BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang tema yang diambil dalam

Pengujian Overdispersi pada Model Regresi Poisson (Studi Kasus: Laka Lantas Mobil Penumpang di Provinsi Jawa Barat)

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui fenomena yang akan terjadi pada periode mendatang akan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III MODEL REGRESI BINOMIAL NEGATIF UNTUK MENGATASI OVERDISPERSI PADA MODEL REGRESI POISSON

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI POISSON TERGENERALISASI TERBATAS DENGAN METODE MAKSIMUM LIKELIHOOD

LANDASAN TEORI. menyatakan hubungan antara variabel respon Y dengan variabel-variabel

BAB 1 PENDAHULUAN. ii Bagaimana rata-rata atau nilai tengah dibuat oleh Stimulan eksternal.

PEMODELAN JUMLAH KEMATIAN BAYI DI KOTA PADANG TAHUN 2013 DAN 2014 DENGAN PENDEKATAN REGRESI BINOMIAL NEGATIF

PEMODELAN REGRESI BINOMIAL NEGATIF UNTUK MENGATASI OVERDISPERSION PADA REGRESI POISSON

PENERAPAN REGRESI ZERO-INFLATED NEGATIVE BINOMIAL (ZINB) UNTUK PENDUGAAN KEMATIAN ANAK BALITA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam penelitian di dunia teknologi, khususnya bidang industri dan medis

PENERAPAN REGRESI POISSON DAN BINOMIAL NEGATIF DALAM MEMODELKAN JUMLAH KASUS PENDERITA AIDS DI INDONESIA BERDASARKAN FAKTOR SOSIODEMOGRAFI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan

MODEL REGRESI POISSON YANG DIPERUMUM UNTUK MENGATASI OVERDISPERSI PADA MODEL REGRESI POISSON

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

Masalah Overdispersi dalam Model Regresi Logistik Multinomial

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Malaria adalah sejenis penyakit menular pada manusia. Sekitar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sewajarnya untuk mempelajari cara bagaimana variabel-variabel itu dapat

GENERALIZED LINEAR MODELS (GLM) UNTUK DATA ASURANSI DALAM MENENTUKAN HARGA PREMI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Analisis Regresi Nonlinear (I)

Regresi Poisson dan Penerapannya Untuk Memodelkan Hubungan Usia dan Perilaku Merokok Terhadap Jumlah Kematian Penderita Penyakit Kanker Paru-Paru

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (b) Variabel independen yang biasanya dinyatakan dengan simbol

Distribusi Probabilitas : Gamma & Eksponensial

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANGKA KEMATIAN BAYI DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN REGRESI GENERALIZED POISSON DAN BINOMIAL NEGATIF

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teori statistika telah mempengaruhi hampir semua aspek. Dalam teori statistika dan peluang, distribusi gamma (

PEMODELAN DENGAN REGRESI LOGISTIK. Secara umum, kedua hasil dilambangkan dengan (sukses) dan (gagal)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH SIMULASI (KB) KODE / SKS : KK / 3 SKS

BAB I PENDAHULUAN. yang mendapat perhatian dari masyarakat internasional. Menurut data World

APLIKASI MODEL REGRESI POISSON TERGENERALISASI PADA KASUS ANGKA KEMATIAN BAYI DI JAWA TENGAH TAHUN 2007

ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI ZERO-INFLATED POISSON (ZIP) MENGGUNAKAN METODE BAYESIAN

LANDASAN TEORI. Generalized Lambda Distribution (GLD) awalnya diusulkan oleh Ramberg dan

BAB 2 LANDASAN TEORI

MA4181 MODEL RISIKO Risk is managed, not avoided

EARLY WARNING SYSTEM JUMLAH ANAK PUTUS SEKOLAH DENGAN METODE ZERO TRUNCATED NEGATIVE BINOMIAL

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan suatu metode yang digunakan untuk

TINJAUAN PUSTAKA. Analisis regresi adalah suatu metode analisis data yang menggambarkan

PEMODELAN JUMLAH KASUS TETANUS NEONATORUM DENGAN MENGGUNAKAN REGRESI POISSON UNTUK WILAYAH REGIONAL 2 INDONESIA (SUMATERA)

BAB I PENDAHULUAN. hubungan antara dua variabel yang terdiri dari variabel tak bebas (Y ) dengan

MODUL II DISTRIBUSI PELUANG DISKRIT DAN KONTINU

MA2082 BIOSTATISTIKA Bab 3 Peubah Acak dan Distribusi

Pemodelan Jumlah Kematian Bayi Di Kabupaten Bojonegoro Dengan Menggunakan Metode Analisis Regresi Binomial Negatif

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMODELAN JUMLAH KEMATIAN AKIBAT DIFTERI DI PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN REGRESI BINOMIAL NEGATIF DAN ZERO-INFLATED POISSON

