ANALISIS ELEMEN HINGGA UNTUK FAKTOR KONSENTRASI TEGANGAN PADA PELAT ISOTROPIK BERLUBANG DENGAN PIN-LOADED

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Ekstrusi merupakan salah satu proses yang banyak digunakan dalam

Perbandingan Hasil Analisa Konsentrasi Tegangan Pada Plat Berlubang Akibat Beban Tarik Dengan Menggunakan Metode Elemen Hingga dan Kajian Eksperimen

STUDI NUMERIK SAMBUNGAN DENGAN BAUT-GUSSET PLATE PADA STRUKTUR GABLE FRAME TIGA SENDI

OLEH : NATAN HENRI SOPLANTILA NRP.

ANALISIS KAPASITAS TEKAN PROFIL-C BAJA CANAI DINGIN MENGGUNAKAN SNI 7971:2013 DAN AISI 2002

ANALISIS KEKUATAN TARIK BOLTED JOINT STRUKTUR KOMPOSIT C-GLASS/EPOXY BAKALITE EPR 174

KEMAMPUAN PENYERAPAN ENERGI CRASH BOX MULTI SEGMEN MENGGUNAKAN SIMULASI KOMPUTER

Analisa Tegangan pada Pipa yang Memiliki Korosi Sumuran Berbentuk Limas dengan Variasi Kedalaman Korosi

METODE PENELITIAN. Model tabung gas LPG dibuat berdasarkan tabung gas LPG yang digunakan oleh

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III OPTIMASI KETEBALAN TABUNG COPV

ANALISA PELAT DAN BALOK MULTILAYER MENGGUNAKAN TEORI LAMINASI

BAB I PENDAHULUAN. terciptanya suatu sistem pemipaan yang memiliki kualitas yang baik. dan efisien. Pada industri yang menggunakan pipa sebagai bagian

ANALISA KEGAGALAN POROS DENGAN PENDEKATAN METODE ELEMEN HINGGA

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR PERNYATAAN ABSTRACT DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI BAB I.

ANALISIS PENGARUH RAKE ANGLE TERHADAP DISTRIBUSI TEGANGAN PADA EXCAVATOR BUCKET TEETH MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

III. METODELOGI. satunya adalah menggunakan metode elemen hingga (Finite Elemen Methods,

PERANCANGAN MEKANISME ALAT ANGKUT KAPASITAS 10 TON TESIS

ANALISA KEKUATAN MATERIAL PADA PROSTHESIS TOTAL KNEE JOINT REPLACEMENT

ANALISIS TEGANGAN KULIT BILAH TURBIN ANGIN KOMPOSIT (QUASI ISOTROPIC) MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

SUSTAINABLE PRODUCT DEVELOPMENT FOR SHIP DESIGN USING FINITE ELEMENT APLICATION AND PUGH S CONCEPT SELECTION METHOD

BAB I PENDAHULUAN. dan efisien.pada industri yang menggunakan pipa sebagai bagian. dari sistem kerja dari alat yang akan digunakan seperti yang ada

BAB I PENDAHULUAN. Hip Joint. Femur

STUDI EKSPERIMENTAL DAN ANALITIS KAPASITAS SAMBUNGAN BAJA BATANG TARIK DENGAN TIPE KEGAGALAN GESER BAUT

III. METODE PENELITIAN

JURUSAN TEKNIK MESIN Fakultas TeknologiIndustri Institur TeknologiSepuluh Nopember Surabaya 2012

STRESS ANALYSIS PISTON SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN SOFTWARE AUTODESK INVENTOR 2015

ANALISA PERKIRAAN UMUR PADA CROSS DECK KAPAL IKAN KATAMARAN 10 GT MENGGUNAKAN METODE FRACTURE MECHANICS BERBASIS METODE ELEMEN HINGGA

Abstrak. Kata kunci: Hydrotest, Faktor Keamanan, Pipa, FEM ( Finite Element Method )

DAYA DUKUNG PONDASI MENERUS PADA TANAH LEMPUNG BERLAPIS MENGGUNAKAN METODE "MEYERHOF DAN HANNA" DAN METODE ELEMENT HINGGA (PLAXIS)

SIMULASI PENGUJIAN TEGANGAN MEKANIK PADA DESAIN LANDASAN BENDA KERJA MESIN PEMOTONG PELAT

Dosen Pembimbing Dr. Ir. Agus Sigit Pramono, DEA.

