BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan dari bab 1 sampai dengan bab 4 yang telah dibuat mengenai perancangan kawasan dengan metode sustainable urban drainage systems, maka dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu: a. Pengaplikasian metode sustainable urban drainage systems berupa rainwater harvesting, permeable pavements, infiltration trenches, filter strips, swales, dan basins ke dalam fungsi dan layout perancangan lingkungan dan bangunan b. Debit air hujan yang masuk (input) ke dalam tapak perencanaan sebesar 998,94 m 3 /tahun dengan volume penampungan yang harus disiapkan untuk penampungan air selama 3 bulan sebesar 250 m³ c. Penerapan konsep sustainable urban drainage systems berupa penerapan dengan perancangan kawasan bertitik tolak pada sistem drainase dengan memperhatikan konservasi air hujan d. Mendesain kawasan permukiman di Srengseng dengan konsep SUDS tersebut dengan memperhatikan penempatan metode-metode yang dipergunakan di dalam zoning dan site plan sehingga timbul kesinambungan antara lingkungan dengan konsep SUDS. Selain simpulan terkait penerapan SUDS, juga terdapat simpulan mengenai kebutuhan ruang di dalam tapak perencanaan sebagai berikut: 98
99 A. Kebutuhan Ruang Pada subbab ini akan membahas tentang pelaku kegiatan di dalam tapak perencanaan, kebutuhan ruang yang diperlukan serta hubungan antar ruang secara makro maupun mikro. a. Pelaku Kegiatan Lokasi perencanaan yang terletak pada kawasan padat permukiman merupakan kawasan yang memerlukan perbaikan dan perancangan ulang untuk mencapai suatu kawasan permukiman layak huni. Potensi tapak sebagai integrator untuk meningkatkan kualitas lingkungan dalam skala neighborhood cukup besar. Perancangan kawasan permukiman dengan fasilitas umum dan sosial yang disediakan akan menjadi penunjang kegiatan di dalam dan sekitar tapak. Adapun pelaku kegiatan dalam suatu kawasan permukiman dengan perbedaan sebagai berikut: Masyarakat yang menempati tapak perencanaan Merupakan masyarakat yang tinggal di dalam tapak perencanaan dan memanfaatkan fasilitas-fasilitas tapak. Gambar 5.1 Pemanfaatan Tapak oleh Masyarakat yang Menempati Tapak Perencanaan Masyarakat dari luar tapak perencanaan Merupakan masyarakat yang tidak tinggal di dalam tapak perencanaan tetapi mempergunakan fasilitas-fasilitas di dalam tapak.
100 Gambar 5.2 Pemanfaatan Tapak oleh Masyarakat dari Luar Tapak Perencanaan b. Kegiatan Pelaku Dalam kawasan perencanaan yang terdapat berbagai massa bangunan dengan fungsi berbeda mengakibatkan adanya berbagai jenis kegiatan yang berbeda-beda tergantung pada pemanfaatan bangunan tersebut. Kegiatan pelaku pada bangunan-bangunan utama sebagai berikut: Hunian Komersil/Kios dan Pasar Terbuka Gambar 5.3 Pola Kegiatan Unit : Hunian Gambar 5.4 Pola Kegiatan Unit : Komersil/Kios
101 Aula Multiguna Taman Bacaan Gambar 5.5 Pola Kegiatan Unit : Aula Multiguna B. Luasan Ruang Gambar 5.6 Pola Kegiatan Unit : Taman Bacaan Adanya kebutuhan ruang yang berbeda pada tiap fungsi bangunan mengakibatkan adanya perbedaan luasan ruang. Luasan ruang dibagi menjadi menjadi 6 bangunan utama, sebagai berikut: a. Hunian ukuran 60 Tabel 5.1 Luasan Ruang : Hunian Ukuran 60 1 Ruang Keluarga 10,50 SP
102 2 Dapur dan Ruang Makan 10,50 SP 3 Kamar Tidur Utama 12,25 PR 4 Kamar Tidur Anak 5,60 PR 5 Kamar Mandi 5,00 SP 6 Teras Depan 7,00 PU - 7 Halaman Belakang 9,15 SP - Total 60 m 2 x 92 unit = 5.520 m 2 b. Hunian ukuran 90 Tabel 5.2 Luasan Ruang : Hunian Ukuran 90 1 Ruang Tamu 6,50 PU 2 Dapur dan Ruang Makan 14,50 SP 3 Kamar Tidur Tamu 8,00 PR 4 Kamar Mandi 1 3,00 PR
103 5 Ruang Keluarga 13,00 PR 6 Kamar Tidur Utama 9,75 PR 7 Kamar Tidur Anak 6,50 PR 8 Kamar Mandi 2 3,00 PR 9 Teras Depan 6,50 PU - 10 Halaman Belakang 19,25 SP - Total 90 m 2 x 28 unit = 2.520 m 2 c. Komersil/Kios Tabel 5.3 Luasan Ruang : Komersil/Kios 1 Kios 42,50 PU Total 42,50 m 2 x 10 unit = 425 m 2 d. Pasar Terbuka Tabel 5.4 Luasan Ruang : Pasar Terbuka 1 Pasar Terbuka 288 PU
104 2 Kantor Administrasi 10,00 PU 3 KM/WC 21,25 PU Total 320 m 2 x 1 unit = 320 m 2 e. Aula Multiguna Tabel 5.5 Luasan Ruang : Aula Multiguna 1 Aula Multiguna 240 PU 2 Ruang Rapat PU 3 Gudang SP 4 Dapur PU 5 Kantor Administrasi 10,00 PU 6 KM/WC 21,25 PU Total 430 m 2 x 1 unit = 430 m 2
105 f. Taman Bacaan Tabel 5.6 Luasan Ruang : Taman Bacaan 1 Ruang Tunggu 42,50 PU 2 Ruang Guru 28,50 SP 3 Ruang Kelas 42,50 x 4 SP 4 KM/WC 14 SP 5 Taman 42,50 PU - Total 370 m 2 x 1 unit = 370 m 2 Perkiraan total luasan massa bangunan di dalam tapak perencanaan sebagai berikut: Tabel 5.7 Total Luasan Ruang No. Total Luasan Ruang Nama Ruang Luas (m 2 ) 1 Hunian ukuran 60 5.520 2 Hunian ukuran 90 2.520 3 Komersil/Kios 425 4 Pasar Terbuka 320 5 Aula Multiguna 430 6 Taman Bacaan 370 Total 9.585 7 Aula kecil/gazebo 212,5 8 Gardu Pandang 42,5 9 Lapangan Basket 425 10 Rumah Pompa 54 11 Amphitheater 700 Total 1.434 Perkiraan Total Keseluruhan 11.019 m 2
106 C. Hubungan Antar Ruang Hubungan antar ruang terbagi menjadi dua, yaitu hubungan antar ruang makro dan mikro, sebagai berikut: a. Hubungan antar ruang makro Merupakan gambaran hubungan antar ruang kawasan dalam bentuk satu kesatuan Gambar 5.7 Hubungan Antar Ruang : Makro b. Hubungan antar ruang mikro Merupakan gambaran hubungan antar ruang unit massa bangunan utama yang terletak di dalam tapak perencanaan, terdiri dari: i. Hunian ukuran 60 Gambar 5.8 Hubungan Antar Ruang : Mikro-Hunian 60
107 ii. Hunian ukuran 90 Gambar 5.9 Hubungan Antar Ruang : Mikro-Hunian 90 iii. Komersil/Kios Gambar 5.10 Hubungan Antar Ruang : Mikro-Kios iv. Pasar Terbuka Gambar 5.11 Hubungan Antar Ruang : Mikro-Pasar Terbuka v. Aula Multiguna Gambar 5.12 Hubungan Antar Ruang : Mikro-Aula Multiguna
108 vi. Taman Bacaan Gambar 5.13 Hubungan Antar Ruang : Mikro-Taman Bacaan 5.2 Saran Berdasarkan penulisan skripsi yang telah dilaksanakan dan dibuat mengenai perancangan kawasan permukiman melalui pendekatan sustainable urban drainage systems, maka dapat diberikan beberapa saran yang berguna dalam penulisan skripsi berikutnya, yaitu: a. Perlunya kesadaran akan pentingnya sistem drainase pada suatu kawasan sehingga kualitas lingkungan dapat terjaga dan bertambah baik b. Perlunya penelitian-penelitian lebih lanjut mengenai penerapan sistem drainase berkelanjutan yang lebih mendalam dan lebih menyeluruh sehingga kota Jakarta dapat terhindar dari permasalahan-permasalahan seputar air yang dihadapi c. Untuk penelitian selanjutnya direkomendasikan untuk menambah jangka waktu penulisan sehingga penelitian dapat dilakukan dengan maksimal.