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

E-Jurnal Matematika Vol. 5 (4), November 2016, pp ISSN:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

E-Jurnal Matematika Vol. 2, No.2, Mei 2013, ISSN:

Model Poisson. Inferensi likelihood. Andi Kresna Jaya November 19, Jurusan Matematika

PEMODELAN KEMATIAN BALITA MALNUTRISI DENGAN PENDEKATAN ZERO-INFLATED POISSON (ZIP) REGRESSION DI PROVINSI JAWA TENGAH

II. LANDASAN TEORI. sєs (S ruang sampel) dengan sebuah bilangan real. Salah satu peubah acak adalah

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan studi yang membahas hubungan fungsional

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Annisa Nurul Aini, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dijumpai data populasi yang berstruktur hirarki. Struktur data tersebut biasanya

MA4183 MODEL RISIKO Control your Risk!

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

MA4183 MODEL RISIKO Control your Risk!

BI5106 ANALISIS BIOSTATISTIK Bab 3 Peubah Acak dan Dist

Kumpulan pasangan nilai-nilai dari variabel acak X dengan probabilitas nilai-nilai variabel random X, yaitu P(X=x) disebut distribusi probabilitas X

Catatan Kuliah. MA4183 Model Risiko

Kajian Generalisasi Distribusi Binomial yang Bertipe COM-Poisson dan Sifat-Sifatnya

BAB I PENDAHULUAN. penerbangan, kedokteran, teknik mesin, software komputer, bahkan militer

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Pengantar Statistika Matematik(a)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan

TINJAUAN PUSTAKA. mengestimasi parameter regresi. Distribusi generalized. digunakan dalam bidang ekonomi dan keuangan.

KONSEP DASAR TERKAIT METODE BAYES

Distribusi Diskrit dan Kontinu yang Penting. Oleh Azimmatul Ihwah

E-Jurnal Matematika Vol. 3 (3), Agustus 2014, pp ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. repository.unisba.ac.id

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAH ULU AN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Kontrak Kuliah Metode Statistika 2

BAB I PENDAHULUAN. bersifat tetap ( bukan

Prosiding Statistika ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, sering kali kita melihat adanya suatu antrian yang

PENGARUH MIXED DISTRIBUTION PADA PENDEKATAN QUASI-LIKELIHOOD DALAM MODEL LINEAR 1)

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

Pemodelan Data Cacahan (Count Data) dalam GLM. Dr. Kusman Sadik, M.Si Sekolah Pascasarjana Departemen Statistika IPB Semester Genap 2017/2018

BAB I PENDAHULUAN. banyak orang agar mau menjadi pemegang polis pada perusahaan tersebut. Salah

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak diterapkan pada berbagai bidang sebagai dasar bagi pengambilan

BAB II LANDASAN TEORI

Pengantar Proses Stokastik

Program Studi Teknik Mesin S1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Catatan Kuliah. MA4183 Model Risiko

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teori statistika telah mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan. Hal ini disebabkan statistika merupakan salah satu disiplin ilmu yang berperan sebagai alat untuk mengumpulkan, menyusun, menyajikan, menganalisis data serta mengambil kesimpulan yang bersifat objektif mengenai populasi berdasarkan data sampel. Jenis jenis statistika dibagi menjadi dua yaitu statistika deskriptif dan statistika induktif. Statistika deskriptif adalah metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu hasil pengamatan (data) sehingga memberikan informasi yang berguna bagi pihak pihak yang berkepentingan terhadap data dan informasi tersebut. Sedangkan statistika induktif adalah metode yang berkaitan dengan analisis sebagian data (data dari sampel) yang kemudian digunakan untuk melakukan peramalan atau penaksiran kesimpulan (generalisasi) mengenai data secara keseluruhan.[12] Beberapa materi yang dibahas di statistika induktif adalah: probabilitas dan teori keputusan, metode sampling, teori pendugaan, pengujian hipotesa, regresi dan korelasi, dan statistika nonparametik. Salah satu materi yang ada di statistika induktif adalah analisis regresi. Analisis regresi merupakan suatu metode yang digunakan untuk menganalisis hubungan antar variabel. Hubungan tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan yang menghubungkan variabel respon Y dengan satu atau lebih variabel prediktor X1, X2,..., Xn. Pola hubungan ini dapat dinyatakan dengan sebuah persamaan yang dinamakan persamaan regresi dan bentuknya bisa linier maupun non-linier.[12] Analisis regresi yang umumnya digunakan adalah analisis regresi klasik, dimana variabel responnya merupakan data kontinu yang mengikuti distribusi normal. Namun dalam perkembangannya model regresi klasik ini tidak mampu 1