Gambar 2.1 Bagian-bagian mesin press BTPTP [9]

BAB IV METODE PENELITIAN

Gambar 2.1 Bagian-bagian mesin press BTPTP[3]

Analisa Pengaruh Diameter Nozzle Terhadap Besar Tegangan Maksimum Pada Air Receiver Tank Horisontal Dengan Menggunakan Metode Elemen Hingga

PENENTUAN PERBANDINGAN DIAMETER NOZZLE TERHADAP DIAMETER SHELL MAKSIMUM PADA AIR RECEIVER TANK HORISONTAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

STUDI EKSPERIMENTAL HUBUNGAN BALOK-KOLOM GLULAM DENGAN PENGHUBUNG BATANG BAJA BERULIR

Tugas Akhir ANALISA PENGARUH TEBAL DAN GEOMETRI SPOKE BERBENTUK SQUARE BAN TANPA ANGIN TERHADAP KEKAKUAN RADIAL DAN LATERAL

DISTRIBUSI TEGANGAN PADA PERCABANGAN PIPA 90 O AKIBAT TEKANAN INTERNAL MENGGUNAKAN MEH. Agus Suprihanto, Djoeli Satrijo, Dwi Basuki Wibowo *)

Perancangan Konstruksi Turbin Angin di Atas Hybrid Energi Gelombang Laut

PENDAHULUAN PERUMUSAN MASALAH. Bagaimana pengaruh interaksi antar korosi terhadap tegangan pada pipa?

PEMODELAN NUMERIK METODE ELEMEN HINGGA NONLINIER STRUKTUR BALOK TINGGI BETON BERTULANG ABSTRAK

ANALISIS BEBAN TEKUK KRITIS STRUKTUR SANDWICH BAHAN KOMPOSIT PADA SIRIP ROKET RX LAPAN

FITRIANY NIM :

SIDANG TUGAS AKHIR: ANALISA STRUKTUR RANGKA SEPEDA FIXIE DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA Andra Berlianto ( )

PENGEMBANGAN PROGRAM ANALISIS STRUKTUR BERBASIS INTERNET UNTUK PEMBELAJARAN DAN PENELITIAN METODE ELEMEN HINGGA

EVALUASI FAKTOR INTENSITAS TEGANGAN PADA UJUNG RETAK DENGAN LUBANG PENGHAMBAR RAMBAT RETAK

ANALISA TEGANGAN DAN DEFLEKSI PADA PELAT DUDUKAN PEMINDAH TRANSMISI TIPE FLOOR SHIFT DENGAN RIB DAN TANPA RIB

STUDI NUMERIK POLA GESER BLOK ALTERNATIF PADA SAMBUNGAN UJUNG BATANG TARIK PROFIL T

PENGARUH BEBAN PENGGETAR MESIN PRESS BATAKO PADA PROSES PRODUKSI BATAKO TANPA PLESTER DAN TANPA PEREKAT (BTPTP) TERHADAP KEKUATAN DINDING

Sumber :

ANALISIS MODUS NORMAL DAN KEKUATAN STRUKTUR SIRIP MOTOR ROKET-168 DARI BAHAN AL-PLATE

Jurnal Teknika Atw 1

Tension, Compression and Shear

PEMODELAN NUMERIK DAN EKSPERIMENTAL SAMBUNGAN KAYU BATANG TEKAN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Fibre Reinforced Polymer (FRP) merupakan bahan yang ringan, kuat, anti

Analisis Tegangan Plat Penghubung Bucket Elevator Menggunakan Metode Elemen Hingga. Ully Muzakir 1 ABSTRAK

LAMPIRAN A. Tabel A-1 Angka Praktis Plat Datar

Analisis Kekuatan Struktur Konstruksi Tower untuk Catwalk dan Chain Conveyor pada Silo (Studi Kasus di PT. Srikaya Putra Mas)

