botol plastik sekarang ini dikarenakan memerlukan waktu 300 tahun untuk dapat mengurai, waktu ini tidak mungkin bisa menandingi dengan jumlah konsumsi air kemasan setiap harinya. Maka dari itu diperlukanlah suatu cara untuk menanggulangi botol botol plastik. Salah satu cara untuk menangulangi masalah barang bekas tersebut ialah dengan pengelolaan kembali secara fisik, yaitu dengan kegiatan daur ulang. Daur ulang adalah kegiatan mengumpulkan, memilah dan menggunakan kembali 2

sampah. Pengumpulan dapat dilakukan dari sampah yang sudah dipisahkan dari awal (kotak sampah/kendaraan sampah khusus) atau dari sampah yang sudah tercampur. Maka dari itu penulis mengkategorikan barang-barang yang dapat didaur ulang dalam tugas akhir ini yaitu, kertas dan plastik. Berdasarkan jumlah sampah yang didaur ulang setiap harinya oleh depo daur ulang dan keuntungan yang didapat dari mendaur ulang barang-barang tersebut. Kegiatan pengumpulan, pemilahan dan daur ulang inilah yang dilakukkan oleh salah satu organisasi sosial yakni, Yayasan Budha Tzu Chi dalam hal pelestarian lingkungan melalui Depo Daur Ulang. Yayasan Budha Tzu Chi adalah organisasi kemanusiaan yang didirikan oleh Master Cheng Yen pada tahun 1966 berpusat di Hualien, Taiwan. Yayasan ini telah beroperasi di Indonesia sejak 1993 (sumber: www.tzuchi.co.id. Diakses tanggal 12 September 2012). Yayasan Budha Tzu Chi mengedukasikan kepada masyarakat yang belum mengetahui tentang dampak pemanasan global akibat sampah dan cara pengelolaan daur ulang sampah yang baik. Setelah itu masyarakat yang telah tergerak untuk melakukan pelestarian lingkungan di datangi setiap sebulan dua kali untuk diambil barang bekas yang akan dipilah kembali. Ditargetkan kepada seluruh usia dewasa karena upaya mengatasi persoalan sampah di Ibu Kota menuntut keterlibatan seluruh pemangku kepentingan, khususnya masyarakat dengan usia dewasa yang telah memiliki tanggung jawab dan kewajiban terhadap dirinya sendiri dan orang lain. Salah satu cara agar masyarakat bisa berpartisipasi adalah dengan memilah sampah sebelum dibuang ke tempat sampah. Dengan adanya kegiatan daur ulang, masyarakat telah turut serta melakukan penyelamatan lingkungan dan pelestarian lingkungan. Alasan 3

kegiatan ini dikampanyekan secara sosial karena memerlukan partisipasi dari kelompok usia dewasa yang telah memiliki tanggung jawab dan berpartisipasi aktif dalam kehidupan bermasyarakat. Setelah proses pemilahan tersebut barang bekas akan dijual kepada pabrik kemudian dana yang dihasilkan dari pendauran ulang akan dimanfaatkan untuk dana kemanusiaan. Tidak dipungkiri kegiatan yang sudah berjalan ini juga masih banyak kendala oleh masyarakat yang belum turut serta ambil bagian. Berdasarkan permasalahan ini, maka penulis sebagai desainer grafis ingin membantu mengkampanyekan kegiatan pelestarian lingkungan yang dilakukan oleh Yayasan Budha Tzu Chi, dalam membuat rancangan visual yang dapat memberi dampak pada kesadaran masayarakat, supaya masyarakat lebih peduli lingkungan dan menghemat setiap kecil tindakan yang merusak lingkungan. Saat ini media-media kreatif pun telah berkembang pesat, penulis ingin membuat media yang cocok dengan perkara sampah ini dengan mencari tau media apa yang digunakan untuk kampanye ini. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang ada, penulis menemukan pertanyaan penting dalam proyek Tugas Akhir ini. Rumusan masalah dalam tugas akhir ini dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Bagaimana membuat rancangan visual yang dapat mendukung keikut sertaan audiens dalam upaya kampanye sosial lingkungan hidup yang dilakukan oleh Yayasan Budha Tzu Chi? 4

2. Bagaimanakah aplikasi media yang dapat dimanfaatkan untuk kampanye sosial pelestarian lingkungan yang dilakukan oleh Yayasan Budha Tzu Chi? 1.3 Batasan Masalah Dalam proyek tugas akhir ini, batasan untuk memfokuskan penelitian dalam tugas akhir ini, yaitu 1. Membuat rancangan visual yang dapat mendukung keikut sertaan audiens dalam upaya kampanye sosial lingkungan hidup yang dilakukan oleh Yayasan Budha Tzu Chi. 2. Membuat aplikasi media yang dapat dimanfaatkan untuk kampanye sosial lingkungan hidup yang dilakukan oleh Yayasan Budha Tzu Chi. Penulis hanya akan memfokuskan pada rancangan visual yang dapat mendukung upaya kampanye dan pembuatan aplikasi media, tetapi tidak terfokus pada pembuatan Graphic Standard Manual. Untuk lebih jelasnya, dibawah ini dijelaskan secara sistematis untuk batasan masalah: 1. Masalah Umum: Pelestarian Lingkungan 2. Penanggulangan: Daur Ulang 3. Cara dan Kegiatan: Kampanye Sosial 4. Target Audiens a. Segmentasi geografis: kota Jakarta. b. Segmentasi Demografis: Usia: Dewasa awal 18-40 tahun dan >40 tahun Jenis kelamin: Multigender Agama: Multi 5