2 mengatasi permasalahan permasalahan dimana variabel respon berupa data diskrit dan tidak berdistribusi normal. Solusi untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan menggunakan model linier tergeneralisir atau biasa disebut Generalized Linear Model (GLM). Uji asumsi yang diterapkan pada GLM tidak mengharuskan asumsi kenormalan dari variabel respon dan juga tidak mengharuskan kehomogenan dari variansinya.[21] Salah satu model regresi dengan variabel responnya bukan dari distribusi normal adalah regresi Poisson. Model regresi Poisson sering digunakan ketika variabel responnya merupakan data hitung (count data) atau dapat pula digunakan untuk memodelkan banyak kejadian dari sebuah peristiwa pengamatan. Contohnya angka kunjungan kedokter, jumlah panggilan telepon setiap jam, banyak siswa yang tidak masuk sekolah, dan sebagainya. Contoh contoh tersebut dapat dimodelkan dengan menggunakan regresi Poisson. Dalam regresi Poisson variabel respon diasumsikan berdistribusi Poisson, dengan fungsi masa peluangnya adalah: P(y; μ) = μ i Y ie μ i Y i! Regresi Poisson memiliki masalah khusus yang membuatnya berbeda dengan regresi linier klasik, yaitu: [21] 1. Regresi Poisson tidak simetris sedangkan regresi klasik mengasumsikan galatnya memiliki distribusi yang simetris. 2. Regresi Poisson memiliki nilai peramalan untuk variabel respon bersifat nonnegatif. 3. Untuk regresi Poisson, nilai variansinya akan bertambah seiring dengan pertambahan nilai rata ratanya sedangkan regresi klasik mengasumsikan variansi konstan. Untuk melinearkan model regresi Poisson, digunakan fungsi penghubung, fungsi penghubung yang digunakan dalam regresi Poisson adalah fungsi penghubung log. Fungsi penghubung log sangat cocok diterapkan dalam regresi Poisson, karena fungsi tersebut menjamin bahwa seluruh nilai peramalan dari variabel responnya bersifat non-negatif.

3 Regresi Poisson digunakan untuk menganalisis hubungan antara variabel respon yang berupa data diskrit dengan satu atau lebih variabel prediktor, dimana nilai ekspektasi (mean) dan variansinya diasumsikan sama (equidispersi) yaitu E(Y) = Var(Y) = μ, namun dalam analisis data diskrit dengan menggunakan model regresi Poisson terkadang terjadi pelanggaran asumsi tersebut, dimana nilai variansinya lebih besar dari nilai mean yang disebut overdispersi atau varian lebih kecil dari nilai mean yang disebut underdispersi. Dalam beberapa kasus sering ditemukan bahwa varians data yang diamati lebih besar daripada meannya yang biasa disebut dengan overdispersi. Hal ini mengindikasikan bahwa model regresi Poisson tidak cocok untuk data tersebut. Ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya fenomena overdispersi dalam pengamatan sebuah variabel diantaranya adanya sumber keragaman yang tidak teramati (unobserved heterogenenity), adanya pengamatan yang hilang (missing) pada variabel prediktor, adanya pencilan pada data sehingga perlunya interaksi dalam model, variabel prediktor perlu ditransformasi atau kesalahan spesifikasi fungsi penghubung.[21] Salah satu cara untuk mengatasi overdispersi adalah dengan menggunakan model regresi binomial negatif. Model regresi binomial negatif merupakan perluasan dari model regresi Poisson dimana variansi pada regresi binomial negatif lebih besar daripada meannya. Variabel respon pada regresi binomial negatif juga diasumsikan mengikuti distribusi binomial negatif sehingga tidak mengharuskan nilai meannya sama dengan nilai variansnya. Fungsi masa peluang dari distribusi binomial negatif adalah:[17] P(x; k, p) = ( x 1 k 1 ) pk q x k, untuk membentuk model regresi binomial negatif x = k, k + 1, k + 2, negatif dapat dihasilkan dari distribusi mixture Poisson-gamma. Sehingga fungsi masa peluang distribusi Binomial Negatif adalah: maka distribusi binomial f(y; μ, k) = Γ (y i + 1 ) 1 y k Γ ( 1 ) y k i! ( 1 k kμ i i ) ( ), y 1 + kμ i 1 + kμ i = 0,1,2,. i dengan μ i = exp (β 0 + β 1 x 1i + β 2 x 2i + + β p x pi )

