GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 48 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK INSPEKTORAT PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

dokumen-dokumen yang mirip
GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 84 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 81 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI BALI

BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN LOMBOK BARAT

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 52 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 82 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 55 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI BALI

PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 78 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 85 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 73 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI BALI

WALIKOTA PROBOLINGGO

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA TASIKMALAYA

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PROGRAM LEGISLASI DAERAH PEMERINTAH PROVINSI BALI TAHUN 2012

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 59 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI BALI

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 53 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI INSPEKTORAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN,

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PROGRAM LEGISLASI DAERAH PEMERINTAH PROVINSI BALI TAHUN 2009

LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 71 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS KEHUTANAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN MOJOKERTO

(3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Inspektur mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. merumuskan rencana operasional

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 49 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI BALI

WALIKOTA DENPASAR PERATURAN WALIKOTA DENPASAR NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR BALI, Mengingat

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN PROVINSI BALI

GUBERNUR SUMATERA BARAT,

GUBERNUR BALI KEPUTUSAN GUBERNUR BALI NOMOR : 901/04 - B/HK/2016 TENTANG HASIL EVALUASI LOMBA KEBERSIHAN KANTOR-KANTOR

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 65 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KEBUMEN

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH ISTIMEWA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI

BERITA DAERAH KOTA DUMAI

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 130 TAHUN 2016 T E N T A N G POLA KOORDINASI PERANGKAT DAERAH

-3- BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Provinsi Bali.

PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI JABATAN STRUKTURAL PADA INSPEKTORAT KABUPATEN KARANGANYAR

-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 083 TAHUN2017 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSIDAN URAIAN TUGAS INSPEKTORAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

KEPUTUSAN GUBERNUR BANTEN NOMOR : /Kep.673-Huk/2011 TENTANG

BUPATI MUARA ENIM PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN BUPATI MUARA ENIM NOMOR 31 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 41 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN SITUBONDO

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 63 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DI KABUPATEN BIMA

GUBERNUR BALI GUBERNUR BALI,

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 6 TAHUN

-2- Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Ta

TUGAS POKOK DAN FUNGSI CAMAT CICALENGKA TUGAS POKOK FUNGSI

PERATURAN BUPATI BREBES NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BREBES

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN SIDOARJO

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 73 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN BANTUL

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 12 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS INSPEKTORAT PROVINSI RIAU DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA STAF AHLI BUPATI LOMBOK BARAT

GUBERNUR SUMATERA BARAT,

-2- Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5657); 6. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 32 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN PASURUAN

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN SUMBAWA DAN STAF AHLI BUPATI

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 134 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KEBUMEN

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 43 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Dalam Negeri;

BUPATI KARANGASEM PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN KARANGASEM

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI BALI

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN LANDAK

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2008

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2008

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH

GUBERNUR BALI PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 124 TAHUN 2016 T E N T A N G

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 39 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT BADAN PERENCANAAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA

-3- BAB IV FUNGSI BADAN Pasal 5 Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Badan mempunyai fungsi:

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 67 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 26 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 26 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG URAIAN TUGAS INSPEKTORAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA LUBUKLINGGAU

INSPEKTORAT DAERAH KABUPATEN KUPANG Bagian Pertama. Inspektorat. Pasal 17

MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 61

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR BALI, Mengingat

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 79 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP PROVINSI BALI

-4- (2) Badan dipimpin oleh Kepala Badan berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.

-1- GUBERNUR BALI, Jdih.baliprov.go.id

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 63 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS SOSIAL PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 91 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN INSPEKTORAT KABUPATEN TASIKMALAYA

-2- Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 6. Undang-Un

PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS

BUPATI BUTON UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI BUTON UTARA NOMOR : 53 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN INSPEKTORAT KABUPATEN TASIKMALAYA

PERATURAN BUPATI LAMPUNG UTARA NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA

Transkripsi:

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 48 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK INSPEKTORAT PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 172 Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Bali, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Rincian Tugas Pokok Inspektorat Provinsi Bali; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 64 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1649); 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 7. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 1 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Provinsi Bali (Lembaran Daerah Provinsi Bali Tahun 2008 Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Bali Nomor 1); 8. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Bali Tahun 2011 Nomor 4, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Bali Nomor 4); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK INSPEKTORAT PROVINSI BALI. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan: 1. Gubernur adalah Gubernur Bali. 2. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Provinsi Bali. 3. Inspektorat adalah Inspektorat Provinsi Bali. 4. Inspektur adalah Inspektur Provinsi Bali.