PERANCANGAN TEMPAT TIDUR PASIEN BERBAHAN ALUMUNIUM MENGGUNAKAN CAD. Jl. Grafika No.2, Yogyakarta

SIMULASI TEGANGAN PADA HELM INDUSTRI DARI BAHAN KOMPOSIT GFRP YANG MENDAPAT TEGANGAN INSIDEN SEBESAR 24,5 MPa

Yunandaru Sahid Putra NRP Dosen Pembimbing Ir. Sudiyono Kromodihardjo Msc. PhD

Alternatif Material Hood dan Side Panel Mobil Angkutan Pedesaan Multiguna

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi dan memudahkan segala aktifitas manusia, karena aktifitas

PERHITUNGAN KESTABILAN LUBANG BUKAAN PADA TEROWONGAN HEADRACE PLTA SINGKARAK MENGGUNAKAN ANALISIS BALIK TESIS MAGISTER

Penentuan Kondisi Kelonggaran Cetakan Optimum Pada Pemotongan Logam Plat Menggunakan Deform2D dan Pendekatan Analisis Ragam (ANOVA)

PERANCANGAN TEKNIS BAUT BATUAN BERDIAMETER 39 mm DENGAN KEKUATAN PENOPANGAN kn LOGO

tugas akhir Teknik Mesin Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2012

ANALISA KARAKTERISTIK KONTAK CAPSULE ENDOSCOPY DI DALAM USUS KECIL MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

PERBANDINGAN PERKUATAN STRUKTUR PELAT DENGAN METODE ELEMEN HINGGA ABSTRAK

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

STUDI ANALISIS PEMODELAN BENDA UJI KUBUS DAN SILINDER UNTUK MENETUKAN KUAT TEKAN BETON DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE KOMPUTER

OPTIMASI DESAIN SIRIP PENGUAT PADA BANGKU PLASTIK

PERANCANGAN KONSTRUKSI PADA SEGWAY

SKRIPSI EVALUASI PENAMPANG WHITMORE PADA SAMBUNGAN BAUT DENGAN ANALISIS KERUNTUHAN MENGGUNAKAN PROGRAM ADINA

PENGGABUNGAN MODEL SMEARED DAN DISCRETE CRACK PADA ANALISIS STRUKTUR BETON BERTULANG DENGAN MEMPERHITUNGKAN PENGARUH BOND-SLIP DISERTASI

STUDI ANALISIS PERTEMUAN BALOK KOLOM BERBENTUK T STRUKTUR RANGKA BETON BERTULANG DENGAN PEMODELAN STRUT-AND- TIE ABSTRAK

ANALIS1S STRUKTUR NOSEL RX320 DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN S45C

PENGARUH PENAMBAHAN SERBUK LOGAM/NON-LOGAM TERHADAP KEKUATAN DAN PERILAKU RAMBAT RETAK PADA SAMBUNGAN LEM EPOXY

Pemodelan 3D Pada Stabilitas Lereng Dengan Perkuatan Tiang Menggunakan Metode Elemen Hingga

MESIN BUBUT Dedy Haryanto, Sagino, Riswan Djambiar Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir-BATAN ABSTRAK

Analisis Desain Struktur Integritas Single Point Mooring (SPM) DWT PT. Pertamina (Persero) Terminal BBM Tuban Dengan Metode Elemen Hingga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS KEKUATAN STRUKTUR RETAK PESAWAT B

Analisa Kekuatan Material As Pendulum Yang Terpasang Pada PLTGL-SB

ANALISIS KEKUATAN STRUKTUR REPAIR SKIN DOUBLER PESAWAT B

Manual SACS - Properti

Analisis Daya Dukung dan Penurunan Fondasi Rakit dan Tiang Rakit pada Timbunan di Atas Tanah Lunak

OPTIMASI DESAIN RANGKA SEPEDA BERBAHAN BAKU KOMPOSIT BERBASIS METODE ANOVA

Laporan Tugas Akhir Analisis Pondasi Jembatan dengan Permodelan Metoda Elemen Hingga dan Beda Hingga BAB III METODOLOGI

DESAIN DAN ANALISIS SIRIP ROKET KOMPOSIT HYBRID SEBAGAI SIRIP KOMPOSIT OPTIMUM

Bab II STUDI PUSTAKA

PRAKTIKUM MENGGAMBAR MESIN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 MODEL ELEMEN HINGGA

DAFTAR ISI. Lembar Persetujuan... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iii Daftar Gambar... v Daftar Tabel... vii. Bab I Pendahuluan...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...