Suku: Multi c. Segmentasi Psikografis Strata ekonomi: A-B Gaya hidup: modern, urban, tidak old-fashioned d. Segmentasi Tingkah Laku: Manfaat yang dicari: Menjadikan gaya hidup peduli lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan memulai melakukan kegiatan daur ulang untuk kelestarian lingkungan dan bermanfaat bagi orang lain. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan diadakannya penulisan Tugas Akhir Perancangan Media Kampanye Sosial Pelestarian Lingkungan Untuk Yayasan Budha Tzu Chi ini ialah 1. Membuka wawasan kepada masyarakat tentang proses daur ulang yang diadakan Yayasan Budha Tzu Chi dengan tujuan utama yakni untuk kegiatan sosial. 2. Menjadikan gaya hidup peduli lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan memulai melakukan kegiatan daur ulang. 1.5 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diperoleh dalam pengantar karya tugas akhir ini adalah : 1. Bagi Lingkungan a. Menghemat lahan TPAS (Tempat Pembuangan Akhir Sampah) b. Mengurangi pencemaran lingkungan akibat penumpukkan sampah c. Menghemat energi 6

d. Menghemat SDA (Sumber Daya Alam) 2 Bagi Masyarakat a. Mencegah dampak pemanasan global yang kian tahun kian memanas b. Terwujudnya gaya hidup peduli lingkungan dengan terciptanya masyarakat peduli lingkungan. c. Membantu sesama dengan adanya pengumpulan barang bekas dan dana yang terkumpul digunakan untuk dana kemanusiaan. 3. Bagi penelitian selanjutnya Penulisan ini akan memudahkan untuk penelitian selanjutnya yang lebih mendalam. 1.6 Metodologi Penelitian Pengumpulan data agar mendapatkan data yang akurat dalam tugas akhir ini maka digunakanlah metode-metode pengumpulan data. Metode pengumpulan data yang digunakan ialah: 1. Wawancara Yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan untuk mencari data dengan cara tanya jawab secara langsung kepada nara sumber yang disebut informan. Pertama-tama untuk mendapatkan informasi penulis melakukan wawancara tentang kegiatan yang dilakukkan oleh Tzu Chi penulis mewawancarai komite Yayasan Budha Tzu Chi bagian pelestarian lingkungan. Bapak Sudarno. Diketahuilah Yayasan Budha Tzu Chi ini telah melakukkan program pelestarian 7

lingkungan sejak 6 tahun yang lalu. Kegiatan ini dibagi dalam beberapa wilayah yang tersebar di Jakarta, namun, belum semua wilayah Jakarta ikut ambil bagian. Kemudian penulis mewawancarai relawan Yayasan Buddha Tzu Chi bagian daur ulang di daerah Kelapa Gading Bapak Rudi Hartono. Dari sana penulis mendapatkan banyak informasi tentang bagaimana cara mereka melakukan sosialisasi, cara pengumpulan barang bekas serta cara pemilahan di depo daur ulang. Tidak semua masyarakat wilayah Jakarta Utara khususnya Kelapa Gading turut serta ambil bagian dikarenakan belum tergerak hatinya untuk melakukan pelestarian lingkungan. 2. Observasi Observasi (pengamatan) yaitu, kegiatan mencermati langsung secara visual terhadap obyek penelitian. Observasi dilakukan dengan setelah mencermati data sekunder serta memperoleh masukan dari berbagai sumber. Penulis melakukkan metode obeservasi di depo daur ulang Kelapa Gading milik Yayasan Budha Tzu Chi. Obeservasi penulis lakukkan selama satu hari tanggal 10 Oktober 2012 dan juga melakukkan observasi ke rumah yang mau diambil barang bekasnya oleh tim depo daur ulang. Observasi dilakukan penulis untuk mengetahui lebih dalam mengenai tindakan yang dilakukkan didepo daur ulang ini. Dari usaha pengumpulan data ini maka akan diperoleh data antara kepedulian masyarakat terhadap lingkungan yang diharapkan penulis dengan adanya media yang cocok akan lebih mendekatkan masyarakat dengan lebih peduli lingkungan. 8

3. Survei Survei penulis gunakan untuk mengetahui hambatan dalam melakukkan kegiatan daur ulang, agar penulis dapat membuat rancangan visual yang tepat untuk kegiatan kampanye ini. Penulis juga mengumpulkan data-data mengenai pendapat para target audiens dengan menyebarkan kuisioner kepada seratus orang koresponden. Kuisioner ini disebarkan secara langsung di dua tempat dengan metode rumus Yamane (1973) dalam bukunya Augusty (2006, 227). n= N 1+Nd 2 n= Jumlah Sample N= Jumlah Populasi d= Deviasi (kesalahan yang dapat ditolerir) sebanyak 10% Berdasarkan rumus diatas dengan rata-rata pengunjung di Mall Kelapa Gading sebanyak 9.550 pengunjung. Sampel dapat diperoleh dengan hasil sebagai berikut : n = 9550 1+ 9550(10%) 2 = 9550 1+ 95,5 = 98,963 9

Diperoleh hasil sebanyak 98.963 responden target audiens kuisioner yang dapat diambil mewakili jawaban valid dari kuisioner penulis, kemudian penulis membulatkannya menjadi 100 responden. Penulis juga melakukan survei kepada pengunjug di Mall of Indonesia. Berdasarkan rumus diatas dengan rata-rata pengunjung di Mall of Indonesia sebanyak 10.550 pengunjung. Sampel dapat diperoleh hasil sebagai berikut : n = 10.550 1+ 9550(10%) 2 = 10.550 1+ 105,5 = 99, 061 Diperoleh hasil sebanyak 99, 061 responden target audiens kuisioner yang dapat diambil mewakili jawaban valid dari kuisioner penulis, kemudian penulis membulatkannya menjadi 100 responden. 10