BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Struktur Modal dan Nilai Perusahaan. yang terdiri dari saham preferen dan saham biasa.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Modal (Munawir, 2001) adalah hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang dihasilkan, maupun sumber daya manusianya. Merupakan tantangan yang

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengantisipasi persaingan yang semakin ketat sekarang ini banyak perusahaanperusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Dalam kenyataannya ada hal-hal yang membuat perusahaan tidak bisa menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. Tentunya hal ini tanpa mengurangi perhatian terhadap masalah-masalah lain yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ekonomi global yang terus maju pada saat ini, dapat menimbulkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perbandingan antara modal asing (jangka panjang) dengan modal sendiri.

I. PENDAHULUAN. keputusan pendanaan yang mampu meminimalkan biaya modal yang harus ditanggung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Riyanto (2002:209), sumber modal (pendanaan) dapat berasal dari

BAB I PENDAHULUAN. maupun biaya operasional dalam perusahaan yang didirikan. Maka agar tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jangka panjang, saham preferen dan modal pemegang saham (Weston dan

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi di pasar modal, struktur modal telah menjadi salah satu faktor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memaksilalkan nilai perusahaan. Teori sinyal menunjukkan adanya asimetri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sumber utama yakni yang berasal dari dalam dan luar perusahaan (Rodoni dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. beberapa kajian teori. Teori teori struktur modal bertujuan sebagai landasan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu keputusan penting yang dihadapi oleh perusahaan adalah keputusan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Struktur pendanaan merupakan indikasi bagaimana perusahaan membiayai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemegang saham maupun calon investor sangat berkepentingan terhadap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Struktur modal dapat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Konsep teori

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di era ekonomi global yang semakin maju saat ini, akan menimbulkan

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Tujuan utama suatu perusahaan menurut theory of the firm adalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dasar struktur modal berkaitan dengan sumber dana, baik itu sumber internal

LANDASAN TEORI. dalam perusahaan yaitu keseimbangan antara aktiva dengan pasiva yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam melakukan penelitian saat ini. Beberapa penelitian terdahulu yang dijadikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. juga dalam pasar internasional. Kondisi Indonesia saat ini sangat membuka

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. telah membuat suatu perusahaan berusaha meningkatkan nilai perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia usaha sudah semakin berkembang saat ini. Kemunculan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. nilai perusahaan meningkat. Masalah struktur modal merupakan masalah yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Brigham dan Houston (2007) isyarat atau signal adalah suatu

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. (yang lebih baik) mengenai prospek perusahaan daripada yang dimiliki investor.

BAB I PENDAHULUAN. Miftahurrohman (2014), tujuan utama dari sebuah perusahaan adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. pendanaan, apalagi pada perusahaan yang sedang tumbuh senantiasa. berhadapan dengan persoalan penambahan modal yang tujuannya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I. Pendahuluan. perusahaan Indonesia mulai menunjukkan perbaikan dilihat dari nilai indek

Bab II. Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Persaingan bisnis di Indonesia saat ini telah mengalami kemajuan yang

perusahaan yaitu dari hutang (pinjaman) dan modal sendiri.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang pesat,

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan. keuangan tersebut untuk menentukan atau menilai posisi

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II URAIAN TEORITIS. Octavianus Hendratmo (2004) meneliti dengan judul Analisis Pengaruh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini pada dasarnya mengacu pada penelitian yang dilakukan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. pembaca dalam memahami maksud dari variabel-variabel yang akan diteliti.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Struktur modal merupakan masalah yang sangat penting bagi perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya persaingan dalam era globalisasi saat ini menuntut setiap

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan property dan real estate semakin marak diberbagai penjuru

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Myes dan Majluf Disebut sebagai pecking order theory karena teori ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Profitabilitas (profitability) adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Hasa, 2008) (Lusiana, 2006) (Meyulinda dan Yusfarita, 2010) Weston and Copeland (2010:19)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kondisi perekonomian saat ini telah menciptakan suatu persaingan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan dana maka diperlukan keputusan pendanaan yang tepat. Keputusan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dan perluasan industri pada umumnya membutuhkan sumbersumber

pendanaan internal maupun eksternal. Brigham dan Houston (2011:153) menyatakan bahwa perusahaan yang sedang berkembang membutuhkan modal