4 Setelah rumusan model regresi binomial negatif didapatkan maka selanjutnya dilakukan penerapan model regresi Poisson dan model regresi binomial negatif pada pengaplikasian faktor-faktor yang mempengaruhi kecelakaan laulintas. Kecelakaan lalulintas merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di Indonesia. Akibat dari kecelakaan laulintas adalah jumlah korban yang cukup besar yang akan memberikan dampak ekonomi (kerugian material) dan kerugian sosial yang tidak sedikit, berbagai usaha prefentif hingga perbaikan lalulintas dengan melibatkan berbagai pihak yang terkait hasilnya belum sesuai yang diharapkan.[19] Data kecelakaan lalulintas yang didapatkan dari POLDA JABAR dengan faktor-faktor yang mempengaruhi kecelakaan lalulintas adalah faktor manusia, faktor jalan, faktor alam dan faktor teknologi maka dari keempat faktor tersebut manakah faktor-faktor yang lebih signifikan dalam mempengaruhi kecelakaan lalulintas. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengkaji permasalahan tersebut dalam tugas akhir (skripsi) yang selanjutnya diberi judul Penerapan Regresi Binomial Negatif Dalam Mengatasi Overdispersi Pada Regresi Poisson Untuk Mengetahui Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecelakaan Lalulintas Di POLDA JABAR. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, penulis dapat mengemukakan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana menerapkan data kecelakaan lalulintas menggunakan model regresi Poisson? 2. Bagaimana menggunakan model regresi binomial negatif apabila datanya mengalami overdispersi? 3. Bagaimana menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi kecelakaan lalulintas di POLDA JABAR?

5 1.3 Batasan Masalah Batasan masalah pada skripsi ini adalah: - Variabel acak yang digunakan adalah berupa variabel acak diskrit. - Variabel respon (Y) berupa data hitung (count data). - Sampel yang digunakan adalah data kecelakaan lalulintas pada mobil penumpang di POLDA JABAR - Software yang digunakan untuk studi kasus adalah MATLAB dan Maple 16 - Data kecelakaan lalulintas yang di ambil adalah data kecelakaan lalulintas pada mobil penumpang 1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian pada penulisan skripsi ini adalah: 1. Untuk menerapkan data kecelakaan lalulintas dengan menggunakan model regresi Poisson. 2. Menggunakan model regresi binomial negatif apabila datanya mengalami overdispersi. 3. Menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi kecelakaan lalulintas di POLDA JABAR. 1.5 Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian pada penulisan skripsi ini adalah: 1. Manfaat Praktis Adapun manfaat praktis penulisan skripsi ini adalah untuk memberikan informasi pada pihak terkait khususnya POLDA JABAR tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kecelakaan lalulintas pada mobil penumpang. 2. Manfaat Teoritis Adapun manfaat teoritis penulisan skripsi ini adalah untuk menambah dan memperluas pengetahuan tentang regresi, khususnya yang berhubungan dengan regresi Poisson, dimana untuk mengatasi overdispersi pada regresi Poisson dapat dilakukan dengan menggunakan regresi binomial negatif.

6 1.6 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: 1. Studi Literatur Dalam studi literatur peneliti mengkaji sumber-sumber, baik dari buku, jurnal maupun internet yang berhubungan dengan model regresi Poisson, regresi binomial negatif yang akan dimodelkan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kecelakaan lalulintas di POLDA JABAR. 2. Bimbingan dengan Pihak Ahli Pada tahap ini peneliti melakukan konsultasi pada pihak ahli pada dosen pembimbing I dan dosen pembimbing II, serta pihak-pihak yang membantu dalam pengerjaan skripsi mengenai model regresi Poisson, model regresi binomial negatif untuk mendapatkan informasi dan membantu dalam hal pemahaman. 3. Studi Lapangan Pada studi lapangan peneliti mengambil data untuk mengaplikasikannya pada model regresi Poisson, model regresi binomial negatif pada kasus kecelakaan lalulintas dengan pengambilan data di POLDA JABAR. 1.7 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan pada skripsi ini adalah sebagai berikut: BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini merupakan pendahuluan dari skripsi yang berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan dibahas mengenai landasan teori yang memuat teori pendukung pada bab III yaitu: variabel acak, variabel acak diskrit, variabel acak kontinu, distribusi keluarga eksponensial, distribusi Poisson, uji kecocokan distribusi Poisson, distribusi binomial negatif, analisis regresi, Generalized Linier Model (GLM), penaksir maksimum likelihood, eliminasi Gauss-jordan, uji Goodness of Fit dan uji skor.

7 BAB III PEMBAHASAN Bab ini merupakan bab inti materi karena didalam bab ini akan dibahas pembentukan model regresi Poisson, penaksiran parameter model regresi Poisson, pengujian kesesuaian model regresi Poisson, overdispersi, model regresi binomial negatif, penaksir parameter model regresi binomial negatif serta pengujian kesesuaian model regresi binomial negatif. BAB IV STUDI KASUS Pada bab ini pengaplikasian rumus-rumus yang ada pada bab III dengan data faktor-faktor yang mempengaruhi kecelakaan lalulintas pada mobil penumpang di POLDA JABAR. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA