TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI KATARAK DI RUANG BEDAH RSUD KABUPATEN CIAMIS 1. Yanti Srinayanti, Jajuk Kusumawaty, Angga Nugroho ABSTRACT

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah mata merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia karena mata

BAB 1 PENDAHULUAN. mengiris anggota tubuh yang sakit. Biasanya dilaksanakan dengan anastesi,

GAMBARAN PENGETAHUAN SISWA KELAS XII SMA NEGERI 7 MANADO TENTANG KATARAK.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. global yang harus segera ditangani, karena mengabaikan masalah mata dan

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE APPENDIKTOMI DI RUANG KELAS III BEDAH RSU SWADANA DAERAH TARUTUNG TAHUN 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk melaksanakan kegiatan sehari-hari. Kesehatan indera. penglihatan merupakan faktor penting dalam meningkatkan kualitas

Purwandita Anggarini, Lutfi Nurdian Asnindari STIKES Aisyiyah Yogyakarta

KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA PASIEN DI INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RS ADI HUSADA KAPASARI SURABAYA

HUBUNGAN PENGETAHUAN PROSEDUR BEDAH DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN BEDAH USIA DEWASA DI RUANG BEDAH RSUD CIDERES PERIODE MEI-JUNI TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA KLIEN PRE OPERASI KATARAK DI BALAI KESEHATAN MATA MASYARAKAT (BKMM) MANADO

BAB I PENDAHULUAN UKDW. berbagai kegiatan. Apabila mata menderita kelainan atau gangguan seperti low vision

TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI. Nugrahaeni Firdausi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Katarak adalah keadaan terjadi kekeruhan pada serabut atau bahan lensa di

BAB I PENDAHULUAN. bermunculan dan di derita oleh manusia, baik yang bersifat patologis ataupun

HUBUNGAN UMUR DAN JENIS KELAMIN DENGAN KEJADIAN KATARAK DI INSTALASI RAWAT JALAN (POLI MATA) RUMAH SAKIT DR. SOBIRIN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2014

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PADA KLIEN PRA BEDAH MAYOR DI RUANG RAWAT INAP MEDIKAL BEDAH GEDUNG D LANTAI 3 RUMAH SAKIT UMUM CIBABAT CIMAHI

PENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012

KARYA TULIS ILMIAH TINGKAT KECEMASAN KELUARGA PASIEN PRE OPERASI SECTIO CAESAREA. di Ruang Melati RSUD Dr. Harjono Ponorogo

Kata Kunci: Katarak, Diabetes Mellitus, Riwayat Trauma Mata, Konsumsi Minuman Beralkohol, Pekerjaan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KATARAK PADA PASIEN YANG BEROBAT DI BALAI KESEHATAN MATA MASYARAKAT, KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. dalam proses refraksi ini adalah kornea, lensa, aqueous. refraksi pada mata tidak dapat berjalan dengan

TINGKAT STRES PADA CAREGIVER PASIEN GANGGUAN JIWA PSIKOTIK LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN.

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan kesehatan bagi masyarakat. Menanggapi hal ini,

BAB 1 PENDAHULUAN. Katarak berasal dari bahasa Yunani Katarrhakies, Ingris Cataract, dan Latin

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kebutaan dan gangguan penglihatan merupakan masalah kesehatan

KECEMASAN ANAK USIA TODDLER YANG RAWAT INAP DILIHAT DARI GEJALA UMUM KECEMASAN MASA KECIL

ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan untuk memenuhi tugas dan Melengkapi syarat dalam menempuh Program Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran

BAB I PENDAHULUAN. penyakit. Lensa menjadi keruh atau berwarna putih abu-abu, dan. telah terjadi katarak senile sebesar 42%, pada kelompok usia 65-74

TINGKAT KECEMASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSUD DR. SOESELO SLAWI

HUBUNGAN RELAKSASI PERNAPASAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN ASMA BRONKHIALE DI RUANG BOUGENVILLE 2 RSUD KUDUS

SKRIPSI HUBUNGAN TERAPEUTIK PERAWAT-PASIEN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI IRNA C RSUP SANGLAH DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. Bagi sebagian besar pasien, masuk rumah sakit karena sakitnya dan harus

BAB I PENDAHULUAN. prosedur pembedahan. Menurut Smeltzer dan Bare, (2002) Pembedahan / operasi

BAB I PENDAHULUAN. sebagai penyebab kebutaan kedua terbesar di dunia yaitu sebesar 8%.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lemah ginjal, buta, menderita penyakit bagian kaki dan banyak

Wacana Kesehatan Vol.1, No.1,Juli 2017 HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PENINGKATAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN PRAOPERASI ELEKTIF DIRUANG BEDAH

KETERKAITAN LAMA MENDERITA DIABETES MELITUS TIPE II DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN DI RSUD PROF. Dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO.

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI KATARAK DI RUANG BEDAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN CIAMIS

BAB I PENDAHULUAN. perubahan lingkungan internal (psikologis, intelektual, spirituial dan penyakit)

PENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan jasmani merupakan hal yang penting, karena saat keadaan

BAB 1 PENDAHULUAN. pembedahan yang dilakukan adalah pembedahan besar. Tindakan operasi atau

KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN PENDERITA DIABETES MELLITUS TENTANG TERAPI KOMPLEMENTER (AKUPUNKTUR) Di Poli Penyakit Dalam RSUD Dr.

Oleh : Muskhab 2 ABSTRACT

TINGKAT KECEMASAN PASIEN PREOPERATIF PADA PEMBEDAHAN SEKSIO SESAREA DI RUANG SRIKANDI RSUD KOTA SEMARANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara, Kota Gorontalo. Rumah Sakit ini

BAB I PENDAHULUAN. tertinggi di Sulawesi Utara (3,7%) diikuti oleh Jambi (2,8%) dan Bali (2,7%).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. nekrosis, dan terganggunya keseimbangan normal serabut-serabut lensa. uveitis, retinitis pigmentosa, dan kebutaan (Ilyas, 2010).

BAB 1 PENDAHULUAN. Operasi adalah tindakan pengobatan yang banyak menimbulkan kecemasan,

Study Tingkat Kecemasan Penderita Diabetes Mellitus Di Poli Rawat Jalan Puskesmas Ngawi Purba Kabupaten Ngawi

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PREOPERATIVE DI RS MITRA HUSADA PRINGSEWU

PROGRAM STUDI NERS FAKULTAS KEPERAWATAN & KEBIDANAN UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. penderita kebutaan dari 285 juta penderita gangguan penglihatan di dunia. Sepertiga

PENGARUH RELAKSASI NAPAS DALAM TERHADAP KECEMASAN KLIEN PRE OPERASI KATARAK DENGAN ANASTESI LOKAL

PENELITIAN TINGKAT KECEMASAN MASYARAKAT YANG MENGALAMI PROSES PENUAAN. Di Dusun Besar Desa Prayungan Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo

ANGKA KEJADIAN GANGGUAN CEMAS DAN INSOMNIA PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA WANA SERAYA DENPASAR BALI TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. suplai darah dan oksigen ke otak (Smeltzer et al, 2002). Menurut World

HUBUNGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN POST OPERASI DI RUMAH SAKIT PABATU TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh

MUTU PELAYANAN DAN KOMUNIKASI TERAUPETIK YANG BAIK MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN PENGGUNA BPJS KESEHATAN DI RSI NU DEMAK

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN ORANG TUA TERHADAP HOSPITALISASI ANAK DI RSUD Dr. MOEWARDI

BAB I PENDAHULUAN. yang utuh untuk kualitas hidup setiap orang dengan menyimak dari segi

BAB I PENDAHULUAN. kematian nomor dua di dunia setelah penyakit jantung. Di tahun 2008, stroke dan

BAB I PENDAHULUAN. menempati peringkat kedua dengan jumlah penderita Diabetes terbanyak setelah

BAB I PENDAHULUAN. jika seringkali pasien dan keluarganya menunjukkan sikap yang agak

SITUASI GANGGUAN PENGLIHATAN DAN KEBUTAAN

Jurnal Ilmiah Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. setiap tahun di antara orang terdapat seorang penderita baru katarak (Kemenkes RI,

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan gejala-gejala atau kecacatan yang membutuhkan

PROGRAM STUDI NERS FAKULTAS KEPERAWATAN & KEBIDANAN UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. operasi melalui tiga fase yaitu pre operasi, intraoperasi dan post. kerja dan tanggung jawab mendukung keluarga.

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia, prevalensi gangguan kecemasan berkisar pada angka 6-7% dari

ABSTRAK. Gambaran Tingkat Kecemasan Pada Pasien Gagal Ginjal Yang Menjalani Proses Hemodialisa Di RSUD Dr. Hardjono Ponorogo.

ARTIKEL EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG CEMPAKA RSUD UNGARAN

PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PENERAPAN PRINSIP PERAWATAN ATRAUMATIK DI RUANG IBNU SINA RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU MEMERIKSAKAN DIRI KE PELAYANAN KESEHATAN : PENELITIAN PADA PASIEN GLAUKOMA DI RUMAH SAKIT DR.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pelaku pembangunan dapat merasakan dan menikmati hasil dari pembangunan

KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN PASIEN TENTANG PERAWATAN KAKI PADA DIABETES MELLITUS. Di Poli Penyakit Dalam RSUD Dr.

KARAKTERISTIK PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RSUD KABUPATEN KOTABARU ABSTRAK

BAB 1 : PENDAHULUAN. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat

HUBUNGAN TINGKAT KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI

EFEKTIFITAS PREOPERATIVE TEACHING TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PREOPERASI DI RUANG RAWAT INAP RSUD KARANGANYAR

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN TINGKAT KUALITAS HIDUP PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS PERUMNAS II KECAMATAN PONTIANAK BARAT

ABSTRAK GAMBARAN TINGKAT STRES DAN DAYA TAHAN TERHADAP STRESPERAWAT INSTALASI PERAWATAN INTENSIF DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. ditemukan. National Comorbidity Study (NSC) mengungkapkan 1 dari 4 orang

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MEKANISME KOPING PENDERITA GASTROENTERITIS KRONIK DI RSUD. DR. HAULUSSY AMBON TAHUN *Dewiyusrianti Lina

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN DALAM ACTIVITY of DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

Performance Hospital Service Against The Level Of Anxiety In Child. Performance Pelayanan Rumah Sakit Terhadap Tingkat Kecemasan Anak

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Sumber : Departemen Kesehatan Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. diabetes retinopati (1%), penyebab lain (18%). Untuk di negara kita, Indonesia

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG TUBERKULOSIS (TB) DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN TB PARU DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015

ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2)

GAMBARAN SIKAP PERAWAT DALAM KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA ANAK USIA BALITA OVERVIEW ATTITUDE OF NURSES IN COMMUNICATION THERAPEUTIC IN CHILDREN

Transkripsi:

TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI KATARAK DI RUANG BEDAH RSUD KABUPATEN CIAMIS 1 Yanti Srinayanti, Jajuk Kusumawaty, Angga Nugroho ABSTRACT Background. Cataract is an eye lens opacities arising from metabolic disorders in the lens. Cataracts can not be prevented unless the kebutaanya is by surgery. Surgery or cataract surgery is one stressor for patients with cataracts. From a review of nursing soul surgery created a crisis situation that is internal disorder caused by a stressful event, threatening and increased anxiety. The purpose of this study to determine the level of patient anxiety pre cataract surgery Surgery In Space District General Hospital Ciamis Distric Type a descriptive study, sampling in this study using total sampling technique that is the entire population research sample as many as 31 patients pre cataract surgerythe results showed that patients with preoperative anxiety cataract Surgery In Space District General Hospital Ciamis Regency, the highest frequency that almost half of respondents have a mild anxiety as many as 16 people (51.6%), 10 (32.3%) had moderate anxiety, and the lowest frequency is 5 people (16.1%) experienced severe anxiety while in severe anxiety (panic)no experience. Suggestions are expected to provide care, comfort, a friendly attitude, and try to understand the feelings of the patient-related operations to be performed as well as more emphasis on the provision of explanation or action procedures for prevention of anxiety in patients by improving communication therapeutic nurse right so that the patient does not experienceanxietyin surgery. Keywords: anxiety, preoperatively, cataract

Yanti Srinayanti, Jajuk Kusumawaty, Angga Nugroho *Tingkat Kecemasan Pasien 33 I. PENDAHULUAN Mata merupakan salah satu organ yang vital bagi individu dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.masalah pada mata dapat menurunkan kualitas hidup seseorang.masalah kesehatan pada mata yang dapat mengancam kualitas hidup seseorang adalah kebutaan (Ilyas, 2014). Angka kebutaan di Indonesia saat ini mencapai 1,5%. Dimana angka tersebut merupakan yang tertinggi di Asia dan nomor 2 di dunia. Oleh karena itu, kebutaan di Indonesia telah menjadi masalah nasional karena kebutaan akan menyebabkan kehilangan produktivitas dan membutuhkan biaya besar untuk rehabilitas dan pendidikan tuna netra. Penyebab utama antara lain katarak, kelainan refraksi dan penyakit lain yang berhubungan dengan degeneratif (Kemenkes RI, 2014). Katarak tidak dapat dicegah kecuali pada kebutaanya yaitu dengan operasi. Katarak merupakan penyakit degeneratif namun saat ini katarak yang telah ditemukan pada usia muda (35-40 tahun) selama ini katarak dijumpai pada orang yang berusia diatas 55 tahun sehingga sering diremehkan oleh kaum muda. Hal ini disebabkan kurangnya asupan gizi dan nutrisi yang dibutuhkan tubuh (Ady Novery, 2011). WHO memperkirakan jumlah ada 285 juta orang yang mengalami gangguan penglihatan di dunia,dimana 39 juta mengalami kebutaan dan 246 juta memiliki low vision. Terlepas dari kemajuan dalam teknik bedah di banyak negara selama sepuluh tahun terakhir, penyebab utama gangguan penglihatan di seluruh dunia adalah katarak (51%), glaukoma (8%), AMD (5%), kebutaan pada anak dan kornea opacitiy (4%), kesalahan-refraktivedikoreksi dan trakoma (3%), dan diabetik retinopathy (1%), idiopatik (21%) (Kemenkes RI, 2014). Prevalensi katarak hasil pemeriksaan petugas enumerator dalam Riskesdas 2013 adalah sebesar 1,8%, Prevalensi katarak tertinggi di Sulawesi Utara (3,7%) diikuti oleh Jambi (2,8%) dan Bali (2,7%). Prevalensi katarak terendah ditemukan di DKI Jakarta (0,9%) diikuti Sulawesi Barat (1,1%). Masih banyak penderita katarak yang tidak mengetahui jika menderita katarak. Hal ini terlihat dari tiga terbanyak alasan penderita katarak belum operasi hasil Riskesdas 2013 yaitu 51,6% karena tidak mengetahui menderita katarak, 11,6% karena tidak mampu membiayai dan 8,1% karena takut operasi. Di Jawa Barat prevalensi penderita katarak sebesar 1,5% dari jumlah penduduk Jawa Barat (Kemenkes RI, 2014). Satu-satunya terapi untuk penderita katarak adalah pembedahan yang bertujuan untuk memperbaiki visus atau tajam penglihatan.pembedahan katarak dilakukan dengan mengambil lensa mata yang terkena katarak kemudian diganti dengan lensa implan atau Intraokuler Lens (IOL).Sebanyak

34 MOTORIK, VOL.12 NOMOR 24, FEBRUARI 2017 lebih dari 90% operasi katarak berhasil dengan perbaikan fungsi penglihatan yang dinyatakan dengan perbaikan visus pasien pasca operasi.sebagian besar pasien mencapai visus kategori baik yaitu 6/18-6/6 setelah empat sampai delapan minggu (Kusuma, 2008). Pembedahan atau operasi katarak ini merupakan salah satu stressor bagi pasien penderita katarak. Sebagaimana disampaikan Hawari (2011) yang menyatakan bahwa prosedur pembedahan merupakan salah satu stressor bagi individu yang akan menjalaninya. Dari tinjauan keperawatan jiwa tindakan operasi menimbulkan krisis situasi yaitu gangguan internal yang ditimbulkan oleh peristiwa yang menegangkan, mengancam dan meningkatkan kecemasan. Menurut Long (2012), tindakan operasi adalah salah satu bentuk terapi yang dapat merupakan ancaman, baik potensial maupun aktual terhadap tubuh, integritas dan jiwa seseorang yang dapat mencetuskan kecemasan pada diri pasien. Perasaan yang paling umum dialami oleh pasien yang dirawat di rumah sakit adalah kecemasan, dimana yang sering terjadi adalah apabila pasien yang dirawat di rumah sakit harus mengalami proses pembedahan. Pembahasan tentang reaksi-reaksi pasien terhadap pembedahan sebagian besar berfokus pada persiapan pembedahan dan proses penyembuhan. Kecemasan merupakan gejala klinis yang terlihat pada pasien dengan penatalaksanaan medis. Bila kecemasan pada pasien pre operasi tidak diatasi maka dapat mengganggu proses penyembuhan (Dewi Wijayanti, 2006).Ketakutan dan kecemasan yang dirasakan pasien pre operasi ditandai dengan adanya perubahan-perubahan fisik seperti meningkatnya frekuensi nadi dan pernafasan, gerakan-gerakan tangan yang tidak terkontrol, telapak tangan yang lembab, gelisah, menanyakan pertanyaan yang sama berulang kali, sulit tidur, dan sering berkemih (Long, 2012). Terjadinya kecemasan karena stressor yang dirasakan dan dipersepsikan individu, merupakan suatu ancaman yang dapat menimbulkan kecemasan.oleh karana itu pasien pre operasi katarak harus selalu berpandangan baik dalam menghadapi segala hal. Sikap optimis merupakan sikap yang sangat dianjurkan dalam Islam, sebagaimana firman Alloh SWT dalam surat Al Imraan 3 Ayat 139 : Janganlah kamu bersikap lemah (pesimis), bersedih hati, padahal kamu adalah orang-orang yang paling tinggi(derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman. (Ali Imraan 3 Ayat 139)

Yanti Srinayanti, Jajuk Kusumawaty, Angga Nugroho *Tingkat Kecemasan Pasien 35 Tindakan operasi merupakan pengalaman yang menakutkan bagi sebagian besar pasien yang akan menjalani operasi hal ini mengakibatkan kecemasan pada pasien preoperasi. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO) pada tahun 2007, Amerika Serikat menganalisis data dari 35.539 klien bedah dirawat di unit perawatan intensif antara 1 oktober 2003 dan 30 september 2006. Dari 8.922 pasien (25,1%) mengalami kondisi kejiwaan dan 2,473 klien (7%) mengalami kecemasan (WHO, 2008). Penelitian Rondonuwu, (2014) tentang hubungan pengetahuan dengan tingkat kecemasan pada klien pre operasi katarak di Balai Kesehatan Mata Masyarakat (BKMM) Manado diketahui bahwa dari 42 klien pre operasi katarak yang memiliki kecemasan ringan 16 responden, kecemasan sedang 14 responden, kecemasan berat 10 responden, tidak ada kecemasan 2 responden dan kecemasan panik 0 responden. hasil observasi pada tanggal 10 maret 2016 di Ruang Bedah Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Ciamis didapatkan data bahwa dari 9 pasien yang akan melakukan operasi 3 orang mengalami kecemasan ringan, 4 orang mengalami kecemasan sedang dan 2 orang lainnya mengalami kecemasan berat hal ini disebabkan karena rasa takut terhadap anastesi, takut terhadap nyeri atau kematian, takut karena ketidaktahuan atau takut tentang ancaman lain terhadap citra tubuh, pasien juga mengalami kekhawatiran seperti masalah keuangan, tanggung jawab terhadap keluarga, dan kewajiban pekerjaan atau ketakutan terhadap prognosa yang buruk atau probabilitas kecacatan di masa mendatang. Rumusan masalah Mata merupakan salah satu organ yang vital bagi individu dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.masalah kesehatan pada mata yang dapat mengancam kualitas hidup seseorang adalah kebutaan. Angka kebutaan di Indonesia saat ini mencapai 1,5%, penyebab utama antara lain katarak, kelainan refraksi dan penyakit lain. Katarak merupakan kekeruhan lensa mata yang timbul karena adanya gangguan metabolisme pada lensa, masyarakat di daerah tropis sangat berisiko mengalami katarak karena paparan sinar ultra violet yang lebih banyak.pembedahan merupakan satu-satunya terapi untuk penderita katarak yang bertujuan memperbaiki visus atau tajam penglihatan.pembedahan atau operasi katarak merupakan salah satu stressor bagi pasien penderita katarak.yang dapat mencetuskan kecemasan pada diri pasien.

36 MOTORIK, VOL.12 NOMOR 24, FEBRUARI 2017 II. METODE Jenis dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu suatu metode penelitian dengan tujuan utama membuat gambaran atau deskripsi suatu objek (Notoatmodjo, 2010).Tujuan dalam penelitian ini adalah melihat tingkat kecemasan pasien pre operasi katarak Di Ruang Bedah Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Ciamis.Hasil pengukuran disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien pre operasi di ruang bedah RSUD kabupaten Ciamis sebanyak 31 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah semua pasien pre operasi katarak di ruang bedah dahlia dan boegenvile Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Ciamis periode Bulan Mei Tahun 2016 minimal 31 orang. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah DepressionAnxiety Stres Scale (DASS) 42, berisi 42 item yang termasuk tiga skalalaporan diri yang dirancang untuk mengukur keadaan emosional negatif yiatu 14 pertanyaan depresi yang terdiri dari nomor 3, 5, 10, 13, 16, 17, 21, 24, 26, 31, 34, 37, 38 dan 42, 14 pertanyaan kecemasan yang terdiri dari nomor 2, 4, 7, 9, 15, 19, 20, 23, 25, 28, 30, 36, 40, 41 dan 14 pertanyaan stress yang terdiri dari nomor 1, 6, 8, 11, 12, 14, 18, 22, 27, 29, 32, 33, 35 dan 39. Instrumen penelitian ini menggunakan skala data ratio dan setiap jawaban dari pertanyaan memiliki nilai 0 hingga 3 dimana : nilai 0 berarti responden tidak pernah mengalami hal tersebut, nilai 1 berarti sesuai yang dialami, nilai 2 berarti sering mengalami, nilai 3 berarti hampir setiap hari mengalami hal tersebut. Setelah data terkumpul maka dilakukan kelengkapan data, kesinambungan dan keseragaman data dalam usaha melengkapi data yang masih kurang.analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisa univariate, yaitu analisis yang dilakukan terhadap variabel dari hasil penelitian (Notoatmodjo, 2010).Analisis dilakukan dengan menggunakan computer untuk mendapatkan frekuensi dari tiap-tiap variabel. Penelitan ini diawali dengan melakukan survey pendahuluan untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian.data dasar diambil dari Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Ciamis. Penelitian ini telah mendapat izin dari STIKES Muhammadiyah Ciamis, dan kesbangpol serta pihak RSUD kabupaten Ciamis

Yanti Srinayanti, Jajuk Kusumawaty, Angga Nugroho *Tingkat Kecemasan Pasien 37 III. HASIL Responden terdiri dari 31 orang di Ruang Bedah RSUD kabupaten Ciamis. Hasil pengumpulan data mengenai tingkat kecemasan pada pasien pre operasi katarak Tabel 1. Distribusi Frekuensi Kecemasan Pasien Pre Operasi Katarak Di Ruang Bedah Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Ciamis No. Kategori F % 1. Kecemasan Ringan 16 51,6 2. Kecemasan Sedang 10 32,3 3. Kecemasan Berat 5 16,1 4. Panik 0 0 Jumlah 31 100.0 hasil penelitian kecemasan pasien pre operasi katarak Di Ruang Bedah Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Ciamis, frekuensi tertinggi yaitu hampir setengah responden memiliki kecemasan ringan. Berdasarkan hasil penelitian dengan judul Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi Katarak Di Ruang Bedah Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Ciamis yang telah dibahas pada bab-bab sebelumnya maka dapat disimpulkan yaitu sebagai berikut : 1. Berdasarkan karakteristik pasien pre operasi katarak di Ruang Bedah Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Ciamis sebagian besar berumur 55 tahun sebanyak 27 orang (77,4%), jenis kelamin laki-laki sebanyak 21 orang (67,7%), pendidikan dengan kategori pendidikan dasar (SD- SMP) sebanyak 16 orang (51,6%) 2. Tingkat kecemasan pasien pre operasi katarak di Ruang Bedah Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Ciamis sebagian besar pasien mengalami kecemasan ringan sebanyak 16 orang (51,6%) dan kecemasan sangat berat (panik) tidak ada yang mengalami. Rumah sakit diharapkan memberikan perhatian, rasa nyaman, sikap yang ramah, menciptakan lingkungan yang tenag serta mencoba mengerti perasaan pasien terkait operasi yang akan dilakukan serta lebih menekankan pemberian penjelasan ataupun prosedur tindakan sebagai upaya pencegahan kecemasan pada pasien dengan meningkatkan komunikasi terapeutik oleh perawat yang tepat.

38 MOTORIK, VOL.12 NOMOR 24, FEBRUARI 2017 DAFTAR PUSTAKA Al Qur an Surat Al Imraan 3 Ayat 139 Ady Novery, (2011).Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian katarakpada Pasien Di Poli Matarsud Pariaman.KTI. Akademi KeperawatanPemerintah Kabupaten Padang Pariaman. Tersedia Dalam https://www.scribd.com/doc/77991037/kti-katarak Arikunto, S, (2010). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek EdisiRevisiVI, Cetakan 13. Rineka Cipta. Jakarta. Arofiati. (2010). Tingkat Kecemasan Individu Keluarga Pasien ICU Atau ICCU RSU PKU Muhamadiyah Yogyakarta. Yogyakarta, KTI Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Hawari, D. (2011). Manajemen Stres, Cemas dan Depresi. Jakarta: Balai Penerbit FKUI Kemenkes RI, (2014) Infodatin Situasi Gangguan Penglihatan Dan Kebutaan.Jakarta : Pusat Data Dan Informasi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Kusuma, (2008).Perbedaan Tajam Penglihatan Pasca Operasi Katarak SenilisDi RSUP. dr. Kariadi Semarang Periode 1 Januari 2007-31 Desember 2007 (Antara Operator Dokter Spesialis Mata Dan Calon DokterSpesialis Mata Tahap Mandiri). Artikel karya Tulis Ilmiah.Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang. Long, (2012).Praktek Perawatan Medikal Bedah. Bandung : Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan Universitas Padjajaran. Notoatmodjo,S, (2010). Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi, Rineka CiptaJakarta. Sidarta Ilyas. (2014). Ilmu Penyakit Mata Edisi 5. Jakarta: FKUI