BAB II TUGAS POKOK INSPEKTORAT Pasal 2 Inspektorat mempunyai tugas: a. melakukan pengawasan terhadap urusan pemerintahan di daerah Provinsi; dan b. melaksanakan pembinaan dan pengawasan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten/Kota dan pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah Kabupaten/Kota. BAB II FUNGSI INSPEKTORAT Pasal 3 Inspektorat mempunyai fungsi: a. perencanaan program pengawasan; b. perumusan kebijakan dan fasilitasi pengawasan; c. pemeriksaan, pengusutan, pengujian, dan penilaian tugas pengawasan; dan d. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan. BAB IV RINCIAN TUGAS INSPEKTUR Pasal 4 Inspektur mempunyai tugas: a. menyusun rencana dan program kerja Inspektorat; b. merumuskan sasaran pelaksanaan tugas; c. mengkoordinasikan dan mengsinkronkan pelaksanaan kegiatan pengawasan di daerah; d. memonitor dan mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas bawahan; f. mengawasi pelaksanaan tugas bidang kesekretariatan, pembinaan dan pengawasan pemerintahan, keuangan dan kekayaan, aparatur, kesejahteraan dan perekonomian; g. menyampaikan saran dan pertimbangan kepada Gubernur; h. melaksanakan sistem pengendalian intern; i. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh j. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Gubernur.

BAB V RINCIAN TUGAS SEKRETARIAT Bagian Kesatu Sekretaris Pasal 5 Sekretaris mempunyai tugas: a. membuat rencana dan program kerja Sekretariat; b. melakukan koordinasi dengan Inspektur Pembantu Wilayah; c. mengkoordinasikan para Kepala Sub Bagian; d. membimbing dan memberi petunjuk kepada bawahan; f. melaksanakan urusan rumah tangga dan perlengkapan; g. mengumpulkan bahan koordinasi penyusunan dan pengendalian program kerja pengawasan; h. menghimpun, mengolah, menilai dan menyimpan laporan hasil pemeriksaan/pengawasan; i. menyiapkan dan menginventarisasi bahan dan data dalam penatausahaan proses penanganan pengaduan; j. melaksanakan urusan kepegawaian, keuangan, hukum dan kehumasan; k. menyiapkan bahan penyusunan program dan laporan pelaksanaan Pengawasan Melekat (WASKAT); l. mengumpulkan laporan-laporan Inspektur Pembantu Wilayah dan Sub Bagian; m. melaksanakan sistem pengendalian intern; n. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh o. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Inspektur. Bagian Kedua Sub Bagian Pasal 6 (1) Kepala Sub Bagian Penyusunan Program, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas: a. menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian; b. memberi petunjuk kepada bawahan; c. menilai prestasi kerja bawahan; d. menyusun dan meneliti produk hukum daerah; e. menyiapkan bahan rekomendasi pertimbangan hukum; f. menyiapkan bahan penyusunan dan pengendalian rencana/program kerja pengawasan; g. menyiapkan bahan pemberian pelayanan kegiatan pembinaan dan pengawasan; h. menyiapkan bahan evaluasi pengawasan; i. menghimpun, mengolah, menilai hasil pengawasan;

j. mendokumentasikan dan mengolah data pengawasan; k. membuat laporan pelaksanaan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan daerah; l. menyelenggarakan administrasi pengaduan masyarakat; m. melakukan koordinasi dengan para Kepala Sub Bagian; n. melakukan monitoring tindak lanjut hasil pemeriksaan; o. melakukan pemutakhiran data hasil pemeriksaan; p. menyusun laporan hasil pemutakhiran data hasil pemeriksaan; q. menghimpun bahan kebijakan sebagai masukan dalam penyusunan Rencana Stratejik (RENSTRA) Inspektorat; r. mengkompilasi bahan dan menyusun Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP); s. melaksanakan sistem pengendalian intern; t. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh u. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Sekretaris. (2) Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas: a. menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian; b. memberikan petunjuk kepada bawahan; c. menilai prestasi kerja bawahan; d. melaksanakan penatausahaan keuangan; e. melaksanakan pengurusan gaji pegawai dan tunjangan lainnya; f. melaksanakan pengawasan keuangan; g. menyusun dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban keuangan; h. melaksanakan sistem pengendalian intern; i. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh j. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Sekretaris. (3) Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas: a. menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian; b. memberikan petunjuk kepada bawahan; c. menilai prestasi kerja bawahan; d. mengelola, memelihara dan mendistribusikan barang bergerak dan/atau tidak bergerak serta menyiapkan usulan penghapusannya; e. memelihara, menjaga keamanan, ketertiban dan kebersihan lingkungan kantor serta melaksanakan kegiatan kerumahtanggaan Inspektorat; f. mengelola urusan surat menyurat; g. melaksanakan urusan kepegawaian; h. menyiapkan bahan telaahan, kajian dan analisis organisasi dan ketatalaksanaan Inspektorat; i. menyusun dan meneliti bahan penyusunan produk hukum serta menghimpun peraturan perundang-undangan yang berlaku; j. melaksanakan tugas-tugas kehumasan dan keprotokolan; k. melaksanakan sistem pengendalian intern; l. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh

m. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Sekretaris. BAB VI RINCIAN TUGAS INSPEKTUR PEMBANTU WILAYAH Bagian Kesatu Inspektur Pembantu Wilayah I Pasal 7 Inspektur Pembantu Wilayah I mempunyai tugas: a. menyusun rencana dan program kerja Inspektur Pembantu Wilayah I; b. melakukan koordinasi antar Inspektur Pembantu Wilayah; c. mengkoordinasikan para Kepala Seksi; d. mengatur dan mendistribusikan tugas kepada bawahan; e. memberi petunjuk kepada bawahan; f. menilai prestasi kerja bawahan; g. menyiapkan bahan penyusunan rencana pengawasan dan pemeriksaan; h. melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap kegiatan Perangkat Daerah meliputi: 1. Inspektorat; 2. Sekretariat DPRD; 3. Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat; 4. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa; 5. Badan Pendidikan dan Pelatihan; 6. Dinas Kesehatan; 7. Dinas Sosial; 8. Biro Humas dan Protokol; 9. Biro Organisasi; 10. Satuan Polisi Pamong Praja; 11. Pelaksana Harian Badan Narkotika Provinsi; dan 12. wilayah regional Kabupaten/Kota. i. mengendalikan pelaksanaan pengawasan dan pengusutan kebenaran laporan pengaduan; j. melaksanakan sistem pengendalian intern; k. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh l. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Inspektur. Pasal 8 (1) Kepala Seksi Pengawas Pemerintahan Bidang Kelembagaan dan Pegawai Daerah pada Inspektur Pembantu Wilayah I mempunyai tugas: c. menyusun konsep laporan hasil pemeriksaan;

Pembantu Wilayah I. (2) Kepala Seksi Pengawas Pemerintahan Bidang Barang Daerah pada Inspektur Pembantu Wilayah I mempunyai tugas: c. menyusun konsep laporan hasil pemeriksaan; Pembantu Wilayah I. (3) Kepala Seksi Pengawas Pemerintahan Bidang Keuangan pada Inspektur Pembantu Wilayah I mempunyai tugas: c. menyusun konsep laporan hasil pemeriksaan; Pembantu Wilayah I. Bagian Kedua Inspektur Pembantu Wilayah II Pasal 9 Inspektur Pembantu Wilayah II mempunyai tugas: a. menyusun rencana dan program kerja Inspektur Pembantu Wilayah II; b. melakukan koordinasi antar Inspektur Pembantu Wilayah; c. mengkoordinasikan para Kepala Seksi; d. mengatur dan mendistribusikan tugas kepada bawahan; e. memberi petunjuk kepada bawahan; f. menilai prestasi kerja bawahan; g. menyiapkan bahan penyusunan rencana pemeriksaan; h. melakukan pemeriksaan terhadap kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah meliputi: 1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; 2. Badan Lingkungan Hidup; 3. Dinas Pekerjaan Umum; 4. Dinas Pariwisata;

5. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan; 6. Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi; 7. Dinas Perindustrian dan Perdagangan; 8. Dinas Kehutanan; 9. Kantor Perwakilan; 10. Biro Pengelolaan Aset; 11. Biro Perekonomian dan Pembangunan; dan 12. wilayah regional Kabupaten/Kota. i. mengendalikan pelaksanaan pengawasan dan pengusutan kebenaran laporan; j. melaksanakan sistem pengendalian intern; k. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh l. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Inspektur. Pasal 10 (1) Kepala Seksi Pengawas Pemerintahan Bidang Kelembagaan dan Pegawai Daerah pada Inspektur Pembantu Wilayah II mempunyai tugas: Pembantu Wilayah II. (2) Kepala Seksi Pengawas Pemerintahan Bidang Barang Daerah pada Inspektur Pembantu Wilayah II mempunyai tugas: Pembantu Wilayah II. (3) Kepala Seksi Pengawas Pemerintahan Bidang Keuangan pada Inspektur Pembantu Wilayah II mempunyai tugas:

Pembantu Wilayah II. Bagian Ketiga Inspektur Pembantu Wilayah III Pasal 11 Inspektur Pembantu Wilayah III mempunyai tugas: a. menyusun rencana dan program kerja Inspektur Pembantu Wilayah III; b. melakukan koordinasi antar Inspektur Pembantu Wilayah; c. mengkoordinasikan para Kepala Seksi; d. mengatur dan mendistribusikan tugas kepada bawahan; e. memberi petunjuk kepada bawahan; f. menilai prestasi kerja bawahan; g. menyiapkan bahan penyusunan rencana pemeriksaan; h. melakukan pemeriksaan terhadap kegiatan Perangkat Daerah meliputi: 1. Badan Penanaman Modal dan Perizinan; 2. Badan Perpustakaan dan Arsip; 3. Rumah Sakit Jiwa; 4. Dinas Perkebunan; 5. Dinas Pendapatan; 6. Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah; 7. Dinas Kelautan dan Perikanan; 8. Biro Keuangan; 9. Biro Umum; dan 10. wilayah regional Kabupaten/Kota. i. mengendalikan pelaksanaan pengawasan dan pengusutan kebenaran laporan; j. melaksanakan sistem pengendalian intern; k. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh l. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Inspektur. Pasal 12 (1) Kepala Seksi Pengawas Pemerintahan Bidang Kelembagaan dan Pegawai Daerah pada Inspektur Pembantu Wilayah III mempunyai tugas: Pembantu Wilayah III.

(2) Kepala Seksi Pengawas Pemerintahan Bidang Barang Daerah pada Inspektur Pembantu Wilayah III mempunyai tugas: Pembantu Wilayah III. (3) Kepala Seksi Pengawas Pemerintahan Bidang Keuangan pada Inspektur Pembantu Wilayah III mempunyai tugas: Pembantu Wilayah III. Bagian Keempat Inspektur Pembantu Wilayah IV Pasal 13 Inspektur Pembantu Wilayah IV mempunyai tugas: a. menyusun rencana dan program kerja Inspektur Pembantu Wilayah IV; b. berkoordinasi dengan Inspektur Pembantu Wilayah; c. mengkoordinasikan para Kepala Seksi; d. mengatur dan mendistribusikan tugas kepada bawahan; e. memberi petunjuk kepada bawahan; f. menilai prestasi kerja bawahan; g. menyiapkan bahan penyusunan rencana pemeriksaan; dan h. melakukan pemeriksaan terhadap kegiatan Perangkat Daerah meliputi: 1. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak; 2. Badan Kepegawaian Daerah; 3. Rumah Sakit Indra; 4. Dinas Pertanian Tanaman Pangan; 5. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga; 6. Dinas Kebudayaan; 7. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi; 8. Sekretariat Komisi Penyiaran Indonesia Daerah; 9. Biro Kesejahteraan Rakyat; 10. Biro Hukum dan HAM; dan 11. wilayah regional Kabupaten/Kota.

i. mengendalikan pelaksanaan pengawasan dan pengusutan kebenaran laporan; j. melaksanakan sistem pengendalian intern; k. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh l. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Inspektur. Pasal 14 (1) Kepala Seksi Pengawas Pemerintahan Bidang Kelembagaan dan Pegawai Daerah pada Inspektur Pembantu Wilayah IV mempunyai tugas: Pembantu Wilayah IV. (2) Kepala Seksi Pengawas Pemerintahan Bidang Barang Daerah pada Inspektur Pembantu Wilayah IV mempunyai tugas: Pembantu Wilayah IV. (3) Kepala Seksi Pengawas Pemerintahan Bidang Keuangan pada Inspektur Pembantu Wilayah IV mempunyai tugas: Pembantu Wilayah IV.

BAB VII KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 15 Kelompok Jabatan Fungsional Inspektorat mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Inspektorat sesuai dengan keahlian dan kebutuhan. BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 16 Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal 2 Januari 2012. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Bali. Ditetapkan di Denpasar pada tanggal 20 September 2011 GUBERNUR BALI, MADE MANGKU PASTIKA Diundangkan di Denpasar pada tanggal 20 September 2011 SEKRETARIS DAERAH PROVINSI BALI, I MADE JENDRA BERITA DAERAH PROVINSI BALI TAHUN 2011 NOMOR 48