Analisis Pengaruh Ukuran Stopper Pada Sambungan Pelat Kapal Terhadap Tegangan Sisa Dan Deformasi Menggunakan Metode Elemen Hingga

Transkripsi:

Analisis Elemen Hingga Untuk Faktor Konsentrasi Tegangan Pada Pelat Isotropik Berlubang ANALISIS ELEMEN HINGGA UNTUK FAKTOR KONSENTRASI TEGANGAN PADA PELAT ISOTROPIK BERLUBANG DENGAN PIN-LOADED Dwi Hartini Jurusan Teknik Penerbangan Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto Jalan Janti Blok R Lanud Adisutjipto, Yogyakarta mdwihartini@ymail.com Abstrak Hole in the structure is often a serious problem, because the hole would trigger a surge in stress concentration which resulted cracks in the structure. In this research will analyze the stress concentration factor on isotropic plate with hole. The method used is numeric method. The technique used to collect data is the study o f literature and comparative study o f several similar research. Then the design is modeled and analyzed using Patran/Nastran. Based on this analysis the final result obtained is a mathematical equation that can be used to predict the stress concentration factor at the isotropic plate with hole where the results approached to Peterson distribution is used as reference in this research. Keywords: Isotropik, Pin-Loaded, Patran/Nastran, Stress Concentration Factor, Peterson Distribution Abstrak Adanya lubang pada struktur seringkali menjadi permasalahan serius, karena dengan adanya lubang akan memicu terjadinya lonjakan konsentrasi tegangan yang mengakibatkan terjadinya retak pada struktur. Pada penelitian ini akan membahas mengenai faktor konsentrasi tegangan pada pelat isotropik berlubang dengan pin-loaded. Metode yang digunakan adalah metode numerik. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah studi kepustakaan dan studi perbandingan terhadap beberapa penelitian sejenis. Dari data yang diperoleh akan dilakukan pemodelan dan analisis menggunakan software Patran/Nastran. Berdasarkan analisis hasil akhir yang didapat adalah persamaan matematika yang dapat digunakan untuk memprediksi faktor konsentrasi tegangan pada pelatisotropik berlubang dengan pin-loaded dimana hasilnya mendekati dengan distribusi Peterson yang dijadikan sebagai acuan pada penelitian ini. Kata kunci: Isotropik, Pin-Loaded, Patran/Nastran, Faktor Konsentrasi Tegangan, Distribusi Peterson 1. Latar Belakang Masalah Joint atau sambungan pada struktur seringkali menjadi masalah utama karena sumber terjadinya kegagalan struktur dapat disebabkan oleh sambungan. Namun sambungan pada struktur tak dapat dihindari, sulit untuk membuat struktur tanpa sambungan sama sekali. JURNALANG KASA 69