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatkan nilai perusahaan, memakmurkan pemilik saham dan

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan dalam jangka panjang. Melalui penjualan barang dan jasa kepada

PEMBAHASAN. Pengertian Modal dan Struktur Modal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama investor dalam menanamkan modalnya di sebuah perusahaan yaitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menjalankan kegiatan perusahaan, modal yang merupakan hak kepemilikan

BAB 1 PENDAHULUAN. dan menganalisis perpaduan dari sumber-sumber dana yang ekonomis bagi perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. kreditur, serta pihak manajemen perusahaan itu sendiri. Selain itu pendanaan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. untuk kegiatan operasional, termasuk perusahaan manufaktur.hal ini

BAB II LANDASAN TEORI. Struktur modal akan menentukan biaya modal. Biaya modal adalah balas jasa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berjudul Factors Determining the Capital Structure of Pharmaceutical

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Definisi Struktur Modal menurut para ahli: jangka panjang, saham preferen dan saham biasa. Disisi lain Handono

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pengertian Modal dan Strukur Modal

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Di era globalisasi ini perkembangan perusahaan semakin lama semakin pesat.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan bertujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan nilai harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila

BAB I PENDAHULUAN. serta menjaga kelangsungan hidup perusahaan. adalah keputusan pendanaan atau keputusan struktur modal, yaitu keputusan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. penamaan teori pecking order dilakukan oleh Myers (2001), secara singkat teori

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. / stock. Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. merangsang pertumbuhan ekonomi. Namun demikian banyak hambatan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai prinsipal dan manajer sebagai agen. Jensen dan Meckling (1976)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang pesat dan semakin

BAB I PENDAHULUAN. besar. Bagi perusahaan, modal merupakan salah satu faktor penunjang yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lain yang belum terpenuhi, dimana hutang ini merupakan sumber dana

BAB I PENDAHULUAN. penyesuaian terutama dalam hal kebijakan agar perusahaan dapat menjawab

BAB I PENDAHULUAN. dan lingkungan ekonomi yang semakin kompleks. Karena kondisi ini maka

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Pengertian dan Nilai Perusahaan Pengertian Struktur modal menurut Sjahrial (2008:179) adalah perimbangan antara penggunaan modal pinjaman yang terdiri dari utang jangka pendek yang bersifat permanen dan utang jangka panjang dengan modal sendiri yang terdiri dari saham preferen dan saham biasa. Menurut Weston dan Copeland (1986:68), bahwa capital structure or the capitalization of the firm is the permanent financing represented by long term debt, preferred stock and shareholder s equity atau dapat diartikan bahwa struktur modal merupakan gambaran dari proporsi keuangan perusahaan yaitu antara modal yang bersumber dari hutang jangka panjang, saham preferen dan modal sendiri. Struktur modal yang optimum menurut Brigham dan Houston (2001:45) adalah kombinasi dari hutang dan ekuitas yang memaksimumkan harga saham Perusahaan. Sedangkan menurut Astuti (2004:138), struktur modal yang optimal pada suatu perusahaan adalah struktur modal yang mengoptimalkan keseimbangan antara risiko dan pengembalian sehingga memaksimumkan harga saham. Harga saham yang maksimum akan meningkatkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan menurut Husnan dan Pudjiastuti (2004:7) merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual. Semakin 8

9 tinggi nilai perusahaan maka semakin besar kemakmuran yang akan diterima oleh pemilik perusahaan. Menurut Keown (2000:849) terdapat beberapa alternatif untuk menilai perusahaan di antaranya adalah: 1. Price Book Value Price Book Value adalah rasio yang menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku saham suatu perusahaan. Semakin tinggi Price Book Value maka akan menunjukkan semakin besar kepercayaan pasar terhadap prospek perusahaan tersebut. Rasio Price Book Value dihitung dengan membagi nilai pasar dari saham dengan nilai buku saham tersebut. 2. Nilai Buku Nilai Buku dapat digunakan sebagai titik permulaan untuk analisa kondisi Perusahaan walau tidak menghitung nilai pasar dari suatu perusahaan secara keseluruhan. Rasio Nilai Buku dihitung dengan membagi total asset setelah dikurangi total hutang dengan jumlah saham yang beredar. 3. Enterprise Value Enterprise Value atau Firm Value merupakan penilaian dengan memperhitungkan hutang dan kas sebagai alat ukur kewajaran nilai perusahaan. Rasio Enterprise Value dihitung dengan menjumlahkan kapitalisasi pasar dengan hutang setelah dikurangi kas. Kapitalisasi pasar merupakan perkalian harga pasar saham dengan jumlah pasar saham yang beredar. 4. Price Earning Ratio Method Alternatif ini memerlukan informasi mengenai proyeksi futures earning Perusahaan, expected return for equity investment, expected return on investment dan historical price earning ratio. Informasi-informasi tersebut digunakan untuk menentukan target price earning ratio dan kemudian dibandingkan dengan rata-rata industrinya. 5. Discounted Cashflow Approach Melalui cara ini penilai akan mendiskontokan expected cashflow dan membandingkannya dengan market value perusahaan. 6. Nilai Appraisal Nilai appraisal suatu perusahaan dapat diperoleh dari perusahaan appraisal independent. Nilai ini sering dihubungkan dengan biaya penempatan. Nilai appraisal dari suatu perusahaan akan bermanfaat saat digunakan dalam hubungannya dengan metode penilaian yang lain. Nilai appraisal juga akan berguna dalam situasi tertentu seperti dalam perusahaan keuangan, perusahaan sumber daya alam atau organisasi yang beroperasi dalam keadaan rugi.

10 7. Nilai Pasar Saham Nilai pasar saham sebagaimana dinyatakan dalam kuotasi pasar modal adalah pendekatan lain untuk memperkirakan nilai bersih dari suatu bisnis. Pendekatan nilai ini adalah salah satu yang paling sering dipergunakan dalam menilai perusahaan besar dan sering juga digunakan untuk menentukan harga perusahaan 8. Nilai Chop-Shop Pendekatan chop-shop pertama kali diperkenalkan oleh Dean Lebaron dan Lawrence Speidell of Batterymarch Management dengan menekankan identifikasi Perusahaan multi industri yang berada di bawah nilai dan akan bernilai lebih apabila dipisahkan menjadi bagian-bagian. Pendekatan chopshop menekankan nilai perusahaan dengan berbagai segmen bisnis mereka. Penelitian ini menggunakan rasio Price Book Value untuk menentukan nilai perusahaan. 2.1.2 Agency Theory Agency theory dikemukakan oleh Jensen dan Meckling pada tahun 1976 (Horne dan Wachowicz, 2005). Teori ini menggambarkan hubungan yang negatif antara pertumbuhan perusahaan dengan tingkat modal pinjaman. Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan tinggi memiliki kecenderungan untuk menghasilkan arus kas yang tinggi di masa yang akan datang sehingga sangat kecil kemungkinan perusahaan untuk memiliki biaya modal. Semakin tinggi tingkat pertumbuhan maka semakin rendah pula rasio hutang terhadap ekuitas. 2.1.3 Signalling Theory Signalling theory adalah teori yang menerangkan suatu tindakan yang diambil manajemen perusahaan yang memberi petunjuk pada investor tentang bagaimana manajemen memandang prospek perusahaan (Brigham dan Houston, 2001). Perusahaan dengan prospek yang menguntungkan akan mencoba

11 menghindari penjualan modal penyertaan dan mengusahakan modal baru dengan cara-cara yang lain termasuk penggunaan hutang yang melebihi target struktur modal yang normal. Sebaliknya, perusahaan dengan prospek yang kurang menguntungkan akan cenderung menawarkan modal penyertaanya. 2.1.4 Pecking Order Theory Konsep pecking order theory pertama kali disampaikan oleh Gordon Donaldson pada tahun 1961 dengan penelitian yang berjudul Corporote Debt Capacity: A Study of Corporate Debt Policy and Determination of Corporate Debt Capacity. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa penerbitan utang (obligasi) dilakukan oleh perusahaan untuk menghindari atau mengeliminir biaya penerbitan yang melekat pada pendanaan eksternal. Pecking order theory yang dikemukakan oleh Myers (2001) menggunakan dasar pemikiran bahwa perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi justru tingkat utangnya rendah karena perusahaan yang profitabilitasnya tinggi memiliki sumber dana internal yang berlimpah. 2.2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi 2.2.1. Struktur Aset. Struktur aset menggambarkan sebagian jumlah aset yang dapat dijadikan jaminan ( collateral value of asets). Perusahaan yang sebagian besar modalnya tertanam dalam aset tetap akan mengutamakan pemenuhan modalnya dari modal yang permanen yaitu modal sendiri sedangkan hutang bersifat sebagai pelengkap (Riyanto, 1995). Hal ini bisa dihubungkan dengan adanya aturan struktur finansial

12 konservatif horizontal yang menyatakan bahwa besarnya modal sendiri hendaknya paling sedikit dapat menutup jumlah aset tetap ditambah aset lain yang sifatnya permanen sedangkan perusahaan yang sebagian besar aset nya terdiri dari aset lancar akan cenderung mengutamakan pemenuhan kebutuhan dana dengan hutang. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh struktur aset terhadap struktur modal suatu perusahaan. Struktur aset diukur dengan didasarkan pada rasio aset tetap terhadap total aset. Penggunaan rasio aset tetap terhadap total aset dikarenakan aset tetap memberikan gambaran mengenai jaminan kemampuan Perusahaan dalam melunasi modal pinjaman. Menurut Riyanto (1995), terdapat hubungan positif antara struktur aset dan struktur modal. Semakin tinggi rasio struktur aset yang berarti semakin besar jumlah aset tetap maka semakin besar pula kemampuan perusahaan memberikan jaminan dalam melakukan pendanaan eksternal yang berarti berpotensi meningkatkan leverage perusahaan. 2.2.2. Pertumbuhan Perusahaan. Pertumbuhan perusahaan yaitu peluang perusahaan untuk melakukan investasi pada hal-hal yang menguntungkan dan merupakan kesempatan perusahaan untuk meningkatkan ukurannya. Teori agensi menggambarkan hubungan yang negatif antara pertumbuhan perusahaan dengan tingkat modal pinjaman. Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan tinggi memiliki kecenderungan untuk menghasilkan arus kas yang tinggi di masa yang akan datang sehingga sangat kecil kemungkinan perusahaan untuk memiliki biaya modal. Semakin tinggi tingkat pertumbuhan, semakin rendah pula rasio hutang

13 terhadap ekuitas. Di sisi lain, perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi cenderung akan melewatkan peluang dalam berinvestasi pada investasi yang menguntungkan (Chen and Jiang, 2001). 2.2.3. Profitabilitas. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan selama periode tertentu. Pecking order theory menyatakan bahwa perusahaan lebih menyukai pendanaan internal. Perusahaan dengan profitabilitas tinggi tentu memiliki dana internal yang lebih banyak daripada Perusahaan dengan profitabilitas rendah. Karena itu profitabilitas akan berhubungan negatif dengan leverage perusahaan. Brigham dan Houston (2001 ) mengatakan bahwa perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi menggunakan hutang yang relatif kecil. Tingkat pengembalian yang tinggi memungkinkan untuk membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan dengan dana yang dihasilkan secara internal. 2.2.4. Leverage Operasi. Menurut Sartono (2001:257), leverage adalah penggunaan aset dan sumber dana oleh perusahaan yang memiliki beban tetap dengan maksud agar meningkatkan keuntungan potensial pemegang saham. Leverage bertujuan untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar dari biaya tetap yang timbul akibat penggunaan aset tetap dan sumber dana yang diterima. Leverage yang berkaitan dengan penggunaan aset disebut leverage

14 operasi. Menurut Hanafi (2004:327), leverage operasi bisa diartikan sebagai seberapa besar perusahaan menggunakan beban tetap operasional. Leverage operasi merupakan salah satu yang mempengaruhi risiko bisnis. Semakin besar tingkat leverage operasi maka semakin besar risiko bisnis perusahaan sehingga perusahaan berusaha mempertahankan struktur modal agar dapat meminimalisir penggunaan utang. Leverage digunakan untuk menjelaskan kemampuan perusahaan dalam menggunakan aset dan sumber daya untuk memperbesar hasil pengembalian kepada pemiliknya. Perusahaan mengharapkan bahwa perubahan penjualan akan mengakibatkan perubahan laba sebelum bunga dan pajak. Laba sebelum bunga dan pajak merupakan laba operasi perusahaan. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa semakin tinggi tingkat leverage operasi maka akan semakin rendah tingkat utang dan juga struktur modal perusahaan atau disebut juga memiliki hubungan negatif 2.3 Penelitian Terdahulu (Theoritical Mapping) Beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini adalah: Nugroho (2006) meneliti dengan dengan judul Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Perusahaan Property yang Go Public di Bursa Efek Jakarta untuk Periode 1994-2004. Penelitian ini menguji pengaruh variabel operating leverage, likuiditas, struktur akitva, pertumbuhan perusahaan, price earning ratio dan return on asset terhadap struktur modal. Hasil penelitian ini menyatakan operating leverage, likuiditas, struktur aktiva, pertumbuhan perusahaan, price earning ratio dan return on asset berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal perusahaan.

15 Harjanti dan Tandelilin (2007) meneliti dengan judul Pengaruh Firm Size, Tangible Aset, Growth Opportunity, Profitability dan Business Risk Pada Struktur Modal Perusahaan Manufaktur di Indonesia. Penelitian ini menguji pengaruh firm size, tangible aset, growth opportunity, profitability dan business risk terhadap. Hasil penelitian ini menyatakan firm size berpengaruh positif dan signifikan terhadap leverage. Tangible aset, growth opportunity, business risk tidak berpengaruh signifikan terhadap leverage. Profitability berpengaruh negatif signifikan terhadap leverage. Westgaard, Eidet, Frydenberg dan Grosas (2008) meneliti dengan judul Investigating the Capital Structure of UK Real Estate Companies. Penelitian ini menguji pengaruh profitability, firm size, growth, assets tangibility, asset turnover dan earnings variability terhadap struktur modal. Hasil penelitian ini menyatakan profitability, firm size, dan growth berpengaruh positif terhadap struktur modal, sedangkan asset turnover dan earnings variability berpengaruh negatif terhadap struktur modal. Kesuma (2009) meneliti dengan dengan judul Analisis Faktor yang Mempengaruhi Serta Pengaruhnya Terhadap Harga Saham Perusahaan Real Estate yang Go Public di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menguji pengaruh variabel pertumbuhan penjualan, struktur akitva, profitabilitas dan rasio hutang terhadap struktur modal. Hasil penelitian ini menyatakan profitabilitas berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap struktur modal dan berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham. Pertumbuhan penjualan berpengaruh negatif terhadap struktur modal dan berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap harga sahm. Rasio hutang berpengaruh positif signifikan

16 terhadap struktur modal dan tidak berpengaruh signifkan terhadap harga saham. Struktur aktiva berpengaruh negatif terhadap harga saham. Struktur modal berpengaruh tidak signifikan dengan harga saham. Baharuddin, Khamis, Wan Mahmood dan Dollah (2011) meneliti dengan judul Determinants of Capital Structure for Listed Construction in Malaysia. Penelitian ini menguji pengaruh profitability, firm size, growth dan assets tangibility terhadap struktur modal. Hasil penelitian ini menyatakan profitability berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal sedangkan firm size, growth dan assets tangibility berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal Lim, Zhao dan Chai (2012) meneliti dengan judul Capital Structure of Real Estate Firms in Chinese Stock Market. Penelitian ini menguji pengaruh profitability, growth, tangibility, liquidity, non-debt tax shield, firm size, dan noncirculating shares terhadap struktur modal. Hasil penelitian ini menyatakan profitability, growth, tangibility, liquidity, dan non-debt tax shield berpengaruh negatif terhadap struktur modal sedangkan firm size, dan non-circulating shares berpengaruh positif terhadap struktur modal. Indriyatni (2012) meneliti dengan judul Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Perusahan dengan sebagai Mediasi pada Perusahaan Development Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2007-2010. Penelitian ini menguji pengaruh profitabilitas, struktur akitva, pertumbuhan penjualan, risiko keuangan dan struktur modal terhadap nilai Perusahaan dengan struktur modal sebagai variable mediasi. Hasil penelitian ini menyatakan profitabilitas, struktur aktiva dan pertumbuhan penjualan

