Jangan Menyerah, Andalah Pemenangnya Memaknai arti hidup untuk kehidupan... Prasetyo Sarwono Personality Consultant & Trainer Diterbitkan melalui : Nulisbuku.com
Jangan Menyerah, Andalah Pemenangnya Oleh: Prasetyo Sarwono Copyright 2016 by Prasetyo Sarwono Penulis/Desian Sampul : Prasetyo Sarwono www.prasetyo20sarwono.blogspot.com Facebook/fanpage : Prasetyo Sarwono prasetyo20sarwono@gmail.com Diterbitkan melalui: www.nulisbuku.com 2
Ucapan Terimakasih Puji dan syukur atas kehadirat, kuasa kasih kasih Ilahi Yang Maha Kaya. Salam sejahtera untuk ibunda Sri Sukesti tersayang. Salam rindu dan sayang untuk almarhum ayahanda R. Sarwono Kertotenojo. Salam sejahtera untuk Onny Purnamasari, anak-anakku tercinta Fatiah Jasmine dan Syarif Fadilah Parsa serta cucunda tersayang Agam Alexi Pratama yang telah memberikan inspirasi dan kekuatan, hingga buku ini dapat saya selesaikan dengan baik. Salam sukses selalu untuk para sahabat yang telah banyak memberikan dukungan atas penulisan buku ini, Gibraldi Harefa dan Kristiyanto. Buku ini jauh dari sempurna, saya berusaha sekuat tenaga untuk memberikan dan menuangkan pikiran dan pengalaman hidup saya dalam bentuk tulisan yang sekelumit ini. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat untuk diri saya pribadi sebagai bahan pembelajaran dan evaluasi yang saya bagikan untuk khalayak, sebagai bahan pembelajaran, perenungan dan pencerahan. 3
Prolog Saat anda diabaikan, tidak pernah didengar, disepelekan bahkan dianggap tidak pernah ada, tetaplah berbesar hati. Terima diri anda apa adanya dengan tidak pernah mau menyerah dengan keadaan yang terjadi. Berlakulah sabar, terus berusaha dan berdoa serahkan segalanya kepada Sang Pencipta. Jadikan ini merupakan tantangan dan ujian tanda kebesaran, kasih dan sanyang- Nya kepada anda agar anda dapat tumbuh menjadi manusia yang lebih kuat, lebih sabar, lebih lapang dada, lebih dapat mendengar daripada didengar, lebih dapat memberi daripada menerima. Setelah anda merasa lebih kuat, lebih sabar, lebih lapang dada maka bergeraklah perlahan-lahan, selangkah demi selangkah wujudkan impian dan ide-ide besar anda yang mungkin dahulu sempat diabaikan, disepelekan bahkan ditertawakan tunjukan kepada dunia andalah pemenangnya... 4
Kata Pengantar Belajarlah dari masa lalu. Masa lalu merupakan perjalanan sejarah panjang umat manusia yang tak dapat diulang kembali. Masa lalu adalah pembelajar diri bagi orang-orang yang mau berpikir. Pandanglah hidup tak sebatas masa yang telah usang. Pandang hidup ke depan dengan penuh harapan. Bangunlah kehidupan dengan lebih baik. Hidup hanya sekali putaran masa yang cepat berlalu. Maka laksanakanlah hidup dengan kesungguhan hati. Pergunakan waktu sebaik mungkin untuk membangun kemajuan diri dan kemajuan orang-orang yang anda sayangi, bahkan kemajuan khalayak jika anda mampu untuk melakukannya. Pasti anda mampu untuk melakukannya. Jadilah insan bijak yang cerdas dalam mengelola kehidupan. Dibutuhkan ketangguhan diri dalam menghadapi gelombang kehidupan yang tak menentu. Warna-warni kehidupan merupakan tantangan sekaligus anugerah Ilahi Yang Maha Kaya. Demikianlah hidup penuh dengan berbagai macam polemik, hingga setiap insan dapat memiliki kekuatan untuk menghadapi gelombang kehidupan yang maha dasyat. 5
Hidup bagaikan kisah perjuangan panjang sejarah umat manusia. Didalamnya terdapat aneka cerita suka dan duka yang menyatu, yang tak dapat dihindari oleh siapapun. Semua ada dalam satu kesatuan kehidupan yang penuh dengan dinamika. Harmonisasi kehidupan justru ada karena hidup memiliki serangkaian kisah di antara suka dan duka, harmonisasi kehidupan ada karena perbedaan yang bukan untuk dipermasalahkan. Demikianlah hidup mengajarkan untuk selalu bergerak, mau menerima diri dan kehidupan dengan apa adanya serta siap berjuang membangun kehidupan yang lebih baik. - Prasetyo Sarwono - 6
DAFTAR ISI Ucapan Terimakasih Prolog Pengantar Elegi Diri Renungan I. Janganlah Anda Bersedih 11 II. Sabar, Tabah dan Ikhlas 32 III. Kekuatan Doa 43 IV. Berpikir Besar dan Positif 54 V. Motivasi Diri Anda Setiap Waktu 66 VI. Kemana Anda Akan Melangkah 79 VII. Berbuatlah Selalu Dalam Kebaikan 91 VIII. Andalah Pemenangnya 103 7
Elegi Diri 8 Jika saja diri dapat mengulang kembali masamasa di mana diri terlindung dalam buaian kasih bunda. Diri tak akan pernah mau melangkah, tumbuh besar di antara manusia-manusia yang tak pernah diri ketahui. Tapi diri tak kuasa melawan takdir-takdir Ilahi. Maka diri tetap ada dan tumbuh menjadi manusia seutuhnya, yang dikaruniai akal dan pikiran agar diri dapat berbuat, melakukan sesuatu atas kehidupan. Diri pun melangkah tak mengenal lelah dalam suka dan duka. Diri tetap berjalan menelusuri loronglorong kehidupan yang bagai tak berujung. Diri menjalin rangkaian kehidupan dalam setiap detiknya. Mengharap kebaikan demi kebaikan yang dapat diri rengkuh. Realitanya, keburukan pun melanda kehidupan diri yang tak dapat diri hindari. Khilaf senantiasa bersama dalam perjalanan diri, inilah realita hidup. Manusia tiada yang sempurna. Semua ada seperti apa adanya, tiada yang luput dari kesalahan dan dosa. Terkadang diri tercenung dalam lamunan panjang. Merenungi arti kehidupan dan berusaha memaknai setiap jengkal permasalan hidup yang ada di antara suka dan duka. Diri terdiam seribu bahasa, tak kuasa menahan rasa yang teramat dalam. Pilu diri menahan beban kehidupan.
Diri harus tetap tegar, beridiri, menatap masa depan yang penuh asa. Diri seakan berjalan menuju pada satu titik penantian, di mana diri akan terbelenggu, diam seribu bahasa. Menantikan saat-saat mana diri tak dapat lagi melihat indahnya dunia. Menanti putusan Yang Maha Pemberi Kehidupan, yang akan menghidupkan kembali dalam alam keabadian yang masih penuh dengan tanya dan misteri. Diri hanya dapat membekali perjalanan hidup dengan zikir menyebut asma-nya Yang Maha Agung, berdoa, bersujud dan bersyukur atas nikmat kehidupan. Mentaati segala aturan-nya dan berusaha sekuat tenaga menjauhi perintah yang dilarang-nya... 9
Bila anda dipandang negatif, tetaplah berpikir besar dan positif. Ambil segera langkah anda. Tunjukan pada dunia, andalah pemenangnya... 10