Dwi Hartini Sambungan dibutuhkan untuk berbagai hal antara lain untuk mempermudah manufaktur, pemasangan, dan perawatan. Terdapat dua jenis sambungan yang umum dipakai pada struktur, yaitu mechanical joint dan adhesive joint. Adhesive joint adalah metode sambungan antara dua bagian struktur menggunakan semacam perekat. Sedangkan untuk mechanical joint adalah metode sambungan antara dua bagian struktur menggunakan komponen mekanik seperti pin, baut, atau rivet. Gambar 1 memperlihatkan konfigurasi dasar sambungan dalam struktur. A d h e s iv e L a y e r p 2 Gambar 1. KonfigurasiDasarSambungan: (a) Bonded Joint, (b) Single-Lap Pinned Joint dan (c) Double-Lap Pinned Joint Pada adhesive joint, struktur tidak perlu diberi lubang untuk menyambungkan antar bagian. Dalam penerapannya, tidak akan terjadi konsentrasi tegangan yang timbul akibat adanya lubang. Selain itu dengan metode sambungan ini, struktur akan lebih ringan karena tidak ada komponen tambahan yang dipakai untuk menyambungkan duabagian struktur. Pada mechanical joint, struktur perlu diberi lubang sebagai akses penyambung antara bagian satu dengan bagian yang lainnya. Lubang pada struktur akan diberi pin untuk menyambung dua bagian struktur. Pemberian lubang pada material merupakan hal wajib diperhatikan denganbaik, jika tidak struktur dari material akan rusak akibat dari pembebanan yang terkonsentrasi pada lubang. Maka jika diharuskan mempunyai lubang sambungan pada komponen harus diperhitungkan terlebih dahulu ukuran dari lubang, jarak antar lubang, dan jarak dari ujung 70 VOLUME VIII, NOMOR 1, MEI 2016

Analisis Elemen Hingga Untuk Faktor Konsentrasi Tegangan Pada Pelat Isotropik Berlubang komponen. Karena masalah tersebut, penelitian ini akan membahas mengenai faktor konsentrasi tegangan pada pelat isotropik yang diakibatkan oleh pin-loaded. 2. M etodologi Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode numerik yaitu menggunakan metode elemen hingga. Software yang digunakan adalah Patran/Nastran. Penelitian ini dimulai dengan menentukan distribusi faktor konsentrasi tegangan terhadap rasio diameter dengan lebar pada pelat logam berlubang dengan pin-loaded terlebih dahulu. Hasilnya kemudian dibandingkan dengan distribusi Peterson (4). 2.1 Dimensi Pelat Isotropik Berlubang dengan Pin-Loaded Dimensi pelat laminat komposit berlubang yang akan dianalisis harus sesuai dengan dimensi dan kondisi batas yang dipakai De Jong (1) mengenai pembebanan pin pada lubang. Kondisi batas yang digunakan pada pelat berlubang tunggal yaitu : a. Range nilai d/h yang dipakai dari 0,2 hingga 0,7 b. Nilai c/h yang dipakai berharga 1 Gambar 2. DimensiPelat dengan d = diameter lubang H = lebar pelat c = panjang pelat diukur dari diameter tengah lubang Sedangkan untuk dimensi pelat dan diameter lubang pin yang dipakai dapat dilihat pada tabel 1. Material logam yang digunakan dalam penelitian ini adalah alumunium 2024-T3. Tabel 2 menampilkan material properties dari material tersebut. JURNALANG KASA 71

Dwi Hartini Tabel 1. DimensiPelat dan Diameter Pin d/h Diameter Pin (mm) Panjang (mm) Lebar (mm) 0.20 0.25 0.30 0.35 0.40 0.45 0.50 0.55 0.60 0.65 0.70 10 12.5 15 17.5 20 22.5 25 27.5 30 32.5 35 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 Tabel 2. Properties Alumunium 2024-T3 Properties Alumunium 2024-T3 Satuan Elastis Modulus 73100 MPa Poisson Ratio 0.33 Density 2780 Kg/m3 Tensile Yield Strength 345 MPa 2.2 Faktor Konsentrasi Tegangan Konsentrasi tegangan yang diakibatkan dari pin-loaded pada lubang dapat ditentukan nilai faktor konsentrasi tegangan, terdapat dua metode untuk menentukan n i l a i - (4): Net section, _ P ^ Î7 IÜ _ ^ m u _ I n d Bearing area, P Persamaan Ktnil dan Ktnb di atas berlaku untuk pelat berlubang dengan beban pinloaded. Mengacupada Peterson (4), berikut merupakan persamaan matematika u n tu k tf^ dan yang merupakan hasil dari dua metode di atas untuk material logam yang diberi beban pin-loaded. 72 VOLUME VIII, NOMOR 1, MEI 2016