17 berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal sedangkan risiko keuangan berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal. Profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, risiko keuangan berpengaruh negatif signifikan terhadap nilai perusahaan sedangkan struktur aktiva, pertumbuhan penjualan dan struktur modal berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Struktur modal merupakan varaibel mediasi bagi struktur aktiva, pertumbuhan penjualan, risiko keuangan namun tidak memediasi profitabilitas Agustia (2012) meneliti dengan judul Pengaruh Profitabilitas dan Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan dengan sebagai Variabel Intervening. Penelitian ini menguji pengaruh profitabilitas dan likuiditas terhadap nilai perusahaan dengan struktur modal sebagai variable intervening. Hasil penelitian ini menyatakan profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal, Likuiditas berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Profitabilitas berpengaruh signifikan positif terhadap nilai perusahaan. Likuiditas tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Struktur modal tidak berpengaruh signifikan positif terhadap nilai perusahaan dan bukan merupakan variabel intervening bagi profitabilitas dan likuiditas terhadap nilai perusahaan Hermuningsih (2012) meneliti dengan judul Pengaruh Profitabilitas dan Size Terhadap Nilai Perusahaan dengan sebagai Variabel Intervening. Penelitian ini menguji pengaruh profitabilitas, size terhadap nilai Perusahaan dengan struktur modal sebagai variable intervening. Hasil penelitian ini menyatakan profitabilitas dan size berpengaruh positif terhadap struktur modal. Struktur modal berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan dan

18 merupakan variabel intervening bagi profitabilitas dan size yang mempengaruhi nilai Perusahaan. Wulandari (2013) meneliti dengan judul Pengaruh Operating Leverage, Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan dengan Struktur Modal sebagai Intervening. Penelitian ini menguji pengaruh profitabilitas, operating leverage, likuiditas terhadap nilai perusahaan dengan struktur modal sebagai variabel intervening. Hasil penelitian ini menyatakan profitabilitas dan operating leverage berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Likuiditas tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Profitabilitas dan operating leverage berpengaruh terhadap struktur modal. Likuiditas tidak berpengaruh terhadap struktur modal. operating leverage dan likuiditas tidak dapat dimediasi oleh struktur modal terhadap nilai perusahaan.. Nurmadi (201 3) meneliti dengan judul Analisis Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Perusahaan Manufaktur. Penelitian ini menguji pengaruh variabel ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, profitabilitas, leverage operasi, struktur kepemilikan, struktur asset dan risiko bisnis terhadap struktur modal. Hasil penelitian ini menyatakan risiko bisnis, struktur kepemilikan, leverage operasi, pertumbuhan perusahaan dan profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal sedangkan ukuran perusahaan dan struktur aset berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal perusahaan. Berikut disajikan ringkasan peneliti terdahulu beserta hasil penelitian dalam bentuk matriks pada Tabel 2.1 berikut ini:

19 Tabel 2.1. Review Penelitian Terdahulu Nama Peneliti No /Tahun 1 Nugroho (2006) 2 Harjanti dan Tandelilin (2007) 3 Westgaard, Eidet, Frydenberg dan Grosas (2008) 4 Kesuma (2009) Judul Penelitian Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Perusahaan Property yang Go Public di Bursa Efek Jakarta untuk Periode 1994-2004 Pengaruh Firm Size, Tangible Aset, Growth Opportunity, Profitability, dan Business Risk pada Perusahaan Manufaktur di Indonesia : Studi Kasus di BEJ Investigating the Capital Structure of UK Real Estate Companies Analisis Faktor yang Mempengaruhi Serta Pengaruhnya Terhadap Harga Saham Perusahaan Real Estate yang Go Public di Bursa Efek Indonesia Variabel Penelitian Operating Leverage, Likuiditas, Struktur Aktiva, Pertumbuhan Perusahaan, Price Earning Ratio, Return on Asset Firm Size,Tangible Aset, Growth Opportunity, Profitability, Business Risk Profitability, Firm Size, Assets Tangibility, Asset Turnover, Earnings Variability, Harga Saham Pertumbuhan Penjualan, Struktur Aktiva, Rasio Hutang. Hasil Penelitian Operating leverage, Likuiditas, Struktur Aktiva, Pertumbuhan Perusahaan, Price Earning Ratio dan Return on Asset berpengaruh positif signifikan terhadap Struktur modal perusahaan Firm Size berpengaruh positif dan signifikan terhadap Leverage. Tangible Aset, Growth Opportunity, Business Risk tidak berpengaruh signifikan terhadap Leverage. Profitability berpengaruh negatif signifikan terhadap Leverage Profitability, Firm Size, Assets Tangibility berpengaruh positif pada, sedangkan Asset Turnover, Earnings Variability berpengaruh negatif terhadap Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap struktur modal dan berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham. Pertumbuhan penjualan berpengaruh negatif terhadap struktur modal dan berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap harga saham. Rasio hutang berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal dan tidak berpengaruh signifkan terhadap harga saham.