Analisis Elemen Hingga Untuk Faktor Konsentrasi Tegangan Pada Pelat Isotropik Berlubang fi f Untuk 0.15 < - < 0.75, > 1.0 H H Ktnd = 1 2 X 8 2-5 2.7 1 4 ^ ) + 89.762 0 ) - 5 1.6 6 7 ^ ) /ti\ / d '.2 K tnb = 0.28S0 + 8.320-23.196 ) + 29.167 ^ J Di mana, d = diameter lubang (mm) H = lebar pelat (mm) c = panjang pelat diukur dari diameter tengah lubang (mm) h = tebal pelat (mm) 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0 5 d H 0 6 0 7 0 8 0 9 1 0 Gambar 3. Faktor Konsentrasi Tegangan dengan Beban Pin-Loaded pada Logam Persamaan matematika tersebut diperlukan untuk membandingkan data hasil eksperimental dengan hasil numerik dan dapat dijadikan sebagai prediksi faktor konsentrasi tegangan. Pada penelitian ini, penulis akan melakukan percobaan menggunakan metode elemen hingga untuk material isotropik. 2.3 Pemodelan dengan Software Patran/Nastran Software MSC Patran/Nastran adalah perangkat lunak yang digunakan untuk menganalisis pelat komposit berlubang tunggal dengan pin-loaded dengan metode elemen JURNALANG KASA 73

Dwi Hartini hingga. Langkah yang dilakukan adalah membuat geometri, meshing (dengan 4 tipe meshing), menentukan boundary conditions, memilih material/properties, dan analisis. Displacement diberikan pada semua nodal di ujung pelat berlubang. Dalam penelitian ini, pelat berlubang tunggal tidak dibuat pemodelan untuk pin dengan tujuan mempermudah analisis. Untuk itu, digunakan pembebanan bearing load sebesar 10 N. Besar gaya ini didapat dari penelitian sejenis (3) di mana pemilihan beban ini tidak berpengaruh pada nilai faktor konsentrasi tegangan karena berapapun besar gayanya, rasionya akan tetapkonstan. Pembebanan diaplikasikan pada dinding pelat yang terkontak dengan pin. Di samping itu, gaya tarik diaplikasikan pada ujung pelat dengan arah pembebanan berlawanan dengan arah pembebanan bearing load. L-«Tipe2 Tipe3 Tipe4 Gambar 4. Pemodelan Geometri dan Elemen Hingga Pelat Isotropik Berlubang 3. Hasil dan Pembahasan 3.1 Trendline pada Pelat Logam dengan Pin-Loaded Gambar 5 dan gambar 6 memperlihatkan kurva distribusi nilai Ktnb dan Ktnd terhadap rasio diameter dengan lebar pelat untuk semua tipe meshing. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari keempat tipe meshing tersebut, kualitas mesh sangat berpengaruh. Sedangkan untuk membuat kualitas mesh yang baik perlu diperhatikan beberapa hal. Meskipun telah dilakukan uji konvergensi pada masing-masing tipe meshing, namun ternyata tidak cukup. Diperlukan teknik yang lebih baik untuk menghasilkan kualitas mesh yang baik, seperti memperbaiki mesh pada daerah di sekitar lubang dan pemilihan bentuk elemen yang digunakan. 74 VOLUME VIII, NOMOR 1, MEI 2016

Analisis Elemen Hingga Untuk Faktor Konsentrasi Tegangan Pada Pelat Isotropik Berlubang Gambar 5. Distribusivs d/h Logam untuk Semua Tips Meshing Gambar 6. Distribusi K tnd vs d/h Logam untuk Semua Tipe Meshing Dari keempat tipe meshing yang telah diuraikan, meshing tipe 4 menghasilkan nilai yang paling mendekati dengan nilai distribusi Peterson (4), dimana pada tipe ini seluruh zone dilakukan mesh yang sama dengan element shape, mesher dan topology yang dipakai adalah Tria, Isomesh dan Tria 3. Dengan demikian meshing tipe 4 ini paling tepat digunakan untuk pemodelan pelat isotropik berlubang dengan pin-loaded jika dibandingkan dengan ketiga tipe meshing lainnya. 3.2 Hasil Pemodelan Pelat Berlubang dengan Pin-Load Gambar 7 memperlihatkan hasil pemodelan pelat berlubang dengan pin-load dengan 11 variasi diameter pin. Pada penelitian ini, meshing yang digunakan masih tipe 1. JURNALANG KASA 75

Dwi Hartini 3.3 Persamaan Matematika untuk Faktor Konsentrasi Tegangan Persamaan matematika yang dimaksud adalah persamaan matematika yang dapat digunakan untuk memprediksi nilai faktor konsentrasi tegangan suatu pelati sotropik berlubang dengan pin-loaded, jika diketahui nilai diameter lubang dan lebar pelat. Persamaan ini akan diperoleh jika diketahui kurva distribusi faktor konsentrasi tegangan terhadap rasio diameter dengan lebar pelat. Sedangkan kurva tersebut akan didapat dari tegangan yang dihasilkan dari Patran/Nastran. Gambar 7. Hasil Pemodelan Pelat Berlubang dengan Pin-Load Berdasarkan pada kurva distribusi Peterson (4), bentuk polinomnya adalah pangkat tiga. Maka setelah kurva distribusi faktor konsentrasi tegangan terhadap rasio diameter dengan lebar pelat diperoleh, akan dilakukan pendekatan polinomial pangkat tiga untuk memperoleh persamaan matematikanya. Gambar 8 memperlihatkan pendekatan polinomial pangkat tiga yang menghasilkan persamaan matematika. 76 VOLUME VIII, NOMOR 1, MEI 2016

Analisis Elemen Hingga Untuk Faktor Konsentrasi Tegangan Pada Pelat Isotropik Berlubang Gambar 8. Persamaan Matematika untuk Faktor Konsentrasi Tegangan Persamaan tersebut dapat ditulis kembali sebagai berikut : Ktnd = 11.727-33.432 0 ) + 56.807-30.552 ( ) Ktnb = 0.059 + 10.969 0 ) - 23.706 0 ) + 26.2 0 ) Sedangkan persamaan matematika berdasarkan Peterson (4) sebagai berikut : = 1ZAS2-52.714 ( ) + 89.762-51.667 ( ) f d \ fd \* /d = 0.2830 + 8.320 ( - ) 23-1 9 6 S ) 2 + 2 9-1 6 7 (! ) 3 Persamaan matematika yang diperoleh memang berbeda dengan persamaan matematika Peterson (4), karena metode yang digunakan adalah metode numerik, sehingga hasil yang diperoleh hanya berupa pendekatan saja. Diperlukan kualitas mesh yang baik untuk menghasilkan persamaan matematika yang semakin mendekati dengan persamaan matematika Peterson (4). 4. Kesimpulan Pemodelan pelat isotropik berlubang dengan pin-loaded menggunakan software Paran/Nastran dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Membuat Geometri b. Meshing c. Mendefinisikan load dan kondisibatas d. Mendefinisikan Material/Properties e. Analisis JURNALANG KASA 77

Dwi Hartini Bentuk persamaan matematika untuk faktor konsentrasi tegangan pada pelat isotropik berlubang dengan pin-loaded berdasarkan hasil tegangan dari software Patran/Nastran adalah sebagai berikut : Ktnd = 11.727-33.432 (^) + 56.807-30.552 (^) Ktnb = 0.059 + 10.969 ( ) - 23.706 ( ) + 26.2 ( ^ ) D aftar Pustaka De Jong, Th., 1968, Stresses Around Pin-loaded Holes in Elastically Orthotropic or Isotropic Plates, Journal of Composite Materials 11, 313-331. Kuntjoro, Wahyu, 2005, An Introduction to the Finite Element Method, McGraw Hill, Singapura. Okutan, Buket, 2001, Stress and Failure Analysis o f Laminated Composites Pinned Joint. Thesis, DokuzEylul University. Pilkey, Walter D, 1997, Peterson's Stress Concentration Factors, Second Edition, John Wiley and Sons, Inc, 358, New York. Sumarjanto, A. P., 2013, Faktor Konsentrasi Tegangan pada Pelat Orthotropik Berlubang dengan Pin-Loaded, Tesis Program Magister, Institut Teknologi Bandung. 78 VOLUME VIII, NOMOR 1, MEI 2016