20 5 Baharuddin, Khamis, Wan Mahmood dan Dollah (2011) Determinants of Capital Structure for Listed Construction Companies in Malaysia Profitability, Firm Size, Growth, Assets Tangibility Struktur aktiva berpengaruh negatif terhadap harga saham. Struktur modal berpengaruh tidak signifikan dengan harga saham. Profitability berpengaruh negatif signifikan pada, sedangkan Firm Size, Growth, Assets Tangibility berpengaruh positif signifikan terhadap 6 Lim, Zhao dan Chai (2012) 7 Indriyatni (2012) Capital Structure of Real Estate Firms in Chinese Stock Market Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Nilai Perusahan dengan Struktur Modal sebagai Mediasi pada Perusahaan Development Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2007-2010 8 Agustia (2012) Pengaruh Profitabilitas dan Likuiditas terhadap Nilai Profitability, Growth, Tangibility, Liquidity, Nondebt Tax Shield, Firm Size, Noncirculating Shares Nilai Perusahaan Intervening: Struktur Aktiva, Pertumbuhan Penjualan, Risiko Keuangan Nilai Perusahaan Intervening: Profitability, Growth, Tangibility, Liquidity, Non-debt Tax Shield berpengaruh negatif pada, sedangkan Firm Size, Non-circulating Shares berpengaruh positif terhadap Struktur Aktiva dan Pertumbuhan Penjualan berpengaruh positif signifikan terhadap sedangkan Risiko Keuangan berpengaruh negatif signifikan terhadap. Profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan, Risiko Keuangan berpengaruh negatif signifikan terhadap Nilai Perusahaan sedangkan Struktur Aktiva, Pertumbuhan Penjualan dan berpengaruh positif signifikan terhadap Nilai Perusahaan. merupakan varaibel mediasi bagi Struktur Aktiva, Pertumbuhan Penjualan, Risiko Keuangan namun tidak memediasi Profitabilitas Profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap, Likuiditas berpengaruh

21 9 Hermuningsih (2012) Perusahan dengan Struktur Modal sebagai Variabel Intervening Pengaruh Size terhadap Nilai Perusahan dengan Struktur Modal sebagai Variabel Intervening Likuiditas Nilai Perusahaan Intervening: Size signifikan terhadap Struktur Modal. Profitabilitas berpengaruh signifikan positif terhadap Nilai Perusahaan. Likuiditas tidak berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan. tidak berpengaruh signifikan positif terhadap Nilai Perusahaan dan bukan merupakan variabel intervening bagi Profitabilitas dan Likuiditas terhadap Nilai Perusahaan Profitabilitas dan Size berpengaruh positif terhadap. Struktur Modal berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan dan merupakan variabel intervening bagi Profitabilitas dan Size terhadap Nilai Perusahaan 10 Wulandari (2013) 11 Nurmadi (2013) Pengaruh Operating Leverage, Likuiditas terhadap Nilai Perusahan dengan Struktur Modal sebagai Intervening Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Perusahaan Manufaktur Nilai Perusahaan Intervening: Operating Leverage, Likuiditas Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan, Leverage Operasi, Struktur Kepemilikan, Struktur Aset dan Risiko Bisnis Profitabilitas dan Operating leverage berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan. Likuiditas tidak berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan. Profitabilitas dan Operating leverage berpengaruh terhadap. Likuiditas tidak berpengaruh terhadap. Operating Leverage dan Likuiditas tidak dapat dimediasi oleh struktur modal terhadap Nilai Perusahaan. Ukuran Perusahaan dan Struktur Aset berpengaruh positif signifikan terhadap, Pertumbuhan Perusahaan, Leverage Operasi, Struktur Kepemilikant dan Risiko Bisnis tidak berpengaruh signifikan terhadap Struktur Modal